cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 710 Documents
AKTIVITAS ANTIDIABETES BEBERAPA TANAMAN DI INDONESIA SRI INDRAYANI; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2154.952 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22233

Abstract

REVIEW ARTIKEL: TANAMAN HERBAL SEBAGAI TERAPI ACNE VULGARIS HELMI MARDHIKA KUSUMA WARDANI; Rr Sulistiyaningsih
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.94 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17664

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang paling banyak terjadi dan ditandai dengan bintik kecil seperti komedo hingga bintik besar berisi nanah pada bagian pilosebaseus (folikel rambut, pangkal rambut dan kelenjar sebaseus).Jerawat merupakan masalah kesehatan yang cukup serius dan mengganggu bagi sebagian orang. Terapi jerawat dengan obat sintetik sering memberikan efek samping yang tidak diinginkan terutama bila digunakan dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu pilihan terapi alternatif dari tanaman herbal dengan aktivitas anti jerawat dapat dijadikan pilihan. Aktivitas anti jerawat seperti antibakteri, antiinflamasi, antioksidan dan penghambat lipase dapat ditemukan pada A.millefolium, A.verox, B.aristata, C.sappan, C.sativa, C.sinensis, C.longa, C.xanthorrhiza, F.tataricum, L.sericea, M.charantia, P.nigrum, P.indica, P.granatum, R.officinalis, R.cordifolia, S.aromaticum dan Z. officinale.
KHASIAT KACANG KENARI (Canarium Indicum L.) TERHADAP BERBAGAI MACAM PENYAKIT Nisa Masyitah; Sri Adi Sumiwi; gofarana Wilar
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.212 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.18763

Abstract

Review Perbandingan Aktivitas Antivirus Ekstrak Tanaman Terhadap Penghambatan Virus Influenza A H5N1 Dengan Metode In Vitro Badriah Afriani; Aliya Nur Hasanah
Farmaka Vol 14, No 1 (2016): Supplement
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6220.522 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i1.10608

Abstract

Influenza merupakan penyakit epidemik dan penyakit pandemik yang menjangkit masyarakat. Beberapa obat antivirus banyak digunakan seperti golongan adamantane dan inhibitor neuraminidase. Namun, sekarang banyak digunakan penggunaan obat herbal untuk penggunaan virus influenza.  Percobaan pada ekstrak seperti  (Andrographis paniculata Nees), Temu Ireng (Curcuma aeruginosa L.), Beluntas (Pluchea indica L.) Sirih Merah (Piper crocatum) dan Adas (Foeniculum vulgare) untuk mengetahui potensi uji hambat infeksi virus ke sel secara in vitro dengan menggunakan sel Vero yang efektif. sel Vero tumbuh dengan konfluen, sel diperlakukan dengan ekstrak tanaman obat steril. kemudian sel diinfeksi dengan virus Influenza A H5N1, dan diinkubasi pada suhu 37 oC dan diperiksa cytopathic effect menggunakan mikroskop. Dengan penggunaan laju dosis radiasi (KGy) dapat dilihat pengaruh dari aktivitas ekstrak tanaman terhadap virus influenza A H5N1. Hasil menunjukan bahwa sambiloto dan temu ireng memiliki aktivitas cukup kuat dalam menghambat perlekatan virus dan infeksi pada sel dibandingkan dengan tanaman obat lainnya. ekstrak sambiloto dengan temu ireng menunjukkan sel Vero masih  hidup sampai hari ke-3 post-infeksi dan virus H5N1. Dengan demikian, penggunaan ekstrak sambiloto dan temu ireng menjadi alternatif yang berpotensi sebagai obat anti virus untuk menghambat virus influenza.
REVIEW ARTIKEL: PEMANFAATAN DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) SEBAGAI OBAT HERBAL UNTUK DIABETES MELLITUS BUNGA DACILIA HARSANTI; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.651 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22001

Abstract

ABSTRAKDiabetes mellitus merupakan suatu keadaan dimana gula darah dalam tubuh meningkat. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu memproduksi cukup insulin atau karena resistensi insulin. Obat herbal dianggap memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat sintetis sehingga banyak dipilih sebagai alternative pengobatan. Salah satu tanaman yang telah diketahui aktivitas antidiabetiknya adalah daun mangga (Mangifera indica L.). Senyawa flavonoid, yaitu mangiferin yang banyak terdapat pada daun mangga dianggap sebagai senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antidiabetik. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiabetik ekstrak daun mangga terhadap hewan uji dengan metode ekstraksi dan induksi serta dosis yang berbeda. Kata kunci: Diabetes mellitus, ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.), mangiferin ABSTRACTDiabetes mellitus is a condition which is glucose in the body increases. This condition is caused by the body that is unable to produce enough insulin or because of insulin resistance. Herbal medicine have lower side effects compared to synthetic drugs so they are mostly chosen as alternative medicine. One plant that has been known for its antidiabetic activity is mango leaves (Mangifera indica L.). Flavonoid compounds, namely mangiferin, are more commonly found in mango leaves which are considered responsible for antidiabetic activity. The purpose of this literature review is to know the antidiabetic activity of mango leaf extract on test animals by different extraction and induction methods and different doses.Keywords: Diabetes mellitus, mango leaves extract (Mangifera indica L.), mangiferin
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN E-TPGS (D-α-Tocopherol Polyethyleneglycol Succinat) TERHADAP PENINGKATAN KELARUTAN OBAT MOHAMAD APRIANTO PANEO; Taofik Rusdiana; Dolih Gozali
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Suplemen Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.045 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.15420

