cover
Contact Name
Ismed
Contact Email
jurnal.logista@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.logista@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Published by Universitas Andalas
ISSN : 25796283     EISSN : 2655951X.     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal LOGISTA merupakan jurnal ilmiah yang meliputi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang berhubungan dengan teknologi hasil pertanian, teknik pertanian, teknologi industri pertanian, gizi dan kesehatan masyarakat, farmasi, biologi, klimatologi, agroekoteknologi, ilmu tanah, budidaya pertanian, proteksi tanaman, kedokteran, keluarga dan konsumen, peternakan, perikanan, kehutanan, konservasi, lingkungan, sosial-ekonomi, teknik, dan kewirausahaan yang telah dipertimbangkan dan disetujui oleh Dewan Editor.
Arjuna Subject : -
Articles 352 Documents
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI I-SPRING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS TEACHING METHOD BAGI GURU SMK DI BALIKPAPAN Irtawaty, Andi Sri; Ulfah, Maria; Hadiyanto, Hadiyanto; Suhaedi, Suhaedi
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2(Jul-Des) (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang 25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran interaktif  berbasis I-Spring merupakan media pembelajaran yang mengkombinasikan audio, video dan quiz maker yang terintegrasi menjadi satu kesatuan, sehingga memberikan kemudahan bagi tenaga pendidik dalam mentransfer materi bahan ajar kepada peserta didiknya melalui infrastruktur program aplikasi dan pemanfaatan media elektronik sebagai bagian dari metode edukasinya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi i-spring ditujukan untuk peningkatan kualitas teaching method pada guru SMK  di Balikpapan. Peserta pelatihan sekaligus mitra dalam kegiatan ini adalah para guru dan siswa SMK Pangeran Antasari di kota Balikpapan, berjumlah  15 orang guru dari berbagai bidang studi dan 5 orang siswa perwakilan dari kelas X (Sepuluh). Masih minimnnya pengetahuan guru terkait teknologi komputer, maka tim penyelenggara dari Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Balikpapan memberikan metode pelatihan dengan cara penyampaian materi, praktek langsung dan demonstrasi menyajikan hasil karya dari masing-masing peserta. Hasil evaluasi berdasarkan pengisian kuisioner dan pengamatan langsung, menunjukkan  bahwa kegiatan ini berhasil 100% karena peserta pelatihan mampu mengimplementasikan aplikasi I-Spring dalam membuat media pembelajaran multimedia yang dilengkapi soal kuis, meskipun hanya 85% peserta pelatihan yang mampu menganalisa dan mengembangkan secara kreatif materi pelatihan yang diberikan. Kata Kunci:Aplikasi I-Spring, Media Elektronik, Audio, Video.   ABSTRACT   I-Spring-based interactive learning media is a learning media that combines audio, video and quiz maker that are integrated into one unit, thus providing facilities for educators to transfer teaching materials to their students through the application program infrastructure and the use of electronic media as part of the method education. Therefore, community service activities in the form of training in developing instructional media based on  I-spring applications are aimed at improving the quality of teaching methods for vocational teachers in Balikpapan. The training participants as well as partners in this activity were teachers and students of Pangeran Antasari Vocational School in the city of Balikpapan, totaling 15 teachers from various fields of study and 5 students representing class X (Ten). The lack of knowledge of teachers regarding computer technology, the organizing team from the Department of Electronics Engineering, Balikpapan State Polytechnic provided training methods by delivering material, direct practice and demonstration to present the work of each participant. Evaluation results based on filling out questionnaires and direct observation, showed that this activity was 100% successful because the trainees were able to implement the I-Spring application in making multimedia learning media equipped with quiz questions, even though only 85% of the participants were able to analyze and develop creatively the training material which are given. Keywords: I-Spring Application, Electronic Media, Audio, Video.
Edukasi Pencegahan Penyakit Paru Akibat Paparan Debu Silika pada Pengrajin Batu Akik di Kota Padang Cimi Ilmiawati; Mohamad Reza; Russilawati Russilawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.667 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.1.1-10.2017

