cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal EDUTECH Undiksha
ISSN : 26148609     EISSN : 26152908     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Edutech Undiksha adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh jurusan teknologi pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran teknologi. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Arjuna Subject : -
Articles 754 Documents
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 TEGALLALANG ., I Made Sukerata; ., I Komang Sudarma,S.Pd, M.Pd.; ., Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.471 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan sebuah multimedia pembelajaran untuk siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu mulai dari mendeskripsikan rancang bangun multimedia pembelajaran, mendeskripsikan kualitas pengembangan multimedia pembelajaran dan mendeskripsikan efektivitas penggunaan multimedia pembelajaran. Dalam penelitian pengembangan ini munggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D (define, design, develop, disseminate). Penelitian pengembangan ini diawali dengan pengumpulan data, kemudian menyusun desain multimedia yang berupa storyboard dan diaplikasikan di program flash. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII C di SMP N 1 Tegallalang. Data kevalidan uji ahli isi, ahli media ahli desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data hasil belajar siswa diperoleh dengan metode tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial. Hasil penilaian dari ahli isi sebesar 94,54% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil penilaian dari ahli media sebesar 88,34% berada pada kualifikasi baik. Hasil penilaian ahli desain sebesar 89,09% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 88,48 % berada pada kualifikasi baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 85,14% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan sebesar 83,64% berada pada baik. Untuk mengetahui efektivitas produk, dilakukanlah penghitungan hasil belajar secara manual, dan diperoleh hasil t hitung sebesar 10,2. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS Terpadu siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran. Kata Kunci : multimedia pembelajaran, IPS terpadu, dan hasil belajar This research was conducted with aims as to develop an instructional media for VII graders in IPS Terpadu subject. The research was completed by describing these following phases, such as: the blueprint, the quality and the effectiveness. In this Research and Development, 4D instructional material developmental (define, design, develop, disseminate) model was used. This Research and Development was started with data collecting, and then constructed multimedia design prototype (storyboard) which would be applied in Flash program. This research involved class VII C graders of SMP N 1 Tegallalang. Validation data of instructional content expert, media expert, design expert, individual testing, small group testing, and field testing was obtained by using questionnaire and student learning outcomes by using test. Those obtained data was analyzed with qualitative descriptive, quantitative descriptive, and inferential descriptive. Instructional content expert judgment is 94.54% indicates excellent qualification. Media expert judgment is 88.34% indicates good qualification. Design expert judgment is 89.09% indicates good qualification. Individual testing is 88.48% indicates good qualification. Small group testing is 85.14% indicates good qualification. Field testing is 83.64% indicates good qualification. In order to know its effectiveness, learning outcomes manual counting was conducted, and obtained tcount=10.2. ttable with significance 5% value is 2.000. Therefore tcount is higher than ttable that makes H0 was rejected and accept H1. As conclusion, there is significance different of IPS Terpadu learning outcomes before and after using the instructional multimedia.keyword : Instructional multimedia, IPS terpadu, and learning outcomes
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 6 PANJER TAHUN PELAJARAN2012/2013 I Gde Wawan Sudatha, Dewa Nyoman Trisna Pradnyana, I Made Tegeh,
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Edisi Juli 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.683 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah nilai siswa dalam pelajaran Matematika rendah, pembelajaranbersifat konvensional, dan multimedia interaktif yang mendukung pada mata pelajaran Matematika belumtersedia.Tujuan penelitian ini adalah 1) menggambarkan proses rancang bangun multimedia interaktifpada mata pelajaran matematika kelas V semester genap di SDNegeri6 Panjer, dan 2) mengetahui hasilvalidasi multimedia interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research anddevelopment). Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Langkah-langkahpengembangannya meliputi: analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Setelahmencapai tahap pengembangan dihasilkan produk awal kemudian divalidasi oleh seorang ahli isi matapelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran.Selanjutnya produk diujicobakankepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji cobalapangan.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeangket/kuesioner.Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review ahlidan uji coba siswa.Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptifkuantitatif.Hasil penelitian menunjukan proses rancang bangun Multimedia Interaktif terdiri dari limatahapan model ADDIE yaitu analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Hasilvalidasimultimedia interaktif dari: 1) uji ahli isi berada pada nilai 93,3% (sangat baik); 2) uji ahli desainpembelajaran pada nilai 90% (sangat baik); 3) uji ahli media pembelajaran pada nilai 88,75% (baik); 4) ujicoba perorangan pada nilai 96,06% (sangat baik); 5) uji kelompok kecil pada nilai 90,92 (sangat baik); 6)uji coba lapangan berada pada nilai 90,62% (sangat baik).Kata Kunci: pengembangan, model ADDIE, multimedia interaktif
