cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni
ISSN : 14113732     EISSN : 25489097     DOI : 10.24036
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni is an international journal dedicated for the publication of scientific articles in language education, literature, and arts education. It was firstly published on March 2000 with ISSN 1411-3732 in 2007 by Faculty of Language Literature and Arts Universitas Negeri Padang. This journal had ever been changed into Jurnal Bahasa dan Seni during 2004-2013. In 2014 this journal is renamed as Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni applies open journal system (OJS) and peer-reviewed online journal in 2017 with Online ISSN 2548-9097.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
Teks Sastra Sebagai Media Komunikasi Antarbangsa (Kajian Atas Novel Dari Fontenay Ke Magallianes Karya Nh. Dini) Tuti Kusniarti
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.086 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v11i1.75

Abstract

This novel is one form of communication between nations conducted by the author with her readers. The storytelling technique used by NH Dini is narrative that invites the reader to indirectly see and be involved in describing the story. As an author, NH Dini is so straightforward in telling the story which is played by the main character who does not forget the background of Javanese culture and love the second homeland France. From Fontenay to Magalliances is an expression of the author about how should a woman who grew up in a cultural environment of Java can still coexist with the people around her without losing her identity as a foreigner in the second homeland. Communication that occurs between the characters is a form of communication between nations that is no longer so accentuate each other's culture and remaining respectful. In this case, the main character can still be a wife to her French husband without having to change her appearance and lifestyle, although the internal communication between them is no longer in harmony, but as Javanese woman, Dini still keeps their relationship in front of their relatives. Key words: literary text, communication, intra-nations
Percepatan Membaca Mekanis Murid Kelas Rendah Sekolah Dasar dengan Bahan dan Metode Pembelajaran Berbasis Fonologi Bahasa Indonesia Ermanto Tolantang
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 4, No 1 (2003)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.226 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v4i1.6448

Abstract

COREOGRAPHY IN MALAYSIA IN MULTICULTURAL CONCEPT: CASE STUDY PROGRAM MINOR ARTS DANCE UPSI Nerosti Nerosti
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.374 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v15i2.7498

