cover
Contact Name
Ferry Lismanto Syaiful
Contact Email
ferrylismanto5@gmail.com
Phone
+6285264108500
Journal Mail Official
ferrylismanto5@gmail.com
Editorial Address
Jurnal Hilirisasi IPTEKS (JHI) | ISSN: 2621-7198 (Online) Published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas STP Building, Second Floor, Engineering Faculty, Kampus Limau Manis, Padang. West Sumatra - Indonesia. 25163 Phone./Fax.: +62-751-72645 Email: hilirisasiipteks@gmail.com Website: http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/home
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Hilirisasi IPTEKS (JHI)
Published by Universitas Andalas
ISSN : -     EISSN : 26217198     DOI : https://doi.org/10.25077/jhi.v5i2
Jurnal Hilirisasi IPTEKS (JHI) is a scientific publication media that aims to publish articles on downstream research activities in the form of community service. Detailed scopes of articles accepted for submission to JHI are: Product Commercialization Production Innovation Application of research results Research Products Technology Social Engineering Public Policy Prototype Model
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 232 Documents
UPAYA MENURUNKAN DAMPAK NEGATIF GADGET MELALUI MEDIA PROMOSI KESEHATAN PADA SISWA SDN 01 SAWAHAN KOTA PADANG Syafrawati Syafrawati; Dien Gusta Anggraini Nursal; Rayunda Chikita; Nugroho Tundun
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.230

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi muncul dari masa ke masa dengan berbagai macam jenis dan fitur yang selalu baru dari hari ke hari. Salah satu teknologi yang populer adalah gadget. Gagdet tidak selalu memiliki dampak positif saja tetapi juga dampak negatif. Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh Dewi (2013) kepada beberapa keluarga di salah satu daerah wilayah Yogyakarta pada tahun 2013, menunjukkan sejak menggunakan gadget, ketika di rumah anak menjadi susah diajak berkomunikasi, tidak peduli dan kurang respon pada saat orang tua mengajak nya berbicara. Selain itu gadget juga dapat merusak kesehatan seperti sakit kepala, penglihatan kabur, susah melihat objek yang jauh, dan sering menyipitkan mata ketika melihat objek yang jauh dan tidak nyaman di mata. Melihat kondisi tersebut dikhawatirkan anak-anak sudah terpapar oleh dampak negatif gadget. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain untuk menghindari dampak negatif gadget melalui media promosi kesehatan yaitu media permainan ular tangga. Sekolah Dasar yang menjadi mitra pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Sawahan Kota Padang. Pengabdian diawali dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan pra-tes. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian informasi dengan media permainan ular tangga, pos-tes, dan tanya jawab berhadiah dengan peserta pengabdian masyarakat. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan. Dari hasil pra-tes dan pos-tes disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah edukasi kesehatan dengan media permainan ular tangga.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH DI NAGARI GUNUANG RAJO Yulmira Yanti; Hasmiandy Hamid; Putra Santoso
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.237

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi ketakpahaman masyarakat tentang manfaat dari limbah-limbah pertanian yang ada di sekitar Nagari Gunung Rajo. Limbah dari kegiatan bertani dan beternak tidak ter manfaatkan dengan baik, padahal limbah tersebut dapat digunakan kembali oleh masyarakat. Salah satu teknologi sederhana tepat guna yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah dan teknologi rizobakteri sebagai pupuk organik. Salah satu jenis pupuk organik yang terbaik adalah berupa kompos, karena dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman dan memperbaiki struktur maupun kesuburan tanah. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rizokompos adalah tumbuhan Tithonia diversifolia, sekam padi, dedak dan pupuk kandang sapi. Dalam proses dekomposisi digunakan Rizobakteri sebagai decomposer dengan cara rizobakteri disiramkan pada bahan kompos, lalu kompos dibalik dan diberi rizobakteri kembali setiap minggu dengan proses pembuatan total 3 minggu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pertanian dan aplikasi rizobakteri indigenos dalam pembuatan kompos. Kegiatan ini telah dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Nagari Gunung Rajo. Antusias dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat menunjang keberhasilan dari kegiatan ini. Pertumbuhan dan hasil produksi yang terbaik didapatkan pada perlakuan rizokompos dan rizobakteri dibanding diaplikasikan secara tunggal.
BILIK PANTAU TUMBUH DAN KEMBANG (TUMBANG) BALITA PADA 10 NAGARI STUNTING DI PASAMAN BARAT Ira Suryanis; Novia Wirna Putri; Zufrias Riaty
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.238

