cover
Contact Name
I Wayan Putra Yasa
Contact Email
yanputra666@gmail.com
Phone
+6285238950355
Journal Mail Official
yanputra666@gmail.com
Editorial Address
Jalan Udayana No. 11, Singaraja-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
ISSN : 25992635     EISSN : 2599140X     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjps.v8i2
Widya Winayata: Jurnal Jurusan Pendidikan Sejarah is a scientific journal published by the Department of History Education, Faculty of Law and Social Sciences, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and results of community service in education and history learning. In the end, this journal can describe the development of science and technology in the field of historical education for the academic community. This journal is published three times a year.
Arjuna Subject : -
Articles 498 Documents
Perkembangan pendidikan di Batavia pada masa Kolonialisme tahun 1901-1942 muhammad zaqi alzamani
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

artikel ini membahas tentang perkembangan pendidikan di batavia pada masa etis yaitu awal abad ke 20 dari 1901-1942 di mana pendidikan waktu pada itu sedang mengalami perkembangan dengan berdirinya sekolah-sekolah buatan belanda, dan pada artikel ini penulis mencoba mejabarkan berbagai perkembangan di Batavia yaitu pada faktor pendidikan
STUDI SEJARAH PURA GUNUNG PAYUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA I Wayan Surya Eka Saputra; I Made Pageh; I Wayan Putra Yasa
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pura memiliki potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji studi sejarah pura Gunung Payung sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Data-data pada penelitian ini dikumpulkan secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini di laksanakan di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali. Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Seorang guru sejarah dan dua orang siswa dari SMA Negeri 1 Kuta Selatan dipilih sebagai sampel dari penelitian ini Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka dan dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pura gunung payung dibangun berdasarkan konsep filosofis dan keagamaan yaitu Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, Dewata Nawa Sanga. Selain itu, pura ini memiliki empat fungsi, yaitu fungsi religius sebagai tempat pemujaan/persembahyangan umat Hindu, fungsi sosial sebagai tempat untuk mempersatu segala, fungsi budaya sebagai tempat pementasan kesenian seperti seni suara, seni tari, dan seni tabuh, dan fungsi pendidikan sebagai tempat belajar nonformal dalam bidang keagamaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberadaan pura Gunung Payung sehingga kesucian dan kelestariannya terjaga dan dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah.AbstractTemples have potential resources that can be used as a source of learning history. This study aims to examine the study of the history of the Gunung Payung temple as a source of learning history in high school. The data in this study were collected qualitatively and presented in descriptive form. This research was conducted in Kutuh Village, South Kuta, Badung, Bali. The subjects in this study were selected by purposive sampling technique. A history teacher and two students from SMA Negeri 1 Kuta Selatan were selected as samples for this study. The instruments used to collect data were observation, interviews, and literature and document studies. The results of this study found that Gunung Umbrella Temple was built based on philosophical and religious concepts, namely Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, Dewata Nawa Sanga. In addition, this temple has four functions, namely a religious function as a place of worship for Hindus, a social function as a place to unite everything, a cultural function as a place for performing arts such as sound art, dance, and percussion arts, and an educational function as a place for non-formal learning in the field of religion. This research is expected to provide information about the existence of the Gunung Payung temple so that its sanctity and sustainability are maintained and can be used as a source of learning history.
Bangunan Bersejarah di Ampenan, Kota Mataram, Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA Berdasarkan Kurikulum 2013 ihwanul hatimah
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana latar belakang sejarah pelabuhan Ampenan (2) bangunan-bangunan bersejarah apa yang ada di Kota  Ampenan, (3) apakah bangunan bersejarah di Kota  Ampenan dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui beberapa langkah yakni : (1) Heuristik ( teknik penentuan informan, observasi, studi dokumen, dan wawancara), (2) kritik sumber (internal dan eksternal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) latar belakang sejarah pelabuhan Ampenan di latar belakangi oleh perkembangan jalur pedagangan dari malaka, pulau Jawa menuju kawasan Indonesia Timur sekarang. Lombok sebagai pengahasil beras Lombok dengan Pelabuhan Ampenan muncul sebagai pelabuhan yang ramai sejak ekspansi kerajaan Karangasem dan semakin berkembang ketika Belanda tahun 1924 menjadikan Ampenan sebagi pelabuhan transito menuju kawasan timur Hindia Belanda. (2) semakin ramainya pelabuhan Ampenan menuntut inspratruktur sarana dan prasarana pelabuhan yang masih ditemukan hingga saaat ini merupa bangunan- bangunan bersejarah. Di antaranya gudang yang sekarang yang sudah berubah menjadi rumah ruko. (3) adapun aspek-aspek yang dapat dikembangkan untuk dijadikan sumber belajar, yaitu: (1) Aspek sejarah dalam bentuk sejarah tematik dengan pendekatan pembelajaran diluuar kelas dan menjadikan pembelajaran sejarah bisa dilakukan diluar kelas dan bersifat kontekstual.  (2) dari aspek sosial budaya adanya masyarakat multikultur disekitar pelabuhan Ampenan menjadikan komunitas ini menarik untuk dijadikan sumber belajar (3) dari aspek politik dan pertahanan Lombok dengan selat Lombok Balinya menjadi salah satu titik yang stratigis bagi pemerintah kolonial dan juga Indonesia terbukti dari penempatan Gp King dan Mark Lange.
