cover
Contact Name
Rahmat Aziz
Contact Email
azira@uin-malang.ac.id
Phone
+62362-22928
Journal Mail Official
jppundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
JPP publishes original research papers, case reports, and review articles. The publication includes the following topics: Early childhood education. Adult education Mathematics and science education. Guidance and counseling education. Educational technology. Character education. Special needs education. Global issues in education Technical and vocational education. Language education. Social science education Educational management Sport science and physical education Other areas in education.
Articles 767 Documents
TikTok Analysis as a Learning Media and Activism Instrument Rinto Alexandro; Fendy Hariatama; Tonich Uda
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 55 No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.983 KB)

Abstract

In this new era of social media development, many explain that the existence of social media can only be toxic and have a terrible impact on children's brain development. However, on the other hand, many people often do not realize the positive impact of social media on children. This study aims to analyze TikTok as a learning media and activism tool which will be studied further using social media interaction theory. This research is qualitative. The method used in collecting data is descriptive-analytical. This research was designed using phenomenology, which has methodological characteristics. Data collection techniques are observation, interviews, digital documentation, and using instruments. The technique used to analyze the data is descriptive qualitative analysis. The research results are that TikTok is a social media platform that can be used for educational purposes as well as activism among millennials and Generation Z. Various TikTok hashtags that lead to learning and advocacy movements are evidence of this movement. TikTok, according to the researchers, may be a valuable platform for today's youth population.
PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA Salwa, Salwa; Liskinasih, Ayu
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas ( figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas ( figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.Kata kunci : Figurative language ( majas), speaking, drama
PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA Salwa Salwa; Ayu Liskinasih
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas ( figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas ( figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.Kata kunci : Figurative language ( majas), speaking, drama
ANALISIS MOTIVASI DAN GAYA BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Jampel, I Nyoman
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8489

Abstract

Penelitian inibertujuanuntukmendeskripsikan motivasi dangayabelajarsiswa di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitiannya yakni siswa kelas V SD di Gugus VI Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem tahun pelajaran 2015/2016 yakni SDN 1 Pidpid, SDN 1 Nawa Kerti, dan SDN 1 Kesimpar yang berjumlah 51 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gaya belajar siswa dalam pembelajaran di Sekolah Dasar yang dominan dilakukan siswa adalah gaya belajar visual, (2) motivasi siswa dalam pembelajaran di SDN 1 Pidipid berada pada kategori sangat tinggi, SDN 1 Nawa Kerti berada pada kategori tinggi, dan SDN 1 Kesimpar berada pada kategori cukup, (3) faktor yang mempengaruhi kecendrungan gaya belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal, dan (4) faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu faktor internal yang berupa  fisik dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang berupa  non-sosial dan sosial.
ANALISIS MOTIVASI DAN GAYA BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I Nyoman Jampel
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8489

