cover
Contact Name
Ahmadi Riyanto
Contact Email
masyarakat.iktiologi@gmail.com
Phone
+628111166998
Journal Mail Official
masyarakat.iktiologi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Widyasatwaloka, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI Jl. Raya Jakarta-Bogor Km 46, Cibinong 16911
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology)
ISSN : 16930339     EISSN : 25798634     DOI : https://doi.org/10.32491
Aims and Scope Aims: Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) aims to publish original research results on fishes (pisces) in fresh, brackish and sea waters including biology, physiology, and ecology, and their application in the fields of fishing, aquaculture, fisheries management, and conservation. Scope: This journal publishes high-quality articles dedicated to all aspects Aquaculture, Fish biodiversity, Fisheries management, Fish diseases, Fishery biotecnology, Moleculer genetics, Fish health management, Fish biodiversity.
Articles 420 Documents
Genetic characteristic of giant featherback, Chitala lopis (Bleeker, 1851) from Lampung and Kalimantan using COI Gene Alam Putra Persada; Dedy Duryadi Solihin; Ridwan Affandi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 1 (2021): February 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i1.551

Abstract

DNA barcoding based on partial Cytochrome Oxidase subunit I (COI) gene in the mitochondrial has widely used in species identification and biodiversity studies. COI gene application is expected to obtain genetic characteristic, genetic variations and phylogeny of giant featherback. The aim of this research was to analyze genetic diversity of giant featherback Chitala lopis in Lampung and Kalimantan. To analyse genetic distance, Kimura two parameter (K2P) model was performed where to determine nucleotide variation & polymorphism and also reconstructed of phylogenetic tree was used MEGA 7.0 software. Total nine individuals were obtained from three populations, i.e. Lampung, West Kalimantan and South Kalimantan. The results showed that giant featherback has 689 bp conserve, 18 bp variation, 13 bp parsimony-informative, and 2 bp singleton sites from 707 bp COI partial gene. The average within-species, in-group, and out-group based on K2P distances were 1.24%, 1.43% & 1.58% (AP008922.1; KM213054.1), and 13.00% respectively. The Single Nucleotide Polymorphism (SNP) was obtaining from 13 SNP sites. West Kalimantan samples have two SNP (471 and 528 site). The South Kalimantan samples showed more specific nucleotides with nine SNP (120, 129, 144, 201, 306, 324, 474, 615 and 644). Based on genetic distance, the biggest difference was in the South Kalimantan sample (1.58%) compared with Lampung and West Kalimantan. The results of the K2P neighbour-joining phylogenetic tree reconstruction show that the South Kalimantan samples are in a different group. The West Kalimantan sample shows that it is closely related to the Lampung. Abstrak Barkoding DNA berdasarkan gen parsial Cytochrome Oxidase subunit I (COI) mitokondria telah banyak digunakan pada identifikasi spesies dan studi biodiversitas. Penggunaan gen COI mampu memperoleh karakteristik genetik, variasi genetik, dan filogeni. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keragaman genetik spesies ikan belida Chitala lopis asal Lampung dan Kalimantan. Analisis yang digunakan yaitu menghitung jarak genetik dengan model Kimura two parameter (K2P), melihat variasi nukleotida, polimorfisme dan merekonstruksi pohon filogenetik menggunakan software MEGA 7.0. Sebanyak sembilan individu ikan belida dikoleksi dari tiga populasi yaitu: Lampung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Hasil analisis urutan nukleotida yang didapat menunjukkan 689 pb situs konservatif, 18 pb situs variasi, 13 pb situs parsimoni, dan 2 pb situs singleton dari 707 pb gen parsial COI. Jarak rata-rata intraspesies, ingroup, outgroup berdasarkan K2P adalah 1,24%, 1,43% & 1,58% (Kode akses Genbank: AP008922.1; KM213054.1), 13,00%. Single Nucleotide Polymorphism (SNP) yang diperoleh sebanyak 13 situs. Sampel Kalimantan Barat memiliki dua SNP pada situs (471 dan 528). Kalimantan Selatan memiliki sembilan SNP (situs ke 120, 129, 144, 201, 306, 324, 474, 615 dan 644). Berdasarkan jarak genetik, perbedaan terbesar terletak pada sampel Kalimantan Selatan (1,58%) dibandingkan dengan Lampung dan Kalimantan Barat. Hasil rekonstruksi pohon filogenetik K2P neighbor-joining, menunjukkan bahwa sampel Kalimantan Selatan berada pada grup yang berbeda. Sampel Kalimantan Barat menunjukkan kekerabatan lebih dekat dengan grup Lampung.
Population diversity of striped snakehead, Channa striata (Bloch, 1793) from Bekasi, West Java and Barito Kuala, South Kalimantan using Cytochrome B gene Gita Kusuma Rahayu; Dedy Duryadi Solihin; Nurlisa A Butet
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 1 (2021): February 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i1.552

