cover
Contact Name
Fadhilaturrahmi
Contact Email
arkhan88fadhila@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
arkhan88fadhila@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Basicedu
ISSN : 25803735     EISSN : 25801147     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Basicedu merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendididkan dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayarakat (LPPM) Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Jurnal Basicedu sudah memiliki p-ISSN 2580-3735 dan versi online e-ISSN 2580-1147.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521" : 34 Documents clear
Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dan Motivasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Sekolah Dasar Syiti Mutia Hasnan; Rusdinal Rusdinal; Yanti Fitria
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.318

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial (2x2), dengan Pengetahuan awal sebagai variabel moderator. Hasil penelitian menunjukan: 1.  Hipotesis1,  diperoleh Fhitung sebesar 34,4 dan F tabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (34,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Dengan begitu dapat diartikan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang di ajar dengan model Discovery Learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional, 2. hipotesis II juga diperoleh Fhitung sebesar 17,2 dan Ftabel 3,95, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (17,2 > 3,95) maka H0 ditolak, HI diterima. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar yang dimiliki peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada motivasi peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yang menggunakan metode diskusi, 3. Hipotesis III diperoleh Fhitung  sebesar 11,4 dan Ftabel 3,95 Karena Fhitung juga lebih besar dari Ftabel (11,4 > 3,95) maka H0 ditolak dan HI diterima. Disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model Discovery Learning dengan motivasi peserta didik  kemampuan berpikir kritis peserta didik. 
Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ERA 4.0 Pada Pembelajaran Berbasis Tematik Integratif Di Sekolah Dasar Mitrakasih La ode Onde; Hijrawatil Aswat; Fitriani B; Eka Rosmitha Sari
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.321

Abstract

Penguatan Pendidikan karakter menjadi perhatian utama di era revolusi industry, dimana dunia anak mulai dipengaruhi oleh tekhnologi yang juga membawa dampak negatif bagi anak jika control guru dan orang tua lepas kendali. Penguatan Pendidikan karakter adalah Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Dimana penguatan Pendidikan karakter ini dilakukan secara terintegrasi kedalam semua mata pelajaran yang disajikan berdasarkan tema dengan menghadirkan nilai-nilai karakter sesuai dengan materi pelajaran yang dipelajari mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Pada tahap perencanaan dengan mengacu pada perangkat pembelajaran tertuang secara jelas nilai-nilai karakter yang termuat pada KI, KD, dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Begitupun pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan sudah memunculakn penguatan Pendidikan karakter, meskipun tidak memunculkannya secara keseluruhan namun sudah mewakili beberapa nilai karakter yang diharapkan. Evaluasi penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan melihat karakter spiritual siswa dan karakter sosial siswa melalui lembar observasi saat proses pengamatan secara langsung di kelas, catatan penting lainnya, dan protofolio.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Math terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah dasar Ayu Fitri; Ismaya Dewi
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.327

Abstract

Penilitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Kondangjaya III Kabupaten Karawang, yang bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Jenis Penelitian ini adalah Eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Nonequivalent Kontrol Group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas III SDN Kondangjaya I, Sampel pada penelitian ini kelas III F sebagai eksperimen dan kelas III E sebagai kelas kontrol. Intrumen tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan tes berbentuk uraian. Hasil analisis data pada pretest kelas eksperimen nilai yang didapat masih rendah nilai yang diperoleh sebesar 38.20, sedangkan pada kelas kontrol adalah 39.00. Setelah dilakukan treatment pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Hasil analisis pada posttest kelas eksperimen diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat dengan rata-rata menjadi 76.90, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 71.53. Berdasarkan uji t yang dilakukan diperoleh sig (2-tailed) < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa
Elementary School Teachers' Scientific Competence and Their Teaching Experiences Eka Danti Agustiani; Nuryani Rustaman; Ana Ratna Wulan
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.328

Abstract

Indikator-indikator kompetensi ilmiah dalam literasi sains yang digunakan oleh OECD dalam PISA sejak tahun 2015 adalah (1) menjelaskan fenomena secara ilmiah, (2) merancang dan mengevaluasi penyelidikan secara ilmiah, dan (3) menginterpretasi data dan bukti secara ilmiah. Dalam penerapan kurikulum terintegrasi, guru sekolah dasar juga terlibat dalam pembelajaran sains di tahap awal, yang berarti juga harus memiliki kompetensi ilmiah dan mampu membina para siswa untuk mencapainya. Kajian ini bertujuan untuk mencari tahu korelasi antara ketiga indikator kompetensi ilmiah tersebut dan pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi ilmiah guru sekolah dasar.  Hasil yang diperoleh mengindikasikan pentingnya pembinaan kompetensi ilmiah pada guru secara periodik dengan memperhatikan semua indikator-indikator kompetensinya
Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Sekolah Dasar Tarpan Suparman; Anggy Giri Prawiyogi; Reni Endah Susanti
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.332

