cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
tesla@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tesla@ft.untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TESLA: Jurnal Teknik Elektro
ISSN : 14109735     EISSN : 26557967     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Teknik Sistem Komputer Teknik Sistem Telekomunikasi Teknik Biomedical Intenet of Thing
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro" : 11 Documents clear
Daftar Redaksi Daftar Redaksi -
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.207 KB)

Abstract

-
Simulasi Pencahayaan Terowongan Tomang Siang Hari Menggunakan Lampu LED Endah Setyaningsih; Jeanny Pragantha; Rizki A. Mangkuto
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.677 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2815

Abstract

Tunnel lighting during the day is very dependent on sunlight, especially access zones and threshold zones. The intensity of light in the zone must be able to compensate for the intensity of sunlight in front of the tunnel. For that artificial lighting will be placed in the access zone and the threshold zone must be arranged according to the presence of sunlight in front of the tunnel. At night, the threshold zone up to the exit zone must have the same illumination and luminance, and the value is not much different from the illumination and luminance that is on public roads before and after the tunnel. But in the daytime each zone must have different illuminations and luminance. This study took data from the Tomang tunnel, this tunnel consists of tunnels in the direction of Tangerang with an estimated average vehicle speed of 60 km / hour. The tunnel length is 120 m, width 7 m, height 4 m. The research in the form of this simulation uses LED lights, according to which currently there are 15 pieces installed, previously using 250 Watt HPS lights, as many as 20 pieces, with a distance between 6 m lights. The results showed that the lighting of the Tomang tunnel is currently not appropriate for daylight, because the lighting threshold zone is less able to meet the sun's luminance. As a result, during the day the threshold zone appears dark (there is a black hole phenomenon). While at night it produces excess illuminance and luminance, namely 104 lux illumination and 9.96 cd / m2 luminance greater than SNI standard 20 lux - 25 lux and 2 cd / m2. The use of LED lights produces higher luminance with less power, than HPS lamps. Pencahayaan terowongan pada siang hari sangat tergantung pada cahaya matahari, khususnya zona akses dan zona ambang. Intensitas cahaya pada zona tersebut harus dapat mengimbangi intensitas cahaya matahari di muka terowongan. Untuk itu pencahayaan buatan yang akan ditempatkan di zona akses dan zona ambang harus di tata sesuai adanya cahaya matahari di muka terowongan. Pada malam hari, zona ambang sampai dengan zona exit harus mempunyai iluminansi dan luminansi yang sama, dan nilainya tidak jauh berbeda dengan iluminansi dan luminansi yang ada pada jalan umum sebelum dan sesudah terowongan. Namun pada siang hari setiap zona harus mempunyai iluminansi dan luminansi yang berbeda. Penelitian ini mengambil data dari terowongan Tomang, terowongan ini terdiri dari terowongan ke arah Tangerang dengan perkiraan kecepatan rata-rata kendaraan sebesar 60 km/jam. Panjang terowongan 120 m, lebar 7 m, tinggi 4 m. Penelitian yang berupa simulasi ini menggunakan lampu LED, sesuai yang saat ini terpasang sejumlah 15 buah, sebelumnya menggunakan lampu HPS 250 Watt, sebanyak 20 buah, dengan jarak antar lampu 6 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan terowongan Tomang saat ini kurang tepat untuk siang hari, karena pada zona ambang pencahayaannya kurang dapat memenuhi luminansi cahaya matahari. Akibatnya pada siang hari zona ambang nampak gelap (terjadi adanya black hole phenomena). Sementara pada malam hari menghasilkan iluminansi dan luminansi yang berlebih, yaitu iluminansi 104 lux dan luminansi 9,96 cd/m2 yang lebih besar dari standar SNI 20 lux - 25 lux dan 2 cd/m2. Penggunaan lampu LED menghasilkan luminansi lebih tinggi dengan daya lebih minimal, dari pada lampu HPS.
Alat Pemantau Jumlah Hasil Produksi dalam Industri Sepatu Nikolas Tjandra; Hugeng Hugeng; Nurwijayanti Nurwijayanti
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.683 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2817

