cover
Contact Name
Djoko Apriono
Contact Email
teladan.unirow@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
teladan.unirow@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. tuban,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran
ISSN : 25273191     EISSN : 26229927     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
KETERKAITAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR DENGAN KREATIVITAS GURU DALAM PENYAMPAIAN MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Wendri Wiratsiwi
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.407 KB)

Abstract

Untuk pengembangan fungsi otak kanan, di lembaga Sekolah Dasar kurikulum satuan pendidikan memuat mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Dalam pembelajarannya, fakta yang ada pelajaran tersebut hanya diterapkan sebagian dan dalam waktu-waktu tertentu saja, karena kebanyakan guru beranggapan bahwa mata pelajaran ini tidak begitu penting. Anak dilatih menyanyi, menari, melukis dan mozaik hanya saat menjelang mengikuti lomba- lomba tanpa memandang tujuan jangka panjang yaitu membekali anak dengan keterampilan/skill juga. Guru-guru yang mengampu mata pelajaran tersebut cenderung kebingungan memilih bahan atau media pembelajaran dengan alasan sulit mendapatkannya, sehingga guru hanya terpaku pada sebuah buku gambar. Pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi mulai diperlukan penegasan tentang teori- teori berkesenian, budaya dan keterampilan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan pada anak Sekolah Dasar terutama kelas tinggi, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas yang ia miliki. Model pembelajaran alam sekitar merupakan model pembelajaran dengan memanfaatkan sumber-sumber dari alam sekitar dalam kegiatan belajar dan mengajar, yang menarik karena dalam penyampaiannya lebih berkaitan dengan benda yang konkret. Masa usia anak pada kelas tinggi merupakan masa anak mulai berpikir dari yang konkret ke yang abstrak. Melalui bimbingan guru, anak diperkenalkan dan dibimbing untuk berkesenian. Dengan demikian, terdapat keterkaitan yang sangat erat antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas guru dalam penyampaian mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) yaitu mulai dari guru memilih, menentukan, dan membuat media pembelajaran, hingga tercapainya tujuan pembelajaran.
INOVASI PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL VCT (VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE) Mega Puspita Sari
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.178 KB)

