cover
Contact Name
Syaiful
Contact Email
-
Phone
+6281282738786
Journal Mail Official
jrs.astonjadro@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
Gedung Ir. Prijono Hardjosentono Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Sholeh Iskandar KM 2 Kedung Badak Tanah Sareal Kota Bogor 16161
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Astonjadro
ISSN : 23024240     EISSN : 26552086     DOI : http://dx.doi.org/10.32832/astonjadro
Core Subject : Engineering,
Astonjadro: Jurnal Rekayasa Sipil adalah jurnal ilmiah dibidang teknik sipil p-ISSN : 2302-4240 dan e-ISSN : 2655-2086. Jurnal Rekayasa Sipil Astonjadro diterbitkan untuk mengapresiasi dan memberikan informasi ilmiah bagi peneliti, dosen serta para profesional. termasuk dalamnya pengembangan model dan konsep penelitian yang mengacu secara berkesinambungan. Jurnal Astonjadro diterbitkan oleh Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun Bogor, terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Juni dan Desember.
Articles 302 Documents
HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN DAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER Iis Nurhasanah; Eri Susanto Haryadi; Rulhendri Rulhendri
ASTONJADRO Vol. 1 No. 1 (2012): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v1i1.784

Abstract

Arus lalu lintas berkenaan dengan teori lalu lintas menyebutkan bahwa pada saat sekarang ini dikonsentrasikan pada variabel-variabel volume (V/Flow), kerapatan kendaraan (Density/D/ Konsentrasi) dan Kecepatan Speed /Us). Ketiga variabel lalu lintas tersebut semakin hari semakin mendapat perhatian khusus dimana kesemuanya ini disebabkan arus/kondisi lalu lintas yang ada sekarang menggambarkan berapa banyak kendaraan yang bergerak pada saat bersamaan, dan semenjak hubungan dari ketiga variabel tersebut menggambarkan kualitas dari kapasitas dan tingkat pelayanan yang dialami oleh pengemudi masing-masing kendaraan. Penelitian ini akan mencari bagaimana hubungan dari ketiga variabel tersebut dengan media penelitian yaitu jalan KH. Sholeh Iskandar Bogor. Data dalam penelitian ini dicatat langsung dari lokasi penelitian, yaitu volume lalulintas dan kecepatan kendaraan. Kemudian data tersebut dianalisa sesuai dengan metode yang dikemukakan oleh Greenshield. Hasil penelitian ini adalah bagaimana hubungan kecepatan-kepadatan digambarkan sebagai sebuah garis lurus atau berfungsi linier dan bagaimana hubungan volume-kecepatan masing-masingdigambarkan sebagai garis lengkung.
TINJAUAN VOLUME PEMELIHARAAN TAHUNAN JALAN REL BERDASARKAN HASIL TRACK QUALITY INDEX (TQI) (Studi kasus: Lintas Manggarai - Bogor) Wahyu Kurniawan; Rulhendri Rulhendri
ASTONJADRO Vol. 4 No. 2 (2015): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v4i2.823

