cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 25977555     EISSN : 25989871     DOI : https://doi.org/10.22225/wicaksana
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
Dinamika Peran Pacalang Dalam Menunjang Aktivitas Kepariwisataan di Desa Adat Tuban-Kuta Wesna Astara, I Wayan; Mardika, I Made
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 1, No 1: 2017
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The dynamics of the Pecalang’s role in the Traditional Village of Tuban has experienced multifunctional roles after the splendor of the tourism activities happened in the village. As a tourism area that is supported by Ngurah Rai International Airport and heterogeneous and multicultural population, this traditional village requires an arrangement of the socialreligious institution of Pecalang, the Village Security Forces that are in synergy with the Civil Defense (Hansip). The problems that arose in this research were 1). How the form of the Pecalang in supporting the tourism activities in the traditional village of Tuban was?; 2). How the implications of the Pecalang’s involvement in supporting the tourism activities in the village was? The method of approach with the type of the qualitative research, that is, the analysis of field data collection with consideration of the nature and scope of the research problems is in the characteristic of multidisciplinary. Based on the results of the research, it can be described that the multifunctional role of the Pecalang is empirically in synergy with the Security Forces of the traditional village (Hansip). The Pecalang and the Security Forces of the village altogether form a single integrated post to maintain the security, tranquility, and the orderliness at the traditional village of Tuban. The role of the Pecalang in the tourism of a pluralistic community is at the beginning in the domain of “religion,” custom, and culture, then flows to the domain of “state”/security and to the social-economic function of tourism activities. In the real juridical, the formation of Pecalang and the Security Forces of the village was just written in the village role “Penyacah” when the traditional village followed village a contest of traditional villages in the level of Badung Regency in 2016. At that time, there was a mistake to put the role of the Security Forces of the village and the Pecalang. The role of the village Security Forces and the Pecalang should be not in the role of “Penyacah, but in the role of “Nyeje” or “Ngele”/ the released role. Key word: Pecalang, multifunction, tourism , village role
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PERLAWANAN PIHAK KETIGA (DERDEN VERZET) TERHADAP PUTUSAN VERSTEK Pradnyawati, P; Laba, I Nengah
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 1: 2018
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahwa Derden Verzet merupakan upaya perlawanan dari pihak ketiga terhadap pelaksanaan putusan hakim. Derden verzet bukan merupakan upaya hukum oleh pihak ketiga terhadap putusan verstek, dan apa bila hal tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ikut sebagai pihak dalam putusan verstek, maka perlawanan ini sudah seharusnya ditolak oleh hakim dan bukan merupakan derden verzet. Perlawanan derden verzet yang sudah diajukan oleh pihak ketiga terhadap putusan verstek tersebut sudah semestinya ditolak karena bukan merupakan upaya hukum dari putusan verstek. Bahwa upaya hukum yang dapat dilakukan atas penjatuhan putusan verstek adalah verzet, dimana upaya hukum tersebut dilakukan oleh pihak tergugat, maka hakim didalam mempertimbangkan perlawanan pihak ketiga terhadap putusan verstek telah tidak memperhatikan dan mengabaikan ketentuan hukum acara perdata yang sudah berlaku. Sehingga putusannya bukan mengabulkan perlawanan, namun dalam hal ini pelawan harus dinyatakan sebagai pelawan yang tidak benar dan menolak perlawanan pelawan untuk seluruhnya.