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA ., I Gusti Agung Ayu Wahyudiantari; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS; ., Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.738 KB)

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan multimedia pembelajaran interaktif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Singaraja yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 106 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 2 kelas yang terdiri dari 53 siswa. Data dikumpulkan dengan metode tes dengan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berbantuan multimedia pembelajaran interaktif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (tA = 27,6 > tt = 2,000). Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model Talking Stick berbantuan multimedia pembelajaran interaktif (27,47) lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan model konvensional (23,70). Dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPA di SMP N 7 SingarajaKata Kunci : Talking Stick, multimedia, hasil belajar This research aimed to find the significant differences upon learning science results between students who taught by using cooperative learning method with talking stick based on interactive learning multimedia with the students who taught by using conventional teaching method in eighth grade students at SMP N 7 Singaraja. This research was an experimental research and post-test only control group design as the design of this research. The population was all of the students in eighth grade students at SMP N 7 Singaraja that consist of 4 classes and there were 106 numbers of students. To choose the sample, the cluster random sampling was chosen as a technique. There were 2 classes as the samples that consist of 53 students. The data collection was collected by using post test. The data was analyzed by descriptive quantitative. The results of this research showed that there was significant science result between students who taught by using cooperative learning method with talking stick based on interactive learning multimedia with the students who taught by using conventional teaching method (tA = 27,6 > tt = 2,000). The mean of experimental group that taught by using talking stick based on interactive learning multimedia (27,47) was higher than control group who taught by using cooperative learning method (23,70). It can be concluded that cooperative learning method with talking stick based on interactive learning multimedia influenced students’ achievement of eighth grade students in science subject at SMP N 7 Singarajakeyword : Talking Stick, multimedia, learning outcomes
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PKN DENGAN MODEL ADDIE UNTUK SISWA KELAS VII SMP ., Luh Ayu Rukianing; ., Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.; ., Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.785 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu keterbatasan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, menguji validitas hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif PKn untuk siswa kelas VII SMP, dan mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan model ADDIE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII K dan VII L SMP Negeri 5 Singaraja masing-masing sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Data yang didapatkan dari metode pencatatan dokumen, dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data dari metode kuesioner, dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang didapat dari metode tes dianalisis secara statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi 98% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain 92% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli media 91,6% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji perorangan 90,6 % berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil 90,8% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan 89% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung 11,02. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (85,83) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (55,67).Kata Kunci : multimedia pembelajaran interaktif, PKn, dan hasil belajar The background of this research was problem of the limitation of interesting and appropriate media with the teaching materials. The purposes of this research are to describe development of design for interactive learning multimedia, to verify the validity of interactive learning multimedia for civic subject lesson in junior high school at seven class, and to know the effectiveness of instructional interactive learning multimedia for the outcomes of student learning in junior high school at seven class. This is research and development, with ADDIE model. This research involved thirthy students of class VII K and VII L of SMP Negeri 5 Singaraja. All the datas are colected by recording document, questionaire and testing methods. The datas that have been found by recording document method were analysed by using qualitative descriptive techniques. The datas that have been found by questionaire method were analysed by using qualitative and quantitative descriptive techniques. While, the other datas that have been found by testing method was analysed by using inferential statistic techniques. Instructional content expert evaluation is 98% indicate very good qualification. Design expert evaluation is 92% indicate very good qualification. Media expert evaluation is 91,6% indicate very good qualification. One-to-one testing is 90.6% indicated very good qualification. Small group testing was 90.8% indicated very good qualification. Field testing is 89% indicate good qualification. Learning outcome that was calculate manually obtains number of tcount 11.02. Value of ttable 5% significance is 2.000. Therefore tcount is higher than ttable. It can be concluded that H0 is refused and H1 was accepted. Based on the finding, there were significant differences between of civic subject learning outcomes before and after using interactive learning multimedia. Mean score after usage of media (85.83) is higher than before (55.67). keyword : interactive learning multimedia, civic subject, learning outcome