Abstract

Channa striata or striped snakehead is one of species from family Channidae that widely distributed from India, Southern China to Southeast Asia including Indonesia. It is a commercially important freshwater fish because of its taste and health benefits. High demand of this species trigger many efforts to increase its production, one of them is genetic monitoring. This study used complete Cytochrome b gene sequence of mtDNA for determining genetic variation in wild population of C. striata. C. striata samples (n=31) from two different locations in Indonesia were amplified and analyzed using MEGA ver 7.0. Sequences of 1140 bp complete cyt b gene revealed the presence of 2 haplotypes with 1137 bp conserved sites and 3 bp variable sites (0,26%). Overlapping haplotype was observed in samples from Bekasi, however there were only one haplotype in samples from South Borneo. Interspecies genetic were analysed with species from Genebank and showed that C. striata from Indonesia has close genetic relationships with C. striata from Borneo-Indonesia (MN057164.1) with genetic distance 0%. This study also revealed that C. striata from Indonesia were phylogenetically distinct with C. striata from China with 9,2%K2P genetic distance. Complete cyt b gene has been proven for assessing phylogenetic relationships and population diversity of C. striata in Indonesia. Abstrak Channa striata atau ikan gabus haruan adalah salah spesies dari famili Channidae yang tersebar luas mulai dari India, Cina bagian selatan hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hewan ini dikenal sebagai jenis ikan air tawar yang bernilai ekonomis karena rasa dan manfaat kesehatannya. Permintaan yang tinggi akan spesies ini mendorong upaya peningkatkan produksinya salah satunya dari segi pengawasan genetiknya. Penelitian ini menggunakan sekuen utuh gen Cytochrome b (cyt b) pada DNA mitokondria untuk menentukan variasi genetik populasi liar C. striata. Sampel C. striata (n=31) Indonesia asal dua lokasi berbeda berhasil diamplifikasi dan dianalisis menggunakan MEGA ver 7.0. Sekuen utuh gen cyt b sepanjang 1140 bp yang didapat menunjukkan adanya 2 haplotipe dengan 1137 bp situs konservatif dan 3 bp situs bervariasi (0,26%). Haplotipe yang tumpang tindih ditemukan pada sampel asal Bekasi, dan hanya ada satu haplotipe pada sampel asal Kalimantan Selatan. Analisis genetik interspesies dengan spesies dari Genebank menunjukkan sampel C. striata memiliki kedekatan genetik dengan C. striata (MN057164.1) asal Kalimantan-Indonesia dengan jarak genetik 0%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa C. striata dengan C. striata asal Cina dengan rata-rata jarak genetik 9,2%. Gen cyt b utuh mampu menjelaskan kekerabatan filogenetik dan memberikan informasi keragaman populasi C. striata asal Indonesia.
Community structure and niche breadth of some fish in Pangelang Protected Lake, Kapuas Hulu District Sri Endah Purnamaningtyas; Dimas Angga Hedianto; Nurfiarini Nurfiarini
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.538

Abstract

Ecologically, weather changes cause local deviations from regional patterns in waters. So that there will be changes in fish types and food habits.The purpose of this study was to determine changes in fish community structure, food preferences, and area of niches for each type of fish in Pangelang Protected Lake. The research was conducted using a survey method in October 2016 (low tide), June 2018 (transition) and September (flood) 2018. The results obtained: 1. Fish communities in Lake Pangelang obtained a total of 12 families, 30 genera, and 37 species. In the low tide season, there are 21 species of fish caught, 17 species of transition season and 16 types of flood during low tide. 2. In the low tide season, the fish community in Pangelang Lake is dominated by detritivorous fish. In the transitional season, the fish community in Pangelang Lake experiences changes with an increase in the union of phytoplanktivore and insectivore fish. During the flood season, the fish communities in Lake Pangelang underwent a change again where the union of herbivores that used plants increased. Abstrak Secara ekologis, perubahan cuaca menyebabkan penyimpangan lokal dari pola regional pada kondisi perairan sehingga akan terjadi perubahan komposisi jenis ikan dan kebiasaan makanan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan struktur komunitas ikan, preferensi makanan, dan relung makanan setiap jenis ikan di danau lindung Pangelang. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada bulan Oktober 2016 (air surut), Juni 2018 (peralihan) dan September (banjir) 2018. Pengambilan sampel ikan dengan menggunakan jaring insang percobaan dengan ukuran mata jaring 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3 inci yang dipasang pada 3 (tiga) stasiun pengamatan dan hasil tangkapan nelayan setempat. Komunitas ikan di Danau Pangelang tersusun atas 37 spesies dari 30 genera dan 12 famili. Pada musim surut terdapat 21 jenis ikan yang tertangkap, 17 jenis pada musim pancaroba, dan 16 jenis di musim banjir pada saat air surut. Umumnya jenis ikan yang tertangkap pada musim surut adalah ikan detritivora, sedangkan pada musim peralihan jenis ikan yang tertangkap dari jenis planktivora hingga ikan pemakan serangga, dan pada musim banjir jenis ikan yang tertangkap dari jenis ikan herbivora.
Reproduction biology of Abe's flyingfish, Cheilopogon abei Parin, 1996 in Geser East Seram Strait Waters Friesland Tuapetel
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.555

