cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional MIPA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 67 Documents
Search results for , issue "2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011" : 67 Documents clear
PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN LAUT DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN WAWASAN DAN MINAT ANAK-ANAK REMAJA PESISIR DALAM ASPEK BUDIDAYA PERIKANAN LAUT DI KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI Swasta, Ida Bagus Jelantik
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Minat anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng terhadap bidang kelautan dan perikanan sangatlah rendah  (Jelantik, 2001). Karena itu, haruslah ada upaya untuk menghentikannya. Terkait dengan upaya  ini, ada dua pertanyaan yang menarik untuk dikemukakan yaitu;  1) apakah pendidikan dan pelatihan dibidang budidaya perikanan laut dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan minat anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng pada bidang budidaya perikanan laut ?;  2)  bagaimanakah wujud model yang dapat diterapkan untuk memberdayakan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka dilakukanlah penelitian pra eksperimental dengan menempatkan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng sebagai subjek penelitian yang diberikan perlakuan berupa pendidikan dan pelatihan tentang aspek budidaya perikanan laut. Semua data yang diperoleh  dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan mencari rata-rata peningkatan nilai tes antara sebelum dan setelah perlakuan diklat. Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa;  1) pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan minat anak-anak remaja pesisir dibidang budidaya perikanan laut;  2)  model pemberdayaan yang dapat diterapkan untuk anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng adalah model pemberdayaan yang menempatkan anak-anak remaja pesisir di Kecamatan Buleleng sebagai sasaran, Pemda Kabupaten Buleleng sebagai penyandang  dana,  pihak universitas (Undiksha) sebagai penyedia fasilitator dan penyedia tenaga ahli, dan masyarakat pesisir sebagai pendukung kegiatan.
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA KULIAH MIKROBIOLOGI Fatmawati, Baiq
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Upaya perbaikan metode pembelajaran pada mata kuliah mikrobiologi (mikrobiologi pangan dan industri) perlu dirubah strateginya, salah satunya dengan pembelajaran berbasis proyek, perubahan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam mengubah atau memodifikasi sumber pangan menjadi aneka produk fermentasi. Penelitian difokuskan pada kreativitas mahasiswa dalam merancang produk fermentasi. Penelitian dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Lombok yang melibatkan mahasiswa pendidikan biologi semester V (n=28). Sebelum melakukan kegiatan merancang proyek, terlebih dahulu mahasiswa diberi lembar kegiatan merancang proyek mahasiswa (LKMPM) sebagai dasar untuk menyusun rancangan produk fermentasi yang akan dibuat. Hasil analisis menunjukkan bahwa ditemukan sejumlah aspek kreativitas yang muncul dalam rancangan proyek yang dibuat oleh mahasiswa.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATHLET Suweken, Gede
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Menurut Depdiknas, matematika seharusnya dibelajarkan (1) sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan, (2) sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan, (3) sebagai kegiatan pemecahan masalah, dan (4) sebagai alat berkomunikasi. (Depdiknas, 2004). Namun harapan ini masih jauh dari kenyataan, masih banyak guru yang mengajarkan matematika hanya sebagai kumpulan rumus, prosedur, atau algoritma, yang sifatnya hapalan, dengan sumber belajar yang hanya berupa buku teks. Proses pemaknaan konsep, keterkaitan antar konsep, berbagai cara merepresentasikan konsep, dan berbagai karakteristik matematika yang lain, adalah hal-hal penting yang belum tersentuh dalam pembelajaran. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingga lebih sesuai dengan harapan Depdiknas adalah dengan memanfaatkan alat peraga virtual (virtual manipulatives atau mathlet) dalam pembelajaran. Mengapa dan bagaimana alat peraga virtual akan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.
