cover
Contact Name
Saiful Ghozi
Contact Email
saiful.ghozi@poltekba.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jsh@poltekba.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
ISSN : 25805398     EISSN : 25977342     DOI : -
JSHP ( e- ISSN: 2597-7342, p-ISSN: 2580-5398 ) is an electronic journal published by the Center of Research and Community Service, Balikpapan State Polytechnic, Indonesia. JSHP Journal provides a media to publish scientific articles from contributors related to (1) Business and Management, (2) Banking and Finance, (3) Vocational Education, (4) Didactics in Higher Education, (5) Tourism and Hospitality, and (6) Social Scienc
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)" : 10 Documents clear
Analisis SWOT : Strategi Penjualan Produk Kerajinan Tangan Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga Karimah Aini; Arisman Arisman
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1150

Abstract

This study aims to identify supporting and inhibiting factors or internal and external factors to determine alternative strategies that can be applied in the sale of handicraft products of prisoners in the Class IIA Sibolga Penitentiary. The research method used is descriptive qualitative with the analysis technique used is the SWOT analysis through internal factor analysis (IFAS) and external factor analysis (EFAS). Data collection was carried out by observation and unstructured interviews. The results showed that the analysis of internal factors in the IFAS matrix has a total opportunity and threat of 2.94 while the total value of opportunities and threats in the analysis of external factors in the EFAS matrix is 3.56. The quadrant position of the alternative strategy is determined by the x-axis and y-axis obtained from the sum of the IFAS and EFAS matrices. In this study, the coordinates of the X axis = 0.76 and the Y axis = 0.68 which are in quadrant I which means an aggressive strategy. Aggressive strategy seeks to maximize the strength factor and take advantage of the opportunity factor. By taking advantage of the strengths and using the available opportunities, the Sibolga Class IIA Penitentiary will succeed in resolving the problems currently being felt related to the sale of handicraft products of prisoners.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat atau faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam penjualan produk kerajinan tangan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis SWOT melalui analisis faktor internal (IFAS) dan analisis faktor eksternal (EFAS). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara yang sifatnya tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis faktor internal pada matriks IFAS memiliki total peluang dan ancaman sebesar 2,94 adapun total nilai peluang dan ancama pada analisis faktor eksternal pada matrik EFAS sebesar 3,56. Posisi kuadran strategi alternatif ditentukan sumbu x dan sumbu y yang diperoleh dari penjumlahan pada matrik IFAS dan EFAS. Pada penelitian ini  diperoleh koordinat sumbu X = 0,76 dan sumbu Y = 0,68 yang berada pada kuadran I yang merekomendasikan strategi agresif. Strategi dan rekomendasi dibahas lebih detil dalam artikel ini. 
Penerapan Analisis SWOT dalam Pencegahan Kasus Peredaran Narkoba (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Batam) Frischa Mentari Safrin; Arisman Arisman
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1156