MODEL PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN MENGELOLA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI BALI Upadani, I.G.A.W
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 1, No 1: 2017
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modal sosial merupakan sumber penting bagi individu dalam bertindak dan memberikan kualitas hidup yang baik. Oleh karenanya, modal sosial akan membentuk masyarakat menjadi kuat dan berkepribadian yang sanggup mengatasi permasalahan dengan cepat tanpa harus dirugikan (Coleman, 1988). Pemberdayaan masyarakat akan mengalami kegagalan tanpa menyadari pentingnya melibatkan dimensi kultural dan mendayagunakan peran modal sosial yang tumbuh di tengah masyarakat. Modal sosial yang berisikan kepercayaan, pertukaran timbal balik, norma-norma sosial, dan nilai-nilai etis merupakan pondasi penopang yang akan menentukan perkembangan dan keberlanjutan beragam aktifitas usaha di berbagai sektor kehidupan. Dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan masyarakat di daerah pedesaan, maka keterlibatan manusia yang bermukim di daerah hilir perlu dipertimbangkan, sehingga daerah aliran sungai yang ada disekitarnya akan dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku pemanfaat sumberdaya alam tersebut. DAS di beberapa tempat di Indonesia memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdaya alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi DAS semakin menurun dengan indikasi meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, dan kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam menunjang system kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir demikian besarnya. Sebagai suatu kesatuan tata air, DAS dipengaruhi kondisi bagian hulu khususnya kondisi biofisik daerah tangkapan dan daerah resapan air yang di banyak tempat rawan terhadap ancaman gangguan manusia. Hal ini mencerminkan bahwa kelestarian DAS ditentukan oleh pola perilaku, keadaan sosial-ekonomi dan tingkat pengelolaan yang sangat erat kaitannya dengan pengaturan kelembagaan (institutional arrangement). Tidak optimalnya kondisi DAS antara lain disebabkan tidak adanya adanya ketidakterpaduan antar sektor dan antar wilayah dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan DAS tersebut. Pengelolaan DAS terpadu dilakukan secara menyeluruh mulai keterpaduan kebijakan, penentuan sasaran dan tujuan, rencana kegiatan, implementasi program yang telah direncanakan serta monitoring dan evaluasi hasil kegiatan secara terpadu. Pengelolaan DAS terpadu selain mempertimbangkan faktor biofisik dari hulu sampai hilir juga perlu mempertimbangkan faktor sosial-ekonomi, kelembagaan, dan hukum. DAS sebagai suatu sistem akan memelihara keberadaannya dan berfungsi sebagai sebuah kesatuan melalui interaksi antar komponennya. Kualitas output dari suatu ekosistem sangat ditentukan oleh kualitas interaksi antar komponennya, sehingga dalam proses ini peranan tiap-tiap komponen dan hubungan antar komponen sangat menentukan kualitas ekosistem DAS (Senge, 1994 dan Kartodihardjo et al., 2004). Keyword: Modal sosial, Pemberdayaan, Masyarakat Desa, dan DAS
MEMAKNAI ISI RUMUSAN NORMA DALAM AWIG-AWIG DI DESA ADAT PINGGAN KINTAMANI BANGLI Suwitra, I Made; Wesna Astara, I Wayana; Irianto, I Ketut; Datrini, Luh Kade
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 1, No 1: 2017
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isi rumusan awig-awig desa adat tidak hanya sekedar rangkaian kata yang berisi norma terhadap petunjuk hidup tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan sehrusnya ditatai, karena terhadap penyimpangannya dapat dikenai reaksi yang disebut sanksi. Oleh karena itu isi rumusan awig-awig wajib disosialisasikan agar semua warga tahu isi dan maknanya, karena tidak jarang warga masyarakat tidak tahu tentang awig-awignya apalagi memahaminya. Selain itu tidak semua warga dapat mengerti tentang tata bahasa yang yang digunakan dalam awig-awig terutama generasi muda. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi sangat penting dilakukan dengan tujuan menjaring masukan dan pendapat sebelum awig-awig disahkan. Selain itu juga dimaksudkan agar semua warga masyarakat sejak awal tanggap dan menghormati hasil penyuratan awignya sendiri karena telah memiliki nilai keberlakuan sosiologis, filosofis, dan yuridis. Kata Kunci: Awig-awig, makna rumusan norma
TRANSPORT, METABOLISME DAN PERAN VITAMIN A DALAM IMUNITAS Cahyawati, Putu Nita
