cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
PROMOTOR
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
HUBUNGAN ANTARA KELUHAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT. BATARA INDAH BOGOR TAHUN 2018 Mohammad Andry Zaeni; Supriyanto .; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.548 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1938

Abstract

Setiap tahun dalam penelitian yang dilakukan Internasional Labour Organitation ( ILO ) di jelaskan dari 58.115 sampel, 18.828 di antaranya ( 32,8%) mengalami kelelahan dan berakibat pada penurunan produktivitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kelelahan kerjadengan produktivitas kerja. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Pengukuran kelelahan kerja menggunakan survey keluhan subjektif pada kelelahan dari International Fatique Research Committe/IFRC. Pengambilan sampel penelitian digunakan metode simple randomsampling (n=200 orang). Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuisioner, dan analisisnya dengan cara chi square. Hasil penelitian dengan menggunakan tabulasi silang bahwa ada hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja dengan OR sebesar 23.438 ( 95% CI :4.383 – 125.316 ). Sedangkan untuk variabel umur, masa kerja, status perkawinan dan status gizi tidak ada hubungan dengan produktivitas kerja dengan masing-masing mempunyai nilai p value0.322 , 0.338 , 1.000 dan 0.927. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada tenaga kerja bagian produksi di PT. Batara Indah Bogor karena cara kerja yang dilakukan oleh karyawan sangat monoton, dengan melakukan pekerjaan berulang selama berjam jam dan hanya diam di satu lane saja sehingga menyebabkanpara karyawan mudah mengalami kelelahan. Disarankan agar dilakukan sosialisasi berupa  penyuluhan atau pemasangan pamplet tentang keselamatan dan kesehatan kerja di ruang produksiPT. Batar Indah Bogor
FAKTOR PENGETAHUAN, DUKUNGAN SOSIAL DAN NIAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MANDIRI KEPALA KELUARGA DI KELURAHAN KEDUNG BADAK KECAMATAN TANAH SEREAL KOTA BOGOR TAHUN 2018 Zakiyah Nurul Hikmah; Rachma Hidana; Indira Chotimah
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.239 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1943

Abstract

Kepesertaan BPJS kesehatan wajib bagi seluruh penduduk indonesia. Di Kecamatan Tanah Sereal kepesertaan BPJS Kesehatan masih 172.978orang dari total jumlah penduduk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan BPJS Kesehatanmandiri di Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sereal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penduduk Kedung Badak yang bukan penerima bantuan iuran. Sampel penelitian yaitu 100 KK, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dananalisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan 24% bukan peserta BPJS mandiri dan 76% peserta BPJS mandiri. Hasil analisis bivariat diperoleh tidak ada hubungan karateristik responden terhadap kepesertaan BPJS mandiri, tidak ada hubungan faktor pendukungyaitu pendapatan terhadap kepesertaan BPJS, tetapi terdapat hubungan faktor pendukung yaitu pengetahuan dan dukungan sosial terhadap kepesertaan BPJS, dan terdapat hubungan karateristik kebutuhan yaitu niat terhadap kepesertaan BPJS dengan nilai P-Value < 0,05. Disarankan kepadasemua pihak terutama kepada tokoh masyarkat dan tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi dan sosialisasi tentang BPJS sehingga pengetahuan masyarakat bisa lebih ditingkatkanlagi.
IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2018 Akbar Fauzan; Indira Chotimah; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.483 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1934

Abstract

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah Program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Program Indonesia sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin di capai dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang MenengahNasional (RPJMN) 2015-2019. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelyanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Mulyaharja tahun 2018.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif Kualitatifyaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa teks, naratif, kata- kata baik secara tertulis maupun lisan dari informan serta perilaku yang diamati. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dantelaah dokumen. Penelitian menggunakan alat perekam suara, kamera, kertas dan alat tulis untuk membantu proses wawancara.Hasil penelitian didapatkan bahwa Implementasi Program Indonesiasehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK) sudah dilaksanakan sesuai dengan konsep yang di telah di tetapkan oleh Puskesmas, Permenkes no 39 tahun 2016 berjalan dengan lancar. Simpulan dari peneliti masih ada kendala dalam memasukan data yang dilakukan Puskesmas Mulyaharja, jumlahSDM yang kurang memadai dan dalam pelaksanaan masih kurangnya sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh surveyor. Disarankan sebaiknya Puskesmas mengadakan sarana dan prasarana sesuaidengan jumlah SDM yang tersedia untuk melaksanakan PIS-PK.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMSIA DI PUSKESMAS CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.172 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1939