Abstract

ABSTRAK: Meningkatnya minat masyarakat terhadap batu akik sebagai perhiasan dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia mendorong meningkatnya jumlah pengrajin batu akik. Pengrajin batu akik terpapar pada partikel batu yang utamanya terdiri atas silika. Tanpa proteksi diri yang sesuai, pengrajin berisiko mengalami penyakit akibat debu silika. Untuk melindungi pengrajin, diperlukan suatu program edukasi kesehatan dan keselamatan kerja. Tujuan kami adalah untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit akibat debu silika dan upaya pencegahannya pada komunitas pengrajin batu akik di Kota Padang. Sebanyak dua puluh pengrajin diundang dan dinilai pengetahuan, sikap, dan perilakunya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja menggunakan kuesioner. Bahan edukasi disampaikan dalam bahasa setempat, diikuti dengan diskusi. Pada tiap peserta juga dibagikan booklet edukasi dan masker standar. Analisis kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pendapatan bervariasi, perokok, bekerja setiap hari, dan memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai upaya kesehatan dan keselamatan kerja. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah program ini berhasil memodifikasi perilaku kerja pengrajin akik.Kata kunci: akik, edukasi, Indonesia, pengrajin, silika ABSTRACT: The increased public interest in the last few years towards agate as accessories in Indonesia has turned more people to grind agate as an alternative occupation. Grinders are exposed to hazardous agate particles mostly consist of silica. Without proper occupational protection, grinders are at risk of developing silica dust-associated diseases. To protect grinders, an occupational health and safety education program is needed. Our aim was to disseminate information on silica dust-associated diseases and necessary preventive measures to a community of agate grinders in Padang. Twenty participants were invited. We assessed their prior knowledge, attitude, and behavior on occupational health and safety by using a 24-items questionnaire. Educational material was presented in local language, followed by a discussion. A printed-guide on silica dust-associated diseases and a standard mask was distributed to each participant. Analysis of questionnaire responses showed that most participants were of low educational level, had variable income, were smokers, worked all weekdays, and had limited knowledge on relevant occupational health and safety practice. Further evaluation is required to assess whether this program successfully modifies the occupational behavior of the agate grinders.Keywords: agate, education, grinder, Indonesia, silica
Community Service on the Improvement of Clean Environement Based on Waste Bank in the Sub-District of Bahari Belawan (PKM Peningkatan Kebersihan Lingkungan Berbasis Bank Sampah di Kelurahan Bahari Belawan) Mhd. Pujiono; Budi Agustono; T. Kassa Rullah Adha
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1444.084 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.9-16.2018

Abstract

The activity of community service on the improvement of area’s hygiene in the district of Bahari Belawan is one of the appropriate activities in improving the hygiene and awareness of the people on the importance of keeping their area clean. Within this community service, the team together with Yayasan Fajar Sejahtera (YAFSI) and the government officer Belawan Bahari district have conducted socialization about the importance of hygienity and ways to manage and dump the waste properly. The method utilized is lecturing method, question and answer, demonstration and simulation. The lecturing method and question and aswer used to provide knowledge and theories about a clean environment. The simulation and demonstration method were used in order to train the people to practice what they have received about the management and development of waste bank. After the socialization had been conducted, the community service team has facilitated the waste bank in Bahari Belawan district and assisting the society in managing it. The result of this community service is an increase in awareness from the public regarding the importance of disposing and managing waste and creating economic opportunities from waste through managing plastic waste into economic value items such as paving blocks.Keywords: waste bank, socialization, clean environment, Bahari Belawan distict.
PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK MELALUI BUDIDAYA TANAMAN PALAWIJA DENGAN APLIKASI TEKNOLOGI RIZOBAKTERI INDIGENOS DI NAGARI SUNGAI DURIAN KABUPATEN SOLOK Yulmira Yanti; Munzir Busniah; Trimurti Habazar; Zulfadli Syarief; Intan Sari Pasaribu
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2182.949 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.2.88-94.2017

