cover
Contact Name
Tanzil
Contact Email
tanzil.atjeh@gmail.com
Phone
+6285371610085
Journal Mail Official
lsamaaceh@gmail.com
Editorial Address
LSAMA Jl. T. Nyak Arief No. 101, Lamnyong, Banda Aceh, 23111
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
ISSN : 23382341     EISSN : 25979175     DOI : https://doi.org/10.47574/kalam.v9i1.101
Jurnal KALAM is published by Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA) in Banda Aceh. Its focus is to publish research articles in Islamic studies and society twice a year. Its scope consists of (1) Islamic theology; (2) Islamic law; (3) Islamic education; (4) Islamic mysticism and philosophy; (5) Islamic economics and politics; (6) Study of tafsir (Quran exegesis) and hadith; and (7) Islamic art and history.
Articles 96 Documents
KONSEP PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH DALAM MEWUJUDKAN KOTA MADANI Muzakkir Zabir
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 2 (2017): Jurnal Kalam (Juli-Desember 2017)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Civil society in principle has the systemic, democratic society, ethics and morality, transparency, tolerance, potential, aspirational, motivated, participated, consistent comparison, able to coordinate, simple, synchronized, integral, recognize, emancipation and rights, but the most dominant is a democratic society. Civil society is a social society that will protect citizens from the excessive manifestation of state power. Civil society even becomes the main pillar of democratic political life. Because civil society not only protects citizens in dealing with the state, but also to formulate and articulate people's aspirations.
TEUNGKU ABDURRAHMAN MEUNASAH MEUCAP: STUDY BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN BIDANG PENDIDIKAN Arham Ismail
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 2 (2017): Jurnal Kalam (Juli-Desember 2017)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembaharuan pendidikan Islam, merupakan salah satu dinamika yang mewarnai pendidikan Islam di Aceh. Gerakan ini digagas oleh ulama-ulama reformis dengan segudang ide dan pemikiran. Melalui sentuhan tangan mereka, madrasah yang merupakan lembaga pendidikan modern berdiri tegak di tengah pusaran perjuangan melawan penjajah. Artikel ini bertujuan mengangkat sejarah perjuangan Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap yang merupakan salah satu tokoh pembaharuan pendidikan Islam di Aceh. Melalui tulisan ini penulis menggambarkan secara singkat biografi dan pemikiran Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap tentang pendidikan Islam; termasuk perannya dalam mendirikan Madrasah Al-Muslim, Persatuan Ulama Seluruh Aceh dan Normal Islam Institut.
PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN AZMAN ISMAIL Amiruddin Amiruddin
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pemikiran filsafat Pendidikan Prof. Dr. Azman Ismail, MA. Dalam menganalis pemikiran filsafat pendidikannya, penulis menggunakan model-model aliran filsafat pendidikan, baik dari para tokoh ataupun aliran filsafat pendidikan secara konseptual berdasarkan analisis deskriptif-kualitatif. Penulis menggunakan buku Al-Qur’an, Bahasa dan Pembinaan Masyarakat, 2006, sebagai rujukan utama atau sumber primer, di samping buku atau tulisan Azman Ismail yang lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Azman Ismail dalam merumuskan tujuan pendidikan cenderung mengarah kepada filsafat pendidikan Aristotelian. Manusia adalah makhluk yang paling mulia di antara semua makhluk di atas permukaan bumi ini. Kemuliaan ini menurut Azman adalah anugerah Allah yang perlu dijaga dan ditumbuhkembangkan melalui pendidikan, untuk mencapai kebahagian hidup. Azman tidak sepakat dengan pandangan yang mewajibkan satu bidang ilmu untuk dipelajari dan menomorduakan bidang ilmu yang lain. Ilmu pengetahuan adalah milik Allah swt yang tidak boleh didikotomikan untuk dipelajari. Pemikiran filsafat pendidikan Azman condong kepada aliran filsafat progressivisme. Azman menghendaki suatu pendidikan mesti dikonstruksi sesuai dengan keadaan zaman yang senantiasa berubah. Begitu pula institusi pendidikan harus ikut direkonstruksi untuk menjawab tantangan zaman tersebut.