Abstract

Preeklampsia merupakan sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul di trimester kedua kehamilan yang selalu pulih diperiode postnatal. Preeklampsia dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan bagi ibu dan janin, sehingga dapat menimbulkan kematian. Paritas merupakan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi. Penelitian ini dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis sesuai dengan kriteria inklusi daneksklusi di Puskesmas Cibungbulang pada tahun 2018. Jumlah sampel nya adalah 51 ibu hamil pada trimester 2 dengan preeklamsia. Analisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji chi-Square hubungan antara paritas dengan preeklamsia (p=0,004) menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara paritas dengan preeklampsia.
PENGARUH PENYULUHAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PENGETAHUAN PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL DI DESA CIBATOK 2 CIBUNGBULANG Asri Masitha Arsyati
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.443 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1935

Abstract

Salah satu pencegahan stunting melalui edukasi pada ibu dalam perubahan perilaku peningkatan kesehatan dan gizi keluarga (Kemenkes RI,2018). Kasus stunting di Jawa Barat berada pada 29,2% tahun 2017, sementara kategori diatas 30% dikatakan tinggi. (Dinkes Jabar,2018). Multifaktor penyebab stunting mulai dari asupan gizi, pola hidup, akses dan keterpaparan informasi. Penelitianini bertujuan melihat gambaran konsumsi makan, motivasi ibu dan perilaku meroko serta perubahan pengetahuan saat diberikan penyuluhan melalui media audiovisual. Sampel adalah ibu hamil yang mengikuti kelas edukasi psoyandu, yaitu 17 ibu hamil trimester 1 sampai 3 di wilayah Desa Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan setelah diberikan intervensi dan gambaran konsumsi makan tidak bergizi, dan status merokok pada suami dominan. Diperlukan edukasi kontinyu dan monitoringsetiap bulan dalam pemantauan pola makan ibu hamil saat kelas hamil di posyandu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA ADMINISTRASI DI PT. ANTAM Tbk, UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR KABUPATEN BOGOR 2018 Renita .; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.66 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1940

Abstract

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan kelelahan mata pada pekerja administrasi diPT. Antam Tbk, Unit Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional mengunakan teknik non random sampling dengan metode sampling jenuh dimana anggota populasi dijadikan sampel yairu sebanyak 50 pekerja. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan pengukuranjarak monitor kepada pekerja dengan menggunakan mistar dan pengukuran tingkat pencahayaan menggunakan lux meter. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukan 56% mengalami keluhan kelelahan mata, gejala utama mata adalah sulit fokus 34% dengan faktor usia > 40 tahun (60%), istirahat mata (58%), lama kerja > 8 jam (68%), jarak tampilan pada layar monitor > 50 cm (82%), tingkat pencahayaan < 300lux (74%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna semakin bertambah usia (pvalue=0,006 dan semakin berkurang istirahat mata (p-value=0,000) dengan keluhan kelelahan mata. Disarankan kepada perusahaan untuk melakukan sosialisasi terhadap pekerja tentang cara melakukan istirahat mata dan melakukan pemeriksaan mata pada pekerja.
ANALISA HUBUNGAN KEBISINGAN KERETA API TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH KARYAWAN DI STASIUN BOJONG GEDE TAHUN 2018 Indri Putri Pratiwi; Andi Asnifatima; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.067 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1936

Abstract

Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara paparankebisingan dengan peningkatan tekanan darah karyawan di Stasiun Bojong Gede. Penelitian menggunakan obsevasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 97dengan menggunakan teknik pengambilan non probability sampling (sampel jenuh) dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan di ruang terbuka dan ruangtertutup di Stasiun Bojong Gede, dengan menggunakan sound level meter. Pengumpulan data karakteristik dan kebiasaan karyawan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran tekanan darah di lakukan pada saat sebelum dan sesudah bekerja menggunakan sphygmomanometer.Tingkat bising di ruang terbuka melebihi Nilai Ambang Batas dan tingkat bising di ruang tertutup sesuai NAB. Dari hasil pengukuran 76% responden bekerja dengan kebisingan melebihi NAB dan 72% responden mengalami peningkatan tekanan darah. Karyawan laki-laki 91% perempuan 9%, usia<30 tahun 81%, masa kerja <8 tahun 96%, ruang tertutup 83% dan ruang terbuka 17%, karyawan yang memiliki riwayat hipertensi 4%, yang mengonsumsi kafein 81%, merokok 53%, mengalamigangguan fisiologis 86%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik individu (jenis kelamin (p-value=0,998), usia (p-value=0,147), masa kerja (pvalue=1,000), riwayat hipertensi(p-value=1,000) dengan peningkatan tekanan darah). Dantidak ada hubungan antara kebiasaan individu (konsumsi kafein (p-value=0,385), kebiasaan merokok (pvalue= 0,094), pola istirahat (p-value=0,135), gangguan psikologis (p-value=0,798). Serta adahubungan antara lokasi kerja (p-value=0,002), kebisingan (p-value=0,007) dengan peningkatantekanan darah. Dikarenakan jarak sumber bising dengan karyawan hanya ± 2 meter. Kesimpulannyaadalah ada hubungan antara kebisingan kereta api terhadap peningkatan tekanan darah karyawan diStasiun Bojonggede. Disarankan agar dilakukan sosialisasi berupa penyuluhan atau pamflet tentangkeselamatan dan kesehatan kerja di area Stasiun Bojong Gede.
FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DIKELURAHAN MULYAHARJA TAHUN 2019 Fenti Dewi Pertiwi; Muhammad Hariansyah; Eska Perdana Prasetya
PROMOTOR Vol 2 No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.091 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2531

