cover
Contact Name
AXIOM Jurnal
Contact Email
jurnalaxiom@uinsu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
rusiulfahasanah@uinsu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika
ISSN : 20878249     EISSN : 25800450     DOI : -
Core Subject : Education,
Axiom Jurnal Pendidikan dan Matematika adalah salah satu jurnal di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan dalam bidang pendidikan dan lebih fokus pada pendidikan matematika. Jurnal Axiom dapat memuat artikel-artikel yang berbahasa Arab, Indonesia atau Inggris.
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING BERBANTUAN MOODLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN SELF-EFFICACY Nahrun Najib Siregar; Firmansyah Firmansyah; Andi Fajeriani Wyrasti
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.11933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran daring berbantuan moodle terhadap prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari karakter rasa ingin tahu dan self-efficacy. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design yang merupakan salah satu jenis desain penelitian dari Quasi Experimental Design. Populasi penelitian merupakan seluruh mahasiswa jurusan pendidikan matematika dan sampel penelitian adalah mahasiswa yang memprogram mata kuliah pembelajaran matematika SD. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes tertulis, kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari analisis data kevalidan dan analisis data keefektifan meliputi uji ketuntasan prestasi belajar, uji perbedaan rata-rata prestasi belajar, uji pengaruh karakter rasa ingin tahu dan self-efficacy terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran daring berbantuan moodle efektif meningkatkan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari karakter rasa ingin tahu dan self-efficacy dengan kriteria: (1) Proporsi ketuntasan belajar klasikal dapat dikatakan lebih dari 75 % mahasiswa memperoleh nilai 70 atau B , (2) Prestasi belajar mahasiswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran daring berbantuan moodle terintegrasi karakter rasa ingin tahu lebih baik daripada prestasi belajar mahasiswa dengan pembelajaran konvensional, (3)Terdapat pengaruh karakter rasa ingin tahu (X1) dan self-efficacy (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar posttest (Y). Abstract  This study aims to determine the effectiveness of Moodle-assisted online learning on student learning achievement in terms of curiosity and self-efficacy. The research method used by researchers is quantitative research. The research design used is the Nonequivalent Control Group Design which is a type of research design from Quasi-Experimental Design. The research population is all students majoring in mathematics education and the research sample is students who are designing elementary mathematics learning courses. Data collection techniques consist of written tests, questionnaires, interviews, and documentation. Data analysis techniques consist of an analysis of validity data and analysis of effectiveness data including complete learning achievement tests, tests of differences in the average learning achievement, and tests of the influence of curiosity and self-efficacy characters on learning achievement. The results showed that Moodle-assisted online learning was effective in increasing student learning achievement in terms of curiosity and self-efficacy with the following criteria: (1) The proportion of classical learning completeness was seen to be more than 75% of students obtaining a score of 70 or B, (2) Learning achievement students in classes using moodle-assisted online learning integrated curiosity was seen better than student achievement with conventional learning, (3) There was an influence of the characters of curiosity (X1) and self-efficacy (X2) on learning achievement post-test (Y).
ETNOMATEMATIKA: EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA DAN NILAI KARAKTER PADA PERMAINAN TRADISIONAL JAWA GANJILAN Erni Puji Astuti; Farida Hanum; Ariyadi Wijaya; Riawan Yudi Purwoko
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.12503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi konsep matematika dan nilai karakter dalam permainan tradisional Jawa Ganjilan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Tahapan etnografi dalam penelitian ini adalah menentukan subjek penelitian, melakukan observasi dan wawancara selama permainan, membuat catatan hasil, dan menganalisis temuan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, video, observasi, dan wawancara mendalam. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan untuk mengidentifikasi konsep matematika dan nilai karakter yang terdapat dalam permainan tradisional Jawa Ganjilan. Konsep matematika yang ditemukan adalah konsep penjumlahan, konsep pengurangan, konsep perkalian, konsep perbandingan bilangan, konsep pecahan, konsep modal dan hasil, dan konsep untung-rugi. Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional Jawa Ganjilan adalah karakter sabar, mengasah kemampuan emosi, menaati aturan, percaya diri, mandiri, dan sportif. Berdasarkan temuan tersebut, permainan tradisional Jawa Ganjilan dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika dan bermanfaat dalam mengembangkan karakter. AbstractThis study aims to describe the results of the exploration of mathematical concepts and character values in a traditional game known as “Jawa Ganjilan”. This is qualitative research with an ethnographic approach. The ethnographic stages in this study were determining the research subjects, conducting observations and interviews during the game, taking notes on the results, and analyzing the findings. Data collection was carried out through library research, videos, observations, and in-depth interviews. Data analysis techniques were carried out through data reduction, data presentation, and concluding. Data analysis was carried out to identify the mathematical concepts and character values contained in the traditional Javanese odd game. The mathematical concepts found are the concept of addition, the concept of subtraction, the concept of multiplication, the concept of a number comparison, the concept of fractions, the concept of capital and returns, and the concept of profit and loss. The values contained in the traditional Javanese game of oddity are character patience, honing emotional abilities, obeying rules, self-confidence, independence, and sportsmanship. Based on these findings, traditional Javanese odd games can be used as a source of learning mathematics and are useful in developing character.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) Ema Suaidah; Laili Habibah Pasaribu
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.11331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat peningkatan kemampuan komunikasi siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS). Metode penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTs Al-Washliyah Sumber Mulyo sebanyak 48 siswa yang terdiri dari dua kelas. Sampel penelitian ini adalah adalah dua kelas yaitu kelas VIII-A yang berjumlah 24 orang dan kelas VIII-B yang berjumlah 24 orang, dimana kelas eksperimen adalah kelas VIII-A dan kelas kontrol adalah kelas VIII-B. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa hasil analisis perhitungan uji-t yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan komunikasi siswa diperoleh nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05, berdasarkan kriteria pengujian maka H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) secara signifikan lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.  AbstractThis study aims to identify an increase in students' communication skills after learning through Think Pair Share (TPS) model. This research follows a quasi-experimental method. The population in this study were the 8th grade students of MTs Al-Washliyah Sumber Mulyo, consisting of 48 students from two classes. The sample of this study consists of two classes, namely class VIII-A with a total of 24 people and class VIII-B with a total of 24 people, where the experimental class was class VIII-A and the control class was class VIII-B. It was found that the results of the analysis of the t-test calculations to determine students' communication skills obtained a significant value of 0.004 <0.05, based on the testing criteria, H0 was rejected and H1 was accepted (there was an increase in students' communication skills taught through Think Pair Share (TPS)). It can be concluded that the improvement in students' communication skills taught through Think Pair Share (TPS) learning model is significantly higher than students' communication skills taught through conventional learning models.
PENGEMBANGAN STRATEGI BLENDED LEARNING BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Alfauzan Ramadhanny Simangunsong; Fibri Rakhmawati; Muhammad Nuh
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.12593

