cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
tesla@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tesla@ft.untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TESLA: Jurnal Teknik Elektro
ISSN : 14109735     EISSN : 26557967     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Teknik Sistem Komputer Teknik Sistem Telekomunikasi Teknik Biomedical Intenet of Thing
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro" : 12 Documents clear
Daftar Redaksi Daftar Redaksi -
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.53 KB)

Abstract

-
Perancangan Fidget Device Berbasis Internet Of Things Nova Eka Budiyanta; Mega Cynthia Wishnu; Doli Ramli W; Lukas Lukas
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.906 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3241

Abstract

Increasing stress level among the people is rising a concern. Fidget devices are proposed as a way to help relieve stress. They are easy to use and can be carried everywhere. Two of most commonly used fidget devices are fidget spinner and fidget cube. These fidget devices are believed to cope with anxiety so that users can focus their nervous energy on fidget devices. In this research, the fidget device to be discussed is the fidget cube, since it is considered as safer and has various button than the fidget spinner. Not only stress relievers, IoT-based fidget cube also has the ability to send data to a web server. It aims to see a trend or data about the user's behavior, which buttons are often used by users and the frequency of using fidget cube in daily life. This data can later be used in other scientific fields.Tingkat stress di dunia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, teknologi semakin berkembang menciptakan alat pengurang stres yang mudah digunakan dan dibawa kemanapun. Salah satu alat pengurang stres adalah fidget devices. Saat ini, ada dua bentuk fidget devices yang umum digunakan, yaitu fidget spinner dan fidget cube. Kedua fidget devices ini dipercaya untuk mengatasi kegelisahan sehingga pengguna dapat memusatkan kegelisahannya ke fidget devices. Dalam perancangan kali ini, fidget device yang akan dibahas adalah fidget cube karena fidget cube dirasa lebih aman dan lebih bervariasi jika dibandingkan fidget spinner. Tak hanya penghilang stres, fidget cube berbasis IoT juga memiliki kemampuan untuk mengirim data ke web server. Hal ini bertujuan untuk melihat suatu trend atau data mengenai perilaku si pengguna, tombol mana saja yang sering digunakan oleh pengguna dan frekuensi penggunaan fidget cube pada kehidupan sehari-hari. Data ini nantinya dapat digunakan dalam bidang keilmuan lainnya.
Optimasi Penempatan Kapasitor Pada Sistem Tegangan Menengah Regional Jawa Barat Herawati Ys; Gahara Nur E.P
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.859 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3242

Abstract

When the inductive reactive load is higher, it will cause a voltage drop, increase the power losses in the system, decrease the power factor and decrease the capacity of the electrical power distribution. To reduce the load of inductive reactive power, a capacitive reactive power source is needed by installing the capacitor with the optimal size and at the right location. The method used to determine the optimal size and location of fuzzy logic-genetic algorithm. The parameters used in this simulation are minimal channel power losses while still meeting the specified voltage limit, Vmin = 0.95 PU and Vmax = 1.05 PU. The test results show that the location of the optimal capacitor placement with fuzzy logic-genetic algorithm is on bus 11 and bus 12. The test result from the study of newton raphson power flow, determining the location  capacitor with fuzzy logic and determining the optimal capacitor size with genetic algorithm takes about 4 minutes.Ketika beban reaktif induktif semakin tinggi maka akan menyebabkan menurunnya tegangan, memperbesar rugi-rugi daya pada sistem, menurunnya faktor daya serta menurunnya kapasitas penyaluran daya listrik. Untuk mengurangi beban daya reaktif induktif diperlukan sumber daya reaktif kapasitif yaitu dengan memasang kapasitor dengan ukuran yang optimal dan pada lokasi yang tepat. Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran dan lokasi optimal yaitu fuzzy logic-agoritma genetika. Parameter yang digunakan pada simulasi ini yaitu rugi-rugi daya saluran minimal dengan tetap memenuhi batas tegangan yang ditentuka yaitu voltage limit, Vmin= 0.95 PU dan PU and Vmax = 1.05 PU. Hasil pengujian menunjukan bahwa letak penempatan kapasitor yang optimal dengan fuzzy logic-algoritma genetika pada bus 11 dan bus 12. Hasil pengujian dari studi aliran daya dengan Newton-Raphson, penentuan letak kapasitor dengan logika fuzzy, dan optimasi ukuran kapasitor dengan algoritma genetika membutuhkan waktu sekitar 4 menit.
Aplikasi Sensor Acousto-Ultrasound Dan Atmega328 Untuk Alat Uji Tak Rusak Pada Peluruhan Kayu Bagian Dalam Aan Darmawan; Raymond Hianjaya
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.311 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3243

