cover
Contact Name
JURNAL PETERNAKAN NUSANTARA
Contact Email
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Nusantara
ISSN : 24422541     EISSN : 25500740     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Nusantaraa adalah jurnal diterbitkan oleh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Jurnal ilmiah yang membahas tentang hasil-hasil penelitian bidang ilmu dan teknologi peternakan yang belum pernah dipublikasikan pada media lain.Cakupan artikel meliputi hasil penelitian tentang genetika dan pemuliaan ternak, nutrisi dan teknologi pakan ternak, produksi dan reproduksi ternak, teknologi pasca panen ternak. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam satu tahun: April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
PRODUCTION PERFORMANCE OF MALE LOCAL DUCKS (ANAS PLATHYRINCHOS) FED TORCH GINGER FLOWER (ETLINGERA ELATIOR) SOLUTION INCLUDED IN COMMERCIAL RATION Supriatman, Pepi; Dihansih, Elis; Anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.174 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.928

Abstract

The needs for animal protein increase significantly as the number and prosperity level of people increase. Ducks are water poultry that can be used to supply meat and eggs to fulfill people need for protein.    Ducks are the second most important egg producers after chickens.  In Indonesia, duck eggs share about 30-40% of total egg supply (Suharno 2002).  This study was aimed at assessing the production performance of male local ducks fed torch ginger flower (Etlingera elatior) solution included in commercial ration.  Male local ducks aged 2 weeks with average initial body weight of 450 g were used.  Commercial feed was mixed with torch ginger flower solution.  A completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates was used.  Treatments consisted of four levels of torch ginger flower solution, namely 0, 2.5, 5.0, and 7.5%.  Data were subjected to an analysis of variance and measurements were taken on feed intake, body weight gain, feed conversion, and mortality rate.  Results showed that no significant differences (P>0.05) were found in all parameters measured.  The average feed intake was 4037.67±205.748 g, body weight gain was 1034.79±129.14 g/head, and feed conversion was 3.94±0.45.  The mortality rate was found to be 0% indicating no bird was found died in all treatment groups. Provision of commercial feed with a mixture of a solution of interest ginger flower is not able to improve the performance of male local ducks.Key words: animal protein, water poultry, feed intake, body weight gain, feed conversion.
MORFOLOGI DAN INTEGRITAS INTI KEPALA SPERMATOZOA SAPI SIMENTAL PASCA LIOFILISASI DENGAN WAKTU adiansyah, adiansyah; handarini, Ristika
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.491 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i1.171

Abstract

Pengeringbekuan merupakan salah satu teknologi pilihan dalam pengawetan sel dan telah diaplikasikan secara luas termasuk sel spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk pelihat perubahan morfometri dan integritas inti kepala spermatozoa sapi pasca liofilisasi dengan waktu inkubasi yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan rancangan acak faktorial 2 faktor, faktor pertama: sumber semen (semen segar tanpa liofilisasi, semen segar liofilisasi dan semen beku liofilisasi) dan faktor kedua: lama inkubasi (0, 3 dan 6 jam). Uji ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan bila terdapat perbedaan nyata atau sangat nyata (SPSS 16). Peubah yang diamati: morfometri sperma (panjang, lebar dan luas kepala spermatozoa) dan integritas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan rataan morfometri spermatozoa segar: panjang (9.29 μm), lebar (4.78 μm) dan luas kepala spermatozoa (36.59 μm2) secara signifikan mengecil (P<0.05) setelah diikubasi selama 3 jam yaitu panjang (9.10 μm), lebar (4.72 μm) dan luas kepala spermatozoa (35.72 μm2). Pada inkubasi 6 jam menunjukkan perbedaan tidak nyata (P>0.05) terhadap panjang (9.24 μm), lebar (4.73 μm) dan luas kepala spermatozoa (35.89 μm2). Sperma segar dan beku yang diliofilisasi dan diinkubasi selama 3 dan 6 jam menunjukkan morfometri yang tidak berbeda nyata (P>0.05). Data inimenunjukkan bahwa ada upaya sperma mempertahankan diri pada lingkungan baru selama 3 jam dan menjadi normal kembali ukurannya pada inkubasi selama 6 jam. Integritas inti kepala spermatozoa tidak berbeda nyata (P>0.05) pada inkubasi 0, 3 dan 6 jam. Integritas inti sperma segar yang diliofilisasi menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0.05) pada inkubasi 3 jam, namun berbeda nyata (P<0.05) pada inkubasi 6 jam. Integritas inti sperma beku yang diliofilisasi setelah diinkubasi selama 6 jam mengalami penurunan drastis (P<0.05) yaitu 42% intak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah integritas inti sperma segar tanpa liofilisasi stabil setelah diinkubasi selama 6 jam, sementara sperma segar dan beku yang diliofilisasi mengalami penurunan pada integritas inti.
CHARAKTERISTICS OF BALI CATTLE YOUNG BULL UNDER TRADITIONALLY LIVESTOCK SYSTEM IN MERBAUN VILLAGE REGENCY OF KUPANG Baharun, Abdullah; L. L Belli, Henderiana; Hine, Thomas M
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.065 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i1.850