Abstract

TINJAUAN VOLUME PEMELIHARAAN TAHUNAN JALAN REL BERDASARKAN HASIL TRACK QUALITY INDEX (TQI). Jalan rel jalur ganda lintas Manggarai-Bogor diawali dari km 9+890 s/d km 54+810 sepanjang 89,840 km pada jalur hulu dan hilir yang berada di dalam wilayah Daerah Operasi/DAOP I Jakarta dan merupakan lintas utama dengan lebar sepur sempit (1067 mm), melayani operasional lebih dari 200 rangkaian kereta api/hari untuk kereta penumpang dan 4 kali perjalanan kereta barang. Untuk itu maka diperlukan perencanaan volume pemeliharaan tahunan jalan rel jalur ganda lintas Manggarai-Bogor yang sesuai dengan standar kebutuhan pemeliharaan jalan rel berdasarkan daya angkut lintas (passing tonnage) dan klasifikasi jalan kereta api (golongan UIC/Union Internationale des Chemins defer dan kelas jalan rel Indonesia) agar kinerja jalan rel tetap dalam kondisi aman dilewati kereta api selama umur pelayanan rel. Dalam penelitian ini dilakukan analisis volume pemeliharaan jalan rel berdasarkan hasil nilai Track Quality Index (TQI) dari hasil pengukuran Kereta Ukur EM-120 untuk menentukan prosentase kategori masing- masing  nilai TQI dan panjang kategori masing-masing nilai TQI. Setelah itu dilakukan analisis volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan daya angkut lintas/passing tonnage dan klasifikasi jalan kereta api (golongan UIC/Union Internationale des Chemins defer dan kelas jalan  rel  Indonesia).  Hasil  analisis  data  kereta  ukur  lintas  Manggarai-Bogor  berdasarkan kategori nilai TQI jelek (TQI > 50) adalah petak jalan UI-Poc dengan rata-rata nilai TQI 52,03 dengan prosentase 11,24% dan petak jalan dengan kategori nilai TQI baik sekali (TQI < 20) adalah patak jalan Tnt-Lna dengan rata-rata nilai TQI 3,03 dengan prosentase 0,65%. Nilai rata- rata TQI pada petak jalan Ui-Poc berdasarkan type device WSL, LK, LRS, JPL dan BH berturut- turut yaitu 67,20, 42,28, 32,28, 72,00 dan 46,40. Sedangkan nilai rata-rata TQI pada petak jalan Tnt-Lna berdasarkan type device WSL, LK, LRS, JPL dan BH berturut-turut yaitu 0,00, 0,00,15,13, 0,00 dan 0,00. Volume perawatan tahunan didasarkan pada kerusakan petak UI-Poc yaitu sepanjang 1204 m'sp dengan panjang kerusakan pada WSL sepanjang 62,00 m'sp, LK sepanjang 459,00 m'sp, LRS sepanjang 648,00 m'sp, JPL sepanjang 20 m'sp dan BH sepanjang 15,00 m'sp. Untuk mendapatkan hasil perawatan yang sempurna maka perlu dilakukan pemecokan sebanyak 0,70 kali/tahun dan penggantian rel sepanjang 1204 m'sp karena dari hasil hitungan umur rel sudah melebihi batas toleransi.
GUBENG STATION RAILWAY INFRASTRUCTURE PERFORMANCE ACCORDING TO USER PERCEPTION Dwi Sulastri; Atik Wahyuni; Sri Wiwoho Mudjanarko
ASTONJADRO Vol. 9 No. 2 (2020): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v9i2.3154

Abstract

Gubeng Station is the most populous station of 52 stations that enter the work area of PT KAI Daop 8 Surabaya, with 978,346 train passengers in January 2019, where this number is the highest number of train passengers for 3 years recorded at Gubeng station. Gubeng Station is also very unique, because it is located at a height of 5 meters and has two functionally different sides. The west side building is used for the departure and arrival of economy and express trains, while the east side building is for the departure and arrival of business and executive trains. This functional difference needs to be a study of the provision of infrastructure/facilities available at the Gubeng station whether it meets the minimum train service standards and has provided services/satisfaction and the importance of the existing facilities at the Gubeng station according to the train user perception. The method used is importance performance analysis (IPA) and the conclusion is that satisfaction and importance of the existing facilities at Gubeng station according to the train user perception obtained a satisfaction value of 2.48 which means that they still do not get maximum service and the average value of interest is 4.57 which means that the existing facilities at Gubeng station are needed by train passengers. 
KAJIAN PENGGUNAAN FILLER KAPUR PADA AC-WC HALUS SPESIFIKASI JALAN BINA MARGA 2010 Juang Akbardin; Galih Sukma Permadi
ASTONJADRO Vol. 3 No. 2 (2014): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v3i2.814