Abstract

Inner-wood decay is hard to be detected. This research focused on inner-wood decay detection for Mahogany and Albasia Wood. Inner-wood decay can increase the possibility for tree or wood structure to collapse. An instrument is needed to detect inner-wood decay. Non-destructive testing (NDT) is one of the analyze technique for evaluating characteristic of a material. In this research, NDT is use as the analyze technique for getting the wood condition. There is lots of method for NDT, in this research ultrasound method with through transmission technique is chosen. Through transmission technique observe the amount of ultrasound that is sent from transducer transmitter through the wood that is tested and received by the transducer receiver. The amount of ultrasound that received will be higher if there is no inner-wood decay in the tested wood. The instrument that has been designed and realized can detect and classified inner-wood decay. The percentage of  success in detecting condition Mahogany Wood with good quality is 98%, poor quality is 80%, and mediocre quality is 74%. The percentage of  success in detecting condition Albasia Wood with good quality is 94%, poor quality is 86%, and mediocre quality is 72%.Peluruhan kayu bagian dalam sulit untuk dideteksi. Penelitian ini terfokuskan pada pendeteksian peluruhan kayu bagian dalam pada Kayu Mahoni dan Kayu Albasia. Peluruhan kayu bagian dalam dapat meningkatkan kemungkinan suatu pohon atau struktur kayu untuk rubuh, oleh sebab itu diperlukan suatu alat untuk mendeteksi peluruhan kayu bagian dalam. Uji tak rusak (UTR) merupakan salah satu teknik analisa untuk mengevaluasi ciri dari suatu material. Pada penelitian ini, UTR digunakan sebagai teknik analisa untuk mendapatkan kondisi kayu. Terdapat banyak metode dalam UTR, pada penelitian iini digunakan metode ultrasound dengan teknik through transmission. Teknik through transmission memperhatikan jumlah ultrasound yang terkirim dari transduser pemancar melewati kayu yang diuji lalu diterima transduser penerima. Jumlah ultrasound yang diterima transduser penerima akan lebih banyak apabila kayu tidak mengalami peluruhan kayu bagian dalam. Alat yang telah dirancang dan direalisasikan berhasil mendeteksi dan mengklasifikasi peluruhan kayu bagian dalam. Persentase keberhasilan mendeteksi kondisi kayu pada Kayu Mahoni dengan tanpa cacat adalah 98%, dengan cacat 80%, dan dengan cacat diisi sepihan kayu kering 74%. Presentase keberhasilan mendeteksi kondisi kayu pada Kayu Albasia dengan tanpa cacat adalah 94%. tanpa cacat adalah 86%, dan cacat diisi serpihan kayu kering adalah 72%.
Sistem Pemetaan Udara Menggunakan Pesawat Fixed Wing Muliady Muliady; Ezra Julio Subagya
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.861 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3244

