cover
Contact Name
Dr. Ir. Lestari Ujianto, M.Sc.
Contact Email
ujianto@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
cropagro@unram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy
Published by Universitas Mataram
ISSN : 19788223     EISSN : 26215748     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan bidang budidaya tanaman, terbit enam bulan sekali. Redaksi menerima naskah dalam bahasa Indonesia atau Inggris.
Arjuna Subject : -
Articles 194 Documents
EFEKTIVITAS STRAIN Bradyrhizobium japonicum PADA TANAMAN KEDELAI VARIETAS MAHAMERU DAN BALURAN A. Muhibuddin
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 3 No 1 (2010): Jurnal Crop Agro
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas ”45” Makassar yang berlangsung dari Mei hingga September 2009. Penelitian bertujuan untuk mempelajari efektivitas tiga strain Bradyrhizobium japonicum terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai varietas Mahameru dan Baluran. Perlakuan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas enam perlakuan, yaitu: varietas Mahameru yang diinokulasi dengan strain Rhizobium trifolii (TAL 185), strain R. phaseolii (TAL 182), dan strain R. melioti (TAL 380), Varietas Baluran diinokulasi strain R. trifolii (TAL 185), strain R. phaseolii (TAL 182), dan strain R. melioti (TAL 380). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strain Bradyrhizobium japonicum yang diuji tidak memperlihatkan pengaruh pada jumlah bintil akar, jumlah bintil akar warna merah dan serapan N, baik pada verietas Mahameru maupun Baluran, 2) Strain yang efektif pada varietas Mahameru adalah TAL 182 berdasarkan jumlah bintil akar dan serapan N, strain 380 berdasarkan jumlah bintil akar warna merah, strain TAL 185 berdasarkan bobot 100 biji, TAL 182 berdasarkan hasil biji kering. Sedangkan pada varietas Baluran strain yang efektif adalah TAL 185 berdasarkan jumlah bintil akar, jumlah bintil akar warna merah, serapan N, dan strain TAL 185 berdasarkan hasil biji kering, serta TAL 185, TAL 182 berdasarkan skala warna daun. ABSTRACT The research was conducted at the greenhouse of Faculty of Agriculture University of "45" Makassar, from May to September 2009. The research aimed to study the effectiveness of three strains of Bradyrhizobium japonicum on growth and yield of Mahameru and Baluran soybean varieties. Treatments were designed using Randomized Block Design. The treatments were Mahameru variety inoculated with R. trifolii (TAL 185), R. phaseolii (TAL 182), and R. melioti (TAL 380), Baluran variety inoculated with strains R. trifolii (TAL 185), R. phaseolii (TAL 182), and R. melioti (TAL 380). Results show that: 1) Bradyrhizobium japonicum strains tested show no effect on the number of nodules, red colour nodule number and N uptake, both on Mahameru and Baluran varieties, 2) strain that was effective in Mahameru variety was TAL 182 based on the number of root nodules and N uptake, strain 380 based on the number of red root nodules, strain TAL 185 based on the weight of 100 seeds, TAL 182 based on dry beans. While in Baluran variety, the effective strains were TAL 185 based on the number of nodules, nodule number in red, N uptake, and the strain TAL 185 based on the results of dry beans, and TAL 185, TAL 182 based on leaf color scale.
