cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
Spesifisitas Substrat Dinoflagellata Epibentik Penyebab Ciguatera Fish Poisoning Berdasarkan Analisis Aku Dan Afk Di di Perairan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Fachrul Razi; Riani Widiarti; Yasman -
Jurnal Akuatika Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.554 KB)

Abstract

Ciguatera Fish Poisoning (CFP) yang disebabkan oleh Ciguatoksin, dihasilkan oleh beberapa jenis Dinoflagellata epibentik yang umumnya menempel pada makroalga. Dinoflagellata epibentik juga dapat menempel pada substrat lain, seperti pada sedimen atau pecahan karang. Penelitian mengenai Dinoflagellata epibentik telah dilakukan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu pada bulan Maret 2013, di empat stasiun yang terletak di sisi timur, utara, selatan, dan barat pulau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesifisitas substrat Dinoflagellata epibentik pada berbagai macam tipe substrat.Penelitian dilakukan dengan mengoleksi berbagai substrat di rataan terumbu setiap stasiun yaitu pasir, karang mati, lamun Thallasia, dan makroalga Padina, untuk kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik berisi air laut. Setelah itu, untuk melepaskan Dinoflagellata bentik dari substrat, dilakukan proses pengocokan. Sampel kemudian disaring dengan saringan bertingkat (125µm dan 20µm) dan diamati di bawah mikroskop. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Faktorial Koresponden (AFK) dan Analisis Komponen Utama (AKU).Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dua belas spesies Dinoflagellata epibentik yang tujuh diantaranya merupakan spesies yang berpotensi toksik. Berdasarkan hasil analisis AFK dan AKU diketahui bahwa spesifisitas substrat dari Gambierdiscus toxicus adalah makroalga; Amphidiniopsis hirsutum, Prorocentrum concavum, Coolia sp., dan Amphidinium sp. adalah substrat pasir; Ostreopsis ovata, Ostreopsis lenticularis, dan Prorocentrum rhatymum adalah substrat lamun, karang, dan pasir; Ostreopsis siamensis, Prorocentrum lima, Prorocentrum emarginatum, dan Sinophysis microcephalus adalah substrat lamun, karang, dan makroalga.
KELIMPAHAN DAN BIODIVERSITAS PERIFITON DI WADUK CIRATA Dian Hendiyana; Yayat Dhahiyat; Henhen Suherman
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian kelimpahan dan biodiversitas perifiton ini dilakukan di Waduk Cirata, dengan menggunakan jaring dari Karamba Jaring Apung yang digunakan sebagai wadah budidaya ikan. Tempat hidup perifiton pada jaring berukuran 5 x 5 cm, sebagai media tempat menempelnya perifiton, yang diletakan diantara KJA budidaya ikan nila. Perlakuan adalah perbedaan waktu perendaman jaring (hari)yaitu harike 3, 6, 9, 12 dan 15, rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap, dengan pengambilan contoh sebanyak lima kali.Parameter yang diamati meliputi komposisi, kelimpahan, indeks keanekaragaman Simpson dan dominansi.Hasil penelitian menunjukkan pada semua perlakuan didapat tiga kelas perifiton, yaitu kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophyceae. Analisis sidik ragam dan uji Duncan menunjukan kelimpahan total perifiton dan kelimpahan kelas Bacillariophyceae pada perlakuan perendaman selama 9 hari, menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan yang lain, yaitu sebesar 269666 ind/cm² untuk kelimpahan total dan 233079 ind/cm² untuk kelas Bacillariophyceae. Sedangkan indeks keragaman Simpson tertinggi terdapat pada  perendaman selama 15 hari yaitu berkisar antara 0,81 - 0,86
ANTIMIKROBA DARI Chaetoceros gracilis YANG DIKULTIVASI DENGAN LAMA PENYINARAN BERBEDA Iriani Setyaningsih; Desniar -; Evi Purnamasari
Jurnal Akuatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.158 KB)

Abstract

Microalgae mampu menghasilkan berbagai senyawa aktif seperti antibakteri. Salah satu microalgae yang menghasilkan komponen antibakteri adalah Chaetoceros gracilis. Antibakteri adalah zat yang menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan mentah ekstrak Chaetoceros gracilis dan tes untuk aktivitas antibakteri. Chaetoceros gracilis dibudidayakan di buatan media dengan durasi berbeda pencahayaan dan dipanen pada budaya berbeda usia. Ekstraksi untuk antibakteri senyawa digunakan etanol. Ekstrak kasar C. gracilis yang dibudidayakan di berbeda pencahayaan durasi dan dipanen dalam budaya berbeda usia memiliki aktivitas antibakteri Bacillus cereus dan Vibrio harveyi. Kata kunci : Anti bakteri, Antifungal, bacillus cereus, chaetoceros gracilis, ethanol, fusarium oxysporum, dan Vibrio harveyi
PERBAIKAN KUALITAS LIMBAH CAIR PETERNAKAN SAPI PERAH OLEH SPIRULINA SP. Dadan Sumiarsa; Roni Jatnika; Tb. Benito A. Kurnani; M. Wahyudin Lewaru
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.535 KB)

