cover
Contact Name
Mugi Mulyono
Contact Email
mulyonomugi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
mulyonomugi@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Perikanan, Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT)
ISSN : 14107694     EISSN : 26549581     DOI : 10.15578
Core Subject : Agriculture,
JURNAL KELAUTAN DAN PERIKANAN TERAPAN (JKPT) ISSN Print: 1410-7694,ISSN Online: 2654-9581 adalah Jurnal yang diasuh oleh Sekolah Tinggi Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan – KKP, dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmiah bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 101 Documents
Karakteristik Oseanografi Laut Banda Bagian Barat Pada Musim Barat dari Data Pengukuran In-Situ 2016 Khairul Amri; Asep Ma'mun; Muhammad Taufik
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 1 (2021): JKPT Juni 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i1.9688

Abstract

Perairan Laut Banda bagian barat merupakan lokasi fishing ground potensial nelayan yang berpangkalan di Kendari dan sekitarnya. Karakteristik oseanografi perairan ini penting diketahui, terutama pada muson barat, karena masih sedikit data hasil kajian berbasis pengukuran in-situ. Penelitian ini dilaksanakan pada 4–17 Februari 2016 (akhir musim barat) dengan cruise kapal riset KR. Baruna Jaya VII-LIPI. Sampling dilakukan pada 19 stasiun oseanografi menggunakan Conductivity Temperature Depth (CTD) SBE 911 plus untuk mengukur suhu, konduktivitas, tekanan, fluorometer, turbiditas, transmisi cahaya dan oksigen  terlarut (DO). Pengukuran arus permukaan menggunakan current meter type AEM-USB JFE Advantech. Pengolahan data CTD dilakukan dengan software SBE Data Processing dan analisa serta visualisasi data dilakukan menggunakan software Ocean data View (ODV). Hasil menunjukkan, secara vertikal kedalaman lapisan tercampur (mixed layer) berada sampai kedalaman 70m. Fluktuasi terbesar suhu berada pada kedalaman 125 m sebesar 20.40 oC dengan simpangan baku 1.085 oC, menunjukkan lapisan termoklin berada cukup dalam. Parameter salinitas, menunjukkan fluktuasi terbesarnya berada di kedalaman 50 m (rerata 34.27 psu dan simpangan baku 0.578 psu). Dari lapisan termoklin hingga 500 m tidak ditemukan ciri massa air bersalinitas tinggi yang berasal dari Pasifik Utara/Selatan. Kandungan oksigen maksimum berada pada isopiknal <5. Kandungan klorofil maksimum umumnya berada di sekitar isopycnal 22. Secara horizontal, nilai sebaran suhu permukaan laut (SPL) rata-rata 29.64 0C dengan pola nilai sebaran yang semakin tinggi ke arah daratan. Rata-rata salinitas permukaan 33.58 psu dengan pola makin tinggi ke arah tengah perairan. Nilai sebaran rata-rata kandungan oksigen terlarut (DO) sebesar 6.88 mg/l. Kecepatan arus permukaan berkisar 0.4–0.8 m/detik cenderung bergerak ke arah selatan, kecuali di stasiun bagian selatan Kepulauan Wakatobi arus menuju utara, terkait masih adanya pengaruh dorongan massa air dari Laut Flores. Nilai sebaran klorofil permukaan rata-rata 0.13 mg/m3 lebih rendah dibandingkan nilai rerata di perairan Indonesia pada musim barat. Pada akhir musim barat ini, tidak ditemukan adanya indikasi upwelling.
Laju Tangkap, Sebaran Daerah Penangkapan dan Potensi Stok Sumber Daya Ikan Tuna Cakalang Tongkol (TCT) di Sumatera Utara Gussasta Levi Arnenda; Bram Setyadji; Zulkarnaen Fahmi
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 1 (2021): JKPT Juni 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i1.9740

