cover
Contact Name
Arie Widodo
Contact Email
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Jl. Mangkurejo, Ds. Kwangsan, Sedati - Sidoarjo
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan
ISSN : 23389184     EISSN : 26224283     DOI : 10.31800
Core Subject : Education,
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on 5 areas of educational technology as well as related topics. All articles are peer-reviewed by at least one peer-reviewers. Jurnal Kwangsan is published online and printed twice in a year. July and December. The scope of Jurnal is innovative works on Learning System Design, the development, implementation, assessment, management, research papers, and case studies of educational technology, which are effective in giving positive contributions to schools and educational institutions
Arjuna Subject : -
Articles 168 Documents
ADAPTASI TEKNOLOGI QR CODE AUDIO PADA TORSO BIOLOGI UNTUK SISWA TUNANETRA Faiza Indriastuti; Wawan Tri Saksono
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 6, No 2 (2018): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v6n2.p137--155

Abstract

Studying Biology for students with visual impairment and other visual impairments has been a difficult task, especially when it comes to living things. During this time, biology lessons related to the system on the human body done one of them through torso learning media and it became a problem for visual impairment learners. This paper aims to conduct studies and development of the use of QR Code audio for the visually impaired. The study focused on adaptation of QR Code and audio on Torso, and implementation of Torso Audio in Biology lessons for the visually impaired and other visual disorders. The study results revealed that the Audio Torso was designed by adapting the QR Code audio which was then pinned to the intended torso. By adapting learning technology through QR Code audio, it can minimize the Biology learning gap for blind students and other visual impairments. The use of Torso Audio is done in a classical and independent manner. Classically it is used integrated with Biology learning as teaching materials. Independent use is carried out by students outside of learning hours as an enrichment material. Through the Audio Torso, educators and students get benefits and fulfilled the need for more auditive learning media. ABSTRAKMempelajari biologi bagi siswa tunanetra dan gangguan penglihatan lainnya, merupakan kesulitan tersendiri, apalagi jika menyangkut dengan kehidupan makhluk hidup. Selama ini, pelajaran biologi yang menyangkut dengan sistem pada tubuh manusia dilakukan salah satunya melalui media pembelajaran torso dan itu menjadi permasalahan tersendiri bagi peserta didik tunanetra. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan kajian dan pengembangan terhadap pemanfaatan QR Code audio bagi tunanetra. Kajian difokuskan pada adaptasi QR Code dan audio pada Torso, dan pemanfaatan Torso Audio pada pelajaran Biologi bagi tunanetra. Hasil kajian diketahui bahwa Torso audio dirancang dengan mengadaptasi QR Code audio yang selanjutnya disematkan pada torso yang dimaksud. Dengan melakukan adaptasi teknologi pembelajaran melalui QR Code audio, dapat meminimalisir kesenjangan pembelajaran Biologi bagi siswa tunanetra dan gangguan penglihatan lainnya. Pemanfaatan Torso Audio dilakukan secara klasikal dan mandiri. Secara klasikal dimanfaatkan terintegrasi dengan pembelajaran Biologi sebagai bahan ajar. Pemanfaatan secara mandiri dilakukan oleh peserta didik diluar jam pembelajaran sebagai bahan pengayaan. Melalui Torso Audio tersebut, pendidik dan peserta didik mendapatkan manfaat dan terpenuhi kebutuhan media pembelajaran yang lebih auditif.
PENGEMBANGAN BUKU AUDIO UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK DISLEKSIA Faiza Indriastuti
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 3, No 2 (2015): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v3n2.p91--106