Abstract

 Indonesia is one of the countries where drugs have become a chronic problem. The abuse will be punished in the Correctional Institution in accordance with the provisions stipulated in the Law. However, paying the law does not categorize drug users to be rehabilitated, so that in the Correctional Institution 50% of the residents are drug cases, this makes every Correctional Upt experiencing over-insity. With views from 33 Regional Offices, Riau Island found over capacity of 73%. Where one of them are Women's Correctional Institution Class II B Batam became the second largest in the riau islands regional office which has the largest over capacity. With the lack of rehabilitation, drug users still have an addiction to the illicit drugs. This becomes an important area for officers to make drug case prevention strategies. This study uses SWOT analysis strategy. Where the analysis consists of internal factors and external factors. Where internal factors consist of strengths and weaknesses, external factors consist of opportunities and threats. Research is qualitative, with qualitative and quantitative data. The study was located in The Women's Correctional Institution Class II B Batam, with a population of 75 employees, with porpusive sampling techniques with the criteria of 5 staff who have been selected by the author. Analyze data using Microsoft Excel which has been accumulated into one absolute value. Preventive analysis of these cases using SWOT analysis. The value obtained at IFAS is -0.42 and the value in EFAS is 0.93. So described in the SWOT matrix, the right strategy in the middle of the situation and condition of The Women's Correctional Institution Class II B Batam is a turn-arround strategy. Researchers have determined the way in such a strategy.  AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara dimana narkoba sudah menjadi masalah kronis. Penyalahgunaannya akan dijerat hukuman di dalam Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang. Akan tetapi, payung hukum tersebut tidak mengkategorikan pengguna narkoba untuk direhabilitasi, sehingga di dalam Lembaga Pemasyarakatan 50% penghuni adalah kasus narkoba, hal ini membuat setiap UPT Pemasyarakatan mengalami over kaapsitas. Dari 33 Kantor Wilayah di Indonesia, Kepulauan Riau mendapati over kapasitas sebesar 73%. Salahsatunya adalah Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Batam yang menempati peringkat kedua over kapasitas terbesar dalam kanwil Kepulauan Riau. Minimnya rehabilitasi  menjadikan pengguna narkoba masih memiliki kecanduan akan obat terlarang tersebut. Hal ini menjadi ranah penting untuk petugas membuat strategi pencegahan kasus narkoba. Penelitian ini menggunakan strategi analisis SWOT. Dimana analisis tersebut terdiri dari factor internal dan factor eksternal. Dimana factor internal terdiri dari strengths dan weakness, factor eksternal terdiri dari opportunities dan threats. Penelitian bersifat kualitatif, dengan data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Batam, dengan populasi 75 orang pegawai, dengan Teknik penarikan sampel secara porpusive sampling dengan kriteria 5 orang staf yang telah dipilih oleh penulis. Analisis data menggunakan Microsoft Excel yang mana telah diakumulasikan menjadi satu nilai mutlak. Analisis pencegahan kasus ini menggunakan analisis SWOT. Nilai yang diperoleh pada IFAS sebesar -0,42 dan nilai pada EFAS sebesar 0,93. Sehingga digambarkan pada matriks SWOT, strategi yang tepat ditengah situasi dan kondisi Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Batam adalah strategi turn-arround. Diskusi dan rekomendasi disajikan dalam artikel ini.
Potret Tentang Layanan Pendidikan Tinggi Di Malang Raya Imam Hanafi; Suryadi Suryadi; Sukanto Sukanto; Andy Fefta Wijaya; Choirul Saleh
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1317

Abstract

This study aims to determine the perceptions of external and internal customers (lecturers, education staff) on the services received from educational institutions. This research is included in the type of descriptive research using qualitative methods. The research locations selected in this study were in three areas in Malang Raya. Conceptually, higher education services are good enough, but some field findings indicate that there are things that need to be improved. However, there are efforts to increase income from the education service sector. While education is an obligation of the State and the rights of citizens. Unfortunately, then there are donations for education from the community. The process, stages, methods, allocations and policies related to educational contributions from the community need to be considered for evaluation. The miscalculation between donations from the public and reported contributions needs to be taken into account. In addition to these problems, the rights of education service users have not been fully fulfilled by universities. This educational service is considered a failure by the community if the community feels they are still getting a different (i.e. lower) standard of service than the public service received by the community in other countries.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pelanggan eksternal dan internal (dosen, tenaga kependidikan) terhadap layanan yang diterima dari satuan lembaga Pendidikan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian diskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di tiga daerah di Malang Raya. Secara konseptual, layanan perguruan tinggi sudah cukup baik akan tetapi beberapa temuan lapangan menunjukkan adanya hal-hal yang perlu ditingkatkan. Meskipun demikian, ada upaya meningkatkan pendapatan dari sektor layanan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah kewajiban Negara dan hak warga Negara.  Sayangnya, kemudian ada sumbangan untuk pendidikan dari masyarakat. Proses, tahapan, cara, peruntukan dan kebijakan terkait sumbangan pendidikan dari masyarakat perlu menjadi perhatian untuk evaluasi. Perhitungan yang tidak sesuai antara sumbangan dari masyarakat dengan sumbangan yang dilaporkan perlu menjadi perhatian.  Selain adanya permasalahan tersebut, hak pengguna layanan pendidikan belum sepenuhnya dipenuhi oleh perguruan tinggi. Layanan pendidikan  ini dinilai gagal oleh masyarakat jika masyarakat merasa masih memperoleh standar layanan yang berbeda (yaitu lebih rendah) daripada layanan publik yang diterima oleh masyarakat di Negara lainnya.
Daya Terima Masyarakat terhadap Pempek "Adaan" sebagai Diversifikasi Tepung Singkong Ari Fadiati
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1251

