cover
Contact Name
Miftakhul Muthoharoh
Contact Email
miftakhulmuthoharoh@gmail.com
Phone
+6285733591295
Journal Mail Official
miftakhulmuthoharoh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Dukun No. 21 A Dukun, Gresik 61155
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah
ISSN : 22524436     EISSN : 26546132     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
The scopes of the journal include the following topic areas: Teachers Education of Economy, Curriculum and Teaching, Education of Economy, Learning Media Education of Economy, Leadership and Management of Education of Economy, Information Technology, Communication and Education of Economy, Corporation and Micro, Small and Middle Business, Office Technology, Management, Business, Accounting and Finance
Articles 75 Documents
Teknik dan Penyusunan Insrumen Evaluasi Kognitif Syahri .
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 28 No 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v28i02.136

Abstract

In the learning process, evaluation is needed to know the learning results obtained by learners to develop their potential both knowledge (cognitive), attitude (affective), and skills (Psychmotor). The most basic thing that must be seen is in terms of knowledge (Cognitive). To make a good assessment in terms of knowledge, techniques and ways of preparing good instruments are also needed, especially in terms of knowledge (cognitive). In this scientific work will be discussed several techniques and preparation of knowledge evaluation (cognitive) including: a) Steps for The Preparation of Instruments Assessment of Learning Outcomes of Knowledge/Cognitive, b) Techniques for The Preparation of Learning Outcome Tests of Knowledge / Cognitive, and c) Non-Test Techniques for Assessment of Learning Outcomes of Knowledge / Cognitive Based on analysis of steps of preparing cognitive domain instruments, among others: 1) Defines the purpose and region of the test, 2) Outlines the material and behavioral limits to be measured, 3) Arranges a grid grid, 4) Selects the form of the test, 5) Determines the length of the test.
Multikulturalisme dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Bell Kota Surabaya Ihya’ Ulumuddin
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 28 No 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v28i02.139

Abstract

This study aims to examine three main problems, namely: multicultural values contained in Islamic Education learning; the process of investing multicultural values in Islamic Education Learning; methods of character building through multicultural values in Islamic Education Learning. The study was conducted at SMP BELL Surabaya. Data analysis techniques include data collection, data reduction, data display and conclusion verification. The findings show that multicultural values contained in Islamic Education Learning content include tolerance values, equality values, unity values, kinship values, and justice values. The planting of multicultural values in Islamic Education Learning at SMP BELL Surabaya uses two methods, namely the exemplary method and the habituation method. The impact of planting multicultural values on students is the growth of mutual tolerance, respect, accepting the opinions of others, mutual cooperation, not hostile, and the absence of conflict due to differences in culture, ethnicity, language, customs, and religion.
Konsepsi Pembiasaan Sholat Dhuha dan Membaca Al-Qur’an dalam Peningkatan Akhlak Ali Mustofa; Abdul Ghofur
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.155

Abstract

Pembiasaan-pembiasaan secara islami meliputi membaca Al-qur’an dan sholat dhuha merupakan keberimanan seseorang yang diukur secara akhlaki. Indikasi bahwa akhlak bisa dipelajari dengan metode pembiasaan, pembiasaan secara terus menerus akhirnya mendapakan akhlak yang hasanah. Diberbagai sekolah dasar yang ada disekitar kita, termasuk yang menerapkan progam membiasakan membaca Al-Qur’an sehingga peserta didik sangat antusias sekali dalam mengikuti progam tersebut. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan: 1) Pembiasaan Shalat Dhuha dan membaca al qur’an dilaksanakan setiap hari sebelum proses pembelajaran agar memunculkan aklak islami. 2) Shalat Dhuha dan membaca al qur’an dilaksanakan berjamaah di kelas masing-masing dengan imam yang sudah terjadwal. 3) Kebiasaan melaksanakan shalat dhuha dan membaca al qur’an sebelum kegiatan belajar mengajar merupakan upaya mewujudkan fondasi anak shaleh dan unggul.
Fenomena Era Disrupsi dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam M. Mudlofar
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.156

