cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
jurnalpendidikankimiaindonesia@gmail.com
Phone
+6287762961886
Journal Mail Official
jpki@undiksha.ac.id
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia
ISSN : 20879040     EISSN : 26139537     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jpk.v3i1
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia is a scientific journal published by the Department of Chemistry Education of Ganesha University of Education. This journal aims to accommodate the articles of research results and results of community service in the field of education and learning. In the end this Journal can provide a description of the development of science and technology in the field of education for the academic community. This journal is published 2 times a year (April and October).
Articles 144 Documents
STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA TOPIK STRUKTUR ATOM Dewi, I G A Gita Permata; Selamat, I Nyoman; Suardana, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i2.16614

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil belajar kimia antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan tipe NHT. Jenis penelitian ini termasuk penelitian semu (quasi exsperiment) dengan rancangan penelitian pre-test post-test nonequivlent control group design. Pupulasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidemen yang berjumlah 178 siswa. Sampel ditentukan secara cluster random sampling dan diperoleh siswa kelas X3 sebagai kelas Eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sedangkan siswa kelas X2 sebagai kelas Eksperimen 2 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda dan esai. Data hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan independent sample t-test, dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan tipe NHT, dari hasil penelitian didapatkan rata-rata skor hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebesar 75,54 dan tipe NHT sebesar 80,03.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA PEMINATAN DAN LINTAS MINAT DI TINGKAT SMA Widiawati, Kris Ayu; Sudiana, Ketut; Wiratini, Made
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i1.20945

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kimia peminatan dan lintas minat, kepala SMA Negeri 1 Seririt, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penilai kinerja guru, serta siswa kelas X MIA 3 dan X BABUD 1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dukumen, observasi, wawancara, dan kuisioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemilihan peminatan MIA, IIS dan BABUD ditentukan berdasarkan nilai Raport dan UNBK siswa pada jenjang SMP, angket minat dan tes psikologis, sedangkan mata pelajaran lintas minat ditentukan langsung oleh pihak sekolah. (2) Pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan dibuat sama tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Pengelolaan pembelajaran yang sama berimplikasi terhadap minat, hasil dan kesulitan belajar siswa. Minat belajar siswa kimia peminatan pada aspek sebelum dan saat mendapatkan pembelajaran kimia lebih tinggi dibandingkan kimia lintas minat. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan sebelum mendapatan pembelajaran kimia sebesar 63,89% dan kimia lintas minat sebesar 19,4%. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan saat mendapatkan pembelajaran kimia sebesar 69,44% dan kimia lintas minat sebesar 33,11%. Hasil belajar kimia peminatan lebih tinggi dibandingkan lintas minatyaitu 8,3% di atas KKM dan di bawah KKM sebesar 91,7%, sedangkan siswa kimia lintas minat yang mencapai KKM sebesar 2,8% dan di bawah KKM sebesar 97,2%.AbstractThis study aims to describe and explain the management of chemistry learning specialization and cross-interest in SMA Negeri 1 Seririt. This research was carried out using a qualitative approach with a type of phenomenological research. Subjects in this study were chemistry specialization and cross-interest teachers, head of Seririt 1 Public High School, deputy headmaster in the curriculum field, teacher performance appraisers, as well as class X MIA 3 and X BABUD 1. Data collection methods used were document studies, observations, interview, and questionnaire. The research data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The results of this study are as follows. (1) The selection of specialization of MIA, IIS and BABUD is determined based on the scores of the report cards and UNBK students at the junior secondary level, interest questionnaires and psychological tests, while cross-interest subjects are determined directly by the school. (2) Management of specialization and cross-interest chemistry learning including planning, implementation, assessment and supervision is made equal regardless of student characteristics. The same management of learning has implications for interests, outcomes and student learning difficulties. Interest in specialization chemistry students in the aspects before and when they get chemistry learning is higher than cross-interest chemistry. The percentage of interest in specialization chemistry students before getting chemistry learning was 63.89% and cross-interest chemistry was 19.4%. The percentage of interest in specialization chemistry students when getting chemistry learning was 69.44% and cross-interest chemistry was 33.11%. Chemistry specialization learning outcomes are higher than cross interests, 8.3% above KKM and below KKM 91.7%, while chemistry students across interests reach KKM at 2.8% and below KKM at 97.2%.Keywords: management of learning, specialization, cross interests, learning difficulties and interest in learning.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAR-BACA-TULIS-UCAP TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA BILINGUAL PADA SISWA KELAS X Yoga, Kadek Tapa; Siregar, Manimpan; Subagia, I Wayan
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14118