Abstract

Cassava flour is an alternative food ingredient that can support diversification and food security because it is available in sufficient and equitable quantities, has decent quality and nutrition, is safe for consumption, and is affordable for every individual. Cassava flour is also more environmentally friendly because it does not produce as much waste as in the manufacture of tapioca. The use of cassava flour as a substitute for existing pempek refers to the similarity ofcontent amylose and amylopectin with tapioca so that it can produce good quality pempek. This study aims to determine the acceptance of the community in the village of Fajar Baru, South Lampung to pempek products with cassava flour substitution as an effort to increase diversification and food security. The method used is experimental, by testing the acceptability using hedonic tests for several aspects such as color, surface smoothness, aroma, salty taste, umami, trigeminal, chewy texture, hardness, tooth stickiness, and smoothness with a hedonic scale starting from very like to really dislike. Analysis of the data used to test the hypothesis is Friedman test and further test using Tuckey test. The results of this study indicate that there is no significant difference in the aspects tested except for the significant aspects of the outer color and the smoothness of the outer surface. Based on this, it can be concluded that the substitution of cassava flour in existing pempek produces good product quality and can be accepted by the people of Fajar Baru village, South Lampung. AbstrakTepung singkong merupakan bahan pangan alternatif yang dapat menunjang diversifikasi dan ketahanan pangan karena tersedia dalam jumlah yang cukup dan merata, mutu dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, serta terjangkau bagi setiap individu. Tepung singkong juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah yang banyak seperti pada pembuatan tapioka. Pemanfaatan tepung singkong sebagai bahan substitusi pada pempek adaan mengacu pada kesamaan kandungan amilosa dan amilopektin dengan tapioka sehingga dapat menghasilkan kualitas pempek adaan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima masyarakat di desa Fajar Baru, Lampung Selatan terhadap produk pempek adaan dengan substitusi tepung singkong sebagai upaya meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan pengujian daya terima menggunakan uji hedonik untuk beberapa aspek seperti warna, kehalusan permukaan, aroma, rasa asin, umami, trigeminal, tekstur kekenyalan, kekerasan, kelengketan pada gigi, dan kelicinan dengan skala hedonik yang dimulai dari sangat suka hingga sangat tidak suka. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji Friedman dan uji lanjutan menggunakan uji Tuckey. Hasil dari penelitian ini menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap aspek-aspek yang diuji kecuali signifikan pada aspek warna luar dan kehalusan permukaan luar. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung singkong pada pempek adaan menghasilkan kualitas produk yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat desa Fajar Baru, Lampung Selatan.
Family Funding Sebagai Sumber Pembiayaan Petani Garam Di Madura Moh. Zaki Kurniawan; M. Boy Singgih Gitayuda
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1333

Abstract

Family funding is one source of informal financing that focuses more on coming from family or relatives. Family funding is generally easy to access whenever needed and quickly obtained with a short distance so it doesn't waste a lot of time, especially when the need is very urgent and the loan size can be adjusted to needs. The method used is descriptive with a quantitative approach by applying multiple linear regression models. The research is located in the Madura region. The object of this research is salt farmers in Pamekasan Regency. The sampling technique used in this study was using a purposive sampling approach with a sample size of 40 salt farmers. The independent variables in this study consisted of measures of experience, trust, information, and credit processes, and the dependent variable in this study, namely family funding.The results of the study conclude that the variables of experience, trust, information, and credit processes partially and simultaneously affect the decision of salt farmers in Madura to use family funding as a source of financing.AbstrakSalah satu bentuk sumber pembiayaan yang mempunyai sifat informal yang berasal dari sumber modal keluarga ataupun kerabat sering disebut sebagai family funding. Pembiayaan family funding memiliki kemudahan akses waktu, jumlah pinjaman yang dapat disesuaikan kebutuhan, dan cepat dalam memperoleh dana sehingga memiliki efektifitas ketika saat kebutuhan permodalan sangat mendesak. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan model regresi linier berganda. Penelitian berlokasi di wilayah pulau Madura. Objek penelitian ini dilakukan kepada petani garam di Kabupaten Pamekasan. Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 40 orang petani garam. Independen variabel yang dipilih dalam penelitian yaitu  pengalaman, kepercayaan, informasi, proses kredit, sedangkan dependen dalam variabel penelitian yaitu family funding.Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahawa variabel pengalaman, kepercayaan, informasi, dan proses kredit secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan petani garam di Madura menggunakan family funding sebagai sumber pembiayaan.
Bimbingan Sosial Individu dalam Upaya Perubahan Perilaku Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang Margareth Yolanda Uli Rohana; Padmono Wibowo
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1271

