cover
Contact Name
Siti Juariah
Contact Email
sitijuariah@univrab.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sitijuariah@univrab.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan)
Published by Universitas Abdurrab
ISSN : 23384921     EISSN : 26141515     DOI : -
Jurnal klinikal sains program studi analis kesehatan adalah jurnal ilmiah yang membahas tentang kompetensi analis kesehatan yang meliputi kompetensi Mikrobiologi, Hematologi, Parasitologi, Imunoserologi, Toxikologi, dan Kimia Klinik. Jurnal klinikal sains akan terbit setiap enam bulan, dalam satu periode setiap tahun ajaran akan terbit dua kali yakni pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 104 Documents
UJI EFEKTIVITAS GETAH TANDAN PISANG AMBON (Musa paradisiaca var.sapientum) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Siti Juariah
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.564 KB)

Abstract

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan buah yang umum dan banyak digemari dan dikomsumsi oleh masyarakat luas. Pisang (Musa paradisiaca) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, bukan hanya sebagai sumber energi yang kaya akan karbohidrat, vitamin C, vitamin A dan vitamin D. Pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) memiliki khasiat sebagai pencernaan dan bagian dari tumbuhan pisang ambon memiliki banyak manfaat salah satunya getah tandan pisang ambon mampu untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk menentukan zona hambat getah tandan pisang ambon dalam menghambat Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang dilakukan adalah experimental laboratory secara in vitro. Dari hasil penelitian uji efektivitas getah tandan pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus didapatkan zona terbesar pada konsentrasi 100 %. Peneliti menyarankan bagi masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan alam untuk pengobatan, terutama untuk masalah pengetahuan dan pengobatan. Getah tandan pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sebesar 36.94% pada konsentrasi 25%, 37% pada konsentrasi 50%, 48.68% pada konsentrasi 75% serta 55.72% pada konsentrasi 100% jika dibandingkan dengan control positif clorampenicol.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium Sativum) TERHADAP LARVA Anopheles Sp Darmadi '
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.633 KB)

Abstract

Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles sp. Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah beresiko tertular malaria. Di Indonesia terdapat 15 juta kasus malaria setiap tahun dan 30.000 diantaranya meninggal dunia. Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan upaya pengendalian penyakit malaria dengan cara memutus mata rantainya yaitu membunuh larva Anopheles dengan menggunakan ekstrak bawang putih (Allium sativum). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak bawang putih (Allium sativum) dapat menghambat larva Anopheles sp. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen Laboratorium secara invitro, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa berdasarkan deret konsentrasi ekstrak bawang putih 0,3% larva yang mati 27,5%, konsentrasi 0,5% larva yang mati 47,5%, konsentrasi 0,7% larva yang mati 65% dan konsentrasi 0,9% larva yang mati 77,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat efek larvasida dari ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan larva Anopheles sp.
MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium) Ilham Kurniati
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.12 KB)

Abstract

Deman berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti. Biasanya pemberantasan Aedes sp menggunakan bahan kimia yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Maka perlu dilakukan pengendalian vektor yang lebih aman yaitu menggunakan insektisida alternatif dari tumbuhan dan ramah lingkungan. Salah satunya yaitu daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium). Metode penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium secara in vitro menggunakan larva Aedes aegypti dengan kosentrasi yang berbeda 1% , 3% , 5% , 7 % kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (abate). Penelitian ini dilakukan dengan empat kali pengulangan selama 1 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kosentrasi 1% mortalitas larva Aedes aegypti 10%, kosentrasi 3% mortalitas larva Aedes aegypti 80%, pada kosentrasi 5% dan 7% mortalitas larva Aedes aegypti mencapai 100%. Kontrol positif larva Aedes aegypti semua mati, sedangkan pada kontrol negatif tidak terdapat larva Aedes aegypti yang mati. Kesimpulannya bahwa ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) dapat menyebabkan kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Kosentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas larva Aedes aegypti yaitu 5% yang mampu membunuh 10 ekor larva Aedes aegypti dalam kurun waktu 24 jam.
ANALISIS RHODAMIN B PADA MAKANAN JAJANAN ANAK DI SEKITAR SDN 2 DAN SDN 3 KOTA PEKANBARU Rosa Devitria
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.795 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan. Bahaya dari Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi kulit, saluran pernafasan, mata, saluran pencernaan, keracunan, gangguan hati dan dapat menyebabkan kanker. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui ada tidaknyaRhodamin B dan kandungannya pada makanan jajanan anak yang dijual di sekitar SDN 2 dan SDN 3 Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbarudengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang didapatkan dari 5 sampel yang diperiksa 3 sampel positif mengandung Rhodamin B dengan kandungan tertinggi sampai terendah yaitu tela-tela 0,343 ppm, kue lapis 0,174 ppm dan agar-agar 0,122 ppm.
IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani - apriani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus SEBELUM DAN SESUDAH MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN ANTISEPTIK PADA SWAB TANGAN PERAWAT DI RUANG OK RSUD PETALA BUMI PEKANBARU Shofri Yanti Oktaviani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.258 KB)