Abstract

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Laporan hasil penimbangan balita di Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor selama bulan januari- februari 2019 terhadap 1889, terdapat 24% balitayang masuk kategori pendek dan 24% sangat pendek. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah populasi 1889 dan sampel sebanyak 47 dengan menggunakan teknikpurposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pendidikan ibudengan stunting pada balita. pendidikan ibu rendah berpeluang 4,5 mengalami stunting dibandingkan dengan balita yang ibunya berpendidikan tinggi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa terdapat faktor risiko yang berpotensi meningkatkan kejadian stunting pada balita diKelurahan Mulyaharja, antara lain : berjenis kelamin perempuan , MP- ASI Kurang dari 3 kali  perhari , Ibu yang kadang- kadang mencuci tangan sebelum makan, riwayat diare pada 3 bulan terakhir riwayat sakit pada 3 bulan terakhir , riwayat batuk pada 3 bulan terakhir, pendidikan iburendah, ayah tidak bekerja pendapatan keluarga yang rendah.
ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI INSTALAS FARMASI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019 Anisa Fitriani; Eny Dwimawati; Siti Khodijah Parinduri
PROMOTOR Vol 2 No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.55 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2522

Abstract

Kekurangan stok obat adalah keadaan persediaan obat yang kosong sehingga bila ada permintaan tidak dapat terpenuhi. Manajemen logistik obat di rumah sakit adalah suatu penerapan prinsipprinsip manajemen dalam kegiatan logistik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manajemen logistikobat di Instalasi Farmasi RSUD Leuwiliang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deksriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan telaah data. Hasil penelitian menunjukkan adanya penyebab dari kekurangan stok obat dalam proses manajemen logistik obat. Proses manajemen logistik obat belum sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku di Instalasi Farmasi RSUD Leuwiliang
GAMBARAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF PENATALAKSANAAN HIPERTENSI PUSKESMAS GANG AUT KECAMATAN BOGOR TENGAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 Fadlhi Annas; Husnah Maryati; Indira Chotimah
PROMOTOR Vol 2 No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.578 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i4.2238

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menganggu kesehatan masyarakt dan menajdi masalah kesehatan yang sangat serius. Pusekesmas sebagai salah satu unit kerja unit kerja dari pengorganisasian dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko penyakit hipertensi berperan untuk melakukan upaya promotif,preventif. Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi dan gambaran fungsi manajemen program promotif dan preventif penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Gang Aut Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri perawat, petugas PTM,dokter, dan kepala puskesmas. Instrumen dengan melakukan wawancara mendalam dengan dibantu alat perekam, rancangan analisa dengan menggunakan wawancara mendalam,dan telaah dokumen.Dari hasil wawancara penelitian menjelaskan bahwa fungsi manajemen dari kegiatan penatalaksanaan hipertensi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasa di Puskesmas Gang Aut sudah terlaksana, Kesimpulan dari penelitian semua fungsi manajemenprogram promotif dan preventif penatalaksanaan hipertensi sudah terlaksana, namun masih terdapat kendala dalam fungsi perencanaan dimana masih kurangnya tenaga kesehatan, fungsi pengorganisasian masih kurang efektif dalam pembagian tugas dan wewenang pada setiap petugas,karena terdapat rangkap jabatan dari setiap tugas, fungsi penggerakan masih belum efektif kegiatan pengendalian hipertensi sering tidak sesuai dengan jadwal yang di buat setiap bulannya. Saran yang diharapkan untuk Puskesmas Gang aut untuk melakukan analisi situasi dan penyusunan kegiatandimana adanya kerbatasan tenaga kesehatan, menganalisis beban kerja, meningkatkan koordinasi, motivasi, pengarahan kepada petugas kesehatan pengendalian hipertensi dan keterpaduan pada lintas program dalam menacapai keberhasil. Bagi Dinas Kesehatan untuk member dukungan sumber daya yang di butuhkan oleh puskesmas dalam pelaksanaan program pengendalianhipertensi.

Page 5 of 26 | Total Record : 260