cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
ISSN : 14103680     EISSN : 25411233     DOI : -
Core Subject : Engineering,
MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi hankam dan material. Terbit pertama kali pada tahun 1996 frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. MIPI diterbitkan oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa-BPPT
Arjuna Subject : -
Articles 601 Documents
PENGARUH JACKETING PADA KELAYAKAN OPERASIONIL PROSES COLUMN DISTILASI = THE INFLUENCE OF JACKETING ON PROFICIENCY OF DESTILATION COULUMN PROCES M. N. Setia Nusa
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.100

Abstract

Abstract A column distillation has been operated for 42 years , Leaking often happens in top of tray part. it has been repaired by jacketing and patching. Meantime there are still some leaks and damages happens in top tray. Some research and repair action were conducted to avoid the same problem in the future and to know the recent condition of the column using fractography examination, Metallography examination, hardness test, chemical composition analysis, thickness and pundit and the result will be deriving us to the caused of the failure and to the impact of the used of patching and jacketing on material. The research results reveal any corrosion and the elements that have been uneven jacketing conditions only at the top of the destilation column. AbstrakColumn distilasi telah beroperasi selama 42 tahun, beberapa kali mengalami kebocoran di dinding tray bagian atas dan setiap kali repair dilakukan dengan jacketing dan patching. Pada saat ini masih ditemukan ada beberapa kerusakan/kebocoran juga pada tray atas, untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk tindakan repair dan mengetahui kondisi terkini column melalui pemeriksaan fraktografi, metalografi, uji kekerasan, komposisi kimia, ketebalan dan pundit sehingga secara keseluruhan hasilnya dapat mengetahui penyebab kerusakan dan mengetahui pengaruh patching dan jacketing pada material. Hasil penelitian ditemukan adanya unsur korosi serta kondisi jacketing yang sudah merata pada bagian atas coulumn destilasi. 
PEMANFAATAN TEKNIK HEM UNTUK PENUMBUHAN CNT DARI GRAFIT MENGGUNAKAN Ni SEBAGAI KATALIS = UTILIZATION OF HEM TECHNIQUE FOR GROWTH OF CNT FROM GRAPHITE POWDERS BY USING Ni AS CATALYST Yunasfi .; P. Purwanto; Mashadi .
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.101