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin A sangat penting bagi kehidupan. Vitamin A diperoleh melalui makanan yang mengandung prekursor vitamin A (seperti carotenoid) atau vitamin A itu sendiri dalam betuk retinyl ester. Asam retinoat merupakan metabolit aktif dari vitamin A, yang berfungsi untuk meregulasi berbagai fungsi seluler seperti proliferasi sel, diferensiasi dan kematian sel pada berbagai tipe sel. Vitamin A juga berperan dalam berbagai fungsi biologis tubuh seperti perkembangan embrio, penglihatan dan fungsi otak.1,2 Defisiensi vitamin A merupakan salah satu masalah kesehatan serius, khususnya di negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan tingginya risiko infeksi gastrointerstinal, infeksi paru, dan rendahnya respon terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan angka mortalitas pada anak-anak.1 Peran vitamin A pada sistem imun pertama kali dicetuskan pada abad ke 20 oleh Edward Mellanby dan Harry Green.2 Selama dekade terakhir penelitian tentang peran vitamin A pada imunitas telah banyak dilakukan. Melalui artikel ini penulis mencoba memberikan gambaran dan pemaparan tentang transport, metabolisme dan peran vitamin A serta peranannya dalam imunitas.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PEDETAN IKAN LEMURU UNTUK MENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA PERANCAK DAN MELAYA Ayu Suardani S, Ni Made; Candra, I Putu
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pangan Tradisional Pedetan Ikan Lemuru dilaksanakan pada dua mitra, yaitu Kelompok Mina Sari Pertiwi di Dusun Perancak Desa Perancak Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana dan Kelompok Dahlia di Dusun Melaya Pantai Desa Melaya Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Pedetan ikan lemuru sudah diproduksi dan dipasarkan oleh mitra, namun belum intensif, dan mitra ingin meningkatkan kuantitas dan kualitasnya. Mitra tidak memiliki pengetahuan dalam bidang kewirausahaan, sehingga mengalami hambatan dalam pengelolaan produksi dan pemasaran serta belum memiliki ijin dari Dinas Perijinan. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra adalah : Memberikan pengetahuan teknologi tepat guna dalam pengolahan pedetan ikan lemuru; memberikan pengetahuan cara pengolahan yang baik, sanitasi dan higiene pengolahan, pengemasan dan pelabelan produk, pemasaran yang lebih luas, kewirausahaan dan manajemen usaha; memberikan pengetahuan pembukuan yang tertata dengan baik; memberikan pengetahuan mengenai cara untuk mendapatkan Ijin Produksi dari Dinas Perijinan; dan memberikan bantuan peralatan dan modal usaha. Target luaran yaitu teknologi tepat guna pengolahan pangan tradisional pedetan ikan lemuru; omzet kedua mitra meningkat; keterampilan dan pengetahuan mitra meningkat, kualitas dan kuantitas produk meningkat; serta produk memiliki ijin PIRT. Kata Kunci : Pedetan ikan lemuru, Teknologi tepat guna
PENGARUH JUMLAH TEPUNG DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK DODOL MANGGA HARUM MANIS Suriati, Luh; Candra, I Putu; Wiguna, Gede Hendra
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dodol merupakan satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk dalam jenis pangan semi basah yang sudah banyak dikenal, dalam proses penbuatan, terdiri dari campuran tepung, gula, dan santan. Dodol juga dapat dibuat dari buah-buahan, salah satunya adalah mangga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara tepung ketan dan buah mangga yang dapat digunakan dan lama penyimpanan yang baik serta pengaruh interaksi dari kedua perlakuan tersebut agar menghasilkan dodol mangga dengan karakteristik yang baik dan umur simpan yang lama. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor I adalah perbandingan mangga dan tepung ketan yang terdiri dari empat level yaitu : M1 (500 g : 500 g), M2 (600 g : 400 g), dan M3 (700 g : 300 g), sedangkan Faktor II adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 4 level yaitu : L1 (satu minggu), L2 (dua minggu), L3 (tiga minggu), L4 (empat minggu). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 24 unit sampel. Hasilnya diuji dengan sidik ragam dan menggunakan BNT. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dodol mangga yang mempunyai karakteristik terbaik dari pengamatan obyektif dan subyektif diperoleh pada perlakuan perbandingan mangga dan tepung 700 g : 300 g. Karakteristik subyektif meliputi kadar air (36,1860), kadar gula reduksi (10,5445), pH (6,0), dan aW (0,92). Analisis subyektifnya semua parameter menunjukkan tingkat kesukaan tertinggi juga pada perlakuan perbandingan mangga dan tepung 700 g : 300 g dimana skor tertinggi penerimaan keseluruhan yaitu 5,91 (suka sampai sangat suka). Kata kunci : dodol mangga, Mangifera indica L, tepung ketan
PKM PEMBUATAN ANEKA NUGGET DI KWT TERATAI 8 DAN 9 DUSUN SEGAH DESA ASAHDUREN PEKUTATAN JEMBRANA Etty Suwitari, Ni Ketut; Yudiastari, Ni Made; Suariani, Luh