Abstract

Difficulty learning for learners refers to significant learning problems in learning. One is dyslexics who have difficulty in reading and reading comprehension. Therefore needed the help of technology that can be used as a tool for dyslexic learners in that learning, so as to overcome gaps in their understanding of learning. This article discusses how to develop instructional media as a solution that can be used to overcome for learners difficulties as dyslexic. The one of technologies development that relevant can be used to help students with dyslexia is audiobooks. DTB is one of audiobooks format that can assist learners with learning difficulties as dyslexics become better learners. Because, DTB is can be an effective aids to support the learning of reading and increase in reading comprehension, so as to improve the ability of learners with dyslexia that will ultimately lead to better of value lessons. DTB form in accordance with the needs of dyslexic learners is Tobi DAISY, which is in the form of digital talking books are synchronized between the visual (text, images, tables, charts) and audio. It is possible to make it easier for dyslexic learners in learning to read or understand the reading. The purpose of this article is to give an overview of Tobi DAISY de-velopment that could be used and produced individually for dyslexics to fit the required content. Through Tobi DAISY advantages, it can be concluded that this relevant to be used for dyslexics to help in reading and reading comprehension. AbstrakKesulitan belajar bagi peserta didik mengacu pada masalah belajar yang signifikan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah penderita disleksia yang mempunyai kesulitan dalam membaca maupun memahami bacaan. Oleh karenanya diperlukan bantuan teknologi yang dapat digunakan sebagai alat bantu peserta didik disleksia dalam belajar membaca atau memahami bacaan, sehingga dapat mengatasi kesenjangan pemahaman mereka dalam pembelajaran. Artikel ini membahas tentang bagaimana mengembangkan media pembelajaran sebagai solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik disleksia. Salah satu pengembangan teknologi yang relevan dapat digunakan membantu peserta didik disleksia adalah buku audio. DTB merupakan salah satu format buku audio yang membantu peserta didik yang memiliki kesulitan belajar menjadi pebelajar yang lebih baik. Karena, DTB dimungkinkan dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung dalam kegiatan belajar membaca dan peningkatan pemahaman bacaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik disleksia dalam membaca dan memahami bacaan yang pada akhirnya akan mengarah ke nilai yang lebih baik. Format DTB yang sesuai dengan kebutuhan anak disleksia adalah Tobi DAISY, yang merupakan buku bicara dalam bentuk digital yang disinkronisasikan antara visual (teks, gambar, tabel, denah) dan audio. Hal ini dimungkinkan lebih memudahkan peserta didik disleksia dalam belajar membaca atau memahami bacaan. Tujuan kajian artikel ini adalah memberikan gambaran pengembangan Tobi DAISY yang dapat digunakan dan diproduksi secara pribadi bagi pend erita disleksia sehingga sesuai dengan konten yang dibutuhkan. Melalui kelebihan yang dimiliki Tobi DAISY, maka dapat disimpulkan relevan untuk digunakan bagi penderita disleksia dalam membantu belajar membaca dan memahami bacaan.
PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI SIMULATOR KAMERA VIDEO BERBASIS ANDROID Heri Triluqman Budisantoso; nFn Mulyoto; Leo Agung Sutimin
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 6, No 1 (2018): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v6n1.p74--91

