cover
Contact Name
Galih Dani Septiyan Rahayu
Contact Email
galih040990@ikipsiliwangi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
galih040990@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
ABDIMAS SILIWANGI
ISSN : 26147629     EISSN : 26146339     DOI : -
Journal of Abdimas Siliwangi IKIP Siliwangi aims to publish the results of the study of learning theory, the results of community service in the field of education. The manuscripts contained in this journal include the study of theories in the field of teaching and learning process education, as well as the results of dedication to the community in the field of formal education, nonformal and informal.
Arjuna Subject : -
Articles 275 Documents
PELATIHAN METODE TPR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KREATIVITAS SISWA DI TINGKAT SMP, DESA JALANCAGAK, KABUPATEN SUBANG Dewi Listia Apriliyanti; Cynantia Rachmijati; Anita Anggraeni
Abdimas Siliwangi Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.206 KB) | DOI: 10.22460/as.v2i2p155-165.3269

Abstract

ABSTRAKPendidikan bahasa Inggris diberikan di Indonesia kepada siswa diawali dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Karena karakteristik anak-anak sebagai pembelajar berbahasa berbeda dan unik dibandingkan dengan pembelajar dewasa sehingga dibutuhkan metode yang berbeda. Level pendidikan di Desa Jalancagak, Subang yang masih belum merata membutuhkan penyegaran metode pembelajaran, terutama terkait dalam pembelajaran bahasa Inggris Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Penerapan metode TPR untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan kreativitas siswa” ini bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada para guru TK tentang penerapan metode TPR serta memberikan bekal kemampuan untuk mengajar pada anak usia sekolah dasar. Metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Penyampaian materi pengabdian antara lain meliputi pengertian, manfaat, implementasi dan adaptasi dari metode TPR. Diharapkan para guru bisa menerapkan metode ini dalam kegiatan belajar mengajar sehingga bisa meningkatkan kemampuan berbicara dan kreativitas siswa sekaligus memberikan pengetahuan terkait metode mengajar baik secara konvensional maupun menggunakan teknologi.Kata kunci: TPR, bahasa, kreativitas, siswaABSTRACTEnglish education is given to students in Indonesia starting at the elementary school level to university level. However, the characteristics of children as language learners are different and unique compared to adult learners therefore different methods are needed. The level of education in Jalancagak, Subang Village which is still uneven requires a refresher in learning methods, especially related to learning English. Community service entitled "The application of the TPR method to improve the ability to speak and creativity of students" aims to provide insight into kindergarten teachers about the application of TPR methods and provide the ability to teach primary school age children. The TPR (Total Physical Response) method is a method of language learning that is structured in the coordination of commands, speeches and actions; and trying to teach language through physical activity (motoric). The materials that were delievered regarding to the understanding, benefits, implementation and adaptation of the TPR method. It is hoped that teachers can apply this method in teaching and learning activities so as to improve students' speaking abilities and creativity while providing knowledge related to teaching methods both conventionally and using technology.Keywords : TPR, language, creativity, students
PENGEMBANGAN ASPEK KEUANGAN INDUSTRI OLAHAN IKAN CV. BENING JATI ANUGRAH PARUNG BOGOR, JAWA BARAT Nawiyah Nawiyah
Abdimas Siliwangi Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.737 KB) | DOI: 10.22460/as.v2i2p113-121.3186