KEMAJUAN SELEKSI MASSA PADA JAGUNG KULTIVAR LOKAL KEBO SETELAH SATU SIKLUS SELEKSI DALAM PERTANAMAN TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH Idris dan Uyek Malik Yakop; Nihla Farida
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 4 No 2 (2011): Jurnal Crop Agro Pertanian
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Seleksi massa merupakan metode seleksi yang paling sederhana karena hanya berdasarkan penampilan fenotipenya saja dan tiap siklus seleksi hanya membutuhkan satu kali musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kemajuan seleksi dalam rangka pembentukan varieats jagung yang cocok untuk tumpangsari.. Penelitian ini berlangsung dalam dua tahap yaitu tahap seleksi dan uji hasil seleksi. Tahap pertama adalah seleksi dengan menggunakan metode seleksi massa tanpa pengendalian penyerbukan dengan kriteria seleksi tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang tongkol. Tahap kedua adalah evaluasi hasil seleksi. Data yang diamati meliputi umur keluarnya bunga jantan, umur keluarnya bunga betina, jumlah daun, tinggi tanaman, sudut daun, diamter batang, umur panen, panjang tongkol, diamter tongkol, berat 100 butir biji dan berat biji pipilan kering per tongkol. Data dianalisis dengan uji t0.05 guna mengetahui kemajuan seleksi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kemajuan seleksi yang nyata pada delapan sifat dari sebelas sifat yang diamati. Sifat-sifat yang mengalami kemajuan seleksi adalah umur keluarnya bunga jantan, jumlah daun, tinggi tanaman, ukuran sudut daun, diameter batang, umur panen, panjang tongkol dan berat 100 butir biji. Berat biji pipil kering per tongkol sebagai indikator utama belum menunjukkan perubahan yang nyata. ABSTRACT A mass selection is the most simple selection method because the selection is applied based only on phenotype appearance and in first selection cycle needs only once planting season. This experiment aimed to identify the selection progress in order to develop corn variety that suitable to be intercropped with peanut. The experiment was coducted in two stages namely : the main selection and testing the result of the selection. In the first stage, a mass selection was conducted without controlling pollination with plant height, leas number, and ear length as the selection criteria. The next stage was done to evaluate the first result. The parameters evaluated included the emerging anther and stigma, leaf numbers, plant height, leaf angle, stem diameter, age of the plant, ear length, ear diameter, 100 grain weight, and weight of grain per ear. Data were analized using t0.05 to identify the selection progress. The result showed that there was a significant progress in selection on eight characters of eleven characters evaluated. These were the emerging anther, leaf numbers, plant height, leaf angle position, stem diameter, age of the plant, ear length, and 100 grain weight. The weight of grain per ear as the main indicator of the progress has not significantly improved.
KEMAJUAN SELEKSI INDEKS TERHADAP HASIL DAN BERANGKASAN SEGAR PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK UTARA Widya Helmiyanti, Idris dan Uyek Malik Yakop
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 5 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Crop Agro budidaya Pertanian
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Peneliian ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan seleksi indeks untuk daya hasil dan berangkasan segar hingga siklus pertama (P1) dan untuk mengetahui rata-rata daya hasil dan berangkasan segar populasi hasil seleksi. Percobaan ini dilaksanakan di lahan milik petani Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di lapangan. Parameter yang diamati adalah: 1) Umur keluar bunga jantan; 2) Umur keluar bunga betina; 3) Diameter batang; 4) Jumlah daun; 5) Tinggi tanaman; 6) Diameter tongkol; 7) Umur panen; 8) Panjang tongkol; 9) Berat tongkol kering panen per plot; 10) Berat biji kering pipil per plot; 11) Berat berangkasan segar per tanaman. Data hasil pengamatan di analisis dengan menggunakan analisis ragam dan diuji lanjut dengan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan kemajuan seleksi setelah satu siklus dari populasi awal (P0) hingga populasi hasil seleksi (P1) belum menunjukkan kemajuan yang nyata untuk seluruh sifat yang diamati. Rerata hasil seleksi siklus pertama (P1) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan populasi Sumaraga kecuali berat berangkasan segar. Ini berarti masih memerlukan seleksi lebih lanjut pada populasi P1. ABSTRACT This researt aims to know the progress of index selection for yield ability and biomass of the first cycle (P1) and to know the average of yield ability and fresh biomass of the population resulted selection. The experiments were carried out on land owned in Gumantar Village, Kecamatan Kayangan, North Lombok County, NTB province. The method used in this researt is the experimental method implemented in the field. Parameters measured were: 1) age out male flowers; 2) Age out female flowers; 3) stem diameter; 4) The number of leaves; 5) plant height; 6) Diameter cob; 7) Harvesting; 8) Long cob; 9 ) dry weight harvest cobs per plot; 10) Weight of dry beans per plot; 11) weight of biomass per plant. The data were analyzed using analysis of variance and tested further by using the Least Significant Difference (LSD) at the 5% level. Results showed that progress after one cycle of selection of the initial population (P0) to the selection of the population (P1) has not shown any real progress for all the observed properties. Average of yield of the first cycle of selection (P1) showed significant differences with Sumaraga population unless biomass weight. This means that still require further selection in populations P1.