Abstract

The integration of Information and Communication Technology (ICT) in the learning process developed into a fight trought various designs and strategies which can be grouped into (1) E-learning as a learning form system that utilizes electronic devices and digital media,  and (2) Mobile learning (M-learning)  as a particular learning form to utilize mobile communication devices and information technology. The rapid development of mobile devices, relatively easy operation,  and more affordable prices,  is supporting factors in the widespread use of mobile learning into a new alternative of learning media. Those conditions encourage the learning paradigm that can be done anytime and anywhere.  The purpose of research to be achieved is to develop the design of the android camera based simulator software model as a learning media in cinematography lesson study program of educational technology FIP Unnes.  This research method refers to the research and development strategy proposed by Borg and Gall (in Sukmadinata,  2016) with some modifications that have been developed by Sukmadinata.  The research procedure used in the study focusing on the development stages of application design model.  The steps includes the following steps (1) model development (product design), (2) design validation, (3) design revisions. The results of research on the development of video camera simulator model can be concluded that the application of android based video camera in the process of validation by media experts obtained the results of software engineering aspects obtained 92 scores with very good category, while the visual communication design aspect scored 84, also with very good category. As for the material experts, validation on aspects of learning design got score 85 with very good category as well. Based on the validation results of media experts and materials experts, the application of this androdi-based video camera simulator is improved according to the records of media experts and material experts. Before used in the next research process should this application really well prepared, so the results obtained in accordance with the expected AbstrakPengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran terus berkembang dengan berbagai pola dan strategi, yang dapat dikelompokkan menjadi (1) sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, dan (2) mobile learning (m-learning) sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak. Perkembangan perangkat mobile yang begitu pesat, operasional yang relatif mudah, dan harga yang semakin terjangkau, merupakan faktor pendorong semakin meluasnya penggunaan mobile learning menjadi alternatif baru media pembelajaran. Kondisi tersebut mendorong terbentuknya paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mengembangkan desain model Aplikasi Simulator Kamera Video Berbasis Android sebagai media pembelajaran mata kuliah sinematografi pembelajaran prodi Teknologi Pendidikan FIP Unnes. Metode penelitian ini mengacu pada strategi penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2016) dengan beberapa modifikasi yang telah dikembangkan oleh Sukmadinata. Adapun dalam artikel ini, prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian, fokus pada tahap pengembangan desain model aplikasi. Dalam tahap ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut (1) Model pengembangan (desain produk), (2) Validasi desain, (3) Revisi desain, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengembangan desain model aplikasi simulator kamera video berbasis android dilakukan melalui langkah-langkah sesuai prosedur penelitian di atas, diawali dengan analisis kebutuhan, kemudian menyusun peta kompetensi, peta materi, Garis Besar Isi Media (GBIM), jabaran materi, flowchart dan naskah, kemudian dilakukan validasi desain dan revisi produk. Desain model aplikasi simulator kamera video ini juga siap digunakan untuk tahap penelitian dan pengembangan selanjutnya. Penggunaan aplikasi simulator kamera video berbasis android sangat diperlukan dalam proses pembelajaran mata kuliah sinematografi pembelajaran, khususnya materi teknik dan prosedur pengambilan gambar karena dapat membantu mahasiswa belajar secara mandiri
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BERDASARKAN TOPIK TERTENTU MELALUI MEDIA PRESENTASI PADA SISWA KELAS XII SMALB TUNARUNGU KARYA MULIA SURABAYA Totok Warsito
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 2, No 2 (2014): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v2n2.p108--121

Abstract

Writing skills based on the topic of the presentation by some used in the lesson for students of class XII SMALB Tunarungu Karya Mulia Surabaya is to help the students. Teachers can explained a knowledge of the images through life (video), picture dead, even a teacher can make variety of information are connected through the internet at the time. Media is developed for writing on a specific topic in learning encounters many obstacles, based on a particular topic proven low-self municipality study result of the students far below KKM. For that writer do a class action research (PTK) includes 3 cycle and each cycle consists of two times. The research starts from the pre action activities as spearhead of research action class, and then continued with a cycle 1, 2, to cycle the cycle 3. The results indicate an increase in the class learned the student of class XII SMALB Karya Mulia Surabaya based on a speci c topic during a presentation by the media. AbstrakKeterampilan menulis karangan berdasarkan topik tertentu melalui media presentasi yang digunakan pembelajaran bagi siswa kelas XII SMALB Tunarungu Karya mulia Surabaya sangat membantu mempermudah pemahaman siswa. Guru dapat menjelaskan berbagai pengetahuan, baik melalui tulisan, gambar hidup (video), maupun gambar mati. Bahkan guru dapat memilih berbagai informasi melalui internet yang disambungkan pada media presentasi. Media ini dikembangkan karena pelajaran menulis berdasarkan topik tertentu menemui kendala, yang terbukti dari masih rendahnya nilai hasil belajar siswa, jauh di bawah KKM. Oleh karena itu, penulis tergugah untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencakup 3 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dimulai dari kegiatan pra tindakan, dilanjutkan dengan siklus-1, siklus-2, sampai dengan siklus-3. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas XII SMALB Karya Mulia Surabaya dalam menulis berdasarkan topik tertentu melalui media presentasi.
ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU TEKS PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII Anggraeni Dian Permatasari; Ence Oos Mukhamad Anwas
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v7n2.p156--169