Abstract

Children are an inseparable part of the sustainability of human life and the sustainability of a nation and state,  In this study, researchers focused on providing appropriate social guidance to children who are serving a sentence at the Tangerang Children Special Development Institution (LPKA Class 1 Tangerang). In this study, the researchers focused on providing appropriate social guidance to children who were serving a criminal period at the Tangerang Children's Special Guidance Institute (LPKA Class 1 Tangerang). In this study, researchers used a descriptive interview method using a qualitative approach. The purpose of this study was to find out changes in children's behavior with guidance aimed at helping children face their social problems in LPKA as well as knowing the right guidance program for children and helping children so that later they can be well received in the Children's Special Guidance Institution and the environment where they live. Children who can well accept the guidance program provided will certainly experience changes for the better in the future and children are expected to be able to be independent and be able to make the best decisions in dealing with any problems encountered both in LPKA and in the environment later.AbstrakAnak  adalah bagian yag tidak bisa terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia, bangsa, dan negara. Dengan demikian anak yang berhadapan dengan hukum tidak sematamata lansung kehilangan masa depan. Penelitian ini berfokus kepada pemberian bimbingan sosial yang tepat pada anak yang sedang menjalani masa pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tangerang (LPKA Kelas 1 Tangerang). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan perilaku anak dengan bimbingan sosial serta mengetahui program bimbingan yang tepat bagi anak dan membantu anak agar nantinya dapat diterima dengan baik di lingkungan Lembaga Pembinaan Khusus anak dan lingkungan tempat tinggalnya.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengann teknik pengumpulan data wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan perilaku anak setelah mendapatkan bimbingan sosial dimana anak menunjukkan perubahan perilaku yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun upaya dalam menemukan program pembinaan yang tepat dilakukan dengan cara konseling, wawancara, dan dinamika kelompok. Upaya-upaya tersebut merupakan cara yang dapat diterapkan agar anak sesegera mungkin dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan LPKA dan menemukan progam pembinaan yang tepat yang dapat membantu anak dimasa depan ketika berada di lingkungan masyarakat.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional Pendapatan Operasional, dan Bank Size Terhadap Return On Assets pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2020 Putri, Rizkia Amelia; Kusno, Hendra Sanjaya; Parasi, Juspa
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh LDR, CAR, BOPO, dan Bank Size terhadap ROA pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2020. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan bank dan menggunakan 46 bank dengan total sampel 20 bank. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil uji hipotesis disimpulkan bahwa LDR, CAR, BOPO dan Bank Size berpengaruh simultan terhadap ROA. Hasil uji parsial disimpulkan bahwa LDR, CAR, dan Bank Size tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil uji parsial disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Pembentukan Karakter dan Implementasi Budaya Perempuan Minang melalui Aturan Sumbang Duo Baleh di Sekolah Menengah Sumatera Barat Yetty Morelent; Romi Isnanda; Gusnetti Gusnetti; Popi Fauziati
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1246

Abstract

Minangkabau custom and tradition has a sets of rules for women, so that they can maintain their privileges. One of the rules is called Sumbang Duo Baleh. However, today, the rules tend to be violated. This can be seen in the behavior of female students at school. This study aims to determine students' understanding of Sumbang Duo Baleh as a prohibition on behavior and character building, implementation of the culture of Minang women, and re-encouraging these rules at high school at West Sumatera. The research data was collected by observation, questionnaire and  interview to the teachers, The results of this study are as follows: (1) female students did not understand the rules of Sumbang Duo Balehas a prohibition in behaving. This is due to the generation that many women who have forgotten their identity as Minang women, (2) From the results of interviews with teachers, the character building of female students do not implement and socialize the rules existing in the traditional Tambo. To recultivate the understanding towards Sumbang Duo Baleh culture by socializing and implementing the ins and outs of the rules during learning process and extracurricular activities at school. AbstrakAdat Minangkabau menetapkan suatu aturan kepada perempuan, agar ia bisa menjaga keistimewaannya. Salah satu aturannya adalah sumbang duo baleh. Kenyataannya pada perempuan zaman sekarang, aturan perempuan Minang tersebut, cenderung dilanggar. Hal ini terlihat pada tingkah laku siswa perempuan di sekolah yang telah melanggar aturan budaya Minang yang dituangkan dalam sumbang duo baleh seperti : sumbang duduak, sumbang tagak, sumbang jalan, sumbang kato, sumbang caliak, sumbang makan, sumbang pakai, sumbang karajo, sumbang tanyo, sumbang jawek, sumbang bagaua, sumbang kurenah. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan budaya Minang melalui sumbang duo baleh, dalam rangka pembentukan karakter perempuan Minang di sekolah menengah di Sumatera Barat. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang menghasilkan data deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, angket melalui google form dan wawancara  dengan beberapa guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :  (1) Ditemukan pelanggaran sumbang duo baleh pada siswa perempuan pada masing-masing tingkatan kelas dalam berperilaku seperti sumbang duduak, sumbang tagak, sumbang bagaua, sumbang kato,  sumbang karajo, sumbang caliak, sumbang makan , sumbang jalan. Hal ini disebabkan generasi perempuan banyak yang telah melupakan jati dirinya sebagai seorang perempuan Minang, (2) Dari hasil wawancara dengan guru, pembentukan karakter siswa perempuan minang tidak mencerminkan budaya perempuan Minang. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya orang tua di rumah yang tidak menyampaikan lagi masalah aturan yang ada dalam tambo adat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk pembentukan karakter dan jati diri perempuan Minang diperlukan implementasi pemahaman sumbang duo baleh, dengan cara mensosialisasikan dan mengimplementasikan seluk beluk sumbang duo baleh pada saat PBM dan ekstrakurikuler.
Refleksi “Kemerdekaan” Warganet dalam Kolom Komentar Akun Media Sosial Jokowi dan Ma’ruf Amin: Kajian Pargmatik Lisnawaty Simatupang
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1287