Abstract

Pembelajaran bilingual adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PBBS yang dapat digunakan untuk pembelajaran bilingual di RSMABI. Pengujian model PBBS dilakukan melalui rancangan penelitian eksperimen semu tipe time series. Dalam penelitian ini diujikan model PBBS, yaitu model DBTU. Eksperimen ini dilakukan di SMA Negeri 2 Amlapura dengan melibatkan siswa kelas XB tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa model pembelajaran DBTU dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun demikian, peningkatan yang terjadi tidak sama pada setiap topik materi yang dieksperimenkan. Di samping hasil belajar yang diperoleh melalui pretes dan postes, hasil belajar yang diperoleh pada setiap tahapan pembelajaran yang melibatkan kegiatan mendengar, membaca, menulis, dan mengucapkan menunjukkan hasil yang baik. Bila dikomparasikan antara nilai pretes ke postes pada masing-masing topik materi pembelajaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada topik kestabilan unsur ada kenaikan sebesar 9,69 dari 75,84 menjadi 85,53, pada topik ikatan ion serta sifat-sifat ikatan ion ada kenaikan sebesar 32,17 dari 55 menjadi 87,17 pada topik katan kovalen serta sifat-sifat ikatan kovalen ada kenaikan sebesar 52,24 dari 1,54 menjadi 53,78 pada topik polaritas ada kenaikan sebesar 42,26 dari 19,12 menjadi 61,38 dan pada topik katan logam ada kenaikan sebesar 55,28 dari 2,89 menjadi 58,17. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dari pretes ke postes yang terjadi pada penerapan pembelajaran bilingual bidang studi dengan model DBTU. Ini memberikan makna bahwa model yang dikembangkan dapat meningkatakn hasil belajar siswa.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KIMIA Budiariawan, I Putu
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.21242

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. (2) mengetahui dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2017/2018 dan sampel penelitian berjumlah 72 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dan data hasil belajar siswamenggunakan nilai UAS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. (2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,391, yang berarti r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan r tabel yang telah ditentukan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,229, sehingga Hipotesis Nol (H0) dalam penelitian ini dapat ditolak.Berdasarkan hasil pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar pada mata pelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Pelajaran Kimia AbstractThis study aims to: (1) describe and explain the relationship between learning motivation and student chemistry learning outcomes. (2) knowing and explaining the magnitude of the correlation coefficient between learning motivation and student chemistry learning outcomes. This study uses a quantitative approach. The population of this study was all students of class XI MIPA in SMA Negeri 2 Negara the academic year 2017/2018 and the study sample amounted to 72 people using the cluster sampling technique. The data were collected using the research instrument in the form of a learning motivation questionnaire consisting of 20 positive statements and 15 negative statements and student learning outcomes data using the student UAS value. The results showed that (1) there was a positive and significant relationship between students' learning motivation in chemistry learning and student chemistry learning outcomes. (2) The magnitude of the correlation coefficient obtained is equal to 0.391, which means that the calculated r is greater than the r table that has been determined at the 5% significance level of 0.229, so the Zero Hypothesis (H0) in this study can be rejected. Based on the results of the explanation above, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between motivation to learn on chemistry subjects and student chemistry learning outcomes. Keywords: Chemistry Learning,Learning Outcomes, Learning Motivation
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MIA Supadmi, Ni Luh; Wiratma, I Gusti Lanang; Merta, Luh Maharani
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i2.12811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kela X MIA 6 SMA Negeri 4 Singaraja melalui metode mind mapping.  Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 6 SMA Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 38 orang, terdiri dari 17 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa yang diambil dari penerapan metode pembelajaran mind mapping. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi, soal tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian dan analisis data pada siklus I dan siklus II diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X MIA 6 SMA Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan presentase aktivitas belajar siswa terhadap pelajaran kimia dari skor rata-rata 74,57 dengan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi 82,68 dengan kategori aktif pada siklus II. Hasil belajar siswa juga meningkat dari persentase ketuntasan 63,15 % pada siklus I menjadi 89,47 % pada siklus II.
ANALISIS DESKRIPTIF HUBUNGAN SIDIK JARI DENGAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DARI KELAS X SMAN 3 DENPASAR Sukariawan, I Made Adi
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i2.17308