Tangsi Belanda Sebagai Destinasi Wisata Sejarah Di Kabupaten Siak Silvia Anjani
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai sejarah tangsi Belanda sebagai destinasi wisata sejarah di Kabupaten Siak. Tujuan penelitian ini antara lain agar pembaca mengetahui keadaan geografis dan sejarah Kabupaten Siak, mengetahui sejarah tangsi Belanda, mengetahui kondisi tangsi Belanda pada saat ini, mengetahui tangsi Belanda sebagai destinasi wisata, menarik minat pembaca agar dapat berkunjung ke tangsi Belanda di kabupaten Siak ini, sebagai media promosi, dan sebagai media pembelajaran sejarah lokal Kabupaten Siak. Data yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam tahap ini penulis melakukan pencarian data dengan langsung terjun ke tangsi Belanda yang terletak di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Discovery Learning melalui Aplikasi Powtoon pada Materi Pokok Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X AP A SMKS Puri Wisata Pancasari Tahun Pelajaran 2021/2022
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah minimnya partisipasi siswa kelas X AP A SMKS Puri Wisata Pancasari dalam pembelajaran yang berdampak terhadap menurunnya motivasi dan hasil belajar sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Discovery Learning melalui Aplikasi Powtoon, dan (2) peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Discovery Learning melalui Aplikasi Powtoon. Penelitian ini termasuk kedalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan sebagai berikut (1) penentuan subjek penelitian, (2) menyusun rencana tindakan, (3) melaksanakan tindakan, (4) observasi, (5) evaluasi dan refleksi tindakan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) motivasi belajar siswa kelas X AP A SMKS Puri Wisata Pancasari pada siklus I yaitu 45,45% mengalami peningkatan ketika siklus II sebesar 54,55% untuk kategori pilihan sangat setuju dan dengan demikian termasuk kategori tinggi; sedangkan (2) hasil belajar siswa kelas X AP A pada siklus I memperoleh nilai rata-rata yaitu 67,27 dan ketuntasan belajar siswa adalah 27,27, mengalami peningkatkan pada siklus II dengan rata-rata ialah 72 sementara ketuntasan belajarnya mencapai 54,55 dengan kategori “sedang”. Berdasarkan penelitian ini dapat diperlihatkan bahwa melalui diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning berbantu Aplikasi Powtoon dapat meningkatkan motivasi belajar dan terlebih lagi hasil belajar siswa kelas X AP A SMKS Puri Wisata Pancasari semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022
Peran Museum Bikon Blewut Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Negeri 1 Maumere
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran Museum Bikon Blewut sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Maumere. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif  kualitatif. metode yang diguanakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui sejarah berdirinya Museum Bikon Blewut , koleksi-koleksi yang dipamerkan Museum Bikon Blewut adalah penemuan di bidang  Paleoantropologis, masa Megalitikum, masa Neolitikum, Budaya Dongson serta penemuan di bidang Paleoantologi. Peran Museum Bikon Blewut sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Maumere yakni pemanfaatan Museum Bikon Blewut dalam proses pembelajaran sejarah berkaitan dengan (KD) yakni: 3.3. Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dan 3.4. Memahami hasil hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat. Kata kunci: Museum, sejarah, sumber balajar  
Aktivitas Nelayan Di Pemalang Masa Kolonial Abad XX
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nelayan di Regentschap Pemalang pada masa kolonial abad XX. Nelayan merupakan mata pencarian utama penduduk di pesisir Pemalang sejak lama, akan tetapi dalam konteks historis belum banyak didedah oleh para sejarawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan nelayan di Pemalang salah satunya dilatarbelakangi oleh letak geografis Pemalang yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Aktivitas nelayan berlangsung dinamis dan terbagi menjadi dua, yaitu aktivitas ekonomis dan non-ekonomis. Kesadaran kolektif para nelayan berkembang pada awal abad XX, melalui berdirinya paguyuban Misojo Sari yang bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan nelayan dan aktif menggelar kegiatan lainnya seperti baritan.   Kata kunci: Misojo Sari, Nelayan, Pemalang, Sejarah Lokal
PELABUHAN PENYEBRANGAN GILIMANUK DI DESA GILIMANUK KECAMATAN MELAYA KABUPATEN JEMBRANA (LINTASAN SEJARAH, DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN EKOLOGI, SERTA POTENSINYA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI SMA) Duwi Maulida Agistin; Tuty maryati; Desak Made Oka Purnawati
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v10i1.36147