Abstract

ABSTRAKProgram pengabdian kepada masyarakat yang mengambil objek usaha olahan ikan di CV. Bening Jati Anugrah daerah Parung, Jawa Barat ini bertujuan untuk mengembangkan aspek keuangan. Hasil identifikasi masalah di lapangan yaitu ditemukanya adanya kurangnya pemahaman tentang konsep dasar keuangan yang ada di dalam industri kecil ini terkait dengan pembukuan dan system informasi keuangan yang masih jauh dari kesempurnaan. Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian adalah survei lokasi usaha industri olahan ikan CV. Bening Jati Anugrah kemudian tim pengabdian memberikan pengetahuan tentang konsep dasar keuangan yang jelas dan system informasi keuangan yang bagus dan mudah diikuti oleh orang lain. Penetapan penggunaan pembukuan serta membantu cara penggunaan pemilihan aplikasi yang tepat. Dengan program ini diharapkan pengelolaan industri olahan ikan CV. Bening Jati Anugrah dapat berkembang lebih baik dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis.Kata kunci : Konsep dasar keuangan, Industri kecil, sistem informasi keuangan ABSTRACTThis community service program that takes the object of fish processing business in CV. Bening Jati Anugrah Parung, West Java aims to develop financial aspects. The results of the identification of problems in the field, namely the discovery of a lack of understanding of the basic financial concepts that exist in this small industry related to accounting and financial information systems that are still far from perfection. The activity carried out by the service team was a survey of the location of CV. Clear Teak Anugrah then the dedication team provided knowledge about clear basic financial concepts and good financial information systems that were easy for others to follow. Determination of the use of bookkeeping and help how to use the right application selection. With this program it is expected that the management of the processed fish industry CV. Bening Jati Anugrah can develop better and can compete with similar products.Keywords: Basic concepts of finance, small industries, financial information systems 
PELATIHAN CARA MENANAMKAN KONSEP MATEMATIKA UNTUK ANAK SD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT PERAGA PADA GURU SD Siti Chotimah; Indah Puspita Sari; Luvy Sylviana Zanthy
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3569

Abstract

ABSTRAKKemampuan pemahaman konsep matematik merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan dalam memahami operasi bilangan. Alat peraga adalah salah satu media yang dapat menyajikan suatu konsep matematika. Dengan bantuan media alat peraga diharapkan siswa mampu menghitung operasi bilangan dengan cepat dan mudah serta paham cara menggunakannya. Media alat peraga diharapkan dapat membantu menanamkan pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika khususnya siswa Sekolah Dasar, sehingga tidak memandang matematika itu sulit dan menakutkan. Pengabdian  ini ditempuh dalam empat tahap dengan kurun waktu  tujuh hari, sebagai berikut: tahap pertama, yaitu mengkoordinasi kegiatan penyuluhan  secara keseluruhan; kedua, menyusun  jadwal kegiatan, ketiga, menyusun tahap-tahap pembuatan alat peraga, menyusun alat evaluasi; keempat, melakukan pengabdian dilapangan, berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dengan guru-guru SD.  Pengabdian ini dilakukan sebagai wujud kepedulian pengabdi dalam bidang pendidikan matematika. Media alat peraga yang digunakan dalam pengabdian ini diantaranya batang tulang napier, yang digunakan untuk operasi perkalian bilangan cacah. Alat peraga mistar bilangan, digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alat peraga batang tulang napier, dan mistar bilangan diharapkan dapat membantu pemahaman siswa dalam belajar matematika khususnya siswa Sekolah Dasar, sehingga tidak memandang matematika itu menakutkan dan membosankan.Kata Kunci: media alat peraga pembelajaran matematika, batang tulang naphier, siswa sekolah dasar ABSTRACTThe ability to understand mathematical concepts is one of the abilities needed to understand number operations. Teaching aids are one of the media that can present a mathematical concept. With the help of teaching aids, media students are expected to be able to calculate number operations quickly and easily and understand how to use them. Media teaching aids are expected to help instill an understanding of students' concepts in learning mathematics, especially elementary school students, so not looking at mathematics is difficult and frightening. This service was taken in four stages over a period of seven days, as follows: the first stage, which was to coordinate overall outreach activities; second, arrange activity schedules, third, arrange the stages of making teaching aids, arrange evaluation tools; fourth, serving in the field, participating in socialization activities with elementary school teachers. This dedication is done as a form of devotion in the field of mathematics education. Media aids used in this service include Napier bone rods, which are used for multiplication of numbers. The crossbar props, used for integer addition and subtraction operations. Napier bone trunk teaching aids and the ruler of numbers is expected to help students' understanding in learning mathematics especially elementary school students so that they do not view mathematics as scary and boring.Keywords: mathematics teaching aids media, Napier bone stem, elementary school students
PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA SOSIAL Yeni Rostikawati; Eli Syarifah Aeni; Woro Wuryani
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3460

