cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 710 Documents
POTENSI ALFA MANGOSTIN SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTIKANKER PAYUDARA MUH AKMAL FAUZAN
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.518 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17622

Abstract

Kanker menjadi penyebab kematian terbanyak setelah kardiovaskular di dunia khususnya kanker payudara pada wanita. Penatalaksanan terapi kanker  payudara saat ini terbilang tidak efektif penggunaanya karena efek samping penggunaanya yang penuh pertimbangan. Perkembangan obat herbal sebagai alternative pun bermunculan contohnya buah manggis yang kulit mengandung senyawa alfa mangostin. alfa mangostin memiliki perkembangan yang pesat khususnya sebagai antikanker. Mulai dari kanker hati, leukemia, kolon, pheocromocytoma, hingga payudara. Potensi dari alfa mangostin mulai terlihat saat memiliki efek menghambat poliferasi dan apoptosis hingga melesat secara spesifik dapat memberikan efek antimetastasis dengan berbagai macam pathway dan berbagai macam sel kanker payudara.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Agar SULISTIYANINGSIH Tiyaningsih HADISOEBROTO; Ami Tjitraresmi; Firmansyah Firmansyah
Farmaka Vol 14, No 1 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.742 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i1.8731

Abstract

Tumbuhan Bayam duri (Amarhantus spinosus L.) secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya eksim, disentri dan diare. Aktivitas antibakteri dari daun bayam duri ini masih belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta menentukan nilai Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dari ekstrak etanol bayam duri (Amarhantus spinosus L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini meliputi ekstraksi daun bayam duri, penapisan fitokimia, kromatografi lapis tipis terhadap ekstrak bayam duri, uji aktivitas antibakteri, penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dengan metode difusi agar dan uji banding dengan ekstrak daun sukun (Artocarpus communis Forst.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus , sedangkan pada Pseudomonas aeruginosa tidak memiliki aktivitas. Kosentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) ekstrak etanol daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)terhadap Staphylococcus aureus berada pada rentang 6000 – 7000 ppm. Hasil uji banding daun bayam duri (Amarhantus spinosus L.) dengan ekstrak daun sukun (Artocarpus communis Forst.) terhadap Staphylococcus aureus sebesar 1 : 54,075
Peran Flavonoid pada Berbagai Aktivitas Farmakologi Izzatul Khoirunnisa; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3460.303 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.21922

Abstract

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder dengan struktur fenolik yang bervariasi dan dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kulit kayu, akar, batang, bunga, teh dan anggur. Flavonoid terkenal dengan efek menguntungkannya bagi kesehatan dan upaya sedang dilakukan untuk mengisolasi bahan yang disebut flavonoid. Flavonoid sekarang dianggap sebagai komponen yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi nutrasetikal, farmasi, obat-obatan dan kosmetik. Hal ini karena flavonoid memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-mutagenik dan anti-karsinogenik ditambah dengan kapasitasnya untuk memodulasi seluler kunci fungsi enzim. Saat ini banyak dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan flavonoid terkait dengan isolasi, identifikasi, karakterisasi dan fungsi flavonoid dan akhirnya penerapannya pada manfaat kesehatan. Dalam review ini dibahas mengenai 26 jenis flavonoid beserta aktivitas farmakologis dari flavonoid tersebut.
MOLECULAR IMPRINTING SOLID PHASE EXTRACTION MONOMER ASAM METAKRILAT (MAA) METODE RUAH DAN ENDAPAN INDRASWARI PITALOKA; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3355.29 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12951

Abstract

Molecular Imprinting Solid Phase Extraction (MIP-SPE) digunakan sebagai salah satu metode yang praktis untuk membantu mengecek bioavailibilitas obat pada tahap ekstraksi obat dengan bentuk suatu sorben selektif. Sorben dibuat dengan teknik molecular imprinting sehingga memiliki sisi pengenal yang dapat mengikat target obat secara spesifik. Salah satu proses yang menentukan kualitas dari sorben yang telah dibuat yaitu proses polimerisasi, yang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang umum digunakan yaitu metode ruah, dan endapan. Studi kali ini membahas keunggulan dan kekurangan dari dua metode tersebut untuk sintesis MIP-SPE monomer Asam Metakrilat (MAA), berdasarkan hasil review 20 jurnal yang 10 diantaranya menggunakan proses polimerisasi metode endapan, dan 10 lainnya metode ruah. Nilai %Recoveries didapatkan lebih tinggi pada metode endapan, bentuk partikel yang lebih seragam, serta diameter skala microsphere (0,3-10 μm).Kata kunci: MIP-SPE, MAA, Polimerisasi Ruah, Polimerisasi Endapan 
Penggunaan Monomer Asam Itakonat pada Molecularly Imprinted Polymer (MIP) TRAJU NINGTIAS DWI UTARI; Eli Halimah
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1895.689 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17447

Abstract

Molecularly Imprinted Polymer(MIP) merupakan polimer yang dapat mengenali sisi pengenalmolekul targetnya. Aplikasi MIP telah banyak digunakan, antara lain untuk identifikasi antibiotik, pemurnian obat, analisis lingkungan dan makanan. Parameter yang menentukan sifat MIP salah satunya adalah jenis monomer yang digunakan sehingga pemilihannya harus dilakukan dengan hati-hati. Metode yang dapat digunakan dalam penentuan monomer yaitu metode komputasi. Studi ini bertujuan untuk melihat nilai binding energymonomer asam itakonat terhadap berbagai templateyang digunakan pada pembuatan MIP. Berdasarkan hasil review, monomer asam itakonat dapat digunakan untuk templateglibenklamid, andrografolid, deoxynivanelol, MC-LR, dan endotoksin. Kata kunci:Molecularly Imprinted Polymer(MIP), Asam itakonat
REVIEW ARTIKEL: BEBERAPA TANAMAN YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANALGESIK SECARA IN VIVO Muhammad Rizky Fauzan; Ade Zuhrotun
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Februari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.085 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.20691

