cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
JURNAL PENJAKORA
ISSN : 23563397     EISSN : 25974505     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 281 Documents
PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Soebarna, Akhmad; Juditya, Silvy; Gunawan, Gugun
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 1 (2017): April 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.124 KB)

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya mengangkat sebuah fenomena mengenai penerapan penialaian authentic baik untuk ranah keterampilan (psikomotor), ranah pengetahuan (kognitif), dan ranah Sikap (affektif) yang terjadi pada proses pembelajaran pendidikan jasmani di tingkat sekolah menengah kejuruan di wilayah kota Cimahi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan penilaian authentic baik untuk ranah Affektif, Kognitif dan Psikomotor. Sumber data yang digunakan yaitu para guru pendidikan jasmani di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) khsususnya sekolah kejuruan tingkat negeri (SMKN) yang menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 2 orang guru pendidikan jasmani, sedangkan untuk memecahkan permasalahan dan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk memperolah data penelitian dalam penelitian ini menggunakan instrument berupa dokumentasi, wawancara dan observasi.Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dari ketiga ranah baik sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan penilaian authentic hanya satu ranah yang belum dapat terlaksana secara maksimal yaitu penilaian untuk ranah sikap (affektif), sehingga di dalam penerapan penialian authentic ranah sikap belum dapat terjabarkan secara terperinci.Sedangkan untuk penjabaran penilaian pengetahuan (kognitif) pada penerapan penilaian authentic setiap guru sudah mampu menjabarkan dan menerapkan konsep penilaian authentic walaupun belum sebaik penerapan penilaian authentic untuk penilaian ranah keterampilan (psikomotor), ranah psikomotor setiap sudah mampu menjabarkan setiap keterampilan siswa ke dalam konsep penilaian authentic. Mengacu kepada hasil penilaian di atas, saran yang diajukan oleh tim penelitian yaitu untuk penilaian ranah sikap (affektif) sebaiknya tidak difokuskan kepada guru pendidikan jasmani yang menilai tetapi melibatkan guru bidang studi lainnya yang jauh lebih paham atas nilai-nilai karakter dan akhlak, sehingga penilaian untuk ranah sikap dapat terjabarkan secara terperinci.
Profil Antropometrik, Kekuatan Otot Tungkai, Kecepatan Reaksi dan Fleksibilitas pada Atlet Lari 100 Meter Tisna MS, Gede Doddy
JURNAL PENJAKORA Vol 4, No 2 (2017): September 2017
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.369 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil antropometrik, kekuatan otot tungkai, kecepatan reaksi dan feksibilitas pada atlet lari 100 meter PASI Kabupaten Buleleng. Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian analisis kualitatif berbentuk dokumenter, penelitian dokumenter artinya penelitian yang menghimpun bahan yang berkenaan dengan menggunakan dokumen sejarah, juga berkaitan dengan situasi kini tentang profil antropomerik, kekuatan otot tungkai, kecepatan reaksi, dan fleksibilitas pada atlet lari 100 meter di PASI Kabupaten Buleleng. Populasi penelitian adalah 36 orang atlet. Teknik  pengambilan sampel mengunakan metode random sampling sehingga mendapakan sampel berjumlah 24 orang. hasil analisis data menunjukkan  bahwa untuk antropometrik atlet lari 100 meter di Kabupaten Buleleng memiliki rata-rata 166.5,cm untuk kekuatan otot tungkai 133.8 kg, untuk kecepatan reaksi 0.571 s, untuk fleksibilitas yaitu 15.9 cm. Disarankan dalam pencarian bibit atlet lari 100 meter. perlu dipertimbangkan 4 komponen kondisi fisik, keempat komponen kondisi fisik meliputi, antropometrik, kekuatan otot tungkai, kecepatan reaksi, untuk fleksibilitas.Kata-kata kunci:  antropometrik, kekuatan otot tungkai, kecepatan reaksi, felsibilitas.   lari 100 meter.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Ardinata, I Ketut Rai; Wahjoedi, Wahjoedi; Dartini, Ni Putu Dwi Sucita
JURNAL PENJAKORA Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.564 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan menggunakan rancangan penelitian the randomized pretest-postest control group the same subject design. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII D SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 57 orang siswa. Penentuan sampel menggunakan simpelrandom Sampling. Data hasil belajar dikumulkan mulai pretest dan postest. Analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 0,58. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 0,27. Berdasarkan uji Independent samples test angka signifikansi yang diperoleh adalah p=0,000˂0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement divisions (STAD) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar passing bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada tahun pelajaran 2017/2018. Dengan demikian disarankan untuk proses pembelajaran guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement divisions (STAD) menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi ajar bola besar yaitu passing bola voli.Kata-kata kunci: pembelajaran kooperatif, STAD, hasil belajar, passing bola voli. 