Abstract

Penelitian ini didasari oleh pengembangan KTSP yang dikenal dengan Kurikulum 2013. Landasan filosofis dari pengembangan ini adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, yang dituangkan dalam struktur kurikulum dalam bentuk peminatan. Salah satu dasar untuk memilih peminatan adalah mengetahui potensi peserta didik. Metode yang digunakan adalah TPA dan sidik jari, namun belum diketahui bagaimana hubungan antara kedua metode tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara sidik jari dengan tes potensi akademik (TPA) dari kelas X SMAN 3 Denpasar.Penelitian ini adalah penelitian dasar induktif yang mengembangkan teori yang sudah ada berdasarkan fakta-fakta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Denpasar dengan sampling sebanyak 53 siswa berdasarkan data nilai ujian nasional sewaktu SMP dari yang tertinggi untuk meningkatkan keseragaman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sidik jari yang paling banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking adalah loop, kemudian whorl dan terendah adalah arch. Sedangkan pada jari manis jenis sidik jari yang sering muncul adalah whorl kemudian loop. Dari hasil TPA di dapat bahwa potensi siswa yang paling banyak adalah potensi numerikal-logikal dan numerikal-verbal. Hubungan antara sidik jari dengan TPA terlihat dari jenis sidik jari loop yang banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking menunjukkan potensi di bidang sosial, kemandirian, kreativitas dan spiritual erat kaitannya dengan potensi numerikal-logikal yang ditunjukkan berdasarkan hasil TPA, karena kemampuan bersosialisasi, mandiri, berkreasi memerlukan kemampuan numerikal-logikal serta numerikal-verbal.Kemunculan jenis sidik jari whorl pada jari manis yang mengindikasikan pencarian hal yang sempurna juga berhubungan dengan potensi numerikal-logikal terutama dalam hal pengerjaan sesuatu yang menuntut langkah yang teratur dan sistematis.
MENINGKATKAN KESIAPAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PEMBERIAN KUIS DI AWAL PEMBELAJARAN Jayadiningrat, Made Gautama; Tika, I Nyoman; Yuliani, Ni Putu
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i1.12806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja melalui pemberian kuis di awal pembelajaran. Jenis penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 36 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Data kesiapan belajar siswa dikumpulkan melalui test kuis di awal pembelajaran dan data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar berbentuk uraian yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kuis sebelum proses pembelajaran dapat meningkatkan kesiapan belajar siswa kelas XII MIA 4 SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa peningkatan persentase ketuntasan siswa dalam mengerjakan soal kuis dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 58,3 %. Selain itu, berdasarkan hasil pengerjaan tes hasil belajar  diperoleh  peningkatan persentase ketuntasan siswa sebesar 58,33%.
PROFIL MODEL MENTAL SISWA TENTANG LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Suari, Ni Nyoman Junitri
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i2.16615