PENAMPILAN FENOTIPE DAN HERITABILITAS PADI BERAS MERAH (Oryza sativa L.) HASIL SELEKSI SILANG TUNGGAL SERTA SELEKSI SILANG BERULANG Ni Ike Oktaviani; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Uyek Malik Yakop
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Crop Agro Juli 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.331 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan fenotipe dan nilai heritabilitas karakter kuantitatif padi beras merah (Oryza sativa L.) hasil seleksi silang tunggal serta seleksi silang berulang. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mataram di desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Percobaan dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Mei 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdapat 11 perlakuan dengan tiga ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman taraf nyata 5% dilanjutkan dengan analisis heritabititas arti luas (H2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kuantitatif padi beras merah hasil seleksi tunggal dan seleksi silang berulang terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) antara lain umur berbunga, jumlah anakan produktif per rumpun, panjang malai, jumlah gabah berisi per malai, jumlah gabah hampa permalai serta berat gabah per rumpun. Nilai duga heritabilitas yang tinggi ditunjukkan oleh karakter umur berbunga (97,74 %) dan panjang malai (68,77%). Nilai duga heritabilitas yang sedang ditunjukkan oleh tinggi tanaman (35,61 %), jumlah anakan produktif (42,06 %), jumlah anakan non produktif (26,35 %), jumlah gabah berisi per malai (26,10 %), jumlah gabah hampa per malai (29,45 %), berat 100 butir (44,33 %) dan jumlah gabah per rumpun (49,16 %) . ABSTRACT The aim of this reserch was to identify phenotype appearance and value of heritability of brown rice (Oryza sativa L.) derived from single cross and recurring cross selection. This research was at village of Nyurlembang, Sub District Of Narmada, District of West Lombok, West Nusa Tenggara province, from Februari to Mei 2106, using Randomized Completly Block Design (RCBD) there were 11 treatments with three replications. Data were analyzed by using analysis of variance with significant level 5% and then analysed by heritability (H2). The results showed that there was a significant effect the character of brown rice (Oryza sativa L.) derived from single cross and recurring cross selection. These include flowering date, number of productive tillers, panicle length, number of grains per panicle filled seed, the number of hollow grains per panicle, grain weight per tillers. The high value heritabiluty of the result included flowering date (97,74%) and panicle length (68,77%), while the moderate values were plant height (35,61%), number of productive tillers (42,06%), number of not productive tillers (26,35%), number of grains per panicle filled seed (26,10%), the number of hollow grains per panicle (29,45 %), 100 seed weight (44,33 %) and grain weight per tillers (49,16%) .
PENGARUH PAKET PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI DI LAHAN KERING Wahyu Astiko
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Crop Agro
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paket pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di lahan kering. Percobaan ditata menurut Rancangan Acak Kelompok yang tersusun atas tujuh paket pemupukan yang merupakan kombinasi antara pupuk anorganik, pupuk hayati dan pupuk organik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa paket pemupukan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Pertumbuhan dan hasil tertinggi diperoleh pada aplikasi paket P6 (60 kg Urea/ha + 60 kg TSP/ha + 20 ton pupuk kandang/ha + Azospirillum 108 cfu/g tanah + Glomus fasiculatum 3000 spora/g tanah). Hasil paket ini lebih baik (59,3% lebih tinggi) dari pada paket resmi rekomendasi P7 (100 kg Urea/ha + 100 kg TSP/ha + Rhizobium). ABSTRACT This research was aimed to identify the effect of fertilizer application package on growth and yield of soybean grown on dry land. Completely randomized block design was applied with a treatment consisted of 7 packages. Result of this experiment showed that fertilizer packages significantly affected on plant growth and yield. The highest growth and yield were those packages P6 (60 kg Urea/ha + 60 kg TSP/ha + 20 ton manure/ha + Azospirillum 108 cfu/g soil + Glomus fasiculatum 3000 spores/g soil) . This packages was better (e.g., 59,3% higher) than the official recommendation P7 (100 kg Urea/ha + 100 kg TSP/ha + Rhizobium).