Abstract

ABSTRAK Nagari Sungai Durian Kabupaten Solok merupakan salah satu nagari yang memiliki berbagai permasalahan seperti kekeringan, tingginya jumlah lahan tidur dan jauhnya akses. Tanaman utama yang ditanam saat musim hujan adalah padi sawah, namun sebagian besar lahan menjadi lahan tidur saat musim kemarau. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan penanaman tanaman palawija yang lebih tahan terhadap kekeringan dan penggunaan rizobakteri sebagai agens pengendali hama dan penyakit. Selain sebagai agens pengendali hama dan penyakit, penggunaan rizobakteri juga sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam budidaya tanaman palawija dengan aplikasi teknologi rizobakteri indigenos. Kegiatan ini dilakukan dengan cara sosialisasi dan demonstrasi plot. Adapun luaran yang didapat dari program pengabdian masyarakat ini adalah :1) Masyarakat mendapatkan pengetahuan serta menguasai teknik budidaya tanaman palawija yang baik (jagung, singkong dan ubi jalar); 2) pengetahuan mengenai teknologi pemanfaatan rizobakteri sebagai agens hayati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman serta peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman palawija; 3) Mendapatkan produk pertanian organik (jagung, singkong dan ubi jalar) yang bebas dari penggunaan pupuk dan pestisida sintetik. Kata kunci : Agens hayati, Rizobakteri, PGPR, Tanaman palawija ABSTRACT Nagari Sungai Durian of Solok District is one of the village that has various problems such as drought, high number of unused land and the distance of urban access. The main crops in this village grown during the rainy season are wetland paddy, but most of the land becomes unused during the dry season. The solution that can be offered is by planting crops that are more resistant to drought and the use of rhizobacteria as pest and disease control agents. In addition to pest and disease control agents, the use of rhizobacteria which also called PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) that can increase growth and yield of plants. The purpose of this community service program is to provide knowledge to the community in the cultivation of secondary crops with the application of indigenous rhizobacteria technology. This activity is done by socialization and demonstration plot. The outcomes obtained from this community service program are: 1) Communities gain knowledge and master good cultivation of secondary crops (corn, cassava and sweet potatoes); 2) knowledge of rhizobacteria utilization technology as biological agent in plant pests and diseases control and improvement of crops' growth and yield; 3) Obtain organic agricultural products (corn, cassava and sweet potato) that are free from the use of synthetic fertilizers and pesticides. Keywords: Biological agents, Rhizobacteria, PGPR, Secondary crops
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI PENERAPAN TEKNIK PASCAPANEN DENGAN TEKNIK PELILINAN PADA BUAH TOMAT DI NAGARI TANJUNG BONAI KEC LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR Ifmalinda Ifmalinda; Omil Charmyn Chatib
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.364 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.2.9-14.2017

