cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
tesla@ft.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tesla@ft.untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
TESLA: Jurnal Teknik Elektro
ISSN : 14109735     EISSN : 26557967     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Teknik Sistem Komputer Teknik Sistem Telekomunikasi Teknik Biomedical Intenet of Thing
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro" : 8 Documents clear
SISTEM PENGUKURAN DAN PEMUTUSAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA REAL TIME BERBASIS INTERNET OF THINGS Aliza Cahyo Putranto; Muhammad Yaser
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.12106

Abstract

During the Corona Virus Diseases-19 (COVID-19) pandemic, the recording of kilo Watt hours (kWh) meters was not carried out in every home due to Work from Home (WFH). The calculation of the electricity bill for consumers whose kWh meter is not recorded is done by averaging the electricity usage for the previous three months. Increased activity at home also increases household electricity consumption. Supervision of the use of electric power by customers is needed as transparency in the use of electric power. Therefore, in this study, a real-time internet of things-based disconnection and measurement system for electric power usage was designed. In this design, limiting the maximum electrical power can be done by the NodeMCU which controls the Solid-State Relay (SSR) as a switch, the NodeMCU can communicate with the internet so that officers do not need to visit the customer's house to change the electrical power. The system of changing electrical power and measuring electrical power can be monitored throughout Indonesia with an internet connection from the NodeMCU to the customer. The PZEM-004T sensor can detect the current flowing in the mains and also the AC voltage which can be used as a measurement of electrical power by the NodeMCU. The web design is made so that customers can see the amount of electricity bills running in real time. the power factor in the design of the constant device is 0.8 or 20 percent lower than the power factor used in the Itron kWh meter. So, there is a 20% margin between the power on the tool and the kWh meter. The cut-off test was successful for 450W and 900W maximum power ABSTRAK:Selama pandemi Corona Virus Diseases-19 (COVID-19) pencatatan kilo Watt hours (kWh) meter tidak dilakukan di setiap rumah karena Work from Home (WFH). Perhitungan tagihan listrik bagi konsumen yang tidak tercatat kWh meternya dilakukan dengan cara merata-ratakan penggunaan listrik tiga bulan sebelumnya. Peningkatan aktifitas di rumah juga meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga. Pengawasan penggunaan daya listrik oleh pelaggan diperlukan sebagai transparansi penggunaan daya listrik. Oleh karena itu pada studi ini dirancang sistem pemutusan dan pengukuran penggunaan daya listrik secara realtime berbasis internet of things. Pada perancangan ini, pembatasan daya maksimum listrik dapat dilakukan NodeMCU yang mengendalikan Solid State Relay (SSR) sebagai saklar, NodeMCU dapat berkomunikasi dengan internet sehingga petugas tidak perlu mengunjungi rumah pelanggan untuk merubah daya listrik. Sistem perubahan daya listrik dan pengukuran daya listrik dapat di pantau di seluruh Indonesia dengan koneksi internet dari NodeMCU ke pelanggan. Sensor PZEM-004T dapat mendeteksi arus yang mengalir pada listrik dan juga tegangan listrik AC yang dapat digunakan sebagai pengukuran daya listrik oleh NodeMCU. Perancangan web dibuat agar pelanggan dapat melihat jumlah tagihan listrik yang berjalan secara real time. faktor daya pada perancangan alat konstan yaitu 0,8 atau 20 persen lebih rendah dibandingkan faktor daya yang digunakan pada kWh meter Itron. Sehingga terdapat margin 20% antara daya pada alat dan kWh meter. Pengujian pemutusan daya berhasil dilakukan untuk daya maksimum 450W dan 900W.
PENGARUH PENGGUNAAN GROUNDING PADA KWH METER PRABAYAR Moh. Wahyu Aminullah; Muhni Pamuji; Yuslan Basir
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.13265

