cover
Contact Name
Dr. Asep Supianudin, M.Ag.
Contact Email
asepsupianudin@uinsgd.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
altsaqafa@uinsgd.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
ISSN : 02165937     EISSN : 26544598     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 182 Documents
NILAI-NILAI KARAKTER YANG MEMBANGUN PERADABAN MANUSIA Tenny Sudjatnika
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 14, No 1 (2017): al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1796

Abstract

Budaya-budaya asing cenderung membuka ruang pada asimilasi dan kultur budaya dunia. Situasi dan kondisi sosiologis yang terjadi menunjukkan terjadinya pergeseran nilai pada hampir setiap bidang dan sendi kehidupan manusia, terutama bidang pendidikan. Pendidikan karakter menjadi urgen sebagai upaya pembangunan karakter bangsa. Pendidikan karakter yang dimaksud adalah pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai budaya luhur bangsa. Berawal dari nilai-nilai yang diciptakan manusia berupa nilai beragama, nilai ekonomi, nilai politik, nilai praktik, nilai subjektif, nilai estetika, nilai sosial, nilai seni, nilai ilmu pengetahuan, serta nilai dasar. Kemudian Nilai-nilai yang membangun karakter manusia berupa nilai filosofis, nilai budaya, nilai agama, nilai tujuan. Lalu Nilai-nilai budaya yang berpengaruh terhadap peradaban diantaranya kombinasi konsep nilai individu dan masyarakat, dan kombinasi konsep nilai spiritual dan material. Sementara Nilai-nilai menurut Islam yang membangun peradaban adalah nilai akhlak.Maka pendidikan sebagai lembaga sosial yang berfungsi dalam pembentukan karakter manusia yang berbudaya dan melakukan proses pembudayaan nilai-nilai, perlu adanya upaya peningkatan kualitas hidup manusia, pendidikan dan kebudayaan. Antara pendidikan dan kebudayaan dapat menjadi dua komponen yang mendeterminasi satu sama lain. Hubungan ketergantungan di antara keduanya mengandung pengertian bahwa kualitas pendidikan akan menunjukkan kualitas budaya. Demikian juga selanjutnya, kualitas kebudayaan akan menunjukkan kualitas manusia yang berperadaban. Dengan demikian pendidikan karakter yang berbudaya yang mamapu menciptakan peradaban yang beradab tercermin dari nilai-nilai yang dianut oleh bangsanya sendiri.
EFEKTIFITAS METODE LANGSUNG DALAM PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB Lina Marlina
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 13, No 02 (2016): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v13i02.1973

Abstract

Direct Method has currently become an alternative approach in teaching Arabic, to upgrade students' speaking ability. With this method, there will be direct communications in Arabic between teachers and students. In such condition, students will practice almost similar to their original (mother) language in a 2-way effective communication approach. The method was developed by experts of Arabic teaching following a disappointment to the result of teaching Arabic utilizing the approach of grammatical translation especially in relation to the critical needs of the active Arabic. In practice, the Direct Method shows its advantages. However at the same time the method produces challanges to teachers to improve their skills in applying the method properly. Skills and experiences of teachers in teaching with the direct method become very critical to overcome the challanges. The more skills and experiences the teachers, the easier and must be the better for them to overcome the challanges. 
Peranan KH. Abdullah Zawawi Izhom dalam Penyebaran Islam di Palembang Padila, Padila
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 15, No 1 (2018): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v15i1.3034