Abstract

Based on reality, textbook is the main learning source. Based on Curriculum 2013, textbook is not only to present subjects, but also to embed character education. The aim of the study is to analyze character education content on chemistry subject of the natural sciences textbook of 7th grade students of second semester, which was published by Ministry of Education and Culture. The study was conducted by qualitative method using content analysis technique to study the conformity of chemistry subject with character education aspect in Curriculum 2013. There are two chemistry subjects in the textbook. They are Environmental Pollution and Global Warming. The study results showed the values that have not been mentioned yet in the Environmental Pollution were religious, confidence, and communicative. While Global Warming subject have already mentioned all the values of Basic Competencies 3 and 4.  AbstrakRealitas bahwa Buku Teks Pelajaran menjadi sumber belajar utama di sekolah. Sesuai tuntutan kurikulum 2013, buku teks pelajaran tidak sekedar menyajikan materi, akan tetapi juga perlu menanamkan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis muatan pendidikan karakter pada materi Kimia dalam buku teks pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, kelas VII semester 2, yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan teknik analisis isi untuk mengetahui kesesuaian materi Kimia dengan aspek pendidikan karakter dalam kurikulum 2013. Adapun materi kimia yang terdapat dalam buku tersebut yaitu Pencemaran Lingkungan dan Pemanasan Global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang belum disampaikan dalam bab Pencemaran Lingkungan adalah nilai religius, percaya diri, dan komunikatif. Sedangkan dalam bab Pemanasan Global telah disampaikan semua nilai yang terkandung dalam Kompetensi Dasar 3 dan Kompetensi Dasar 4.
PERAN DAN TANTANGAN PROFESI PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN ABAD 21 Bambang Warsita
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p77--90

Abstract

Objects in the science of instructional technology are instructional and learning. Instructional and learning are experiencing change and tremendous transformation lately, especially at the turn of the millennium leading to the 21st century. Therefore, this condition is a challenge and demand professional role of instructional technology developers (PTP) to provide solutions. This study aims to describe what are the roles and challenges of the profession instructional technology developer in the learning of the 21st century, as well as what products should be produced by PTP in the future. This study uses a descriptive method. Data collection techniques and information through a literature study. The results of this literature review indicate that the future development of instructional technologies should be able to produce products such as; innovative ICT-based learning models, instructional media, and the application of e-learning. Therefore, the role and challenges facing the current PTP, namely: PTP must be creative and innovative to develop cutting-edge learning model appropriate learning paradigm of the 21st century; PTP must work collaboratively with other professionals in a team to produce a product; PTP needs to improve their competencies, they are competency in the area of learning and competency in the area of technology, especially regarding the new learning media; PTP needs to show real work and o er solutions to problems of learning with e-learning applications. Finally PTP products will be awaited and necessary to support the implementation of the learning process in different types, levels and appropriate education pathway applicable curriculum. AbstrakObjek keilmuan teknologi pembelajaran adalah belajar dan pembelajaran. Belajar dan pembelajaran mengalami perubahan dan transformasi yang luar biasa akhir-akhir ini, terutama pada pergantian millennium mengawali abad ke 21. Kondisi ini menjadi tantangan dan menuntut peran profesi Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) untuk memberikan solusinya. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa peran dan tantangan profesi pengembang teknologi pembelajaran dalam pembelajaran abad 21, serta produk-produk apa yang harus dihasilkan oleh PTP di masa depan. Kajian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dan informasinya melalui studi literatur. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa ke depan pengembang teknologi pembelajaran harus mampu menghasilkan produk-produk berupa; model pembelajaran inovatif berbasis TIK, media pembelajaran, dan aplikasi e-pembelajaran. Oleh karena itu, peran dan tantangan yang dihadapi PTP saat ini yaitu: PTP harus kreatif dan inovatif mengembangkan model pembelajaran mutakhir yang sesuai paradigma belajar abad 21; PTP harus bekerja sama secara kolaboratif dengan profesi lain dalam suatu tim untuk menghasilkan produk; PTP perlu meningkatkan kompetensinya, yaitu kompetensi bidang pembelajaran dan kompetensi bidang teknologi khususnya mengenai media pembelajaran terbaru; dan PTP perlu menunjukkan karya nyata dan menawarkan solusi-solusi masalah pembelajaran dengan aplikasi e-pembelajaran yang tepat guna. Akhirnya, peran dan produk-produk PTP tersebut ditunggu dan dibutuhkan untuk menunjang terselenggaranya proses pembelajaran di berbagai jenis, jenjang dan jalur pendidikan sesuai kurikulum yang berlaku.
PENGEMBANGAN MODEL PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL, TERTINGGAL, DAN TERDEPAN Ade Koesnandar
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2 (2013): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v1n2.p122--142