Kecemasan, Percaya Diri dan Motivasi Berprestasi Atlet UKM Bulutangkis Wijaya, I Made Kusuma
JURNAL PENJAKORA Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.826 KB)

Abstract

Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan menjadi andalan masyarakat Indonesia, namun saat ini prestasi atlet bulutangkis Indonesia mengalami penurunan yang drastis. Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang bersifat multi dimensional, disamping faktor fisik, faktor mental pun memiliki peran yang sangat menentukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan rasa percaya diri atlet dengan motivasi berprestasi pada atlet UKM Bulutangkis UNDIKSHA. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Dimana subjek dalam penelitian ini adalah atlet UKM Bulutangkis Undiksha, yaitu sebanyak 60 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan metode regresi logistik ganda. Dari hasil analisis data penelitian didapatkan terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara tingkat kecemasan dengan motivasi berprestasi atlet (OR= 0,198; p= 0,023) dan antara rasa percaya diri dengan motivasi berprestasi atlet (OR= 5,87; p= 0,009). Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara tingkat kecemasan dan rasa percaya diri atlet dengan motivasi berprestasi atlet.Kata-kata kunci: kecemasan, percaya diri, motivasi berprestasi, bulutangkis
PENGARUH PELATIHAN MENARIK KATROL BEBAN 5 KG DUABELAS REPETISI TIGA SET DAN SEMBILN REPETISI EMPAT SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN SISWA SMK-1 DENPASAR Ariani, Luh Putu Tuti
JURNAL PENJAKORA Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.197 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan menarik katrol beban 5 dengan dua belas repetisi tiga set dan Sembilan repetisi 4 set terhadap daya ledak otot lengan siswa SMK 1 Denpasar. Pelatihan dilaksanakan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Jumlah sampel 28 orang diambil secara purposive random. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 diberikan pelatihan menarik katrol 5 kg dua belas repetisi 3 set sedangkan kelompok 2 diberikan pelatihan menarik katrol 5 kg dengan 9 repetisi 4 set selama 6 minggu.Data daya ledak otot lengan diambil pada saat sebelum dan sesudah pelatihan dengan menggunakan alat ukur bola softball. Data hasil pengukuran power otot lengan dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0. Beda rerata daya ledak otot lengan antara sebelum dan sesudah pelatihan dianalisis dengan paired t-test, sedangkan untuk mengetahui perbedaan peningkatan rerata daya ledak otot lengan antara masing-masing kelompok dianalisis dengan independent t-test dengan taraf signifikansi 0.05.Rerata daya ledak otot lengan sebelum pelatihan pada kelompok -1 adalah 29,56 meter dan setelah pelatihan 35,79 meter dengan selisih 6,23 meter yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Sedangkan rerata daya ledak otot lengan kelompok-2 sebelum pelatihan 29,52 meter dan setelah pelatihan 31,80 meter dengan selisih 1,24 meter yang menunjukkan perbedaan bermakna. Disimpulkan bahwa pelatihan menarik katrol beban 5 kg dua belas repetisi dan tiga set dan pelatihan menarik katrol beban 5 kg sembilan repetisi dan empat set dapat meningkatkan daya ledak otot lengan. Pelatihan menarik katrol beban 5 kg dua belas repetisi dan tiga set lebih baik dibandingkan dengan pelatihan menarik katrol beban 5 kg sembilan repetisi dan empat set pada siswa SMK-1 Denpasar.  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR TENDANGAN PENCAK SILAT PADA MAHASISWA JURUSAN PENJASKESREK FOK UNDIKSHA Spyanawati, Ni Luh Putu
JURNAL PENJAKORA Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.237 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan motivasi belajarterhadap hasil belajar teknik dasar tendangan pencak silat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial 3 X 2. Populasi adalah mahasiswa jurusan Penjaskesrek FOK Undiksha yang berjumlah 114 orang. Sampel penelitian berjumlah 60 orang diambil dengan teknik acak rumpun (cluster random sampling).            Adapun metode pengumpulan data motivasi belajar mahasiswa  diukur dengan angket motivasi sedangkan hasil belajar teknik dasar tendangan pencak silat diukur dengan assessment teknik dasar tendangan.Data hasil pengukuran dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0.Hipotesis penelitian diuji dengan uji ANAVA 2 jalur (Two Way ANAVA) pada taraf signifikansi (α) = 0,05.            