Abstract

In this paper examines how the role of KH. Abdullah Zawawi Izhom in the distribution of Islam in Palembang. The study in this paper discussed  the  history of KH Abdullah Zawawi Izhom’s role in the distribution of Islam in Palembang, from 1930 until 2013. Many others are studying about the great scholars and well known in the public, on the other hand if in further study the role of KH. Abdullah Zawawi Izhom in accessing Islam is also quite significant, and so far there has been no research that discussed about his role in the spread of Islam in Palembang.Researchers are very important to examine how the role of KH. Abdullah Zawawi Izhom in the spread of Islam in Palembang, because there are several reasons that make this research is interesting. The first is about KH figure. Abdullah Zawawi Izhom as a local cleric who is very active in spreading Islam in Palembang and so far there is no significant discussion about him. Second, is how the history of his struggle in introducing an era in various islam. Based on the argument, the big question in this research is how the role of KH. Abdullah Zawawi Izhom in the distributing of Islam in Palembang. In order to process the data obtained from the optimal results, in this study using role theory. In this study the authors use the historical method that aims to collect, evaluate and reveal facts to enforce facts and strong evidence. The findings of this study is K. H Abdullah Zawawi Izhom, one of the important figures in the spread of Islam in the city of Palembang with various evidence, such as relics of mosques and majlis ta'lim who is still active nowadays. Then in the form of dakwah that he did, he was directed to the informal targets, such as inter-mosque da'wah, musholla, or ta'lim assembly. He also bought more Muslims to the impelementation in daily life. Then to further disseminate the science he had, he printed some students to spread around Palembang to keep in distributing Islam
KESULITAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN ENGLISH READING TEXT Dewi Kustanti
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 13, No 01 (2016): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v13i01.1833

Abstract

The activity in teaching learning process is a main activity   in education.  Whatever that  is programmed will be carried in teaching learning process. Teaching learning process will determine its purpose. As an educator or coach, he/she    must give attention to individual difference in biology aspect, intellectual and physiological aspect.  Those   aspects will make close relationship between an educator and a learner. Therefore, in learning English Reading Text, it will be effective if all components in teaching learning process are included. Components in learning are: method, material of learning, tool/ aid of learning, purpose, teacher/ educator,  student/ learner. The purpose of reading is an effective reading, but it is at last forgotten by the learner and the student will face many difficult words  in reading. To get an effective reading the learner must get main idea   from that passage / text. As an educator or coach by digging or understanding student’s difficulties  in learning English Reading Text and doing  treatment  to get their solutions, he/she must  make a good program to get good  way  in teaching  reading and the learner will enjoy learning English, especially  for Reading. 
Masuknya Hermeneutika dalam Lingkup Ilmu Tafsir (Review atas Artikel Sofyan A.P. Kau) Wahidatul Wafa; Asep Supianudin
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 14, No 1 (2017): al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1801

Abstract

Pada awalnya, Tafsir dan Hermeneutik berawal dari tempat dan tradisi yang berbeda. Tafsir berawal dari belahan Timur Tengah khususnya jazirah Arab dan Hermeneutik berawal dari daratan Eropa. Tafsir muncul dalam tradisi keislaman dengan latar utamanya ada pada teks al-Quran, sementara Hermenutik lahir dalam tradisi nasrani denga latar utamanya teks bible. Namun dalam perjalanannya, antara Tafsir dan Hermeneutik mengalami “pertemuan” konsep yang hampir tidak bisa dielakkan. Pertemuan konsep ini dimungkinkan karena Tafsir dan Hermeneutik bekerja pada ranah yang sama, yaitu menjelaskan dan menafsirkan teks, walaupun teks-nya mempunyai sifat yang berbeda.Para peminat kajian Hermeneutik termasuk hubungannya dengan Tafsir cukup banyak. Para peminat ini menumpahkan pemikirannya diantaranya melalui artikel yang dimuat pada beberapa jurnal ilmiah. Diantara artikel yang terpublikasikan adalah artikel yang berjudul “Hermeneutika Gadamer dan Relevansinya dengan Tafsir” karya Sofyan A.P. Kau pada Jurnal Farabi vol. 11 no. 1 Juni 2014. Artikel ini cukup menarik karena menyajikan suatu argumen adanya pertemuan salah satu teori dalam Hermeneutik dengan teori yang ada pada Tafsir.Dan, artikel yang berjudul “masuknya Hermenutika dalam Lingkup Tafsir”adalah merupakan pembacaan ulang (review) atas artikel yang ditulis oleh Sofyan A.P Kau dengan judul Hermeneutika Gadamer dan Relevansinya dengan Tafsir.Pemikiran-pemikiran Gadamer dalam Hermeneutik berpusat pada pemahaman melalui berbagai teori yang dikemukannya, ternyata memiliki titik kesamaan dan kemungkinan juga digunakan oleh para mufassir dalam menghasilkan tafsir Al-Qur’an dan Hadits. Teori-teorinya yang dirangkum dalam empat butir seperti  prasangka hermeneutik, lingkaran hermeneutika, “Aku-Engkau” menjadi “Kami” dan juga hermeneutika dialektis merupakan teori-teori yang juga digunakan dalam ilmu tafsir. Sehingga dikatakan bahwa hermeneutika dan tafsir merupakan tataran ilmu yang fungsinya sama yaitu menafsirkan
DESKRIPSI IDENTITAS MASYARAKAT CIOMAS DALAM SASTRA LISAN GOLOK CIOMAS DI KABUPATEN SERANG BANTEN Nurholis Nurholis
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 13, No 02 (2016): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v13i02.1978

