cover
Contact Name
JURNAL PERTANIAN
Contact Email
jp.lppm@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jp.lppm@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERTANIAN
ISSN : 20874936     EISSN : 25500244     DOI : -
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Pertanian yang diterbitkan sejak tahun 2010 ini merupakan penyempurnaan dari Buletin Penelitian UNIDA yang terbit sejak tahun 2004. Redaksi menerima naskah dengan ketentuan sesuai dengan Panduan bagi Penulis. Penulis dapat mengirimkan naskahnya dengan register atau mengirimkan e-mail ke jsh.lppm@unida.ac.id dan menyertakan Surat Pernyataan Orisinalitas dan Pemindahan Hak Cipta yang ditandatangani oleh semua penulis (materai 6000).
Arjuna Subject : -
Articles 285 Documents
PEMBERIAN LIMBAH KARET PADAT UNTUK PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Oriza Arisandi; Wartono Wartono; Hermanto
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4119

Abstract

his study aims to determine the dosage of solid rubber waste on the growth and production of maize. This research was conducted in V Surodadi Village, Tugumulyo District, Musi Rawas Regency with an altitude of 97 above sea level. Conducted for 4 months, starting from April to July 2020. The study used an experimental method with a non-factorial randomized block design with 6 random arrangements and was repeated 4 times with 4 plant samples taken factorial random KO = Without using solid rubber waste, KI = 1 kg / plot, K2 = 3 kg / plot, K3 = 5 kg / plot, K4 = 7 kg / plot, K5 = 9 kg / plot. The results showed that the application of solid waste compost of 7 kg per plot (K4) gave the best response to ear weight and production of sweet corn (Zea mays saccharata Sturt).
PENGARUH COATING GEL LIDAH BUAYA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KAKAO Nissa Aulia Aryanti; Aswaldi Anwar; Siska Efendi; Dede Suhendra
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4234

Abstract

Benih kakao termasuk benih rekalsitran yang memiliki beberapa kendala seperti kadar air yang tinggi, tidak tahan desikasi dan suhu rendah, serta mudah terserang jamur sehingga menyebabkan benih tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada kondisi kadar air benih yang tinggi, perombakan cadangan makanan terjadi pada benih melalui proses respirasi benih juga tinggi yang menyebabkan terjadinya penurunan mutu benih akibatnya viabilitas dan vigor benih juga menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan benih kakao dengan gel lidah buaya terhadap viabilitas dan vigor benih, dan mendapatkan konsentrasi gel lidah buaya yang mampu mempertahankan vigor dan viabilitas benih kakao selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2019 di Laboratorium Kampus III Universitas Andalas, Dharmasraya. Penelitian ini disusuan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan beberapa konsentrasi gel lidah buaya yakni 0%, 25%, 50%, dan 75%. Setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 ulangan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa pelapisan benih dengan gel lidah buaya tidak berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih kakao.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIAPLIKASIKAN PUPUK KANDANG DAN BOKASHI KIAMBANG Khadijah Khadijah; Akhmad Rizali; Noorkomala Sari
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4264

Abstract

Produktivitas tanaman bawang merah di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017 berfluktuasi setiap tahunya, hal ini disebabkan oleh faktor sarana produksi dalam budidaya yaitu kualitas lahan. Kesuburan lahan di Kalimantan Selatan mengalami penurunan akibat degradasi lahan akibat input bahan kimia pada kegiatan pertanian secara berlebihan, diperlukan input bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dari kombinasi beberapa jenis pupuk kandang dan dosis bokashi kiambang, untuk mengetahui apakah ada interaksi antara pupuk kandang dan bokashi kiambang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Hasil penelitian parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dari perlakuan kombinasi beberapa jenis pupuk kandang dan dosis bokashi kiambang. Sedangkan parameter jumlah umbi tidak signifikan. Rekomendasi perlakuan terbaik adalah K1B1a, baik dalam meningkatkan tinggi tanaman, bobot basah dan bobot kering dan K1B2a baik untuk menambah jumlah daun dan jumlah umbi.
AKLIMATISASI TIGA JENIS ANGGREK PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA Candra Catur Nugroho; Ince Raden
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4443