Abstract

Salah satu komponen terjadinya lalu lintas yaitu jalan raya. Jalan teraebut harus dapat mendukung beban muatan terhadap kandaraan tersebut perlu ada nya perkerasaan jalan yang dapat menahan beban kendaraan diatas nya. Salah satu jenis perkerasan jalan yang sering dipergunakan adalah Aspal Beton / Laston (AC/Ashpalt Concrete). Bahan- bahan penyusun lapisan Aspal Beton (AC/Ashpalt Concrete) terdiri dari agregrat kasar, agregrat sedang, agregrat halus, bahan pengisi (filler), dan aspal. Pada penelitian ini bahan Filler yang digunakan ada kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bahan pengisi (filler) yaitu kapur terhadap campuran beraspal AC-WC dan pada spesifikasi jalan Bina Marga 2010. Metode pengujian menggunakan metode bina Marga dengan komposisi campuran aspal 22% agregat kasar (10 - 20 mm), 29% agregat sedang (5 – 10 mm), 45% agregat halus (0 – 5 mm) dan 4% filler kapur dengan kadar aspal 5,60 %, dan stabilitas sisa 78,38%.
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PRASARANA SANITASI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PRASARANA SANITASI DI KAMPUNG CIKUKUL DESA NAGRAK SELATAN KABUPATEN SUKABUMI) Suhadi, Muhamad Zainudin; Namara, Idi
ASTONJADRO: JURNAL REKAYASA SIPIL Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v6i1.2262

Abstract

ANALISIS KELAYAKAN BANGUNAN GEDUNG PASAR SUKASARI BOGOR MELALUI PENDEKATAN LAIK FUNGSI BANGUNAN Muhamad Lutfi; Bagus Nurzein Syaifullah
ASTONJADRO Vol. 9 No. 1 (2020): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v9i1.2726

Abstract

Bangunan Gedung Pasar Sukasari mengalami penurunan fungsi bangunan, salah satunya adalah masalah struktur bangunan yang di anggap kurang layak seperti kondisi fisik bangunan dan juga elemen struktur bangunannya yang sudah banyak terdapat kerusakan-kerusakan karena melihat dari usia bangunan Gedung Pasar Sukasari sekitar 25 tahun, sehingga dianggap perlu dilakukan suatu analisis atau kajian kelayakan fisik bangunan Pasar Sukasari. Pemeriksaan kelayakan fisik bangunan Pasar Sukasari Bogor dengan cara pemeriksaan visual dan pemeriksaan kuat tekan beton berdasarkan persyaratan teknis beton yang berlaku, sehingga akhirnya didapat nilai tingkat kelayakan atau keandalan fisik bangunan Pasar Sukasari Bogor serta rekomendasi yang dapat ditindaklajuti oleh PD Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) sebagai pengelola dari bangunan Pasar Sukasari Bogor. Hasil pemeriksaan, sekitar 50 % struktur balok dan plat lantai di lantai 1 mengalami korosi pada tulangannya. Hal ini diakibatkan pelapukan pada beton. Dari segi fisik, merembesnya air pada struktur tersebut terlihat telah berlangsung cukup lama dan berulang-ulang, didapat rerata kerusakan pada balok adalah 19.5%, kerusakan pada kolom 19% dan kerusakan pada pelat adalah 20%, sehingga hal ini akan mempengaruhi kekuatan struktur bangunan. Hasil uji tekan beton menunjukan bahwa mutu beton bangunan pada lantai 2 yang berupa dak beton dimana lantai tersebut diperuntukannya untuk Pujasera, tidak memenuhi standar minimal mutu beton bagi struktur bangunan tahan gempa (>20 MPa). Hasil penilaian Keandalan Bangunan Gedung Pasar Sukasari, dimana tingkat keandalan aspek struktur adalah tidak andal dengan bobot poin 20,48 lebih kecil dari nilai 25.5 (85% x 30), maka berdasarkan UU Bangunan Gedung Nomor 28 Tahun 2002 dapat disimpulkan bahwa keandalan bangunan Gedung Pasar Sukasari Bogor masuk kategori "Tidak Andal” sehingga langkah kebijakan yang dapat diambil oleh PDPPJ adalah ada 4 (empat) opsi yaitu: (1) melakukan perbaikan; (2) melakukan perkuatan; (3) melakukan retrofitting dan (4) melakukan perombakan atau pembongkaran.
THE LABORATORY PERFORMANCE OF COLD MIX RECYCLING FOAM BITUMEN BASE (CMRFB-BASE) USING LIME FILLER Eri Susanto Hariyadi; A. Atmaja
ASTONJADRO Vol. 2 No. 1 (2013): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v2i1.775

