cover
Contact Name
Benny Hidayat, PhD
Contact Email
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil
Published by Universitas Andalas
ISSN : 18582133     EISSN : 24773484     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Sipil' translated as Civil Engineering Journal, is a scholarly periodical that published by Civil Engineering Departement, Faculty of Engineering, Andalas University (Unand), Padang, West Sumatra, Indonesia. The journal, abbreviated as JRS-Unand, covers recent topics in civil engineering as stated in its focus and scope. JRS-Unand publishes 6-10 articles in each edition with 8-14 pages long for each article. One volume of JRS-Unand divided into two editions, which published in February and October each year. Articles are written in Bahasa Indonesia (Indonesian language) or can be in English.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
Studi Perbandingan Prioritas Penanganan Jalan Provinsi di Sumatera Barat Toni Antonius; Purnawan Purnawan; Yosritzal Yosritzal
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.872 KB) | DOI: 10.25077/jrs.13.1.43-54.2017

Abstract

Visi Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat adalah  mewujudkan prasarana jalan handal guna memacu daya saing ekonomi kerakyatan dan ekonomi skala besar. Tujuannya untuk pemerataan pembangunan di segala bidang. Dibutuhkan jalan yang stabil dan selalu mendapat penanganan. Keterbatasan dana diperlukan skala prioritas.. Tujuan penelitian menentukan urutan proritas penanganan jalan dengan metoda AHP, AMK, Metoda Bina Marga dan dilaksanakan Dinas serta membandingkan hasil urutan prioritas dengan metoda. Metoda AHP menggunakan pembobotan (weighting) hasil persepsi responden dan penilaian (scoring) dengan liniear models menghasilkan  prioritas utama dalam  pemeliharaan rutin adalah ruas Air Balam – Air Bangis (034), pemeliharaan berkala ruas Baso – Batusangkar (036), penanganan peningkatan Payakumbuh – Suliki – Koto Tinggi (069.2) dan  pembangunan adalah ruas Pasar Baru – Alahan Panjang (073). Metoda AMK menggunakan pembobotan dan penilaian dari responden menghasilkan penanganan rutin pada ruas Air Balam – Air Bangis (034), penanganan berkala pada ruas Simpang Koto Baru – Tj. Simalidu (011), penanganan peningkatan pada ruas Pangkalan - Sialang – Gelugur (076) dan penanganan pembangunan pada ruas Abai Sangir – Sungai Dareh (056.3). Metoda Bina Marga menggunakan volume Lalu Lintas Harian (LHR) sebagai input utama menghasilkan penanganan rutin pada ruas Surian – Simpang Pd. Aro (014.2), berkala pada ruas Jl. Veteran (Payakumbuh) (069.1), peningkatan pada ruas Simpang Duku Pariaman (075) dan pprioritas utama dalam penanganan pembangunan adalah ruas Pasar Baru – Alahan Panjang (073). Yang dilaksanakn Dinas penanganan pembangunan pada ruas jalan Alahan Panjang – Pasar Baru (073), ruas jalan Alahan Panjang – Kiliran Jao (082) dan ruas jalan Guguak Cino – Sawahlunto (038) dan penanganan peningkatan diprioritaskan pada ruas jalan Payakumbuh-Suliki-Koto-Tinggi (069.2).Kata kunci : prioritas, perbandingan, AHP, AMK, bina marga
PENGARUH PENGGUNAAN SEISMIC BASE ISOLATION SYSTEM TERHADAP RESPONS STRUKTUR GEDUNG HOTEL IBIS PADANG. Febrin Anas Ismail
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.614 KB) | DOI: 10.25077/jrs.8.1.45-60.2012