Abstract

This article is about the development of information and communication technology utilization model for education on remote, rural and border areas in Indonesia. The model is named “PSB di Daerah 3T” or information and communication technology-based learning resource center at school on remote, rural, and border areas. The model was developed based on modern learning, empowering, bottom- up, and partnership approaches and also set a benchmark with experiences of other countries. Piloting was developed in five sub-districts, they are Naringgul in Cianjur (West Java), Cijaku in Lebak (Banten), Atambua in Belu (East Nusa Tenggara), Sebatik in Nunukan (East Kalimantan), and Marore in Sangihe Islands (North Sulawesi). An elementary and a secondary school without electricity and internet access were choosen within each sub-district. Then a pack of learning resource contained an electric generator solar cell, a parabolic antenna, a television set, 6 units of laptop, wi-fi apparatus, and a hard disc of digital open learning material was given to each school. To ensure the success of the program a series of activities were conducted such as training, assistance, monitoring, and evaluation. Hopefully, within the following three years the program could be fully adopted and run independently by the school itself. Then the model couldbe disseminated to another districts that have similar characteristics. AbstrakArtikel ini menjelaskan pengembangan model pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk sekolah di daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan. Model diwujudkan dalam bentuk “PSB di Daerah 3T” yakni pusat sumber belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi di sekolah pada daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan. Pengembangan dilakukan berdasarkan konsep pembelajaran modern, pemberdayaan, tumbuh dari bawah, dan kemitraan, serta dengan belajar dari pengalaman Negara lain. Rintisan dikembangkan di lima daerah, yaitu Naringgul, Cianjur (Jawa Barat), Cijaku, Lebak (Banten), Atambua, Belu (NTT), Sebatik, Nunukan (Kalimantan Timur), dan Marore, Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara). Pada masing-masing daerah tersebut dipilih satu Sekolah Dasar dan satu Sekolah Lanjutan tingkat Pertama yang tidak terjangkau layanan energi listrik dan akses internet. Pada masing-masing sekolah tersebut diberikan paket bantuan pusat sumber belajar lengkap yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, antena parabola, pesawat televisi, 6 unit laptop, modem, wi-fi, dan sebuah harddisk satu terabyte berisi konten bahan belajar digital. Guna menjamin keberhasilan program ini diberikan pula paket pelatihan dan bimbingan, pendampingan, serta monitoring dan kajian. Selanjutnya diharapkan program ini dapat dijalankan secara mandiri oleh masing-masing sekolah. Model ini dapat diadopsi atau diadaptasi oleh Dinas Pendidikan dalam rangka memberikan layanan peningkatan kualitas pembelajaran di daerah masing-masing.
PROBLEM BASED E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA Puji Ariyati; I Wayan Sukrawarpala; I Wayan Santyasa
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v9n1.p70--89