Abstract

Eco-biological information of Cheilopogon abei in Geser Streit is unknown. The objective of this research is to observe the sex ratio, first size maturity, gonad maturity and gonado somatic index (GSI) with fecundity of flying fish Ch abei in Geser East Seram Strait waters. Sampling was done for ten months started from February to November 2018, using gill net measuring 1.50 inch. All fish samples were measured in fork length and weighted so dissected to make observations on the level of gonad maturity and the number of eggs in female fish. A total of 682 flying fish was found during the study with a fork length range of 182.6-243.3 mm and a weight of 73.98-115.45 g. The results of the analysis showed that the proportion of the number of male fish was less than that of the female fish for almost every month of observation. The first size gonad mature of male and female is 210.5 mm and 214.1 mm FL. The gonad maturity index of male fish ranges from 0,963-7,967 and female fish ranges 1,315-8,069, the total fecundity is 2321-9438 eggs. Gonads of ripe fish in each month of observation. The spawning peak of Ch abei takes place in June-July and it is hoped that no arrests will be made in both months, to ensure the sustainability of the stock. Abstrak Informasi ekobiologi ikan terbang Cheilopogon abei di peraian Selat Geser belum pernah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nisbah kelamin, ukuran ikan pertama mijah, tingkat dan indeks kematangan gonad serta fekunditas ikan terbang di Selat Geser Seram Timur. Pengambilan sampel dilakukan selama sepuluh bulan mulai Februari sampai Nopember 2018, dengan menggunakan jaring insang berukuran 1,50 inci. Semua contoh ikan diukur panjang serta ditimbang bobotnya lalu dibedah untuk melakukan pengamatan terhadap tingkat kematangan gonad serta jumlah telur pada ikan betina. Sebanyak 682 ikan terbang ditemukan selama penelitian dengan kisaran panjang cagak 182,6-243,3 mm dan bobot 73,98-115,45 g. Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsi jumlah ikan jantan lebih sedikit daripada ikan betina hampir pada setiap bulan pengamatan. Ukuran kali pertama matang gonad ikan jantan dan betina ialah 210,5 mm dan 214,1 mm FL. Indeks kematangan gonad ikan jantan berkisar antara 0.963–7,967 dan ikan betina antara 1,315–8,069, fekunditas totalnya yakni 2321-9438 butir. Ikan yang matang gonad ditemukan pada setiap bulan pengamatan. Puncak pemijahan C. abei berlangsung pada bulan Juni-Juli dan diharapkan tidak ada penangkapan pada kedua bulan tersebut, untuk menjamin keberlanjutan stoknya.
Phylogenetic relationships of stress resistant fish in Harapan Rainforest Jambi based on DNA barcode Tedjo Sukmono; Winda Dwi Kartika
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.572