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali identitas masyarakat Ciomas berdasarkan cerita rakyat kemudian bagaimana identitas tersebut dikonstruksi. Data berupa cerita rakyat golok Ciomas, hasil wawancara, hasil observasi, dan hasil angket. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis isi. Adapun hasilnya adalah; identitas masyarakat Ciomas berdasarkan cerita mencakup tentang menjunjung tinggi dilaksanakannya adat-istiadat, dan percaya pada hal-hal yang bersifat gaib/mistis. Dari segi kepribadian, masyarakat Ciomas adalah masyarakat yang pemberani, bersemangat, dan mudah iba kepada orang lain. Dari segi kemasyarakatan, masyarakat Ciomas suka bekerjasama, bergotong royong dan suka menolong. Dari segi kealaman (kaitannya dengan alam) masyarakat Ciomas adalah masyarakat yang sangat dekat dengan alam, merawat dan menghargai alam semesta. Dalam bidang ekonomi masyarakat Ciomas mengenal sistem kerja sama, dan dalam bidang agama serta budaya memberi warna bagi identitas masyarakat Ciomas
METODE MAPAN Menggagas Metode Baru Menulis Huruf Arab Lebih Singkat Dayudin Subangkit; Ateng Rohendi
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 16, No 1 (2019): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v16i1.3778

Abstract

One aspect of learning Arabic is writing Arabic. The ability to write Arabic is supported by the ability to write letters properly and correctly. The better writing of Arabic letters will have an impact on the quality, accuracy and beauty of Arabic writing. The ability to write Arabic letters among Islamic students, even students majoring in Arabic, are on average low and do not meet the standards. This has an impact on the weak and good ability of Arabic. Research on early semester at the Arabic Language and Literature Department of the Faculty of Adab and Humanities at UIN Sunan Gunung Djati Bandung showed that students were still having difficulty writing Arabic letters properly. The difficulty is due to the following factors: First, the unfamiliarity of students writing sentences in Arabic. Second, the unfamiliarity of writing from the right side with the peculiarities of Arabic letters that require their own expertise. Third, weak Arabic language ability requirements and Arabic writing tests in the entrance test for admissions to Arabic majors. This study initiated a new method of writing Arabic letters more effectively through the anatomical approach of letters to facilitate the learning of Arabic writing. This new method is named Metode Mapan which dissects anatomically the structure of Arabic letters by separating the letters based on loose letters, connecting letters, variations in letters, punctuation marks, and numbers to create ease of Arabic writing so that more effective, easier, methodologically correct and aesthetically beautiful. The psychological impact of the findings of this study is expected to lead to a penchant for Arabic writing which has been considered difficult.
TEKS SASTRA DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA PRAGMATIS CHARLES SANDERS PEIRCE Dian Nurrachman
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 14, No 1 (2017): al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1793