Abstract

Masyarakat banyak menggunakan obat sebagai pilihan mereka untuk mengurangi rasa nyeri. Obat yang digunakan bisa dipilih yang secara sintesis atau tradisional (herbal). Obat sintesis dipercaya dapat bekerja cepat dan pastinya sudah banyak penelitian bahwa pasti dapat menghilangkan nyeri. Tetapi memiliki efek samping dan harga yang lebih mahal dibandingkan obat tradisional dari tanaman herbal. Kebutuhan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tanaman yang bekerja sebagai analgesik dapat dibutuhkan oleh masyakat. Terlepas dari obat sintetis, tanaman herbal sudah tersebar luas diberbagai daerah. Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat berbagai tanaman herbal yang memungkinan untuk digunakan dalam mengurangi rasa nyeri. Dalam tulisan ini, merupakan upaya dengan tujuan memberikan gambaran umum mengenai berbagai tanaman herbal tertentu yang dapat digunakan bersama dengan beragam dosis yang telah dipelajari mengenai aktivitas analgesiknya.Kata Kunci: Nyeri, Analgesik, Tanaman Herbal.
EVALUASI SENSITIVITAS BAKTERI PENYEBAB ISPA PNEUMONIA TERHADAP ANTIBIOTIKA AMOKSISILIN, SEFADROKSIL, TRIMETOPRIM, SULFAMETOKSAZOL, SEFTRIAKSON DAN SEFOTAKSIM BERBASIS MOLEKULAR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT Risrina Nur Ekawati; Anas Subarnas; Tina Rostinawati
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.08 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12338

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi resistensi, pemberian antibiotika harus berdasarkan pola bakteri penyebab infeksi dan kepekaan bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola bakteri, sensitivitas dan resistensinya terhadap antibiotika di RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut. Sampel bakteri diambil dari sputum pasien ISPA pneumonia yang dirawat di ruang rawat inap Zamrud RSUD. Dr. Slamet Garut. Prosedur mikrobiologi standar yang digunakan yaitu analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengidentifikasi gen resistensi sedangkan uji difusi disk digunakan untuk menentukan pola resistensi antimikroba dari sputum pasien ISPA penumonia. Dari sampel sputum yang diteliti teridentifikasi bakteri Staphylococcus aureus. S. aureus sudah resisten terhadap antibiotika amoksisilin,  sefadroksil dan sulfametoksazol serta mengalami penurunan aktivitas terhadap antibiotika trimetoprim, seftriakson dan sefotaksim
Metode Analisa Warfarin MOCHAMAD RIZKY FAUZY; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4251.224 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22586

Abstract

Warfarin merupakan obat antikoagulan atau biasa dikenal dengan obat pengencer darah dengan indeks terapi yang sempit. Pembentukan gumpalan darah di dalam sirkulasi, dapat terjadi di kedua arteri dan pembuluh darah. Penyebabnya bisa beragam, termasuk induksi agregasi platelet, peningkatan daya rekat trombosit, atau peningkatan aktivasi faktor pembekuan seperti protrombin. Trombosis dapat terjadi sehingga dapat menghentikan aliran darah menuju organ penting dan mengakibatkan kerusakan sel secara permanen atau kematian. Terdapat beberapa metode analisa warfarin yang dapat digunakan, salahsatunya ialah menggunakan HPLC. HPLC (High Performance Liquid Chromatoghrapy) merupakan salah satu metode analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa kadar warfarin karena memiliki  beberapa keuntungan seperti efektifitas waktu analisa, kemudahan, dan keakuratan.
The Use Of Irrational Drug On Antibiotics And Off-Label Drugs From Industry Perspective:Article Review IRMA RAHAYU LATARISSA; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.881 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17488

Abstract

The World Health Organization (WHO) estimates that approximately 50% of all drug use is not appropriate in prescribing, preparing and selling. The inappropriate use of drugs will cause many problems. These issues include aspects of effectiveness, side effects, interactions, and economics. Rational use of drugs according to the WHO conference in Nairobi in 1985: when the patient receives treatment as clinical needed, dose as needed, time period was right, and a cost affordable to the patient's condition. Some cases of irrational use of drugs occur in the use of antibiotics and off-label drugs. One cause of irrational drug use is due to the cooperation between doctors as prescribing and pharmaceutical industry as a producer. In the pharmaceutical industry perspective, this will have an impact on the pharmaceutical profit industry, nowadays in Indonesia pay more attention to rational use of drugs (the right price indicator), supported by the current pharmaceutical era of health care shifted from money oriented or drug oriented to patient oriented.
Polimorfisme Val66Met (rs6265) Gen BDNF sebagai Indikator Awal Depresi KENNY DWI SIDHARTA; Rano Kurnia Sinuraya
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4681.587 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17338

Abstract

Depresi merupakan salah satu penyebab utama disabilitas secara global. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu indikator awal yang dapat menilai risiko terjadinya depresi pada seseorang. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah polimorfisme gen. Dilakukan penelusuran pustaka menggunakan PubMed dan didapatkan 40 jurnal terkait polimorfisme gen dan depresi. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa terdapat keragaman polimorfisme gen yang terkait dengan depresi di tiap negara. Ditemukan bahwa polimorfisme Val66Met (rs6265) di gen BDNF merupakan polimorfisme paling umum terkait dengan depresi.

Page 1 of 71 | Total Record : 710