Abstract

DNA barcode as an effective tool for identification and reveal phylogenetic relationships in fish. The purpose of this study was to analysis DNA sequence, genetic distance and reveal phylogenetic relationships of stress resistance fish (blackfish) in Harapan Rainforest Jambi base on DNA barcode. The research was conducted from April to August 2016 in Harapan Rainforest Jambi, Integrated Laboratory, Jambi University and Biotechnology Laboratory of the Primate Study Centre-IPB University. DNA extraction was done on five blackfish species from Harapan Rainforest Jambi, namely Nandus nebulosus, Pristolepis grootii, Trichopodus leerii, Channa striata and Channa micropeltes. As a comparison, we used stress intolerance fish (whitefish) from Harapan Rainforest Jambi, i.e., Balantiocheilos melanopterus and Hemibagrus nemurus from the gene-bank NCBI with acession number KT001040,1. DNA Extraction was performed according to Quick-Star Tissue Protocol from Qiagen. COI gene amplification with modification at denaturation and anneling temperatures. Visualization DNA band using a horizontal electrophoresis machine from Bio Rad. Sequencing DNA send to 1st Base Malaysia. DNA sequence used Biodit and MEGA X software. The alignment of the DNA bands in MEGA X produces DNA sequence along 588 bp, where 350 bp conserve and 238 bp variable sites. The composition of the base nucleotides were (T/U) =29%, C=28.6%, A=25%, and G=17.3%. The closest genetic distance was between Channa striata and Channa micropeltes (0.190) and the farthest was found on Nandus nebulosus and Hemibagrus nemurus (0.303). The phylogeny tree shows that the blackfishes are separated from whitefishes. The group of blackfish is divided into Channidae group (Channa striata, Channa micropeltes) and non-Channidae group (Nandus nebulosus, Trichopodus leerii, Pristolepis grootii). Abstrak DNA barcode sebagai alat efektif identifikasi dan mengungkap hubungan filogenetik pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis runutan DNA, jarak genetik dan hubungan filogenetik ikan tahan cekaman (blackfish) di Hutan Harapan Jambi berdasarkan DNA barcode. Penelitian dilakukan pada April-Agustus 2016 di Hutan Harapan Jambi, Laboratorium Terpadu Universitas Jambi dan Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor. Ektraksi DNA dilakukan pada lima spesies ikan tahan cekaman dari Hutan Harapan Jambi yaitu kerapu rawa (Nandus nebulosus), sepatung (Pristolepis grootii), sepat mutiara (Trichopodus leerii), gabus (Channa striata), dan toman (Channa micropeltes). Sebagai kelompok pembanding digunakan ikan yang tidak tahan cekaman (whitefish) dari Hutan Harapan Jambi yaitu ridiangus (Balantiocheilos melanopterus), dan dari gen-bank NCBI yaitu baung (Hemibagrus nemurus) nomor akses KT001040,1. Ektraksi DNA berdasarkan Quick-Star Protocol jaringan dari Qiagen. Amplifikasi gen COI dengan modifikasi pada suhu penguraian DNA dan penempelan primer. Visualisasi pita DNA menggunakan mesin elektroforesis horizontal dari Bio Rad. Sequencing DNA dikirim ke 1st Base Malaysia. Analisis DNA menggunakan perangkat lunak Bioedit dan MEGA X. Hasil pensejajaran pita DNA pada MEGA X menghasilkan runutan DNA sepanjang 588 bp, terdiri atas conserve 350 bp dan variable 238 bp. Komposisi basa nukleotida (T/U) =29%, C=28,6%, A=25%, dan G=17,3%. Jarak genetik terdekat pada Channa striata dan Channa micropeltes 0,190 dan terjauh pada Nandus nebulosus dan Hemibagrus nemurus 0,303. Berdasarkan pohon filogeni menunjukkan bahwa kelompok blackfish (ingroup) terpisah dengan kelompok whitefish (pembanding), pada blackfish terbagi atas Channidae (Channa striata, Channa micropeltes) dan non Channidae (Nandus nebulosus, Trichopodus leerii, Pristolepis grootii).
Production performance and business analysis of clown loach Chromobotia macracanthus (Bleeker 1852) in recirculating systems with different stocking densities and water discharge Riska Puluhulawa; Tatag Budiardi; Iis Diatin; Irzal Effendi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.573