Abstract

This study aims to determine, 1) The historical trajectory of the establishment of the Gilimanuk ferry port in Gilimanuk Village, Jembrana, Bali, 2) Social, economic, and ecological impacts on the community, 3) Aspects of the existence of the Gilimanuk port which has the potential as a source of historical learning. local in high school. The research method used is a research method with a qualitative descriptive approach including: 1) The research location is at the Gilimanuk Ferry Port, 2) The technique of determining informants is using Purposive Sampling and Snow Ball techniques, 3) Data collection techniques using: observation, interviews, document studies, 4 ) The technique of guaranteeing the authenticity of the data using two techniques, namely: source triangulation and method triangulation, 5) Data analysis techniques consisting of data collection, data reduction, data presentation, verification. The results of this study are: 1) People's ports become a port for crossing goods and people, gradually developing as seen from the dynamics of crossing infrastructure such as the existence of the LCM dock and pontoon dock, and other supporting facilities, 2) The dynamics have an impact on social aspects with the occurrence of attractiveness of the population for sedentary life and the search for economic opportunities around the port, settlement patterns, social and cultural problems, 3) This is interesting and sustainable to be used as a learning resource because there are dynamics of change in every era.
Pendekatan Heutatogi Berbasis Learning Management System Dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Sejarah
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v10i2.37111

Abstract

Learning is often considered a boring, uninteresting, and difficult to reach lesson. This is because the concept of learning is focused on a series of years or events that must be recalled during the exam. Seeing these conditions is certainly very fun if students are only able to master the material without taking the wisdom or meaning of the learning. Management of learning subjects at the high school level is experiencing difficulties due to the Covid-19 pandemic which limits human movement. Changes in learning conditions from face to face to online have an impact on the delay in the history learning process at the high school level. The teacher's role is minimized due to not getting the opportunity to have direct or face-to-face dialogue. This study uses a qualitative method with a descriptive approach to describe an object or objects under study. The Heutatogy approach based on the Learning Management System in history learning has become the focus of research in the midst of changes in the learning system during the Covid-19 Pandemic which requires educational facilities to implement the Distance Learning (PJJ) system and also affects efforts to increase the meaning of history.
Klenteng Su San Yee di Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng, Bali (Sejarah dan Strukturnya sebagai Potensi Media Pendidikan Multikultur)
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v10i2.42277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah berdirinya Klenteng Su San Yee di Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng, Bali, (2) struktur Klenteng Su San Yee di Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng, Bali, dan (3) potensi Klenteng Su San Yee sebagai media pendidikan multikultur. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari Heuristik, Kritik Sumber / Verifikasi, Intepretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Klenteng Su San Yee diresmikan pada tahun 1985 dan mendapat reaksi positif dari masyarakat Bali khususnya di Kelurahan Banjar Jawa , terdapat aspek fisik dan non fisik di dalam bangunan Klenteng Su San Yee. Ada pun potensi Klenteng Su San Yee sebagai media pendidikan multikultur dapat dilihat dari akulturasi terhadap tradisi serta ornament klenteng, akulturasi yang dapat dilihat meliputi penggunaan canang sari, Hiong Lu pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, ukiran Bali, sertanya adanya gamelan dan tari bali. Selain itu, aspek multikultur dalam klenteng juga dapat dilihat dari aspek keagamaan, aspek sosial, dan aspek budaya.  

Page 1 of 50 | Total Record : 498