Abstract

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling mudah terkontaminasi oleh bakteriterutama pada kulit tangan, karena tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak dengan lingkungan. Bakteri yang banyak terdapat pada kulit antara lain Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alpha, Nonhemolyticus dan Basilus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya Staphylococcus aureus sebelum dan sesudah mencuci tangan dengan sabun antiseptik pada swab tangan perawat di ruang OK RSUD Petala Bumi Pekanbaru pada bulan April-Mei 2014. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif dengan jumlah sampel 6 orang dengan cara total sampling. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada seluruh sampel swab tangan terjadi kekeruhan pada media BHI broth, ditemukan basil Gram (+) dan coccus Gram (+) pada pewarnaan Gram, tumbuhnya koloni pada media blood agar, terbentuk gelembung udara pada uji katalase, terbentuknya gumpalan pada uji koagulase dan dapat memfermentasi manitol pada media MSA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya Staphylococcus aureus pada 1 dari 6 sampel sebelum mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan tidak ditemukan Staphylococcus aureus pada 6 sampel sesudah mencuci tangan dengan sabun antiseptik pada swab tangan perawat di ruang OK RSUD Petala Bumi Pekanbaru
GAMBARAN KADAR BILIRUBIN DIRECT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS (TB) SEBELUM DAN SESUDAH PENGOBATAN INTENSIF SELAMA SATU BULAN DI PUSKESMAS PEKANBARU Eli Yusrita
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang bersifat menular. Indonesia sendiri menepati urutan ketiga Negara penderita Tuberkulosis (Tb) tertinggi di dunia. Kasus Tuberkulosis (Tb) di Riau dari tahun ketahun semakin meningkat, untuk itu dibutuhkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis), yang terdiri dari isozianid, etambutom, pirazinamid, rimfampicin, dan streptomisin, yang dikonsumsi selama 6 bulan. OAT memiliki efek samping yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati ditandai dengan meningkatnya kadar bilirubin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar bilirubin direct pada penderita Tb paru sebelum dan sesudah pengobatan Intensif selama satu bulan di Puskesmas Pekanbaru. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan pre-post analitik, yaitu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek tersebut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sebelum mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang dan setelah satu bulan mengkonsumsi obat sebanyak 10 orang. Hasil penelitian kadar bilirubin direct sebelum mengkonsumsi obat persentasenya 50% diatas normal dan dari hasil penelitian setelah mengkonsumsi obat selama satu bulan presentasenya 40% diatas normal.
uji mortalitas Larva nyamuk Aedes aegypti setelah pemberian ekstrak daun pare (momordica charantia L) ilham kurniati
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.248 KB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) merupakan penyakit demam akut terutama menyerang anak-anak tetapi juga menyerang orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian. Penyebab penyakit DBD ini adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk biasanya digunakan insektisida kimia antara lain, organoklorin, kabamat dan DEET. Dampak negatif yang dapat mengganggu manusia dari penggunaan insektisida kimia yaitu sakit kepala, kejang otot, dan kelumpuhan. Dampak negatif yang dapat menggangu hewan dari penggunaan insektisida kimia yaitu punahnya spesies serta peledakan hama. Dampak negatif yang dapat menggangu lingkungan dari penggunaan insektisida kimia yaitu gangguan keseimbangan lingkungan dan kesuburan tanah berkurang Salah satu tanamanyang diduga bisa digunakan sebagai insektisida nabati adalahdaun pare (Momordica charantia L).Daun Pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterponoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai larvasida.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun Pare (Momordica charantia L.) terhadap kematianlarva Aedesaegypti. Desain penelitian ini adalah eksperimen Laboratorium secara invitro dengan cara pengujian ekstrak daun pare terhadap kematian larva Aedes aegypti Percobaan dilakukan dengan ekstrak daun pare dengan 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 5% adalah 50% . Persentasi kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 10%, 15% dan 20% adalah 100%.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 10%.
GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT DAN JENIS LEUKOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU SEBELUM PENGOBATAN DENGAN SETELAH PENGOBATAN SATU BULAN INTENSIF DI PUSKESMAS PEKANBARU syarifah khaironi; mellysa rahmita; Ranti Siswani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.056 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan persentase 80% yang paling sering terjadi di paru-paru. Penularan TB sendiri dapat melalui percikan dahak (droplet nuclei) pada saat batuk atau bersin dan dapat menginfeksi orang lain yang sehat. Diagnosis TB berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lain yaitu pemeriksaan radiologis dan bakteriologis. Pengobatan TB tidak terlepas dari adanya pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6 bulan masa pengobatan. Pengobatan TB dapat menjadi masalah utama jika pengobatan terputus dan tidak teratur sehingga menyebabkan resistensi dan menjadi Multi Drug Resistence (MDR). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit sebelum dengan setelah pengobatan satu bulan intensif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan eksperimen semu. Sampel pada penelitian ini adalah pasien TB paru yang baru terdiagnosis TB tanpa mengkonsumsi OAT dengan satu bulan setelah mendapatkan terapi OAT. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan dari dua belas sampel yang diperoleh didapatkan bahwa jumlah leukosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 25% meningkat dan 8% menurun. Hasil limfosit sebelum pengobatan 17% menurun dan setelah pengobatan 17% meningkat dan 8% menurun. Hasil monosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 25% meningkat. Hasil granulosit sebelum pengobatan 25% meningkat dan setelah pengobatan 8% meningkat dan 25% menurun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan jumlah leukosit dan jenis leukosit sebelum pengobatan menandakan adanya proses TB yang aktif sedangkan terjadinya penurunan setelah pengobatan satu bulan intensif yang berarti pengobatan dengan OAT dapat menurunkan jumlah leukosit dan jenis leukosit.
IDENTIFIKASI NATRIUM SIKLAMAT PADA MINUMAN SIRUP YANG DIJUAL DI LIMA SD KECAMATAN SUKAJADI PEKANBARU Rosa Devitria; Harni Sepryani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.264 KB)