Abstract

Utilization of HEM (high energy milling) technique for growth of CNT (carbon nanotube) from graphite powders by using Ni as catalyst was carried out. Milling process performed on a mixture of graphite powder and nickel powder (Ni-C powders) with the ratio of weight percent of 98%: 2%, with a variation of milling time between 25 up to 75 hours. Characterization using PSA (Powder Size Analyzer), SAA (Surface Area Analyzer), TEM (Transmission Electron Microscope) and Raman Spectroscopy performed to obtain information about particle size, surface area, morphology and the structure bonding of the milled powder respectively. The analysis results of Ni-C powders using PSA and SAA showed the smallest particle size and biggest surface area obtained after milling process for 50 hours, i.e. 80 nm and 705 m2/g, respectively. TEM observations revealed formation of flat fibers which quantity increased with increasing milling time. This flattened fiber behave as an initiator for the growth of CNTs. Ni-C powder milling for 50 hours results more clearly show the growth of CNTs. Analysis by Raman Spectroscopy showed two bands at 1582 cm−1 as a peak of G band and at 1350 cm-1 as a peak of D band. These spectra are typical for sp2 structure. The position of G band peak is close to 1600 cm-1 as the evidence of a change to nano-crystalline graphite. The highest intensity of D band shown in the milling process for 50 hours, which indicates that this milling time produces more graphite-like structure compared to other conditions, and is predicted good for growing CNTs. AbstrakPemanfaatan teknik HEM (High Energy Milling) untuk penumbuhan CNT (carbon nanotube) dari serbuk grafit dengan menggunakan Ni sebagai katalis. Proses milling dilakukan terhadap campuran serbuk grafit dan serbuk nikel (serbuk Ni-C) dengan perbandingan berat 98% : 2%, dengan variasi waktu milling antara 25-75 jam. Karakterisasi menggunakan fasilitas PSA (Particle Size Analyzer), SAA (Surface Area Analyzer), dan TEM (Transmission Electron Microscope) serta Raman Spektroscopy yang masing-masingnya untuk mendapatkan informasi tentang ukuran partikel, luas permukaan dan morfologi serta struktur ikatan serbuk hasil milling. Hasil analisis serbuk Ni-C dengan PSA dan SAA menunjukkan ukuran partikel paling kecil dan luas permukaan paling besar diperoleh setelah proses milling selama 50 jam, masing-masing 80 nm dan 705 m2/g. Pengamatan TEM menunjukkan serbuk-serbuk berbentuk serat pipih dengan kuantitas yang meningkat dengan bertambahnya waktu milling. Serat pipih ini perupakan cikal bakal penumbuhan CNT. Serbuk Ni-C hasil milling menunjukkan penumbuhan CNT terlihat lebih jelas setelah milling selama 50 jam. Hasil analisis dengan Raman Spectroscopy memperlihatkan puncak G band pada bilangan gelombang 1582 cm−1 yang merupakan spektrum untuk struktur sp2 dari grafit dan puncak D band pada bilangan gelombang 1350 cm-1 yang mungkin merupakan deformasi struktur grafit. Posisi puncak G band mendekati 1600 cm-1 menjadi bukti perubahan ke grafit nano kristal. Intensitas D band tertinggi ditunjukkan oleh sistem komposit Ni-C hasil proses milling selama 50 jam dan hal ini sebagai indikasi bahwa proses milling selama 50 jam terhadap sistem komposit Ni-C lebih berstruktur mirip grafit (graphitic-like material) dibanding kondisi lainnya dan diprediksi bagus untuk menumbuhkan CNT. Dengan demikian, waktu milling yang optimal untuk penumbuhan CNT dari serbuk grafit dengan menggunakan Ni sebagai katalis adalah adalah 50 jam.  
PENGARUH JARAK DAN POLA PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) PADA PERBAIKAN TANAH LEMPUNG LUNAK = EFFECT OF DISTANCE AND PATTERN OF PREFABRICATED VERTICAL DRAIN FOR IMPROVEMENT OF SOFT CLAY SOIL Wimpie Agoeng Noegroho Aspara; Eka Nur Fitriani
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.102

Abstract

AbstractIf a structure for reasons of technical, economic, social, or startegic is to be built on a soft ground, then there are usually two problems to be solved, namely the low geotechnical bearing capacity and large soil deformation with sometimes differential settlement. Pre-compression is a foundation soil compression process with the provision of temporary loading (preloading) before actually constructing a building. Pre-fabricated vertical drain is a synthetic drainage system installed vertically inside soft soil layers. Soil condition at the project activity is a relatively very soft clay soil with relatively high coefficient of consolidation resulting in very long period of consolidation process. Therefore, it is needed advance soil improvement by prealoding of pre-fabricated vertical drain. Spacings of installed PVD vary, those are 50 cm, 100 cm, 150 cm, and 200 cm with a pattern of triangles and rectangles. Based on the analytical calculation, it is resulted that optimum PVD distance to achieve 90% consolidation is 150 cm with a triangular pattern. The time of consolidation was achieved within four months. AbstrakKetika suatu struktur karena alasan-alasan teknis, ekonomi, sosial, atau strategis terpaksa didirikan di atas tanah lunak, maka biasanya ada dua masalah geoteknik yang harus dipecahkan yaitu daya dukung yang rendah dan penurunan serta beda penurunan yang besar. Prakompresi adalah suatu proses pemampatan tanah pondasi dengan jalan pemberian pembebanan sementara (prabeban/preloading) sebelum konstruksi yang sesungguhnya didirikan. Prefabricated vertical drain (PVD) adalah sistem drainase buatan yang dipasang vertikal di dalam lapisan tanah lunak. Kondisi tanah di lokasi kegiatan relatif sangat lunak dengan koefisien konsolidasi relatif sangat tinggi mengakibatkan proses konsolidasi berjalan relatif sangat lama. Untuk itu diperlukan perbaikan tanah terlebih dahulu dengan prealoading menggunakan PVD. Jarak spasi antar PVD yang dipasang bervaiasi yaitu 50 cm, 100 cm, 150 cm, dan 200 cm dengan pola konfigurasi segitiga dan segiempat. Berdasarkan hasil perhitungan secara analitis didapatkan jarak optimum PVD untuk mencapai konsolidasi 90% adalah 150 cm dengan pola segitiga dengan proses konsolidasi dicapai selama waktu penurunan 4 bulan.
DESAIN DAN SIMULASI TUNGKU BAKAR UNTUK PENGOLAHAN PASIR BESI MENJADI SPONGE IRON DENGAN TEKNOLOGI TUNNEL KILN = DESIGN AND SIMULATION OF FURNACE FOR FERRUGINOUS SAND TO BE SPONGE IRON PROCESS BY USING TUNNEL KILN TECHNOLOGY Barman Tambunan; Cuk Supriyadi; Juliansyah Juliansyah
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.103

