cover
Contact Name
Adnan Engelen
Contact Email
adnanengelen@poligon.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jasc@poligon.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Journal Of Agritech Science (JASc)
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 25492241     EISSN : 2614042x     DOI : -
Journal of Agritech Science (JASc) adalah jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang rekayasa dan teknologi pengolahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 101 Documents
VARIASI KONSENTRASI STARTER Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus TERHADAP KARAKTERISTIK YOGHURT JAGUNG PULUT Syaiful Umela
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.131

Abstract

Jagung pulut, jagung ketan (Waxy Corn),(Zea mays ceratina) merupakan salah satu jenisjagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Di beberapa negara maju, sepertiJepang jagung ini telah dimanfaatkan sebagai sumber amilopektin yang digunakan dalamproduk makanan, tekstil, lem, dan industri kertas. Gorontalo adalah salah satu daerah yangbanyak membudidayakan jagung pulut, dan dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahanmakanan dalam mendukung ketahanan pangan. Produk yoghurt jagung merupakan variasidari produk yoghurt yang telah ada. Yoghurt susu jagung dibuat dengan bahan baku nabatiyaitu susu jagung, dan dicampur dengan susu skim sebagai sumber protein, serta bakteri asamlaktat. Pembuatan yoghurt tersebut merupakan usaha dalam rangka diversifikasi panganfungsional. Pemanfaatan susu jagung untuk pembuatan yoghurt akan dapat meningkatkannilai ekonomis jagung itu sendiri. Selama ini jagung hanya diolah menjadi makanantradisional dan makanan ternak, oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan nilaitambah dari jagung pulut adalah dengan mengolah menjadi minuman probiotik yaitu dalambentuk bahan olahan berupa yoghurt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristikdan mutu yoghurt jagung pulut dengan variasi penggunaan starter. Manfaat lanjut daripenelitian ini akan meningkatkan nilai fungsional jagung pulut dan menjadi bahan informasikepada masyarakat tentang pengolahan dan pemanfataan jagung pulut menjadi bahanminuman probiotik berupa yoghurt dalam industri pangan. Berdasarkan penelitian diperolehkesimpulan,bahwa rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, aroma, warna, dan teksturberkisar 3,3 – 4.0% atau agak suka sampai suka. Dimana perlakuan terbaik adalah A3, yaitukomposisi susu jagung 500 ml dan penggunaan starter 5 % dengan perolehan kadar proteindan kadar asam laktat sesuai rekomendasi SNI.
KARAKTERISTIK KEKERASAN DAN KELENGKETAN PADA PEMBUATAN MI SAGU BASAH Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.132

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kekerasan dan kelengketan padapembuatan mi sagu basah. Uji yang dilakukan adalah pengujian TPA (Texture ProfileAnalyzer) pada kekerasan dan kelengketan mi sagu dengan menggunakan teksturanaliser HD-Plus. Penelitian ini menggunakan beberapa perlakuan binder (30%,50%, 70%, 90%) yang dicampurkan ke dalam pati sagu 200g sehingga membentukadonan yang kalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan binder 50%memiliki karakteristik kekerasan dan kelengketan yang paling baik dibandingkanbinder (pati gelatinisasi 30%, 70%, dan 90%).
KANDUNGAN PH, TOTAL ASAM TERTITRASI, PADATAN TERLARUT DAN VITAMIN C PADA BEBERAPA KOMODITAS HORTIKULTURA (pH Content, Total Acidified Acid, Dissolved Solids and Vitamin C in Some Horticultural Commodities) Ika Okhtora Angelia
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.133

Abstract

Buah dan sayuran merupakan sumber komoditas hortikultura yang potensial dan banyakmengandung nutrisi terutama vitamin sehingga sangat baik jika dikonsumsi setiap haridan mudah didapat, murah dan murah serta sumber vitamin dan mineral. Selain menjadisumber vitamin, buah-buahan juga mengandung mineral, serat dan pada jenis buahtertentu juga menghasilkan cukup banyak energi. Berdasarkan hasil penelitian diperolehrata-rata pH dari masing-masing sampel adalah pepaya 6.1247, wortel 8.0715, tomat4.6425, nanas 4.7557. Berdasarkan hasil penelitian, masing-masing sampelmenunjukkan total padatan terlarut terlarut, padatan terlarut dalam pepaya 2223, wortel2.9325, tomat 3.125 dan nanas 9.52. Berdasarkan hasil penelitian nilai kandunganvitamin C pada setiap sampel adalah pepaya 9.0728, wortel 23.4915, tomat 17.8015,dan nanas 14.379. Perbedaan hasil untuk masing-masing sampel dapat dipengaruhi oleh:perbedaan jumlah asam organik pada setiap sayuran dan buah
ANALISA KUALITAS NUGGET IKAN TUNA (Thunnus sp.) SELAMA PENYIMPANAN BEKU (Quality Analysis Of Tuna Fish Nugget (Thunnus sp.) During Frozen Storage) Wila Rumina Nento; Putri Sapira Ibrahim
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.944 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.134