MISKONSEPSI SISWA PADA TOPIK HIDROKARBON Redhana, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian studi kasus untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa pada topik hidrokarbon. Penelitian dilakukan di salah satu SMA yang ada di Kabupaten Buleleng Propinsi Bali dengan melibatkan sebanyak 28 orang siswa yang berasal dari salah satu kelas. Proses pembelajaran direkam dengan audiotape dan hasil rekamannya dibuat transkripsi. Konsepsi siswa kemudian ditelusuri dengan tes diagnostik dan wawancara. Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) isomer-isomer mempunyai massa relatif yang berbeda; (2) isomer-isomer mempunyai sifat fisika dan kimia sama; (3) dalam molekul etena, atom C yang satu bermuatan positif dan atom C yang lain bermuatan negatif sehingga kejenuhan atom C tidak sama; dalam molekul HCl, atom H bermuatan positif dan atom Cl bermuatan negatif; pada reaksi adisi, atom H akan bergabung dengan atom C yang bermuatan negatif, sedangkan atom Cl akan bergabung dengan atom C yang bermuatan positif; (4) makin tinggi titik didih dan massa molar suatu zat, makin mudah zat tersebut menguap; (5) pada reaksi substitusi metana dengan gas klor, atom H yang bermuatan positif diganti oleh atom Cl yang bermuatan positif; (6) atom H dalam metana dapat diganti oleh atom H yang derajatnya lebih tinggi; (7) bensin mudah meledak dan terbakar karena titik didihnya tinggi; (8) kerangka karbon bercabang lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme daripada kerangka karbon lurus; dan (9) pesawat jet menggunakan bahan bakar minyak tanah
PENGARUH PRAKTIKUM BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP GAYA GRAVITASI Lasia, I Ketut; Wiratini, Ni Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengaruh praktikum berbasis lingkungan terhadap penguasaan konsep gaya gravitasi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan di Kelas V Sekolah Dasar Laboratorium Undiksha tahun ajaran 2009/2010. Eksperimen semu ini menggunakan nonequivalent control group design dengan melibatkan 83 orang siswa. Praktikum   berbasis lingkungan sebagai variabel bebas, sedangkan penguasaan konsep gaya gravitasi sebagai variabel terikat. Eksperimen ini dikontrol dengan praktikum   tidak berbasis lingkungan. Jenis tes digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes penguasaan konsep gaya gravitasi. Semua data dianalisis dengan t-Scheffe berbantuan SPSS 13.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan penguasaan konsep gaya gravitasi siswa pada model praktikum berbasis lingkungan ( dengan praktikum   tidak berbasis lingkungan ( berbeda secara signifikan (F=6,585; p<0,05) dan penguasaan konsep gaya gravitasi siswa yang mengikuti praktikum berbasis lingkungan lebih baik dibandingkan praktikum  tidak berbasis lingkungan ( LSD = 8,778 dan beda rata-rata kelompok eksperimen dan kontrol adalah 11,319).
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL KIMIA BAGI PEBELAJAR PEMULA Kirna, I Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pemahaman konseptual kimia merupakan salah satu permasalahan dalam pembelajaran kimia, lebih-lebih bagi pebelajar kimia pemula. Artikel ini merupakan gagasan untuk mengembangkan pemahaman konseptual kimia yang berlandaskan pada karakteristik kajian kimia yang terdiri dari tiga aspek, yaitu makroskopis, submikroskopis, dan simbol. Refleksi historis perkembangan ilmu kimia, karakteristik kajian kimia, dan elaborasi temuan-temuan penelitian pembelajaran kimia dijadikan basis kajian untuk memperoleh suatu gagasan desain pembelajaran kimia bagi pebelajar pemula yang dapat memfasilitasi belajar bermakna dan mendorong pemahaman yang dapat diaplikasikan. Hasil kajian medorong pada suatu desain pembelajaran spesifik kimia menggunakan pendekatan inkuiri yang mensikronisasi kajian makroskopis, submikroskopis, dan simbol. Pembelajaran pengembangan pemahaman konseptual kimia semestinya menggunakan fenomena nyata yang bervariasi yang dijadikan konteks untuk memahami esensi kajian kimia yang sifatnya submikroskopis.