KARAKTER DAN KANDUNGAN MINYAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) GENOTIPE NUSA TENGGARA BARAT Bambang B. Santoso*1; Bambang S. Purwoko*2
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Crop Agro pertanian
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah tanaman sumber alternatif bahan bakar minyak yang produksi utamanya berupa biji dan pada sisi agronomi, biji sebagai benih merupakan awal pertumbuhan suatu tanaman, maka karakter biji jarak pagar perlu diketahui. Penelitian lapang ini bertujuan mengetahui karakter fisik, biokimia, dan viabilitas biji jarak pagar beberapa ekotipe Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakter fisik dan biokimia biji jarak pagar beberapa ekotipe Nusa Tenggara Barat. Semakin kering kondisi wilayah asal ekotipe semakin tinggi kandungan minyak biji, namun demikian kandungan minyak biji tersebut dapat ditingkatkan melalui kegiatan budidaya tanaman. ABSTRACT Physic nut (Jatropha curcas L.) is alternative resource of fuel plant that the main product containing inside seed and on the other side, seed as material for propagation is initial for plant growth, therefore seed character should be better known. The purpose of this field experiment was to know the physical, biochemical characters and seed viability of several ecotype of West Nusa Tenggara physic nut. The result indicated that there were differences of the physical and biochemical character of those physic nut seed. Drier the condition of ecotype region higher seed oil content and those of oil content could be improved through the plant cultivation activity.
KOEFISIEN KORELASI GENOTIPIK SIFAT KUANTITATIF PADA GENOTIPE PERSILANGAN BLEWAH DAN MELON (Cucumis melo L.) Miftahul Jannah; Lestari Ujianto; Dwi Ratna Anugrahwati
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi genotipik untuk menentukan derajat keeratan hubungan antar karakter pada keturunan hasil persilangan blewah dan melon. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 di Kebun Koleksi dan Hibridisasi, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu G1 (tetua blewah lonjong), G2 (tetua melon putih), G3 (F2 hasil persilangan BL X MP), G4 (F2 resiprok hasil persilangan MP X BL). Perlakuan G1 dan G2 diulang sebanyak 4 kali, sedangkan G3 dan G4 diulang sebanyak 16 kali sehingga diperoleh 40 unit percobaan. Data dianalisis dengan korelasi genotipik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot buah segar dan kadar gula berkorelasi genotipik positif nyata dengan jumlah bunga jantan. Implikasinya adalah perbaikan daya hasil persilangan blewah dan melon dapat dilakukan melalui perbaikan jumlah bunga jantan. ABSTARACT The objective of this experiment was to identify the genotypic correlation coefficient to determine the degree of relationship between the characters on the generation of hybridization between cantaloupe and melon. This experiment was conducted on October 2015 to January 2016 in The Collection and Hybridization Garden at Pejeruk Village, Ampenan District. The experimental design used was completely randomized design (CRD) which consisting of 4 treatments. They were G1 (Oval cantaloupe), G2 (White Melon), G3 (F2 hybrids of BL X MP), G4 ( F2 resiprocal hybrids of MP X BL ) The treatments for G1 and G2 were repeated in 4 times while G3 and G4 were repeated 16 times thus obtained 40 units of experiment.The data was analyzed using Genotypic Correlation. The result of the research showed that the weight of fresh fruit and sugar content had a significant positive correlation with the number of male flower, the implication was the improvement of yield ability of progeny result of hybridization between cantaloupe and melon could be conducted by improving number of male flower.