Abstract

Due to the demand of road infrastructure increases in Indonesia, it needs an alternative technology having economically, effectively and efficiently results. Reused (recycling) the existing old pavement materials may be one solution. It's expected repairing and improving structural capacity of pavement. One of technology that can be used either for repairing or improving the quality of recycling materials is foam bitumen.The objective of this research is to evaluate the characteristics and to know the strength value of cold mix recycling base by foam bitumen using lime filler. This research uses four types variance of foam bitumen, that is 2%, 2,5%, 3% and 3,5%, and two types of lime filler (1% and 1,5%). According laboratory result is got CMRFB-Base strength based on Indirect Tensile Strength (ITS). If the sample with filler 1%, the standard of optimum foam bitumen is 2,5% with ITS dry about 186,34 KPa, ITS soaked about 125,75 Kpa and TSR is 67,49%. Meanwhile, for the sample with the filler 1,5%, the standard of optimum foam bitumen is 2,5% with ITS dry about 207,71 KPa, ITS soaked about 168,17 Kpa and TSR is 80,96%.For the lowest Static Modulus approximately at foam bitumen 3,5% with filler contain 1,5% = 627,54 MPa and filler contain 1% is around 633,08 Mpa. For the highest Static Modulus approximately at foam bitumen 2,5% with filler contain 1,5% is around 1.857,29 MPa and filler contain 1% is around 1.268,62 MPa.
KAJIAN TENTANG PENAMBAHAN LATEKS KKK-60 DENGAN CAMPURAN ASPAL KONVENSIONAL Sambodo Sambodo; Rulhendri Rulhendri
ASTONJADRO Vol. 3 No. 1 (2014): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v3i1.799

Abstract

This study uses a pen Asphalt 60/70 production Pertamina Cilacap, natural rubber (Latex KKK-60) production in the country that have been tested by the Center for Estate Crops Research Bogor, coarse and fine aggregate Ex stone-breaking machine (Stone Chrusher). Laboratory test results showed that the quality of the asphalt rubber (Latex KKK-60) of 3%, better quality when compared to petroleum asphalt mixture without Latex, because it can reduce the value of the penetration and softening point of asphalt marked increase with the increase of stability when tested with Marshall test equipment. Use of rubberized asphalt for road construction materials is an alternative that produces quality asphalt mixture with a better quality of asphalt mixture using petroleum asphalt without latex (conventional), and potential. Asphalt mixture with the addition of (Latex KKK-60) of 2% - 3% can increase the stability of 13.633% with the use of specifications HRS 30% coarse aggregate.
NILAI KERUGIAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT BANJIR PASANG DI MUARA BARU (Studi kasus: Kelurahan Penjaringan, Kota Jakarta Utara) Siti Nurfatimatul Farodhiyah; Nurul Chayati; feril Hariati
ASTONJADRO Vol. 5 No. 2 (2016): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v5i2.837

Abstract

Muara Baru merupakan salah satu sentra perikanan laut, kawasan industri, serta pemukiman warga. Setiap tahun kawasan ini mengalami peristiwa banjir pasang, yaitu banjir yang diakibatkan pasang tinggi yang disertai dengan gelombang tinggi. Selain itu, bila terjadi kenaikan debit sungai di bagian hulu, yang biasanya mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, dan bersamaan waktunya dengan pasang tinggi, maka banjir pada wilayah ini tidak dapat dihindari. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah membangun tanggul untuk menahan masuknya air dari laut serta pompa untuk memindahkan air dari Waduk Pluit ke laut. Tujuan penelitian ini melakukan penilaian terhadap kerugian fisik rumah tinggal di kawasan Muara Baru akibat banjir pasang, menghitung prosentase keruskan fisik tiap komponen bangunan terhadap biaya investasi pembangunan suatu rumah tinggal. Kerugian bangunan rumah akibat kenaikan muka air laut dapat ditinjau berdasarkan fungsi fisik bangunan rumah dan kerugian akibat hilangnya biaya investasi rumah. Kedua jenis kerugian ini selanjutnya dapat diakumulasikan terhadap kerugian total yang terjadi pada suatu kawasan tertentu. Kerugian biaya investasi yang terjadi dari hasil survei di Muara Baru adalah berkisar 18% sampai 91.5% dari total biaya rumah. Kerugian bangunan fisik berkisar antara 7.13% sampai dengan 34.19% dari fungsi fisik rumah secara utuh. Sedangkan dari nilai rata-rata kerugian fisik 11.23% untuk struktur, 2.00% untuk arsitektur, dan 6.72% untuk utulitas. Bahwa prosentase ini lebih banyak terjadi karena struktur
PEMILIHAN ALTERNATIF PENEMPATAN LOKASI JEMBATAN (Studi Kasus Jembatan Sambaliung – Gunung Tabur Kabupaten Berau) Koespiadi Koespiadi; Sri Wiwoho Mudjanarko; Muhamad Ikhsan Setiawan
ASTONJADRO Vol. 8 No. 1 (2019): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v8i1.2288