Abstract

Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa. Hal ini dikarenakan daerah sumatera barat terletak di zona subduksi dan zona transformasi yang akan sering menimbulkan gempa bumi. Terjadinya gempa bumi dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada gedung. Kerusakan tersebut dapat berupa kerusakan elemen non-struktural seperti kerusakan dinding maupun kerusakan elemen struktural seperti balok dan kolom, hingga terjadinya kegagalan struktur yang menyebabkan robohnya bangunan. Pasca gempa 30 September 2009 yang lalu, banyak bangunan bertingkat, bangunan pemerintah maupun swasta mengalami rusak berat. Salah satu contoh gedung tersebut adalah rubuhnya hotel ambacang dan kerusakan berat pada hotel bumi Minang. Untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi, biasanya bangunan diperkuat dengan meningkatkan kekuatan/kekakuan bangunan. Pendekatan lain adalah dengan menggunakan sistem “seismic base isolation system” yaitu suatu sistem yang fleksibel dimana kekakuan bangunan diisolasi dari pondasi di atas tanah sehingga mengurangi aliran “shock” dari gempa ke bangunan di atasnya. Pada penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan seismic base isolation system pada gedung Hotel ibis Padang. Pengaruh yang ditinjau adalah respons struktur gedung terhadap beban gempa. Respon struktural yang menjadi objek adalah gaya dalam dan perpindahan/ displacement Struktur dan lantai. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar reduksi gaya dalam dan perpindahan dengan penggunaan seismic base isolation system. Keywords: gempa, kerusakan gedung akibat gempa, seismic base isolation system, respon struktur
PENGARUH EKSENTRISITAS PUSAT MASSA BANGUNAN BETON BERTULANG TERHADAP STABILITAS STRUKTUR YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA Jati Sunaryati; Ruddy Kurniawan; Eko Sukma Putra
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.815 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.1.1-10.2009

Abstract

Untuk mengurangi resiko gempa bumi, perilaku struktur harus diketahui terlebih dahulu. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui perilaku struktur terhadap gempa bumi bila pada stuktur tersebut mempunya eksentrisitas e terhadap pusat massa dan pusat rotasi. Eksentrisitas ini terjadi karena pusat rotasi dan pusat massa pada gedung tidak berimpit. Dengan adanya hal ini mengakibatkan gedung akan mengalami momen torsi yang mengakibatkan gedung mengalami puntir. Analisa yang digunakan adalah dengan Analisa 3 Dimensi, dimana analisa dengan memperhitungkan beban statis dan dinamis. Analisis ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh eksentrisitas bangunan terhadap gaya-gaya yang bekerja pada bangunan. Periode natural struktur, gaya dalam struktur dan lendutan dipengaruhi oleh besarnya eksentrisitas, dimana bangunan model 1 (e = 22.458), model 2 (e = 18.057), model 3 (e = 13.943) dan model 4 (e = 10.079) semakin kecil eksentrisitas, maka semakin kecil periode natural struktur dengan selisih maksimum sebesar ± 18% dan semakin kecil gaya dalam struktur dengan selisih maksimum sebesar ± 21% dan semakin kecil lendutan dengan selisih maksimum sebesar ± 15%. Keywords : gempa bumi, perilaku struktur, eksentrisitas.
PENGARUH VARIASI BENTUK KOMBINASI SHEAR CONNECTOR TERHADAP PERILAKU LENTUR BALOK KOMPOSIT BETON-KAYU Fengky Satria Yoresta; Muhammad Irsyad Sidiq
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.876 KB) | DOI: 10.25077/jrs.12.2.95-102.2016

Abstract

Tulangan besi yang berfungsi menahan beban tarik yang diterima oleh balok beton digantikan oleh kayu menjadi balok komposit beton-kayu. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai MOE dan MOR balok komposit beton-kayu dan pengaruh variasi bentuk kombinasi penghubung geser (shear connector) terhadap perilaku lentur balok komposit beton-kayu. Balok komposit dalam penelitian ini menggunakan dua tipe bentuk kayu perkuatan dan tiga tipe bentuk shear connector. Beton dicor dengan perbandingan 1:2:3 (semen : pasir : kerikil). Kayu perkuatan yang dipakai adalah jenis kayu kamper (Dryobalanops sp). Balokkomposit beton-kayu diuji dengan metode one point loading dengan dimensi 60x120x900 mm3. Balok komposit beton-kayu yang menggunakan cekukan memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada balok komposit beton-kayu yang rata. Nilai MOE dan MOR terbesar terdapat pada sampel uji B2K2. Sedangkan MOE dan MOR terendah terdapat pada sampel uji B1K1. Nilai MOR beton bertulang berada dibawah MOR semua sampel uji, namun nilai MOE nya lebih besar dari balok tipe 1 dan lebih rendah dari balok tipe 2.Kata kunci : balok komposit, beton, kayu, shear connector
MODEL FISIK ARAH ALIRAN GELOMBANG TSUNAMI DI DAERAH PURUS DAN ULAK KARANG PADANG Darwizal Daoed; Muhamad Dwiko Febriansyah; Masril Syukur
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.893 KB) | DOI: 10.25077/jrs.9.2.20-30.2013