Abstract

The grounding system must be connected to every electrical panel of the building so that electrical installations, equipment, and people in the building can avoid the danger of overcurrent or voltage. In fact, the installation of grounding on prepaid kWh meters, especially in residential areas, is partially grounded because of the reason that errors often occur. This research was conducted when the prepaid kWh meter used grounding, kWh without using grounding, and kWh using grounding combined to Neutral with a different voltage source. The results of the study with three different test methods show that there is a difference in Power (W) and information on the Prepaid kWh Meter when testing the voltage varying from 270 V to TRIP at a voltage below 80 V. The power when testing using grounding is more maximal at a voltage of 220 -270V. when the voltage drops, testing using grounding is better because at a voltage of 140V there is already a warning sign in the form of a palm image on the prepaid kWh meter. Whereas in the test without using grounding, the warning appears at a voltage of 110V. The calculation of usage error at 220V shows that the smallest prepaid kWh meter error is using grounding of 1.063%. Meanwhile, the prepaid kWh meter error without grounding is 3.76%, and using grounding connected to neutral is 35.38%. Testing and calculating the prepaid kWh meter is very good when it is grounded. Starting from calculating small errors to maintaining losses from leakage currents in home electrical equipment and installations. ABSTRAK:Sistem grounding harus terkoneksi pada setiap panel listrik bangunan gedung agar instalasi listrik,peralatan, dan manusia yang berada pada bangunan tersebut dapat terhindar dari bahaya arus atau tegangan lebih. Kenyataannya pemasangan grounding pada kWh meter prabayar terutama di area perumahan sebagian tidak dipasang grounding dengan alasan sering terjadi error. Penelitian ini dilakukan pada saat kWh meter prabayar menggunakan grounding, kWh tanpa menggunakan grounding, dan kWh menggunakan grounding di gabung ke Netral dengan sumber tegangan yang berbeda. Hasil Penelitian dengan tiga metode pengujian yang berbeda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Daya (W) dan keterangan pada kWh Meter Prabayar saat dilakukan pengujian tegangan yang bervariasi dari 270 V hingga TRIP pada tegangan dibawah 80 V. Daya pada saat pengujian menggunakan grounding lebih maximal pada tegangan 220-270V. ketika tegangan turun, pengujian menggunakan grounding lebih baik dikarenakan pada tegangan 140V sudah ada tanda peringatan berupa gambar telapak tangan pada kWh meter prabayar. Sedangkan pada pengujian tanpa menggunakan grounding, maka  peringatan tersebut muncul pada tegangan 110V. Perhitungan error pemakaian pada tegangan 220V menunjukkan error kWh meter prabayar terkecil adalah menggunakan grounding sebesar 1,063%. Sedangkan error kWh meter prabayar tanpa grounding sebesar 3,76%, dan menggunakan grounding disambung ke netral sebesar 35,38%. Pengujian dan perhitungan kWh meter prabayar sangat baik bila dipasang grounding. Mulai dari perhitungan error yang kecil hingga menjaga kerugian dari arus bocor pada peralatan maupun instalasi listrik rumah.
PENGUJIAN ELEKTRIK MOTOR INDUKSI 3 PHASE ROTOR SANGKAR 75 KW DI PT MESINDO TEKNINESIA Dahliya Sulastri; Ilham Akbar Darmawan
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.13498

