Misykat: Jurnal Ilmu-ilmu Al-QurÆan, Hadist, Syariah dan Tarbiyah
Jurnal MISYKAT is a semiannual journal, published on June and December. MIYSKAT published by PPS IIQ Jakarta. MISYKAT provides a forum for lecturers, academicians, researchers, practitioners, and students to deliver and share knowledge in the form of empirical and theoretical research articles. The journal invites professionals in study of Islamic Studies. ISSN: 2527-8371
Articles
115 Documents
Kajian Riset Monodisipliner dan Interdisipliner dalam pendidikan islam Menghadapi Isu Nasional dan Global: Studi Kasus Terhadap Isu Covid-19
Nimawati Nimawati;
Uus Ruswandi;
Mohamad Erihadiana
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 1 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n1.101-122
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya diskursus di tengah-tengah masyarakat dewasa ini mengenai pandemi Covid-19. Sebagian orang menganggap ringan wabah ini dengan mengatakan bahwa kematian sudah ditentukan oleh Allah Swt. Sebagian yang lain menganggap serius wabah ini dan berupaya menghindari serta mencari strategi pencegahan dan solusinya. Bertitik tolak dari uraian tersebut penting untuk meneliti kajian monodisipliner dan interdisipliner dalam pendidikan islam menghadapi isu nasioal dan global dengan melakukan studi kasus terhadap isu covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pandemi Covid-19 dengan pendekatan monodisipliner Pendidikan Agama Islam (PAI), intradisipliner rumpun ilmu PAI, interdisipliner antara PAI dan rumpun ilmu PAI dengan disiplin ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan objek bahasan ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif pendekatan kualitatif dengan sumber data kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah: pertama, dengan pendekatan monodisipliner PAI pandemi Covid-19 adalah ciptaan Allah Swt yang harus disikapi dengan tepat, kedua, dengan pendekatan transdisipliner melalui disiplin ilmu kalam, fikih, hadis dan sejarah peradaban islam bahwa ditemukan sikap dan penanganan Covid-19 dalam praktis Rasulullah dan sahabat juga pemahamn para ulama, dan ketiga, dengan pendekatan multidisipliner bahwa Covid-19 adalah sebagai berikut, menurut ahli virologi penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-n CoV). Menurut farmakologi penyembuhannya dengan obat virus. Menurut kesehatan harus menjaga jarak dengan penderita dan harus menjaga kebersihan. Adapun menurut ahli ekonomi dan pemerintahan pandemi ini berdampak pada sektor ekonomi maka tidak dapat dilaksanakan lockdown.
Instrumen Distribusi dalam Ekonomi Islam untuk Meningkatkan Kesejahteran Umat
Nandang Ihwanudin;
Annisa Eka Rahayu
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 1 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n1.143-146
Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari keadilan distribusi bagi setiap individu. Namun pada realitanya, nampak terjadi ketidakadilan dan ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan, sehingga berdampak pada peningkatan jumlah kemiskinan. Kebijakan distribusi dalam Islam menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan yang didasarkan pada al-Qur’an, yakni agar kekayaan tidak beredar hanya pada satu kelompok saja. Untuk menciptakan kesejahteraan umat maka diperlukan instrumen dalam distribusi diantara: zakat, wakaf, waris, infak dan sedekah. hal ini bertujuan pendapatan atau kekayaan agar tidak menguntungkan pihak yang bermodal dan berakibat pada penumpukan harta pada golongan tertentu. Selain itu, masyarakat dituntut untuk menyadari akan peran pentingnya menciptakan keadilan distribusi dan mempersempit kesenjangan ekonomi. Jika instrumen distribusi tersebut dapat diimplementasikan secara bersama-sama, diharapkan akan membentuk jaminan sosial yang akan menciptakan kesejahteraan umat.