Abstract

Efforts to improve the production performance of clown loach in recirculate aquaculture system can be done by increasing stocking density and water discharge. This study aimed to analyze the effect of increasing stocking density and water discharge on production performance, stress response and water quality in order to obtain the best stocking density and water discharge to obtain maximum profit in a short time. A factorial completely randomized design with two factors, i.e. the stocking density of 1, 2, and 3 fish L-1 and the water discharge of 0,05; 0,10; 0,15 L s-1 was performed. The volume of water used in each aquarium was 48 L and using a ½ inch faucet stop to regulate the water discharge from the inlet pipe. Clown fish fed Tubifex sp. with a feeding frequency of two times a day according to the treatment for 60 days. The result indicates that there was no interaction between the two factors on production performance, payback period, and R/C ratio. Stocking density has a significant effect on specific growth rate, absolute growth rate of individual weight, feeding consumption rate and R/C ratio of clown loach. Stocking density and water discharge had an interaction on the visual color of pectoral and caudal fins of clown loach. Different stocking densities with the combination of water discharge in this study resulted that the water quality were within tolerable range for clown loach so that they did not experience stress, as well as high production and business performance. It is recommended to intensify clown loach with a stocking density of 3 fish L-1 and 0,15 L s-1‑ of water discharge. Abstrak Upaya intensifikasi ikan botia melalui peningkatan padat tebar dilakukan untuk meningkatkan kinerja produksinya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh peningkatan padat tebar dan debit air terhadap kinerja produksi, respons stres dan kualitas air, guna mendapatkan padat tebar dan debit air terbaik sehingga diperoleh keuntungan maksimal dalam waktu yang singkat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor, yaitu padat tebar 1, 2, dan 3 ekor L-1 serta debit air 005; 0,10; dan 0,15 L s-1. Volume air yang digunakan pada masing-masing akuarium sebanyak 48 L dan menggunakan stop keran ½ inci untuk mengatur debit air pada pipa inlet. Pakan Tubifex sp. diberikan sebanyak dua kali sehari sesuai dengan perlakuan selama pemeliharaan 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor perlakuan padat tebar dan debit air terhadap seluruh parameter kinerja produksi, payback period, dan R/C ratio. Faktor perlakuan padat tebar berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan bobot spesifik, laju pertumbuhan mutlak bobot individu, nisbah konversi pakan dan R/C ratio. Padat tebar dan debit memiliki interaksi terhadap warna visual sirip dada dan sirip ekor ikan botia. Kombinasi padat tebar dan debit air berbeda dalam penelitian ini menghasilkan kualitas air yang dapat ditoleransi ikan botia sehingga tidak mengalami stres dan meningkatkan kinerja produksi serta analisis usaha. Berdasarkan penelitian, direkomendasikan untuk melakukan upaya intensifikasi ikan botia dengan padat tebar 3 ekor L-1 dan debit air 0,15 L s-1.
Growth, length-weight relationship, and condition factor of NIFI (Oreochromis sp.) and Srikandi Tilapia (Oreochromis aureus x niloticus) at the grow-out stage in the high salinity brackishwater ponds Bambang Gunadi; Priadi Setyawan; Adam Robisalmi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.574

Abstract

Tilapia strain of NIFI (Oreochromis sp.) and Srikandi (Oreochromis aureus x niloticus) are superior strain of tilapia that able to grow well in brackish water ponds. However, an increasing water salinity might have an impact on a series adaptation process on fish that leads to various morphological changes. This study aimed to analyze the growth and length-weight relationship of both tilapia strain in brackishwater pond with salinity of 25-30 ppt. Research was conducted in brackishwater pond in Losari, Brebes Regency. Fish were reared in 5x5x1 m3 hapas installed in the pond for four months. At the end of experiment period, body length and weight measurement were carried out for 26 males and 34 females of NIFI strain and 31 males and 28 females of Srikandi strain. The result showed that the highest growth rate was shown by Srikandi strain and the highest length was shown by NIFI. Positive allometric growth was found in the Srikandi females, while Srikandi males as well as NIFI tilapia males and females showed a negative allometric growth. Length-weight relationship on males and females of NIFI strain followed the formula of W = 0.0583L2,632 and W = 0.0452L2,665, respectively. Whereas, on males and females of Srikandi strain followed the formula of W = 0.0358L2,8545 and W = 0.0287L3,1580, respectively. There was a strong correlation between length and weight of fish from both strains with the R2 value ranged between 0.80 – 0.87. Condition factor of males and females of NIFI were 1.853 and 2.009, while Srikandi tilapia males and females were 2.308 and 2.665, respectively. Red NIFI and Srikandi tilapia are able to adapt in a high salinity level of brackish water pond. Abstrak Ikan nila NIFI (Oreochromis sp.) dan ikan nila Srikandi (Oreochromis aureus x niloticus) merupakan strain ikan nila unggul yang dapat dibudidayakan di perairan tambak air payau. Salinitas tinggi akan berdampak pada serangkaian proses adaptasi yang dapat memicu perubahan morfologis ikan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan, hubungan panjang-bobot, dan faktor kondisi kedua strain pada tambak bersalinitas 25-30 ppt. Kegiatan penelitian dilakukan di tambak Losari, Kabupaten Brebes. Ikan dipelihara di tambak dengan menggunakan waring berukuran 5x5x1 m3 selama empat bulan. Pada akhir pemeliharaan sampel sebanyak 26 jantan dan 34 betina ikan nila NIFI serta 31 jantan dan 28 betina ikan nila Srikandi diambil dan dilakukan pengukuran panjang dan bobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bobot tertinggi ditunjukkan ikan nila Srikandi dan pertumbuhan panjang tertinggi ditunjukkan ikan nila NIFI. Pola pertumbuhan alometrik positif ditemukan pada Srikandi betina, sedangkan pada Srikandi jantan, serta nila NIFI jantan dan betina menunjukkan pertumbuhan alometrik negatif. Hubungan panjang-bobot ikan nila NIFI jantan dan betina mengikut persamaan W = 0,0583L2,632 dan W = 0,0452L2,665, pada ikan nila Srikandi jantan dan betina mengikuti persamaan W = 0,0358L2,8545 dan W = 0,0287L3,1580. Terdapat korelasi erat antara panjang dan bobot ikan kedua strain dengan nilai R2 antara 0.80 - 0.87. Nilai faktor kondisi nila NIFI jantan dan betina adalah 1,853 dan 2,009, serta pada nila Srikandi jantan dan betina adalah 2,308 dan 2,665. Ikan nila NIFI dan Srikandi mampu beradaptasi dengan baik pada perairan tambak bersalinitas tinggi.
Evaluation of glutamine supplementation in the diet on the structure and function of the intestine and the growth performance of African catfish, Clarias gariepinus (Burchell 1822) juvenile Ismail Rahmat; Dedi Jusadi; Mia Setiawati; Ichsan Ahmad Fauzi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.575

