cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 710 Documents
HUBUNGAN SIKAP, PERSEPSI DAN HAMBATAN TERHADAP COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE (CAM) angga kautsar
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.467 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9295

Abstract

CAM mempunyai keuntungan bagi masyarakat, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sikap mahasiswa Farmasi UNPAD merupakan salah satu cara untuk melihat sukses dan efektif CAM tersebut karena mahasiswa Farmasi UNPAD sebagai calon praktisi kesehatan yang memberikan informasi dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain potong lintang pada sampel penelitian ini sebanyak 350 responden Mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad. Pengolahan data prasurvei uji validitas dan reabilitas yang didapat, dan analisis data secara kuantitatif deskriptif, serta inferensial jenis nonparametrik independen yang menggunakan tes U Mann-Whitney untuk mendapatkan p-value. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sikap positif terhadap rekomendasi CAM namun masih kurang untuk penggunaan CAM sendiri. Untuk faktor yang mempengaruhi sikap atau pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi UNPAD sendiri cukup signifikan terlihat yaitu pada kelompok Postgraduate lebih tinggi dibandingkan dengan Undergraduate dapat terjadi karena pengetahuan yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih banyak pada kelompok Postgraduate.
GALLIUM-68 dan PENGKHELAT GALLIUM-68 SEBAGAI AGEN RADIOFARMAKA TARGET SPESIFIK UTARI YULIA ALFI; HOLIS ABDUL HOLIK
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.562 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22081

Abstract

Gallium-68 adalah radioisotop pemancar positron yang dihasilkan dari generator 68Ge / 68Ga yang mudah digunakan dan meniadakan kebutuhan siklotron. Peptida berlabel Gallium-68 telah diakui sebagai kelas baru radiofarmasi yang menunjukkan lokalisasi target yang cepat. Penggunaan pengkhelat 68Ga juga membantu dalam spesifik target. 68Ga-DOTATOC, 68Ga-DOTATATE, 68Ga-DOTANOC, adalah radiofarmaka paling terkemuka yang saat ini digunakan untuk pencitraan berbagai subtipe reseptor somatostatin yang diekspresikan secara berlebihan pada banyak tumor neuroendokrin. Telah ada peningkatan luar biasa dalam jumlah studi klinis dengan 68Ga selama beberapa tahun terakhir di seluruh dunia. Dengan latar belakang itu, ulasan ini akan fokus pada aplikasi klinis radiofarmaka berbasis 68Ga.
EFFECTIVENESS OF NEEM OIL (Azadirachta indica) AS AN ANTIBACTERIAL AGENT TOWARDS DENTAL CARIES BACTERIA ( Streptococcus mutans ) Vithya Lakshmi Bjya Gabal; Angga Prawita Kautsar
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.484 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12621

Abstract

ABSTRACT One of the usual oral disease in the world is dental caries. It is normally triggered by the microorganisms Streptococcus mutans. Where tooth enamel will be affected. Regardless of the fact that poor hygiene and interrelated to multiple full-body conditions and diseases are one of the major cause that around 80% of all over the world adults will be identified with caries. As number carries cases increase but there are only a few successful preventative treatments. Herbal treatment research towards bacterial ecology in the mouth and the other correlated factors that may contribute to caries are being carried out. The awareness of new treatment and prevention options for this exceedingly usual infection are being figured out. One of effective treatment is Neem (Azadirachta indica) as antibacterial, antifungal, and biopesticide. Most recent research is towards the effectiveness of neem oil towardsStreptococcus mutans as antibacterial due to its active properties. Keywords : Dental caries, Streptococcus mutans, Neem oil, Antibacterial activity.
Review Artikel: Aktivitas Antikanker Serviks dari Beberapa Tanaman Obat Widiya Nurmalasari; Ferry Ferdiansyah Sofian
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2707.46 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17499

Abstract

Kanker serviks merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskular (jantung) dan juga penyakit nomor dua yang sering terjadi pada wanita setelah kanker payudara. Banyak pengobatan yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai penyakit kanker, khususnya pada kanker serviks. Salah satu pengobatan yang sedang banyak diteiti ialah pengobatan yang berasal dari tumbuhan. Banyak tanaman obat dengan kandungan senyawa yang memiliki aktivitas antikanker. Senyawa-senyawa ini ada yang memiliki aktivitas apoptosis, antiangiogenik, dan menghambat regulasi pertumbuhan sel kanker HeLa (continuous cell line dari kanker serviks). Kelompok senyawa yang memiliki aktivitas tersebut adalah flavonoid, alkaloid, kurkumin, fenol, dan timokuinon.Kata kunci: Kanker serviks, sel HeLa, tanaman obat
PENGARUH MEDIUM DISOLUSI DAN UPAYA PENINGKATAN PERMEABILITAS DARI SEDIAAN METFORMIN IKE SUSANTI
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Februari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.27 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.20828