Abstract

Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang popular di Indonesia. Permintaan akan bibit anggrek cukup tinggi di Indonesia sehingga penyediaan bibit anggrek unggul secara cepat perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis media paling tepat digunakan untuk aklimatisasi ketiga jenis anggrek agar dapat meningkatkan dan mempercepat pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di net house Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara pada bulan April sampai Juni 2019. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK), dan setiap taraf perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Sebagai perlakuan adalah jenis media tanam yang terdiri atas cocopeat, arang, akar pakis, sekam bakar, cocopeat + arang, dan akar pakis + sekam bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan tinggi tanaman tertinggi anggrek C. pandurata, C. asperata, dan Oncidium linda isler x Odorais princess yH tween star berturut-turut diperoleh ketika bibit ditanam di media cocopeat + arang (3,30 cm), cocopeat (2,37 cm), serta cocopeat dan akar pakis (2,45 cm). Persentase hidup bibit tanaman anggrek yang ditanam di media cocopeat dan cocopeat + arang sebesar 88,89% jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan keempat media tanam lainnya. Anggrek jenis C. pandurata memiliki persentase hidup tertinggi (72,22%) dibandingkan dengan anggrek C. asperata (55,56%) dan Oncidium linda isler x Odorais princess yH tween star (50,00%). Media tanam cocopeat baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan arang merupakan media aklimatisasi terbaik untuk jenis anggrek C. pandurata, C. asperata, dan Oncidium linda isler x Odorais princess yH tween star.  
PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PASCA PADI BERAS MERAH KONVENSIONAL DAN SISTEM IRIGASI AEROBIK TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH PADA BERBAGAI POLA BARISAN Muhammad Billy Rahman Rabani; Wayan Wangiyana; I Ketut Ngawit
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4502

Abstract

ABSTRACT. This study aimed to determine the effect of rice cultivation techniques between conventional techniques and aerobic irrigation systems intercropping with peanuts and the arrangement of row patterns on growth and yield of mungbean direct-seeded following red rice. The experiment was carried out in Beleke Village, Gerung District (West Lombok) from June to August 2020, which was arranged according to Split Plot design, with two treatment factors, namely rice cultivation techniques of the previous season (T) as the main plots (T1= conventional rice; T2= aerobic irrigated rice intercropped with peanut) and the patterns of mungbean rows (B) as the sub-plots (B1= single-row, B2= double-row, B3= triple-row). Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and Tukey’s HSD test at 5% level of significance. The results indicated that rice cultivation technique had a significant effect on growth and yield components of mungbean direct-seeded following the red rice crop, which was higher on mungbean following aerobic irrigated rice intercropped with peanuts compared to following conventional rice. Row patterns generally did not show significant effects on mungbean growth, but they had a significant effect on mungbean yield components. However, there was an interaction effect on plant height, growth rate of plant height, pod number, grain number, and grain yield of mungbean following rice, in which grain yield was highest in the double row pattern if it was direct-seeded following aerobic irrigated rice intercropped with peanut, whereas if it followed conventional rice, the highest grain yield was in the single row pattern. ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik budidaya padi antara teknik konvensional dan sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah serta pengaturan pola barisan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau tugal langsung pasca padi beras merah. Percobaan dilaksanakan di Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat dari bulan Juni sampai Agustus 2020, yang ditata menurut Split Plot design, dengan tiga ulangan dan dua faktor perlakuan, yaitu teknik budidaya padi musim tanam sebelumnya (T) sebagai petak utama (T1= padi konvensional; T2= sistem irigasi aerobik tumpangsari padi dan kacang tanah) dan pola barisan kacang hijau (B) sebagai anak petak (B1= barisan single-row, B2= double-row, B3= tripe-row). Data dianalisis dengan analisis keragaman dan uji beda nyata jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teknik budidaya padi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan komponen hasil kacang hijau yang ditugal langsung pasca padi, yaitu lebih tinggi pasca padi sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah dibandingkan dengan pasca padi konvensional. Pola barisan umumnya tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, tetapi berpengaruh nyata terhadap komponen hasil tanaman kacang hijau. Namun terdapat pengaruh interaksi antara kedua faktor perlakuan terhadap tinggi tanaman, laju pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah polong, jumlah biji, dan hasil biji kacang hijau tugal langsung pasca padi, di mana hasil biji kacang hijau tertinggi pada barisan double row jika ditugal langsung pasca padi sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang tanah, sedangkan jika pasca padi konvensional, hasil biji tertinggi pada pola barisan single row.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI VLA LABU PARANG (CUCURBITA MOSCHATA DURCH) Mardiah Mardiah
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i2.4565