Abstract

In the schematic of the electric motor repair procedure, it can be explained that the repair process can be divided into four handling parts, which include operations, quality control, mechanical and electrical. induction before and after repair. The data taken is the data of the 380V cage induction motor belonging to PLTU Indramayu. In the testing process both before and after the repair there are several measurements, namely: Insulation Resistance Test, Resistance Test, Winding Wave Test Running test. In the insulation resistance test, the results obtained are an average of 2000 MΩ or above 100 MΩ so that the stator after being repaired is in good condition, as well as the results of the resistance test, the result is that the deviation balance between the coils is not more than 5%. The results of the Surge test after the repair also showed that there was no noise and good, for the results of the motor rotation test, vibration and temperature, all of them were in accordance with the 2015 EASA AR100 standard. Inspection of the motor before repairing (electrical test before repairing) must be more thorough because the inspection become the basis for determining what process will be carried out nextABSTRAK:Pada skema prosedur perbaikan motor listrik dapat dijelaskan bahwa proses perbaikan dapat di bagi menjadi empat bagian penanganan yaitu meliputi operasional, quality control, mechanical dan electrical Penelitian dilaksanakan di PT Mesindo Tekninesia departemen QC (Quality Control) yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung tentang pengujian elektrik motor induksi sebelum perbaikan dan setelah perbaikan. Data yang diambil adalah data motor induksi sangkar 380V milik PLTU Indramayu. Dalam proses pengujian baik sebelum maupun sesudah perbaikan terdapat beberapa pengukuran yaitu:Tes Tahanan Isolasi,Tes Resistansi ,Tes Gelombang Belitan Running test. Pada pengujian insulation resistance hasil yang didapat rata-rata 2000 MΩ atau berada diatas 100 MΩ sehingga stator setelah diperbaiki dalam keadaan bagus, begitupun pada hasil resistance Test hasilnya yaitu balance deviasi antar coil tidak lebih dari 5%. Hasil Surge test setelah perbaikan pun menunjukkan bahwa tidak ada noise dan baik, untuk hasil dari pengujian putaran motor, getaran dan suhu semuanya sudah sesuai dengan standar EASA AR100 2015. Pemerikasaan motor sebelum diperbaiki (electrical test before repairing) harus lebih teliti lagi karena pemeriksaan tersebut menjadi dasar penentu untuk proses apa yang akan dilakukan selanjutnya
ANALISIS PERHITUNGAN KERUGIAN DAYA PADA LENDUTAN SERAT OPTIK DENGAN SIMULASI MATLAB Joni Welman Simatupang; Faisal Syamsuri; Ria Bramasto; Fajar Choirul Anam; R. Hilary Yoga Ardanta
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.15371

Abstract

Bending is one of the causes of signal transmission loss through the electromagnetic wave medium in the optical fiber. There are two types of bendinglossess: microbending and macrobending. Both of them occur when the surface of the optical fiber cable experiences external pressure which causes deformation in the core of the optical fiber. Bending causes the loss of the optical transmission power affected by decreased light intensity, therefore the output ratio becomes degraded to the input one. This kind of condition assumed can be utilized for designing the optical fiber-based sensor by observing the response of the optical fiber against the external disturbances or stimulation.One example is the mechanical force that causes the deformation to the optical fiber. Based on the simulation result through the Matlab programming for macrobending loss, it was obtained that the highest power loss at 1.817×10-4 dB/mm on the 10mm bending radius for the 1650nm wavelength, and the lowest at 2.683×10-8 dB/mm on the 20mm bending radius for the 1250 nm wavelength. Meanwhile for microbending loss, it obtained the largest change of transmission coefficient at 59.070% for 100mm spacer length with applied mechanical force as large as 106 dynes or 10N, and the smallest change at 0.591% for 10mm spacer length with applied mechanical force as large as 105 dynes or 1N. These significant changes of the measured values show that the optical fiber, by simulation, is pretty responsive against the external stimulations, either on the macroscopic scale or the microscopic scale. So that based on its responsiveness, we can assume that optical fiber is most likely possible to be utilized in variousmodern fiber optic sensor for many applied technologiesABSTRAK:Lendutan atau bending merupakan salah satu penyebab kerugian transmisi sinyal melalui medium gelombang elektromagnetik berupa cahaya melalui pada serat optik. Terdapat dua jenis bending, yaitu macrobending dan microbending. Keduanya adalah tipe lendutan yang terjadi ketika permukaan serat optik mendapat tekanan eksternal yang menyebabkan terjadinya deformasi pada inti serat optik. Lendutan mengakibatkan berkurangnya daya transmisi optik dikarenakan berkurangnya intensitas cahaya, sehingga nilai keluarannya menjadi terdegradasi. Kondisi tersebut diasumsikan dapat dimanfaatkan untuk perancangan sensor berbasis serat optik dengan mengamati respon serat optik terhadap gangguan eksternal. Sebagai contoh berupa gaya mekanis yang menyebabkan serat optik terdeformasi. Berdasarkan hasil simulasi melalui Matlab untuk macrobending, diperoleh kerugian daya tertinggi sebesar 1.817 × 10-4 dB/mm pada radius bending 10 mm untuk panjang gelombang 1650 nm, dan terendah sebesar 2.683 × 10-8 dB/mm pada radius bending 20 mm untuk panjang gelombang 1250 nm. Sementara untuk microbending, diperoleh perubahan koefisien transmisi tertinggi sebesar 59.070% untuk panjang penyekat 100 mm dengan gaya mekanis sebesar 106 dyne atau 10 N, dan terendah sebesar 0.591% untuk panjang penyekat 10 mm dengan gaya mekanis sebesar 105 dyne atau 1 N. Perubahan nilai yang sangat signifikan tersebut menunjukkan bahwa serat optik secara simulasi cukup responsif terhadap stimulasi eksternal, baik dalam skala makro maupun mikro. Berdasarkan sifatnya yang cukup responsif, dapat disimpulkan bahwa serat optik sangat mungkin untuk dimanfaatkan dalam perancangan sistem sensor moderen untuk berbagai aplikasi teknologi.
SIMULASI ROOM COOLING AUTOMATION MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Zaki Alvin; Ulinnuha Latifa; Reni Rahmadewi; Rahmat Hidayat
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.16329