Abstract

Rute oral merupakan salah satu cara administrasi obat ke dalam tubuh yang sering digunakan. Uji disolusi merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengembangan formulasi obat baru, memantau kualiatas roduk obat, menilai dampak potensial dari perubahan pasca-persetujuan pada kasus kinerja produk, memprediksi kinerja in vivo dari produk obat. Tablet metformin merupakan salah satu obat yang digunakan untuk terapi diabetes melitu tipe 2. Metformin ini merupakan zat aktif yang termasuk kedalam BCS kelas III, kelarutan tinggi tetapi permeabilitas rendah. Pada sediaan metformin, medium yang digunakan dan memiliki  nilai disolusi yang tinggi yaitu pada medium buffer fosfat pH 6,8 dan buffer pH 7,4. Selain itu, penambahan SLS pada medium HCl  0,1 N  pH 1,2 dan buffer asetat pH 4,2 dapat meningkatkan kadar metfotmin terlarut dalam uji disolusi. Dalam meningkatkan permeabilitas, polimer yang dapat ditambahkan dalam formulasi adalah β-siklodekstrin dan Poloxamer-407.  Selain itu, pengunaan ekstrak gokhru sebagai natural enhancer dapat meningkatkan permeabilitas dari metformin. Teknologi spray drying dapat digunakan untuk meningkatkan permeabilitas dengaan cara mereduksi ukuran partikel.Kata Kunci : Meformin, uji disolusi, BCS III, permeabilitas
POTENSI EKSTRAK TANAMAN TERHADAP PENGUJIAN XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO AIDIL NUR MALAYA BINTI SUMARWAN; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2454.943 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12581

Abstract

ABSTRAK Enzim xantin oksidase berperan dalam mengkatalis hidroksilasi dari hipoxantine menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat, dimana xantin akan di sekresikan melalui ginjal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman buah asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders.), buah manggis (Garcinia mangostana L.), sidaguri (Sida rhombifolia L.stems), daun tempuyung (Sonchus arvensis L. leaves) memiliki aktivitas hyperurisemia dengan konsentrasi hambat (IC50) yang berbeda. Metode yang digunakan pada review ini adalah systemic review. Pencarian data primer dilakukan dengan pencarian secara online. Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel berkaitan dengan konsentrasi hambat (IC50) xantin oksidase secara in vitro yaitu pada ekstrak tanaman kulit buah rambutan 8.31 µg/mL, buah asam gelugur 8.31 µg/mL, buah mangis 15.54 µg/mL, sidaguri 21.43 µg/mL dan daun tempuyung 23.64 µg/mL. Ekstrak tanaman tersebut memiliki aktivitas hambat enzim xantin oksidase didasarkan pada nilai IC50. Flavonoid diduga memiliki aktivitas daya hambat dalam pembentukan xantin oksidase.  
ANALISIS AZADIRAKTIN DALAM EKSTRAK DAN SEDIAAN KRIM TANAMAN MIMBA MENGGUNAKAN HPLC BELLA PUTERI IRINDA; RImadani Pratiwi
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2498.898 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17337

Abstract

Tanaman mimba telah digunakan di berbagai  negara  untuk  pengobatan antiparasit  dan  anti  skabies.  Sediaan  topikal  dengan bentuk krim  lebih  disukai  karena  banyak keuntungannya,  diantaranya  yaitu: sederhana dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan,  serta mudah  dicuci. Penetapan kadar azadiraktin dalam ekstrak maupun sediaan seperti krim diperlukan untuk mengetahui dan memastikan kadar sesungguhnya dari azadiraktin terutama dalam sediaan hayati yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui profil bioavaibilitas azadiraktin. Instrumen yang digunakan untuk menetapkan kadar azadiraktin yaitu KCKT. Teknik yang telah dikembangkan untuk menarik azadiraktin dari ekstrak maupun sediaan krim yaitu dengan cara sentrifugasi dan Soxhlet. Variasi kondisi optimasi metode yang memungkinkan untuk digunakan dalam analisis azadiraktin yaitu asetonitril:air (40:60), kolom C-18, laju alir 4.4 mL/min, dan volume injeksi 10 μl serta metanol:air (50:50), kolom C-18, laju alir 2 mL/min, dan volume injeksi 10 μl keduanya menghasilkan waktu retensi yang berdekatan dengan standar. 
POTENSI KHASIAT OBAT TANAMAN MARGA PIPER : Piper nigrum L., Piper retrofractum Vahl., Piper betle Linn., Piper cubeba L. dan Piper crocatum Ruiz & Pav Rain Kihara Boangmanalu; Ade Zuhrotun
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.297 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17699