Abstract

Keadaan stunting mencerminkan kegagalan pertumbuhan anak (growth faltering) dalam jangka panjang. Dampak dari stunting yang terjadi sebelum anak berusia 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kognitif, yaitu mereka cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak yang normal. (Kementerian Desa Tertinggal, 2018). Prevalensi anak-anak usia balita bertubuh pendek 51,54 persen untuk Pasaman Barat (Profil Dinas Kesehatan Sumbar, 2017).Pengabdian ini berawal dari pelatihan memberikan pelatihan penyegaran pengetahuan kepada bidan dan kader di 10 nagari stunting Pasaman Barat sebanyak 40 orang. Pelatihan ini dengan topik tentang stunting, tumbuh kembang anak dan nutrisi bagi anak yang diikuti oleh bidan dan kader. Setelah itu dibentuk lah Kader Pendamping Ibu yang memiliki Balita dan Pendirian Bilik Pantau Tumbuh dan Kembang di 10 nagari stunting.Bilik Pantau tumbuh kembang anak ini dilaksanakan pada 10 nagari Stunting di kabupaten Pasaman Barat yaitu nagari air bangis, Kajai, Talu, Sinuruik, Batahan, Parit, Ujung Gading, Sungai Aur, Rabi Jonggor dan Katiagan. Bilik tumbang ini akan menjadi tempat skrining dan pelayanan tumbuh kembang balita, pemeriksaan dilakukan mulai menimbang berat badan, ukur tinggi, lingkar kepala yang dilakukan secara rutin tiap bulan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bidan, kader dan ibu yang memiliki balita tentang bahayanya stunting pada anak dan pentingnya deteksi dini Tumbang serta nutrisi yang baik untuk anak dengan dibentuknya Bilik Pantau Tumbang yang didirikan oleh masyarakat dan dinas kesehatan kabupaten Pasaman Barat.
PENGELOLAAN PETERNAKAN SAPI POTONG RAMAH LINGKUNGAN Suyitman Suyitman; Lili Warly; James Hellyward
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.239