Abstract

Kemunculan era disrupsi dalam dunia pendidikan ternyata berjalan beriringan dengan maraknya teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu, keberadaan teknologi ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Adanya disrupsi dalam dunia pendidikan akan mendorong digitalisasi sistem pendidikan secara massif dan terstruktur dalam kurun waktu yang begitu singkat. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan harus melakukan perubahan secepatnya agar relevan dengan tren perubahan yang ada. Munculnya era baru yang populer dengan istilah disrupsi, menuntut pendidikan harus segera berevolusi. Tuntutan era yang serba cepat, memang tidak bisa dihindari. Maka dari itu perlu adanya strategi khusus untuk menghadapi tantangan yang menghadang. Kita perlu tampil berani dengan pemikiran yang terbuka dan meninggalkan cara lama yang tidak produktif. Dunia pendidikan agama Islam perlu pula melakukan inovasi pembelajarannya. Inovasi itu lebih terfokus pada model pembelajaran yang dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terjadi. Optimalisasi peran pembelajar, dengan demikian, mutlak diperlukan, utamanya dalam dua hal. Pertama, dalam kebangunan mindset, yaitu untuk menerima secara dapat cakap dan lebih berani melakukan inovasi pembelajaran sesuai kemajuan teknologi dan informasi.
Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah dalam Mata Pelajaran Fikih di Tingkat Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Muthoharoh
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.157

Abstract

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan siswa melalui proses pembelajaran sebagai bekal bagi dirinya menjalani hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar semua guru diharapkan untuk menerapkan pembelajaran yang aktif, yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Pembelajaran pemecahan masalah merupakan sebuah pembelajaran yang bisa meningkatkan daya fikir siswa dan mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan meghadapi masalah dengan baik cepat dan tepat.
Strategi Merealisasikan Pendidikan Dasar Islam Yang Kompetitif di MI Perwanida Blitar Muhamad Fatih Rusydi Syadzili; Farichatuz Zulfa
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.158

Abstract

Pendidikan sebagai bagian penting dari perkembangan dan kemajuan bangsa, maka dengan melalui pendidikan diharapkan lembaga pendidikan mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkualitas. Lembaga pendidikan yang memainkan perannya dalam pendidikan diharapkan mampu menjadi salah satu indikator yang bisa menciptakan penilaian terhadap tolak ukur atas keberhasilan dari indeks pembangunan manusia. Keberadaan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menjalankan strategi pendidikan yang baik, karena terdapat tantangan dalam era globalisasi ini. Antar lembaga pendidikan akan saling melakukan kompetisi satu sama lain. Hal ini dikarenakan setiap lembaga pendidikan akan saling berusaha menjadi yang terbaik berdasarkan strategi yang dibutuhkan oleh lembaganya, namun yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan adalah semangat berkompetisi yang sehat dan baik. Karena setiap lembaga pendidikan akan berkompetisi dengan memperhatikan inovasi, kreativitas dan ide yang baru. Pertumbuhan akan lembaga pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwasanya perkembangan sektor pendidikan memiliki sisi yang dinamis. Hal yang menjadi faktor pendorong akan peningkatan kesadaran pendidikan adalah terdapatnya pertumbuhan perkembangan lembaga pendidikan. Dengan begitu, terjadinya kompetisi kualitas antar lembaga pendidikan menjadi penilaian utama dalam melakukan pengembangan lembaga pendidikan. Fokus penelitian yang dilakukan tepatnya berada di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida Blitar, bahwasanya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida Blitar selaku lembaga pendidikan islam terkenal sebagai lembaga yang mampu menerapkan strategi kompetitifnya tidak hanya melakukan pengajaran kepada peserta didik dari aspek pengetahuan saja, namun MI Perwanida Blitar mampu melakukan pengajaran dari aspek keagamaan sebagai fondasi pendidikan. Salah satu inovasi yang ditawarkan oleh MI Perwanida Blitar menunjukkan bahwa lembaga pendidikan lain menjadi kompetitor yang perlu diperhatikan.
Efektifitas Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Madrasah Rumina .
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.159

Abstract

Basically the level of teacher competence is influenced by factors from within the teacher itself, namely how the teacher behaves towards the work being carried out. While external factors that affect the professional competence of a teacher are the leadership of the principal where the principal is a functional teacher assigned to lead a school where the teaching and learning process is held or a place where there is interaction between teachers who give lessons and students who receive lessons. In the school education environment, the principal is fully responsible for managing and empowering teachers to continuously improve their work abilities. In addition, a school principal must also be able to assist teachers in providing learning experiences that are in accordance with the needs of students and the growing community. In this case, the role of the principal as a supervisor who deals with teachers every day must be applied. In improving the performance of teachers at MA Bahrul Ulum, it is achieved by means of In-Service education, namely by including training in accordance with their fields, both educators and existing education staff; teacher meetings called MGBS (study field teacher consultations) which are held both internally in schools and inter-school relations; personnel arrangements in accordance with their respective duties, discipline development, giving motivation and appreciation to teachers. The principal provides guidance and directs teachers, staff and students as well as providing encouragement and inspiration for school progress which is carried out on the agenda of the meeting every mid-semester at MA Bahrul Ulum.
Urgensi Prestasi Belajar Bidang Studi Fiqih dalam Meningkatkan Amal Ibadah Siswa Sarwo Edi Rahmanto
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.161