Abstract

An experiment had been conducted in Merbaun Village, Regency of Kupang for three months. The objective of the experiment was to know characteristics of Bali cattle Bull i.e. age and body weight, body score condition, linier body size (e.g. chest girth, body length, and shoulder height), libido, scrotum circumference, and semen production. 125 of Bali cattle Bull with aged about 2-2,5 years were used  in physical measured while nine Bull were choosen randomly to measure libido and semen production. The results of the experiment showed that the average age and body weight were 25.83 ± 0.3719 months and 207.37 ± 1.84 kg, with BCS of 3.97 ± 0.04  (from 5 score), and the chest girth, body length, and shoulder height were 158.27 ± 0.71 cm, 106.87 ± 0.26 cm, and 108.55 ± 0.37 cm, respectively. About 77 head (61.6%) was brown colour, and the other 48 (38.4%) was black, with moderate of capacity of libido (score 7.22 ± 0.66  from  9 score). The average of scrotum circumference was 25.67±1.20 cm, volume of semen were  2.54±0.69 ml and sperm concentration was 1.26 x 109 per ml repectively. Of the total of 125 Bali cattle young bull, only 26% fulfilled the Indonesia Standard of Bali young bull.Key word : young bull, bali cattel, traditionally livestock.
PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIL DENGAN TEPUNG AMPAS KELAPA TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG kesatria, Kesatria; Handarini, Ristika
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.095 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.362