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan produk pengembangan berupa strategi Blended Learning berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL). Prosedur penelitian mengacu pada desain penelitian pengembangan level 1 Sugiyono yaitu: (1) mencari potensi dan masalah, (2) studi literatur yang sejalan dengan pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) desain teruji. Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiah 61 Tanjung Selamat pada tahun ajaran 2021/2022. Validasi produk melibatkan ahli perangkat pembelajaran seperti RPP, buku panduan belajar dan buku panduan mengajar, ahli konten dan ahli desain instruksional. Keakuratan validasi di uji kepada responden sebagai pengguna produk pengembangan yang melibatkan siswa kelas IXA sebanyak 10 orang dan seorang guru matematika. Efektifitas pengembangan di uji kepada peserta didik dengan melihat hasil belajar siswa dan melibatkan kelas VIIIA sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, mulai dari analisis validasi desain instruksional, konten, RPP, panduan belajar dan mengajar, desain dinyatakan valid. Validasi desain instruksional memperoleh poin rata-rata penilaian 4.38 dari skor rata-rata maksimal 5.00. Validasi konten memperoleh poin rata-rata penilaian 4.19 dari skor rata-rata maksimal 5.00. Validasi dan penilaian RPP memperoleh poin rata-rata penilaian 4.24 dari skor rata-rata maksimal 5.00. Validasi Panduan Belajar memperoleh poin rata-rata penilaian 4.59 dari skor rata-rata maksimal 5.00. Panduan Mengajar memperoleh poin rata-rata penilaian 4.35 dari skor rata-rata maksimal 5.00. Selanjutnya penilaian keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran terlaksana dengan sangat baik. Pembelajaran juga dinilai layak berdasarkan respon pengguna dengan presentase 100% dan dari uji efektifitas menggunakan N-Gain memiliki efektifitas yang tinggi dengan N-Gain (%) bernilai 72.809.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER BERDASARKAN TINGKAT INTELLIGENCE QUOTIENT Nanda Khairani Batubara; Reflina Reflina
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.12510