Abstract

The development of the footwear industry is growing rapidly in the current modern world. The process of monitoring the amount of production is a major concern for all industries in the world. The monitoring system is mostly manual so that the production process has not been automated. This factor would cause difficulties for the production process to achieve production targets. The design of the monitor of the amount of production in the footwear industry will use an infrared sensor as a detector of number of shoes produced, then data from the sensor are transmitted wirelessly and received by the PC via the LAN connection. The advantages gained from the designed device is that the system is already automated, so it does not require manual counting of the number of shoes production and reduces human error. The device is equipped with a buzzer that serves as a marker that the failure is more than a specified percentage in each line of production. Warning on a PC with a display will appear red on the production line so that the head of the production can immediately handle the problem. The device is also designed to display the output data online with remote desktop technology so that the production process can be monitored by the company from anywhere throughout an Internet connection. Perkembangan dunia industri sepatu sudah semakin berkembang pesat dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Proses pemantauan jumlah hasil produksi menjadi perhatian utama bagi semua industri yang ada di dunia. Sistem monitoring pada umumnya masih bersifat manual sehingga proses produksi belum terotomatisasi. Hal ini tentunya akan menghambat jalannya proses produksi sehingga target produksi sulit untuk dicapai. Perancangan dan implementasi alat pemantau jumlah hasil produksi dalam industri sepatu ini akan menggunakan sensor inframerah sebagai pendeteksi sepatu, yang kemudian data hasil sensor dikirimkan secara wireless dan diterima oleh personal computer (PC) melalui LAN. Keuntungan yang dapat diperoleh dari perancangan alat ini adalah sistem sudah bersifat otomatis sehingga tidak memerlukan penghitungan jumlah produksi secara manual dan mengurangi kesalahan manusia. Alat pemantau hasil produksi sepatu ini dilengkapi dengan buzzer yang berfungsi sebagai penanda bahwa sedang terjadi kegagalan yang melebihi dari persentase yang ditentukan di setiap line produksi. Peringatan pada PC pun akan muncul dengan tampilan berwarna merah pada line produksi yang bermasalah sehingga kepala produksi dapat segera menangani masalah yang ada. Alat ini juga dirancang agar dapat menampilkan data-data hasil produksi secara online dengan teknologi desktop remote sehingga proses produksi dapat dipantau oleh pimpinan perusahaan dari mana saja melalui koneksi interne
Aplikasi Mikrofon Ambisonik untuk Pengukuran Kebisingan Anugrah Sabdono Sudarsono
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.836 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2824

Abstract

In soundscape study, acoustic environment recording usually conducted using ambisonic microphone which record the sound from several direction simultaneously. Sonic environment analysis also includes the measurement of environmental noise which taken using Sound Level Meter. The measurement sometimes conducted in crowded urban area which is hard to take the recording systems and sound level meter at the same times. This study tries to analyse the performance of ambisonic microphone for noise measurement. The experiment is conducted by comparing the response two microphones (ambisonic and measurement microphone) in diffuse field. The experiment data shows that the frequency response of the ambisonic microphone is similar to the type 1 measurement microphone with 2,80 dB on average. The overall sound level measurement shows that the difference is not significant. The results indicate that the ambisonic microphone can be used for general noise measurement. Salah satu metode yang digunakan untuk analisis soundscape adalah dengan menggunakan rekaman (dibuat dengan mikrofon ambisonik) dan dengan pengukuran kebisingan yang dilakukan secara bersamaan. Analisis lingkungan sonik berbasis soundscape ini ini membutuhkan juga data terkait kebisingan dari lingkungan yang diambil dengan menggunakan Sound Level Meter (SLM). Permasalahan yang muncul adalah seringali pengukuran dilakukan pada daerah urban yang ramai yang tidak memungkinkan untuk membawa alat perekam suara dan SLM secara bersamaan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja mikrofon jenis ambisonik untuk pengukuran kebisingan. Dari hasil pengujian pada medan difus menunjukkan bahwa respon frekuensi mikrofon ambisonik ini mirip dengan respon pengukuran dari mikrofon pengukuran tipe 1 walaupun terdapat perbedaan rata-rata sebesar 2,80 dB. Pengukuran kebisingan secara keseluruhan juga menunjukkan bahwa hasil pengukuran tingkat tekanan suara dari mikrofon ini tidak berbeda secara signifikan dengan hasil pengukuran tingkat tekanan suara dari mikrofon pengukuran. Hasil ini menunjukkan bahwa mikrofon ambisonik dapat digunakan untuk pengukuran kebisingan secara umum.
Perancangan dan Realisasi Sistem Monitoring Pulsa Minimum dan Pemberitahuan Kerusakan Pada KWh Meter Prabayar Firmansyah Jaenaldi; Harlianto Tanudjaja; Suraidi Suraidi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.802 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2825