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil model mental siswa tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMA Negeri 8 Denpasar. Penelitian menggunakan teknik survey di kelas X IPA dengan melibatkan 155 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes model mental berbentuk pilihan ganda dua tingkat (two-tier test). Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan kemiripan jawaban siswa ke dalam tipe model mental tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa profil model mental siswa kelas X IPA tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, sebanyak 12,85% tergolong model mental ilmiah  dan 87,11% model mental alternatif, yang terdiri atas 63,85% benar sebagian, 19,63% miskonsepsi khusus, dan 3,63% tidak ada tanggapan. Dengan demikian, sebagian besar siswa belum memiliki model mental yang untuhuntuk memahami materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA Muderawan, I Wayan; Wiratma, I Gusti Lanang; Nabila, Muthia Zahra
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i1.20944

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa SMA Negeri 2 Banjar dalam mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Subjek penelitian ini adalah 85 orang siswa dari seluruh kelas XII MIPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Data yang diperoleh berupa informasi mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh faktor internal, meliputi minat belajar kimia rendah, motivasi belajar kimia rendah, pemaknaan konsep siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, pemahaman konsep pendukung materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, dan kemampuan siswa dalam aspek perhitungan lemah. Faktor eksternal, meliputi penyesuaian kemampuan siswa dalam penerapan metode mengajar guru dalam kelas kurang, cara guru mengelola pembelajaran kimia, pengaruh teman sebaya, dan waktu pembelajaran kimia yang kurang efektif.Kata Kunci: faktor kesulitan belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutan Abstract This study aimed to describe the cause factors of students'learning difficulties at the SMA Negeri 2 Banjar in learning solubility and solubility product constant. The subjects were 85 students from all class XI MIA. The type of research was qualitative research. The data were collected by using test and interview. The data were the information about the cause factors of students’ learning difficulties insolubility and solubility product constant.  The result of this research showed internal factors that caused students'difficultiesof learning, namely less learning interest toward chemistry, less learning motivation toward chemistry, less meaning toward solubility and solubility product constant concepts, less understanding toward concepts supporting solubility and solubility product constant topic, less calculation ability. The external factor was less adjustment of students' capability into teacher’s teaching method used in classroom, the way teacher’s managed chemistry learning, friends influence, and less effective learning time. Key words: factors of difficulties of learning, solubility and solubility product constant 
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KIMIA KOLOID BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA Padmanaba, I Ketut Gede; Kirna, I Made; Sudria, I.B. Nyoman
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14126

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif kimia koloid berbantuan komputer untuk siswa SMA. Penelitian pengembangan ini terdiri dari dua tahap pokok, yaitu 1) tahap pembuatan prototipe multimedia pembelajaran interaktif (tahap I), serta 2) tahap validasi dan uji coba produk (tahap II). Tahap pembuatan prototipe multimedia pembelajaran interaktif menggunakan model pengembangan menurut Luther yang terdiri dari tahap concept, design, meterial collecting, assembly, testing dan distribution. Validasi dan uji coba produk merujuk pada evaluasi formatif yang terdapat pada model pengembangan Dick and Carey. Subjek pada tahap validasi meliputi 1 orang dosen sebagai ahli isi, 1 orang dosen sebagai ahli media, 1 orang guru selaku praktisi, serta 3 orang siswa untuk uji coba perorangan dan 20 orang siswa untuk uji kelompok kecil. Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli isi, media pembelajaran interaktif sistem koloid mendapat skor rata-rata 4,76 atau tergolong ke dalam kriteria sangat baik. Sementara itu, hasil validasi oleh ahli media dan praktisi masing-masing memperoleh skor rata-rata 4,19 dan 3,82 dimana tergolong ke dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil uji coba produk yang dilakukan, baik uji perorangan maupun uji kelompok kecil dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran kimia interaktif sistem koloid mendapat dukungan positif dari siswa.

Page 2 of 15 | Total Record : 144