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus II Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, dan penelitian di fokuskan pada siswa kelas V Tahun ajaran 2018/2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa terutama pada pelajaran IPA. Jenis Penelitian ini adalah penelitian semu (quasi eksperimen). Dengan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan adalah SDN yang berada di Gugus II Kecamatan Lemahabang, yang terdiri dari 10 SD dan di fokuskan pada kelas V di Gugus II Kecamatan Lemahabang pada tahun 2018/2019, dengan sampel penelitian kelas V SDN Lemahabang III sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Lemahabang V sebagai kelas kontrol. Intrumen tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA adalah dengan menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Hasil analisis data pada pretest kelas eksperimen nilai yang didapat masih rendah nilai yang diperoleh sebesar 24,00, sedangkan pada kelas kontrol adalah 25,83. Setelah dilakukan treatment pembelajaran menggunakan media gambar, hasil analisis pada posttest kelas eksperimen diperoleh bahwa hasil belajar IPA meningkat dengan rata-rata 73,67, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 67,00. Berdasarkan uji t yang dilakukan diperoleh sig (2-tailed) < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan terhadap hasil belajar IPA. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh media gambar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V di Sekolah Dasar pada tahun pelajaran 2018/2019.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Think Pair Share di Sekolah Dasar Maria Ratna Sariayu; Yalvema Miaz
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.337

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS di SD Setia Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas IV dalam belajar ilmu sosial melalui model Think Pair Share sekolah dasar Setia Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Setia Padang yang menguji 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, catatan lapangan, dan tes prestasi belajar. Berdasarkan analisis aktivitas siswa dalam setiap siklus peningkatan efisiensi. Pada siklus pertama 45,33% meningkat menjadi 74,66%. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa di kelas IV dalam belajar ilmu sosial melalui model Think Pair Share di Share sekolah dasar Setia Padang.
Pengembangan Bahan Ajar Membaca Permulaan dengan Menggunakan Cerita Fabel pada Siswa Sekolah Dasar Reni Gustiawati; Darnis Arief; Ahmad Zikri
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan proses pengembangan bahan ajar membaca permulaan dan menghasilkan bahan ajar membaca permulaan dengan menggunakan cerita Fabel untuk pendidik kelas II yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan berdasarkan model 4D (Define, Design, Develop dan Disseminate). Kevalitan dapat dilhat dari validasi isi, bahasa, penyajian, kegrafikaan dan RPP, keseluruhan 93.10 % dengan kategori sangar valid. Pratikalitas bahan ajar dilihat dari respon pendidik, 98.92 % respon peserta didik 96.15 % sedangkan efektifitas Membaca permulaan persentase 100%.  Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar membaca permulaan menggunakan cerita Fabel yang dikembangkan layak digunakan dalam membaca permulaan di kelas II SD.
Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic Education terhadap Pemahaman Konsep dan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Dasar Mardiah Mardiah; Ahmad Fauzan; Yanti Fitria; Hendra Syarifuddin; Farida F; Desyandri Desyandri
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.340

Abstract

Artikel ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran didominasi oleh guru, sehingga siswa cenderung pasif dan kegiatan menjadi kurang bermakna serta kurang bervariasi. Siswa hanya menerima materi pelajaran dari guru, serta menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pembelajaran melalui pendekatan RME. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan RME terhadap pemahaman konsep dan disposisi matematis siswa berdasarkan kemampuan awal pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Data penelitian diperoleh dari hasil tes kemampuan awal dan tes akhir berupa soal pemahanan konsep matematis serta angket disposisi matematis. Berdasarkan  hasil analisis data uji anova dua arah dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh bahwa  pemahaman konsep matematika siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi berbeda secara signifikan dengan pemahaman konsep matematika siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME  berbeda secara signifikan dengan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  kemampuan awal  dalam mempengaruhi pemahaman konsep matematis siswa. Disposisi matematis  siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi berbeda secara signifikan dengan disposisi matematis siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Disposisi matematis  siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME  berbeda secara signifikan dengan disposisi matematis  siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Selain itu, tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal  dalam mempengaruhi disposisi  matematis siswa. 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery Learning Ditinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Diah Eka Pratiwi; Mawardi Mawardi
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada mata pelajaran Matematika dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Inquiry dan Discovery Learning. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah Gugus Bawono Kec. Bawen Kab. Semarang dengan sampel kelas 4 SDN Bawen 01, SDN Asinan 02, dan SDN Bawen 04 sejumlah 66 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen rubrik keterampilan berpikir kritis terintegrasi soal uraian. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan teknik Independent Sample T Test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat  keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran menggunkan model Inquiry lebih tinggi dari Discovery Learning. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan nilai Probabilitas 0,000 karena nilai probabilitas tersebut ˂ 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam model pembelajaran Inquiry dan Discovery Learning terhadap keterampilan berpikir kritis pada pelajaran matematika
Pengembangan Media Pembelajaran Kereta Membaca Berbasis Kontekstual Learning Siswa Sekolah Dasar Shinta Herliana; Indri Anugraheni
Jurnal Basicedu Vol 4, No 2 (2020): April, Pages 228-521
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i2.346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran kereta membaca untuk meningkatkan literasi berbasis kontekstual learning siswa kelas 1 SD. Penelitian ini dilaksanakan di SD N Ledok 06 Salatiga dengan sampel penelitian sebanyak 13 siswa.  Penelitian ini menggunakan model pengembangan ASSURE Model dengan 6 tahapan yaitu, Analyze Learner, State Objective, Select Method, media or materials, Utilize Media and Materials, Require Learned Participation, dan Evaluate and Revise  teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan angket. Hasil dari uji validator yang diperoleh dari ahli materi mendapatkan kelayakan sebesar 100% yang berkategori sangat layak, dari ahli media mendapatkan kelayakan sebesar 97% dan mendapatkan kategori sangat layak, dari ahli praktisi mendapatkan kelayakan materi sebesar 73% dan media sebesar 75% dengan kategori layak untuk digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media kereta membaca terbukti layak untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas 1 SD.

Page 1 of 4 | Total Record : 34