Abstract

Dalam melihat kualitas SDM, aspek etika dan moralitas sering tidak diperhatikan, sehingga meski SDM telah dipandang berkualitas dalam kinerjanya, tetapi masih kurang dalam misi pandangan dan tingkah laku etisn dan moral nya. Akibatnya, ketahahanan mental SDM tidak mampu menghadapi berbagai permasalahan dalam pekerjaanya atau tidak memperlihatkan tingkah laku etis dalam kehidupan kesehariaanya. Salah satu hasil inovasi pendidikan yaitu dalam hal model pembelajaran. Maka penulis akan membatasi pembahasan mengenai inovasi pendidikan, dimana di dalam makalah ini, penulis hanya membahas mengenai Inovasi pembelajaran Pkn dengan model VCT (Value Clarification Tehnique) yang salah satu ciri paradigma baru pembelajaran PKn adalah tidak lagi menekankan pada mengajar tentang PKn, tetapi lebih berorientasi pada membelajarkan PKn atau upaya-upaya guru untuk ber-PKn. VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. Djahiri (1979:115) mengemukakan bahwa Value Clarification Technique, merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan dan menggali/ mengungkapkan nilai-nilai tertentu dari diri peserta didik. Model pembelajaran VCT, akan mudah mengungkap sikap, nilai dan moral siswa terhadap suatu kasus yang disajikan oleh guru. Tentu saja harus dibekali dengan kemampuan guru dalam menguasai keterampilan dan teknik dasar mengajar dengan baik. Sikap demokratis, ramah, hangat dan nuansa kekeluargaan yang akrab diperlukan, sehingga siswa berani berpendapat dan beda pendapat dengan guru maupun dengan siswa lain. Sedangkan untuk evaluasi guru dapat melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil belajar. Pada evaluasi proses dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan jalannya diskusi, sikap dan aktivitas siswa maupun proses pembelajaran secara menyeluruh dan evaluasi hasil dapat dilihat dari hasil tes.
PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DENGAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIAUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA BAGI SISWA KELAS III SD Arik Umi Pujiastuti
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.729 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media power point dengan metode menulis berantai.. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilasanakan pada dua siklus tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Data penelitian diperoleh dari tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media power point dengan teknik menulis berantai dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Adapun pada siklus I persentase sebesar 25.00% dan siklus II sebesar 85.00%. Demikian juga dengan rata-rata nilai tes keterampilan menulis juga mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 55.55 dan pada siklus II meningkat menjadi 66.45. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memacu tenaga pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan media metode pembelajaran sehingga keterampilan menulis siswa akan lebih baik.
TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA TERHADAP MATERI INTEGRAL BERDASARKAN ASAL SEKOLAH Edy Nurfalah
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.55 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi peneliti bahwa sebagian mahasiswa telah mengenal materi integral pada saat SMA/MA khususnya yang mengambil jurusan IPA dan siswa SMK kelompok bidang teknologi, kesehatan dan pertanian. Oleh karena itu, boleh jadi tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi integral pada mata kuliah matematika dasar berbeda satu dengan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi integral pada mata kuliah matematika dasar yang diampu peneliti berdasarkan latar belakang sekolah mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (kuantitatif) yang datanya diambil dengan angket dan tes tulis. Adapun tingkat penguasaan yang dimaksud dalam penelitian ini peneliti klasifikasikan sebagai berikut: 1) sangat menguasai, jika diukur dengan skor yang diperoleh sekurang-kurangnya 76% dari skor maksimal ideal untuk kategori yang bersangkutan; 2) menguasai, jika diukur dengan skor yang diperoleh mahasiswa antara 56%–75% dari skor maksimal ideal; 3) kurang menguasai, jika diukur dengan skor yang diperoleh mahasiswa antara 40%–55% dari skor maksimal ideal; 4) tidak menguasai, jika diukur dengan skor yang diperoleh antara 0%–40% dari skor maksimal ideal. Selanjutnya dilakukan analisis ragam satu arah (one way anova) untuk menguji adanya perbedaan rata-rata hasil tes mahasiswa berdasarkan asal sekolah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi integral berdasarkan asal sekolah. Mahasiswa yang berasal dari SMK dengan skor rata-rata 67,33 masuk dalam klasifikasi menguasai; mahasiswa yang berasal dari SMA/MA jurusan IPA dengan skor rata-rata 61,93 masuk dalam klasifikasi menguasai; sedangkan mahasiswa yang berasal dari SMA/MA jurusan IPS dengan skor rata-rata 41,82 masuk dalam klasifikasi kurang menguasai. Berdasarkan hasil analisis ragam satu arah (one way anova) juga ditunjukkan ada perbedaan signifikan rata-rata hasil tes mahasiswa berdasarkan asal sekolah. Ini ditunjukkan dari nilai F = 7,319 yang lebih besar dari F(2,46)(0,95) = 4,00. Atau Sig. = 0,002 < 0,05 = α.
PEMBELAJARAN BENCANA TANAH LONGSOR TERINTEGRASI DALAM MATERI GAYA DENGAN MEDIA TRANSVISI BERVISI SETS UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ifa Seftia R Widiyanti
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.168 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui minat belajar dan hasil belajar siswa pada materi gaya yang dikaitkan dengan bencana tanah longsor menggunakan media transvisi bervisi SETS (Science Environment Technology Social) untuk menambah pengetahuan siswa tentang bencana tanah longsor. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Implementasi media transvisi menggunakan desain posttest-only control design dengan subjek kelas IV SDN 1 Sendang Mulyo tahun ajaran 2010/ 2011. Kelas IV A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan media transvisi yang dikembangkan oleh peneliti, sedangkan kelompok kontrol menggunakan buku ajar yang selama ini digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan minat belajar dan hasil belajar siswa pada materi gaya terhadap bencana tanah longsor yang menggunakan media transvisi bervisi SETS lebih baik dari siswa yang menggunakan buku ajar dari guru.
MANAJEMEN PEMBELANJAAN DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI Henny Sri Astuty
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.77 KB)

Abstract

Manajemen pembelanjaan bagi mahasiswa pendidikan ekonomi cenderung dikatakan hanya sekedar nama mata kuliah, namun pada dasarnya tidak seperti hal yang selalu dikatakannya. Manajemen pembelanjaan memiliki dampak yang sangat positif terhadap semua kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan oleh gabungan 2 (dua) kata yaitu manajemen dan pembelanjaan. Kegiatan manajemen dapat dimulai dari perencanaan, pengorganisaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang disertai oleh evaluasi. Sedangkan pembelanjaan berorientasi pada bidang pendanaan atau keuangan dimana semua kegiatan membutuhkan pendanaan, dengan demikian manajemen pembelanjaan merupakan kegiatan yang selalu menghubungkan antar kegiatan mulai dari bagimana cara mendapatkan dana, mengelola dana, hingga membuat laporan tentang dana yang digunakan. Untuk memperoleh pemahaman yang sebenarnya terhadap manajemen pembelanjaan diperlukan langkah berupa penanaman pengertian dan pemahamannya dalam kegiatan praktik. Terhadap penanaman dan pemahaman akan arti pentingnya manajemen pembelanjaan baru dilaksankan oleh sebagian kecil mahasiswa pendidikan ekonomi, sehingga pada saat yang telah ditentukan permasalahan dalam pembelanjaan dapat teratasi dan tercapainya sebuah tujuan.
PEMBELAJARAN SASTRA: Prinsip, Konsep, dan Model Pembelajaran Sastra Suhariyadi Suhariyadi
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.016 KB)