Abstract

KOREOGRAFI DI MALAYSIA DALAM KONSEP MULTIKULTURAL: KAJIAN KES PROGRAM MINOR SENI TARI UPSIAbstractThis writing is the result of my research entitled “Analisis Deskriptif Koreografi Pelajar Minor Seni Tari UPSI: Kajian Kes Tiga Produksi Tari 2008 – 2011”. The aim of the research is to answer the question: To what extend the dance work by Minor Dance Art students which was presented in Art Dance Production fulfills the coreography elements, by using descriptive analysis method from primary and secondary data. By using qualitative approach which involved library research, observation, interview and by using coreography theory, the research result proves that seventeen Minor Art Dance students’ dance works has been fulfilled the coreography elements. The elements are (a). The choice of theme or idea of work with the early stimulus, that is the stimulation of idea and concept, cinestetic, auditive, and visual. (b). Exploration and improvitation (c). Smoothing and composition. The composition elements has also been described, which include (1). The structure of the work (2). The body movement of the dancer (3). Th floor pattern (4). Music and lighting (5). Costum and make up, lighting. The research also found that eleven of students’ dance works has applied the multicultural concept which has ethnic and classic themes. The multicultural which is viewed as various of uniqueness and the diversity of the cultural ethnic, reflected by each work that is limited by historical context, social, and the origin culture, that includes Melayu ethnic, Minangkabau, Java, Sabah and Serawak, Kelantan, Hindia, and Chinese. Those eleven dances are Andai Randai, San Kipas, Iras, Ngayau, Tatoo Gendup Berpantang, Gawai Batu, Sekar Wangi, Kondattam, Sense of Beauty, Cinta Za’yu dan Jepit.Keywords: Multicultural, Minor Dance, CoreographyAbstrakTulisan ini merupakan hasil penelitian saya yang berjudul "Analisis Deskriptif Koreografi Pelajar Minor Seni Tari UPSI: Kajian Kes Tiga Produksi Tari 2008 - 2011". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan: Untuk memperluas tarian para siswa Seni Tari Minor yang dipresentasikan dalam Art Dance Production memenuhi elemen-elemen inti, dengan menggunakan metode analisis deskriptif dari data primer dan data sekunder. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan penelitian kepustakaan, observasi, wawancara dan dengan menggunakan teori inti, hasil penelitian membuktikan bahwa tujuh belas karya tari tari Seni Tunggal telah memenuhi unsur-unsur inti. Unsur-unsurnya adalah (a). Pilihan tema atau ide kerja dengan stimulus awal, yaitu stimulasi ide dan konsep, cinestetic, auditive, dan visual. (B). Eksplorasi dan peningkatan (c). Smoothing dan komposisi. Unsur komposisi juga telah dijelaskan, yang meliputi (1). Struktur pekerjaan (2). Gerakan tubuh para penari (3). Pola lantai (4). Musik dan pencahayaan (5). Costum dan make up, lighting. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebelas karya tari siswa telah menerapkan konsep multikultural yang memiliki tema etnik dan klasik. Multikultural yang dipandang beragam keunikan dan keragaman etnik budaya, tercermin dari setiap karya yang dibatasi oleh konteks sejarah, sosial, dan budaya asal, yaitu etnis Melayu, Minangkabau, jawa, sabah dan Serawak, Kelantan, Hindia, dan Cina. Sebelas tarian tersebut adalah Andai Randai, San Kipas, Iras, Ngayau, Tatoo Gendup Berpantang, Gawai Batu, Sekar Wangi, Kondattam, Rasa Kecantikan, Cinta Za'yu dan Jepit.Kata kunci: Multikultural, Tari Kecil, koreografi
DEVELOPING CHARACTER EDUCATION THROUGH THE SIMPLE SONG COMPOSITION IN ARTS EDUCATION CULTURE FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS (SMP) Yos Sudarman; Erfan Lubis
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.296 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v16i1.8048

Abstract

MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEMAMPUAN MENCIPTA LAGU SEDERHANA DALAM PENDIDIKAN SENI BUDAYA BAGI SISWASEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)AbstractThe research was conducted in SMP Negeri 16 Padang, which was motivated by the music of culture and art of learning problems in curriculum-based Character Education in 2013, where some of the subject matter tends to develop the cognitive and psychomotor, more geared to the development of the affective domain. From the pattern of KI and KD field of the music of culture and art in 2013 at the junior high curriculum, competencies, knowledge and skills the art of music is not negligible, but the development of attitudes of learners through learning music is much more important. Developing Character Education through Capability Creates a Simple Song learning in the Junior Cultural Arts is one of the subject matter may be directed to the development of the educational aspects of character, to understand the attitude and response of students to the theme of simple songs that he created. There are nine steps that are applied in this study are: (1) find the idea: (2) exploration of the theme of experience and appreciation of the work: (3) stringing words according to the theme: (4) analysis of the suitability of the choice of words on the vowel sounds in rhymes and articulation: (5) selection of musical nuance and patron melody; (6) analysis of the relationship melodies and lyrics; (7) notational (number / beam) (8) makes a simple isnstrumental musical accompaniment; and (9) the presentation creation simple songs sung by music iiringan. Results showed that, with a simple song that created the students, they realize himself what he knew and understood about attitudes and behavior problems of both himself and other people. Key Words: Education Music Arts, character education, creating songs AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Padang yang dilatarbelakangi oleh masalah pembelajaran seni budaya musik dalam Kurikulum 2013 yang berbasis Pendidikan Karakter, di mana beberapa materi pelajaran yang cenderung mengembangkan ranah kognitif dan psikomotorik, lebih diarahkan kepada pengembangan ranah afektif. Dari pola KI dan KD bidang Seni Budaya Musik pada kurikulum 2013 di SMP, kompetensi pengetahuan dan keterampilan seni musik tidak diabaikn, namun pengembangan sikap peserta didik melalui pembelajaran musik jauh lebih penting. Mengembangkan Pendidikan Karakter melalui Kemampuan Mencipta Lagu Sederhana dalam pembelajaran Seni Budaya di SMP adalah salah satu materi pelajaran yang dapat diarahkan kepada pengembangan aspek pendidikan karakter, dengan memahami sikap dan tanggap siswa terhadap tema lagu sederhana yang ia ciptakan. Ada sembilan langkah yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) menemukan ide: (2) eksplorasi tema dari pengalaman dan apresiasi karya: (3) merangkai kata sesuai tema: (4) analisis kesesuaian pilihan kata pada bunyi vokal menurut sajak dan artikulasi: (5) pemilihan nuansa musikal dan patron melodi; (6) analisis hubungan melodi dan lirik; (7) penulisan notasi (angka/balok) (8) membuat iringan musik isnstrumental sederhana; dan (9) presentasi ciptaan lagu sederhana yang dinyanyikan dengan iiringan musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan lagu sederhana yang diciptakan siswa, mereka menyadari sendiri apa yang ia ketahui dan pahami tentang masalah sikap dan berperilaku baik bagi dirinya maupun oranglain. Kata Kunci: Pembelajaran Seni Musik, pendidikan karakter, mencipta lagu
CHARACTER EDUCATION VALUES IN SEMIOTIC MEANING OF LEGEND OF JAVANESE SCRIPT Fitriana Kartika Sari; Sarwiji Suwandi; Supana Supana
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.286 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v19i1.8989