Abstract

Many concepts of chemistry about abstract things that require strong understanding to the concepts by relating it in daily life. Its implementation does not only have to be directly face to face, but also can be through e-learning. The aim of this study is at describing the differences in the influence of the Problem-Based e-Learning (PBeL) model with Direct e-learning (DeL) model on critical thinking skills and chemistry learning achievement. This quasi-experimental study was applied in which thepretest-posttest non-equivalent control group design, involving 3 classes (95 students) of Class X MIPA SMAN-1 Bebandem. The study sample consisted of 2 classes (64 students). Critical thinking skills and chemistry learning achievement data were obtained from the critical thinking skills test scores and chemistry learning achievement. Data were analyzed descriptively by using one-way MANCOVA. The results showed that, there were significant differences in: (1) critical thinking skills and learning achievement together between students learning with PBeL and DeL models (F= 26,363; p<0.05); (2) critical thinking skills between students learning with PBeL and DeL models (F= 36,278; p<0.05); (3) learning achievement between students learning with PBeL and DeL models (F= 9,859; p <0.05). PBeL model has a greater effect than DeL on critical thinking skills and Chemistry learning achievement of class X students of SMAN-1 Bebandem AbstrakBanyak konsep kimia tentang hal-hal abstrak yang memerlukan pemahaman yang kuat dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaannya tidak harus secara tatap muka tetapi bisa melalui e-Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan pengaruh model Problem-Based e-Learning (PBeL) dengan model Direct e-Learning (DeL) terhadap keterampilan berpikir kritis dan prestasi atau hasil belajar Kimia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan pre-test and post-test non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah 3 kelas paralel (95 siswa) kelas X MIPA SMAN-1 Bebandem. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas paralel (64 siswa). Data keterampilan berpikir kritis dan prestasi/hasil belajar kimia diperoleh dari skor tes keterampilan berpikir kritis dan prestasi/hasil belajar Kimia. Data dianalisis secara deskriptif dan MANCOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada (1) keterampilan berpikir kritis dan prestasi/hasil belajar secara bersama-sama antara peserta didik yang belajar dengan model PBeL dan DeL (F=26,363;  p<0,05), (2) keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang belajar dengan model PBeL dan DeL (F=36,278; p<0,05); dan (3) prestasi/hasil belajar Kimia antara peserta didik yang belajar dengan model PBeL dan DeL (F = 9,859; p<0,05). Model PBeL berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan DeL terhadap keterampilan berpikir kritis dan prestasi/hasil belajar Kimia siswa kelas X SMAN-1 Bebandem.
MODEL BUKU TEKS PELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Oos M. Anwas
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v4n1.p17--32

Abstract

Innovation on book industry, textbooks of particular, tends to be relatively static, eventhough the demand and the development of ICT advances very fast. This article aims to study the benefits and the development model of ICT based textbooks. This article applies a review method of relevant literature. The results show that the benefits of ICT-based textbooks are among others: enabling the content presented in multimedia format so that it becomes more attractive and easily understood, learning becomes more active, variety, interactive, more productive in efficient manner, and in line with the development trend of the digital native generation.The ICT-based textbooks development can be packaged in audiobooks and e-books. The development of audiobooks and e-books is done by repackaging the printed books into audio media by optimizing dialogue or monologue, music, and sound effects aspects.The development model of e-books and audiobooks is done by changing the printed book content into digital format including the text, images, audio, video, animation, and interactive simulations according to the characteristics of the lesson content. The study concluded that ICT-based textbooks needs to be developed in the models of audiobook and e-book by presenting the learning content in multimedia format so that it becomes more attractive and easily understood by learners. AbstrakInovasi industri perbukuan terutama buku teks pelajaran cenderung statis, padahal tuntutan dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat pesat. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji manfaat dan model pengembangan buku teks pelajaran berbasis TIK. Tulisan ini menggunakan metode kajian literatur yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa manfaat buku teks pelajaran berbasis TIK antara lain: menyajikan konten mutimedia sehingga lebih menarik dan mudah dipahami; belajar lebih aktif, variatif, dan interaktif; secara produksi lebih efisien; serta sesuai dengan trend perkembangan generasi digital native. Pengembangan buku teks pelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui model audiobook dan e-book. Pengembangan model audiobook dilakukan dengan cara mengemas buku cetak ke dalam media audio dengan mengotimalkan aspek: dialog/monolog, musik, dan efek suara. Pengembangan model e-book dilakukan dengan cara mengubah sajian konten buku cetak ke dalam format digital, meliputi unsur: teks, gambar, audio, video, animasi, dan simulasi interaktif sesuai dengan karakteristik dari konten pelajaran tersebut. Kajian ini menyimpulkan bahwa buku teks pelajaran berbasis TIK perlu dikembangkan baik model audiobook maupun e-book dengan menyajikan konten pembelajaran secara multimedia sehingga lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik.
PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR FLIPBOOK PADA MATERI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA BERBASIS PENDEKATAN STEM-PjBL BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN Deni Ainur Rokhim; Hayuni Retno Widarti; Fauziatul Fajaroh
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 8, No 2 (2020): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v8n2.p234--250