Abstract

Ampas kelapa merupakan limbah yang masih memiliki kandungan nutrisi yang baik, sehingga berpotensi dijadikan pakan ternak ayam khususnya ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa ayam kampung dengan mensubstitusikan sebagian pakan komersil dengan tepung ampas kelapa. Penelitian dilaksanakan dari 17 September sampai 31 Oktober 2015 di Laboratorium Ternak Unggas, Program Studi Peternakan, Universitas Djuanda Bogor. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah day old chick ayam kampung, sebanyak 100 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan, Perlakuan dalam penelitian ini adalah R0: 100% pakan komersil, R1: 90% pakan komersil + 10 % tepung ampas kelapa, R2: 80% pakan komersil + 20 % tepung ampas kelapa, R3: 70% pakan komersil + 30 % tepung ampas kelapa, R4: 60% pakan komersil + 40% tepung ampas kelapa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of Variance (ANOVA) dan uji Duncan. Peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi pakan ayam kampung selama penelitian tidak berbeda nyata (P > 0,05), pertambahan bobot badan menunjukan perbedaan yang nyata (P < 0,05) pada P1 dengan P2 dan P4.Konversi pakan pada P0 dan P1 berbeda nyata (P < 0,05) dengan konversi pakan pada P2 dan P4. Subtitusi ransum komersil dengan tepung ampas kelapa dapat dilakukan sampai tingkat 30% tanpa mengurangi performa ayam kampung.
PENGARUH PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT KOMPONEN KARKAS DAN NON-KARKAS AYAM JANTAN PETELUR Nurindah, Nita; Dihansih, Elis; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.109 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian kadar protein pakan yang bebeda terhadap bobot komponen karkas (dada, sayap, paha atas dan paha bawah) dan non-karkas (jeroan, kepala, kaki, lemak abdominal) ayam petelur jantan. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari dimulai dari tanggal 1 April hingga 15 Mei 2015. Ternak yang digunakan untuk penelitian berjumlah 90 ekor DOC Jantan Layer strain Lohman Brown dengan bobot rata-rata 38 gram. Pakan yang digunakan adalah produksi dari PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk yaitu BR 1 dengan protein kasar 21%, Par S yang protein kasarnya 18% dan BBR dengan protein kasar 23%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian protein ransum dari 18% – 23% tidak memberikan pengaruh terhadap bobot komponen non karkas ayam jantan petelur. Sedangkan perbedaan yang nyata ditunjukkan terhadap komponen karkas kecuali punggung dan paha bawah, sehingga dilakukan uji Duncan sebagai uji lanjut.
ENERGY METABOLISM AND CORN RATIONS COMMERCIAL BROILER CHICKENS ON BROILER REJECTED Wahyudi, Febi Tri; Sudrajat, Deden; Malik, Burhanudin
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.139 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i1.854

Abstract

One of the information needed by farmers is information about nutrition ration poultry in accordance with the Indonesian National Standard (SNI). This study aims to determine the value of energy metabolism in commercial chicken rations. Determination of energy metabolism was conducted by Farrel in which chickens were fed like a chicken eating chicken feed itself and previously fasted for 24 hours and still be drinking. The ration of treatment used is feed corn, feed rations BR1 and BR2. Chickens were given time for 2 hours to eat the feed later in the fasting. After fasting rationing and the chicken will issue feces, to prevent the evaporation of nitrogen in the feces spraying by the use of H2SO4 concentration 0,01%. Chicken feces then dried and analyzed by the laboratory using a bomb calorimeter. The data in the analysis of variance (ANOVA) and Duncan test. Corn research results show that the energy metabolism in the feed ration obtained BR1 3.048 kcal/kg and BR2 3.237 kcal/kg. The result can be concluded that the value is in compliance with EM EM minimum value required in SNI minimum of 2.900 kcal / kg with a value of EM listed on the label.Keywords:  Energy Metabolism, Commercial feed, Corn
KUALITAS FISIK DAGING KELINCI LOKAL YANG DIBERIKAN PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK DAN ZEOLIT firmansyah, imam; Kardaya, Dede; Dihansih, Elis
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.835 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i1.136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengethui sifat fisik daging kelinci lokal yang diberi pakan dengan bahan campuran tepung daun sirsak dan zeolit. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai bulan Juni 2014. Penelitian ini menggunkan 12 ekor kelinci lokal. Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran panjang 0,56 meter, lebar 0,45 meter dan tinggi 0,45 meter. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah (P0) 65% hijauan + 35% konsentrat, (P1) 62% Hijauan +3% Tepung daun sirsak + 35% konsentrat, (P2) 65% hijauan +(32% konsentrat +3% zeolit), (P3) 62% Hijauan +3% tepung daun sirsak +(32% konsentrat +3% zeolit). Peubah yang diamati diantaranya adalah sifat fisk daging kelinci yang meliputi pH, susut masak, daya mengikat air (DMA), keempukkan dan warna. Pemberian pakan diberikan berdasarkan bobot badan dan pemberian air minum diberikan secara ad libitum. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acakk Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menyimpulkan nahwa pemberian daun sirsak, zeolit, atau zeolit dan daun sirsak pada ransum kelinci lokal belum dapat memperbaiki kualitas sifat fisik daging yang diukur berdasarkan nilai pH, susut masak, daya mengikat air, dan indeks warna daging (a*, b* dan h*). Namun intensitas warna daging (C*) kelinci menjadi lebih kuat pada kelinci yang diberi ransum tepung daun sirsak atau daun sirsak dan zeolit
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH (PIPPER BETLE LINN) DALAM AIR MINUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN PRESENTASE KARKAS KELINCI LOKAL Royadi, Royadi; Nur, Hanafi; Malik, Burhanudin
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.628 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.742