Abstract

The fuzzy logic method is a method that is not much different from the case that resembles the level of thinking of people's logical reasoning. It has two inputs from two different sensors with linguistic values or called membership degrees and the resulting voltage is 0 - 5.5 Volts. The PIR sensor will work optimally at a distance of 4 meters where for the sensitivity of the PIR sensor itself it can react in a time range of 3-4 seconds and for its own range of approximately 4 meters and on the LM35 sensor test that this sensor is better for temperature due to the sensitivity of detecting temperature when compared to a thermometer, this sensor will be able to stabilize the room temperature which is less precise, so that in making the room for automatic cooling the sensor works optimally in a room measuring 4 x 4 meters. ABSTRAK:Metode fuzzy logic merupakan metode tidak beda jauh dengan halnya yang menyerupai pemikiran tingkat penalaran logika orang. Memiliki dua inputan dari dua sensor yang berbeda dengan nilai linguistik atau disebut derajat keanggotaan dan tegangan yang dihasilkan dengan sebesar 0 - 5,5 Volt. Sensor PIR akan bekerja optimal pada jarak 4 meter dimana untuk sensitivitas sensor PIR sendiri dapat bereaksi pada rentan waktu 3 – 4 detik dan untuk lebar jangkauan sendiri pada kurang lebih 4 meter dan pada pengujian sensor LM35 bahwa sensor ini terhadap suhu lebih baik dikarenakan sensitivitas mendeteksi suhu apabila dibandingkan dengan termometer, maka sensor ini akan lebih dapat menstabilkan suhu ruangan yang kurang tepat, sehingga pada pembuatan ruangan untuk pendingin otomatis agar sensor bekerja secara optimal pada ruangan yang berukuran 4 x 4 meter. Kata Kunci: Room Cooling, Fuzzy Logic, Sensor LM35, Programmable Logic Control (PLC), Sensor PIR
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SOLAR CHARGING CONTROLLER DENGAN TOPOLOGI CUK CONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL LOGIKA FUZZY Gita Kartika Rizqofani; Denda Dewatama; Mila Fauziyah
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.16950