DESAIN PROGRAM DIKLAT PARTISIPATIF UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI SMA Darwangsa, Haksan; Widodo, Ari; Redjeki, Sri
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Desain program diklat partisipatif ini bertujuan untuk mengembangkan program diklat yang telah ada dalam upaya mencapai hasil yang efektif. Dari hasil  identifikasi kebutuhan guru biologi SMA  maka program diklat didesain dengan melibatkan calon peserta diklat secara bersama-sama untuk merumuskan tujuan dan cara pencapaian tujuan program tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh guru-guru dan melibatkan secara aktif sejak perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi program diklat guru-guru dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan akan termotivasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk lebih berpartifasi aktif dalam mencapai tujuan progaram diklat tersebut. Untuk mendesain program ini diperlukan data-data awal mengenai pola-pola pelaksanaan diklat yang telah dilakukan oleh instansi terkait, seperti LPMP atau Dinas Pendidikan serta mengidentifikasi secara akurat kebutuhan guru-guru di lapangan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut melalui instrumen, wawacara, dan analisis program diklat yang telah dilaksanakan di LPMP. Hasil analisis program diklat yang ada di salah satu LPMP di Indonesia mulai dari tahun 2007 sampai 2011 menunjukkan bahwa pola pelaksanaan diklat masih bersifa top down. Beradasarkan hasil survei terhadap guru-guru yang pernah mengikuti diklat menunjukkan bahwa 70% guru tidak dilibatkan dalam perencanaan program diklat. Lebih lanjut hasil studi tersebut menunjukkan sekitar 94.7% menyatakan setuju dan sangat setuju kalau para peserta diklat terlibat/dikutsertakan sejak perencanaan program diklat. Hasil analisis data dari responden yang tersebar pada 3 lokasi yaitu Kota Samarinda, Kab Kuningan dan Kab Subang didapatkan bahwa subjek materi/materi akademik yang diperlukan berdasarkan urutan kebutuhannya yaitu; Bioteknologi, Metabolisme, Genetika Sel dan Sistem Regulasi Manusia sedangkan untuk materi pedagogi/kependidikan urutan kebutuhannya yaitu; Media pembelajaran, Pengelolaan Laboratorium Biologi dan Model-model pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut maka model diklat yang dapat diharapkan untuk dapat peningkatan profesionalisme guru yaitu melalui pendekatan partisipatif.
INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA KE DALAM SILABUS DAN RPP MATA PELAJARAN BIOLOGI Sukra Warpala, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Ada banyak opini terkait dengan demoralisasi dan degradasi nilai-nilai yang tercermin dari perilaku peserta didik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sekolah dianggap belum mampu membangun karakter peserta didik untuk berkomitmen secara nasional, yang didukung oleh kemampuan berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Berdasarkan fenomena ini, perlu adanya program integrasi nilai-nilai karakter bangsa ke dalam perangkat pembelajaran Biologi. Program integrasi ini dipolakan berdasarkan jenis dan karakteristik nilai-nilai karakter yang ada, yang selanjutnya di kelompokkan menjadi dua: karakter jati diri dan karakter keilmuan. Karakter jati diri merujuk pada sikap dan perilaku berkomitmen secara nasional yang didukung oleh nilai-nilai/norma-norma lokal (dalam koridor daerah tertentu dan/atau wilyah Indonesia). Karakater keilmuan merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam suatu bidang ilmu yang berlaku global untuk dapat mewujudkan sikap dan perilaku bertanggungjawab (komitmen) sebagai warga negara Indonesia. Pola integrasinya bisa dilakukan melalui embeded program dan separated program.
MEMBANGUN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA Suparta, I Nengah
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
PENGHAMPIRAN MODEL SISTEM DINAMIS DALAM MEMPREDIKSI AKTIVITAS WISATA BAHARI DI KAWASAN PULAU MENJANGAN BALI BARAT Yudasmara, Gede Ari
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pariwisata merupakan bentuk pemanfaatan yang sangat cepat berkembang dan telah menjadi sektor andalan dalam pembangunan nasional. Perkembangan pasar pariwisata internasional saat ini memiliki kecenderungan untuk berwisata ke kawasan yang relatif masih alami (back to nature). Kondisi ini memberikan peluang bagi pengembangan pariwisata di daerah Taman Nasional seperti kawasan Pulau Menjangan Bali Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya prediksi dan kecenderungan (trend) perkembangan wisata bahari dalam kurun waktu 25 tahun ke depan serta dihasilkannya model pengelolaan wisata bahari di kawasan Pulau Menjangan yang optimal dan berkelanjutan dari sisi ekologi, ekonomi dan sosial. Hasil eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan software STELLA 7.0 maka ditemukan leverage atau faktor-faktor yang paling berpengaruh sebagai pengungkit  yaitu, kondisi sumberdaya alam yang bila dirubah sedikit saja sistem secara keseluruhan akan berubah. Skenario yang paling optimal bisa dipakai untuk pengelolaan wisata bahari di kawasan Pulau Menjangan adalah dengan penambahan atribut rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang dan mangrove serta fee konservasi, sehingga mampu meningkatkan nilai seluruh level pengelolaan wisata bahari