cover
Contact Name
Tanzil
Contact Email
tanzil.atjeh@gmail.com
Phone
+6285371610085
Journal Mail Official
lsamaaceh@gmail.com
Editorial Address
LSAMA Jl. T. Nyak Arief No. 101, Lamnyong, Banda Aceh, 23111
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
ISSN : 23382341     EISSN : 25979175     DOI : https://doi.org/10.47574/kalam.v9i1.101
Jurnal KALAM is published by Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA) in Banda Aceh. Its focus is to publish research articles in Islamic studies and society twice a year. Its scope consists of (1) Islamic theology; (2) Islamic law; (3) Islamic education; (4) Islamic mysticism and philosophy; (5) Islamic economics and politics; (6) Study of tafsir (Quran exegesis) and hadith; and (7) Islamic art and history.
Articles 96 Documents
EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA DALAM SURAT AL-KAHF khairul umam; Sri Suyanta; Hendra H; Helmi
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.111

Abstract

Al-Quran adalah pedoman hidup umat islam. Di dalamnya mengandung aqidah, syariah dan akhlak. Al-Quran juga merupakan sumber ilmu pengetahuan. Banyak pengetahuan yang bersumber dari Al-Quran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada manusia. Agama islam memerintahkan agar umatnya wajib menuntut ilmu. Semua ilmu tersebut berpangkal dari Al-Quran dan bermuara pada ketakjuban akan kekuasaan Allah. Al-Quran sebagai firman Allah berbicara tentang matematika. Konsep-konsep matematika yang terkandung dalam Al-Quran mengungkap strukturnya yang sangat indah melalui berbagai cara penyampaian yang salah satunya adalah kisah. Al-Kahf merupakan salah satu surat yang banyak menceritakan kisah-kisah terdahulu. Surat ini cenderung menyebutkan bilangan yang merupakan konsep matematika melalui pemaparan kisahnya oleh penceramah. Fokus penelitian ini mengungkap konsep matematika yang terdapat dalam surat Al-Kahf. Dimana Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji secara kepustakaan dari berbagai sumber cetak dan digital terkait konsep matematika dalam Al-Kahf. Hasilnya ditemukan sebanyak 29 ayat berbicara tentang konsep matematika. Konsep ini diungkapkan secara langsung dan melalui tafsiran. Dari 29 ayat tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi lima aspek umum dalam matematika yaitu himpunan, bilangan, geometri, logika dan statistika.
BELAJAR MENURUT AL-QUR’AN: SURAT AL-GHASYIAH AYAT 17 – 20 MENGGUNAKAN METODE TAFSIR CONTENT ANALYSIS Hendriyanto Bujangga Bujangga
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.112

Abstract

Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk yang memberikan petunjuk kepada manusia untuk kebahagiaan hidupnya di dunia dan di akhirat. Sementara dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan Al-Qur’an mendorong manusia untuk mempergunakan akal pikirannya serta menambah ilmu pengetahuannya sebisa mungkin. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menganjurkan manusia untuk belajar walaupun dengan kata-kata yang berbeda namun semuanya mendorong manusia untuk mengetahui apa yang belum diketahui. Kajian ini mempokuska pada surah Al-Ghasiyah ayat 17-19 tentang hakikat belajar. Surat Al-Ghasiyah ayat 17-20 termasuk dalam Makiyyah yang menganjurkan manusia untuk mempelajari alam sekelilingnya, hal ini menunjukan bahwa manusia itu wajib mempelajari apa yang belum mereka ketahui baik dengan cara mengamati, memperhatikan dan melakukan penelitian. Untuk mengetahui makna kandungan ayat Al-Qur’an, maka diperlukan tafsir. Sementara itu, Content Analysis merupakan salah satu metode analisis teks yang cukup handal. Metode ini memandang data bukan sebagai kumpulan peristiwa, sebagaimana lazimnya dianut oleh metode penelitian yang berparadigma interpretif, seperti Discourse Analysis, yang melihat gejala atau peristiwa sebagai satu kesatuan yang majemuk dan kompleks
EKSISTENSI PENYULUH AGAMA DALAM MEMAKMURKAN MASJID DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH safruddin
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan keberadaan penyuluh agama dalam memakmurkan masjid di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Rumusan masalah yaitu; (1) bagaimana peran dan fungsi penyuluh agama dalam pemakmuran masjid di Kecamatan Jaya Baru kota Banda Aceh?; (2) bagaimana langkah-langkah yang dilakukan?; dan (3) bagaimana faktor pendukung dan penghambat penyuluh agama dalam memakmurkan masjid di Kecamatan Jaya Baru kota Banda Aceh? Penelitian ini disebut penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap penyuluh agama Islam PNS dan Non-PNS sebagai subjek utama, kepala KUA, pengurus masjid dan beberapa orang jamaah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran penyuluh agama di Kec. Jaya Baru yaitu sebagai pendidik, penceramah, dan khatib. Adapun fungsi penyuluh agama yaitu informatif, eduaktif, konsultatif dan advokatif. Fungsi informatif, yaitu penyuluh agama di Kec. Jaya Baru memberikan informasi terkait pernikahan, tata kelola wakaf, arah kiblat. Fungsi edukatif yaitu penyuluh agama bertindak sebagai pembimbing, pendidik ataupun pengajar. Adapun fungsi konsultatif dan advokatif tidak semua penyuluh menerapkannya. (2) Langkah-langkah yang dilakukan penyuluh agama yaitu penyuluh agama terjun langsung dalam masyarakat; ikut terlibat dalam perayaan hari-hari besar Islam, dan melibatkan diri dalam acara festival keagamaan di Kec. Jaya Baru; (3) Faktor yang mendukung eksisitensi penyuluh agama di Kec. Jaya Baru yaitu kualifikasi dan kompetensi penyuluh agama itu sendiri. Semua penyuluh agama telah menyelesaikan pendidikan sarjana, bahkan terdapat 2 penyuluh telah selesai pendidikan S-2. Adanya apreasiasi dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Faktor yang menghambat eksistensi penyuluh dalam memakmurkan masjid di Kec. Jaya Baru yaitu belum adanya dana yang memadai; minimnya sarana prasarana untuk memakmurkan masjid; dan kesibukan sebagian masyarakat untuk ikut program-program memakmurkan masjid.
BENTUK-BENTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN OLEH BAITUL MALL DI KOTA BANDA ACEH Juhari; Teuku Zulyadi
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.116