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan aspek yang sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik karena merupakan proses menerapkan pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum diketahui. Kemampuan pemecahan masalah matematis dipengaruhi oleh daya nalar yang dimilki siswa di mana daya nalar identik dengan kecerdasan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara menganalisis jawaban siswa yang bertujuan untuk memperoleh dekripsi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal program linear. Subjek penelitian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok kategori, yaitu kelompok siswa dengan IQ tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian ini akan diambil dari masing-masing kategori, terdiri atas 3 orang siswa dengan IQ tinggi, 3 orang siswa dengan IQ sedang, dan 3 orang siswa dengan IQ rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diperiksa dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa siswa dengan IQ tinggi sudah mampu untuk menyelesaikan soal sesuai dengan indikator pemecahan masalah, yaitu memahami masalah dengan baik, kemudian mampu membuat perencanaan, selanjutnya dapat melaksanakan rencana tersebut serta mampu menarik kesimpulan dari jawaban. Sementara itu, siswa dengan IQ sedang dan rendah masih kesulitan dalam menjalankan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban. AbstractProblem-solving ability is a very important aspect for students to master because it is a process of applying previously acquired knowledge or experience to new, unknown situations.  Mathematical problem-solving abilities are influenced by the reasoning power of students.  Reasoning power is synonymous with intelligence.  This research is a qualitative research conducted by analyzing students' answers to obtain a description of students' mathematical problem-solving abilities in solving linear programming questions.  The research subjects were grouped into three categories, namely groups of students with high, medium, and low IQs.  The subjects of this study will be taken from each category, consisting of 3 students with high IQ, 3 students with moderate IQ, and 3 students with low IQ.  Data collection techniques used are tests, interviews, and documents.  Data analysis uses the Miles and Huberman model which consists of three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion.  Data validity was checked by source triangulation and technique triangulation.  The results of this study show that students with high IQ are already able to solve problems according to problem-solving indicators, namely understanding the problem well, then being able to make plans, then being able to carry out the plan, and being able to conclude the answers.  Meanwhile, students with moderate and low IQs still had difficulties in carrying out problem-solving plans and rechecking answers.
IMPLEMENTATION OF TRANSPORTATION METHODS IN OPTIMIZING THE DISTRIBUTION OF HIJAB PRODUCTS AT AYASHA HIJAB STORE Robiatul Adawiya; Anriany Casanova; Mufida Awalia Putri; Muhammad Najib Mubarrok; Liansya Ayu Sariperkasi
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.13743

Abstract

The problem of transportation costs is a problem faced by many companies, especially those that distribute goods from various places to various destinations, and Ayasha Hijab's company is no exception. The company has 3 stores and supplies Bella square veils from 3 different warehouses. This of course has an impact on the company's expenses considering the distance and the increasing number of requests. The researcher tries to find a solution by using the linear program transportation solution method. Researchers processed data from the Ayasha Hijab Company with the NWC model and then second processing to get optimal results with stepping stones and MODI. As a result, the optimal cost for the stepping stone and MODI models is IDR 5.125.000. The Stepping Stone and MODI methods get the optimal solution and can save costs around IDR. 3.350.000 from the NWC method with a cost of IDR. 8.475.000. Secondary data obtained from the calculation of "Ayasha Hijab Store" has a minimum cost of around IDR. 10.000.000. So that the Stepping Stone method and the MODI method can save Bella Square distribution costs of IDR. 4.875.000.
ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMAHAMAN MATEMATIS PADA MATA KULIAH TEORI PELUANG Reni Astuti; Rahman Haryadi
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.11452

