cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
APTEKINDO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Prosiding Seminar Internasional Aptekindo (Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia)
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
KAJIAN MODEL-MODEL PENILAIAN KINERJA GURU -, Wagiran
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran model-model penilaian kinerja guruuntuk dapat dirumuskan satu model yang efektifPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menganalisis sumber-sumber pustakaterkait dengan penilaian kinerja guru. Dilihat dari analisis datanya penelitian ini menggunakan duaanalisis utama yaitu analisis meta untuk mengkaji hasil-hasil penelitian serta analisis isi untukmengkaji pustaka-pustaka terkait dengan penilaian kinerja guru. Penelitian ini dilakukan terhadaphasil-hasil penelitian, buku-buku pustaka, dokumen-dokumen maupun informasi-informasi yangterdapat dalam internet. Data yang terkumpul dalam penelittian ini dianalisis secara kualitatif denganmemperhatikan tujuan penelitianHasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Pada dasarnya terdapat persamaan kriteria yangdigunakan berbagai institusi dalam penilaian kinerja. Kriteria-kriteria tersebut meliputi aspekpembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, manajemen kelas, lingkungan belajar dan asesmen),komunikasi dan pengembangan profesionalisme, (b) Dilihat dari cara penialian kinerja, padadasarnya hampir semua negara menggunakan paduan dari berbagai metode seperti pengamatan,dokumentasi maupun isian dan test, (c) Pemaknaan terhadap hasil penilaian kinerja guru (scoring)juga menunjukkan variasi yang beragam, namun demikian apabila dicermati pada dasarnya semuanegara menggunakan empat kriteria yang meliputi kategori: istimewa, tinggi, butuh pengembangandan tidak memuaskan(tidak lulus).Kata kunci: penilaian, model, kinerja guru
KONSTRUKTIVISME DAN SEKOLAH KEJURUAN -, ADIKAHRIANI
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menengah kejurusan tidak hanya dituntutuntuk dapat mengajar dan mengembangkan pembelajaran, melainkan harus memiliki kemampuankeahlian yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru sebagai sumber daya manusia yang ada disekolah (SMK) mempunyai peranan yang sangat menentukan dan merupakan kunci keberhasilan dalammencapai tujuan pendidikan, karena guru adalah pengelola pelaksana pembelajaran bagi para sisawa.Upaya pengembangan SMK hingga mencapai 70% dibandingkan dengan SMU, tentunya akanmembutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya, sehingga pengelolaan SMK akanmencapai efisien dan efektivitas yang tinggi. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (SMK) untukmencapai tujuan yang diinginkan tidak hanya tergantung pada gedung yang megah, media pembelajaranyang lengkap, peralatan praktik yang canggih, kurikulum yang baik, serta sarana pembelajaran lainyayang dimiliki, melainkan juga tergantung pada sumber daya manusia yang mengelola lembagapendidikan tersebut. diantara sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan pada kegiatanpembelajaran di SMK adalah Guru.
Peran Magang Kewirausahaan di Bidang Busana bagi Pegembangan Budaya Wirausaha dan Kemampuan Kerja Mahasiswa Tata Busana di LPTK (Studi Kasus Magang di MQ Fashion Daarut Tauhiid Bandung) Z, Liunir
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi di luar kampus melaju dengan pesatnya daripada perkembanganteknologi yang berada di lingkungan kampus. Raizen (Sukamto, 2001) memprediksi bahwa setelahtahun 2000-an lambat laun akan semakin banyak hal yang harus dipelajari oleh peserta didik di luarkampus daripada di lembaga formal. Di samping itu pula setiap tahunnya jumlah angkatan kerjasemakin meningkat, tetapi peningkatannya tidak signifikan dengan peningkatan kesempatan kerja.Oleh karena itu pembekalan pembelajaran melalui kegiatan magang kewirausahaan memungkinkanmahasiswa di LPTKN untuk berkembang lebih optimal untuk siap berwirausaha. MagangKewirausahaan (MKU) bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreuner di kalangan mahasiswa diLPTK karena mahasiswa mendapat kesempatan untuk belajar usaha di industri besar dan menengahdengan prinsip belajar bekerja. Magang Kewirausahaan apabila dilaksanakan secara profesional,akan memberi dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan budaya kewirausahaan bagimahasiswa di LPTK. Budaya entrepreneurship di kalangan mahasiswa diharapkan akan menjadimodal yang sangat berharga bagi keberlangsungan pencapaian Sumber Daya Manusia (SDM) yanglebih berkualitas.Kata Kunci : MKU, LPTK, Budaya Wirausaha
GURU SEBAGAI POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK AMPERA, DINA