Abstract

Fenomena kemiskinan tidak saja terjadi di daerah pedasaan, akan tetapi juga dialami oleh masyarakat perkotaan. Munculnya corona virus disease (covid-19) tampak semakin mendorong peningkatan angka kemiskinan khususnya masyarakat Kota Banda Aceh. Berbagai ragam geliat perekonomian masyarakat beranjak mundur seiring dengan lahirnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) oleh pemerintah. Meskipun kebijakan ini bertujuan memutuskan mata rantai peredaran Covid-19, namun telah berdampak cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Banda Aceh. Kemiskinan memang telah menjadi persoalan umum masyarakat dunia yang tidak mudah diselesaikan, tetapi tidak bermakna tidak bisa dicarikan solusi. Baitul Mal menjadi salah satu tumpuan harapan bagi penyelesaian persoalan kemiskinan terutama dalam menjawab kemana arah pemberdayaan masyarakat dan bagaimana bentuk pemberdayaan masyarakat Kota Banda Aceh..? Untuk memperoleh data terkait arah pembinaan masyarakat ini, maka penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan  in-depth interview, appreciative inquiry, dan studi dokumen. Proses analisis data diperkuat dengan menghubungkannya dengan Teori Intervensi. Teori ini dipandang cukup relevan karena baitul Mal Kota Banda Aceh  juga melakukan sejumlah intervensi dalam rangka memberdayakan ekonomi kerakyatan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa baitul mal telah melakukan beberapa intervensi dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin dalam berbentuk colaboratif dan uswah fardiyah sehingga telah mendorong percepatan kemandirian masyarakat miskin.  
ISLAM DAN SENI: UPAYA INTEGRASI SENI DALAM RITUAL KEAGAMAAN DI ACEH BESAR Zulhelmi
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.117

Abstract

Artikel ini bertujuan agar seni mendapatkan perhatian di kalangan masyarakat, khususnya yang berada di perkampungan. Fenomena sebagian masyarakat muslim di daerah perkampungan kurang memberi perhatian terhadap implementasi nilai-nilai seni dalam ritual keagamaan. Padahal, Islam memberi perhatian yang tinggi pada estetika, termasuk dalam ibadah mahdah seperti azan dan shalat berjamaah. Tulisan ini merupakan kajian etnografi di mana penulis melakukan observasi dan hidup bersama masyarakat di tiga gampong di Aceh Besar yaitu Meunasah Tutong, Cot Yang, dan Tanjung Deah. Artikel ini merekomendasikan agar pihak pengelola atau manajemen meunasah atau mesjid supaya melakukan rekruitmen dan pelatihan kepada sejumlah warga yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas azan dan imam shalat berjamaah. Dengan demikian, pelaksanaan azan dan shalat berjamaah bisa berlangsung secara khidmat dan syahdu, bahkan bisa menarik perhatian para calon peserta jamaah baik yang di rumah maupun di warung kopi untuk ikut melaksanakan shalat berjamaah di meuinasah atau masjid.
KONSEP DAN PERANAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM emawati emawati; Diana
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.119

Abstract

Educators have been limitedly defined as teachers and lecturers who teach in formal institutions. This notion of educators, however, needs to be conceptualized to identify the true nature of educators. This particular manuscript explores concepts of educators from various literature to come up with the true nature of educators. This is library research, in which various literature on the nature of educators are explored and reviewed using content analysis strategy. The findings suggest that educator is not defined in limited notion, in which teachers and lecturers are only educators recognized. Educators are not limited to those whose formal accupation is teaching or lecturers in formal education institutions. There are various levels of educators: the first and the foremost known educator is Allah SWT, the almighty God as He teaches human being through revealation; the second educator in the Islamic literature refers to the Prophet Muhammad PbuH. Through his teaching Muslims recognize Islam and its teaching. Parents and teachers are the next two types of educators as found in our analysis of literature. This article also identifies several attributes of teachers according to Islamic literature, one of which is faithful to Allah, have strong characters, knowledgeable and communicative
PROBLEMATIKA DAKWAH DA’I Raihan Raihan
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 9 No. 2 (2021): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v9i2.120