Abstract

Penelitian inibertujuanuntukmendeskripsikan motivasi dangayabelajarsiswa di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitiannya yakni siswa kelas V SD di Gugus VI Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem tahun pelajaran 2015/2016 yakni SDN 1 Pidpid, SDN 1 Nawa Kerti, dan SDN 1 Kesimpar yang berjumlah 51 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gaya belajar siswa dalam pembelajaran di Sekolah Dasar yang dominan dilakukan siswa adalah gaya belajar visual, (2) motivasi siswa dalam pembelajaran di SDN 1 Pidipid berada pada kategori sangat tinggi, SDN 1 Nawa Kerti berada pada kategori tinggi, dan SDN 1 Kesimpar berada pada kategori cukup, (3) faktor yang mempengaruhi kecendrungan gaya belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal, dan (4) faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu faktor internal yang berupa  fisik dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang berupa  non-sosial dan sosial.
PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DAN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Rismaningsih, Febri
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.768 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman dan penerapan konsep serta kinerja ilmiah antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan verifikasi serta pendekatan informatif (ceramah). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni yang menggunakan rancangan eksperimen randomized pretest-posttest control/comparison group desain dengan dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Sedayu. Sampelnya yaitu 26 siswa dari kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1 yang diberi pembelajaran  dengan pendekatan inkuiri terbimbing, 26 siswa dari kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen 2 yang diberi pembelajaran dengan pendekatan verifikasi serta kelas XI IPA 2 yang diberi pembelajaran dengan pendekatan informatif. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan analisis Post Hoc. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan pada hasil belajar pemahaman dan penerapan konsep antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan verifikasi serta pendekatan informatif (ceramah), tetapi tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan pada hasil belajar kinerja ilmiah siswa. Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing memiliki nilai rata-rata pemahaman dan penerapan konsep lebih baik dibandingkan kelompok yang menggunakan pendekatan verifikasi dan pendekatan informatif (ceramah).
PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DAN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Febri Rismaningsih
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman dan penerapan konsep serta kinerja ilmiah antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan verifikasi serta pendekatan informatif (ceramah). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni yang menggunakan rancangan eksperimen randomized pretest-posttest control/comparison group desain dengan dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Sedayu. Sampelnya yaitu 26 siswa dari kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1 yang diberi pembelajaran  dengan pendekatan inkuiri terbimbing, 26 siswa dari kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen 2 yang diberi pembelajaran dengan pendekatan verifikasi serta kelas XI IPA 2 yang diberi pembelajaran dengan pendekatan informatif. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan analisis Post Hoc. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan pada hasil belajar pemahaman dan penerapan konsep antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen yang menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan verifikasi serta pendekatan informatif (ceramah), tetapi tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan pada hasil belajar kinerja ilmiah siswa. Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing memiliki nilai rata-rata pemahaman dan penerapan konsep lebih baik dibandingkan kelompok yang menggunakan pendekatan verifikasi dan pendekatan informatif (ceramah).
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar dalam Pemecahan Masalah Matematika Real Suharta, Putu
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika real, dan alasan realistik yang diberikan oleh siswa dilihat dari perbedaan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus pada siswa kelas V SD No. 5 Penarukan dan SD No, 4 Kampung Baru Singaraja. Kedua SD tersebut merupakan sekolah binaan Jurusan Pendidikan Matemátika FMIPA Undiksha dalam pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Data tentang kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matemátika real dan alasan realistik yang diberikan oleh siswa dikumpulkan dengan tes dan wawancara. Selanjutnya análisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah: (1) kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika real tergolong sangat lemah, baik dalam melakukan operasi numerik maupun dalam memberi alasan realistik, (2) lemahnya kemampuan siswa dalam memberikan pertimbangan realistik karena guru belum membiasakan siswa untuk memberikan masalah yang menuntut adanya pertimbangan realistik, minat siswa rendah, dan kemampuan siswa dalam matematika sangat rendah, (3) siswa cenderung memecahkan masalah hanya memperhatikan bilangan yang ada, tanpa memikirkan apa yang dimaksud oleh masalah tersebut, dan (4) dilihat dari perbedaan jenis kelamin, cenderung tidak ada perbedaan kemampuan siswa dalam memberikan alasan realistik.
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar dalam Pemecahan Masalah Matematika Real Putu Suharta
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika real, dan alasan realistik yang diberikan oleh siswa dilihat dari perbedaan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus pada siswa kelas V SD No. 5 Penarukan dan SD No, 4 Kampung Baru Singaraja. Kedua SD tersebut merupakan sekolah binaan Jurusan Pendidikan Matemátika FMIPA Undiksha dalam pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Data tentang kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matemátika real dan alasan realistik yang diberikan oleh siswa dikumpulkan dengan tes dan wawancara. Selanjutnya análisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah: (1) kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika real tergolong sangat lemah, baik dalam melakukan operasi numerik maupun dalam memberi alasan realistik, (2) lemahnya kemampuan siswa dalam memberikan pertimbangan realistik karena guru belum membiasakan siswa untuk memberikan masalah yang menuntut adanya pertimbangan realistik, minat siswa rendah, dan kemampuan siswa dalam matematika sangat rendah, (3) siswa cenderung memecahkan masalah hanya memperhatikan bilangan yang ada, tanpa memikirkan apa yang dimaksud oleh masalah tersebut, dan (4) dilihat dari perbedaan jenis kelamin, cenderung tidak ada perbedaan kemampuan siswa dalam memberikan alasan realistik.
Pengaruh Model Blended Learning Berbantuan Video Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pemahaman Konsep Siswa I Gusti Putu, Sudiarta
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8974

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,   Pemahaman Konsep.    Abstract: This study is part of a  2-years long-term study and is intended to evaluate the developed blended learning model using whiteboard animation video in a small scope of  junior high school in the city of Singaraja.  Two series of experiments  conducted at grade 7 of  SMPN 1 and SMPN 2 Singaraja. The school selection was based  on  the readiness criteria of  ICT-infrastructure of the school  as well as the readiness of teachers and students to use the blended learning technology. This study is a quasi-experimental research, with a post-test only control group design. The population is all students of  grade 7  at SMP Negeri 1 and SMPN 2 Singaraja.  The sample was selected  by cluster random sampling technique. The first experiments carried out in SMP N 1 Singaraja by choosing  the problem-solving skills as the dependent variable, while the second experiment was in SMPN 2 Singaraja and used the conceptual understanding as its dependent variable. The  independent variable in both  experiments  was the developed blended learning model. The experimental results in SMPN 1 Singaraja show that mathematics problem-solving skill of students who follow  the blended learning model is significantly better than those  who take conventional learning. Likewise, the experimental results at SMP N 2 Singaraja show that  the mathematical concept of students in the intervention class of is also higher than those in the conventional learning. It can be concluded that the implementation of developed blended learning models  has a positive effect on the problem-solving skill  and  conceptual understanding  of student grade 7 at Junior High School in the city of Singaraja. This is reasonable because students who take the blended learning became more active, better trained in discussions, more motivated and more excited to the learning process in  compared with students who take the conventional learning. Kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,   Pemahaman Konsep.    