Abstract

This study aims to utilize Cucurbita Moschata D in processed products in the form of custard. There are threeresearch stages; the first stage is making pumpkin puree, the second stage is determining the concentration ofpumpkin puree and cornstarch to get the best custard texture. Then, Compare the concentration of granulatedsugar (25%, 27.5%, 30%, 32.5%, 35%) with two replications on the shelf life of custard, the third stage. Theresearch used a completely randomized design with one treatment factor comparing pumpkin puree withcornstarch with two repetitions. Product analysis includes organoleptic tests (sensory and hedonic tests),physical and chemical, and proximate tests. The first stage results showed that the ratio of pumpkin andcornstarch (16.6%: 5%) produced the best texture. This formula's chemical and physical tests were watercontent 7.81%, ash 0.084%, fat 7.53%, protein 9.02%, antioxidant activity 649,594 ppm, and beta carotene175.53 g/g. The results of the test of water content, pH, and TPC showed the best treatment at theconcentration of granulated sugar (32.5%) with storage time on the 1st, 3rd, 6th, and 9th days.
ANALISIS ELEMEN GERAKAN PADA PROSES PENGUPASAN KULIT UBI DENGAN MENGGUNAKAN STUDI GERAK DAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA DeuisNurhasanah AditiaGinantaka
Jurnal Pertanian Vol. 7 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v7i1.28

Abstract

Pabrik SUKABI adalah pabrik yang proses produksinya masih terbilang manual. Permasalahanyang ada ialah pabrik target produksi yang ada hanya dapat memenuhi 75%. Perbaikanmetode kerja di bagian pengupasan ubi dapat dilakukan untuk mengatasi permasalah tersebut.Perbaikan cara kerja yang dibuat ini dapat dilakukan melalui studi gerak dan waktu. Tujuanpada penelitian yang dilakukan adalah merancang dan mengaplikasikan metode kerja baruyang lebih ergonomis, mendapatkan metode kerja dan watu yang lebih singkat, memperbaikimetode kerja dengan gerakan-gerakan yang lebih efektif, dan meningkatkan efisien padaoperator pengupasan kulit ubi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perbaikan metodekerja di bagian proses pengupasan ubi di pabrik SUKABI yang dilakukan denganmenggabungkan gerakan tangan kiri dan tangan kanan, tata letak fasilitas produksi, danmengeliminasi gerakan menunggu. Perbaikan yang dilakukan dapat mempercepat waktu siklusdan waktu standar juga dapat meningkatkan output aktual, output standar, dan efisiensi kerja.Kata kunci: ergonomis, pengupasan ubi, sukabi
PENENTUAN WAKTU BAKU DAN ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN RekiWicaksonoAshadi DaniPancaKurniawan
Jurnal Pertanian Vol. 6 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v6i2.36