Abstract

Pembangunan pertanian harus bersinergi dengan pembangunan wilayah perdesaan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam mencapai tujuan tersebut, pengembangan kawasan potensial seperti kawasan berbasis peternakan sapi potong perlu dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan yang akan menstranformasikan perdesaan menjadi kota-kota pertanian merupakan salah satu pilihan strategis yang tepat. Kelompok Tani Cerdas dan Kelompok Tani Brahman yang beralamatkan di Blok A Sitiung II, Jorong Koto Hilalang II, Nagari Sungai Langkok, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya merupakan daerah transmigrasi yang pertama di Indonesia dan sekarang berkembang menjadi salah satu daerah gudang ternak sapi potong di Kabupaten Dharmasraya dan Propinsi Sumbar. Peternak rata-rata mempunyai sapi potong sebanyak: 2-10 ekor/keluarga. Permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah (a) peternak mulai kesulitan dalam menyediakan pakan hijauan, apalagi di saat menghadapi musim kemarau, (b) kotoran feses sapi cukup menumpuk di sekitar kandang, sehingga mengganggu kebersihan dan mencemari lingkungan serta mengganggu estetika, (c) biaya rekening listrik peternak akhir-akhir ini dirasa cukup mahal. Solusi yang ditawarkan adalah: (a) pemanfaatan limbah perkebunan dan agroindustri, seperti pelepah daun kelapa sawit dan bungkil inti sawit diolah sebagai pakan ternak sapi potong, (b) limbah ternak sapi potong yang berupa feses sapi diolah sebagai pupuk kandang melalui unit pengelolaan pupuk organik (UPPO) dan biogas untuk menghasilkan dan memenuhi kebutuhan energi dalam bentuk listrik dan gas di kawasan Kelompok Tani Cerdas dan Kelompok Tani Brahman, sehingga dapat mengurangi biaya operasional, khususnya kebutuhan listrik dan tidak bergantung pada PLN, (c) pemanfaatan pupuk kandang/organik dan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dalam mendukung sistem pertanian organik untuk budidaya secara intensif rumput unggul, seperti King Grass dalam rangka meningkatkan penyediaan pakan hijauan untuk pakan ternak sapi potong. Selain itu kegiatan ini menjadi model bagi masyarakat peternak sapi potong di sekitar kawasan Kelompok Tani Cerdas dan Kelompok Tani Brahman untuk dapat mencapai tujuannya yaitu menyusun pengembangan kawasan berbasis peternakan sapi potong terpadu yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di daerah ini dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dan juga berfungsi sebagai kawasan alih (diseminasi) teknologi. Target khusus yang ingin dicapai adalah peternak mampu memanfaatkan limbah perkebunan dan agroindustri sebagai pakan ternak sapi potong, limbahnya dapat diolah melalui unit pengelolaan pupuk organik (UPPO) dan biogas serta peternak mampu secara intensif membudidayakan rumput unggul (King Grass) memakai sistim pertanian organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metode yang ditawarkan kepada kedua mitra untuk mendukung realisasi program ini adalah metode consuling dimana sebelumnya melalui pendekatan, kemudian diberikan penyuluhan, pelatihan dan pembinaan serta terakhir adanya evaluasi dan monitoring berkelanjutan dari pihak Perguruan Tinggi. Hasil dari monitoring nanti diharapkan dapat meningkatkan keinginan dan semangat serta motivasi yang tinggi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan hidup peternak di daerah transmigrasi ini. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat, petani, peternak dan stakeholder yang akan menginvestasikan modalnya dalam pengelolaan sapi potong terpadu yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
APLIKASI TEKNOLOGI BERBASIS DAUN KELOR (Moringa Oleifera) GUNA MENINGKATKAN NILAI EKONOMIS LAHAN Zasmeli Suhaemi; Syahrial Syahrial; Ilham Martadona; Devi Dianti; Yulia Rahmawati Z; Siti Khairani Elhakim; Nurlina Nurlina
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.240

Abstract

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) atau di Sumatera Barat di kenal Marunggai, sangat mudah dikembangbiakan, dikatakan sebagai World’s most valuable multipurpose trees dan miracle tree. Salah satu upaya meningkatkan nilai ekonomi lahan masyarakat di kelompok Dasa Wisma Desa/Nagari Kapuh, Kecamatan XI Koto Tarusan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, adalah dengan penerapan teknologi yang menggunakan Kelor sebagai bahan bakunya. Hasil analisis Laboratorium Politani Negeri Payakumbuh 2019, menunjukkan bahwa daun Kelor mengandung antioksidan, flavonoid dan saponin, sehingga bermanfaat untuk kesehatan dan menurunkan kolesterol bahan pangan yang menggunakannya. Metode penerapan teknologi dilakukan 3 tahapan: 1) Sosialisasi; 2) Pelatihan, dan 3) Pendampingan. Hasil sosialisasi menunjukkan 92,50% masyarakat awalnya belum memahami manfaat Kelor dan cara budidaya. Respon masyarakat terhadap pelatihan yang diberikan sangat antusias, dan lebih dari 70% peserta kegiatan telah berhasil membuat teh Kelor serta dengan nama “TEMARAI” dan telur Asin Kelor (TALOR). Karena hasil analisis menunjukkan kandungan kolesterol telur asin Kelor turun 30% dari telur asin biasa. Produk yang dihasilkan juga telah memiliki Nomor izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan Pesisir Selatan No. 2.10.1302.01.0201.24.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA PROGRAM UPSUS SIWAB DI KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Tinda Afriani; Yurnalis Yurnalis; Dino Eka Putra; Firda Arlina
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i1.241