Abstract

A triplicate experiment was conducted to evaluate the effect of the diet supplemented with free glutamine (Gln) on intestinal structure and function, as well as the growth performance of African catfish Clarias gariepinus juvenile. The commercial feed was supplemented with Gln of either 0% (control), 0.7%, 1.4% or 2.1%. Fish measuring 2 ± 0.02 cm were stocked in 12 aquariums 50x40x35 cm filled with water at a volume of 50 L with a density of 2,000 fish m-2. Fish were cultured for 30 days and fed on the diets three times a day at satiation. Results showed that the growth rate and biomass of the fish at the end of the experiment had a quadratic response, with the maximum growth achieved at 0.7% Gln treatment. The response pattern of fish growth was in line with the distribution of fish length. Fish in 0.7% Gln treatment had number fish measuring 5-6 cm more than 12% less than other treatments, while fish measuring 7-8 cm were more than other treatments. Higher growth in the 0.7% Gln treatment correlated with longer villi, higher protein retention, and ultimately higher feed efficiency. Increased intake of Gln in the diet also caused an increase in intestinal protease enzyme activity, and accumulation of Gln in the liver, but did not increase the enzymes activity of the liver Superoxidase Dismutase (SOD). It can be concluded that feeding on a diet supplemented with 0.7% Gln can improve the structure and function of the intestine, as well as increase the target size of catfish juvenile production. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penambahan Glutamin bebas (Gln) pada pakan yang menghasilkan struktur dan fungsi usus, serta kinerja pertumbuhan benih ikan lele Clarias gariepinus yang terbaik. Pakan komersil disuplementasi Gln sebanyak 0% (kontrol), 0,7%, 1,4% dan 2,1%. Ikan lele ukuran 2 ± 0,02 cm ditebar ke dalam 12 akuarium 50x40x35 cm3 yang diisi air setinggi 30 cm dengan kepadatan 2000 ekor m-2. Ikan dipelihara selama 30 hari, dan diberi pakan sesuai perlakuan tiga kali sehari sekenyangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan dan biomassa ikan di akhir penelitian memiliki respon kuadratik, dengan pertumbuhan maksimal tercapai pada perlakuan Gln 0,7%. Pola respon pertumbuhan ikan sejalan dengan distribusi panjang ikan. Ikan pada perlakuan 0,7% Gln memiliki jumlah ikan berukuran 5-6 cm lebih sedikit 12% dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan ikan dengan ukuran 7-8 cm lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Lebih tingginya pertumbuhan di perlakuan 0,7% Gln berkorelasi dengan vili yang lebih panjang, retensi protein yang lebih tinggi, yang pada akhirnya efisiensi pakan juga tinggi. Peningkatan asupan Gln di pakan juga menyebabkan peningkatan aktivitas enzim protease usus, dan akumulasi Gln di hati, namun tidak meningkatkan aktivitas enzim Superoksidase Dimutase (SOD) hati. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan Gln 0,7% pada pakan dapat memperbaiki struktur dan fungsi usus, serta meningkatkan target ukuran produksi benih ikan lele.
Growth performance of bonylip barb Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) fed on combination of Lemna (Lemna perpussila Torr) and commercial diet Djamhuriyah S Said; Novi Mayasari; Dwi Febrianti; Tjandra Chrismadha
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.576