KONSEP A. HASJMY TENTANG TOLERANSI DAN PERBEDAAN AGAMA DALAM NOVEL SUARA AZAN DAN LONCENG GEREJA Susi Armayanti
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemikiran A. Hasjmy tentang konsep toleransi dan perbedaan agama dalam novel yang berjudul “Suara Azan dan Lonceng Gereja”. Tujuan dilakukan penelitian ini ialah untuk memperoleh pemahaman tentang konsep dan kontribusi A. Hasjmy mengenai toleransi dalam perbedaan agama dalam upaya membangun kerukunan umat antar agama. Faktanya, toleransi tidak terlaksana dalam kehidupan masyarakat sebagaimana mestinya. Misalnya peristiwa yang terjadi di Tolikara tahun 2015, Poso tahun 1998, 2000, dan 2001 dan Aceh Singkil. Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha mengungkapkan pandangan A. Hasjmy mengenai salah satu karya sastranya yang dituangkan dalam novel yang berjudul “Suara Azan dan Lonceng Gereja”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti memfokuskan pada sumber data kepustakaan sebagai main resource. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, dan diakhiri dengan menarik beberapa kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) A. Hasjmy memandang bahwa sikap lembut pada non muslim memberikan kesan baik pada agama ini. 2) Umat Muslim dan umat lainnya bisa menjadi teman, sahabat maupun saudara selama tidak mengusik keyakinan beragama satu sama lain dalam batasan-batasan syari’at. 3). Laki-laki muslim dapat menikahi perempuan ahli kitab, apalagi dalam rangka mendakwahi untuk memeluk agama Islam. A. Hasjmy telah berkontribusi dalam upaya membangun kerukunan antar umat beragama melalui tulisan-tulisannya, salah satunya dalam bentuk novel.
INTERAKSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM BINGKAI KEBERAGAMAN AGAMA Sugiyar Sugiyar
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam sebagai rahmatan li al-alamin mengatur umatnya dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Islam membawa kemaslahatan manusia baik yang bersifat primer, sekunder, dan komplementer. Kehidupan beragama dalam masyarakat multikultural memerlukan pemahaman secara komprehensif terhadap nilai-nilai dan norma-norma agama agar dapat menciptakan kedamaian dan harmonis. Nilai-nilai universal dalam kehidupan manusia perlu ditumbuhkembangkan dengan baik. Sikap inklusif dibangun atas dasar nilai-nilai saling mengenal, toleransi, tolong-menolong, moderat, dan adil.
MOTIVASI SANTRI DAYAH SALAFIYAH ACEH SELATAN DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI Marsuni Marsuni
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah santri dayah salafiyah yang belum menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sering diasumsikan sebagai kaum yang menutup diri dan cenderung apatis terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menyebabkan mereka tidak mampu bersaing secara global karena tidak mempunyai kompetensi yang cukup dalam bidang ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi canggih, namun diakhir-akhir ini para santri telah banyak yang melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi santri dayah dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untuk mengetahui bagaimana persepsi santri terhadap perguruan tinggi dan untuk mengetahui dorongan dan tantangan santri dayah salafiyah Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Temuan dalam penelitian ini adalah motivasi santri dayah dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebenarnya sangat antusias dikarenakan pendidikan di perguruan tinggi dapat menambah khazanah keilmuan seiring dengan tuntutan kemajuan zaman. Persepsi santri ataupun tengku dayah salafiyah Aceh Selatan terhadap perguruan tinggi ada yang sangat positif dan ada juga yang negatif, karena persepsi mereka sangat tergantung kepada pola pikir mereka. Bagi teungku dayah yang telah berwawasan luas memandang kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendidik genarasi bangsa yang cerdas secara intelaktual dan spritual. Ada beberapa faktor yang dapat mendukung dan menghambat santri dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Di antara faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dan anjuran dari pimpinan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dukungan dari orang tua dan keluarga terutama dalam bidang materil juga merupakan faktor pendukung bagi santri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun yang menjadi faktor penghambat bagi santri dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah kekurangan ekonomi, usia yang lanjut dan pemikiran santri sendiri yang telah mengikat pemikirannya untuk berkembang dan maju.
KEBIJAKAN PIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KERJA PEGAWAI BAITUL MAL ACEH Muzakkir Zabir
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pimpinan dalam motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, demikian pula halnya kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dan motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Baitul Mal Aceh. Hal yang dapat direkomendasikan antara lain untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai yang diharapkan pimpinan memperhatikan job design, meningkatkan kompetensi pegawai sehingga mampu menghubungkan tugas khusus dengan pekerjaan dan menentukan teknik peralatan, dan prosedur yang harus di gunakan untuk variabel kepemimpinan, pemberian arahan dan bimbingan pada pegawai, pengawasan (monitoring), evaluasi proses dan hasil kerja dan pemberian kursus atau pelatihan untuk menambah kapasitas kerja pegawai serta pemberian teguran bila dibutuhkan untuk kondisi tertentu. Hal lain yang perlu di tingkatkan adalah kemampuan pemimpin dalam pemecahan masalah dan menghasilkan pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien agar dapat memperbaiki dan juga mengembangkan sikap keterampilan tingkah laku dan pengetahuan pegawai sesuai dengan ketentuan. Sedangkan untuk variable motivasi, dapat di sarankan beberapa hal terkait dengan pengakuan atas keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir.