Abstract

Salah satu hasil hutan non kayu adalah getah pinus yang dihasilkan dari tegakan pinus, kemudian diolahuntuk menghasilkan gondorukem dan terpentin. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 April - 19 Mei2012. Berlokasi di PGT (Pabrik Gondorukem dan Terpentin) Sindangwangi, KBM (Kesatuan BisnisMandiri) Industri Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)menentukan waktu standar kerja pada sejumlah komponen kerja yang terlibat dalam industripengolahan gondorukem dan terpentin, (2) mengidentifikasi waktu antrian pada pengolahangondorukem dan terpentin. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stop watch. Penentuan waktubaku dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% karenasebelumnya telah diberikan penyesuaian dan kelonggaran menurut metode Westinghouse. Analisiskeseimbangan lini dilakukan untuk menentukan waktu antrian pada masing-masing lini produksidengan menggunakan software POM-QM for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktubaku pada proses pengenceran (melter) adalah 29 menit 44 detik dengan waktu antrian sebesar 27,51detik; waktu baku proses pencucian (settler) adalah 37 menit 22 detik dengan waktu tunggu 32,03detik; waktu baku proses pemasakan (cooking) adalah 2 jam 40 menit 36 detik dengan waktu antriansebesar 5 menit 5,56 detik; waktu baku untuk proses pengendapan (washer) adalah 1 jam 58 menit 48detik; waktu baku untuk proses pengalengan (canning) adalah 32 menit 5 detik dengan waktu antriansebesar 10,42 detik. Total waktu pembuatan gondorukem dalam satu line produksi adalah 4 jam 26menit 2,52 detik. Waktu antrian dari proses-proses tersebut dinilai kecil dan wajar sehingga tidakdiperlukan perubahan proses yang akan meningkatkan biaya
OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PADA PROSES PENGERINGAN MANISAN CABAI MERAH MENGGUNAKAN TUNNEL DEHYDRATOR OPTIMIZATION OF TEMPERATURE AND TIME ON THE PROCESS OF DRYING TUNNEL USING RED CHILI CANDIED DEHYDRATOR RekiWicaksonoAshadi BTamam
Jurnal Pertanian Vol. 6 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v6i1.43

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal dari faktor suhu dan waktu pada prosespengeringan manisan cabai merah berdasarkan nilai dari parameter yang dianalisis yaitu nilai warna(nilai chroma), kadar vitamin C, kadar air, dan kadar gula total. Penelitian dilakukan denganmenggunakan Metode Permukaan Respons/Response Surface Methodology (RSM). Faktor pertama yaitusuhu pengeringan dengan batas minimal 500C dan batas maksimal 800C. Faktor kedua yaitu waktupengeringan dengan batas minimal 2 jam dan batas maksimal 5 jam. Kombinasi dari kedua faktortersebut menghasilkan 13 unit percobaan dengan 2 ulangan. Kondisi optimal manisan kering cabaimerah yang dihasilkan dicapai pada kombinasi suhu pengeringan 73,360C dan waktu pengeringan 2,54jam dengan nilai chroma 21,22, kadar vitamin C 5,8 mg/100 g, kadar air 10,56%, dan kadar gula total49,82 oBrix.
STUDI KOMPARASI ANALISIS USAHA TANI DAN MARGIN TATA NIAGA PERTANIAN WORTEL ORGANIK DAN NON ORGANIK (STUDI KASUS WILAYAH KERJA BP3K KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT) ApendiArsyad LukmanSaifullah
Jurnal Pertanian Vol. 5 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v5i2.47

Abstract

Wortel (Daucus carota) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang dapatdibudidayakan secara organik dan non organik. Pertanian wortel memiliki nilai usaha tani, margintata niaga, dan saluran pemasaran yang dapat dianalisis untuk menentukan tingkat pendapatanpetani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelembagaan BP3K secara umum, membandingkanpendapatan usaha tani, margin, dan saluran pemasaran dari pertanian wortel organik dan nonorganik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-September 2014 dan bertempat di KecamatanCisarua, Kabupaten Bogor, dengan menggunakan metode analisis usaha tani, margin, saluranpemasaran, farmer’s share, dan uji-t untuk perbandingannya. Hasil yang diperoleh adalah pertanianorganik memiliki nilai pendapatan lebih besar 5,51% dibanding non organik. Analisis perbandingandengan uji-t mendapatkan nilai t-hitung sebesar -0,247 dan t-tabel sebesar 2,048, artinya secarasignifikan terdapat perbedaan pendapatan dari pertanian wortel organik dengan non organik.Saluran pemasaran yang menguntungkan petani wortel non organik yaitu pada saluran 1 dengannilai margin tata niaga sebesar Rp 3.500/kg (50%) dan farmer’s share sebesar 50%, sedangkanpertanian non organik pada saluran 4 dengan margin tata niaga sebesar Rp 15.500/kg denganpersentase farmer’s share sebesar 22,5%