Abstract

The conditions, expressions, a priori, and people's views about independence are expected to be reflected through communication and interaction between the community and the government on various social media platforms. However, there are few studies that examine various notions and a priori independence that have arisen in society. As a result, this study examines society's opinions (netizen) on independence as stated in their comments. The researcher classifies speech forms, implicatures, and reflections of independence to fully comprehend the meaning of each comment. Assertive, expressive, and directive speech were found to be the most frequently applied forms of speech. Implications can be seen in the form of satire in netizen comments.  57.7% of comments reflect those netizens also feel "independence", 10.4% do not feel "independence", and 31.9 are neutral with some indications. The findings of this study reveal that netizens' comments reflect the community's perception of "independence."AbstrakKomunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah di berbagai platform media sosial dinyana merefleksikan kondisi, ekspresi, apriori, dan gagasan masyarakat tentang kemerdekaan. Namun, belum banyak ditemukan kajian yang membahas berbagai gagasan dan apriori kemerdekaan yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis pandangan kemerdekaan masyarakat yang diekspresikan dalam kolom komentar media sosial Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Dalam memahami makna setiap komentar, penulis melakukan klasifikasi terhadap bentuk tuturan, implikatur, dan refleksi kemerdekaan. Refleksi kemerdekaan ditelaah berdasarkan makna semantis tuturan yang memenuhi definisi operasional kemerdekaan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bentuk tuturan yang paling banyak digunakan masyarakat dalam merefleksikan pandangan “kemerdekaan” mereka adalah asertif, ekspresif, dan direktif. Implikatur ditemukan dalam komentar berisi sindiran. 57,7% komentar mencerminkan masyarakat turut merasakan “kemerdekaan”, 10,4% tidak merasakan “kemerdekaan”, dan 31,9 netral dengan beberapa indikasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa komentar dapat merefleksikan gagasan atau keadaan “kemerdekaan” yang dirasakan oleh masyarakat.
The Students’ Ability in Reading Comprehension of TOEFL Test For The EFL Learners Selamet Riadi Jaelani; Hizbul Wathoni; Bambang Purnama; Hanofi Harianto; Safar Wadi
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1296

Abstract

The objectives of the research are to know the students’ ability in reading comprehension of TOEFL test for the EFL Learners. This study was categorized as a descriptive quantitative research. This study was conducted at the eighth semester students of Hamzanwadi University. The population of this study was 144 students from 3 classes and the sampling method was purposive sampling. The sample of this study was 30 students. The research instrument used to collect data was reading comprehension of TOEFL test. The collected data were submitted to descriptive statistic by using SPSS 22 for windows. The mean score of the test was 4.17, it categorized into low. Based on that result, the EFL Learners did not have good ability in finding main ideas, references, and meaning of words on reading of TOEFL test. Meanwhile, the mean score in finding information was 7.2 and inference was 6.4. So, the EFL Learners did not have good ability in finding information and inference.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membaca pemahaman tes TOEFL untuk Peserta Didik EFL. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester delapan Universitas Hamzanwadi. Populasi penelitian ini adalah 144 mahasiswa dari 3 kelas dan metode sampling menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 30 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pemahaman membaca TOEFL. Data yang dikumpulkan diserahkan ke statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS 22 untuk windows. Skor rata-rata tes adalah 4,17, dimana dikategorikan ke rendah. Berdasarkan hasil tersebut, Peserta Didik EFL tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menemukan ide utama, referensi, dan makna kata pada tes pemahaman membaca TOEFL. Sementara itu, skor rata-rata dalam menemukan informasi adalah 7,2 dan kesimpulan adalah 6,4. Jadi, Peserta Didik EFL tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menemukan informasi dan kesimpulan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10