Abstract

Gelombang besar atau tsunami merupakan gelombang yang dibangkitkan secara tektonik akibat pergeseran lempeng di laut. Dampaknya sangat besar bila gelombang ini merambat ke pantai, sebagai contoh peristiwa di Aceh dan Papua. Hal yang serupa ada kemungkinan terjadi di Sumatera, karena daerah ini mempunyai sesar di laut dan di daratan. Upaya mengurangi dampaknya ke pantai, perlu dilakukan, salah satunya simulasi secara fisik untuk dapat memprediksi dan melihat seberapa jauh dampak gelombang besar (tsunami) pada suatu lokasi. Secara teoritis sudah ada prediksi para ahli, tetapi tidak mencerminkan yang sesungguhnya. Dimana faktor karakteristik pantai, kedalaman laut, serta muara sungai sangat dominan mempengaruhi perilaku gelombang ke pantai. Pada tahap pertama lokasi daerah Purus dan Ulak Karang sekitarnya sebagai objek penelitian. Model dibuat dengan meniru bentuk asli dilapangan dengan melakukan beberapa penyederhanaan. Simulasi ombak (gelombang) dan banjir dilakukan dengan menumpahkan air dengan debit tertentu dan ketinggian tertentu (minimum tiga variasi masing-masingnya). Selanjutnya diamati dampak yang terjadi pada daerah daratan dengan mengukur kedalaman serta luasnya genangan (inundation). Dari penelitian ini diperoleh pada daerah Purus, yaitu jalan Raden Saleh (jalur evakuasi) tidak aman untuk dilewati pada simulasi gelombang sedang dan besar. Dimana aliran air relatif lebih cepat dibanding daerah lainnya. Begitu pula untuk daerah dekat drainase/sungai aliran semakin cepat mengalir dan kedalaman lebih tinggi.Jarak tempuh dari pinggir ke daerah aman harus lebih kecil dari 20 menit dengan kecepatan lebih besar dari 5 km/jam. Dari semua perlakuan daerah aman berada 2,5 km dari pantai. Untuk mengurangi risiko terhadap bencana, maka perlu dilakukan kajian lanjutan terhadap tata letak bangunan, kanal, maupun breakwater sepanjang pantai serta kombinasinya. Keywords: model, aliran, genangan, tsunami,pantai, Padang
STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA Febrin Anas Ismail
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.338 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.1.37-44.2010