Abstract

AbstractFerruginous sand is one of the natural resources that are scattered across Indonesia. Ferruginous sand is generally in the form of magnetite (Fe3O4) and hematite (Fe2O3) with a high content of impurities such as silica, alumina, and titanium oxide.To increase the value of Ferruginous sand, this study shows the stages of the process include mechanical beneficiation process and reduction process by using Tunnel Kiln technology.To get optimal production, carried out the Process design and simulation of combustion furnaces both structural and fluid flow of heat (CFD).This study used a sample of iron sand originating from the southern beach area of the island of Java, that is from east Java (Lumajang),Central Java (Yogyakarta) and the west Java (Cipatujah).To determine the performance result of design and simulation,have been done the actual reduction process by using the combustion furnace according to the design. Performance results of reduction process to produce a finish Sponge Iron with increased Fe content of 51.72% to 78.79% with 36.68% metallization degree (Jogja samples) and from 52.93% to 57.90% with 24.43% metallization degree (sample Lumajang). This results has prove that the furnace by using the Tunnel Kiln technology could increase the value of the ferruginous sand. AbstrakPasir besi merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia. Pasir besi umumnya berupa magnetite (Fe3O4) dan hematite (Fe2O3) dengan kandungan pengotor berupa silica, alumina, dan titanium oksida. Untuk menaikkan nilai pasir besi, penelitian ini mengajukan tahapan proses antara lain proses benefisiasi dan proses reduksi menggunakan tungku bakar dengan teknologi Tunnel Kiln. Untuk mendapatkan proses reduksi yang optimal, dilakukan proses desain dan simulasi tungku bakar baik secara struktur maupun aliran fluida panas (Computional Fluid Dynamics/CFD). Penelitian ini menggunakan sampel pasir besi yang berasal dari kawasan pantai selatan pulau Jawa, yaitu Jawa bagian timur (lumajang), Jawa bagian tengah (Jogja) dan Jawa bagian Barat (Cipatujah). Untuk mengetahui performa hasil desain dan simulasi, dilakukan proses reduksi dengan menggunakan tungku bakar sesuai dengan desain. Performa hasil proses reduksi menghasilkan produk akhir Sponge Iron dengan kadar Fe 51.72% menjadi 78.79% dengan derajat metalisasi 36.68% (sampel Jogja) dan dari 52.93% menjadi 57.90% dengan derajat metalisasi 24.43% (sampel Lumajang). Dari hasil tersebut membuktikan bahwa tungku bakar dengan teknologi Tunnel Kiln ini dapat meningkatkan nilai tambah Pasir besi.
KAJIAN TEKNOLOGI PROSES PEMBUATAN GAS SINTETIK DARI BATUBARA DAN PROSPEK PEMANFAATAN PADA INDUSTRI HILIRNYA = TECHNOLOGY REVIEW PROCESS OF SYNTHETIC GAS FROM COAL UTILIZATION AND PROSPECT IN DOWNSTREAM INDUSTRIES Muslim Efendi Harahap; Endro Wahju Tjahjono
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.104