Abstract

Bonylip barb (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842) is a native fish of Indonesia's inland waters which has become a cultivated fish commodity. However, production tends to decrease due to high feed costs. The alternative feed types need to be found to anticipate the problem. Lemna perpusilla Torr is one of macrophytes plant which potentially used as an alternative feed due to high protein content. This study aims to evaluate the growth performance of fish fed with a combination of Lemna and commercial feed. As much of each 14 fishes were rearing in a 45x45x40 cm3 aquarium and fed for 84 days or 12 weeks. There are 5 combinations of feed, i.e feed A (100% commercial feed), B (75% commercial feed + 25% Lemna), C (50% commercial feed + 50% Lemna), D (25% commercial feed + 75% Lemna), and E (100% Lemna). The fishes were fed by commercial feed as much as 3% of the total fish, while administering Lemna at 30% of body weight. Growth performances were measured i.e standard and total length, absolute growth, specific growth rate and survival rate. The results showed that fish was able to growth using combination of commercial feed and Lemna. Data analysis was conducted descriptively that showed that fish fed by feed C (50% commercial feed + 50% Lemna) produced the highest length and weight, absolute growth and specific growth rate compared to other treatments. The highest survival rate was at fish fed by feed E (100% Lemna). The use of Lemna as an alternative feed is expected to reduce dependence on commercial feed. Abstrak Ikan nilem (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842) merupakan ikan budidaya yang produksinya cenderung menurun akibat biaya pakan yang tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dicari jenis pakan alternatif. Lemna perpussila Torr merupakan salah satu jenis tumbuhan makrofita berpotensi sebagai pakan alternatif karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa pertumbuhan ikan nilem yang diberi pakan berupa kombinasi Lemna dan pakan komersial. Masing-masing 14 ekor ikan nilem dipelihara dalam akuarium berukuran 45x45x40 cm3 selama 84 hari atau 12 pekan. Pakan yang diberikan berupa kombinasi pakan komersial dengan tumbuhan Lemna segar yang terdiri atas pakan A (100% pakan komersial), B (75% pakan komersial + 25% Lemna), C (50% pakan komersial + 50% Lemna), D (25% pakan komersial + 75% Lemna), dan E (100% Lemna). Pakan yang diberikan tiap hari terdiri atas pakan komersial sebanyak 3% dari berat total ikan, dan pakan Lemna sebanyak 30% dari berat ikan tiap akuarium. Kinerja pertumbuhan diamati melalui parameter panjang total, panjang baku, berat akhir, pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan sintasan (survival rate). Hasil penelitian yang dianalisis secara deskriptif menunjukkan ikan nilem pada perlakuan C menghasilkan pertumbuhan panjang total dan berat, pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan spesifik yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sementara sintasan tertinggi terdapat pada perlakuan dengan pemberian pakan E (100% Lemna). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ikan nilem mampu tumbuh dan bertahan hidup dengan mengkonsumsi tumbuhan Lemna. Penggunaan Lemna sebagai pakan alternatif diharapkan dapat menurunkan ketergantungan pada pakan komersial.
Length-weight relationship, condition factor, and distribution of spotted barb (Barbodes binotatus Valenciennes, 1842) in Lake Tamblingan Bali Nyoman Dati Pertami; I Nyoman Yoga Parawangsa
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i2.577