Abstract

Solar energy as an alternative way of anticipating the crisis of electrical energy. The output voltage of solar energy is unstable depends on the intensity of solar radiation and temperature. Solar energy obtained needs to be stored in batteries. On the other hand, battery charging system requires constant voltage, dc-dc converter is the right solution. Cuk converter is one of dc-dc converter topology that has the advantage of stable continuous current at input and output.. The purpose of this research to design and realize a battery charging system with fuzzy logic controller on the cuk converter. The fuzzy logic controller method to generate Pulse Width Modulation (PWM) so that the output voltage is 14 Volt. Fuzzy logic control uses the Mamdani method with 5 error membership functions and 5 delta error membership functions, as well as 5 output membership functions that is single tone. The results of the research that has been done for the response signal graph generated from fuzzy logic control parameters are for Response time (tr) = 0.74 seconds, Peak time (tp) = 1.243 seconds, % over shoot = 0%, Settling time (ts) = 1,243 seconds, Error (ess) = 0.17. the conclusion of this research is that the output of the singletone fuzzy control system response (-4, -2, 0, 2, 4) for the parameters applied shows a stable output value and can work well acording to the design.ABSTRAK:Energi surya sebagai cara alternatif dalam mengantisipasi krisis energi listrik. Tegangan keluaran dari energi surya tidak stabil tergantung dari intensitas dari radiasi matahari dan suhu. Energi surya yang diperoleh perlu disimpan pada baterai. Disisi lain, sistem pengisisan baterai membutuhkan tegangan konstan, dengan menggunakan dc-dc konverter adalah solusi yang tepat. Cuk converter merupakan salah satu topologi dc-dc konverter yang memiliki keunggulan arus kontinyu yang stabil pada input dan output-nya. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang dan merealisasikan sistem pengisisan baterai dengan kontrol logika fuzzy pada cuk converter. Metode kontrol logika fuzzy berfungsi untuk membangkitkan Pulse Width Modulation (PWM) sehingga tegangan keluarannya yaitu 14 Volt. Kontrol logika fuzzy dengan metode Mamdani dengan 5 fungsi keanggotaan error dan 5 fungsi keanggotaan delta error, serta 5 fungsi keanggotaan keluaran berupa single tone. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk grafik sinyal respon yang dihasilkan dari parameter kontrol logika fuzzy untuk Response time (tr) = 0.74 detik, Peak time (tp) = 1.243 detik, % over shoot = 0%, Settling time (ts) = 1,243 detik, Error (ess) = 0.17. Kesimpulan dari penelitian ini untuk keluaran respon sistem kontrol fuzzy singletone (-4, -2, 0, 2, 4) pada parameter yang diterapkan menunjukkan nilai keluaran yang stabil dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan
ANALISIS KUALITAS HANDOVER 4G LTE BERDASARKAN PARAMETER DRIVE TEST DI JALUR KERETA API PADANG-PARIAMAN Amrina Rosyada; Zurnawita Zurnawita; Dikki Chandra
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.17753