Abstract

In this modern era, Electricity is the energy needed for human life. The dominant human needs for using electronics, lighting and running the machine make the electricity has an important thing. All of them makes electricity must be supplied so that the tools can work. Many of electronics used to make electricity credit on kWh meter prepaid will quickly run out. The impact of power loss that happens repeatedly because depletion of electricity credit makes electronics has short life, this is often happens because the user cannot monitor kWh meter prepaid. In this project, system can also monitor the status of electricity credit, abnormal incident and the estimated time of electricity credits running out. This system uses 3 photodiode sensors. It’s for detecting pulse status when the pulse is at a minimum condition of 10 kWh, detecting an abnormal incident in case of damage or problems and detection estimated pulse depletion time to find out how long the electrical electricity credit has run out. This system is designed to detect the change of kWh status from the indicator LED at kWh meter. The receive data will be processed to determine the condition of the remaining pulse or kWh meter state. The Controller of this system uses microcontroller which receive data from sensor. This system successfully displays data on LCD and LED indicator and can send data to user number via SMS when entering the minimum limit, while the pulse at 7, 4 and 1 kWh and gives the estimated timeout of deplection pulse. With this monitoring system created is expected to reduce anxiety about the depletion of electricity pulse when leaving the machine or electronic who always standby without supervision Listrik adalah energi yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini. Kebutuhan manusia yang dominan dalam menggunakan elektronik, penerangan dan menjalankan mesin membuat listik mempunyai peranan penting. Kebutuhan tersebut membuat listrik harus tetap bisa tersuplai sehingga alat-alat tersebut dapat bekerja. Banyaknya alat elektronik yang digunakan membuat pulsa pada kWh meter prabayar akan cepat habis. Dampak dari matinya listrik akibat habisnya pulsa listrik secara terus menerus dapat membuat alat elektronik tersebut rentan rusak, hal ini sering terjadi akibat pengguna tidak bisa memonitoring kWh meter prabayar tersebut. Dalam perancangan ini, sistem dapat memonitoring status pulsa, peristiwa abnormal dan estimasi waktu habisnya pulsa. Sistem ini menggunakan 3 sensor photodiode yaitu untuk mendeteksi status pulsa apabila pulsa berada pada kondisi minimum yaitu 10 kWh, peristiwa abnormal apabila terjadi kerusakan atau masalah dan estimasi waktu habisnya pulsa untuk mengetahui berapa lama waktu habisnya pulsa listrik. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi Perubahan status LED indikator pada kWh meter. Pengendalian sistem dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler yang menerima data dari sensor. Data yang diterima akan diproses untuk menentukan kondisi dari sisa pulsa atau keadaan kWh meter. Sistem yang dibuat ini berhasil menampilkan data pada LCD dan LED indikator serta dapat mengirimkan data ke nomor pengguna melalui SMS pada saat kondisi memasuki batas minimun, saat sisa pulsa berada pada 7, 4 dan 1 kWh dan memberikan estimasi waktu habisnya pulsa. Sistem yang dibuat ini diharapkan dapat mengurangi rasa khawatir akibat matinya alat elektronik mesin dikarenakan pulsa habis saat ditinggalkan oleh pengguna.
Pemrograman Sistem Kontrol Untuk Mendeteksi Gangguan Dan Mengoreksi Format Tampilan Video Wall Secara Otomatis Hans Fernandi Halim; Yohanes Calvinus
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.5 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2826