Abstract

Kelarutan merupakan salah satu sifat fisika kimia dari suatu zat terlarut dalam pelarutnya. Kelarutan zat dalam suatu obat berpengaruh terhadap jumlah kadar obat didalam tubuh. Peningkatan kelarutan suatu obat dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya dengan menambahkan suatu agen peningkat kelarutan. Vitamin E-TPGS merupakan hasil esterifikasi dari Vitamin E suksinat dengan Polietilenglikol. Vitamin E-TPGS banyak diaplikasikan pada formulasi sediaan obat, karena terbukti dapat meningkatkan kelarutan suatu sediaan obat.Kata kunci : Kelarutan, Vitamin E-TPGS, Obat
REVIEW ARTIKEL : Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garnicia mangostana L.) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Noer Erin Meilina; Aliya Nur Hasanah
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.787 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17550

Abstract

Jerawat merupakan penyakit radang yang dapat terjadi di kulit wajah, leher, dada dan punggung. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas kelenjar minyak yang berlebihan dan diperburuk oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri pada penyakit jerawat dapat diobati dengan antibakteri. Kulit buah manggis mengandung senyawa a-mangostin yang merupakan turunan xanton, dimana senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) terhadap bakteri penyebab jerawat. Ekstrak kulit buah manggis memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri penyebab jerawat, yaitu Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis sehingga ekstrak kulit buah manggis berpotensi untuk dijadikan terapi alternatif dari tumbuhan sebagai antibakteri pada penyakit jerawat.Kata kunci : Jerawat, Antibakteri, Ekstrak Kulit Buah Manggis.
Article Review: Gen mecA Sebagai Faktor Munculnya Methicilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Moses Prasetio; Melisa Intan Barliana
Farmaka Vol 14, No 3 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.377 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i3.10715

Abstract

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bentuk dari adanya resistensi antibiotik, khususnya antibiotik golongan β-laktam.  Bakteri MRSA menjadi penyebab utama munculnya infeksi pada manusia. Kemampuan untuk resisten ini berasal dari gen mecA yang terdapat di dalam kromosom bakteri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui peran dari gen mecA terhadap resistensi antibiotik yang terjadi. Metode yang digunakan adalah dengan menelusuri jurnal yang menjelaskan bakteri MRSA, gen mecA dan hubungan keduanya hingga menyebabkan terjadinya resistensi. Hasil yang didapatkan adalah berupa hasil uji sensitivitas antimikroba terhadap bakteri MRSA dan hasil deteksi gen mecA pada MRSA dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Berdasarkan hasil penelusuran pustaka maka diketahui bahwa gen mecA pada bakteri MRSA menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik pada golongan β-laktam.
BERBAGAI METODE IMMUNOASSAY UNTUK DETEKSI AFLATOXIN B1 (AFB1) KATHERINE AUGUSTIA TJENGGAL; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.022 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22158

Abstract

Aflatoxin merupakan metabolit bersifat racun berbahaya, aflatoxin ditemukan diberbagai bahan pangan, untuk aflatoxin B1 banyak ditemukan di bahan pangan tumbuhan dan bersifat karsinogenik apabila dikonsumsi oleh manusia. Paparan aflatoxin terhadap manusia tidak menimbulkan gejala spesifik yang mudah dideteksi. Sehingga diperlukan metode yang tepat untuk mendeteksinya. Banyak metode telah dikembangkan untuk mendeteksi metabolit ini. Salah satunya adalah immunoassay yang memiliki keuntungan lebih cepat, mudah, dan murah, dibandingkan dengan metode konvensional.
Senyawa Aktif dan Manfaat Farmakologis Ageratum conyzoides MELISSA MELISSA; Muchtaridi Muchtaridi
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.184 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.13302

Abstract

Tanaman telah digunakan sejak zaman dahulu dalam pengobatan. Ageratum conyzoides atau lebih dikenal dengan babandotan/ bandotan merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Bandotan banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan berbagai penyakit. Tanaman bandotan memiliki banyak khasiat dalam bidang kesehatan antara lain antidiabetes, antiinflamasi, antioksidan, analgesik, ansiolitik, antibakteri. Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman ini antara lain alkaloid, flavonoid, tannin, glikosida, mineral dan senyawa lain. Review ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai berbagai manfaat farmakologis dari tanaman bandotan sehingga tanaman ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pengobatan, produk kesehatan, suplemen makanan, dan kosmetik . Kata Kunci : Ageratum conyzoides, Bandotan, Manfaat Farmakologis, Senyawa aktif

Page 3 of 71 | Total Record : 710