POTENSI SISTEM PERTANIAN ORGANIK DALAM KONSERVASI MUSUH ALAMI (PREDATOR DAN PARASITOID) HAMA PADA TANAMAN SAYURAN Murdan1 .; M.Sarjan 1
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Crop Agro
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pertanian organik dalam konservasi musuh alami hama penting tanaman sayuran dengan metode percobaan lapangan terdiri atas tiga kondisi ekosistem yang berbeda yaitu: kontrol, konvensional dan organik. Tanaman sayuran yang diusahakan adalah tomat, cabe, sawi dan bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis predator yang mendominasi ekosistem tanaman sayuran baik pada system budidaya organik, konvensional dan kontrol adalah kelompok semut, sementara dua kelompok lainnya yang dianggap berpotensi adalah kelompok laba-laba dan kumbang Coccinelidae karena dijumpai secara langsung pada setiap pengamatan pada keempat jenis sayuran sawi, bawang merah, tomat dan cabe. Kekayaan jenis predator pada ekosistem tanaman sayuran organik lebih tinggi dibandingkan pada kondisi konvensional, masing-masing, pada tanaman sayuran organik (sawi, bawang merah, tomat dan cabe) sebesar 1,7318; 1,00; 1,48 dan 1,482, dibandingkan dengan konvensional berturut-turut sebesar 1,186; 1,05; 0,96 dan 0,96. Jenis parasitoid yang mendominasi ekosistem tanaman sayuran organik mapun konvensional adalah kelompok Tachinidae, dan dua kelompok lainnya yang cukup berpotensi adalah Braconidae dan Ichneumonidae. Kekayaan jenis parasitoid pada ekosistem sayuran organik (sawi, bawang merah, tomat dan cabe) 1,10., 0,76., 0,99 dan 0,95 dibandingkan dengan konvensional sebesar 0,572., 0,78., 0,390 dan 0,497. Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem budidaya sayuran secara organik berpotensi dikembangkan dalam upaya konservasi musuh alami baik predator maupun parasitoid sehingga musuh alami tersebut meningkat peranannya sebagai agen pengendali hayati , terutama dalam aplikasi program Pengelolaan Hama Terpadu khususnya pada tanaman sayuran. ABSTRACT The aim of this investigation was to understand the potential of organic farming system in conserving the natural enemies of the vegetables major pests. The method used in this experiment was field experimental design consists of three different ecosystem including organic, conventional and control. The crops planted were Chinese cabbage, tomatoes, chilly and onion. The results of this investigation shows that the dominant predator found in vegetables crop ecosystem either organic, conventional or control was ants, while two other group of predators that seem to be potential were spiders and coccinelid beetle , because the were found directly every observation on all four vegetable crops. The richness of predator on organic vegetables ecosystem were higher than conventional one, namely on organic condition ( Chinese cabbage, onion, tomatoes and chili) were p 1,7318., 1,00 ., 1,48 d and 1,482, respectively compared to conventional were 1,186., 1,05., 0,96 and 0,96 respectively. The dominant parasitoids either on organic or conventional condition was from Tachinidae group and two others potential parasitoids were from Braconidae and Ichneumonidae group. The richness of parasitoids on organic vegetables ecosystem were higher than conventional one, namely on organic condition ( Chinese cabbage, onion, tomatoes and chili) were1,10., 0,76., 0,99 and 0,95, respectively compared to conventional were 0,572., 0,78., 0,390 and 0,497 respectively. Generally, it can be said that the organic farming system have a potential to be developed in regard with conse4rvation of natural enemies, predator and parasitoid, so that those natural enemies increase their role as biological control agents, especially in applying the integrated pest management on vegetables crop.