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEMESTER II DI SD NEGERI 1 BATUAGUNG KECAMATAN JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Nyoman Jampel, Gusti Ayu Putu Santhi Savitri, I Made Tegeh,
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Edisi Juli 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.459 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah nilai siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesiarendah, pembelajaran bersifat konvensional, dan media yang mendukung pada mata pelajaranBahasa Indonesia belum tersedia. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui desainpengembangan multimedia presentasi pembelajaran dalam unsur menulis pada mata pelajaranBahasa Indonesia dan (2) mengetahui kualitas hasil penelitian dan pengembangan MultimediaPresentasi Pembelajaran dilihat dari hasil kegiatan validasi dari ahli isi bidang studi BahasaIndonesia, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, uji perorangan, uji kelompokkecil dan uji lapangan. Model yang digunakan adalah model Hannanfin and Peck. Subjek ujicoba terdiri dari satu ahli isi bidang studi, satu ahli desain pembelajaran, satu ahli mediapembelajaran, 6 siswa untuk uji coba perorangan, 12 siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan30 siswa untuk uji coba lapangan. Data yang dikumpulkan adalah data dari uji ahli materipembelajaran, uji ahli desain pembelajaran, uji ahli media pembelajaran dan uji coba siswamelalui instumen pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis data menggunakan dua teknikyaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. DesainPengembangan Multimedia Presentasi Pembelajaran ini terdiri dari mengembangkan FlowChart dan Storyboard. Kualitas Storyboard ditinjau dari (1) aspek isi bidang studi BahasaIndonesia termasuk kriteria sangat baik dengan persentase tingkat pencapaian 92,27% (2)aspek media pembelajaran termasuk kriteria baik dengan persentase tingkat pencapaian 88%.Kualiatas Multimedia Presentasi Pembelajaran ditinjau dari (1) aspek isi bidang studi BahasaIndonesia termasuk kriteria sangat baik dengan persentase tingkat pencapaian 92,85% (2)aspek desain pembelajaran termasuk kriteria sangat baik dengan persentase tingkatpencapaian 90%, (3) aspek media pembelajaran termasuk kriteria baik dengan persentasetingkat pencapaian 85,45%, (4) uji coba perorangan termasuk kriteria baik dengan persentasepencapaian 88,89%, (5) uji coba kelompok kecil termasuk kriteria sangat baik denganpersentase pencapaian 92,78%, (6) uji coba lapangan termasuk kriteria sangat baik denganpersentase pencapaian 91,64%.Kata Kunci: pengembangan, multimedia presentasi, bahasa indonesia
PENGEMBANGAN E-LEARNING: PENGGUNAAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA ., Nyoman Jon Sastrawan; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS; ., Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S.
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.64 KB)

Abstract

Permasalahan utama yang ditemukan di SMPN 1 Seririt adalah kurang berimbangnya kepadatan materi dengan alokasi waktu efektif untuk pembelajaran. Oleh karena itu dirasa perlu untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan produk berupa e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan prosedur pengembangan e-learning, 2) mengetahui validitas e-learning yang dikembangkan berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba produk, 3) menguji efektivitas e-learning yang dikembangkan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMPN 1 Seririt. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model Waterfall. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar pencatatan dokumen, kuesioner dan tes obyektif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) deskripsi prosedur pengembangan e-learning dengan model waterfall; 2) validitas e-learning menurut review para ahli diperoleh hasil sangat baik. Persentase tingkat pencapaian dari review ahli isi mata pelajaran, ahli e-learning dan ahli desain pembelajaran berturut-turut yaitu 92%, 90,67% dan 92%. Berdasarkan uji coba produk juga diperoleh hasil sangat baik. Persentase tingkat pencapaian dari uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan berturut-turut yaitu 91,56%, 92% dan 93,07%. 3) efektivitas e-learning menunjukan thitung (11,69) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang menggunakan dengan siswa yang tidak menggunakan e-learning sebagai komplemen pembelajaran IPA kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMPN 1 Seririt. Ini berarti e-learning efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.Kata Kunci : pengembangan, e-learning, IPA, model waterfall The main problems found in SMPN 1 Seririt was imbalance between the material with an effective allocation of time for learning. Therefore, it was necessary to do some research by developing products such as e-learning. This research aims to: 1) describe the e-learning development procedure, 2) determine the developed e-learning validity based on a review of the experts and product trials, and 3) examine the developed e-learning effectiveness on science learning results of students grade VIII on second semester of academic year 2014/2015 at SMPN 1 Seririt. This kind of research was ‘Research and Development’ using waterfall development model. Data collected by using the method of recording documents, questionnaires and test. Instrument which used for collecting data was documents recording sheets, quessionaire and objective test. Data Analysis used on this research was qualitative descriptive, quantitative descriptive and inferential statistics. The results of this research were: 1) description of development procedure of e-learning using waterfall model; 2) the validity of the e-learning based on experts review obtained very good results. The percentage achievement level based on the expert of course content review, e-learning expert review and instructional design expert review, in a row are 92%, 90.67% and 92%. Based on product trials are also obtained very good results. The percentage achievement level of individual trials, small group trials and field trials, in a row are 91.56%, 92% and 93.07%. 