Abstract

ABSTRAK Nagari Tanjung Bonai khususnya Jorong Tanjung Modang merupakan daerah sentra pengembangan tanaman hortikultura. Hasil produksi tanaman hortikultura selain di pasarkan dalam nagari Lintau Buo Utara sendiri juga dipasarkan ke Propinsi Riau yaitu kota Pekanbaru. Permintaan masyarakat terhadap produk ini selalu meningkat dari waktu ke waktu terutama untuk daerah Pekanbaru. Permasalahan yang dialami mayarakat tani adalah komoditi hortikultura yang dijual dibeli dengan harga murah dan tidak mampu bersaing di pasaran. Produk luar negeri yang berada di pasaran mempunyai nilai mutu yang sesuai standar mutu, penampilan dan masa simpan yang lebih baik dari produk yang mereka jual. Selama ini masyarakat tani dalam memasarkan komoditi hortikultura langsung dibawa kepasaran tanpa ada perlakuan pascapanen. Petani tidak punya pengetahuan dalam hal penerapan teknik pascapanen, sementara komoditi hortikultura ini adalah komoditi yang cepat rusak sehingga akan mempengaruhi terhadap mutu dan umur simpan. Penanganan pascapanen dengan pelapisan lilin pada buah tomat dapat mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan dan menjaga kesegaran serta harga jual masyarakat di pasaran bisa dipertahankan. Hasil yang telah dicapai pada kegiatan ini yaitu masyarakat telah mempunyai pengetahuan dan bisa menggunakan lilin lebah sebagai salah satu teknik penanganan pascapanen. Kelompok tani dapat melihat secara nyata dengan pelapisan lilin dapat memperpanjang umur simpan buah, mempertahankan kesegaran buah dan mempertahan warna kulit buah. Buah tomat tanpa pelilinan akan mengalami kerusakan lebih cepat dan umur simpan lebih pendek. Kata kunci : Pelilinan , Pascapanen, Tanjung Bonai AGRICULTURE COMMUNITYEMPOWERMENT THROUGH THE APPLICATION OF POST HARVEST ENGINEERING WITH WAXING TECHNIQUES ON TOMATO IN NAGARI TANJUNG BONAI KEC LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR Dr. Ifmalinda, S.TP, MP1) and Omil Charmyn Chatib, S.TP, M.Si2) Department of Agricultural Engineering Faculty of Agriculture Technology University of Andalas, Padang Email: Ifmalinda_1273@yahoo.com ABSTRACT Nagari Tanjung Bonai in particular Jorong Tanjung Modang is the center of horticultural crop development. The production of horticultural crops in addition to being marketed in Lintau Buo Utara itself is also on the market to Riau Province, Pekanbaru city. Public demand for this product always increases from time to time especially for Pekanbaru area. The problems experienced by farmers are horticultural commodities that are sold are bought cheaply and can not compete in the market. Overseas products on the market have a quality value that conforms to the quality standard, appearance and better shelf life of the products they sell. So far, farmers in marketing horticultural commodities directly brought to the market without any postharvest treatment. Farmers have no knowledge in the application of post-harvest techniques, while horticultural commodities are rapidly damaged commodities that will affect quality and shelf life. Postharvest handling with wax coating on tomatoes can prevent damage and extend shelf life and maintain freshness and the selling price of the community on the market can be maintained. The result that has been achieved in this activity is that the community already has knowledge and can use beeswax as one of postharvest handling technique. Farmer groups can see significantly with wax coatings to extend fruit shelf life, maintain fruit freshness and maintain fruit skin color. Unleaded tomato fruit will be damaged faster and shorter shelf life. Keyword: Waxing, Post Harvest, Tanjung Bonai
PENGEMBANGAN KAMPUNG DURIAN DI BATU BUSUAK, KELURAHAN LAMBUNG BUKIT, KOTA PADANG Hamid, Hasmiandy; Hayati, P.K. Dewi; Sutoyo, Sutoyo; Swasti, Etti; Zainal, Aprizal; Prasetyo, Teguh B Budi
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2(Jul-Des) (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang 25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh, Kotamadya Padang merupakan salah satu sentra produksi buah durian di kota Padang. Pada saat musim besar atau panen raya (in season) yang bisa berlangsung selama 1 bulan, produksi durian yang dihasilkan dari Batu Busuk diperkirakan mencapai 250–400 ton selama satu musim sedangkan pada musim panen “salek” atau panen kedua diperkirakan mencapai 150–250 ton.Walaupun nama durian Batu Busuk sudah terkenal dan banyak dicari oleh pencinta durian pada saat musim durian, namun demikian hingga kini belum ada upaya untuk mengangkat durian Batu Busuk sebagai buah identitas atau ikon kota Padang selain dari bengkuang. Juga belum ada upaya mengangkat daerah Batu Busuk sendiri sebagai kampung durian yang tidak hanya menghasilkan buah durian yang dijual keluar daerah, namun juga memiliki berbagai produk olahan hasil durian. Upaya yang dilakukan baru sejauh pemberian bantuan bibit durian oleh pemerintah daerah. Langkah awal untuk mengangkat nama durian Batu Busuk adalah membenahi identitas varietas durian Batu Busuk, karena sampai sekarang karakteristik dari durian Batu Busuk yang sesungguhnya tidak jelas. Tanaman yang sudah dikarakterisasi juga perlu diperbanyak agar kedepan, buah yang dihasilkan oleh kelurahan Batu Busuk adalah buah dengan karakter unggul tertentu. Masyarakat atau petani yang menanam durian juga perlu memiliki keahlian memperbanyak durian unggulnya. Penerapan ipteks yang akan dilakukan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan beberapa metode antara lain penyuluhan dan diskusi grup, demonstrasi dan pelatihan perbanyakan vegetatif melalui teknik sambung baik sambung pucuk (topgrafting)dan sambung matatunas(okulasi) serta demplot pembibitan durian. Kata Kunci: Karakteristik Durian Ungggul, Pendaftaran Varietas, Teknologi Tepat Guna, Teknik Sambung
IbM Pengembangan Rajutan di Kampung Aur Medan Budi Agustono; Mhd. Pujiono; Niza Ayuningtias
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1419.686 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.1.21-30.2018

