cover
Contact Name
Azwinur
Contact Email
polimesin@pnl.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
polimesin@pnl.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal POLIMESIN
ISSN : 16935462     EISSN : 25491199     DOI : -
Jurnal POLIMESIN is an peer-reviewed journal that publishes original and high-quality research papers in all areas of mechanical engineering. The editorial team aims to publish high quality and highly applied research and innovation that has the potential to be widely disseminated, taking into consideration the potential mechanical engineering that it could generate. Jurnal Polimesin is publish twice a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 308 Documents
Penggunaan media benda kerja berurut pada praktek kerja pelat di jurusan teknik mesin politeknik negeri Tur mizi
Jurnal POLIMESIN Vol 7, No 1 (2009): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.8 KB) | DOI: 10.30811/jp.v7i1.1350

Abstract

Banyak hambatan yang dijumpai dalam praktek kerja pelat sehingga menyebabkan terlambatnya benda kerja dikumpulkan. Kemungkinan ini disebabkan karena belum adanya media pembelajaran praktek yang tepat. Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana membuat media proses atau tahap-tahap pemotongan dan pembentukan benda kerja pada mata kuliah Praktek Teknologi Mekanik khususnya pada benda kerja pelat. Media tersebut bertujuan untuk mencegah keterlambatan dan kegagalan dalam membuat benda kerja dari hasil kerja pelat. Media akan memuat proses tahapan dalam membuat suatu benda kerja. Tahapan-tahapan tersebut adalah ukuran awal, mal, pengerjaan awal, pengerjaan akhir, dan benda yang telah jadi, Diantara nama benda kerja yang dibuat medianya adalah macam-macam sambungan, penekukan, sambungann siku, dan kotak. Media ini dipaku pada papan sehingga ukuran dan bahan media sama ukuran dan bahan benda kerja yang akan dibuat. Media ini digunakan oleh instruktur waktu menjelaskan tentang praktek yang akan dilaksanakan dan pada waktu praktek media ini tetap dapat dilihat. Dengan penggunaan media ini ternyata dapat menghasilkan pembelajaran praktek kerja pelat yang efektif dan efisien. Kegagalan yang ditemui sangat sedikit dan tugas praktek dapatdiselesaikan tepat waktu..Kata Kunci: Media, benda kerja, kerja pelat.
Perlakuan panas baja df-2 terhadap kekuatan puntir Ramli Ramli
Jurnal POLIMESIN Vol 1, No 1 (2003): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1930.203 KB) | DOI: 10.30811/jop.v1i1.1392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penurunan atau peningkatan kekuatan puntir terhadap perlakuan panas dengan holding time yang berbeda-beda. Sampel dibuat dari baja DF-2 dengan diameter16 mm, dibuat berdasarkan standar ASTM melalui pembubutan dan pengefraisan, sebanyak 25 buah. 20 buah sampel dibagi secara acak 4 bagian, dipanaskan di dalam oven dengan suhu pemanasan awal 200°C dipertahankan selama 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit, kemudian suhu dinaikkan 650°C dan dipertahankan sesuai waktu pertama, selanjutnya didinginkan dengan oli SAE 30, dan diuji kekuatan puntir. Hasil penelltlan menunjukkan bahwa perlakuan panas (holding time) yang berbeda sangat berpengaruh nyata  terhadap kuat puntir.
Perawatan pada labyrintperawatan pada labyrinth kompresor sentrifugal kawasaki k-2501 a dengan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dI PT. Arun Ngl Blang Lancang Saifuddin Saifuddin; A. Jalil; Fitri Arlena
Jurnal POLIMESIN Vol 14, No 1 (2016): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.964 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v14i1.299

Abstract

Sesuai dengan perkembangan industri pada saat sekarang ini, banyak diciptakan peralatan dan alat bantu yang dapat mempercepat proses kerja suatu industri, diantaranya adalah kompresor.Kompresor sentrifugal kawasaki beroperasi pada unit 88 yang terdiri dari motor listrik sebagai penggerak. Kompresor sentrifugal kawasaki K-2501 A adalah jenis kompresor sentrifugal yaitu kompresor dengan kedudukan poros horizontal yang berfungsi untuk untuk menaikkan tekanan gas untuk keperluan tertentu atau dengan kata lain kompresor meningkatkan energi (head) fluida gas yang mengalir dari level energi tertentu ke level energi yang lebih tinggi. Dalam dunia industri kompresor mempunyai kegunaan yang sangat luas seperti dalam bidang perminyakan, petrokimia workshop, dan lain-lain.hasil analisadata lapangan, terdapat beberapa item yang mengalami kerusakan seperti Labyrinth, o ring , dan impellerpada Kompresor sentrifugal K-2501 A yang mengakibatkan kompresor harus dilakukan breakdown maintenance. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memaksimalkan umur pakai komponen dari sebuah kompresor dengan menganalisa kompresor tersebut menggunakan metode FailureMode Effecy And Analysis (FMEA).Kata kunci : kompresor sentrifugal, failure Mode and Effect Analisys (FMEA)
Modification of polyurethane coating based on palm oil with filler bentonite to improve heat resistant properties Teuku Rihayat; Shafira Riskina; Adi Saputra Ismy
Jurnal POLIMESIN Vol 18, No 1 (2020): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.315 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v18i1.1655