Abstract

Sudah banyak orang yang menjelaskan semiotika, terutama dalam kaitannya dengan teks sastra. Tapi tidak banyak yang membincangkan dan menuliskannya dalam tulisan yang mudah dicerna. Ini karena sifat semiotika yang memang cukup rumit untuk dipahami, terutama jika landasan filosofisnya tidak terlalu terjelaskan dengan baik. Dalam konteks semiotika Charles Sanders Peirce, banyak orang langsung membahasnya dalam situasi penandaan, dan ini memunculkan sedikit banyak problematika dalam memahami teori semiotika Peirce itu sendiri. Tulisan ini mencoba memberikan gagasan bahwa memahami sebuah teori tidak boleh dilepaskan dari landasan filosofisnya, dan untuk kasus Peirce, landasan filosofis semiotika nya adalah Pragmatisme, yang tentunya sangat khas Amerika Serikat
DEKONSTRUKSI CERITA ABSURD NUKILA AMAL Pepen Priyawan
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 13, No 02 (2016): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v13i02.1979

Abstract

Teks sastra berkait dengan membaca secara dekonstruktif. Cerpen berjudul Hari Anya Jatuh Cinta dan Syam karya Nukila Amal (2010) bisa dibaca dengan menekankan wacana dekonstruksi. Berdasar pada wacana dekonstruksi, narasi dan relevansi antara keduanya kata dalam narasi Hari Anya Jatuh Cinta bisa meninggalkan kenyataan dan regularitas makna dan absurdisme mengalir berdasar pada kepercayaan ke-tak berarti-an pada dunia regulasi narasi dan konsep difference yang menjadi efek permainan konsep atau kata untuk sebuah perwujudan verbalisasi dan nominalisasi. Aktifitas teori poststruktural seperti ini ketika diterapkan terhadap cerpen bisa menggambarkan diskusi teoretis dan metodologis. Narasi akan dikonfirmasi ulang dengan pembacaan terhadap teks secara dekonstruksi. Narasi dipaparkan secara analisis dekonstrutif, dielaborasi dan terintegrasi dengan simbol dalam bentuk kata dan bahasa. Lalu penjelasan selanjutnya akan diarahkan  pada regularitas makna, dan ke-tak berarti-an pada regulasi narasi dan konsep difference yang menjadi konsepsi efek permainan konsep atau kata untuk sebuah perwujudan verbalisasi dan nominalisasi.
Sejarah Konflik Ummat Islam di Indonesia Zainu rofiq
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 15, No 1 (2018): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v15i1.3040

Abstract

In the course of history, there are at least three problems that have induced conflicts among Muslim ummat in Indonesia. First, an ideological conflict that divides Muslims into those who aspires Islam as a basis of the state and those who promote nationalism as a principal basis of the state. Such a conflict has occurred in the 20th century and remains take place presently. Pancasila that has been issued as an ideology of the state is not more that just a compromised, middle-road solution to this conflict. Second, a conflict of religious thought that has embodied in the Islamic organizations. Formerly, this can take forms of ‘traditionalist’ and ‘reformist’ conflict that is represented respectively by Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah, or even a conflict of intra-reformist organizations such as Muhammadiyah-Serikat Islam, or a conflict of intra-single organization as happens to NU. The emergence of new Islamic mass-organizations in the Reform era seems to be a valve of this conflict of religious thought. Third is a conflict of the nature and orientation of Indonesian culture. In the early 1930s, a sharp conflict revolving around whether Indonesian culture should emulate the Western culture or Eastern culture took place. The debate over Pornography Act currently is not other than a sort of this conflict.

Page 4 of 19 | Total Record : 182