Page 1 of 77 | Total Record : 767


Filter by Year

2008 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 56 No 1 (2023): APRIL Vol 55 No 3 (2022): OCTOBER 2022 Vol 55 No 1 (2022): APRIL 2022 Vol 55 No 2 (2022): JULY Vol 55, No 1 (2022) Vol 54, No 3 (2021): OCTOBER 2021 Vol 54 No 3 (2021): OCTOBER 2021 Vol 54 No 2 (2021): JULY 2021 Vol 54, No 2 (2021): JULY 2021 Vol 54 No 1 (2021): April 2021 Vol 54, No 1 (2021): April 2021 Vol 53, No 3 (2020): OCTOBER 2020 Vol 53 No 3 (2020): OCTOBER 2020 Vol 53 No 2 (2020): JULY 2020 Vol 53, No 2 (2020): JULY 2020 Vol 53 No 1 (2020): April 2020 Vol 53, No 1 (2020): April 2020 Vol 52 No 3 (2019): OCTOBER 2019 Vol 52, No 3 (2019): OCTOBER 2019 Vol 52 No 2 (2019): JULY 2019 Vol 52, No 2 (2019): JULY 2019 Vol 52, No 1 (2019): APRIL 2019 Vol 52 No 1 (2019): APRIL 2019 Vol 51 No 3 (2018): October 2018 Vol 51, No 3 (2018): October 2018 Vol 51 No 2 (2018): July 2018 Vol 51, No 2 (2018): July 2018 Vol 51 No 1 (2018): April 2018 Vol 51, No 1 (2018): April 2018 Vol 50, No 3 (2017): October 2017 Vol 50 No 3 (2017): October 2017 Vol 50 No 2 (2017): July 2017 Vol 50, No 2 (2017): July 2017 Vol 50 No 1 (2017): April 2017 Vol 50, No 1 (2017): April 2017 Vol 49 No 3 (2016): Oktober 2016 Vol 49, No 3 (2016): Oktober 2016 Vol 49 No 2 (2016): Juli 2016 Vol 49, No 2 (2016): Juli 2016 Vol 49, No 1 (2016): April, 2016 Vol 49 No 1 (2016): April, 2016 Vol 48 No 1-3 (2015): April, 2015 Vol 48, No 1-3 (2015): April, 2015 Vol 47 No 2-3 (2014): Oktober, 2014 Vol 47 No 1 (2014): April, 2014 Vol 47, No 2-3 (2014): Oktober, 2014 Vol 47, No 1 (2014): April, 2014 Vol 46 No 3 (2013): Oktober, 2013 Vol 46, No 3 (2013): Oktober, 2013 Vol 46 No 1 (2013): April, 2013 Vol 46, No 1 (2013): April, 2013 Vol 45 No 2 (2012): Juli, 2012 Vol 46 No 2 Juli (2013) Vol 46, No 2 Juli (2013) Vol 45 No 3 (2012): Oktober, 2012 Vol 45, No 3 (2012): Oktober, 2012 Vol 45, No 2 (2012): Juli, 2012 Vol 45 No 1 (2012): April, 2012 Vol 45, No 1 (2012): April, 2012 Vol 44 No 1 (2011): April 2011 Vol 44, No 1 (2011): April 2011 Vol 43 No 3 (2010): Oktober 2010 Vol 43, No 3 (2010): Oktober 2010 Vol 43, No 2 (2010): Juli, 2010 Vol 43 No 2 (2010): Juli, 2010 Vol 43 No 1 (2010): April 2010 Vol 43, No 1 (2010): April 2010 Vol 42 No 3 Okt (2009) Vol 42, No 3 Okt (2009) Vol 42 No 2 Jul (2009) Vol 42, No 2 Jul (2009) Vol 42, No 1 Apr (2009) Vol 42 No 1 Apr (2009) Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008 Vol 41, No 4 (2008): Edisi Khusus 2008 Vol 41 No 1 (2008): April 2008 Vol 41, No 1 (2008): April 2008 More Issue