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengolahan yang semakin berkembang dalam bidang pangan, menghasilkan produk produk olahan yang semakin beragam yang banyak beredar dipasaran. Beberapa produk olahan yang sangat digemari oleh konsumen adalah nugget. Nugget adalah produk daging direstrukrisasi dengan adonan dan pelapis untuk mempertahankan kualitasnya. Selain terbuat dari daging maupun ikan, nugget juga dapat terbuat dari bahan non daging (nugget vegetarian) seperti sayuran. Nugget yang terbuat dari sayuran ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat para konsumen terutama anak anak yang tidak menyukai sayuran. Selain daripada itu pembuatan nugget adalah salah satu upaya untuk memperpanjang masa simpan daging ayam. Desa Asahduren terletak di Kecamatan Pekutatan yang berjarak 75 km dari ibukota propinsi Bali dengan jumlah penduduk 892 KK yang terdiri dari 1882 orang laki laki dan 1830 orang wanita, dengan mata pencaharian pokok adalah bertani. Salah satu dusun yang terdapat di desa Asahduren adalah Dusun Segah dimana salah satu tempeknya adalah Tri Karya Utama yang mana ibu ibunya tergabung dalam dua kelompok Wanita Tani yaitu KWT Teratai 8 dan KWT Teratai 9. Lokasi dusun terletak berbatasan langsung dengan Hutan Negara dan Perusahan Daerah (Perusda) membuat dusun jauh dari keramaian. Hal ini mengakibatkan kegiatan KWT hanya berkisar seputar dusun dan membantu suami sebagai petani. Tujuan dari kegiatan adalah meningkatkan motivasi kewirausahaan dengan memberikan pelatihan teknologi untuk membuat aneka nugget meliputi proses produksi aneka nugget, sanitasi dan higienis dan pengemasan dan pemasaran, sehingga peserta pelatihan mampu membuat produk aneka nugget dengan baik, dan selanjutnya mangemasnya menjadi produk yang menarik. Kata Kunci: Nugget, produksi,kewirausahaan
PENGARUH PENGALAMAN BERTRANSAKSI SECARA ONLINE DENGAN KEPUASAN PELANGGAN DAN WORD OF MOUTH (Studi Kasus Pada Produk Fashion Di Kota Denpasar) Sumartini, Ade Ruly; Mandasari, I.A Cynthia Saisaria
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didalam pemasaran, kepuasan pelanggan merupakan aspek yang paling penting dan memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Pemasaran dalam perkembangannya telah berkembang dari cara konvensional ke cara yang lebih berteknologi yaitu secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pengalaman bertransaksi produk fashion secara online terhadap kepuasan pelanggan serta word of mouth. Penelitian ini dilakukan di Denpasar. Penentuan sampelnya adalah 55 orang yang membeli produk fashion melalui toko online minimal 1 kali dalam 6 bulan terakhir ditentukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis PLS (Partial Least Square). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman berbelanja online memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, serta penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyebaran informasi dari mulut ke mulut.Kepuasan pelanggan juga memberikan pengaruh yang tidak langsung antara pengalaman bertransaksi secara online terhadap word of mouth. Implikasi dari penelitian ini dapat dijadikan basis bagi toko online yang menjual produk fashion untuk memberikan pengalaman yang memuaskan dalam bertransaksi secara online serta meningkatkan kemauan pelanggan untuk menyebarkan informasi positif dari mulut ke mulut melalui kepuasan pelanggan. Kata Kunci: pengalaman berbelanja, kepuasan pelanggan, word of mouth
PREDIKSI CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI PT BURSA EFEK INDONESIA Pradnyanitasari, Putu Dian
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corporate Governance dapat membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan bertanggungjawab antara setiap elemen perusahaan antara dewan komisaris, dewan direksi, dan para pemegang saham dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Hubungan antara setiap elemen tersebut dapat membuat dewan komisaris untuk memastikan bahwa manajemen dapat bekerja untuk kepentingan pemegang saham dan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Apakah corporate governance berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahan? dan 2) Apakah corporate governance dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan? Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2017. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 35 perusahaan yang dijadikan sampel. Data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis dilakukan analisis data dengan mengunakan statistik deskriptif dan melakukan proses winsorized mean pada data yang oultier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel corporate governance ternyata tidak memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan dan tidak mampu meningkatkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci: Corporate Governance, kinerja perusahaan, laporan keuangan

Page 2 of 13 | Total Record : 124