cover
Contact Name
Sugeng Santoso
Contact Email
sugeng.santoso@mercubuana.ac.id
Phone
+6281370112922
Journal Mail Official
fery.endang@um-tapsel.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL AGROHITA
ISSN : 25415956     EISSN : 2615336X     DOI : http://dx.doi.org/10.31604/jap.v5i2.2143
Teknologi adalah hal yang lumrah di era ini. Teknologi telah mengikat setiap aspek kehidupan manusia. Teknologi sendiri merupakan salah satu cara untuk memudahkan pekerjaan manusia agar dapat menghasilkan keluaran yang efisien. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, sekaligus cara baru dalam menjalankan aktivitas manusia. Salah satu teknologi yang biasa digunakan manusia adalah mesin yang dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya, seperti mesin pengupas testa misalnya. Desain mesin pengupas testa yang telah dirancang oleh (Putra et al. 2020), merupakan sesuatu yang baru di bidang pertanian. Mesin yang sudah dibuat perlu dikaji terkait kesiapan teknologinya sebelum digunakan oleh petani kelapa. Hal ini dilakukan agar risiko penerapan dan penerapan mesin pengupas kelapa testa dapat dikurangi sehingga pada akhirnya prototipe yang telah dirancang dapat digunakan oleh pengguna.
Articles 310 Documents
PENERAPAN LAMPU PERANGKAP (Light Trap) DAN EKSTRAK AKAR TUBA UNTUK PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG KUNING (Scirpophaga spp) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L) Mukhlis Mukhlis
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 1, No 1 (2016): Agrohita Vol 1 No 1 Tahun 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v1i1.194

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Penerapan Lampu Perangkap (Light Trap) dan Pemberian Ekstrak Akar Tuba Untuk Pengendalian Hama Penggerek Batang (Scirpophaga spp) Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L). Penelitian dilaksanakan pada lokasi lahan praktek Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, berlangsung mulai bulan Pebruari sampai bulan Mei 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini Rancang Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu: Faktor I lampu perangkap (Light Trap 1 = lampu perangkap (Keadaan redup),K2 = lampu perangkap (keadaan terang). Faktor II pemberian ekstrak akar tuba diberi symbol (T). T0 = 0 cc/liter air (kontrol), T1 = 75 cc/liter air, T2 = 100 cc/liter air, T3 = 150 cc/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi padi tidakberpengaruh nyata, sedangkan serangan penggerek batang padi kuning berpengaruh nyata dengan penerapan lampu perangkap dan pemberian ekstrak akar tuba. Kata kunci: lampu perangkap, ekstrak akar tuba, penggerek batang kuning, padi
Pengaruh Pelilinan dan Suhu Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik-Kimia Mentimun (Cucumis sativus L.) Nurmahari Nurmahari; Syawaluddin Syawaluddin; Imelda Sari Harahap
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 3, No 1 (2018): Jurnal AGROHITA OKTOBER 2018 – MARET 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v3i1.962

Abstract

This study aims to determine the effect of storage room temperature and concentration of beeswax emulsions based on the physical-chemical properties of cucumbers (Cucumis sativus L.). The study used two factorial Complete Randomized Design (CRD) with each treatment four levels of treatment; each treatment was given two replications. The treatment at level 1 consisted of storage temperature (control, 25oC, 27oC, 30oC), the second level consisted of emulsion concentration (control, 6%, 12%, 30%). The parameters observed were texture, weight, moisture content, color, and shelf life. The results showed the interaction of storage room temperature and beeswax emulsion concentrations on cucumber texture, weight, water content showed no significant effect. The longest shelf life interaction is 12 days, while the shortest shelf life in six days. Keywords: Storage, Coiling, Cucumber Temperature
HUBUNGAN BAHAN ORGANIK TANAH DENGAN SUHU PERMUKAAN PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI NAGARI PADANG LAWEH KABUPATEN SIJUNJUNG Gunadi Gunadi; Juniarti Juniarti; Gusnidar Gusnidar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v5i2.2272

Abstract

Padang laweh located in Koto VII, West Sumatra has 1.569,92 ha area which was dominated by mixed holder agriculture. The availability of soil organic C is influence by land management. Vegetation density will increase the soil organic C content, but an increase in soil temperature can increase the rate of soil organic matter decomposition which will decrease the soil organic C content. The purpose of study was to analyze the relation of soil organic matter (SOM) and soil organic carbon stock (SOCS) with land surface temperature. The study was conducted using a survey method consisting of 5 stage, namely preparation, pre survey, main survey, analysis of soil in laboratories and data processing. Soil sampling was taken in purposive random sampling under several land unit (LU), the LU were limited by soil order, slopes, and land use. Based on the land unit map, there are 14 land unit. Soil samples was taken in a composite manner at a depth of 0-20 cm. Parameter analysed were organic-C, particulate organic-C, and BD. Surface temperature measurement are carried out directly in the field using a mercury thermometer. The data of research result are processed statistically using simple linear regression equations. The result showed that the surface temperature measurement of rice field has highest temperature of 34 0C, and the rubber plantation has the lowest temperature 28 0C. Organic-C affects to soil BD, the higher organic-C value the lower BD value. The highest soil organic matter content (4.29%) and the highest carbon stock (41 kg/m2) was found in land unit 10 with rubber plantation with slope 8-15% and decreased with increasing slope. The results of the regression analysis showed that surface temperature did not have a significant effect on the value of SOM and SOCS.Keywords:  Regresi equation, Soil survei, Topografi
PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN AIR DENGAN SISTEM IRIGASI TETES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) Fuzy Lestari Rezky
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v2i2.513