3) the effectiveness of e-learning shows that thitung (11,69) > ttable (2,000) thus H0 rejected and H1 accepted. So there was a significant difference between the learning results of students who use e-learning as a learning complement with the students who did not use e-learning in science subjects grade VIII on second semester of academic year 2014/2015 at SMPN 1 Seririt. This means, e-learning has effective use to improve science learning result.keyword : depelopment, e-learning, science, waterfall model
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS X SEMESTER GENAP DI SMKN 2 SUKAWATI ., I Gusti Ngurah Agung Wiratemaja; ., Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.; ., Drs. Ketut Pudjawan,M.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.882 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam upaya mengembangkan multimedia pembelajaran Bahasa Inggris. Secara operasional tujuan tersebut dirinci ke dalam tiga tahapan, yaitu mendeskripsikan rancang bangun multimedia pembelajaran; mendeskripsikan hasil pengembangan multimedia pembelajaran; dan mendeskripsikan efektifitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan ASSURE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas X SMK N 2 Sukawati. Data kevalidan uji ahli media, ahli isi, ahli desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Rancang bangun multimedia pembelajaran ini telah dikembangkan terdiri dari melakukan analisis kebutuhan, menentukan softwere, mengembangkan flowchart dan storyboard. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 96,666% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 83,809% berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 90% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji perorangan sebesar 95,38 % berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 95,89% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan sebesar 93,32% berada pada kualifikasi sangat baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 13,21. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa inggris siswa sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (81,17) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (61,5)Kata Kunci : multimedia, bahasa inggris, hasil belajar. This study was conducted in an effort to develop a multimedia learning English. Operationally these goals is elaborated in three stages, which describe the design of multimedia learning; describe the results of the development of multimedia learning; and describe the effectiveness of the use of multimedia on learning outcomes of students learning in English subjects. Type of research is the development of research, using the ASSURE model of development. The study involved students of class X SMK N 2 Sukawati. Data validity test media expert, expert content, design expert, individual testing, small group testing and field tests obtained using a questionnaire. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The design of multimedia learning has been developed consisting of a needs analysis, determine softwere, develop flowcharts and storyboards. The results of the expert evaluation of the content of 96.666% at a very good qualification. The results of the evaluation of media experts at 83.809% at good qualifications. The results of the expert evaluation of the design by 90% at a very good qualification. Individual test results by 95.38% at excellent qualifications. The result of a small group of 95.89% at good qualifications. The results of the field test was 93.32% at a very good qualification. Calculation results obtained manually learning outcomes t count of 13.21. Price t table significance level of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of the t table so that H0 is rejected and H1 is accepted. So there are significant differences english student learning outcomes before and after the use of multimedia learning. The average value after using the media (81.17) was higher than before using the media (61.5)keyword : multimedia, english, learning outcomes.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SEMESTER II DI SD NO.6 PANJER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Gde Wawan Sudatha, I Made Suana, I Nyoman Wirya,
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Edisi Juli 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.593 KB)

Abstract

Masalah yang ditemukan di SD No.6 Panjer yakni masih rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas IV dan kurangnya pemanfaatan media dalam  pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tahap-tahap pengembangan multimedia interaktif dan mengetahui kualifikasi hasil pengembangan multimedia interaktif pada mata pelajaran matematika kelas IV semester II di SD No.6 Panjer. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) mengggunakan model pengembangan ADDIE. Adapun tahap yang ditempuh yaitu: Analisis (Analyze), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Penerapan (Implementation) dan Evaluasi (Evaluation). Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal kemudian dilakukan validasi oleh ahli isi mata pelajaran/bidang studi, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Selanjutnya produk diujicobakan kepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba perorangan dengan 3 siswa, uji coba kelompok kecil dengan 12 siswa, dan uji coba lapangan dengan 40 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review ahli dan uji coba siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni produk multimedia interaktif yang dikembangkan telah melalui tahap-tahap model pengembangan ADDIE dan telah diuji kualifikasi dengan menunjukan hasil (1) uji ahli isi mata pelajaran Matematika berada pada kualifikasi sangat baik (90%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (96%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi baik (85,56%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (91,67%), uji kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (92,69%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (92,04%). Kata kunci: pengembangan, multimedia interaktif, Matematika