Abstract

Potensi sumber daya perikanan tuna cakalang tongkol (TCT)  di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) 572 sanagt tinggi. Salah satu wilayah perikanan di Indonesia penghasil utama komoditas ini adalah Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laju tangkap, daerah sebaran hasil tangkapan TCT peralat tangkap di Sumatera Utara, serta kontribusinya terhadap WPP 572 dan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan dari Januari  hingga Desember 2019. Pengambilan data dilakukan secara langsung dilokasi penelitian dengan metode stratifield random sampling. Data daerah penangkapan diperoleh dari logbook penangkapan ikan yang berasal dari PSDKP PPN Sibolga dan data dari Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Daerah penangkapan dibuat menggunakan aplikasi Q-GIS. Nilai CPUE tertinggi pada  pukat cincin sebesar 10,45 ton/trip, dan terendah jaring insang sebesar 0,001 ton/trip. Nilai laju tangkap tertinggi bulan oktober sebesar 20,63 ton/trip dan terendah Agustus sebesar 9,31 ton/trip. Pendaratan hasil tangkapan lebih banyak di tangkahan. Sebaran daerah penangkapan pukat cincin dari 6º LU - 6º LS dan 85º BT - 101º BT, pancing ulur dari 4º LU - 2º LS dan 92º BT - 99º BT, dan bagan dari 3º LU - 2º LS dan 98º BT - 99º BT. Kontribusi TCT di Sumatera utara tertinggi cakalang, terendah Tongkol Komo. Kontribusi TCT Terhadap WPP 572 besar akan tetapi terhadap nasional sedikit. Hasil tangkapan TCT di lebih banyak tertangkap di ZEE, dan Teritorial dari pada di laut lepas.
Uji Organoleptik Butter Cookies Fortifikasi Kalsium dari Tulang Ikan Belida (Chitala lopis) Seftylia Diachanty; Indrati Kusumaningrum; Andi Noor Asikin
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 1 (2021): JKPT Juni 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i1.9658

Abstract

Tulang ikan belida merupakan salah satu limbah hasil pengolahan ikan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Komponen penyusun tulang ikan yang masih dapat dimanfaatkan adalah kalsium. Faktor utama pemenuhan mutu suatu produk adalah nilai organoleptik yang meliputi kriteria penilaian terhadap kenampakan, cita rasa, dan nilai gizi suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen melalui pengujian organoleptik terhadap butter cookies yang difortifikasi kalsium dari tepung tulang ikan belida. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah, cooking loss (CL), yield(Y), dan tingkat penerimaan panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CL berkisar antara 9,0-10,1% dan nilai Y berkisar antara 89,9-90,5%. Kedua parameter tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan (p<0,05). Hasil uji kesukaan panelis dilakukan dengan metode Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang nyata pada parameter rasa. Nilai uji kesukaan panelis tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap warna, aroma dan tekstur. Berdasarkan hasil uji kesukaan, penambahan tepung tulang ikan belida hingga konsentrasi 6% masih disukai panelis.
Upaya Pelestarian Kawasan Mangrove Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura Provinsi Jawa Timur Ririn Rosita Hur; Toni Ruchimat; Yenni Nuraini
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 1 (2021): JKPT Juni 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i1.9546