Abstract

ABSTRAKPeran guru dalam dunia pendidikan sebagai roll model yang segala tingkah laku dan ucapannya akan menjadi contoh bagi anak didiknya. Peran guru dalam dunia pendidikan modern sekarang ini semakin kompleks, tidak sekadar sebagai pengajar semata dan pendidik akademis, tetapi juga merupakan pendidik karakter, moral, dan budaya bagi siswanya. Pembelajaran kesantunan berbahasa sangatlah penting karena secara tidak langsung cara berbahasa seseorang itu akan mencerminkan karakter dan sifat seseorang secara tidak langsung. Begitupun bagi siswa sebagai peserta didik yang dekat dengan kesantunan haruslah bisa mencerminkan penggunaan bahasa yang santun. Pada era moderan ini guru dan siswa, bahkan semua kalangan sudah tidak asing lagi dengan yang namanya media sosial sebagai sarana penyampai informasi dan berkomunikasi. Bahasa yang digunakan di media sosial banyak yang tidak beretika dan jauh dari yang disebut kesantunan berbahasa. Di sinilah peran guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana memanfaatkan media ini dengan bijak karena bisa dibaca oleh orang banyak. Pengabdian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti akan mencatat secara mendetail segala hal yang dapat diteliti secara empiris Dengan metode deskriptif kualitatif peneliti berharap dapat memberikan perubahan dalam kesantunan berbahasa di media sosial.Kata kunci: guru, pendidikan karakter, kesantunan bahasa, media sosial. ABSTRACTThe role of the teacher in the world of education as a roll model in which all his behavior and speech will be an example for his students. The role of teachers in the world of modern education is increasingly complex, not only as mere teachers and academic educators, but also educators of the character, morals, and culture of their students. The learning of politeness in language is very important because indirectly the way a person speaks will reflect the character and nature of a person indirectly. Likewise for students as students who are close to politeness should be able to reflect the use of polite language. In this modern era teachers and students, even all groups are familiar with the name of social media as a means of delivering information and communicating. The language used on social media is mostly unethical and is far from what is called politeness in language. This is where the role of the teacher gives direction to students how to use this media wisely because it can be read by many people. This service uses a qualitative descriptive approach. Researchers will note in detail everything that can be investigated empirically With qualitative descriptive methods researchers hope to provide a change in politeness in language on social media.Keywords: teacher, character education, language politeness, social media.
PELATIHAN MENANAMKAN KONSEP BILANGAN PECAHAN UNTUK GURU-GURU SD DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC APPLICATION ((VBA)) FOR MICROSOFT EXCEL DI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Sugandi, Asep Ikin; Maya, Rippi
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3390

Abstract

ABSTRAKTujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan pemakaian VBA for Microsoft Excel, khususnya pada guru SD dalam usaha meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika terutama pada pembelajaran pecahan di tingkat SD,  memberikan alternatif media pembelajaran  yang dapat dipilih  dalam mengajarkan  konsep  matematika  khususnya  materi pecahan  dan    mendorong  siswa  untuk  aktif  belajar  matematika  khususnya  dalam  materi pecahan dan opearsi bilangan bulat dengan menggunakan VBA for Microsoft Excel. Metode yang digunakan dalam Pengabdian Pada Masyarakat adalah metode diskriftif, Instrumen yang digunakan adalah non tes berupa angket skala Likert dengan empat option jawaban. Data yang diperoeh dari angket diolah menggunakan program Excel. Dari hasil pengolahan data didapat kesimpulan sebagai berikut : Pelatihan menanamkan konsep pecahan dengan menggunakan VBA Excel kepada guru-guru SD sudah berjalan dengan lancar sesuai dengan langkah-langkah yang  telah  ditetapkan.  Dari  5 indikator pelatihan  menanamkan  konsep  dengan  VBA  secara keseluruhan  sikap  guru  bersifat  kuat  Persentase  tertinggi  didapat  oleh  indikator kebermanfaatan pelatihan dan persentase terendah terletak pada indikator Sikap peserta terhadap pembelajaran.Kata Kunci: VBA for Excel, pecahan, ABSTRACTThe purpose of this service is to use VBA for Microsoft Excel, specifically for elementary school teachers in an effort to improve students'  abilities in learning mathematics specifically in learning fractions at the elementary level, providing alternative learning media that can be chosen in the context of learning mathematics, fraction material and encouraging students to actively learn special mathematics in fraction material and integer operations using VBA for Microsoft Excel. The method used in Community Service is a discrete method. The instrument used is a non-test in the form of a Likert scale questionnaire with four answer choices. Data obtained from a questionnaire is processed using the Excel program. From the results of data processing obtained as follows: Training to instill the concept of fractions using VBA Excel for elementary school teachers has been running efficiently in accordance with the steps that have been set. Of the 5 training indicators instill concepts with VBA as a whole, teacher attitudes, strong, percentage, obtained by indicators of usefulness, training, and the lowest percentage of indicators.Keywords: VBA for Excel, fraction
PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL BERBASIS HOTS BAGI GURU BAHASA INDONESIA TINGKAT SMP SE-KABUPATEN SUBANG R. Mekar Ismayani; Aditya Permana; Sary Sukawati
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3575