Abstract

Seorang da’i yang bertugas dalam menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar tidak terlepas dari adanya masalah yang dihadapinya Masalah da’i dapat dibedakan menjadi: masalah internal da’i serta masalah eksternal da’i . Masalah internal da’i adalah masalah yang sumbernya berasal dari diri da’i sendiri. Sedangkan masalah eksternal da’i  yakni masalah yang sumbernya berasal dari luar diri da’i, yang dapat timbul karena dua sebab yakni masalah yang ditimbulkan sebagai akibat dari adanya masalah internal da’i, serta masalah yang murni berasal dari eksternal da’i  itu sendiri. Penyusunan artikel ini  bertujuan untuk  mengembangkan teori yang berkenaan dengan proses pemecahan masalah yang nantinya diharapkan dapat diaplikasikan oleh da’i dalam menghadapi masalah dakwahnya. Artikel ini ditulis melalui penelitian kepustakaan (library research). Hasil penelitian menjelaskan bahwa  proses pemecahan masalah bagi da’i dapat dijalankan dalam empat tahap yang disingkat menjadi rumus 4B (Bertawakal kepada Allah; Berdoa kepada Allah; Bertaqwa kepada Allah; Berusaha dengan ikhtiar yang maksimal).  
Didaktik Andragogi Islami Di BPSDM Aceh
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 10 No. 1 (2022): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There is not enough room for discussion on adult education, especially in Basic Education and Training, Pim III, Pim IV, which are attended by ASN, with a duration of 3 months to 6 months. The educational process internalizes concepts and practices in order to familiarize the embedded knowledge, attitudes and skills for ASN. But in reality, Education and Training is something that is feared and worried by ASN who are participants in the training. In fact, there is an assumption that adult learning has been completed, when he is declared to have passed the CPNS (with a bachelor's degree). Whereas learning for a human child lasts a lifetime, by learning an ASN can also understand that work is worship to his God.
PENGEMBANGAN KECERDASAN DAN KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM Bukhari
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 10 No. 1 (2022): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memaparkan sejauhmana istilah-istilah dalam al-Qur’an dapat dikategorikan sebagai kecerdasan-karakter. Penelitian ini juga menjelaskan pengembangan kecerdasan-karakter dalam perspektif psikologi pendidikan Islam. Karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan menjelaskan kecerdasasan karakter menurut sumber Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadis, kemudian menjelaskan dalam perspektif psikologi. Peneliti mengumpulkan data dengan cara mencari kata/teks dalam ayat-ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan kecerdasan-karakter, kemudian menginterpretasi data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ternyata dalam psikologi pendidikan Islam, “kecerdasan” yang dijelaskan dalam al-Qur’an tidak dapat dipisahkan dengan terma “karakter” itu sendiri. Ada beberapa kecerdasan-karakter dalam al-Qur’an yaitu: al-‘aql, al-lubb, al-fikr, al-Bashar, al-nuha, al-fiqh, al-fikr, al-nazhar, al-tadabbur, dan al-dzikr. Selain itu ada istilah yang tidak terdapat dalam al-Qur’an namun dapat diinterpretasikan sebagai kecerdasan karakter dalam psikologi pendidikan Islam. Istilah tersebut yaitu al-Fathanah, adz-dzaka’, al-hadzaqah, an-nubl, an-najabah, dan al-kayyis. Peran psikologi pendidikan Islam untuk mengembangkan kecerdasan-karakter yaitu pendidik menjadikan kecerdasan-karakter berdasarkan istilah-istilah tersebut sebagai sumber psikologi pendidikan Islam. kemudian pendidik menerapkan dalam proses pendidikan
MODERASI BERAGAMA DAN MULTIKULTURAL DALAM PANDANGAN DAN PENGAJARAN AKADEMISI DI UIN AR-RANIRY DAN UIN ANTASARI 1M. Hasbi Amiruddin; Munawiyah; Cut Zainab
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 10 No. 1 (2022): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article reveals the perspectives of academics from Ar-Raniry State Islamic University and Antasari State Islamic University on religious moderation and multiculturalism. Primary data obtained from the field were collected by direct interview technique with informants from the State Islamic University of ar-Raniry and the State Islamic University of Antasari. Data analysis was carried out with a qualitative approach with descriptive and comparative analysis techniques. Findings in the field show that academics both at UIN Ar-Raniry and at UIN Antasari have attitudes, understandings, and policies that prioritize the values of religious moderation and multiculturalism. On this basis, this article concludes that Islamic Higher Education has great potential and can be relied upon to build religious moderation in a pluralistic and multicultural Indonesia.

Page 8 of 10 | Total Record : 96