Abstract

Kecamatan Arosbaya memiliki potensi perikanan yang produktif dan didukung oleh sumber daya alam kawasan mangrove seluas 119,3 ha. Upaya pengelolaan perlu dilakukan agar potensi kawasan tersebut bermanfaat secara berkelanjutan dengan pengembangan sumber daya manusia melalui program penyuluhan. Tujuan dilakukan kegiatan penelitian tersebut yakni meningkatkkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat pesisir terhadap pelestarian dan pengelolaan ekosistem mangrove secara ekologis, ekonomis, dan sosial. Program penyuluhan ini dilaksanakan pada 02 Maret-15 Mei 2020, dengan metode Before-After Comparisons. Penyuluhan tersebut dilakukan melalui program-program sosial seperti kegiatan sosialisasi pelestarian sumber daya alam kawasan mangrove, sosialisasi budidaya sistem silvofishery, pelatihan pengolahan mangrove, dan pembelajaran ekosistem pesisir (Marine Education). Melalui penyuluhan partisipatif tersebut, masyarakat dapat menyerap informasi dengan baik, peduli terhadap lingkungan sekitar, dan dapat menambah nilai ekonomi dalam segi kebermanfaatannya. Hal ini dapat mendukung pengembangan potensi kawasan mangrove di Arosbaya secara berkelanjutan.
Analisis Dampak Penambangan Timah di Laut Terhadap Ekosistem Laut dan Pendapatan Nelayan Desa Tanjung Binga Dewi Jihan; Fiki Rizkita Yuniarti; Jessica Thalia Monalisa; Putri Maritho Panjaitan; Milenia Aprila; Uswatun Khasanah; Yudhea Christian Meliala; Yusfiana Ningrum
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.9591

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penambangan timah di laut terhadap ekosistem laut di Bangka Belitung, pendapatan nelayan setempat, dan untuk mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan, serta strategi yang tepat untuk masing-masing pemangku kebijakan. Analisis dengan melakukan survei deskriptif yang bersifat studi kasus, melalui wawancara terhadap stakeholder (stakehdolder analysis) dan kuisioner, yang menjadi fokus peneliti secara geografis adalah Desa Nelayan Tanjung Binga, Provinsi Bangka Belitung. Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dan untuk mengetahui peranan pemangku kebijakan secara indeks, peneliti menggunakan software ATLAS.Ti. Hasilnya menunjukkan bahwa valuasi ekonomi perikanan tangkap di Desa Tanjung Binga, Kabupaten Belitung tahun 2019 adalah sebesar Rp 5.408.296.184.045,63 / tahun. Sedangkan, dari hasil wawancara terhadap lima stakeholder ditemukan informasi bahwa, baik perizinan maupun aktivitas penambangan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku beserta pertanggungjawaban melalui penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).
Studi Tentang Hasil Tangkapan Pukat Cincin (Purse Seine) Ditinjau dari Daerah Penangkapan Ikan pada KM. Anugrah di Wilayah Laut Banda – WPP 714 Yusrizal Yusrizal; Toni Kusumo; Muhammad Fajar Rachmalio
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10400

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari sebagai basis utama perikanan laut pada umumnya di kawasan Indonesia Timur khususnya Sulawesi Tenggara dengan daerah penangkapan (Fishing Ground) meliputi WPP 714 dan WPP 715 yang kaya akan sumberdaya ikan pelagis maupun demersal. Potensi perikanan Sulawesi Tenggara saat ini sangat besar dengan potensi mencapai 1,5 juta ton per tahun. Faktor fisik yang sering berkaitan dengan pola persebaran sumberdaya perikanan adalah suhu permukaan laut (SPL) yang memiliki hubungan dengan produktivitas perairan, oleh sebab itu maka, pentingnya pengetahuan tentang daerah penangkapan ikan terhadap hasil tangkapan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan kegiatan operasi penangkapan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di atas kapal Purse Seine yang beroperasi di Wilayah Laut Banda. Pengoperasian Purse Seine  terdiri dari kegiatan persiapan setting, purshing, hauling, brailling sampai dengan penanganan ikan hasil tangkapan. Tetapi daerah penangkapan hanya berdasarkan kebiasaan menangkap ikan di tempat tersebut jadi hasil tangkapan tergantung pada kondisi saat itu. Maka dari itu diperlukan analisis fishing ground dengan menganalisis komposisi hasil tangkapan pada setiap daerah penangkapan dan suhu permukaan laut (SPL). Hasil dari penelitian ini mendapatkan persentase hasil tangkapan dominan tertangkap ikan layang sebanyak 57,28% (45.476 kg), perairan pulau Wawonii merupakan daerah penangkapan ikan tertinggi yaitu 2.407 kg dan variabel independen spl (X) berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan (Y).
Pengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Perendaman Terhadap Karakteristik Ikan Belanak (Mugil cephalus) Asin Dengan Metode Penggaraman Kering Nadlifatul Hasanah; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Iffah Muflihati; Rini Umiyati
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10168