Abstract

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana mahasiswa tidak dapat belajar dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pemahaman matematis pada mata kuliah teori peluang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI tahun akademik 2020-2021 pada program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah teori peluang di IKIP PGRI Pontianak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan wawancara dengan teknik pengumpul data menggunakan teknik pengukuran dan komunikasi langsung. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kemampuan tinggi (M1) mengalami sedikit kesulitan belajar yakni dalam menyelesaikan soal pemahaman matematis pada indikator instrumental. Selanjutnya untuk mahasiswa dengan kategori sedang (M2) kurang dalam memahami konsep peluang dan pemahaman instrumentalnya, sedangkan untuk pemahaman relasional nya baik. Pada mahasiswa dengan kategori rendah (M3) ditemukan tidak memahami konsep peluang khususnya terkait penulisan anggota ruang sampel dan peristiwa, tidak dapat menghitung nilai peluang, tidak memahami konsep integral sehingga salah dalam menentukan hasil akhir nilai ekspektasi, dan tidak memahami konsep fungsi kepadatan peluang. AbstractLearning difficulty is a condition where students cannot study well. The purpose of this study was to analyze students' difficulties in solving mathematical problems in probability theory courses. This is qualitative descriptive research. The subjects in this study were the sixth-semester students of the 2020-2021 academic year in the mathematics education study program who took the opportunity theory course at IKIP PGRI Pontianak. The research instruments used were tests and interviews with data collection techniques using measurement techniques and direct communication. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that students with a high ability (M1) experienced a little difficulty in learning, namely in solving mathematical understanding questions on instrumental indicators. Furthermore, students in the moderate category (M2) lack understanding of the concept of opportunity and its instrumental understanding, while relational understanding is good. It was found that students in the low category (M3) did not understand the concept of probability, especially regarding the writing of sample space members and events, could not calculate the probability value, and did not understand the integral concept so they were wrong in determining the final expected value, and did not understand the concept of the probability density function.
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS CERITA BERGAMBAR DAN BERKARAKTER RASA PEDULI SOSIAL Fika Rahmanita
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v11i2.11299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran matematika berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial. Penelitian ini mengkaji pengembangan bahan ajar berupa modul matematika SMP berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial. Cerita bergambar merupakan media dalam menyampaikan informasi berupa materi pembelajaran matematika materi perbandingan. Rasa peduli sosial merupakan karakter yang harus dimiliki untuk dapat menjalankan hidup bermasyarakat sebagai makhluk sosial. Proses pengembangan modul ini mengadaptasi model yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Model 4D melalui 4 tahap yaitu  define, design, develop,  dan  disseminate. Pada penelitian ini modul dikembangkan dengan tahap define, design dan develop. Pada tahap define ditetapkan dan didefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap design peneliti mempersiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap develop dihasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukkan para pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul matematika berbasis cerita bergambar berkarakter rasa peduli sosial valid dan baik. Hasil penelitian menunjukan kelayakan bahan ajar berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial pada materi perbandingan untuk siswa SMP yang dikembangkan. AbstractThis study aims to produce a mathematics learning module based on picture stories and social care behavior. This study examines the development of teaching materials in the form of story-based junior high school mathematics modules with social care behavior. Picture stories are a medium for conveying information in the form of comparative mathematics learning materials. A sense of social care is a character that must be possessed to be able to live in society as a social being. The process of developing this module adapts the model put forward by Thiagarajan, Semmel, and Semmel. The 4D model goes through 4 stages, namely define, design, develop, and disseminate. In this study, the module was developed using the define, design, and developing stages. At the define stage, the learning requirements are determined and defined. In the design phase, the researcher prepares a prototype of the learning device. The development stage produces learning tools that have been revised based on input from experts. The results showed that the development of a picture story-based mathematics module with a sense of social care was valid and good. The results of the study showed the feasibility of teaching materials based on picture stories and the character of a sense of social care in the developed comparison materials for junior high school students.
SIGNIFIKANSI HASIL BELAJAR MAHASISWA VOKASI TERHADAP MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK DENGAN PEMBELAJARAN DARING DAN LURING Anna Angela Sitinjak; Dimas Frananta Simatupang
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v12i1.11547