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemberian air rebusan daun sirih dalam air minum terhadap bobot potong dan presentase karkas kelinci lokal. Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015 . Lokasi penelitian yaitu di PT. Indoanilab yang berada di Kampung Carang Pulang Rt 04 Rw 06 Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci lokal lepas sapih yang berumur 2 bulan. Jumlah ternak yang digunakan sebanyak 24 ekor dengan bobot badan rata-rata 1,5 kg. Pakan yang digunakan adalah pakan komersil berbentuk pellet merk Indofeed K-03 super. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari 6 perlakuan masing-masing 3 taraf dosis/jumlah daun sirih yang direbus dan 2 taraf waktu/lama perebusan dengan 4 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu faktor pertama, lama perebusan sebanyak 2 taraf yaitu : R1 = 10 menit dan R2 = 20 menit. Faktor kedua, jumlah daun sirih sebanyak 3 taraf yaitu : S1 = 250 gram/liter, S2 = 200 gram/liter, S3 = 150 gram/liter. Peubah yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas dan presentase karkas. Pengolahan data dianalisis menggunakan SPSS 21. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Duncan menunjukan bahwa pemberian air rebusan daun sirih dalam air minum terhadap bobot potong dan presentase karkas kelinci lokal tidak berbeda nyata (P>0,05).
Pengaruh Subtitusi Pakan Komersil Dengan Tepung Ampas Kelapa Terhadap Bobot Potong Dan Bobot Karkas Ayam Kampung ramdani, ilham; Kardaya, Dede; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.833 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.323

Abstract

Karkas ayam merupakan salah satu komoditas penting berdasarkan aspek gizi, sosial budaya, dan ekonomi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September sampai dengan tanggal 12 Desember 2015 di Kandang Ternak Unggas Program Studi Peternakan Universitas Djuanda Bogor. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam Kampung dengan jumlah 100 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan dalam penelitian ini R0 : 100% Pakan Komersil, R1 : 90% pakan Komersil + 10% Tepung Ampas kelapa, R2 : 80% pakan Komersil + 20 % Tepung Ampas kelapa, R3 : 70% pakan Komersil + 30% Tepung Ampas kelapa, R4 : 60% pakan Komersil + 40% Tepung Ampas kelapa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Bobot potong, persentase karkas, dan Bagian karkas. Hasil analisis rataan bobot potong, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentase paha atas, persentase paha bawah, persentase punggung menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05).
ESTRUS RESPONSE HOLSTEIN FRIESIAN COW PERANAKAN WHO INJECTED PROSTAGLANDIN IN INTRAMUSCULAR AND INTRAUTERINE Nuryanto, Lilik Bawa; Handarini, Ristika; Setiawan, Yanyan
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.608 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.929

Abstract

This study was aimed to compare the different responses of cattle estrus and pregnancy rate FH (Friesian Holsein) were injected with the prostaglandin hormone by intramuscular and intra-uterine. This study was used 20 cows FH on condition of normal reproductive function, not in a state of pregnant (confirmed by rectal palpation), visually not fat and not skinny, not reproductive disease, normal estrous cycles. Cows were divided into two treatment, P1: estrus synchronization by intra muscular (IM), P2: estrus synchronization by  intrauterine (IU). Data were analyzed by T test, to compare the differences between the two treatments with SPSS device. The results showed that the synchronization of pregnancy by using intrauterine more efisien. The conclusion of this research PGF2α hormone injections by intrauterinehas atendency response   higher than by intra muscular injection method.               Keyword : Non Return Rate, Service Per Conception, Conception Rate.

Page 3 of 18 | Total Record : 177