Abstract

Ikan belanak (Mugil cephalus) merupakan ikan yang mempunyai habitat di tambak, sungai, maupun perairan pantai. Penggaraman merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan agar produk perikanan mempunyai umur simpan yang lebih lama. Garam yang digunakan adalah garam dapur (NaCl), baik berupa larutan maupun kristal. Penggaraman kering (dry salting) merupakan metode penggaraman kering menggunakan kristal garam yang dicampurkan dengan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam yang ditambahkan dan lama perendaman terhadap karakteristik ikan belanak. Pembuatan ikan belanak asin meliputi penimbangan, pembersihan sisik, pembelahan ikan, pencucian dan pembuangan isi ikan. Penggaraman kering (konsentrasi 10%, 15%, 20%) dari bobot ikan dan lama perendaman selama (12 jam, 18 jam, 20 jam), penjemuran selama 4 hari. Analisis kimia meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan uji sensoris. Hasil penelitian menunjukkan menurunkan kadar air pada perlakuan lama perendaman 24 jam dengan kadar garam 20%, menaikkan kadar abu pada perlakuan lama perendaman 18 jam dengan kadar garam 20%, menurunkan kadar lemak pada perlakuan lama perendaman 24 jam dengan kadar garam 20%. Uji sensoris panelis lebih menyukai ikan belanak asin pada perlakuan lama perendaman 12 jam dengan kadar garam 10%.
Pemetaan dan Evaluasi Kesehatan Hutan Mangrove di Kabupaten Karawang Menggunakan Landsat Multitemporal Salman Ahmad Muzakki; Acacia Zeny Araminta Mourniaty; Priyanto Rahardjo; Heri Triyono
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10527

Abstract

Kabupaten Karawang memiliki panjang pantai 76,42 km dan luas pesisir lebih 2/3 dari luas wilayah seluruhnya atau sekitar 1.168,85 km2 atau 3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat yang merupakan sumber daya perikanan tangkap dan ekosistem mangrove, akan tetapi bencana alam terjadi di beberapa pantai seperti abrasi, sedimentasi yang massif dan tumpahan minyak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan hutan mangrove setelah menjadi Kawasan wisata, perubahan hutan mangrove dalam 20 tahun, dan mengetahui tingkat Kesehatan hutan mangrove. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 2–30 maret 2020 di kawasan wisata mangrove yaitu desa Pakis jaya, Sedari, Pasir putih, Tangkolak barat, Tangkolak timur. Penelitian dilakukan dengan meneliti hasil citra satelit tahun 2000-2020 (multitemporal) menggunakan citra Landsat 5 dan 8 dan diolah dengan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) untuk melihat tingkat Kesehatan vegetasi, kemudian untuk validasi data satelit menggunakan data lapangan dengan metode hemisperichal photography untuk melihat kepadatan hutan mangrove dilihat dari tutupan (cover) vegetasi. Hasil dari penelitian ini adalah setiap Kawasan setelah menjadi Kawasan wisata bertambah luas dan tingkat kesehatanya, pada tahun 2005-2010 terjadi penurunan tingkat Kesehatan di wilayah Pakis jaya disebabkan terjadinya abrasi pada tahun 2008, akan tetapi didaerah lain terjadi penambahan luas dan juga tingkat kesehatanya.  
Analisis Kelimpahan Mikroplastik pada Ikan Sapu-Sapu Pterygoplichthys Pardalis (Castelnau, 1855), Air, dan Sedimen di Dua Daerah Ciliwung, Jakarta Selatan Audithiya Deriano; Erwin Nurdin; Mufti Petala Patria
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10563