Abstract

This work aims to prepare and characterize polyurethane nanocomposite sequences modified with bentonite as fillers and palm oil as a soft segment component while Toluene Diisocyanate (TDI) was chosen as a hard segment component. Bentonite fillers are needed to provide heat resistance to the polyurethane coating. Morphological, structural and thermal polyurethane nanocomposites are characterized by SEM, FTIR, and TGA. FTIR analysis is the NH urethane group in palm oil polyurethane compounds while the absorption of C=O urethane group widens at 1735 cm-1. While the CH group occurs at absorption wavelengths of 2120-2180 cm-1, adding bentonite (7% by weight) is completely laminated and well dispersed in the form of a mixture of peeling / intercalating layers in the polymer matrix. Polyurethane nanocomposites have a morphology separated by clearer microphase. The resulting thermal stability is higher compared to the addition of bentonite 3 and 5% by weight. Because of its enhanced features, the polymer developed can be considered a material with heat resistance as a coating.
Alternatif pengunaan minyak sawit untuk bahan baku pembuatan polimer uretan Mukhtar ali Ali
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 1 (2010): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.72 KB) | DOI: 10.30811/jp.v8i1.1338

Abstract

Tulisan ini merupakan bagian pertama dari dua tulisan, dimana pada bagian pertama ini akan membicarakan tentang sintesa polyol yang berasal dari minyak kelapa sawit. Polyol ini selanjutnya akan direaksikan dengan isosinat (isocyanate) untuk membentuk poliuretan, yang akan dipaparkan pada bagian kedua. Poliuretan adalah salah satu jenis polimer yang popular, saat ini konsumsinya baik sebagai bahan dasar ataupun produk akhir termasuk lima besar didunia. Polimer ini dapat dibentuk sebagai, foam, elastomers, pembungkus (packaging), alat-alat olahraga, bahan-bahan penganti kulit, hingga sebagai bahan baku pembuatan cat dan juga sebagai perekat, seperti tujuan penelitian ini. Pada penelitian ini, kami mendapatkan suatu hal yang menarik bahwa ternyata dodecylbenzene sulfonic acid (DBSA) selain bertindak sebagai emulsifier juga bertindak sebagai katalis, dimana sebelum ini DBSA banyak digunakan hanya sebagai emulsifier. Dalam penelitian ini kami mengunakan Tosoh-Gel Permeation Chromatography (GPC) untuk menghitung berat molekul dan Perkin-Elmer, Fourier Infrared Spectroscopic (FTIR) untuk menentukan struktur group. Hasil penelitian yang diperoleh dengan mengunakan alat FTIR adalah struktur OH terdapat pada peak 3384.940, dimana nilai OH secara literatur adalah antara 3370-3470. Sedangkan berat molekul yang diperoleh dengan mengunakan GPC adalah 954, dimana secara literature nilai tersebut adalah antara 250 sampai 2500Kata Kunci : Poliuretan, poliol, minyak kelapa sawit, sintesa
Kaji pemanfaataan energi matahari dengan teknik saluran belokan tajam muhamad haiyum
Jurnal POLIMESIN Vol 7, No 2 (2009): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.361 KB) | DOI: 10.30811/jop.v7i2.1383