Abstract

Program UPSUS SIWAB adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting yang merupakan keberlanjutan proram pemerintah dari program swasembada daging. Tujuan dari kegiatan ini untukmengetahui implementasi teknologi reproduksi melalui program UPSUS SIWAB dan ruang lingkup berbagai aspekterhadap pemberdayaan masyarakatdi Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan atau sosialisasi, survey dengan hasil wawancara langsung, dan kuisioner dengan masyarakat berbagai kalangan, dan peternak. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Kegiatan ini di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan program UPSUS SIWAB tahun 2018 di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan belum 100% terlaksana, namun informasi program UPSUS SIWAB ini diketahui peternak sebanyak 80% dari penyuluhan Dinas Peternakan dan 20% lainnya dari sesama peternak. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum menjangkau semua peternak yang ada di Kecamatan Bayang. Sementara itu, ruang lingup berbagai aspek di Kecamatan Bayang ini, sudah cukup baik pasca pelaksanaan beberapa pemberdayaan terhadap masyarakat. Diharapkan pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian dari program UPSUS SIWAB. Selain itu, perlu kesadaran dari masyarakat terhadap keberlanjutan dalam berbagai aspek, sehingga dapat berjalan dengan baik.
MEMPERKENALKAN KEILMUAN BIOLOGI MELALUI METODE EKSEBISI Muhammad Nazri Janra; Henny Herwina
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i1.242

Abstract

Ilmu biologi merupakan salah satu cabang ilmu eksakta yang mempelajari beragam jenis makhluk hidup. Seringkali biologi dianggap sebagai bidang ilmu yang sulit untuk dipelajari, membosankan dan tidak menarik, karena kurangnya pengetahuan masyarakat banyak tentang apa saja kegiatan yang dilakukan sebagai usaha untuk mempelajarinya. Sebagai ilmu dasar yang menunjang banyak bidang ilmu lainnya, minat untuk mempelajari biologi di tingkat pendidikan lanjut masih kurang menggembirakan. Untuk itu sebuah stand eksebisi yang sarat dengan muatan kebiologian dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2018 bertempat di Auditorium Universitas Andalas sebagai bagian dari kegiatan Pameran Aktifitas Kampus 2018. Materi yang disajikan di dalam eksebisi berupa spesimen awetan basah dan kering serta koleksi hewan hidup dari lima kelas binatang bertulang belakang (Vertebrata). Minat pengunjung terhadap materi eksebisi diukur secara kualitatif melalui besaran kunjungan dan intensitas interaksinya dengan stand pameran biologi; ditambah dengan pengukuran secara kuantitatif dimana beberapa perwakilan pengunjung disurvey lebih lanjut dengan menggunakan kuisioner sederhana. Dilihat dari jumlah pengunjung yang datang, stand biologi termasuk yang paling ramai dengan rata-rata pengunjung berinteraksi 3-10 menit untuk bertanya tentang item-item yang dipamerkan. Berdasarkan survey kuisioner yang dilakukan pada pengunjung, stand biologi sangat informatif dengan materi penyajian yang menarik ditambah dengan tenaga penyaji yang cukup kreatif. Sedangkan masukkan yang diberikan terutama menyangkut waktu eksebisi yang singkat serta ragam materi yang disajikan diminta untuk lebih diperbanyak. Teknik eksebisi dengan pelibatan secara langsung pengunjung dengan materi-materi terkait bidang biologi memperlihatkan hasil yang menjanjikan sebagai media untuk memperkenalkan bidang ilmu biologi kepada khalayak.
PEMBERDAYAAN MASYARAKATMELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF AMONIASI JERAMI JAGUNG DI NAGARI PELANGAI KACIAK KECAMATAN RANAH PESISIR, PESISIR SELATAN Tinda Afriani; Ferry Lismanto Syaiful; Yoga Seftiadi
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.244