Abstract

Masa pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap pendidikan, namun segera diberikan solusi yaitu diberlakukannya pembelajaran daring (dalam jaringan), yang pada awalnya sangat menarik bagi mahasiswa, namun dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi membuat masyarakat memiliki dua pandangan yang berbeda yaitu ada yang setuju terhadap metode pembelajaran daring dan ada juga yang menginginkan pembelajaran luring (luar jaringan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar mahasiswa vokasi khususnya mahasiswa politeknik jenjang diploma tiga dengan kedua teknik pembelajaran tersebut dan apakah terjadi perbedaan antara keduanya. Jika terjadi perbedaan, akan dilihat mana yang lebih tinggi hasil belajarnya sehingga dapat dijadikan referensi bagi pemangku jabatan dalam menjawab sistem pendidikan online dapat digunakan atau tidak pada pendidikan vokasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen yang terdiri dari 2 kelompok dengan jumlah mahasiswa setiap kelompok sebanyak 39 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian kemudian dianalisis lebih lanjut dengan uji normalitas dan homogenitas. Kemudian dilakukan uji-t untuk melihat perbedaan keduanya secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dengan teknik pembelajaran luring lebih tinggi daripada hasil metode pembelajaran daring, dengan nilai thitung (0,237) > ttabel (0,223). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan antara teknik pembelajaran luring dan daring pada mata kuliah matematika teknik di pendidikan vokasi. AbstractThe Covid-19 pandemic had an impact on education, but a solution was immediately given, namely the implementation of online learning (distance learning), which was initially very attractive to students, but with the various obstacles, the community had two different views, namely, those who prefer online learning methods and those who prefer offline learning (face-to-face classroom). The purpose of this study was to find out the learning outcomes of vocational students, especially polytechnic students in the D3 level (a level three diploma), learning through online and offline classes and whether there are differences between the two ways of learning. If there is a difference, it will be seen which has better learning outcomes so that it can be used as a reference for stakeholders in deciding whether the online education system can be used or not in vocational education. This study follows a quasi-experimental method consisting of 2 groups with a total of 39 students in each group taken using a cluster random sampling technique. The research data were then analyzed further with normality and homogeneity tests. Then a t-test was carried out to see a significant difference between the two. The results of the study show that learning outcomes with offline learning techniques are better than those of online learning methods, with t-count (0.237) > t-table (0.223). It can be concluded that statistically there are differences between offline and online learning techniques in engineering mathematics courses in vocational education.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI BLENDED LEARNING BERBASIS BUDAYA DITINJAU DARI PROSES JAWABAN PESERTA DIDIK Dwi Novita Sari; Irham Habibi Harahap; Hasratuddin Hasratuddin; Kms. M. Amin Fauzi; Sahat Saragih; E. Elvis Napitupulu
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v12i1.10480

Abstract

Pandemi Covid 19 merupakan bencana internasional yang membawa dampak pada bidang pendidikan yaitu sistem tatap muka di kelas menjadi sistem online yang akan mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk merepresentasikan sejauhmana kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang terbentuk dengan menggunakan blended learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian merupakan peserta didik dari MTS Negeri Deli Serdang kelas VIII (3) berjumlah 28 orang. Analisis kualitatif dilihat dari aspek kemampuan komunikasi matematis, aspek kesalahan/kekeliruan serta aspek jawaban kosong berdasarkan lembar jawaban peserta didik. Peneliti menggunakan lembar evaluasi kemampuan komunikasi matematis dan wawancara langsung sebagai instrumen penelitian. Temuan penelitian ini dengan analisis kualitatif menunjukkan bahwa proses belajar dengan menerapkan blended learning berbasis budaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Pada proses belajar yang diterapkan, peserta didik diberikan permasalahan matematika yang dikaitkan dengan budaya. Peninjauan dari aspek kemampuan komunikasi matematis dan indikator kesalahan menurut Newman ketika peserta didik diberikan soal matematika berbasis budaya pada materi bangun datar yaitu: (1) aspek drawing pada indikator kesalahaan keterampilan proses adalah 8.00 maka termasuk pada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi, (2) aspek mathematical expression pada indikator kesalahan transformasi dan kesalahpahaman adalah 8.22 maka termasuk kepada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi, dan (3) aspek written text pada indikator  kesalahan penulisan jawaban adalah 7.77 maka termasuk kepada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi.  AbstractThe Covid 19 pandemic is an international disaster that has had an impact on the education sector, namely the transformation from the face-to-face system in class to an online system that has affected students' mathematical communication skills. The research aims to represent the extent to which students' mathematical communication abilities are formed using blended learning. This research was carried out by following the descriptive qualitative method. The research subject includes 28 eighth-grade students from a Public Islamic junior high school in Deli Serdang. Qualitative analysis is seen from the aspect of mathematical communication skills, aspects of errors/mistakes, and aspects of blank answers based on student answer sheets. Researchers used an evaluation sheet of mathematical communication skills and direct interviews as research instruments. The findings were analyzed by using qualitative analysis, and it was found that applying culture-based blended learning could improve students' mathematical communication abilities. In this learning process, students were given mathematical problems associated with culture. The review of the aspects of mathematical communication skills and error indicators was based on Newman, and students were given culture-based math questions on plane figure lesson, namely: (1) the drawing aspect on the error indicator of process skills (8.00) which is at the level of not making high mistakes, (2) aspects mathematical expression on the indicator of transformation errors and misunderstandings (8.22) which is the high level of not making mistakes, and (3) the written text aspect of the answer writing error indicator (7.77) which is the high level of not making mistakes.