Abstract

Generally aerial mapping mission is a high cost operation and require an aircraft that must be controlled by a reliable pilot. In an effort to solve the problem. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) technology becomes one of the solutions, due to consideration of operational costs, accident risk, and flight preparation time. This research shows an aerial mapping system using a fixed wing glider plane characteristics UAV built from polyfoam, balsa wood, and carbon fiber. The shape of the wing airfoil is flat-bottomed and the wing's position is top wing. The UAV motion controllers are ailerons, elevators, rudders driven by servo motors. Use the flight controller to allow aircraft to fly automatically. The altitude, speed, and position of the aircraft can be monitored via telemetry connected to the flight controller and a laptop. The aerial mapping method implemented is photogrammetric. The UAV will fly to the area to be mapped and do a sequential photo shoot until the entire area is covered. All photo data will be processed to become a territorial map. Using mission planner software for UAV programming and PIX4D software for image data processing. The UAV has been tested to air automatically following the programmed lanes. The flight controller can trigger the camera automatically at the pre-programmed position. Testing of map quality results was obtained by experimental flight of 100m, 125m, and 150m with a cruising speed of 12m /s. The best map result is from a height of 100m with a cruising speed of 12 m / s aircraft.Umumnya misi pemetaan udara memerlukan biaya operasional yang tinggi dan pesawat terbang yang harus dikendalikan oleh pilot yang andal. Dalam upaya menyelesaikan masalah, teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) menjadi salah satu solusi, karena pertimbangan biaya operasional, risiko kecelakaan, dan waktu persiapan penerbangan. Penelitian ini menunjukkan sistem pemetaan udara menggunakan pesawat fixed wing UAV berkarakteristik glider yang dibangun dari polyfoam, kayu balsa, dan serat karbon. Bentuk airfoil sayap datar-bottomed dan posisi sayap adalah sayap atas. Kontrol gerak UAV adalah ailerons, elevator, kemudi yang didorong oleh motor servo. Gunakan pengontrol penerbangan untuk memungkinkan pesawat terbang secara otomatis. Ketinggian, kecepatan, dan posisi pesawat dapat dipantau melalui telemetri yang terhubung ke pengontrol penerbangan dan laptop. Metode pemetaan udara yang diterapkan adalah fotogrametri. UAV akan terbang ke area yang akan dipetakan dan melakukan pemotretan berurutan hingga seluruh area tertutup. Semua data foto akan diproses menjadi peta teritorial. Menggunakan perangkat lunak perencana misi untuk pemrograman UAV dan perangkat lunak PIX4D untuk pemrosesan data gambar. UAV telah diuji untuk mengudara secara otomatis mengikuti jalur terprogram. Pengontrol penerbangan dapat memicu kamera secara otomatis pada posisi yang diprogram sebelumnya. Pengujian hasil kualitas peta diperoleh dengan penerbangan eksperimental 100m, 125m, dan 150m dengan kecepatan jelajah 12m/s. Hasil peta terbaik adalah dari ketinggian 100m dengan kecepatan jelajah 12 m/s pesawat.
Rancangan Sensor Kecepatan Angin Pada Wind Tunnel Munnik Haryanti; Muhammad Awaludin
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.285 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3246

Abstract

Wind Tunnel is a tool used in aerodynamic research to study the effect of moving air trough solid object. Data retrieval carried out in the wind tunnel at Suryadarma still uses a ruler. The method is still manual, resulting in less precision in data collection.To facilitate reading in the wind tunnel, a system is made using the MPXV 7002 sensor. This data reading system is connected to an LCD as a display in monitoring the resulting speed changes.From the results of the study it can be concluded that the measurement of pressure the greater the rotation of the engine in the wind  tunnel, the greater the value of pressure produced based on testing using MPXV7002 sensor with 800 RPM, 1000 RPM, 1200 RPM. The resulting voltage is 2.25 V, 2.27 V, 2.28 V. With observed speeds 8, 10, 12 m / s compared with anemometers 7.8 m / s, 9.5 m / s and 12 m / s. And the resulting error is 1.5%, 1.9%, 2%. Wind Tunnel adalah sebuah alat yang di gunakan dalam penelitian aerodinamika untuk mempelajari efek dari udara yang bergerak melewati benda padat. Pengambilan data yang dilakukan pada wind tunnel Universitas Suryadarma masih menggunakan penggaris. Cara tersebut masih manual sehingga mengakibatkan kurang presisi dalam pengambilan data. Untuk memudahkan pembacaan pada wind tunnel maka dibuatlah sebuah sistem dengan menggunakan sensor MPXV 7002. Sistem pembacaan data ini dihubungkan dengan sebuah LCD sebagai tampilan dalam memonitoring perubahan kecepatan yang dihasilkan.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengukuran tekanan semakin besar putaran Engine pada wind tunnel semakin besar pula nilai tekanan yang dihasilkan berdasarkan pengujian menggunakan sensor MPXV7002 dengan RPM 800, RPM 1000, RPM 1200 . Tegangan yang dihasilkan 2,25 V, 2,27 V, 2,28 V. Dengan kecepatan yang diamati 8, 10, 12 m/s dibandingkan dengan anemometer 7,8 m/s , 9,5 m/s dan 12 m/s. Dan eror yang dihasilkan 1,5 %, 1,9 %, 2 %.
Perancangan dan Realisasi Sistem Kendali Lampu, Air Conditionerer Berbasis Android Budiman Wibowo; Hadian Satria Utama; Nurwijayanti Kusumaningrum
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.968 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3247