Analisis Shari’ah Compliance Pada Trading Forex Online
Rafiqah Rafiqah
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 1 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n1.147-164
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana operasional trading forex online baik yang Islami maupun yang konvensional dan kesesuaiannya dengan prisip-prinsip bay‟ Sharf dalam Islam, selain itu artikel ini juga menganalisa unsur-unsur syariah compliance yang ada pada trading tersebut. Ide dan pemikiran tentang rancangan konsep trading forex online yang Islami juga menjadi fokus dalam penelitian ini. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif atas data kualitatif di mana akan dijelaskan fakta yang terjadi di dalam operasional trading forex online untuk kemudian dilihat kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip Islam secara komprehensif. Temuan penelitian ini adalah bahwa meskipun sekilas Islamic forex trading berbeda dengan conventional forex trading, namun masih terkesan bias di mana secara teknis hampir tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua type transaksi tersebut. Artinya meskipun para broker akun forex Islami menawarkan transaksi tanpa elemen Rollever Interest, namun sebagian besar dari mereka masih mengenakan fee lainnya atas trader yang melakukan open positon lebih dari semalam, atau mengenakan kadar spread yang lebih tinggi menggantikan rollever interes
Studi Lembaga Filantropi Media Massa
Muhammad Aiz
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 1 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n1.165-183
Kuatnya pengaruh kelompok masyarakat sipil (civil society) di Indonesia menyebabkan praktik filantropi masih didominasi oleh pihak non negara. Artikel ini sesuai dengan pendapat Azyumardi Azra yang menyatakan sejak masa kesultanan di Nusantara, persoalan filantropi memang minim campur tangan penguasa. Kenyataan tersebut dapat dibuktikan pula banyaknya lembaga-lembaga filantropi, baik yang bersifat tradisional, organisasi masyarakat sipil, hingga perusahaan media massa yang ikut mengurusi urusan filantropi. Hal ini tidak hanya berimplikasi positif yakni dengan munculnya berbagai kelompok masyarakat yang berinisiatif untuk mengelola filantropi. Namun di sisi lain menyebabkan implikasi yang negatif juga seperti belum terkelolanya potensi filantropi secara transaparan dan akuntabilitasnya pun masih rendah. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan historis sosiologis.
Resepsi Terhadap Konsep Pemaafan dalam Al-Quran: Sebuah Kajian Living Quran
Huda, Ade Nailul;
Fitriana, Muhammad Azizan
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.1-34
Umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah pedoman hidup (way of life) yang salah satu fungsinya adalah sebagai petunjuk kepada manusia agar dapat mencapai ketenangan jiwa dan kedamaian hidup. Manusia menyukai hidup damai dan harmonis dengan makhluk lainnya dan saat terjebak dalam konflik yang menyebabkan kekecewaan atau kemarahan, maka keseimbangan jiwa manusia akan terganggu, sebab kekecewaan dan kemarahan adalah beban. Pemaafan adalah salah satu jalan yang sejak 14 abad lalu disampaikan al-Qur’an sebagai salah satu cara untuk melepaskan diri dari beban tersebut. Artikel ini mencoba mengembangkan penelitian lain yang telah ada terkait konsep pemaafan dalam al-Qur’an. Penelitian yang telah ada umumnya berbicara pemaafan berdasarkan konteks bahasa yang ada di dalam al-Qur’an yaitu term al-„afw, ash-shafh dan al maghfirah. Artikel ini mengembangkan konsep pemaafan bukan hanya dari tinjauan bahasa namun juga analisa ayat ayat lain baik yang berbentuk perintah, kisah- kisah ataupun kabar. Artikel ini juga merupakan kajian living Qur’an yang menggabungkan dua macam penelitian, yaitu penelitian literatur berupa pembahasan konsep pemaafan di dalam al-Qur’an dan penelitian empiris untuk melihat bagaimana manusia merespon pemaafan dalam kehidupan mereka, lalu keduanya didiskusikan untuk mendapatkan gambaran.
Filosofi Bisnis Ritel Modern Dalam Perekonomian Islam Di Indonesia
Nandang Ihwanudin;
Arky Nafisa Beladiena
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.35-52
Penulis menginterpretasikan dan menjelaskan tentang perubagan pemikiran mengenai kewirausahaan berdasar pada aplikasi sejarah, menyatukan konsep pemikiran kewirausahaan yang meliputi banyak hal serta menjelaskan konsep kewirausahaan secara terdapadu dalam sebuah konsep yang mendasar. Melalui pendekatan konseptual ini, dijelaskan pula gambaran teori kewirausahaan pada masa lalu sesuai dengan kondisi yang ada pada saat itu serta mengidentifikasi beberapa bidang konsepsi untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Kehadiran industry ritel modern pada dasarnya memanfaatkan pola belanja masyarakat terutama kelas menengah ke atas yang tidak mau berdesak-desakan di dalam pasar tradisional yang biasanya becek atau tidak tertata rapi. Walaupun kehadiran ritel modern ini disoroti dapat mematikan pasar tradisional karena mempunyai keunggulan pada banyak faktor, perkembangannya sendiri dapat dikatakan tidak terbendung. Artikel ini memberikan pandangan bagi para pembaca dan praktisi tentang makna kewirausahaan bisnis ritel perekonomian di Indonesia. Bisnis ritel yang ideal adalah yang berlandaskan pada prinsipprinsip syriah. Sumber daya manusia pada sector bisnis ritel Syariah harus memiliki etos kerja islami.