Abstract

Nowadays everyone demands to be able to access the internet well and quickly through their personal smartphone. In order to be able to access the internet properly, the network must have a good signal quality and be able to connect always even when traveling. Therefore, to determine the quality of   Handover   4G LTE operator Tri and Indosat, a study was conducted at the frequencies of 1800 Mhz and 2100 Mhz with the drive test method. From the results of the drive test, it is known that the quality of the   Handover   for the LTE network for the Padang – Pariaman railway line is in good condition..  ABSTRAK:Sistem grounding harus terkoneksi pada setiap panel listrik bangunan gedung agar instalasi listrik,peralatan, dan manusia yang berada pada bangunan tersebut dapat terhindar dari bahaya arus atau tegangan lebih. Kenyataannya pemasangan grounding pada kWh meter prabayar terutama di area perumahan sebagian tidak dipasang grounding dengan alasan sering terjadi error. Penelitian ini dilakukan pada saat kWh meter prabayar menggunakan grounding, kWh tanpa menggunakan grounding, dan kWh menggunakan grounding di gabung ke Netral dengan sumber tegangan yang berbeda. Hasil Penelitian dengan tiga metode pengujian yang berbeda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Daya (W) dan keterangan pada kWh Meter Prabayar saat dilakukan pengujian tegangan yang bervariasi dari 270 V hingga TRIP pada tegangan dibawah 80 V. Daya pada saat pengujian menggunakan grounding lebih maximal pada tegangan 220-270V. ketika tegangan turun, pengujian menggunakan grounding lebih baik dikarenakan pada tegangan 140V sudah ada tanda peringatan berupa gambar telapak tangan pada kWh meter prabayar. Sedangkan pada pengujian tanpa menggunakan grounding, maka  peringatan tersebut muncul pada tegangan 110V. Perhitungan error pemakaian pada tegangan 220V menunjukkan error kWh meter prabayar terkecil adalah menggunakan grounding sebesar 1,063%. Sedangkan error kWh meter prabayar tanpa grounding sebesar 3,76%, dan menggunakan grounding disambung ke netral sebesar 35,38%. Pengujian dan perhitungan kWh meter prabayar sangat baik bila dipasang grounding. Mulai dari perhitungan error yang kecil hingga menjaga kerugian dari arus bocor pada peralatan maupun instalasi listrik rumah.
PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC DIMMING LIGHT PADA LABORATORIUM PENDIDIKAN Venny Venny; Endah Setyaningsih; Yohanes Calvinus
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 24, No 1 (2022): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v24i1.18444

Abstract

Lighting is one of the main aspects that has an important role in production activities, especially in the medium-scale industrial production process. To get optimal lighting performance, a light source is needed that can meet the needs of lighting levels in accordance with the Indonesian National Standard (SNI) regarding lighting for medium-scale industrial workplaces or laboratory rooms of educational institutions. Based on the need for a good lighting system, a system in the form of Automatic dimming light was designed that can be programmed to meet the lighting standards according to SNI. The lamp has a controller design concept that automatically uses a 10 watt bulb which is able to provide 500 lux lighting at a distance of 40 cm from the table surface. Using the light intensity sensor module to read the light intensity value so that the lighting can be processed by Arduino Uno and then forwarded to the bulb. It aims to provide adequate lighting in accordance with the desired standard, which is 500 lux ABSTRAK:Kehidupan sehari-hari orang selalu membutuhkan pencahayaan yang bersumber pada lampu. Pencahayaan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peran penting dalam kegiatan produksi, terutama pada proses produksi industri skala menengah. Untuk mendapatkan kinerja pencahayaan yang optimal maka dibutuhkan suatu sumber cahaya yang dapat memenuhi kebutuhan tingkat pencahayaan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai pencahayaan tempat kerja industri skala menengah atau ruangan laboratorium lembaga pendidikan. Pencahayaan yang cukup untuk bidang laboratorium pendidikan menurut SNI adalah sebesar 500 lux. Atas dasar kebutuhan akan sistem pencahayaan yang baik ini, dirancanglah sebuah sistem berupa Automatic dimming light yang dapat diprogram untuk memenuhi standar pencahayaan sesuai SNI. Lampu ini memiliki konsep rancangan pengontrol secara otomatis menggunakan sistem dimmer yang mampu memberikan pencahayaan sebesar 500 lux pada jarak 40 cm terhadap permukaan meja ataupun dapat mengurangi tingkat pencahayaan jika sistem mendeteksi tingkat pencahayaan sudah cukup memenuhi standar menurut SNI. Sistem ini menggunakan input yang berupa sensor intensitas cahaya untuk pembacaan nilai intensitas cahaya agar pencahayaan. Sistem akan diproses oleh Arduino Uno untuk melanjutkan perintah kepada modul dimmer agar dapat bekerja menambahkan atau mengurangi tingkat pencahayaan hingga mencapai nilai yang telah ditetapkan sesuai dengan SNI. Hal tersebut akan diteruskan ke output yang berupa sebuah lampu. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan pencahayaan yang dikeluarkan sudah cukup sesuai dengan standar yang diinginkan yaitu 500 lux.

Page 1 of 1 | Total Record : 8