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 7 SINGARAJA. ., Made Ayu Puspita Dewi ; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS; ., Dr. Ketut Pudjawan,M.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.656 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja, (3) mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja yang berjumlah 110 orang. Data kemampuan berpikir kreatif IPA dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda (tes objektif) yang diperluas (disertai alasan). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t.Hasil dari penelitian ini : 1) Kemampuan berpikir kreatif IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Singaraja pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model Contextual Teaching and Learning diperoleh rata-rata skor 114,5 dan berada pada katagori tinggi. Jika dikonversikan dalam grafik polygon, kurve sebaran datanya adalah juling negativ. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif bahwa Mo < Me < M (114,5t-table with the significance of the count 5%( α=0,05) with dk=54 that is t-count= 2,536>t-table=2,021. Contextual Teaching and Learning means assisted interactive effect on increasing the ability of the creative thinking of students in the subjects of science in grade VIII SMP Negeri 7 Singaraja.keyword : Contextual Teaching and Learning, interactive multimedia , creative thinking ability of science
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEJARAH DENGAN MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK SISWA KELAS XI SMA ., Luh Putu Swandewi Anggarayani; ., Drs. Ignatius I Wayan Suwatra,M.Pd; ., Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.755 KB)

Abstract

Permasalahan penelitian ini yaitu keterbatasan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi ajar. Tujuan penelitian ini 1 untuk mendeskripsikan desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, 2 menguji validitas produk multimedia pembelajaran interaktif, 3 mengetahui efektivitas penggunaan Multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar Sejarah kelas XI. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin dan Peck. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif hanya diperuntukkan bagi siswa di SMA Ayodhya Pura Selat. Subyek uji coba yaitu sseorang ahli isi mata pelajaran Sejarah, seorang ahli media pembelajaran, seorang ahli desain pembelajaran, 3 siswa untuk uji perorangan, 12 siswa untuk uji kelompok kecil, dan 30 siswa untuk uji lapangan. Instrumen pengumpulan data berupa angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini 1 uji ahli isi mata pelajaran Sejarah berada pada kualifikasi baik (84%), 2 uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (90%), 3 uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi baik (88,33%), 4 uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (92,66%), uji kelompok kecil berada pada kualifikasi baik (89,66%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (92,86%). hasil t hitung sebesar 8,06, kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58. Harga t tabel untuk db 58 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Sejarah siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif.Kata Kunci : multimedia pembelajaran interaktif, sejarah, dan hasil belajar This research is motivated by the problem of learning the limitations of media interest and in accordance with the teaching materials. The purpose of this study was (1) to describe the development of multimedia interactive learning design, (2) test the validity of multimedia interactive learning products, and (3) determine the effectiveness of the use of a product in the form of multimedia interactive learning on learning outcomes history of class XI. This research uses the model development Hannafin and Peck. The development of multimedia interactive learning is only for high school students in SMA Ayodhya Pura Selat.. The subjects consisted of an expert trying to fill in History subjects, an instructional media, instructional design expert, three (3) students to test individual, twelve (12) students to test a small group, and 30 (thirty) students to field test. Data collection instruments such as questionnaires. Analysis of the data using quantitative descriptive analysis, qualitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The results showed that (1) the content expert test subjects are history on both qualifications (84%), (2) test instructional design experts are at excellent qualifications (90%), (3) test the learning media experts are on good qualifying (88.33%), (4) individual trials are in excellent qualifications (92.66%), small group testing is at a good qualifying (89.66%), field trials are in excellent qualifications (92, 86%). t result of 8.06, then the price compared to the price of the t t on the table with n1 + n2 = db - 2 = 30 + 30-2 = 58. price t db table for 58 and the significance level of 5% (α = 0.05) was 2,000. Thus, the price of t is greater than the price of the t table so that H0 is rejected and H1 is accepted. This means, there are significant differences between students learning outcomes history before and after the use of multimedia interactive learning.keyword : interactive learning multimedia, civic subject, learning outcome

Page 3 of 76 | Total Record : 754