Abstract

Piper, the genus of Piperaceae family recorded up to date is about 4226 plant species. These plants are widely known as spices, medicinal plants and ornamental plants. The use of Piper plants as an empirical base is widely known in Indonesia. This review was done by collecting the evidence base of efficacy and information from various sources or any kind of literature on the pharmacological activities of several piper plants. The data obtained is then displayed in the form of descriptions and tables. Based on the review, it is known that there are five plants that have the potential to be developed into traditional medicine. Five species of piper genus were Piper nigrum L., Piper retrofractum Vahl, Piper betle Linn, Piper cubeba L. and Piper crocatum Ruiz & Pav have been widely used in empirical usage in the community, have been shown to have enormous benefits based on various studies. In general, pharmacological activities of these five plants are as antibacterial and antifungal. The results of this review can be utilized to further convince the community in the use of five plants as well as the development of raw materials of traditional medicine.
Teknik Pembuatan Kultur Sel Primer, Immortal Cell Line dan Stem Cell leni rahmawati; Irma M. Puspitasari
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.937 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.10833

Abstract

Dalam dunia medis, sel yang berasal dari jaringan atau organ tertentu dapat digunakan sebagai sarana untuk penelitian ataupun diagnosis suatu penyakit, misalnya pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sel primer, immortal cell line dan stem cell merupakan jenis sel yang paling banyak digunakan. Teknik pembuatan sel-sel tersebut penting dipelajari untuk memudahkan para peneliti lain melakukan penelitian mendalam secara in vitro mengenai berbagai macam penyakit yang sulit diidentifikasi. Metode yang digunakan dalam artikel ini yaitu dengan cara penelusuran pustaka dari berbagai jurnal melalui Pubmed Electronic Database dan mesin pencari Google. Dari hasil penelusuran pustaka ini diperoleh beberapa cara pembuatan sel yaitu pembuatan sel primer lambung, immortal cell keratinosit dan mesenchymal stem cell.Kata kunci: Sel Primer, Immortal Cell dan Stem Cell.
HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMATOKRIT DENGAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FARMASI UNPAD ANGKATAN 2016 Kita Radisa
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.098 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22060

Abstract

ABSTRAKHematokrit merupakan hasil total dari persentase volume darah pada tubuh manusia. Tinggi rendahnya nilai hematokrit sangat penting karena dapat berfungsi sebagai pendeteksi penyakit anemia, penyakit lainnya yang berhubungan dengan jumlah sel darah dan dapat mengukur keakuratan kadar haemoglobin pada tubuh manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kadar hematokrit dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Angkatan 2016. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran yang memiliki riwayat keluarga penyakit kardiovaskular, pengukuran kadar hematokrit, dan parameter penyakit kardiovaskular meliputi kadar kolesterol total dan tekanan darah sistolik. Hasil analisis dengan uji kolerasi Spearman menggunakan software SPSS menunjukan hasil signifikansi sebesar 0,079 dimana p-value > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan kadar hematokrit.Kata kunci: faktor risiko, hematokrit, penyakit kardiovaskularABSTRACTHematocrit is the total result of the presentation of blood volume in the human body. The high and low hematocrit value is very important because it can function as a detector of anemia, other diseases related to the number of blood cells and can measure the accuracy of hemoglobin levels in the human body. This study was conducted to determine whether or not there was a relationship between hematocrit levels and risk factors for Cardiovascular Disease (CVD) in the Faculty of Pharmacy students of Padjadjaran University. The study was conducted by collecting data from the Faculty of Pharmacy students of Padjadjaran University who had a family history of cardiovascular disease, measurement of hematocrit levels, and measurement of parameters of cardiovascular disease including total cholesterol and systolic blood pressure. The results of the analysis with the Spearman correlation test using SPSS software showed a significance result of 0.079 where p-value> 0.05. It can be concluded that there is no relationship between risk factors for cardiovascular disease and hematocrit levels.Keywords: risk factors, hematocrit, cardiovascular disease

Page 5 of 71 | Total Record : 710