Abstract

Video wall is a system that some media displays combined as close as possible in a matrix (column and row) to make a bigger display. Sometimes the display does not show perfectly due to of power supply issue in one of the monitors. The purpose of this design is to program a control system that not only can operate the video wall but also can detect power supply issue and reformat the display area template automatically. This programming uses Netlinx studio software and TPdesign4. The hardware is AMX Netlinx Integrated Controller NI3100, Modero View Point  MVP-9000i, Kramer Matrix Swticher VS-66HDCP and Monitor LG 47WV50. Subprogram which  added is “Deteksi Gangguan” Subprogram, “Koreksi Format Tampilan” Subprogram and “Notifikasi SMS” Subprogram. The operating process of these programs are the master controller sends ASCII code to each monitor then the monitor gives a feedback which indicates the power supply status. If power supply detected as an issue then “Koreksi Format Tampilan” subprogram will be executed and the “Notifikasi SMS” will also be executed. The test results show that the subprograms works perfectly as designed, but it needs some program modification to apply it to the whole system. Video wall adalah suatu sistem dimana beberapa media tampilan digabungkan sedekat mungkin dalam sebuah matriks (kolom dan baris) untuk membentuk satu tampilan yang besar. Terkadang hasil tampilan tidak selalu sesuai dengan kehendak pengguna yang disebabkan adanya gangguan catudaya pada salah satu monitor yang bersangkutan. Tujuan dari perancangan program ini adalah merancang sebuah program sistem kontrol yang tidak hanya mengendalikan operasi video wall, tetapi juga mampu mendeteksi adanya gangguan dan melakukan koreksi format tampilan secara otomatis.Perancangan program ini menggunakan perangkat lunak Netlinx Studio dan TPDesign4. Perangkat keras yang digunakan adalah AMX Netlinx Integrated Controller NI3100, Modero View Point MVP-9000i, Kramer Matrix Swticher VS-66HDCP dan Monitor LG 47WV50. Subprogram yang ditambahkan adalah subprogram Deteksi Gangguan, Subprogram Koreksi Format Tampilan, dan Subprogram Notifikasi SMS. Proses operasi dari program ini adalah pengendali induk mengirimkan kode ASCII ke setiap monitor kemudian monitor akan memberikan umpan balik keadaan dari catudaya, apabila ditemukan adanya gangguan, subprogram Koreksi Format Tampilan mengubah format tampilan video wall sesuai dengan ketentuan serta subprogram Notifikasi SMS mengirimkan SMS kepada teknisi terkait untuk memberitahukan bahwa video wall mengalami gangguan. Hasil pengujian subprogram menunjukan kesesuaian fungsi operasi dengan rancang bangun. Namun dibutuhkan sedikit modifikasi program ketika diaplikasikan ke sistem secara keseluruhan untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Perancangan dan Realisasi Sistem Akses Pernikahan Dengan Menggunakan Kamera dan Barcode Stepen Tanggoro; Hadian Satria Utama; Yohanes Calvinus
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.903 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2835

Abstract

Nowadays, the development of technology is very vast, many conventional systems have turn into an automatic system. Using technology, conventional systems can be turn into an automatic system. In this design, it will change an access system in wedding reception that is changing the guest book filling from manual to automatic using a barcode and a camera. This system also uses a website filled with registry form, attendance form, guest book form and editing form. Moreover, this design has two modules, detection module and register module. The register module function as a guestbook substitute, the detection modul functions as guest detector that pass through and give signal to the register module. Beside register and detection module, a PC (personal computer) is used to update photos to website. In the website, has a data form addition, guestbook form, invitation list form and reservation form. Website functions as a media to process data. Data processing uses a database. Basically every guest will get a card filled with a username and password to access to the website and a barcode as an ID. After some tests, this system manages to delete, add and edit data from the database. Moreover, guests can look into the guestbook, invintation list and make a reservation. With this success this access system can fill a guest book automatically. Dewasa ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, banyak sistem yang berubah dari sistem konvensional menjadi sistem otomatis. Dengan memanfaatkan teknologi sistem konvensional dapat diubah menjadi sistem yang otomatis. Pada perancangan ini akan merubah sistem akses pada resepsi pernikahan yaitu pengisian pada buku tamu pada resepsi ini akan dibuat menjadi otomatis. Teknologi yang dimanfaatkan pada sistem ini adalah barcode dan kamera. Pada sistem ini memanfaatkan website, website ini berisi form pedaftaran, form kehadiran, form buku tamu dan form edit data. Selain itu, pada perancangan ini digunakan dua modul yaitu modul pendeteksi dan modul registrasi. Modul registrasi berfungsi sebagai pengganti buku tamu dan modul pendeteksi berfungsi untuk mendeteksi tamu yang lewat dan memberikan sinyal ke modul registrasi. Selain modul registrasi dan modul pendeteksi akan digunakan sebuah PC (Personal Computer) yang berfungsi untuk meng-update data foto ke website. Pada website terdapat form tambah data, form buku tamu, form list undangan dan form reservasi. Website ini berfungsi sebagai media pengolahan data, pengolahan data ini memanfaatkan basis data. Pada dasarnya setiap tamu mendapatkan sebuah kartu yang berisi username, password untuk masuk ke website dan ID barcode sebagai tanda pengenal. Setelah melalui pengujian, sistem ini telah berhasil menghapus, menambah dan mengedit data pada basis data. Selain itu, tamu juga dapat melihat buku tamu, list undangan dan dapat melakukan reservasi. Dengan keberhasilan ini maka sistem akses ini dapat mengisi buku tamu secara otomatis
Filterisasi Noise Pada Citra Uang Logam Indonesia Meirista Wulandari
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.976 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2967