Adapun hasil yang didapat: (1) terdapat perbedaan hasil belajar pencak silat yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dengan kelompok mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran PBI (sig=0,00), (2) terdapat perbedaan hasil belajar pencak silat yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasitinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasirendah (sig=0,00), dan (3) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajarterhadap hasil belajar pencak silat (sig=0,000).Disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II lebih baik daripada model pembelajaran PBI dan tingkat motivasi belajartinggi lebih baik daripada tingkat motivasi belajar rendah untuk pencapaian hasil belajar teknik dasar tendangan pencak silat. 
PENERAPAN MODEL PELATIHAN ANAEROBIK DALAM UPAYA MENURUNKAN KELEBIHAN BERAT BADAN DAN MENINGKATKAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA ATLET JUDO BULELENG Adi, I Putu Panca; Ratmin, Surat
JURNAL PENJAKORA Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.482 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya menurunkan kelebihan berat badan pada atlet judo Buleleng, (2) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya meningkatkan VO2 maks pada atlet judo Buleleng, dan (3) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya menurunkan kelebihan berat badan dan meningkatkan VO2 maks pada atlet judo Buleleng.Penerapan model pelatihan anaerobik dilakukan dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang singkat. Model pelatihan anaerobik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan lari cepat dengan jarak tempuh pelatihan antara 30-100 meter, durasi 5-15 detik dengan intensitas pelatihan 70-85% denyut nadi maksimal (DNM). Model pelatihan anaerobik dilakukan dengan repetisi antara 4-6 dan set antara 3-5. Repetisi, set dan jarak tempuh pelatihan dapat ditingkatkan secara bertahap.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Pretest-Posttest Control Group Design“.Dalam penelitian ini dilakukan analisa data dengan t-test. Sebelum dianalisis, varians pada taraf signifikan 0.95. Analisa data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 11,5.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat penurunan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam menurunkan kelebihan berat badan atlet judo Buleleng sebesar 2,5%, (2) Terdapat peningkatan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam meningkatkan VO2 maks atlet judo Buleleng sebesar 2,99%, dan (3) Terdapat penurunan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam  menurunkan kelebihan berat badan dan meningkatkan VO2 maks atlet judo Buleleng.
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN GERAK MULTILATERAL CABANG OLAHRAGA RENANG Wiradihardja, Sudradjat
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 1 (2016): April 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.902 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model. Model yang akan dikembangkan adalah Model latihan Gerak Multilateral untuk cabang olahraga Renang, Studi penengembangan dilakukan pada perenang yang berada pada kelompok umur IV (dibawah 10 tahun). Pengembangan  model latihan gerak multilateral ini merupakan suatu pengembangan model latihan yang berbasis pada keleluasaan gerak pada anak sebagai upaya  penanaman gerak dasar yang luas (broad base ). Penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( R & D ) mengacu kepada model Borg dan Gall. Data instrument penelitian divalidasi oleh beberapa pakar ahli dibidangnya yang kemudian diterapkan pada perenang yang berada dikelompok umur IV, Analisis data hasil pengamatan dengan kualitatif deskriptif menunjukkan keinginan anak untuk berlatih dengan suasana yang menyenangkan, sedangkan uji keefektifan dengan menggunakan statistik uji t. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pengembangan  model latihan gerak multilateral untuk perenang yang berada  pada kelompok umur IV, efektif dan efisien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkansesuai dengan karakteristik anak, serta dapat meningkatkan kemampuan gerak umum, dan keterampilan gerak dasar renang anak yang berada pada kelompok umur IV putra.