Abstract

In a house or building of course there is a room that will be filled in some facilities such as lights, air conditioners, and of course the door. This room is used to rest when it's tired to work all day, or used for other things that use a room. With the development of technology to date, of course these technologies increasingly pamper people in this world. When I was lying on the mattress, there must be a sense of laziness to move from the mattress when it wants to turn on the air conditioner, and even the lights that exist in the bedroom. For example when someone wants to sleep sometimes there is a sense of lazy just to turn off the lights (for people who prefer to sleep in the condition of the room without any lighting) or install a sleeping light that makes the bedroom is not too dark and also if there is someone who wants to go into the room of course there is a sense of laziness to unlock the door of the room, and there is also a door as a means to get in and out of the room itself. Therefore, a system is needed to control the lamp, air conditioner, and door lock by using a control device. This control device is an Android-based mobile phone and uses bluetooth connection. Users can turn on or off the existing lights in the bedroom and can adjust the brightness of the lights to be adjusted for people who want to sleep under what conditions in the room, other than that the user can also turn on or turn off the AC when it is outside the bedroom and can also open or lock the door lock.Dalam sebuah rumah atau bangunan tentunya ada ruangan yang nantinya akan di isikan beberapa fasilitas seperti lampu, air conditioner, dan tentunya pintu. Ruangan ini biasa digunakan untuk beristirahat ketika sudah lelah bekerja seharian, atau digunakan untuk hal-hal lain yang menggunakan sebuah ruangan. Dengan berkembangnya teknologi hingga saat ini, tentunya teknologi-teknologi ini semakin memanjakan manusia di dunia ini. Ketika sudah berbaring di kasur, pasti ada rasa malas untuk beranjak dari kasur padahal ingin sekali untuk menyalakan air conditioner, mau pun lampu yang ada di dalam kamar tidur. Misalnya ketika seseorang ingin tidur kadang ada rasa malas hanya untuk mematikan lampu (bagi orang yang lebih suka tidur dalam kondisi ruangan tanpa ada pencahayaan) atau memasang lampu tidur yang membuat kamar tidur tidak terlalu gelap dan juga bila ada seseorang yang ingin masuk ke dalam kamar tentunya ada rasa malas untuk membuka kunci pintu kamar., dan juga terdapat pintu sebagai sarana untuk keluar masuk dari ruangan itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem untuk mengendalikan lampu, air conditioner, dan kunci pintu itu dengan menggunakan sebuah alat kendali. Alat kendali ini berupa handphone berbasis Android dan menggunakan koneksi bluetooth. Pengguna dapat menyalakan atau mematikan lampu yang ada di dalam kamar tidur serta dapat mengatur brightness dari lampu itu untuk dapat disesuaikan bagi orang yang ingin tidur dalam kondisi seperti apa pada kamar itu, selain itu pengguna juga dapat menyalakan atau mematikan AC apabila sedang di luar kamar tidur dan juga dapat membuka atau mengunci kunci pintu.
Alternatif Pembangkit Energi Listrik Menggunakan Prinsip Termoelektrik Generator Sandy Angriawan Sasmita; Muhammad Taufiq Ramadhan; Mochamad Iqbal Kamal; Yohanes Dewanto
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.152 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3249

Abstract

Thermoelectric generator (TEG) has been used to produce electrical energy, the working principle of TEG, the temperature difference between two materials, will flow current, and produce a potential difference. This principle is known as the "Seebeck effect" which is a reverse phenomenon of the Peltier (Thermoelectric Cooling, TEC) effect. This research was conducted to determine the electrical nergy capacity produced for 10 TEG modules in series. Testing is done by utilizing heat energy from asphalt, water flow and connected to 10 TEG modules. The test results show that the maximum voltage is 18Voltdc 0.49 AmperePembangkit listrik termoelektrik (Thermoelectric Generator, TEG) telah digunakan untuk menghasilkan energi listrik, prinsip kerja TEG, perbedaan temperatur antar dua material, akan mengalirkan arus, dan menghasilkan beda potensial. Prinsip ini dikenal dengan “efek Seebeck” yang merupakan fenomena kebalikan dari efek Peltier (Thermoelectric Cooling, TEC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas energi listrik yang dihasilkanuntuk 10 modul TEG secara seri. Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan energi panas dari aspal, aliran air dan terhubung pada 10 modul TEG. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan maksimal 18Voltdc 0,49Ampere.
Mendisain GUI Untuk Menampilkan Nilai FFT dan IFFT Menggunakan LabVIEW Riny Alfina; Indrawan Arifianto; Dwi Astharini; Putri Wulandari
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.264 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3250