Abstract

Pada dasarnya minuman yang dijual di sekitar sekolah tidak memenuhi persyaratan dan mengandung bahan berbahaya seperti penambahan pemanis buatan oleh produsen sebagai pengganti gula, karena harga pemanis buatan jauh lebih murah dibandingkan dengan pemanis gula asli. Pemanis buatan merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak mempunyai nilai gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya natrium siklamat yang terdapat dalam minuman sirup yang dijual di lima SD Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode survei pada lima macam minuman sirup. Identifikasi sampel dilakukan secara kualitatif yaitu uji pendugaan dengan reaksi pengendapan, hasil positif dilanjutkan uji penegasan secara KLT. Hasil penelitian uji pendugaan dengan reaksi pengendapan menunjukkan tiga sampel yang mengandung pemanis natrium siklamat. Uji lanjutan pada tiga sampel dengan metode KLT dilihat dengan menggunakan lampu UV dan dilakukan penyemprotan dengan AgNO3 didapatkan bercak Rf sampel sama dengan pembanding dan kontrol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada minuman sirup yang dijual di tiga SD Kecamatan Sukajadi Pekanbaru mengandung pemanis buatan natrium siklamat. Kata Kunci: Kromatografi Lapis Tipis, Siklamat, Sirup, Uji Pengendapan

Page 3 of 11 | Total Record : 104