POLA PEMBINAAN CABANG OLAHRAGA PELAJAR DALAM MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BALI Suratmin, Suratmin; Artanayasa, I Wayan; Budiawan, Made
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.804 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pola pembinaan cabang olahraga pelajar (13 cabang olahraga) Kota Denpasar dan Buleleng dalam membangun prestasi olahraga Bali, (2) mengkaji pola pembinaan (manajemen pembinaan, sistem rekruitmen, program pelatihan dan kualifikasi pelatih) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) Bali tahun 2009, dan (3) mengkaji tingkat keberhasilan pembinaan cabang olahraga pelajar yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng pada PORJAR Bali tahun 2009 dalam membangun prestasi olahraga Bali. Metode penelitian ini adalah survey yang dilakukan pada pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng dalam Pekan Olahraga Pelajar Bali tahun 2009, dilakukan melalui pendekatan deskripti kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuanlitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah (1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Bali, (2) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar dan Buleleng, (3) Pembina dan Pelatih cabang olahraga pelajar Kota Denpasar dan Buleleng, dan (4) Atlet yang memperoleh medali pada PORJAR Bali tahun 2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 419 orang. Simpulan yang diperoleh adalah: (1) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, (2) pola pembinaan cabang olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi, (3) prestasi olahraga atlet pelajar Kota Denpasar tergolong sangat tinggi, dan (4) prestasi olahraga pelajar Buleleng tergolong tinggi.
ASMA DAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) DI SEKOLAH Wijaya, I Made Kusuma
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.654 KB)

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan, yang ditandai mengi episodik, sesak nafas, batuk dan dada terasa berat. Populasi asma terus meningkat dan menduduki urutan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Peningkatan terutama terjadi pada anak-anak yang sedang berada pada usia sekolah. Siswa ataupun orang tua sering menganggap asma sebagai penghalang dalam melakukan aktivitas fisik sehingga mereka sering melarang anaknya untuk bermain ataupun berolahraga pada saat mereka mendapatkan mata pelajaran penjasorkes di sekolah. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu, apabila asma tersebut dikelola dengan baik dan terkontrol. Untuk itu diperlukan strategi praktis untuk mengatasinya agar penyakit asma pada siswa dapat terkontrol dengan baik. Strategi yang dapat dilakukan oleh seorang guru penjasorkes adalah dengan melakukan pengelolaan yang baik terhadap latihan dan penyakit asma pada siswa. Guru penjasorkes diharapkan dapat memperhatikan jenis olahraga dan dosis yang tepat yang dapat diberikan pada siswa penderita asma. Dalam pengelolaan penyakit asma guru diharapkan dapat menjalin kemitraan dengan siswa, keluarga, dan petugas kesehatan. Guru penjasorkes dapat membuat catatan yang berisikan tentang nama obat dan dosisnya, mengenali faktor pencetus, serta tanda-tanda memburuknya penyakit asma pada siswa berdasarkan atas koordinasi dengan keluarga dan petugas kesehatan yang merawatnya. Berdasarkan atas pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru penjasorkes harus memandang sama terhadap siswa yang sehat ataupun yang menderita asma sehingga mereka harus mampu memberikan pembelajaran penjasorkes yang tepat dan rencana pengelolaan penyakit asma yang jelas pada siswa. Dengan demikian siswa penderita asma tidak perlu merasa takut dan dapat berpartisipasi secara penuh dan aman dalam melakukan aktivitas fisik/olahraga di sekolah.

Page 4 of 29 | Total Record : 281