Abstract

AbstractPotential coal reserves in Indonesia are very abundant, but which became the key issue is the utilization in Indonesia is still not optimal. One alternative to use the coal is by converting it into synthetic gas (syngas), containing primarily hydrogen (H2) and Carbon Monoxide (CO). To create synthetic gas from coal there are 4 kinds of process technology known in the world, i.e. Fixed-bed gasifier, Fluidized-bed gasifier, Entrained-bed gasifier and Molten bath gasifier. There are 3 types of chemical industry to take advantage of this synthetic gas as an alternative of their raw materials i.e., methanol, formic acid and ammonia industry. Currently they use natural gas as raw material. The more widespread use of natural gas for a variety of needs can disrupt the natural gas supply for these industries in the future. Therefore, this synthetic gas can be used as an alternative of raw material supply for these three types of chemical industry in the future. AbstrakPotensi cadangan batubara di Indonesia sangat melimpah, namun yang menjadi isu utama adalah pemanfaatannya di Indonesia masih belum optimal. Salah satu alternatif pemanfaatan batubara tersebut adalah dengan mengkonversi batubara tersebut menjadi gas sintetik (syngas) yang kandungan utamanya adalah Hidrogen (H2) dan Karbon Monoksida (CO). Untuk membuat gas sintetik dari batubara ini ada 4 macam teknologi proses yang telah dikenal di dunia yaitu Fixed-bed gasifier, Fluidized-bed gasifier, Entrained-bed gasifier dan Molten bath gasifier. Ada 3 jenis industri kimia yang dapat memanfaatkan gas sintetik ini sebagai alternatif bahan bakunya yaitu industri metanol, industri asam formiat dan industri amonia. Saat ini mereka menggunakan gas alam sebagai bahan bakunya. Semakin meluasnya penggunaan gas alam untuk berbagai macam kebutuhan dapat menyebabkan pasokan gas alam untuk ketiga jenis industri ini terganggu di kemudian hari. Oleh karena itu gas sintetik ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pasokan bahan baku untuk ketiga jenis industri kimia tersebut kedepannya.
Analisis Transien Untuk Memprediksi Kedalaman Pengerasan Permukaan Pada Bagian Kritis Crankshaft Harry Purnama
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i2.140

Abstract

Dalam penelitian ini simulasi dinamis transien diterapkan pada crankshaft dengan silinder ganda empat stroke. Analisis elemen hingga dilakukan dengan menggunakan software bantu ANSYS untuk memperoleh tegangan von-misses di lokasi kritis, sedangkan permodelan 3D menggunakan software 3D modeling CATIA. Beban dan kondisi batas yang diterapkan sesuai dengan kondisi engine mounting di ANSYS. Simulasi transien di mana pembebanan didasarkan pada waktu diharapkan dapat memperoleh kedalaman dari konsentrasi tegangan. Hal ini dapat membantu untuk proses m dari crankshaft, pengerasan permukaan. * In this study a transient dynamic simulation was conducted on a crankshaft for double cylinder four stroke engine. Finite element analysis was performed to obtain of von-misses stress at critical locations using ANSYS, while the model creation can be created by well known 3D modeling software CATIA. The load and boundary conditions were applied according to the engine mounting conditions in ANSYS. The simulation with the proper time step be expected depth of stress concentration. It can help to the next process of crankshaft, surface hardening. Kata kunci : Analisa Transient, Time Step, ANSYS, Crankshft, Pengerasan Permukaan.
KONSEP DESAIN KENDARAAN LISTRIK RODA TIGA RAMAH LINGKUNGAN febryan maulana
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i2.141