Abstract

The story of Javanese script are spoken by hereditary that contains the character of educational values implicitly. This research aims to analyze the semiotic meaning and the implicit character educational values in the story. Source of data this research is Seneng Maca Aksara Jawa published by Percada. This research used descriptive qualitative method and used semiotic approach by Charles Sander Peirce. Data were obtained by reading text story of Javanese script and then analyze about sign, meaning of sign, and the character of educational values in it. The findings of the research showed: (1) the legend of Javanese script delivered by icons, indexes, and symbols, (2) the semiotic meaning of story of Javanese script contains character educational values, namely: religious, hard work, democratic, curiosity, recpect for achievement, love of peace, social awareness, and responsibility. The character educational values in the semiotic meaning of story of Javanese script were relevant with the values which established by Ministry of National Education. Moreover, it can be benefitted as contextual materials based on character of education in learning process of Javanese language appropriate with the Curriculum of 2013.Keyword: semiotic, Javanese script, character educationNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MAKNA SEMIOTIK LEGENDA AKSARA JAWAAbstrakLegenda aksara Jawa yang dituturkan turun-temurun mengandung nilai-nilai pendidikan karakter secara tersirat. Penelitian ini bertujuan menganalisis makna semiotik dan muatan nilai-nilai pendidikan karakter yang tersirat di dalamnya. Sumber data penelitian berupa buku Seneng Maca Aksara Jawa terbitan Percada. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan pendekatan semiotik Charles Sander Peirce. Data penelitian diperoleh dengan membaca secara cermat teks legenda aksara Jawa kemudian mengkaji tanda, makna tanda, serta muatan nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya. Selanjutnya diperoleh temuan data sebagai berikut: (1) legenda aksara Jawa mengandung tanda-tanda berupa ikon, indeks, dan simbol; (2) makna semiotik legenda aksara Jawa mengandung nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu: religius, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut relevan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai materi kontekstual berbasis pendidikan karakter pada proses pembelajaran Bahasa Jawa sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Kata kunci: semiotik, aksara Jawa, pendidikan karakter.
Teaching Reading Through Annolighting Dasrul .
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.478 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v12i1.630