Abstract

Gempa bumi yang melanda Sumatera Barat, 6 Maret 2007 merupakan salah satu bentuk pengulangan gempa di masa lalu dan merupakan petunjuk yang jelas bahwa belum banyak yang dilakukan berkaitan dengan rumah sederhana. Berdasarkan temuan di hampir semua gempa yang menimpa daerah Sumatera Barat, bangunan yang mengalami kerusakan dan roboh adalah rumah sederhana yang dibangun secara spontan (non engineered house), dimana bangunan dibangun berdasarkan pengalaman praktis tanpa perhitungan struktur. Salah satu bentuk kerusakan pada komponen non-struktur dan struktur adalah hubungan antara kolom dan dinding bata, dimana terjadi retak dan pemisahan antara kolom dan dinding akibat tidak ada angkur (stek). Kebanyakan bangunan yang ada dibuat pada masa yang tidak mengingatkan orang akan bahaya gempa bumi. Untuk gempa yang tidak terlalu besar, bangunan kemungkinan akan tetap berdiri dengan sedikit kerusakan. Namun untuk mengantisipasi gempa bumi yang kuat dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan, maka bangunan rumah berdinding tembok tersebut harus dibangun sesuai ketentuan konstruksi bangunan tahan gempa dengan memberikan perkuatan pada bagian-bagian tertentu seperti pemasangan angkur (stek) dari kolom ke dinding sebagai salah satu perkuatan hubungan. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari pasangan angkur (stek) dari kolom ke dinding bata, dilakukan penelitian terhadap dinding yang lengkap dengan sloof, kolom dan ringbalok. Pengujian dilakukan terhadap 2 benda uji yaitu benda uji yang menggunakan angkur (stek) dan tidak menggunakan angkur (stek), sehingga diharapkan dapat diketahui perilaku pemasangan angkur. Keywords : Gempa, angkur, rumah sederhana.
APLIKASI METODE ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA) UNTUK MENGKAJI PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK MORTAR Jauhar Fajrin; Pathurahman Pathurahman; Lalu Gita Pratama
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.892 KB) | DOI: 10.25077/jrs.12.1.11-24.2016

Abstract

Penelitian yang berkaitan dengan penambahan bahan pozolan untuk memperbaiki mutu mortar atau beton sudah cukup banyak dilakukan. Namun demikian, penelitian-penelitian terdahulu umumnya dilakukan dengan menggunakan metode yang berbasis pada standar. Kelemahan metode ini adalah kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan statistik deskriptif tanpa melibatkan proses pengujian hipotesis menggunakan statistik inferensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pozolan silica fume terhadap karakteristik fisik dan mekanik mortar dengan mengaplikasikan metode analysis of variance (ANOVA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni dimana percobaan laboratoriumnya didesain sebagai single factor experiment. Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian adalah: 1) Penambahan bahan pozolan silica fume mampu membuat mortar menjadi lebih kedap air yang ditandai dengan menurunnya daya serap air seiring dengan bertambahnya proporsi silica fume sebagai pengganti sebagian semen. Terjadi penurunan daya serap air sebesar 18,3% ketika mortar diberi tambahan silica fume sebesar 3% dari berat semen. Selanjutnya terjadi penurunan secara konstan sebesar 22,7%, 33,2% dan 35,2% ketika ditambahkan silica fume sebesar 5, 7 dan 10%. 2) Penambahan silica fume juga mampu menurunkan pH mortar. Tetapi pada penelitian ini, meskipun pH mortar menurun dengan bertambahnya proporsi silica fume, kondisi pH nya masih dalam keadaan basa yang relatif aman bagi tulangan yang dilindungi oleh mortar. 3) Untuk sifat mekanik, terlihat bahwa kuat tekan mortar berbanding lurus dengan peningkatan kandungan silica fume yang dicampurkan. Rata-rata kuat tekan mortar normal tanpa campuran silica fume adalah 39,9 MPa. Sementara kuat tekan rata-rata mortar dengan campuran silica fume secara berturut–turut adalah 40,4 MPa, 42,3 MPa, 43,2 MPa dan 45,1 MPa atau terjadi peningkatan kuat tekan berturut-turut sebesar 1,1%, 5,9%, 8,2%, dan 12,8 % untuk proporsi 3, 5, 7 dan 10%.Kata Kunci: mortar, silica fume, analysis of variance, karakteristik mortar, single factor analysis
Pemanfaatan Serat Ijuk Pada Campuran Perkerasan Asphalt Concrete-Wearing Coarse (AC-WC) Untuk Mengurangi Keretakan Akibat Gempa Zikri Fathoni; Frans Yanda Hafino; Gita Satria Utama; Gusri Rahayu; Jeniko Yusri; Purnawan Purnawan
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.849 KB) | DOI: 10.25077/jrs.9.1.1-9.2013