Abstract

ABSTRAK: Pengabdian masyarakat berupa pengembangan rajutan di kampung Aur Medan merupakan suatu kegiatan yang efektif dalam meningkatkan produktifitas masyarakat dalam menghasilkan barang rajutan yang berkualitas. Dalam pengabdian ini tim Pengabdian kepada Masyarakat FakultasIlmuBudayaUniversitas Sumatera Utara akan mengadakan workshop dan pendampingan dalam merajut. Metode yang digunakan dalam kegiatan workshop adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan simulasi. Metode ceramah dan tanya Jawab digunakan untuk memberikan pengetahuan dan teori-teori mengenai teknik dan cara merajut. Metode Simulasi dan demonstrasi digunakan agar masyarakat dapat mempraktekkan materi yang telah diterima sebelumnya. Setelah workshop dilaksanakan, tim pengabdian kepada masyarakat juga akan membantu membangun sanggar rajut sebagai tempat unuk memberikan pendampingan kepada masyarakat secara berkala.Kata Kunci: Pengembangan rajutan, Workshop, Kampung Aur Medan IbM Development of Knitwear in Kampung Aur MedanABSTRACT: Community service in the form of knit development in KampungAur Medan is an effective activity in improving the productivity of society in producing quality knitwear. In this program, devotion team of the Faculty of Cultural Sciences University of Sumatera Utara will hold workshops and mentoring in knitting. The methods used in the workshop are lecture, question and answer, demonstration and simulation. Lecture and Q & A methods are used to provide knowledge and theories about techniques and knitting. Simulation and demonstration methods are used so that people can practice materials that have been previously accepted. After the workshop is held, the team of community service will also help build a knitting house as a place to provide assistance to the community on a regular basis.Keywords: Development of knitwear, Workshop, Kampung Aur Medan
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA MIKRO TEPUNG SALA DAN SALA MENTAH DI PARIAMAN Desi Handayani; Rasyidah Mustika; Vioni Derosya
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.633 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.2.51-57.2017

Abstract

ABSTRAK Sebagai salah satu ikon kuliner lokal dari Pariaman, Sumatera Barat, sala lauak telah dikembangkan oleh beberapa industri rumahan. Pada awalnya, sala lauak dijual sebagai jajanan pinggir jalan berupa bulatan-bulatan dari nasi, ikan dan rempah-rempah yang kemudian berkembang pula usaha mengolah tepung untuk membuat sala lauak ataupun sala mentah yang dapat digoreng sendiri oleh konsumen. Oleh karena itu, pada IbM kali ini, industri rumah tangga yang dijadikan mitra adalah Tepung Sala Marna yang memproduksi tepung sala dan Sala Asli Piaman Ela yang memproduksi sala mentah dan sala lauak yang sudah digoreng. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen keuangan, optimasi produksi, perbaikan kemasan dalam menjawab tantangan dan permintaan pasar. Kedua mitra dibantu dalam memperbarui kemasan dan alat produksi serta pengurusan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai bentuk komitmen mutu dan meningkatkan kualitas. Kata kunci: Sala lauak, Industri rumah tangga, Manajemen keuangan, Akuntansi, Pengemasan ABSTRACT As a typical food from Pariaman, West Sumatera, sala lauak is growing as home industry. In the beginning, sala lauak was only sold as street food made from rice, fish and spices. Nowadays, there is also home industries that produce sala flour and uncooked sala lauak thus consumer can make their own sala lauak at home easily. Thus, there were two home industries as partners in this community service which are ‘Tepung Sala Marna’ producing sala flour and ‘Sala Asli Piaman Ela’ producing uncooked sala and fried sala lauak. The project purposes were to improve financial management, optimize production and packaging in order to support these partners in answering market demands. To increase consumer’s interest, new design for packaging was added. Further, we also gave technical assistance for both partners in achieving PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) licensed as the prove of quality commitment. Keywords: Sala lauak, Home industry, Financial management, Accounting, Packaging
Peningkatan Produktivitas Peternak Sapi di Daerah Transmigrasi Lubuk Aur Sitiung I Kabupaten Dharmasraya Ediset Ediset; Jaswandi Jaswandi; Edwin Heriyanto; Basril Basyar
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.661 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.1.11-19.2017