Sangiang Pengobatan Alternatif Suku Dayak Muslim Di Gohong, Kalimantan Tengah
Zainap Hartati;
Emawati Emawati;
Siti Patimah
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.53-66
Sangiang merupakan sebuah budaya suku Dayak Kalimantan Tengah, yang di dalamnya ada unsur pengobatan. Tujuan dari dilaksanakannya sangiang bukan hanya sebagai sarana pengobatan semata, tetapi seringkali pula sangiang digunakan untuk menjauhkan segala marabahaya suatu kampung dari gangguan roh-roh jahat atau murka leluhur yang disebut mamapas lewu atau tolak bala, ada pula yang mengadakan sangiang di lokasi kerja seperti pertambangan emas, sarang walet dan lokasi-lokasi pekerjaan lainnya, sangiang dilakukan agar lokasi pekerjaan aman dari segala gangguan dan melancarkan segala pendapatan. Dibalik kegiatan sangiang terkandung nilai keislaman yang mengiringi prosesi kegiatannya. Penelitian dilakukan di desa Gohong, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keislaman yang ada pada prosesi sangiang sebagai wujud dari keyakinan pada Yang Maha Kuasa, yakni harus percaya atau meyakini bahwa adanya yang ghaib, selain itu setelah upacara sangiang selesai membaca do’a selamat sebagai wujud rasa syukur atas keselamatan peyembuh tradisional (subat) dan orang yang berobat.
Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Ilmu Pendidikan Islam (Ipi)
Fitri Handayani;
Uus Ruswandi;
Mohamad Erihadiana;
Muhammad Hasan Basari
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.67-80
Beraneka ragam budaya, suku, bahasa, warna kulit, etnis, adat, agama dan kepercayaan serta berbagai konflik di Indonesia, namun dipersatukan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda-beda namun satu jua. Hal ini bisa diwujudkan secara strategis melalui pendidikan multikultural pada pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan multikultural merupakan ide, gerakan pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah struktur lembaga pendidikan supaya semua peserta didik menjadi anggota kelompok ras, etnis, dan kultur dapat memiliki kesempatan untuk mencapai prestasi. Pendidikan multikultural perlu dioptimalkan dalam menata dinamika keragaman untuk menjadi potensi kemajuan dan peradaban manusia menuju ketakwaan. Pendidikan multikultural merupakan “Education for All” yakni pendidikan untuk semua orang dan mengutamakan persamaan hak. Pendidikan multikultural dapat diimplementasikan pada pendidikan di Indonesia dan selaras dengan ilmu pendidikan islam. Melalui pendidikan multikultural, ilmu pendidikan Islam akan semakin meluas penyebarannya dan menjadi rahmat bagi seluruh alam dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Proses Inovasi Kurikulum: Difusi dan Diseminasi Inovasi, Proses Keputusan Inovasi
Nimawati Nimawati;
Qiqi Yulianti Zaqiah
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.81-98
Inovasi sering dikaitkan dengan perubahan, Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan perlu terus-menerus melakukan pembaruan atau inovasi sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman. Sebuah inovasi akan senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan manusia jika dalam inovasi tersebut terdapat sebuah kesepahaman akan terjadinya perubahan pada sebuah pendidikan yang lebih baik. Kurikulum merupakan salah satu aspek penting dalam konteks pendidikan. kurikulum mesti dinamis, adaptif mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dunia usaha maupun dunia kerja. Dalam implementasi inovasi memerlukan difusi dan diseminasi. Difusi adalah proses mengkomunikasikan inovasi melalui saluran dan jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem social sedangkan diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Dengan menggunakan studi kepustakaan dan wawancara pada penelitian ini ditemukan bahwa terjadi proses inovasi kurikulum di Program Studi Magister Ekonomi Syariah (Prodi MES) Universitas Islam Bandung (UNISBA).
Larangan Perkawinan Ngalor-Ngulon dalam Adat Jawa di Desa Leses Kabupaten Klaten Perspektif Sadd Ad-dzariah
Chalwan Syafingi
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 5, No 2 (2020): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33511/misykat.v5n2.99-114
Bagian dari keragaman tradisi di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah masyarakat Muslim yang beragam, adalah ihwal pernikahan. Di beberapa daerah Indonesia, pernikahan memiliki wajah yang unik dan menantang. Apa yang terjadi di Desa Leses, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tentang apa itu yang disebut sebagai “perkawinan ngalor-ngulon” adalah salah satunya. Istilah ini merujuk pada larangan pernikahan karena posisi rumah antara calon suami dan calon istri dianggap bertentangan. Dalam benak masyarakat Jawa, arah mata angin merupakan sesuatu yang sakral, sehingga tradisi pelarangan seperti ini mungkin untuk terjadi. Pernikahan model ini dilarang sebab rumah mempelai perempuan berada di sebalah Barat Daya (ngalor-ngidul) mempelai laki-laki. Letak geografis salah satu mempelai berdampak pada hukum adat dan dipraktikkan secara turun-temurun di Desa Leses. Penelitian ini mencoba untuk melihat praktik larangan tersebut dari perspektif sadd al-dzari‟ah. Pertanyaan yang akan muncul berkisar antara bagaimana wajah dari praktik “perkawinan ngalor-ngidul” dan bagaimana hukumnya jika dilihat dari jendela Hukum Keluarga Islam, terutama teori sadd al-dzariah.