Abstract

Jalan dan Jembatan merupakan salah satu infrastruktur pada sistem transportasi yang berfungsi melayani distribusi barang dan orang. Apabila mencermati angka pertumbuhan lalu lintas di Kota Tanjung Redeb yang semakin tinggi dari tahun ketahun diperkirakan kapasitas lahan tidak akan mampu lagi menerima volume lalu lintas sehingga terjadi kemacetan yang semakin parah. Untuk itu perlu dilakukan pembangunan jembatan baru, dimana lokasi jembatan ini dapat mengurangi dan memecahhkan bertumpuknya jaringan jalan pada satu zona saja. Tahap awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan data sekunder berupa data jumlah pertambahan penduduk di kabupaten Berau, jumlah pertambahan kendaraan lalul lintas di kabupaten Berau, tata guna lahan dan rencana tata ruang dikawasan kecamatan Berau, kecamatan Sambaliung dan kecamatan Gunung Tabur, dan data jaringan jalan. Data tersebut di pergunakan untuk menentukan wilayah kajian atau daerah dampak, membangun model jaringan jalan serta menentukan langkah kerja lebih lanjut dalam rangka survai-survai lalu lintas primer. Untuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas pada daerah penelitian, pada tahap lanjutan, akan melakukan analisis kinerja jaringan jalan. Analisis kinerja jaringan yang di lakukan terdiri atas analisis kinerja ruas jalan. Oleh karena itu dalam analisis kinerja jaringan eksisting ini, parameter yang di gunakan antara lain adalah volume kapasitas (V\C ratio). Sesuai dengan analisa yang telah dilakukan pada masing masing alternatif penempatan jembatan, didapatkan hasil sebagai berikut: kondisi eksisting derajat kejenuhan yang mengalami penurunanpaling besar yaitu pada ruas zona 5 ke zona 1; Kondisi jembatan dilokasi 1, derajat kejenuhan yang mengalami penurunan merata pada semua ruas jalan, hal ini terjadi karena adanya pergerakan lalu lintas dari semua zona lebih merata dan dari zona 5 ke zona 1 pergerakan lalu lintas sama dengan ruas jalan lain; Kondisi jembatan dilokasi 2, derajat kejenuhan yang mengalami penurunan merata pada semua ruas jalan, hal ini terjadi karena adanya pergerakan lalu lintas dari semua zona lebih merata dan dari zona 5 ke zona 1 pergerakan lalu lintas sama dengan ruas jalan lain, kondisi kemacetan masih tertumpuk pada zona 1; Kondisi jembatan dilokasi 3, derajat kejenuhan yang mengalami penurunan merata pada semua ruas jalan, hal ini terjadi karena adanya pergerakan lalu lintas dari semua zona lebih merata dan dari zona 5 ke zona 1 pergerakan lalu lintas sama dengan ruas jalan lain, terjadinya kemacetan tertumpuk pada lokasi Zona 2; Kesimpulan akhir dari alternatif penempatan lokasi jembatan, maka alternatif 1, memberikan pilihan yang terbaik.

Page 1 of 31 | Total Record : 302