Abstract

Tamblingan Lake is a volcanic lake located in the caldera of Mount Lesung a rain-fed lake in a confined endorheic basin and there is no inflow or outflow. Nyalian is a type of fish from the Cyprinidae family that is quite common compared to other fish in its class in Tamblingan Lake. Information on the growth and distribution of these fish parameters in Tamblingan Lake does not exist. This study aims to analyze and explain the growth patterns of Barbodes binotatus, especially the length-weight relationship, condition factor, and their distribution in the waters of Tamblingan Lake. The research was conducted in Tamblingan Lake from January to June 2019 using a modify gill nets with the mesh size 0.5; 1.0; 1.5; 2.0; 2.5; 3.0 in centimeter. The sampling done in five locations. The length-weight relationship analysis used the power regression. The fish sample found was 204 individuals during the study with a range of total length was 5.2 – 15.0 cm. The equation of length-weight relationship is W = 0.0051 L3.387. The value of b formed based on this equation is 3.387 with a positive allometric growth pattern.The condition factor values ranged from 0.587 to 1.246. Barbodes binotatus spread in the litoral area where there are many aquatic plants. This information of nyalian fish could use as the basis for fish resource management in Tamblingan Lake. Abstrak Danau Tamblingan adalah sebuah danau bentukan vulkanisme terletak di kaldera Gunung Lesung dan merupakan danau tadah hujan yang berada di dalam sebuah cekungan endorheic yang terkurung, serta tidak terdapat aliran masuk ataupun aliran keluar danau yang jelas. Nyalian merupakan jenis ikan Famili Cyprinidae yang cukup banyak ditemukan dibandingkan dengan jenis ikan lain di kelasnya di Danau Tamblingan. Informasi parameter pertumbuhan dan persebaran ikan ini di Danau Tamblingan tidak ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pola pertumbuhan Barbodes binotatus khususnya hubungan panjang bobot dan faktor kondisi serta persebarannya di perairan Danau Tamblingan. Penelitian dilakukan di Danau Tamblingan kurun waktu Januari – Juni 2019 dengan menggunakan jaring insang yang dimodifikasi dengan ukuran mata jaring 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 cm. Penangkapan ikan dilakukan di lima lokasi. Hubungan panjang bobot dianalisis menggunakan regresi power. Ikan yang ditemukan selama penelitian sebanyak 204 ekor dengan kisaran panjang total 5,2 – 15,0 cm. Persamaan hubungan panjang-bobot ikan adalah W = 0,0051 L3,387. Nilai b yang terbentuk berdasarkan rumus tersebut adalah 3,387 dengan pola pertumbuhan allometrik positif. Nilai faktor kondisi berkisar antara 0,587 – 1,246. Barbodes binotatus menyebar di daerah litoral danau yang banyak tumbuhan air. Informasi terkait ikan nyalian ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengelolaan sumber daya ikan di Danau Tamblingan.

Page 9 of 42 | Total Record : 420


Filter by Year

2001 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 22 No 2 (2022): June 2022 Vol 22 No 1 (2022): February 2022 Vol 21 No 3 (2021): October 2021 Vol 21 No 2 (2021): June 2021 Vol 21 No 1 (2021): February 2021 Vol 20 No 3 (2020): October 2020 Vol 20 No 2 (2020): June 2020 Vol 20 No 1 (2020): February 2020 Vol 19 No 3 (2019): October 2019 Vol 19 No 2 (2019): June 2019 Vol 19 No 1 (2019): February 2019 Vol 18 No 3 (2018): October 2018 Vol 18 No 2 (2018): June 2018 Vol 18 No 1 (2018): February 2018 Vol 17 No 3 (2017): October 2017 Vol 17 No 2 (2017): June 2017 Vol 17 No 1 (2017): February 2017 Vol 16 No 3 (2016): October 2016 Vol 16 No 2 (2016): June 2016 Vol 16 No 1 (2016): February 2016 Vol 15 No 3 (2015): October 2015 Vol 15 No 2 (2015): June 2015 Vol 15 No 1 (2015): Februari 2015 Vol 14 No 3 (2014): Oktober 2014 Vol 14 No 2 (2014): Juni 2014 Vol 14 No 1 (2014): Februari 2014 Vol 13 No 2 (2013): Desember 2013 Vol 13 No 1 (2013): Juni 2013 Vol 12 No 2 (2012): Desember 2012 Vol 12 No 1 (2012): Juni 2012 Vol 11 No 2 (2011): Desember 2011 Vol 11 No 1 (2011): Juni 2011 Vol 10 No 2 (2010): Desember 2010 Vol 10 No 1 (2010): Juni 2010 Vol 9 No 2 (2009): Desember 2009 Vol 9 No 1 (2009): Juni 2009 Vol 8 No 2 (2008): Desember 2008 Vol 8 No 1 (2008): Juni 2008 Vol 7 No 2 (2007): Desember 2007 Vol 7 No 1 (2007): Juni 2007 Vol 6 No 2 (2006): Desember 2006 Vol 6 No 1 (2006): Juni 2006 Vol 5 No 2 (2005): Desember 2005 Vol 5 No 1 (2005): Juni 2005 Vol 4 No 2 (2004): Desember 2004 Vol 4 No 1 (2004): Juni 2004 Vol 3 No 2 (2003): Desember 2003 Vol 3 No 1 (2003): Juni 2003 Vol 2 No 2 (2002): Desember 2002 Vol 2 No 1 (2002): Juni 2002 Vol 1 No 2 (2001): Desember 2001 Vol 1 No 1 (2001): Juni 2001 More Issue