Abstract

Perkerasan aspal merupakan jenis perkerasan yang paling banyak digunakan pada saat ini. Salah satu kelemahan dari perkerasan ini adalah kemudahan retak akibat pembebanan atau perubahan bentuk karena gaya geser. Wilayah Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah yang terletak pada zona rawan gempa. Gempa tersebut sebagian mengakibatkan keretakan pada perkerasan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat perkerasan aspal yang tahan retak dengan menambahkan serat ijuk sebagai bahan penguat. Jenis perkerasan aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asphalt Concrete – Wearing Coarse (AC – WC). Pengujiannya menggunakan metoda Marshall. Sampel untuk pengujian terdiri dari sampel campuran perkerasan aspal biasa, sampel dengan variasi ukuran dan panjang sama, sampel dengan variasi panjang ijuk dengan kadar yang sama. Sampel dengan variasi kadar ijuk diambil 1% - 5% ijuk dengan panjang 2 cm, didapat kadar optimum 3%. Penelitian dengan melakukan variasi panjang ijuk 1, 3, 5, 7, 9 cm dengan kadar 3%, didapatkan panjang optimum 3 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ijuk dapat meningkatkan stabilitas campuran perkerasan sebesar 27%. Pada pengujian efek gempa pada sampel tanpa ijuk dan sampel yang diberi ijuk, komposisinya diambil dari hasil mix design sebelumnya yaitu 3% dari berat aspal dengan panjang 3 cm. Pada uji efek gempa didapatkan data bahwa kedua sampel tidak mengalami keretakan setelah digetarkan dengan meja getar selama ± 1 menit 50 detik.
PENGARUH VARIASI SEMEN TERHADAP NILAI CBR BASE PERKERASAN LENTUR TIPE CEMENT TREATED BASE (CTB) Herman Herman; Jon Edwar
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.823 KB) | DOI: 10.25077/jrs.10.2.41-51.2014

Abstract

Dalam mengantisipasi pertumbuhan volume lalu lintas kedaraan berat pada daerah industri dan pelabuhan, lapisan base tipe Cement Treated Base (CTB) merupakan alternative yang dapat digunakan untuk menggantikan perkerasan tipe Asphalt Treated Base (ATB). Untuk mengetahui pengaruh semen terhadap base, diadakanlan penelitian dilaboratorium UPTD. Balai Pengujian bahan DPU. Padang,, sampel base yang digunakan tipe Klas A diambil dari stokfile Angkasa Teknik Raya, semen digunakan semen Padang Tipe I, penambahan semen adalah 0%, 3%, 5% dan 7% dari berat kering campuran base dengan masa perawatan 3 hari. Pengujian yang dilakukan adalah uji sifat fisis dan uji sifat mekanis. Uji sifat fisis terdiri dari uji berat jenis, kadar air, dan analisa saringan sedangkan uji sifat mekanis terdiri dari uji pemadatan dan uji CBR baik dengan rendaman maupun tidak terendam dengan masa perawatan 3 hari. Hasil penelitian menunjukan meningkatnya persentase semen pada base, nilai kadar air optimum juga meningkat, sedangkan nilai kepadatan maksimum (γdmaks), dan CBR ( terendam dan tidak terendam) , pada awalnya nilai-nilai inimeningkat (sampai pada campuran base + 3% semen), seiring dengan peningkatan persentase semen pada base, nilai-nilai ini cenderung menurun. keywords: cement treated base, aspal treated base, stok file, CBR, optimum
PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG Abdul Hakam
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.378 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.2.1-6.2010

Abstract

Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa pengujian sifat-sifat fisik dari tanah pasir asli dan tanah lempung, pemadatan dan pengujian CBR tanah asli dan campuran. Tanah pasir yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari daerah pesisir pantai Kota Padang. Pengujian CBR untuk tanah campuran (tanah pasir pantai dan penambahan 20% tanah lempung) pada kadar air optimum yang diperoleh dari pemadatan tanah campuran dan pada variasi kadar air lempung 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, dan 130%. Hasil pengujian ini dapat memberikan indikasi bahwa metode stabilisasi tanah yang dilakukan, dapat memperbaiki sifat-sifat fisik dan daya dukung tanah pasir pantai. Dengan penambahan tanah lempung pada tanah pasir dapat meningkatkan nilai CBR dari tanah pasir itu sendiri. Keywords : Tanah pasir, tanah lempung, CBR.

Page 1 of 20 | Total Record : 198