RESPON BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA JARAK TANAM BERBEDA TERHADAP PENYISIPAN BEBERAPA BARIS KACANG TANAH Wayan WANGIYANA; I Gde Ekaputra Gunartha; Nihla Farida
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 11 No 2 (2018): Jurnal cropagro juli 2018
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.446 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh penyisipan beberapa baris tanaman kacang tanah varietas Hypoma-1 di antara barisan jagung yang ditanam pada jarak tanam berbeda terhadap pertumbuhan dan komponen hasil beberapa varietas jagung. Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian di Narmada, dari bulan Juni s/d Oktober 2017, yang ditata menurut rancangan Split Split Plot dengan 3 faktor perlakuan, yaitu tumpangsari (T) aditif dengan tanaman kacang tanah sebagai faktor petak utama, dengan 4 aras perlakuan (T0= jagung monokrop; T1, T2, T3= penyisipan 1, 2 atau 3 baris kacang tanah); varietas jagung (V) sebagai faktor anak petak, dengan 3 varietas (V1= jagung ketan lokal Bima, V2= populasi C2; V3= varietas hibrida Bisi-816); dan jarak tanam (J) jagung antar baris sebagai anak anak-petak, dengan 3 aras perlakuan (60, 75 atau 90 cm), sehingga terdapat 36 kombinasi perlakuan yang masing-masing dibuat dalam 3 blok (ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi tiga faktor terhadap bobot tongkol per ha dan variabel pengamatan lainnya, kecuali tinggi tanaman dan lingkar batang saat panen sampel tanaman pada akhir fase pengisian biji, sedangkan interaksi dua faktor hanya signifikan terhadap jumlah daun per ha, yaitu antara varietas jagung dan jarak tanam. Masing-masing faktor perlakuan secara mandiri (main effect) juga berpengaruh terhadap komponen hasil tanaman jagung. Peningkatan jumlah baris tanaman kacang tanah yang ditanam-sisip di antara barisan jagung mampu meningkatkan bobot tongkol per ha dibandingkan dengan tanpa penyisipan tanaman kacang tanah. Jarak tanam juga berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan, terutama komponen hasil; secara per individu tanaman, bobot tongkol tertinggi pada jarak tanam 90x20 cm sedangkan bobot tongkol per ha tertinggi pada jarak tanam tersempit (60x20 cm), yang berarti bahwa peningkatan kerapatan tanaman masih bisa dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman jagung terutama yang disisipi tanaman kacang tanah, yaitu varietas Hypoma-1.
HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) GENOTIPE LOMBOK BARAT PADA TAHUN PERTAMA SIKLUS PRODUKSI DI LAHAN KERING LOMBOK UTARA, NUSA TENGGARA BARAT Bambang B. Santoso
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Crop Agro
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Produksi biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) tergantung pada kondisi lingkungan dan intensitas budidaya selain faktor genetik. Penelitian ini mengevaluasi potensi hasil tahun pertama siklus produksi tanaman jarak pagar yang ditanam di lahan kering (tipe tanah Entisol) Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan tiga macam bahan tanam, yaitu bibit asal stek batang, bibit asal biji, dan bibit asal biji yang dipangkas. Percobaan dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan selama November 2006 sampai dengan November 2007. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil biji sebesar 880.78 kg/ha (352.31 g/tanaman) diperoleh dari tanaman asal stek batang, sebanyak 749.81 kg/ha (299.92 g/tanaman) dari tanaman asal biji, dan sebanyak 484.11 kg/ha (193.64 g/tanaman) dari tanaman asal biji yang kemudian dipangkas setelah dua minggu penanaman. ABSTRACT Productivity of Physic Nut (Jatropha curcas L.) depends on environment and culture intensities beside genetic factors. This research was evaluated the first yield potential of Jatropha curcas L at dry land (sandy Entisol soil type) of North Lombok, West Nusa Tenggara using three types of propagules, i.e., stem cutting, seed, and seed after pruning. Experiment was designed with Randomized Block Design in three replications during November 2006 until November 2007. Result showed that productivity of nut is 880.78 kg/ha (352.31 g/plant) from stem cutting, 749.81 kg/ha (299.92 g/plant) from seed, and 484.11 kg/ha (193.64 g/plant) from seed followed by pruning after 2 weeks planting.

Page 5 of 20 | Total Record : 194