Abstract

Images are familiar to the computer sciences and application systems. Image or another term for the image is one multimedia component that plays an important role as a form of visual information The image consists of a set of data that contains a lot of information. Images that contain a lot of information can sometimes experience quality degradation as there is noise, color is too contrast or blur, and others. In this study will be compared the value of  MSE and PSNR filter coin image 500 given noise. There are 3 sounds attached to the image of 500 coins namely Exponential, Gaussian, and Salt and Pepper noises. After coin image 500 is given noise, filtering process is done. The filter used in this study there are 3 types of filters are Average, Median and Wiener. The value of MSE and PSNR is obtained from the comparison between the image of the filtering result and the image before it is given noise. Testing is done by comparing the values of MSE and PSNR on each given image and then searching for the best filter among the mean, Median, and Wiener filters. Test results showed that the Wiener filter had the lowest MSE value and the highest PSNR for each filtered noise. Based on the results of the Wiener filter test is the best filter that can be used for the filtering process of Gaussian Exponential noise and Salt and Pepper compared with the average filter and Median.  Gambar atau citra sudah tidak asing. Citra atau istilah lain untuk gambar merupakan salah satu komponen multimedia yang berperan penting sebagai bentuk informasi visual Citra terdiri dari sekumpulan data yang mengandung banyak informasi. Citra yang mengandung banyak informasi terkadang dapat mengalami penurunan kualitas seperti terdapat derau, warna terlalu kontras atau kabur, dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dibandingkan nilai MSE dan PSNR filter citra koin 500 yang diberikan derau. Terdapat 3 derau yang diberikkan pada citra koin 500 yaitu derau Eksponensial, Gaussian, dan Salt and Pepper. Setelah citra koin 500 diberikan derau, dilakukan proses filtering. Filter yang digunakan pada penelitian ini ada 3 jenis yaitu filter Rerata, Median dan Wiener. Nilai MSE dan PSNR didapatkan dari perbandingan antara citra hasil filtering dengan citra sebelum diberikan derau. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai MSE dan PSNR pada setiap citra yang diberikan kemudian mencari filter yang terbaik diantara filter Rerata, Median, dan Wiener. Hasil Pengujian didapatkan bahwa filter Wiener mempunya nilai MSE terendah dan PSNR tertinggi untuk setiap derau yang difilter. Berdasarkan hasil pengujian filter Wiener merupakan filter terbaik yang dapat digunakan untuk proses filtering derau Gaussian Eksponensial dan Salt and Pepper dibandingkan dengan filter Rerata dan Median
Perancangan Robot Dengan Kemampuan Mencari, Mendekati, Dan Menggiring Bola Ke Gawang Budi Santosa Haryanto; Hadian Satria Utama; Dali Santun Naga
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.682 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2969