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakansuasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligusmasalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.Tugas sekaligus masalah pertama, yaknipengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankankondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisiendemi tercapainya tujuan pembelajaran.Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapijuga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpaharus berhadapan langsung dengan peserta didik. Demikian pula peserta didik dapat memperolehinformasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya denganmenggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yangdisebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan denganmenggunakan internet.Kata Kunci : Guru, TIK
AKREDITASI SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI SECARA BERKESINAMBUNGAN Wening, Sri
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai Negara berkembang dan warga dunia tidak dapat menghindari daripengaruh globalisasi. Isu-isu strategis dalam dunia pendidikan akibat dampak globalisasi adalahpenilaian mutu, penjaminan mutu, dan akreditasi. Penjaminan mutu lulusan lembagapendidikan/program studi menjadi sangat bernilai ketika Negara sudah tidak memiliki batasanperdagangan, tenaga kerja dan keuangan. Dengan penjaminan mutu diharapkan lulusan yangdihasilkan oleh lembaga pendidikan/program studi dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat diera globalisasi.Salah satu penjaminan yang dapat diakui adalah sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi lulusanyang berdasarkan pada standar prosedur dan operasi yang seragam, baku dan menjawab kebutuhanzaman (up to date) diharapkan lulusan telah memiliki kualifikasi yang diterima oleh semua suku,bangsa atau negara.Untuk dapat memberikan suatu sertifikasi kepada lulusan, dunia pendidikan tinggi khususnyaprogram studi terlebih dulu diharuskan mendapatkan pengakuan/akreditasi secara regional maupuninternasional dari lembaga yang berwenang. Akreditasi program studi dilakukan untuk menilai mutudan efisiensi program studi dalam rangka memberikan jaminan dan kontrol mutu kepada dan darimasyarakat.
USAHA BUSANA MODE ATELIER POTENSI UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PKK TATA BUSANA Nelwan, Deanne J.
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjalanan Perguruan Tinggi dalam mendidik SDM semakin nyata, karena dipastikan menjadibagian dari setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk UNIMA. Di seluruh jurusandiwajibkan untuk mendapat matakuliah kewirausahaan, dan ini sudah diberlakukan sejak tahun 1997.Perguruan tinggi sekarang untuk mempersiapkan diri agar jurusan bertahan dalam menyelenggarakanpendidikan adalah dengan membuka unit-unit usaha yang diyakini dapat memberikan jaminan untukkelangsungan jurusan itu sendiri maupun fakultas yang ada. Jurusan PKK memiliki potensipendukung seperti SDM, kurikulum dan mahasiswa yang berpeluang untuk berwirausaha dalambidang tata busana seperti : penjahitan pakaian anak, pakaian wanita dewasa, pakaian pria secaraperorangan ataupun kelompok. Usaha ini diyakini dapat memberikan jaminan sebagai peluang usahajurusan serta sekaligus melatih mahasiswa tata busana untuk memiliki jiwa wirausaha sesuai denganbidang studi yang ditekuninya.Kata kunci : Usaha Busana Atelier, Wirausaha, Mahasiswa
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) TATA BUSANA DI SMK: ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN Sintawati, Esin
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan di SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan. Kompetensi keahlian Tata Busana merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, terkait dengan profesi bidang busana yang dapat diaktualisasikan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi bidang busana sesuai standar. Pelaksanaan UKK di SMK dikelola BSNP, baik dalam pengadaan soal UKK, kriteria penilaian, maupun penguji.Berdasarkan pengamatan dalam pelaksanaan UKK tata busana di SMK, ditemukan bahwa: (1) soal UKK belum menggambarkan keahlian yang sesuai SKKNI (Costumade) sebagai cerminan kebutuhan lapangan kerja; (2) tingkat kesulitan dari paket pilihan soal kurang seimbang; (3) proses UKK telah memberikan porsi praktikum yang cukup; (4) aspek keterampilan berkomunikasi dan sikap intelektual belum terungkap; (5) kriteria penilaian masih kurang rinci seperti kriteria kinerja dalam SKKNI; (6) Penguji UKK khususnya pada SMK di daerah belum memenuhi standar BNSP, khususnya ketersediaan penguji eksternal, baik dari standar minimal pendidikan, pengalaman kerja, maupun sertifikat penguji yang dimiliki sehingga berdampak terhadap penilaian UKK tata busana di SMK. Agar pelaksanaan penilaian UKK dapat dilaksanakan sesuai harapan, dapat dilakukan dengan cara: (1) pe-nyusunan soal yang menggambarkan pengukuran kemampuan siswa SMK sesuasi standar kom-petensi; (2) penguji internal maupun eksternal sesuai standar; (3) format penilaian disesuaikan dengan kriteria kinerja SKKNI, dan (4) pelaksanaan UKK oleh lembaga independen, atau menyesuai-kan dengan kesiapan sekolah sebagai penyelenggara UKK.Kata kunci: Penilaian UKK, standar kompetensi, tata busana, SMK