BERCADAR DI KAMPUS SAAT PROSES PEMBELAJARAN Menurut Perspektif Mazāhib al-Arba‘ah Muhazzir Budiman
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menutup aurat bagi perempuan sangat dianjurkan dalam Islam. Mengenai batasan aurat perempuan telah terjadi kontroversi mujtahid mazâhib al-arba‘ah. Menurut mazhab Hanâbilah seluruh badan perempuan aurat, termasuk kuku dan mata. Namun menurut mazhab Hanafiyyah, Mâlikiyyah dan Shâfi’iyyah wajah dan dua telapak tangan bukan aurat. Maka menurut Hanâbilah perempuan wajib bercadar. Ini hanya sebatas hukum asal belum terkaitkan lagi dengan realitanya di lingkungan. Karena itu, hukum bercadar perlu dikaji ulang ketika di pakai dalam kampus saat proses pembelajaran berdasarkan mazâhib al-arba‘ah. Jika merujuk kepada mazhab Hanafî, Mâlikî dan Shâfi‘î, perempuan tidak dianjurkan bercadar dalam ruang saat proses pembelajaran. Hanya jika merujuk kepada mazhab hanbalî saja anjuran bercadar. Namun kewajiban bercadar ini pun tidak tetap ketika dikaitkan dengan aturan pembelajaran di kampus atau ketika ada hâjat (kebutuhan). Metode pembelajaran merupakan hâjat manfa‘at yang mendapat legitimasi dari Islam. Mazâhib al-arba‘ah membolehkan buka cadar saat pembelajaran di kampus karena hâjat manfa‘at itu. Apalagi jika bercadar dapat menimbulkan asumsi negatif dari dosen atau mahasiswa lain, maka tidak dibolehkan bercadar karena ia menjadi penyebab dosa orang lain.
PRAKTIK PERKAWINAN CAMPURAN DI SABANG Muhammad Yani
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Kalam (Januari-Juni 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana praktik perkawinan campuran di Sabang tahun 2016. Tulisan ini menemukan bahwa praktik perkawinan campuran (gemengde huwelijken) di Sabang terbatas pada realisasi pengaturan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP), dan sejumlah peraturan perundang-undangan pelengkap lainnya, termasuk UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI (UUKW) dan UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. UUP bukan hanya melakukan definisi perkawinan campuran secara terbatas, tetapi juga melakukan pengaturannya secara spesifik, yakni perkawinan yang terjadi antara WNA dan WNI yang dilangsungkan di Indonesia. Pada tahun 2016 ada dua kasus perkawinan campuran di Sabang. Pertama, antara Sri Wahyuni (seorang wanita warga Sabang) dengan Borja Lanusse Llambi (pria warga negara Argentina) yang dilaksanakan oleh KUA Sukajaya. Kedua, satu pasangan di lingkungan KUA Kecamatan Sukakarya, yaitu perkawinan Winfried Fritz Danlowski (pria warga Jerman) dengan Emil Sutriani (Warga Sukakarya). Tulisan ini bersifat quasi-kualitatif dengan menggunakan metodologi deskriptif, dan analisis isi (content analysis). Selain menggunakan pendekatan yuridis, penelitian ini juga menggunakan pendekatan qausi-kualitatif.
STRATEGI PENDIDIKAN IBADAH SISWA DI SLTP KOTA SABANG Sulaiman Sulaiman
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 6 No. 2 (2018): Jurnal Kalam (Juli-Desember 2018)
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa masih kurang melakukan ibadah terutama kurang kedisiplinan melaksanakan shalat berjamaah di sekolah, dan bahkan masih ada siswa yang tidak melaksanakan shalat. Padahal mereka sedang dididik dan diberikan pengetahuan agar mereka menjadi orang baik dan mampu melaksanakan perintah Allah Swt. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kebijakan guru dalam memberikan pendidikan ibadah siswa di SLTP kota Sabang?, metode apa saja yang digunakan guru dalam memberikan pendidikan ibadah bagi siswa di SLTP kota Sabang?, serta apa saja kendala guru dalam memberikan pendidikan ibadah bagi siswa di SLTP kota Sabang?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan-kebijakan guru dalam memberikan pendidikan ibadah pada siswa di SLTP kota Sabang, mengetahui metode yang digunakan guru dalam memberikan pendidikan ibadah bagi siswa di SLTP kota Sabang serta kendala guru dalam memberikan pendidikan ibadah bagi siswa di SLTP Kota Sabang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, langsung dari lokasi penelitian, melalui wawancara dengan informan, dan sumber data sekunder berupa dokumentasi serta arsip-arsip resmi yang mendukung penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Temuan dalam penelitian ini adalah guru memiliki kebijakan dalam memberikan pendidikan ibadah pada siswa di SLTP kota Sabang. Kebijakan yang dilakukan guru adalah: 1. Selalu menyuruh siswanya untuk shalat berjamaah di masjid dalam waktu duhur, 2. Guru juga selalu datang tepat waktu dalam kehadirannya di sekolah, 3. Mengontrol siswa melaksanakan shalat berjamaah, 4. Mewajibkan siswa melakukan shalat berjamaah pada waktu zhuhur, 5. Membuat peraturan sekolah tentang shalat berjamaah. Namun demikian dalam pelaksanaannya kebijakan ini masih kurang maksimal, karena dalam realitanya masih ada siswa yang tidak melaksanakan shalat berjamaah.

Page 4 of 10 | Total Record : 96