Abstract

Irigasi tetes merupakan metode pemberian air tanaman secara kontiniu dan penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penelitian mengenai pengaruh jumlah pemberian air dengan sistem irigasi tetes terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu telah dilakukan pada bulan Februari-Mei 2017 di Rumah Kawat Kebun Percobaan Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah pemberian air yang terbaik dari air penyiraman selama periode pertumbuhan tanaman terung dengan menggunakan sistem irigasi tetes. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan (150 ml, 200 ml, 250 ml, 300 ml) dan 5 ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 6 tanaman terung, 4 diantaranya dijadikan sampel. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F pada taraf 5% dan jika F hitung perlakuan lebih besar daripada F table dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemberian air 300 ml memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Kata kunci: : terung ungu, irigasi tetes, penyiraman, Solanum melongena
PENGARUH APLIKASI HERBISIDA SISTEMIK BERBAHAN AKTIF GLIFOSAT TERHADAP TINGKAT KEMATIAN GULMA DAN TOTAL MIKROORGANISME TANAH Guntoro Guntoro; Sakiah Sakiah; Raju Setiawan Damanik
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v5i1.1736

Abstract

Pengendalian gulma pada lahan yang cukup luas biasanya dilakukan menggunakan herbisida kimiawi yaitu seperti herbisida sistemik sehingga gulma lebih cepat diatasi. Herbisida kimia memiliki bahan aktif yang dapat mempermudah dan mempercepat proses kematian gulma.. Bahan aktif yang terkandung di dalam herbisida dapat teresidu di tanah, sehingga tidak hanya bersifat toksin pada gulma tetapi juga dapat mempengaruhi aktivitas biota tanah. Penelitian ini di lakukan di lahan praktek mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP). Pene;itian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang tepat dalam penggunaan herbisida glifosat untuk mengendalikan gulma dan mengetahui dampajnya terhadap mikroorganisme tanah.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial dengan lima taraf dan tiga ulangan sehingga diperoleh  15 satuan penelitian. Menggunakan 5 perlakuan yaitu : tanpa perlakuan (P0),glifosat 5 ml/ L dengan frekuensi 2 minggu(P1), glifosat 5 ml/ L dengan frekuensi 1 minggu(P2), glifosat 10 ml/ L dengan frekuensi 2 minggu (P3),glifosat 10 ml/ L dengan frekuensi 1 minggu (P4). Gulma terbanyak pada plot penelitian adalah sambung rambat (Micania micrata) sebanyak 269 gulma, dan gulma paling sedikit adalah patikan kebo (Eurphorbiata) dan putri malu (Mimosa pudica) yang masing-masing berjumlah 4 gulma. Mortalitas tertinggi pada 1 minggu setelah aplikasi (MSA) terjadi perlakuan P1 dengan persentase 96 % dan mortalitas terendah terdapat di perlakuan P4 dengan persentase 91,3 %.Aplikasi herbisida sistemik berbahan aktif glifosat berpengaruh tidak nyata terhadap total mikroba tanah antar perlakuan. 
PENGARUH PELILINAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIK-KIMIA TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) Mukhlis Mukhlis; Imelda Sari Harahap; Winda Ramadani Hutasuhut
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v2i1.496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari “Pengaruh Pelilinan dan Suhu Penyimpanan terhadap Sifat Fisik-Kimia Tomat (Lycopersicum esculentum mill).” Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu untuk tekhnik budidaya tanaman tomat dilaksanakan di lahan praktek budidaya Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dan untuk mengananalisis pelilinan dan suhu penyimpanan terhadap tomat dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Penelitian ini dilaksanakan pada April 2017 sampai dengan Juni 2017, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktorial dengan masing-masing perlakuan 4 taraf perlakuan, setiap perlakuan diberi 2 kali ulangan. Perlakuan taraf 1 terdiri dari: R0 = kontrol, R1 = 25oC, R2 = 27oC, R3 = 30oC, Perlakuan taraf ke 2 terdiri dari: W0= (Kontrol), W1 = 6%, W2 = 12%, W3 = 30%. Parameter yang diamati adalah Tingkat kematangan (skala warna), Berat (gram), Kadar air (%), Warna, dan Umur simpan (hari). Berdasarkan hasil analisis ragam pada pengamatan tingkat kematangan (skala warna) tomat perlakuan interaksi pelilinan dan suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata pada 3 HSP, sedangkan umur simpan 6 HSP, 9 HSP, 12 HSP dan 15 HSP menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. Parameter berat tidak memberikan pengaruh yang nyata untuk umur simpan 3, 6, 9, 12, dan 15 HSP. Pada pengamatan kadar air tidak memberikan pengaruh yang nyata. Pada pengamatan warna tomat akibat perlakuan pelilinan dan suhu penyimpanan belum mampu mempertahankan warna sampel secara signifikan. Parameter umur simpan pada perlakuan interaksi umur simpan paling lama untuk ulangan I dan II terjadi pada perlakuan W0R2, W1R1, W1R2, W1R3, W2R0, W2R2, W3R0, W3R2, W3R3 (15 hari) sedangkan umur simpan paling pendek pada perlakuan W1R0 (6 hari).
UJI EFEKTIFITAS INSEKTISIDA NABATI (EKSTRAK DAUN PEPAYA) DAN INSEKTISIDA KIMIA (ALIKA) DALAM PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK POLONG (Etiella zinkenella) PADA TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max Merril.) Samsinar Harahap; Muhammad Agung Permadi
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 4, No 2 (2019): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v4i2.1015