Abstract

Pola aliran dalam  saluran  tersebut mempunyai suatu stuktur tiga dimensi  yang kompleks,  karena pemisahan aliran disebabkan oleh perubahan arah yang mendadak/tiba-tiba dari aliran di dalam belokan tajam lebih-lebih untuk  aliran   sekunder yang disebabkan oleh  gaya sentrifugal. Oleh karena  itu, laju perpindahan panas  konveksi lokal untuk penukaan daerah yang kecil diharapkan tingkat  perubaban secara nyala. Ukuran dari kolektor   adalah 250  cm x 80 cm.  Pada setiap  sisi dari kotak  absober  dilapisi  dengan  isolator  termal  berupa  karet  bewama  hitam   dengan  tebal  10 mm. Sebagai penyerap radiasi surya pada pengujian ini digunakan pasir besi dengan tebal 6 cm. Posisi kotak pemanas udara dibuat miring 150. Jumlah hambatan sebanyak sembilan buah. Pengukuran temperatur dilakukan dengan saluran  tanpa belokan,  saluran   multi belokan tajam 90°.   Pengujian   dilakukan    di   alam  terbuka  dengan  menggunakan   energi   surya  sebagai  energi pemanas dan pengukuran ternperatur dilakukan sebanyak  5  titk untuk saluran   tanpa hambatan dan  sebanyak 29 titik pada laluan aliran dengan hambatan. Pengujian dilakukan  dari jam 11.00 sampai  dengan   15.00   WIB.  Hasil   penelitian   menunjukan,   distribusi  temperatur   absorber  untuk ketiga   tipe  solar  kolektor   cenderung  sama,  distribusi    temperatur  tertinggi  dapat  dicapai    oleh kolektor    dengan  belokan   tajam  sudut  hambatan  90° yaitu  temperatur   maksimum   81    C pada waktu pukul 12.30-     13.30.Kata kunci  :   Kolektor  surya, saluran multi belokan,  hambatan,  absober
Pengaruh temperature dengan konsentrasi elektrolit terhadap hasil elektroplating tembaga pada baja karbon rendah. Muhammad AB; Rudi Kurniawan
Jurnal POLIMESIN Vol 3, No 2 (2005): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3257.833 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v3i2.1452

Abstract

Aplikasi teknik manufaktur vacuum assested resin infusion (vari) untuk peningkatan sifat mekanik komposit plastik berpenguat serat abaca (AFRP) Abubakar Dabet; Indra Indra; Teuku Hafli
Jurnal POLIMESIN Vol 16, No 1 (2018): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.149 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v16i1.551

Abstract

AbstrakInovasi dalam bidang material komposit menuntut terciptanya material yang lebih ramah lingkungan.  Saat ini komposit serat alam (green material) patut dipertimbangkan menjadi material yang sangat berpotensi untuk mensubstitusi komposit serat sintetis sebagai material teknik. Serat alam mempunyai kekurangan karena mempunyai scatter sifat mekanik yang sangat besar. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah melalui pemilihan proses manufaktur (fabrikasi) komposit. Tujuan penelitian ini adalah membuat prototype komposit plastik berpenguat serat abaca (AFRP)  menggunakan metode Vakum (Vacum Assested Resin Infusion (VARI)). Semua spesimen dilakukan postcure pada suhu 800 C selama 2 jam. Sifat mekanik dari komposit dievaluasi uji tariknya. Komposit AFRP difabrikasi dengan fraksi volume (Vf) : 20%, 30% , 40%, serta ukuran spesimen uji (140x5x1) mm. Dengan proses fabrikasi sebagai berikut: 1) Serat abaca disusun dalam cetakan kaca yang memanjang sejajar (00) kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik vakum. 2) Resin dicampur hardener dialirkan kedalam cetakan yang sudah kondisi vakum. Metode cetakan ini dapat menghilangkan gelembung udara di dalam komposit sehingga diharapkan kekuatan tarik komposit menjadi lebih tinggi.  Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Serat abaca, Resin BTQN 157-EX, Hardener MEKPO dan Wax. Peralatan yang diperlukan adalah: Instalasi cetak vakum, Alat uji tarik, Kamera digital, dan Scanning Electron Microscope (SEM). Penampang patahan diselidiki untuk mengidentifikasi mekanisme perpatahannya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan dan regangan tarik komposit memiliki harga optimum untuk (Vf) 40%, yaitu 257 Mpa dan 0.44%.  Penampang patahan komposit diklasifikasikan sebagai jenis patah slitting in multiple area sehingga dapat disimpulkan bahwa komposit plastik berpenguat serat abaca memiliki potensi yang cukup besar untuk diaplikasikan sebagai material struktural. Kata kunci: Serat Abaca, AFRP, Kekuatan tarik, VARI, Scanning Electron Microscope AbstractInnovation in composite materials demands the creation of more environmentally friendly materials. Currently the composite of natural fibers (green material) should be considered to be a material that has the potential to substitute synthetic fiber composites as engineering materials. Natural fibers have disadvantages because they have a very large mechanical properties scatter. One way to overcome these shortcomings is through the selection of a composite manufacturing (fabrication) process. The purpose of this research is to make prototype of plastic composite with abaca fiber (AFRP) using Vacuum Assured Resin Infusion (VARI)). All specimens were performed postcure at 800 C for 2 hours. The mechanical properties of the composites are evaluated by the tensile test. The AFRP composite is fabricated by volume fraction (Vf): 20%, 30%, 40%, as well as test specimen size (140x5x1) mm. With the fabrication process as follows: 1) Abaca fiber is arranged in a parallel laminated glass mold (00) then put in a vacuum plastic bag. 2) The resin in the mixed hardener flowed into a mold that has a vacuum condition. This mold method can remove air bubbles inside the composite so that the expected composite tensile strength becomes higher. The materials needed in this research are: Abaca fiber, BTQN 157-EX Resin, MEKPO and Wax Hardener. The necessary equipment are: Vacuum printing installation, Tensile test equipment, Digital camera, and Scanning Electron Microscope (SEM). Fault cross sections were investigated to identify the fracture mechanism. The results showed that the strength and composite tensile strain had the optimum price for (Vf) 40%, ie 257 Mpa and 0.44%. The composite fault cross section is classified as a type of broken slitting in multiple areas so it can be concluded that the plastic composite of abaca fibers has considerable potential to be applied as a structural material. Keywords: Abaca Fiber, AFRP, Tensile Strength, VARI, Scanning Electron Microscope
Efek perlakuan panas terhadap retakan pada bahan aisi 1045 Akhyar Ibrahim
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 1 (2010): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.116 KB) | DOI: 10.30811/jp.v8i1.1306