Abstract

Pakan merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi dalam pemeliharaan ternak ruminansia baik itu kambing, domba, sapi maupun kerbau. Namun kendala utama yang dihadapi peternak saat musim kemarau yaitu ketersediaan pakan hijauan segar yang sulit didapatkan, yang ada hanya jerami jagung. Tujuan kegiatan ini dilakukan yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami jagung. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan, metode penyuluhan dilakukan dengan memberikan ceramah tentang manfaat amoniasi jerami jagung, sedangkan pelatihan dilakukan dengan mempraktekan carapembuatan amoniasi jerami jagung. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Unand dari fakultas peternakan.Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok ternak, masyarakat umum serta aparat Nagari Pelangai Kaciak.Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini dapat bermanfaat pada semua masyarakat berupa informasi bagaimana cara pengolahan jerami jagung sebagai pakan alternative dengan teknologi amoniasi, mampu mengatasi keterbatasan pakan ternak pada musim paceklik dan mampu meningkatkan sanitasi lingkungan masyarakat.
PENINGKATAN KETERAMPILAN KONSELING PENDAMPINGAN MENYUSUI MELALUI PELATIHAN Dwi Novrianda; Lili Fajria; Hermalinda Hermalinda
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.245

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang merupakan salah satu rumah sakit di Kota Padang yang mempunyai Ruang Perinatologi dengan kapasitas 15 tempat tidur bayi. RSUD dr. Rasidin memiliki program untuk melakukan pemberian ASI secara dini, namun belum diikuti oleh program konseling menyusui oleh perawat. Hal ini dikarenakan rendahnya pengetahuan dan motivasi perawat dan bidan dalam melakukan pendampingan menyusui pada ibu. Sehingga pemberian pelatihan merupakan salah satu alternatif terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan. Sebanyak 22 perawat/bidan sebagai mitra pada ipteks berbasis masyarakat ini diklasifikasikan atas 2 kelompok yaitu 1) kelompok perawat sebanyak 11 orang, dan 2) kelompok bidan sebanyak 11 orang. Target dan luaran IbM ini adalah meningkatnya wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai teknik menyusui dan strategi pendampingan menyusui yang sangat penting dalam membangun sikap yang positif dan membentuk perilaku yang tepat sehingga dapat menjadi karakter sebagai pemberi layanan yang profesional bagi ibu menyusui. Setelah mengikuti training ini, secara keseluruhan terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan pelatihan dibandingkan sebelum pelatihan.
PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT Resti Rahayu; Hasmiwati Hasmiwati; Mairawita Mairawita
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.248

Abstract

Kota Padang salah satu daerah endemis Demam Berdarah (DB), dimana tidak ada satu kecamatanpun bebas dari demam berdarah. Pada tahun 2014, di Kota Padang terjadi 660 kasus demam berdarah dengan 6 kasus kematian. Satu tahun berikutnya, 2015 terjadi peningkatan kasus DB hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang aktif pada pagi dan siang hari menjelang sore. Jadi kedua nyamuk ini dikenal sebagai vektor penyakit DBD. Terkait dengan hal itu semua, perlu diterapkan pendekatan terpadu terhadap pengendalian nyamuk vektor ini. Salah satunya adalah dengan metoda “Ovitrap”. “OVITRAP” berarti perangkap telur, merupakan metoda sederhana namun standar WHO yang digunakan dalam memantau kepadatan populasi nyamuk. Metoda ini sudah umum digunakan dalam penelitian-penelitian baik nasional maupun internasional. Prinsip metoda ini adalah membuat perangkap agar nyamuk bertelur pada perangkap tersebut, kemudian secara berkala seminggu sekali keberadaan jentik nyamuk kita cek keberadaanya. Supaya telur atau larva nyamuk yang sudah terperangkap tidak menjadi dewasa. Apabila metoda ini dilakukan maka akan mampu menekan populasi nyamuk dan akan berkorelasi dengan resiko penyebaran penyakin demam berdarah.

Page 5 of 24 | Total Record : 232