Abstract

Pemanfaatan bioakuatik untuk mengurangi kandungan limbah organik saat ini telah berkembang pesat. Limbah cair dari kegiatan peternakan sapi perah diketahui kaya akan kandungan organik dan nilai COD dan BOD nya tinggi. Telah dilakukan penelitian mengenai kelayakan mikrolaga Spirulina sp. dalam pengolahan limbah cair dari peternakan sapi perah. Evaluasi dilakukan melalui metode eksperimen di rumah kaca (closed system) terhadap parameter populasiSpirulina sp., nilai pH, COD, BOD dan NO3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga Spirulina sp. mampu menurunkan nilai BOD, COD dan NO3 sampai dengan 93,0 %, 92,5 % dan 54,79% dan meningkatkan nilai pH sampai netral.
Skrining Antibakteri Produk Ekstrasel Eksosimbion Bakteri Laut pada Makroalga Terhadap Biofilm Staphylococcus aureus ATCC 25923 Sri Agung Fitri K; Mochamad Untung K. Agung; Josi - Meika
Jurnal Akuatika Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 2/September 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.909 KB)

Abstract

Kemampuan Staphylococcus aureus dalam membentuk biofilm dapat meningkatkan sifat virulensi dan resistensinya terhadap antibiotik yang selama ini efektif digunakan. Penemuan kandidat antibakteri terhadap biofilm tersebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi infeksi S.aureus. Bakteri yang bersimbiosis dengan makroalga telah diketahui menghasilkan senyawa antibiotik terhadap bakteri patogen. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh isolat bakteri eksosimbion makroalga yang mengandung produk ekstrasel yang dapat bekerja sebagai antibakteri terhadap biofilm S.aureus. Tahapan metode yang dilakukan adalah pengambilan dan determinasi bahan makroalga yang diperoleh dari Pantai Santolo, Kab.Garut,  isolasi dan pemurnian bakteri eksosimbion pada makroalga dengan metode pulas, isolasi produk ekstrasel bakteri dengan metode sentrifugasi, skrining aktivitas antibakteri terhadap S.aureus plankton dengan metode difusi agar dan terhadap biofilm menggunakan metode turbidimetri dengan pewarnaan kristal violet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga jenis makroalga, diperoleh 17 isolat koloni tunggal yang memiliki warna dan morfologi koloni yang berbeda. Dari 17 isolat tersebut diperoleh lima isolat koloni, yaitu isolat 9,10,11,12,dan 13, yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923 plankton dan satu isolat koloni, yaitu isolat 9, yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bentuk biofilmnya. Kata kunci : Staphylococcus aureus, Biofilm, Bakteri eksosimbion, Makroalga, pantai santolo
PENGARUH JENIS DAN WAKTU PEMBERIAN PAKAN TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DALAM KARAMBA JARING APUNG DI BALAI BUDIDAYA LAUT LAMPUNG Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Akuatika Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.783 KB)

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh jenis pakan dan waktu pemberian pakan terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dalam karamba jaring apung, telah dilaksanakan di Teluk Hanura, Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian yang berbeda yaitu pelet, kombinasi pelet dan ikan rucah dengan waktu pemberian yang berbeda dan ikan rucah yang diberikan sebanyak 5% dari bobot biomassa. Ikan kerapu macan yang digunakan berukuran 15-16 cm dengan berat 90-100 g sebanyak 3200 ekor. Penelitian ini dilaksanakan dalam 12 karamba jaring apung yang berukuran (3m x 3m x 3.5m) dan setiap karamba jaring apung di tebar 220 ekor. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan pelet menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang paling rendah yaitu 76,67% dibandingkan dengan pemberian ikan rucah dan kombinasi antara pelet dan ikan rucah. Pemberian pelet pagi hari dan ikan rucah sore hari dengan pemberian ikan rucah pagi hari dan pelet sore hari, jugga pemberian ikan rucah saja menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang sama. Pertumbuhan mutlak tertinggi dihasilkan oleh pemberian ikan rucah pagi hari dan pelet sore hari yaitu 173,97 g, sedangkan dengan pemberian pakan yang berbeda menghasilkan laju pertumbuhan harian yang sama.
Pengujian Toksisitas Sub Akut Ekstrak Hipokotil Bakau Hitam pada Tikus Galur Sprague Dawley Sri Purwaningsih; Ekowati Handharyan; Indah Ria Lestari
Jurnal Akuatika Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 1/Maret 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.167 KB)