Abstract

Dalam penelitian  ini dirancang sebuah kendaraan listrik roda tiga dengan menggunakan metode VDI (Verein Duetscher Ingeniure). Perancangan kendaraan listrik ini terfokus pada desain kontruksi rangka dan perhitungan kebutuhan motor listrik yang sesuai sebagai elemen utama kendaraan listrik. Dalam perancangan kendaraan listrik roda tiga terdapat 3 varian dan berdasarkan nilai evaluasi varian yang paling tinggi adalah varian 2 dengan nilai 0,05. Kendaraan roda tiga mempunyai dimensi panjang 2500 mm, lebar 1250 mm, tinggi 1400 mm dengan tingkat kestabilan 46%.Setelah dilakukan analisa dan pengujian terhadap kontruksi rangka yang menggunakan bahan S45C, maka dapat diketahui bahwa kontruksi rangka ini mampu menahan beban sebesar 250 kg. Dan  dengan spesifikasi motor listrik 5 Kw yang dibutuhkan pun tersedia di pasar, sehingga memungkinkan kendaraan listrik roda tiga ini untuk dikembangkan lebih lanjut.In this study will be designed a three-wheeled electric vehicle using the VDI (Verein Duetscher Ingeniure). The design of electric vehicles is focused on the design and calculation of required construction frame corresponding electric motor as the main element of the electric vehicle. In the design of three-wheeled electric vehicles, there are 3 variants and variants based on the value of the highest evaluation is a variant 2 with a value of 0.05. Three-wheeled vehicle has dimensions of length 2500 mm, width 1250 mm, height 1400 mm with a 46% degree of stability.After analysis and testing of construction materials using S45C frame, it can be seen that the frame construction can support the weight of 250 kg. And with a 5 Kw electric motor specifications required is available in the market, thus allowing the three-wheeled electric vehicles to be developed further.Dalam penelitian  ini dirancang sebuah kendaraan listrik roda tiga dengan menggunakan metode VDI (Verein Duetscher Ingeniure). Perancangan kendaraan listrik ini terfokus pada desain kontruksi rangka dan perhitungan kebutuhan motor listrik yang sesuai sebagai elemen utama kendaraan listrik. Dalam perancangan kendaraan listrik roda tiga terdapat 3 varian dan berdasarkan nilai evaluasi varian yang paling tinggi adalah varian 2 dengan nilai 0,05. Kendaraan roda tiga mempunyai dimensi panjang 2500 mm, lebar 1250 mm, tinggi 1400 mm dengan tingkat kestabilan 46%.Setelah dilakukan analisa dan pengujian terhadap kontruksi rangka yang menggunakan bahan S45C, maka dapat diketahui bahwa kontruksi rangka ini mampu menahan beban sebesar 250 kg. Dan  dengan spesifikasi motor listrik 5 Kw yang dibutuhkan pun tersedia di pasar, sehingga memungkinkan kendaraan listrik roda tiga ini untuk dikembangkan lebih lanjut.In this study will be designed a three-wheeled electric vehicle using the VDI (Verein Duetscher Ingeniure). The design of electric vehicles is focused on the design and calculation of required construction frame corresponding electric motor as the main element of the electric vehicle. In the design of three-wheeled electric vehicles, there are 3 variants and variants based on the value of the highest evaluation is a variant 2 with a value of 0.05. Three-wheeled vehicle has dimensions of length 2500 mm, width 1250 mm, height 1400 mm with a 46% degree of stability.After analysis and testing of construction materials using S45C frame, it can be seen that the frame construction can support the weight of 250 kg. And with a 5 Kw electric motor specifications required is available in the market, thus allowing the three-wheeled electric vehicles to be developed further.
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN EMISI KENDARAAN DENGAN REGULASI R83 MENGACU PADA PERHITUNGAN JOINT COMMITTEE FOR GUIDES METROLOGY (JCGM) 100 : 2008 Budi Rochmanto
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i2.148

Abstract

Harmonisasi terkait 19 regulasi bidang otomotif diantara negara ASEAN akan dilakukan melalui kesepakatan ASEAN MRA. Salah satu regulasi yang akan diharmonisasi adalah pengujian emisi kendaraan sesuai dengan regulasi R83. BT2MP-BPPT merupakan laboratorium terakreditasi yang akan menjadi  technical service untuk pelaksanaan pengujian R83. Studi ini membuat kajian terkait perhitungan ketidakpastian dalam pengujian emisi kendaraan berdasarkan regulasi R83 tersebut.  Ketidakpastian pengukuran yang dihasilkan pada pengujian dengan standar R83 dipengaruhi oleh parameter peralatan ukur seperti chassis dynamometer, gas analyzer, sistem sampling emisi danyang lain. Selain faktor peralatan tersebut, data hasil pengukuran juga merupakan faktor yang mempunyai pengaruh signifikan.  Pada kajian iniperhitungan ketidakpastian mengacu kepada Joint Committee for Guide in Metrology (JCGM) 100 2008, hasilnya dinyatakan pada tingkat kepercayaan 95 % dengan faktor cakupan k=2.Dari hasil pengujian di BT2MP-BPPT, hasil perhitungan ketidakpastian pengukuran total yang merupakan gabungan dari ketidakpastian parsial dari unsur yang berpengaruh,menunjukkan ketidakpastian total untuk parameter emisi HC, CO dan NOx adalah 0.0021 gr/km, 0.0103 gr/km dan 0.0004 gr/km secara berurutan.Hasil akhir ketidakpastian pengukuran pada pengujian emisi ini menunjukkan kemampuan ukur dari fasilitas uji emisi kendaraan BTMP-BPPT dalam hal deviasi dan keterterimaan dari pengukuranyang dihasilkannya. 
TURBINE BLADE REVERSE WITH CATIA SOFTWARE USING BEZIER CURVE Dyah Kusuma Dewi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v12i1.151