Abstract

ABSTRAKPada dasarnya kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam membuat soal berbasis HOTS. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan/workshop kepada guru-guru Bahasa Indonesia tingkat SMP di wilayah Kabupaten Subang untuk membuat soal yang berbasis HOTS. Adapun tujuan jangka panjang yang diharapkan agar siswa dapat terbiasa mengisi soal-soal berbasis HOTS karena soal HOTS ini bukan hanya akan diberlakukan di tingkat sekolah dasar sampai menengah, melainkan pada tes seleksi masuk perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam waktu kurang lebih 5 bulan. Metode yang dipakai dalam menganalisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari kegiatan pengabdian ini akan dibuat artikel dan diterbitkan pada jurnal pengabdian yang ber-ISSN terindeks google scholar. Hasil dari pengabdian ini guru-guru dapat menyusun soal berbasis HOTS secara berkelompok, meskipun ada beberapa guru yang belum mampu menyusun soal berbasis HOTS secara cepat karena itu perlu pelatihan yang berkelanjutan.Kata kunci:  soal bahasa Indonesia, berpikir kritis, dan HOTS (Higher Order Thinking Skills) ABSTRACTBasically this service activity aims to improve the ability of teachers to ask questions based on HOTS. This was done in the form of training/workshops for Indonesian Language teachers at the junior high school level in the Subang Regency area to create HOTS-based questions. Long-term goals are expected so that students can get used to filling in HOTS-based questions because these HOTS questions will not only be applied at the elementary to secondary level but on college entrance selection tests. This dedication activity includes the preparation, implementation, and evaluation in less than 5 months. The method used in analyzing data is descriptive qualitative. The results of this dedication activity will be made articles and published in a journal dedicated to ISSN indexed by Google Scholar. The results of this dedication teachers can arrange HOTS-based questions in groups, although there are some teachers who have not been able to compile HOTS-based questions quickly because they require ongoing training.Keywords: about Indonesian, critical thinking, and HOTS (Higher Order Thinking Skills)
PEMANFAATAN MEDIA TUBOMATIKA (SEBUAH ECO EDUCATION) SEBAGAI UPAYA MENANGGULANGI SAMPAH PLASTIK DI KECAMATAN PANGALENGAN Nelly Fitriani; Puji Nurfauziah
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3373

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu tugas dalam tridharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen sebagai pelaku pendidikan yang memiliki tugas profesional. Kegiatan PKM ini menjadi sebuah sarana dosen untuk berkontribusi pada masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan yang dikembangkan dalam hal ini berkaitan dengan pendidikan matematika. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu pemanfaatan limbah tutup botol plastik menjadi sebuah media pembelajaran melalui konsep matematika (media yang dimaksud tidak harus selalu digunakan di dalam kelas, namun bisa juga digunakan untuk masyarakat luas). Tutup botol matematika (Tubomatika) yaitu sebuah eco-education (pendidikan ramah lingkungan) yang dilakukan sebagai upaya menanggulangi sampah plastik melalui peran matematika dalam menghasilkan media Tubomatika. Melalui pengabdian ini, masyarakat bukan hanya akan memahami materi dan mewujudkan media yang dirancang, tapi mereka juga secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap upaya penanggualangan sampah di Indonesia. Secara umum pengabdian ini menunjang lingkungan eco-education yang saat ini masih jarang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, menjadi sesuatu yang menarik melakukan pengabdian mengenai ini.Kata Kunci : Eco-education, Tubomatika, Limbah tutup botol plastik ABSTRACTThe Community Service Activities is one of the tasks in the tridharma of higher education that must be carried out by every lecturer as an educational actor who has a professional assignment. This PKM activity becomes a means of lecturers to contribute to the community in accordance with the scientific field developed in this regard relating to mathematics education. This dedication is carried out with the main objective of utilizing plastic bottle cap waste into a learning medium through mathematical concepts (the media that are meant not to always be used in the classroom, but can also be used for the wider community). The mathematical bottle cap (Tubomatika), which is an eco-education (environmentally friendly education) that is carried out as an effort to tackle plastic waste through the role of mathematics in producing Tubomatic media. Through this dedication, the people will not only understand the material and realize the designed media, but they also indirectly have contributed to efforts to combat waste in Indonesia. In general, this service supports the eco-education environment which is currently still rarely done in Indonesia. Based on this, it becomes something interesting to devote about this.Keywords: Eco-education, Tubomatika, Waste plastic bottle caps
MOTIVASI KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII MA. AL-KHAIRIYAH JAKARTA SELATAN Nur Arifiya; Rini Setiowati
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3497