Abstract

Salah satu dari empat aspek kebahasaan yang harus dimiliki oleh siswa adalah membaca. Banyak strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, salah satu di antaranya adalah annolighting yakni sebuah strategi yang merupakan kombinasi dari annotating dan lighting siswa dapat memberi catatan penting tentang ide pokok dari sebuah informasi secara tertulis dan sekaligus menandai dengan memberi warna pada kata kunci, atau frase dalam sebuah teks bacaan yang sedang dibaca. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian dan memudahkan siswa dalam memahami teks bacaan.Key word: annolighting, annotating, lighting
Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi Daimun .
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.366 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v14i1.3944

Abstract

Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi bagi bangsa dan negara Indonesia telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan dan tulis dalam berbagai keperluan, baik formal maupun informal. Di samping sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat pemersatu dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Pada era globalisasi ini, bahasa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan kebudayaan yang begitu mencemaskan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan kebudyaan tersebut menuntut bangsa Indonesia untuk bekerja keras, dan secara aktif mempersiapkan diri mengejar ketinggalan yang ada dari berbagai aspek kehidupan, dan termasuk mengantisipasi perkembangan informasi dan budaya yang mengglobal. Salah satu usaha untuk mengantisipasi era globalisasi itu, pihak penyelenggara sekolah, dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi mulai menerapkan pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa dan mahasiswa mereka. Pemberlakuan itu akan berdampak positif dan negative. Dampak pisitif tentulah akan memudahkan bagi para pelajar dan mahasiswa untuk berkomunikasi secara internasional. Sementara itu, dampak negatifnya diprediksikan loyalitas pembelajar terhadap bahasa Indonesia menjadi berkurkurang, bahkan akan menjadi luntur. Bagaimana kiat bangsa Indonesia untuk mengejar ketinggalan dari bangsa lain dan bagaimana kiatnya agar bangsa Indonesia tetap mencintai bangsanya dan termasuk bahasanya, tentunya harus adanya kerja keras dan kepedulian dari seluruh komponen bangsa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran, bahasa indonesia, era globalisasi.
EDUCATIVE VALUES IN THE LYRIC OF ONANG-ONANG SONGS IN THE WEDDING CEREMONY OF BATAK ANGKOLA, SOUTH TAPANULI REGENCY, PROVINCE OF NORTH SUMATRA Ismail Rahmad Daulay
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.167 KB)