Abstract

In high school, chemistry learning there are redox and electrochemistry topics that equip students knowledge about the development of science and technology. Redox and electrochemistry learning topics will be more effective and efficient if students learn independently through learning materials developed by the educator so that students master the competencies that have been determined. In addition, educators are required to be skilled in the use of 21st century media and technology, such as learning materials that are packaged in e-books. So far, learning materials that have not been integrated into the Science Technology Engineering and Mathematics-Project Based Leaning (STEM-PjBL) learning model have not been developed. At present, STEM-PjBL research is a trending topic. The purpose of this study was to develop and determine the feasibility of flipbook teaching materials on redox and electrochemistry materials based on the STEM-PjBL approach assisted with learning videos. The development method used in this study is the Brog and Gall development model which is limited to five stages. The result of this research and development is a product in the form of learning materials which refers to the syllabus of the 2013 curriculum. This product is the result of the validation of a chemist (lecturer) and two chemistry teachers on lesson material learning. The results of validation are 92.71% and 92.78% respectively, which means that the product produced is very feasible. Readability test conducted on 30 students of SMAN 3 Sidoarjo obtained an average percentage of eligibility of 98.30% with very feasible criteria. So, the development of this flipbook has fulfilled the needs and high usage feasibility. AbstrakPada pembelajaran Kimia SMA, terdapat materi pelajaran redoks dan elektrokimia yang ditujukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang perkembangan sains dan teknologi. Pembelajaran materi redoks dan elektrokimia akan lebih efektif dan efisien jika siswa belajar mandiri melalui bahan belajar yang dikembangkan sendiri oleh pendidik agar siswa menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu, pendidik dituntut juga untuk terampil dalam penggunaan media dan teknologi abad 21 ini, seperti bahan belajar yang dikemas dalam bentuk e-book. Selama ini, belum dikembangkan bahan belajar yang terintegrasi ke dalam model pembelajaran Science Technology Engineering and Mathematics-Project Based Leaning (STEM-PjBL). Saat ini, penelitian STEM-PjBL menjadi trending topic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan bahan ajar flipbook pada materi redoks dan elektrokimia berbasis pendekatan STEM-PjBL berbantuan video pembelajaran. Metode pengembangan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah model pengembangan Brog dan Gall yang terbatas sampai lima tahap. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebuah produk yang berupa bahan belajar yang mengacu pada silabus Kurikulum 2013. Produk ini merupakan hasil validasi seorang ahli kimia (dosen) dan dua orang guru kimia terhadap bahan belajar RPP. Hasil validasi secara berturut-turut menunjukkan persentase 92,71% dan 92,78% yang berarti produk yang dihasilkan sangat layak. Uji coba keterbacaan produk yang dilakukan terhadap 30 siswa SMAN 3 Sidoarjo diperoleh rata-rata persentase kelayakan sebesar 98,30% dengan kriteria sangat layak.  Jadi, pengembangan bahan belajar flipbook ini telah memenuhi kebutuhan dan kelayakan pemakaian yang tinggi.

Page 1 of 17 | Total Record : 168