Abstract

Hipokotil buah mangrove hitam (R.mucronata)telah terbukti mempunyai efek yang baik pada jaringan hati secara biokimia dan gambaran histopathologi[U1] [A2]  pada dosis 5 mg/kg pada tikus galur Sprague Dawley.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek toksisitas secara sub-akut dari ekstrak hipokotilbuah mangrove hitam(R.mucronata)pada tikus dengan dosis 0; 15; 10[A3] 5 mg/kg berat badan.  Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap  dengan uji lanjut Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tidak menyebabkan penurunan berat badan dan kematian tikus.  Hasil analisis secara biokimia pada darah untuk SGPT[U4] [A5] , total bilirubin, BUN, dan kreatinin masih dalam batas normal.  Gambaran secara histopathologi menunjukkan bahwa terjadi perubahan di jaringan ginjal pada  dosis 105 mg/kg berat badan.  Hasil penelitian menujukkan bahwa dosis 15 mg/kg dari ekstrak hipokotilbuah mangrove hitam(R.mucronata) dianggap aman sebagai nutrasetika. Kata kunci: buah bakau (R.mucronata), sub-akut, toksisitas  
PERANAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN MANGROVE TERHADAP INFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Yeni Mulyani; Eri Bachtiar; Muhammad Untung Kurnia Agung
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.162 KB)

Abstract

Perikanan budidaya di Indonesia sangat beragam macamnya. Akan tetapi, pesatnya perkembangan budidaya belum ditunjang dengan biosecurity yang tepat. Penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi usaha budidaya perikanan dan menimbulkan kerugian. Salah satu penyebab penyakit adalah bakteri Aeromonashydrophila.Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan bakteri tersebut adalah penggunaan anti bakterialyang bersifat alami dan efektif untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, ramah lingkungan serta mudah terurai di perairan, salah satunya senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan senyawa metabolit sekunder tumbuhan mangrove terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophilapada ikan mas (Cyprinus carpio L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi FPIK Universitas Padjadjaran dari bulan Mei sampai November 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksplorasi di laboratorium. Penelitian ini menghasilkan ekstrak daun mangrove sebanyak 127,6 gram padatan dengan warna hijau tua dan uji kandungan senyawa metabolit sekunder mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Sedangkan untuk uji antibakteri Aeromonas hydrophila secara in vitro dengan menggunakan media agar TSA menghasilkan zona daya hambat sebesar 17,02 mm pada konsentrasi 20.000 ppm.Kata kunci : Bakteri Aeromonas hydrophila, Cyprinus carpioL, flavonoid, mangrove, dan saponin   
KARAKTERISTIK BIOFILM BERBAHAN DASAR KARAGINAN Nurlaila Ervina Herliany; Joko Santoso; Ella Salamah
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.939 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakterisik karaginan yang digunakan dalam pembuatan biofilm. Karaginan yang diekstraksi menggunakan KOH 0,5% selama 1 jam memberikan hasil terbaik dengan karakteristik rendemen 45,64%, viskositas 18 cP, kadar air 16,26%, kadar abu 35,90%, kadar abu tak larut asam 0,32%, kadar sulfat 5,04%, dan kekuatan gel 385,63 gf. Penggunaan karaginan pada konsentrasi 1,5% menghasilkan biofilm terbaik dengan sifat-sifat ketebalan 0,070 mm, kuat tarik 5516,67 kgf/cm2, persen pemanjangan 43,05% dan laju transmisi uap air 0,0060 g/m2/hari.  Biofilm terbaik juga mempunyai struktur mikroskopis internal polimer lebih kompak dan padat.
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DI SITU CISANTI KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Zahidah Hasan; Iqbal Nur Syawalludin; Walim Lili
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.753 KB)

Abstract

Penelitian tentang struktur komunitas plankton di Danau Cisanti Kabupaten Bandung, Jawa Barat Indonesia telah dilakukan pada bulan Mei 2009 sampai Juni 2009 selama musim hujan. Metode yang digunakan adalah metode survei. Sampling plankton dilakukan pada lima stasiun dengan enam kali ulangan setiap tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton terdiri dari 46 genus dan zooplankton 10 genus. Bacillariophyceae memberikan kontribusi tertinggi pada kepadatan fitoplankton dan Diatoma merupakan genus yang utama. Kepadatan zooplankton Sementara tertinggi diberikan oleh Crustaceae dengan Cyclops sebagai genus yang utama. Indeks Simpson berkisar 0,305-0,616, untuk fitoplankton dan 0,468-0,746 untuk zooplankton. Sementara indeks keanekaragaman berkisar 0,384-0,695 untuk fitoplankton dan 0,254-0,532 untuk zooplankton. Berdasarkan struktur komunitas dan nutrisi plankton (NO3-dan PO4-3) konsentrasi di waduk Cisanti dikategorikan sebagai mesotrophic cenderung eutrophic.