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan bentuk mikroplastik pada insang dan saluran pencernaan ikan sapu-sapu Pterygoplichthys pardalis (Castelnau, 1855) air, dan sedimen di stasiun penelitian Tanjung Barat dan stasiun penelitian MT Haryono, Ciliwung, Jakarta Selatan. Pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak 10 ekor dari kedua lokasi. Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan pada 3 titik dari kedua lokasi. Insang dan saluran pencernaan dari setiap ikan sapu-sapu diisolasi dan dihancurkan menggunakan asam nitrat kuat (HNO3 65%). Sampel air diambil 20 liter yang disaring dengan plankton net. Sampel sedimen diambil 200 gram dan dikeringkan di oven. Larutan NaCl jenuh digunakan untuk mengapungkan mikroplastik. Sampel diletakan pada Sedgwick Rafter Chamber dan mikroplastik diamati menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik pada stasiun penelitian Tanjung Barat, Ciliwung yaitu 5.888 ±  611,7 partikel ind-1 pada insang ikan sapu-sapu,  5.344 ± 694,8 partikel ind-1 pada saluran pencernaan ikan sapu-sapu,  341,9 ±  25,9 partikel L-1 pada air,  297.600 ± 16.185 kg-1 pada sedimen. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik pada stasiun penelitian MT Haryono yaitu 5.835 ± 421,0 partikel ind-1 pada insang ikan sapu-sapu,  5.581 ±  472,7 partikel ind-1 pada saluran pencernaan ikan sapu-sapu, 346 ±  28,4 partikel L-1 pada air, dan  316.089 ± 6883,6 kg-1 pada sedimen. Hasil Uji T Dua Sampel menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelimpahan mikroplastik pada sampel insang, saluran pencernaan, air, dan sedimen dari kedua stasiun penelitian di Ciliwung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kandungan mikroplastik di kedua stasiun tersebut.
Perkembangan Gonad Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dengan Penyuntikan Estradiol 17β Dosis Berbeda Tristiana Yuniarti; Titik Susilowati; Fajar Basuki; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Anis Marfuah
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10789

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) adalah salah satu ikan endemik yang potensial untuk dikembangkan. Benih ikan nilem pun banyak dimanfaatkan sebagai ikan terapi. Ikan nilem tergolong ikan yang memijah tergantung musim, sehingga perlu adanya teknologi pengelolaan induk untuk meningkatkan perkembangan gonad. Salah satunya adalah dengan manipulasi hormonal melalui pemberian hormon estradiol 17β. Hormon estradiol 17β berperan penting dalam proses vitelogenesis dan perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon estradiol 17β terhadap perkembangan gonad ikan nilem dan dosis terbaiknya. Hewan uji menggunakan 48 ekor ikan nilem (O. hasselti) dan berat ±100 gram dengan umur 10 bulan yang sudah memasuki TKG III. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis estradiol yang digunakan yaitu A (0 µg/kg), B (100 µg/kg), C (200 µg/kg) dan D (300 µg/kg). Penyuntikan estradiol 17β dilakukan secara berkala pada hari 0, 10 dan 20 dengan dosis sesuai perlakuan. Respon yang diamati meliputi bobot mutlak, panjang mutlak, TKG, IKG, IHS dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan estradiol 17β dengan dosis berbeda secara berkala memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot mutlak, IKG dan IHS, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak. Perlakuan terbaik adalah perlakuan C dengan dosis estradiol 200 µg/kg yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 27,92±2,84 gram, pertumbuhan panjang mutlak 1,46±0,21 cm, IKG 18,34±1,58%, IHS 1,08±0,09% dan TKG IV pada hari ke 30.  Kualitas air media selama pemeliharaan yaitu suhu 26,7-28,4˚C, DO 3-4,0 mg/l dan pH 7-8.

Page 5 of 11 | Total Record : 101