Abstract

ABSTRAKSiswa-siswi yang sekolah di MA. Al-Khairiyah memiliki latar belakang yang sangat bervariasi baik mulai dari lingkungan keluarga, sosial ekonomi, maupun suku. Ada beberapa siswa-siswi yang bersekolah disana karena adanya donator tetap untuk siswa-siswi yatim, selain itu ada ungkapan dari beberapa siswa-siswi kepada guru di sekolah tentang kekhawatirannya menghadapi dunia kerja maupun kuliah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk dapat mengidentifikasi masalah yang dimiliki oleh pribadi masing-masing dan menyusun rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. target luaran kegiatan ini adalah siswa-siswi mampu  melakukan identifikasi masalah yang dihadapi dan mampu membuat rencana untuk memasuki dunia kerja maupun kuliah. metode yang dilakukan dalam pelaksanaan abdimas dibagi menjadi tiga tahapan, tahap pertama dilakukan observasi langsung yakni tim abdimas berkunjung ke lokasi pengabdian untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Tahap kedua, persiapan yakni dalam rangka mempersiapkan proposal dan  materi yang akan disampaikan. Tahap ketiga penyampaian motivasi kepada siswa-siswi MA. Al-Khairiyah. Penyampaian materi disampaikan 3 kai tatap muka untuk melihat kemampuan siswa-siswi melakukan identifikasi masalah dan menyusun rencana memasuki dunia kerja maupun kuliah.Kata kunci: Motivasi, identikasi, masalah ABSTRACTStudents who study at MA. Al-Khairiyah has a very varied background, starting from the family, socio-economic and ethnic groups. There are some students who go to school there because there are permanent donors for orphaned students, besides that there are expressions from some students to teachers at school about their concerns about the world of work and college. This activity aims to provide motivation to students to be able to identify the problems that are owned by each individual and make plans to enter the world of work or college. the target of the output of this activity is students are able to identify the problems faced and be able to make plans to enter the workforce as well as college. the method used in the implementation of the abdimas is divided into three stages, the first stage is direct observation namely the abdimas team visits the service location to identify the problem. In the second stage, preparation is in order to prepare proposals and materials to be submitted. The third stage is the delivery of motivation to MA students. Al-Khairiyah. Submission of material delivered 3 to one face to face to see the ability of students to identify problems and plan to enter the workforce and lecture.Keyword: Motivation, identification, Problems
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PANGALENGAN Tina Rosyana; Adi Nurjaman; Gida Kadarisma
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3391