Abstract

Methods FFT (Fast Fourier Transform) is a method for solving discrete signals which method IFFT (Inverse Fast Fourier Transform) is the reciprocal of the FFT method. Basically FFT only used for transformation and must not be separated from the method DFT (Discrete Fourier Transform). DFT is a mathematical transformation method for discrete time signal into a frequency domain. Examples for use of FFT-IFFT such as voice processing, OFDM and others. In this project the author designed the GUI for displaying the FFT and IFFT using LabVIEW. GUI design using Labview will inputed signal infromation or sample as desired and can be changed. From these results we obtained the value of V (amplitude), the value of the frequency and I/O (input/output) can be displayed in a single VI.Metode FFT (Fast Fourier Transform) merupakan metode untuk pemecahan sinyal diskrit yang mana metode IFFT (Inverse Fast Fourier Transform) adalah kebalikan dari metode FFT. Pada dasarnya FFT hanya digunakan untuk melakukan transformasi dan tentunya tidak lepas dari metode DFT (Discrete Fourier Transform). DFT merupakan metode transformasi matematis untuk sinyal waktu diskrit ke dalam domain frekuensi. Contoh untuk penggunaan FFT- IFFT seperti pengolahan suara, OFDM dan lain-lain. Pada projek ini penulis mendisain GUI untuk menampilkan nilai FFT dan IFFT menggunakan LabVIEW. Disain GUI menggunakan LabVIEW ini akan diinput sinyal informasi atau sample sesuai yang diinginkan dan dapat diubah-ubah. Dari hasil tersebut maka didapatkan nilai V (Amplitude), nilai frekuensi dan I/O (Input/Output) dapat ditampilkan dalam satu VI.
Identifikasi Persamaan Plant Ball and Beam Tanpa Tuas Erwani Merry Sartika; T. Rudy Sarjono; Jeremy Jonathan
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 21, No 1 (2019): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.2 KB) | DOI: 10.24912/tesla.v21i1.3251

Abstract

The equation of the ball and beam plant model has a lot of research. Generally, ball and beam plants use a lever on the part that is connected to the motor. In this paper plant ball and beam is used without a lever. The lever is changed by a circle that is moved not through the center so that it can raise and bring down the beam through the side of the circle which causes changes in the motorservo position to the movement of the ball becomes non-linear. For this reason, the equation of the existing ball and beam plant cannot be used to represent the characteristics of the plant. In this paper, ball and beam plants without levers were identified using the least square method to obtain the model equation.The least square method was successfully used to identify the model of plant ball and beam without a lever in the form of a second-order equation consisting of 2 poles and 1 zero with a validation value (loss function) of 0.1220 Persamaan model plant ball and beam telah banyak yang meneliti. Umumnya plant ball and beam menggunakan tuas di bagian yang terhubung pada motor. Pada makalah ini digunakan plant ball and beam tanpa tuas. Tuas diubah dengan lingkaran yang digerakkan tidak melalui pusat sehingga dapat menaikkan dan menurunkan beam melalui sisi lingkaran tersebut yang menyebabkan perubahan posisi motorservo terhadap pergerakan bola menjadi tidak linier. Dengan alasan tersebut maka persamaan plant ball and beam yang sudah ada tidak dapat digunakan untuk mewakili karakteristik plant tersebut. Pada makalah ini plant ball and beam tanpa tuas di identifikasi menggunakan metode least square untuk mendapatkan persamaan model. Metode least square berhasil digunakan untuk mengidentifikasi model plant ball and beam tanpa tuas berupa persamaan orde dua yang terdiri dari 2 pole dan 1 zero dengan nilai validasi (loss function) sebesar 0.1220.

Page 1 of 2 | Total Record : 12