Abstract

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM LIRIK  NYANYIAN ONANG-ONANG PADA ACARA PERNIKAHAN SUKU BATAK ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA  AbstractFolklore is a culture that has been attached to a community group. Become part of the folklore of wealth and assets that need to be documented and preserved. A society can be identified by knowing their identity and know they have folklore. One of folklore found in Indonesia is one who knows the song of one who knows-wedding Angkola Batak tribe. Folklore is the property or assets located in South Tapanuli, North Sumatra. In order folklore can be maintained continuity, required documentation. One of the efforts is the implementation documentation of this study. In addition, this study aimed to describe more specifically the values of religious educational, toughness, caring, and honesty. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Object of this study is Nyanyian Onang-onang at the wedding of Batak Angkola’s tribe. Data collection was done by recording and recording. The data of this study are the lyrics to Nyanyian Onang-onang at the wedding of Batak Angkola tribe in South Tapanuli, North Sumatra. Once the data is obtained and collected in accordance with the method of the study, followed by describing and interpret research results. Based on the results of the data analysis, the results of this study can be obtained in the form of educational values in Nyanyian Onang-onang the following, namely: (1) the values of religious educational indicators peercaya to Almighty God, obedient to the commands of God Almighty, away prohibition of God, and thankful, (2) the values of educational discipline indicators degan toughness and ductile, (3) educational values of caring and compassion with the indicator (4) educational values of honesty with responsibility indicators. Based on the data and discussion of these results, it can be concluded that in the song lyrics of Nyanyian Onang-onang there are four educational value. Of the four educational value can be dimplikasikan the formal world, especially in local content.Keywords: educative value, lyric, onang-onang, Batak AngkolaAbstrakCerita rakyat adalah budaya yang telah melekat pada kelompok masyarakat. Jadilah bagian dari cerita rakyat kekayaan dan aset yang perlu didokumentasikan dan diawetkan. Sebuah masyarakat dapat diidentifikasi dengan mengetahui identitas mereka dan tahu bahwa mereka memiliki cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang ditemukan di Indonesia adalah orang yang mengenal nyanyian seseorang yang tahu-pernikahan suku Angkola Batak. Cerita rakyat adalah harta benda atau aset yang berada di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Agar cerita rakyat bisa dipertahankan kontinuitas, diperlukan dokumentasi. Salah satu upaya adalah implementasi dokumentasi penelitian ini. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara lebih spesifik nilai-nilai pendidikan agama, ketangguhan, kepedulian, dan kejujuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Obyek penelitian ini adalah Nyanyian Onang-onang pada pernikahan suku Batak Angkola. Pengumpulan data dilakukan dengan cara recording dan recording. Data dari penelitian ini adalah lirik Nyanyian Onang-onang pada pesta perkawinan suku Batak Batak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Setelah data diperoleh dan dikumpulkan sesuai dengan metode penelitian, dilanjutkan dengan menggambarkan dan menginter-pretasikan hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, hasil penelitian ini dapat diperoleh dalam bentuk nilai pendidikan di Nyanyian Onang-onang berikut ini, yaitu: (1) nilai indikator pendidikan agama yang dikagumi kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada Perintah Tuhan Yang Maha Esa, pelarangan Tuhan, dan bersyukur, (2) nilai indikator kedisiplinan pendidikan degan ketangguhan dan ulet, (3) nilai pendidikan kepedulian dan welas asih dengan indikator (4) nilai pendidikan kejujuran dengan indikator tanggung jawab. Berdasarkan data dan pembahasan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam lirik lagu Nyanyian Onang-onang ada empat nilai pendidikan. Dari empat nilai edukasi tersebut bisa dimplikasikan dunia formal, terutama di konten lokal.Kata kunci: nilai edukatif, lirik, onang-onang, Batak Angkola
Penerapan Pendekatan dan Metode yang Relevan dalam Pembelajaran Tari di SMP Negeri 5 Kota Solok Indrayuda Indrayuda
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 10, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.625 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v10i2.66

Abstract

This article discusses about application of approaches and method in dance learning regarded to be relevance with the situation and condition in the SMPN 5 Solok. This article is going to answer many problems existing in the school faced by the dance teachers of West Sumatera. The problem is that the teachers are often not able to catch the appropriate method in the application of dance learning as well as to measure the students’ creativity correctly. This case is caused by the in appropriate approach and method of learning used by the teachers and less of facilities available. Related to that problem, the dance teachers of SMPN 5 Solok city try to answer it through applying approach and method that they consider to be relevance to the condition and situation of the school. The teachers use persuasive, cooperative, and motivated approach to analyze the problem. The learning method used in this study is the combination, of exploration and appreciation method, and then this approach is finally done effectively and efficiently in the school. Keywords: The dance teachers, strategy and the dance learning method.
Teknik-teknik yang Fungsional dalam Memadukan Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Lisan Bahasa Indonesia di Tingkat SLTP Emidar Emidar
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.028 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v9i2.92

Abstract

The discussion of this paper is about simple and practical techniques of in integrating the teaching of Indonesian spoken language skills (listening and speaking) at Junior High School. The focus of teaching is developing speaking skill. The techniques are description technique, comprehension question, continuing story, series of story, retelling the story, guessing pictured story, giving clues and role playing. Keywords: speaking skill, listening skill, technique, integrated, practice, teaching learning process, Indonesian lesson

Page 1 of 22 | Total Record : 218