Abstract

Tulisan ini hendak memberikan penjelasan sebagai hasil studi kepustakaan tentang prinsip-prinsip dasar pembelajaran sastra dan konsep dasarnya. Prinsip-prinsip dan konsep dasar tersebut diharapkan dapat memberikan landasan filosofis dan operasionalnya. Lebih lanjut pengajar sastra akan secara optimal membelajarkan siswa tentang sastra sesuai dengan hakikatnya sebagai dunia imajinatif dan kreatif (fiktif). Berdasarkan studi kepustakaan diperoleh kesimpulah: pembelajaran sastra hendaknya terfokus kepada perolehan pengalaman langsung yang didapat siswa ketika berinteraksi dengan karya sastra. Pengalaman langsung tersebut dapat berupa membaca dan menulis karya sastra. Kecenderungan pembelajaran sastra yang selama ini terjadi dengan memberikan fakta-fakta, konsep-konsep, dan pengertian-pengertian, justru menjauhkan hakikat pembelajaran sastra itu sendiri.
THE USE OF COMIC AS MEDIA IN TEACHING SPEAKING OF NARRATIVE TEXT FOR THE EIGHTH GRADERS OF JUNIOR HIGH SCHOOL Ratih Ayu Puspitasari; Christina I.T. Panggabean
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.2 November 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.167 KB)

Abstract

Speaking is one of the language skills that should be learnt by the students in studying English as a foreign language. Teachers should be creative to motivate their students with a unique and fun technique in learning. Therefore, the use of comic as a media in the class is one of the techniques that could stimulate students’ imagination to create a good story, especially used in retelling narrative text. The aims of the research are to describe how the teacher applies the use of comic and to know the students’ responses toward the use of comic in speaking narrative text. The research applies descriptive qualitative. The subject of the study were the teacher and the eighth grade students of SMPN 3 Tuban. The researcher collected the data through observation and interview. The researcher observed the condition and activities of using comic in learning narrative text in the class. After the observation the researcher interviewed some students about the use of comic as a media. They stated that learning by media such as comic was fun. They could increase their confidence when trying to retell the story in sequences by their comic and also practice their speaking well. From the data, it was found that using comic as a media is effective in teaching speaking narrative text because the teacher could know the students’ comprehension, build their imagination and creativity, and make the students enjoy the activity of speaking in narrative text. Moreover the students’ ability in speaking became better after the implementation of using comic as a media because they could retell the story by their own comic in front of other students fluently.
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN THEORY OF MIND PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Anindya Purnama
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.2 November 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.92 KB)

Abstract

This study aims to determine the application methods play a role to improve Theory of Mind (TOM) to preschoolers. The study involved subjects were 32 children in kindergarten Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban by dividing into two groups: the experimental group and the control group. The age range of children involved in the study ranging from 49-62 months of age. The average age of children was 54.9 months with comparison subjects by sex is a tad as many as 17 people (53%) while girls of 15 people (47%). Methods of data collection theory of mind to use the test consisted of 10 item question and measurement refers to the theories Wellman and Liu are the aspects of false belief includes the diverse desires, diverse belief, knowledge access, contents false belief, explicit false belief, belief emotion, and real-apparent emotion. Before the test the validity of data analysis based on professional judgment and item discrimination power of test results, while Test reliabilias using Cronbach's alpha with SPSS 22:00. The results showed that there was an increase in the ability of theory of mind in children of preschool age through methods play a role. This is indicated by an increase in theory of mind abilities score of 77% with the strong category.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI LINGKUNGAN FISIK DAN PERUBAHANNYA KELAS IV MIM 06 BRONDONG-LAMONGAN MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Anggun Winata; Nur Aini
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.2 November 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.105 KB)

Abstract

This research is motivated by a lack of class IV student learning outcomes in learning science at MIM-06 Brondong Lamongan. Teachers only do conventional learning, so that students more easily bored and not interested in the material that is taught. Therefore, in order to be able to increase student learning outcomes, the need for learning to create an atmosphere of learning interesting and fun. The purpose of this research is to improve student learning outcomes and physical environmental material amendments fourth grade MIM 06 Brondong- Lamongan through Contextual Teaching And Learning (CTL). This research is the Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles, with each cycle consisting of four phases of activity: (1) planning, (2) action, (3) observation, and (4) reflection. The subjects were students of class IV Mim 06 Brondong-Lamongan Semester II Academic Year of 2015/2016. The instrument used in this study are: syllabus, learning implementation plan, observation sheets, interview and evaluation sheets. Through the application of Contextual Teaching and Learning (CTL) obtaining results that completeness cognitive achievement of students has increased from cycle II (31%) and the second cycle (54%).

Page 1 of 10 | Total Record : 97