Abstract

This design aims to create a robot that can search the ball, approach the ball, and keep the ball from the field/own goalpost towards the pitch area/the opponent's goalpost also pay attention to the position of the obstacles and the robot’s position in the field. There are various movements such as looking for the ball, dribbling, and avoid the opponent. To be able to perform that movements the robot must be able to know what is the definition of the ball, the opponent, and goalpost. To know these objects then there must be a sensor that can read and that sensor is camera. The robot can know the object based on the different colors of each object caught by the camera. The capture of the camera then processed into a processor and the processor will determine the movement on the robot by sending current to the circuit driving the robot. Processor filters out the colors in turn at each color used. Processor then looks for the coordinates of the midpoint, and the area of the object detected. All values of the coordinates of the midpoint and the area of each color are used to determine the movement of the robot. Robot driving uses 3 driver motors DC, motors DC, and Omni wheels. The movements of the robot are going forward, rotating left/right, and standing still. The test results of the designed the robot successfully searched for the ball, approached the ball, kept the ball from the field/own goalpost towards the pitch area/the opponent's goalpost, and was prevented from going off the field. Perancangan ini bertujuan untuk membuat robot yang dapat mencari bola, mendekati bola, dan menjauhkan bola dari daerah lapangan/gawang sendiri ke arah daerah lapangan/gawang lawan dengan memperhatikan juga posisi halangan dan posisi robot di lapangan. Terdapat berbagai macam gerakan seperti mencari bola, menggiring bola, dan menghindari lawan. Untuk dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut, robot harus dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan bola, lawan, dan gawang. Untuk mengetahui benda-benda tersebut maka harus terdapat sensor yang dapat membacanya yaitu kamera. Robot dapat mengetahui benda yang dimaksud berdasarkan warna-warna yang berbeda dari setiap benda hasil tangkapan kamera. Hasil tangkapan kamera kemudian diproses ke sebuah pemroses lalu pemroses menentukan penggerak pada robot dengan mengirim arus pada rangkaian penggerak robot. Pemroses memfilter warna yang ingin dideteksi saja secara bergilir pada setiap warna yang digunakan. Pemroses kemudian mencari koordinat titik tengah, dan luas dari benda yang dideteksi. Nilai-nilai koordinat titik tengah dan luas dari tiap warna yang digunakan ini lah yang menentukan pergerakan robot. Penggerak robot menggunakan 3 buah driver motor DC, motor DC, dan roda omni. Pergerakan robot yang dapat dilakukan adalah maju, berputar tempat kanan/kiri, berputar mengelilingi bola kanan/kiri, dan diam. Hasil pengujian robot yang dirancang berhasil mencari bola, mendekati bola, menjauhkan bola dari daerah lapangan/gawang sendiri ke arah daerah lapangan/gawang lawan, dan menghindari luar lapangan
Perancangan Sistem Start Engine Mobil Menggunakan Fingerprint Dicky Dharmawan; Joni Fat; Dali Satun Naga
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1 (2018): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.009 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v20i1.2985

Abstract

 The advancement in automotive technology triggers a lot of innovations. This design which based on fingerprint technology is one of the newest innovations to catch up with the newest technology. This system could verify he auto-mobile owner and authorize people in order to use the automobile. On the other hand, this system has a a higher security mode than others. Our design could be considered as a new innovation from an older system with an additional security system. Our innovation is to modify and join up immobilizer system to start-top engine system and fingerprint system. We innovate by utilizing fingerprint technology and microcontroller. This system uses fingerprint sensor which is connected to microcontroller. Microcontroller is used to save owner’s fingerprint. If the saved data matches to an input, microcontroller will send a signal to activate a relay. The relay is used to start the automobile engine. If the input doesn’t match with the saved data, the system will try for three times before activating an alarm. The alarm will sound for thirty seconds. We hope that automobile owner could have a beneficial from our design. We conclude that our high security design could bring an indifference to other system. Perkembangan teknologi dalam dunia otomotif yang sangat pesat memicu banyak munculnya ide-ide baru yang inovatif. Sistem start engine mobil dengan menggunakan fingerprint ini merupakan inovasi terbaru untuk mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi. Sistem ini dapat mengetahui siapa pemilik mobil dan siapa saja yang dapat menggunakan mobil, di sisi lain sistem ini memiliki sistem keamanan yang sangat tinggi dibandingkan sistem yang sudah ada pada kendaraan. Sistem ini merupakan inovasi dari sistem yang sudah ada pada kendaraan. Sistem yang sudah ada pada kendaraan belum dilengkapi sistem keamanan. Dari kekurangan sistem yang sudah ada muncul ide yang inovatif untuk melengkapi sistem yang sudah ada dengan menambahkan sistem keamanan. Inovasi yang muncul yaitu dengan memodifikasi dan menggabungkan  sistem immobilizer dan sistem start-stop engine dengan menggunakan sensor fingerprint. Inovasi untuk memodifikasi sistem tersebut dirancang dengan memanfaatkan teknologi fingerprint dan mikrokontroler. Sistem ini menggunakan sensor sidik jari yang terhubung dengan mikrokontroler. Mikrokontroler digunakan untuk menyimpan data sidik jari pemilik mobil. Bila sidik jari yang dimasukkan sesuai dengan data yang tersimpan maka mikrokontroler akan mengirim sinyal untuk mengaktifkan relay. Relay digunakan untuk menghidupkan mesin mobil. Pada saat sidik jari yang dimasukkan tidak dikenali oleh sensor sidik jari sebanyak tiga kali maka mikrokontroler akan mengirim sinyal untuk mengaktifkan alarm selama tiga puluh detik. Dengan adanya sistem start engine mobil menggunakan fingerprint, pengguna mendapat kemudahan. Selain itu, juga memberikan tingkat keamanan yang lebih dibandingkan sistem yang sudah ada

Page 1 of 2 | Total Record : 11