Abstract

ABSTRAKPengabdian ini, berdasarkan hasil observasi kami dilapangan, hasil belajar matematika siswa di Sekolah Dasar Masih rendah, padahal pada jenjang ini sangat menentukan keberhasilan belajar pada jenjang selanjutnya. Rendahnya hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran matematika dikarenakan siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, mereka merasakan kesulitan dalam matematika karena pada jenjang Sekolah Dasar siswa masih belum bisa berpikir abstrak, padahal matematika adalah ilmu yang abstrak. Oleh karena itu pada jenjang sekolah dasar dibutuhkan media berupa alatperga yang dapat membantu siswa membayangkan atau mengilustrasikan konsep-konsep matematika agar konsep matematika lebih mudah dipahami. Keterbatasan alat peraga menjadi salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, selain itu keterbatasan pengetahuan guru mengenai alat peraga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.  Berdasarkan pemaparan tersebut, kami bermaksud untuk melakukan penyuluhan kepada guru-guru di beberapa SD di Kecamatan Pangalengan dalam penggunaan alat peraga khususnya pada matapelajaran matematika, diharapkan dengan adanya penyuluhan tersebut pengetahuan guru mengenai alat peraga semakin meningkat yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar siswa pada matapelajaran matematikaKata Kunci : Alat Peraga, Matematika, Sekolah Dasar ABSTRACTThis dedication, based on our observations in the field, mathematics learning outcomes of students in elementary schools are still low, even though at this level it will determine the success of learning at the next level. The low learning outcomes of elementary school students in mathematics because students consider mathematics a difficult subject, they feel difficulties in mathematics because at the elementary school level students are still unable to think abstractly, even though mathematics is an abstract science. Therefore at the elementary school level media needed in the form of tools that can help students imagine or illustrate mathematical concepts so that mathematical concepts are more easily understood. The limitation of teaching aids is one of the obstacles in learning mathematics in elementary schools, besides the limited knowledge of teachers about teaching aids is one thing that must be considered. Based on this explanation, we intend to conduct counseling for teachers in several elementary schools in Pangalengan District in the use of teaching aids especially in mathematics, it is expected that with this education the teacher's knowledge about teaching aids will increase which has implications for increasing student learning outcomes in mathematics.Keywords: Teaching Aids, Mathematics, Elementary School
PENYULUHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR KEPADA GURU-GURU DI KABUPATEN PURWAKARTA Ruli Setiyadi; Uus Kuswendi; Muhammad Ghiyats Ristiana
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3584

Abstract

ABSTRAKSecara umum, tujuan jangka panjang program pengabdian ini adalah mengembangkan suatu proses pengabdian yang inovatif melalui penyuluhan bagi guru-guru Sekolah Dasar dalam upaya meningkatkan pemahaman model-model pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak agar pembelajaran menjadi lebih bersemangat dan bermakna. Secara khusus, target khusus yang ingin dicapai sebagai berikut: (1). Meningkatkan pemahaman guru-guru dalam mendesain pembelajaran sesuai kebutuhan perkembangan anak; (2). Meningkatkan kesadaran pentingnya memilih model pembelajaran yang dapat menghantarkan anak ke arah perkembangan yang optimal. Metode pelaksanaan dalam pencapaian tujuan tersebut sebagai berikut: (a). perizinan terhadap Dinas setempat terkait pengabdian terhadap guru-guru sekolah dasar; (b). Memberikan gambaran umum mengenai kegiatan pengabdian yang akan dilakukan; (c). Melakukan refleksi dan diskusi mengenai berbagai kegiatan pengabdian yang akan dilakukan; (d). Melakukan kolaborasi dengan ahli dalam menyusun materi model-model pembelajaran yang sesuai tahapan perkembangan anak sekolah dasar, (e). Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ; (f). Evaluasi kegiatan penyuluhan, (f) Penarikan kesimpulan pelaksanaan penyuluhan, dan (g) Publikasi luaran pengabdian.Kata Kunci : penyuluhan, model-model pembelajaran, perkembangan anak ABSTRACTIn general, the long-term goal of this service program is to develop an innovative process of devotion through counseling for elementary school teachers in an effort to improve the understanding of learning models that correspond to the Children's development to become more enthusiastic and meaningful. Specifically, the specific target is to be achieved as follows: (1). Increase understanding of teachers in designing learning according to children's developmental needs; (2). Increase awareness of the importance of choosing a learning model that can deliver the child toward optimal development. The implementation method in achieving the objectives is as follows: (a). Licensing of local agencies regarding the devotion to primary school teachers; (b). Provide an overview of the activities of devotion to be conducted; (c). To reflect and discuss the various activities of devotion to be conducted; (d). Collaborate with experts in drafting materials of learning models that fit the stages of development of elementary school children, (e). Implementation of counseling activities; (f). Evaluation of extension activities, (f) Withdrawal of the implementation of counseling conclusions, and (g) external publication of service. Keywords: counseling, learning models, child development

Page 4 of 28 | Total Record : 275