Abstract

Metode reverse engineering salah satunya digunakan untuk menduplikasi komponen-komponen yang akan dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi nilai impor dan mengurangi waktu tunggu pemesanan komponen. Komponen yang sering mengalami kerusakan adalah sudu turbin, baik pada turbin uap maupun turbin gas. Proses reverse engineering dilakukan dengan mengambil foto dari komponen tersebut menggunakan peralatan photo scanning. Hasil dari proses photo scaning tersebut berupa file dengan ekstensi .stl yang merupakan kumpulan point cloud. Selama ini banyak kesulitan yang ditemui dalam pemrosesan dari point cloud menjadi file CAD, terutama untuk komponen yang memerlukan presisi yang tinggi. CATIA merupakan perangkat lunak CAD yang digunakan untuk mengolah file .stl ini menjadi file CAD. Dalam penelitian ini metode pendekatan kurva bezier dipilih untuk teknik pemodelan dari point cloud. Dari pendekatan tersebut deviasi yang ditimbulkan dari hasil permodelan CAD dan  komponen aktual menjadi lebih kecil dan dapat ditingkatkan sesuai dengan toleransi yang diinginkan.
PENGARUH PENINGKATAN % REDUKSI TERHADAP PENGHALUSAN BUTIR DAN SIFAT MEKANIK PADUAN Cu-Zn 70/30 SETELAH DEFORMASI PADA SUHU 400°C Eka Febriyanti; Amin Suhadi; Rini Riastuti; Dedi Priadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.155

Abstract

 Paduan Cu-Zn 70/30 banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena memiliki sifat yang unggul dan belum ada penggantinya. Untuk memperoleh paduan Cu-Zn 70/30 dengan sifat mekanik yang tinggi maka dilakukan riset baik modifikasi dari jenis material yang sudah ada ataupun material baru agar sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mengurangi biaya produksi, namun tetap menghasilkan sifat mekanik yang baik tanpa penambahan paduan maka dikembangkan metode penghalusan butir. Salah satu alternatif proses fabrikasi untuk mengoptimalkan sifat mekanik paduan Cu-Zn 70/30 yaitu dengan metode warm rolling. Warm rolling yang dilakukan pada pelat paduan Cu-Zn 70/30 menggunakan % reduksi sebanyak 29,03%, 34,4%, dan 38,16% pada suhu 400°C secara double pass reversible. Untuk paduan Cu-Zn 70/30, rentang pengerjaan warm rolling berada pada suhu 0,4 s/d 0,6 Tm (melting point) yaitu berkisar antara 382°C-573°C. Hasil metalografi didapat ukuran butir yang semakin menurun sebesar 30,03 µm di bagian tepi dan 33,45 µm di bagian tengah pada % reduksi 38,16%. Hasil uji tarik dengan % reduksi 38,16% menghasilkan nilai ultimate tensile strength (UTS) sebesar 478 MPa, yield strength (YS) sebesar 434 MPa, dan persentase elongasi sebesar 9%. Untuk hasil uji kekerasan menghasilkan nilai kekerasan sebesar 135,8 HV di bagian tepi dan 128,4 HV di bagian tengah pada % reduksi 38,16%. 

Page 1 of 61 | Total Record : 601


Filter by Year

2013 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 3 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 2 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 1 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 2 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 1 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 3 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 2 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 14, No 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 1 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 1 (2019): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 8 No. 3 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 2 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 7 No. 1 (2013): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): VOL 12, NO 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 3 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 8, No 2 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 8, No 1 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 7, No 1 (2013): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI More Issue