Abstract

Kegiatan penyuluhan secara tidak langsung merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pembangunan peternakan, melalui transfer ilmu dan teknologi diharapkan terjadi adopsi inovasi sehingga terjadi perubahan perilaku pada peternak, baik itu perubahan pengetahuan (koqnitif), perubahan sikap (afektif) maupun perubahan keterampilan (pisikomotor). Ilmu dan teknologi yang ditawarkan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah penguatan kelembagaan, motivasi usaha, reproduksi ternak, pemanfaatan limbah pertanian kakao sebagai pakan ternak dan pemanfaatan limbah kotoran ternak. Metoda yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode Penyuluhan melalui pendekatan ceramah/pidato, kunjungan rumah dan usahatani serta pendekatan demonstrasi, setelah dilakukan penyuluhan dilakukan pembinaan dan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi peternak, meningkatkan pengetahuan (koqnitif) dan keterampilan peternak (psykomotorik) dalam menerapkan suatu inovasi serta peternak mau dan mampu menerapkan inovasi (afektif) yang ditawarkan oleh oleh narasumber, sehingga pada gilirannya usaha peternakan sapi yang digeluti oleh peternak mampu meningkatkan pendapatan sehingga mampu memperbaiki perekonomian rumah tangga peternak. Pelaksanaan kegiatan ini menghasilakn beberapa perubahan pada peternak sasaran, seperti muncul keinginan untuk membuat kelompok baru dan mendaftarkan kelompok tersebut pada instansi terkait untuk mendapatkan legalitas keberadaan kelompok. Peternak sasaran kegiatan mengalami peningkatan pengetahuan terutama tentang tanda tanda birahi pada ternak sapi, pemanfaatan limbah pertanian kakao sebagai pakan ternak serta pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk dijadikan suatu produk yang bernilai ekonomi.Kata Kunci: Penyuluhan, Inovasi, Perubahan Perilaku, Peternak sapi ENHANCING PRODUCTIVITY OF CATCHERS IN THE AREA OF TRANSMIGRATION OF LUBUK AUR SITIUNG I DISTRICT DHARMASRAYAABSTRACT: Indirect counseling activities are part of efforts to support livestock development, through the transfer of science and technology is expected to occur the adoption of innovation so that there is a change of behavior in the breeders, whether it changes knowledge (koqnitif), attitude changes (affective) and skills changes (psykomotorik). The science and technology offered in this extension activity is institutional strengthening, business motivation, livestock reproduction, utilization of cocoa farm waste as animal feed and utilization of cattle dung waste. The method used in this devotional activity is the method of counseling through the approach of lectures / speeches, home visits and farming and demonstration approaches, after the counseling done coaching and evaluation of activities that have been done. This activity is expected to increase the motivation of farmers, improve the knowledge (koqnitif) and skills of farmers (psykomotorik) in applying an innovation and breeders willing and able to apply innovation (affective) offered by the speakers, so in turn cattle breeding business that is cultivated by farmers are able Increase the income so as to improve the household economy of farmers. The implementation of these activities resulted in some changes to the target farmers, such as the desire to create new groups and register the group with relevant agencies to obtain the legality of group existence. Target farmers experience increased knowledge, especially about the signs of lust in cattle, the use of agricultural waste cocoa as animal feed and knowledge of the use of cattle manure waste to be a product of economic value.Keywords: Counseling, Innovation, Behavior Change, Cattle ranchers
Pemanfaatan Teknologi Vacuum Frying untuk Mendukung Diversifikasi Produk Olahan Makanan Ringan pada UKM di Kec. Koto Balingka, Kab. Pasaman Barat, Prov. Sumatera Barat Andasuryani Andasuryani; Alhapen Ruslin Chandra; Renny Eka Putri
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.743 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.17-24.2018