Abstract

Baja SAE/AISI 1045 merupakan salah satu jenis baja karbon yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai komponen dan konstruksi mesin. Namun demikian, dalam kondisi operasi dan konstruksi baja AISI 1045 seringkali terjadi kegagalan, akibat retakan yang timbul pada proses pengecoran, pabrikasi dan atau perlakuan panas. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro, dan retakan, Data penelitian ini dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan uji laboratorium, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makin tinggi suhu pemanasan, makin tinggi harga kekerasan, (2) makin tinggi waktu penahanan, makin tinggi harga kekerasan, kecuali pada suhu 1000”C ketika waktu penahanan tinggi, harga kekerasan turun, (3) Hasil analisis struktur mikro dan makro menunjukkan bahwa makin tinggi suhu pemanasan makin tinggi retak guench, dan makin tinggi waktu penahanan makin tinggi juga retak guench. dengan jenis patah antar-batas-butir (intergranular), dan (4) makin tinggi suhu pemanasan makin tebal lapisan dekarburasi serelah hardening bahan tersebut.Kata kunci: AISI 1045, hardening, tempering, kekerasan, retak
Optimasi sudu miring terhadap kekasaran permukaan material kuningan pada proses turning Maw ardi
Jurnal POLIMESIN Vol 6, No 2 (2008): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.068 KB) | DOI: 10.30811/jop.v6i2.1373

Abstract

Pada proses permesinan sering kita temukan perbandingan putaran dengan sudut kemiringan pahat yang tidak sesuai sehingga tidak jarang hasil yang diperoleh tidak optimal, seperti hasil permukaan produk terlalu kasar dan putaran spindel yang berlebihan. diperlukan suatu penelitian untuk mengoptimalkan proses pemotongan pada proses bubut melalui penyesuaian kecepatan potong dengan sudut miring dari pada pemakanan. Penelitian ini pada akhirnya bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam hal ini kekasaran permukaan terhadap variasi sudut miring pahat potong dan putaran spindel mesin. Material untuk spesimen duri jenis bahan kuningan Pahat potong yang dari jenis HSS berukuran 12 x 12 x 100 mm. Mesin bubut yang akan digunakan dalam proses pengerjaan pembubutan yaitu mesin bubut merk Pindad. Variabel kemiringan sudut potongnya yaitu 30”, 60”, dan 90”, kedalaman pemakanan (a), yaitu 0,2 dan 0,4. serta gerak makan ( 420,065. Dari perbandingan variasi sudut kemiringan pahat 30, 60, dan 90” dengan ketebalan pemakanan fa) 0,2 dan 0,4 serta gerak makan ()) yang tetap yaitu 0,065. dapat diketahui bahwa, pada sudut kemiringan pahat 30, terjadi penurunan putaran lebih besar dari pada variasi sudut kemiringan pahat yang lainnya. Hasil penelitian menunjukan sudut kemiringan pahat 60 mempunyai tingkat kekasaran yang lebih tinggi dibandingkan sudut 300 dan 90. Sudut kemiringan ejekhf dari pahat untuk pembubutan material jenis kuningan adalah pada sudut 90”.Kata kunci : Turning, Kekasaran permukaan, Kuningan, Sudut kemiringan

Page 2 of 31 | Total Record : 308