STRATEGI PROGRAM STUDI TATA BOGA DI LINGKUNGAN LPTK UNTUK MEMPERTAHANKAN AKREDITASI Abdullah Mashabi, Nurlaila
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Studi merupakan penentu kesuksesan suatu universitas.Setiap program studimempunyai misi yang memberikan gambaran tentang masa depan. Program Studi mempunyai tujuandan sasaran yang direfleksikan dalam bentuk out come Program Studi. Strategi serta keberhasilanpelaksanaannya diukur dengan standar yang terdiri dari beberapa parameter yang mencakupkomitmen program studi untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yaitu: Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian, Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaandan Penjaminan Mutu, Mahasiswa dan Lulusan, Sumber Daya Manusia, Kurikulum, Pembelajarandan Suasana Akademik, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi, Penelitian,Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan KerjasamaDalam menjalankan visi,misi, program studi tata boga harus mampu mempertahankanakreditasi melalui strategi yang terencana dan meliputi komponen yang ada dari program studi tataboga. Yaitu dengan peningkatan pengabdian masyarakat, penelitian,profil lulusan dengan ketepatanwaktu penyelesaian studi sesuai dengan batas masa akhir studi. Untuk mendukung kurkulum, bahanajar, fasilitas, mencari income generating melalui hibah, memaksimalkan laboratorium yang adasehingga dapat membiayai sendiri, serta mengadakan pelatihan-pelatihan.Saat ini Program Studi TataBoga mendapat nilai akreditasi A, akan tetapi untuk mempertahankan nilai tersebut perlu adanyapeningkatan kinerja dosen sehingga akreditasi bias dipertahankanKeywords: Program studi, Akreditasi, Strategi
PENGEMBANGAN KURIKULUM KEWIRAUSAHAAN DALAM RANGKA MENIMBULKAN JIWA WIRAUSAHA PADA LULUSAN PENDIDIKAN VOKASI SEBAGAI CALON GURU SMK Ngurah, Ayu; Setiati M, Yati
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Kurikulum merupakan suatu bidang kajian yang sangat dinamis, karena padadasarnya, kurikulum harus terus dikembangkan sesuai dengan kemajuan IPTEKS dan tuntutan duniakerja, apalagi pengembangan kurikulum kewirausahaan dalam konteks pendidikan Vokasi, makasebagai calon pendidik harus dapat menimbulkan jiwa kewirausahaan pada siswa didiknya. Untuk ituperlu melakukan suatu revitalisasi kurikulum kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kualitaslulusan pendidikan vokasi sebagai calon guru SMKAgar pendidikan dapat meluluskan mahasiswa sebagai calon guru sesuai dengan standarkompetensi, perlu memperoleh pengalaman sebagai wirausaha dan perlu mengikuti matakuliahwirausaha. Dalam proses pembelajaran sesuai dengan pendidikan vokasi, kepada calon guru dapatdiarahkan untuk menumbuhkan kewirausahaan melalui pengalaman wirausaha seperti adanya tugasmarketing dan mengelola laboratorium jasa boga, mencari order dan menerima pesanan serta dapatmenciptakan/memodivikasi resep makanan.Melalui pengalaman-pengalaman ini maka sebagai calonpendidik dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada peserta didiknya.Keywords: Kurikulum Kewirausahaan, Pengalaman, Pendidikan vokasi
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Mahedy, Kadek Surya
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar IPAmahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakanrancangan penelitian tindakan dengan subyek penelitian adalah mahasiswa S2 Pendidikan DasarIPA. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes minat dan tesmotivasi belajar IPA. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Microsoft Ecxel 2003.Hasil analisis data adalah sebagai berikut. Pertama, tampak bahwa motivasi belajarmahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganesha berkategori Baik (77,38) denganSB (8.23). Sebaran motivasi belajar mahasiswa pada skala 5 adalah: nilai A 1 orang ( 9 %), nilai B10 orang (82 %), nilai C 1 orang (9 %) dan tidak ada mahasiswa yang bernilai D dan E. Kedua,tampak bahwa minat belajar mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganeshaberkategori Baik (73,12) dengan SB (6.10). Sebaran minat belajar mahasiswa pada skala 5 adalah:nilai A 1 orang ( 9 %), nilai B 6 orang (50 %), nilai C 5 orang (41 %) dan tidak ada mahasiswa yangbernilai D dan E. Ketiga dari hasil kuisioner respon mahasisiwa terhadap media pembelajaran TIKdengan jumlah responden sebanyak 12 orang, rata-rata memberikan respon yang sangat positif.Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa media pembelajaran berbasis TIK dapatmenyebabkan terjadinya perbedaan minat dan motivasi belajar IPA mahasiswa S2 Pendidikan DasarIPA. Berdasarkan hasil penelitian ini dianjurkan pada para dosen IPA untuk menggunakan mediapembelajaran bebrbasis TIK pada materi-materi IPA yang sesuai.Kata kunci: Media pembelajaran Berbasis Teknologi Infomasi dan Komunikasi, Minat Belajar,Motivasi Belajar

Page 1 of 19 | Total Record : 186


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Tahun 2010