Abstract

ABSTRAK: Potensi hasil pertanian yang ada di kecamatan Koto Balingka,Kab. Pasaman Barattelah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya dengan melakukan kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi produk olahan makanan ringan seperti keripik. Pada umumnya, bentuk kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat masih dalam skala rumah tangga, seperti yang dikelola oleh UKM Umak Havis dan UKM Umak Buyung. Kedua UKM ini, tepatnya berada di Jorong Lubuk Gadang, kecamatan Koto Balingka.Kedua UKM ini hanya menggunakan komoditi pisang dan ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan keripik. Ketergantungan UKM sangat tinggi terhadap komoditi pisang dan ubi kayu. Sementara itu, keberadaan hasil hortikultura lainnya dapat menjadi bahan baku alternatif dalam mendiversifikasikan produk olahan mereka selain pisang dan ubi kayu. Proses produksi dan pengemasan produk yang dilakukan pada kedua UKM ini menunjukkan belum adanya sentuhan teknologi sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang rendah. Melalui kegiatan PKM ini ditawarkan solusi dalam bentuk menyediakan teknologi penggorengan berupa alat vaccum frying dan spinner serta teknologi pengemasan menggunakan hand sealer. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yang meliputi tahap pembuatan alat vaccum frying dan spinner, tahap evaluasi kinerja alat, dan tahap introduksi alat dan teknologi pengemasan kepada mitra. Kapasitas maksimum alat vacuum frying adalah 1.5 kg dengan dimensi total 470 mm x 390 mm x 940 mm (p x l x t). Sementara itu, spinner dibuat dengan ukuran 450 mm x 390 mm x 800 mm dengan daya motor penggerak 400 watt. Kegiatan introduksi berjalan dengan lancar dan mitra tertarik dan antusis. Kegiatan ini menambah pengetahuan mitra dalam mendiversifikasikan produk olahan dan proses tranfer teknologi pengemasan sehingga dapat membantu mitra dalam melakukan pengemasan produk yang lebih menarik bagi konsumen.Kata kunci: Diversifikasi Produk, Teknologi Pengemasan, Vaccum Frying, Spinner. Utilization of Vacuum Frying Technology to Support Snack Products Diversification of SME in Koto Balingka, Pasaman Barat District, West SumatraABSTRACT: Agricultural products in Koto Balingka sub-district has been used by community by processing the products into snacks such as chips. Generally, the business carried out by the community were in a household scale, such as Small Medium Enterprise (SME) Umak Havis and SME Umak Buyung. These two SMEs, located in Lubuk Gadang vilage, Koto Balingka sub-district. These SMEs only use banana and cassava as a raw material for producing the chips. The dependence of SMEs was very high on the commodity of bananas and cassava. Meanwhile, the presence of other horticultural products could be an alternative raw material in diversifying their processed products. Previously, there is no technology apllied in the production and packaging process carried out on these two SMEs. Therefore, this Community Development Activity offered a solution by providing frying technology consists of a frying and spinner vaccum device and packaging technology using hand sealer. This activity was carried out in several stages which are building the frying and spinner vaccum device, evaluation of devices performance, and introducing the device and packaging technology to partners. The maximum capacity of a vacuum frying device is 1.5 kg with a total dimension of 470 mm x 390 mm x 940 mm (p x l x t). Meanwhile, spinner dimension was 450 mm x 390 mm x 800 mm with a power of 400-watt drive motor. The introduction activities conducted smoothly, and the partners showed their interest and enthusiasm. The activity has broadened the knowledge of partners in diversifying processed products. In addition, it also improves their product packaging become more attractive for the consumer.Keywords: Product Diversification, Packaging Technology, Vaccum Frying, Spinner.

Page 2 of 36 | Total Record : 352