Abstract

Student achievement is needed to improve student charity. The habit of doing good deeds should be caused by the acquisition of competent learning in students, especially from fiqh subjects. From this background, there are several main questions, 1) How is the urgency of student achievement in the field of jurisprudence in improving student charity at MAN 1 Mojokerto? 2) What are the obstacles faced in relation to student achievement in the field of fiqh studies in improving student charity at MAN 1 Mojokerto? This type of research uses qualitative methods with a descriptive pattern field research approach. This study also uses the theoretical framework of student achievement and student worship. This study came to the findings that 1) The urgency of student achievement in the field of fiqh studies in improving student charity at MAN 1 Mojokerto must include the involvement of parents. Students who are gifted in religious arts must be accompanied by teachers who will be more focused in growing obedience and constancy in their religious practice activities. 2). There are two obstacles faced in relation to student achievement in the field of fiqh studies in improving student worship at MAN 1 Mojokerto, namely internal constraints that rely on the psychological personality of students and external constraints in the form of the residential environment and social environment. Both require parental intervention and the seriousness of the PAI and BK teachers in guarding and monitoring the development of students' interests so that it leads to good habits of student worship.
Implementasi Kepemimpinan Transformatif Winarto .
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.162

Abstract

Pemimpin akan menjadi hal yang urgen dalam mengawal maju mundurnya lembaga pendidikan tanpa meremehkan faktor yang lainya, kepemimpinan transformatif memiliki satu model kepemimpinan yang diprediksikan mampu mendorong terciptanya efektivitas institusi pendidikan. Jenis kepemimpinan ini menggambarkan adanya tingkat kemampuan pemimpin untuk mengubah mentalitas dan perilaku pengikut menjadi lebih baik dengan cara menunjukkan dan dorongan mereka untuk melakukan sesuatu yang kelihatan mustahil. Konsep kepemimpinan ini menawarkan persepektif perubahan bahkan menciptakan perubahan. Dengan 7 karakteristik yang manyatu dengan karakteristik lainya sehingga menjadi lebih baik dan lebih kompleks. Melihat kondisi pendidikan Islam saat ini masih di jauhi oleh pasar, masyarakat lebih memilih pendidikan umum yang lebih manawarkan kwalitas dan kwantitas yang lebih baik. Maka dengan implementasi kepemimpinan Tranformatif dalam lembaga pendidikan Islam akan membawa perubahan dan citra yang baik di masyarakat sehingga lembaga pendidikan Islam menjadi di jadikan rujukan pengembangan ilmu oleh pasar.
Pembiasaan Sholat Dhuha dan Membaca Al-Qur’an Era New Normal dalam Peningkatan Akhlak di SDN Blimbing Gudo Jombang Ali Mustofa; Abdul Ghofur
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 29 No 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i02.172

Abstract

Pasca pandemi akhlak siswa menurun, hal ini dikarenakan kurangnya pertemuan tatap muka antara guru dengan murid. Saat new normal SDN Blimbing mengerakkan kegiatan pelaksanaan shalat dhuha berjama’ah dan membaca al-Qur’an yang dilakukan untuk mengembangkan karakter keimanan peserta didik dan kesadaran untuk beribadah. Pembiasaan-pembiasaan secara islami meliputi sholat dhuha dan membaca Al-qur’an merupakan keberimanan seseorang yang diukur secara akhlaki. Indikasi bahwa akhlak bisa dipelajari dengan metode pembiasaan, pembiasaan secara terus menerus akhirnya mendapakan akhlak yang hasanah. Diberbagai sekolah dasar yang ada disekitar kita, termasuk yang menerapkan progam membiasakan Sholat dhuha dan membaca Al-Qur’an sehingga peserta didik sangat antusias sekali dalam mengikuti progam tersebut. Adapun akhlak yang muncul dari pembiasaan tersebut menjadikan anak lebih disiplin artian disiplin waktu dan tempat, tanggung jawab, dan religius. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan: 1) Pembiasaan Shalat Dhuha dan membaca al qur’an dilaksanakan setiap hari sebelum proses pembelajaran agar memunculkan peningkatan akhlak. 2) Shalat Dhuha dan membaca al qur’an dilaksanakan berjamaah di musholla dengan imam yang sudah terjadwal. 3) Kebiasaan melaksanakan shalat dhuha dan membaca al qur’an sebelum kegiatan belajar mengajar merupakan upaya mewujudkan fondasi anak shaleh dan unggul.