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Uji Efektifitas Insektisida Nabati (Ekstrak Daun Pepaya) Dan Insektisida Kimia (Alika) Dalam Pengendalian Hama Penggerek Polong (Etiella zinkenella) Pada Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max Merril.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tolang Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan ketinggian tempat kurang lebih 250 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok non faktorial dengan 9 perlakuan. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter persentase serangan hama penggerek polong per plot pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama penggerek polong per sampel pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter produksi biji basah dan biji kering per plot dan pada parameter produksi biji basah dan biji kering per hektar. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pada parameter produksi biji basah dan biji kering per sampel. Perlakuan Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya) yang terbaik yaitu I3 dengan dosis 1,5 kg/10 liter air. Perlakuan Insektisida kimia (Alika) yang terbaik yaitu I8 dengan dosis 0,5 ml/liter air. Kata Kunci : Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya), kacang kedelai, Insektisida kimia (Alika)
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK ORGANIK JAGO TANI TEHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF KARET OKULASI (Havea brassiliensis) Amir Mahmud
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v1i2.416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Organik Jago Tani terhadap Pertumbuhan Vegetatif Karet Okulasi (havea brassiliensis). Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Ketinggian tempat 500 meter dari permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari 2017 dan Penelitian selesai pada bulan Juli 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial, yaitu 2 faktor , faktor pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit disimbolkan (A), dengan 4 level yaitu A0, A1, A2, dan A3 dan Pupuk Organik Jago Tani disimbolkan (J), dengan 4 level yaitu J0, J1, J2, dan J3. Dari hasil analisis secara statistik diperoleh bahwa perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit memberikan respon yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst. Sedangkan respon yang tidak nyata dijumpai pada pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Dari hasil analisis statistik diperoleh bahwa pemberian Pupuk Organik Jago Tani memberikan respon yang tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Penelitian ini menggunakan Abu Janjang Kelapa Sawit pada pengamatan nilai tertinggi pada perlakuan A2 ( 50 gr). Pada pengamatan Jago Tani nilai tertinggi pada perlakuan J2 (4 cc/liter air).
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK ORGANIK JAGO TANI TEHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KARET Amir Mahmud; Samsinar Harahap
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 4, No 1 (2019): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v4i1.1013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Organik Jago Tani terhadap Pertumbuhan Vegetatif Karet Okulasi (havea brassiliensis). Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Ketinggian tempat 500 meter dari permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari 2017 dan Penelitian selesai pada bulan Juli 2017.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial, yaitu 2 faktor , faktor pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit disimbolkan (A), dengan 4 level yaitu A0,  A1, A2, dan A3 dan Pupuk Organik Jago Tani disimbolkan (J), dengan 4 level yaitu J0,  J1, J2, dan J3.Dari hasil analisis secara statistik diperoleh bahwa perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit memberikan respon yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman umur 4 mst, 8 mst,  dan 12 mst. Sedangkan respon yang tidak nyata dijumpai pada pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur  4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Dari hasil analisis statistik diperoleh bahwa pemberian Pupuk Organik Jago Tani memberikan respon yang tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur  4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Penelitian ini menggunakan Abu Janjang Kelapa Sawit  pada pengamatan nilai tertinggi pada perlakuan A2 ( 50 gr). Pada pengamatan Jago Tani nilai tertinggi pada perlakuan J2 (4 cc/liter air). Kata Kunci : Abu janjang kelapa sawit, pupuk organik Jago Tani,
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI VARIASI PUPUK ORGANIK TERHADAP TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Meiliana Friska; Jumaria Nasution
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v5i2.2468

Abstract

Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat  adalah dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami dari pada bahan pembenah buatan/sintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman tomat terhadap pemberian pupuk organik dengan mengamati perkembangan tomat meliputi fase pematangan buah, jumlah buah dan berat buah saat panen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu Pupuk Kompos, Pupuk Kandang, Pupuk Hijau. Hasil pengamatan dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan pengolahan data secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman tomat untuk semua parameter pengamatan dengan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan Pupuk Kompos (PK).

Page 3 of 31 | Total Record : 310