Abstract

Ikan tuna dalam bentuk ikan segar memiliki masa simpan yang pendek. Daging dariikan tuna dapat diolah menjadi produk fish nugget yang juga dapat memperpanjang umursimpan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas nugget ikan tuna selamapenyimpanan beku. Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali ulangan dengan perlakuanwaktu penyimpanan 0 hari (kontrol), 3 hari (N1), 6 hari (N2), 9 hari (N3) dalam suhu beku -4oC. Sampel kemudian dianalisis secara kimia, yakni kadar air, kadar protein, dan kadarlemak. Dari hasil penelitian yang dilakukan hasil kadar air, kadar protein, dan kadar lemakuntuk sampel kontrol (tanpa pembekuan) berturut-turut adalah 48,23%; 26,49%; 18,00%.Untuk sampel N1 (3 hari) didapat hasil analisa kadar air, kadar protein, dan kadar lemakberturut-turut 45,57%; 23,41%; 15,03%. Untuk sampel N2 (6 hari) didapat hasil analisakadar air, kadar protein, dan kadar lemak berturut-turut 43,47%; 20,24%; 13,01%. Untuksampel N3 (penyimpanan 9 hari) didapat hasil analisa kadar air, kadar protein, dan kadarlemak berturut-turut 42,78%; 17,16%; 10,98%.
KAJIAN ANALISIS PENDAPATAN INTEGRASI TANAMAN-TERNAK DENGAN KOMODITAS SAPI POTONG, JAGUNG DAN PADI DI KECAMATAN BOLIYOHUTO, KABUPATEN GORONTALO (Study on Income Analysis of Integrated Farming With Commodities of Beef Cattle, Maize and Rice in Boliyohuto Su Amirudin A
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.135

Abstract

Salah satu usaha sistem pertanian terpadu yaitu sistem integrasi tanaman ternak. Sistem integrasitanaman semusim- ternak sapi potong sebagai salah satu upayah untuk meningkatkan produksisapi potong yang merupakan penyumbang daging terbesar terhadap produksi daging nasionalsehingga usaha ternak ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha yang menguntungkandan meningkatkan pendapatan peternak. Masyarakat di Kecamatan Boliyohuto, KabupatenGorontalo telah lama melakukan sistem integrasi antara tanaman semusim dengan ternak sapipotong (Integrated Farming System). Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah masyarakatmasih menganggap usaha sapi potong yang mereka jalankan sebagai usaha sampingan karenakehidupan masyarakat umumnya masih bertumpu pada usaha pertanian terutama tanamansemusim sebagai usaha pokoknya padahal sapi potong memberikan sumbagan yang besar dalampendapatannya. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dilakukan penelitian tentang “ KajianAnalisis pendapatan Integrasi Tanaman-Ternak dengan Komoditas Sapi Potong, Jagung dan padidi Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo”. Penelitian ini lakukan untuk mengetahuibesarnya pendapatan dari sistem integrasi tanaman semusim-sapi potong serta untuk mengetahuiapakah usaha tani tanaman semusim merupakan usaha pokok dan usaha ternak sapi potongmerupakan usaha sampingan atau sebaliknya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November2016 sampai Februari 2017 di Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian iniadalah jenis penelitian deskriptif. Analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptifdengan menggunakan rumus pendapatan Pd = TR-TC dan rumus kontribusi yaitu selisih antarausaha ternak sapi potong dengan total pendapatan usaha tani dikali dengan 100%. HasilPenelitian menunjukkan bahwa Penerimaan pada usaha ternak sapi potong yang terbesar padaskala luas lahan < 1,00 Ha sebesar Rp. 111.733.334/tahun dan terkecil pada skala luas lahan >1,50 sebesar Rp. 51.166.500/tahun. Sedangkan Penerimaan pada tanaman semusim yangmemiliki penerimaan terbesar yaitu pada skala luas lahan 1,50 Ha sebesar Rp. 77.720.00/tahundan penerimaan terkecil pada skala luas lahan < 1,00 Ha sebesar Rp. 20.000.000/tahun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARAKTERISTIK FISIK BIJI JAGUNG (Zea mays) VARIETAS HIBRIDA DAN KOMPOSIT”. (The Factor of Affecting Physical Characteristics of Maize Seeds (Zea mays) Hybrid and Composite Varieties) Syamsinar Rahmia
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 1 No 2 (2017): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.517 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v1i2.136

Abstract

Umumnya produk pertanian bersifat mudah rusak disebabkan kandungan air dalam bahanpangan. Dalam upaya pengembangan teknologi di bidang pertanian dibutuhkan informasitentang karakteristik bahan baku meliputi sifat fisik dan mekanik bahan sehingga dapatdisusun kriteria mutu produk pertanian yang akan dihasilkan maupun teknik dan prosespengolahannnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhikarakteristik fisik biji jagung berdasarkan varietas, kadar air, dimensi biji, dan kerapatan bijijagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas jagung (V), kadar air biji (ka), dimensitebal biji (DT), dimensi lebar bawah biji (DLB), kerapatan biji searah (KS), dan kerapatan bijitegak lurus (KTL) berpengaruh terhadap karakteristik sifat fisik biji jagung.
PEMANFAATAN TEPUNG UBI KAYU (Manihot Utilisima) SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN BISKUIT SATRIA WATI PADE; HAPSA AKUBA
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.172

Abstract

Biskuit merupakan salah satu jenis kue kering dengan bahan baku utama adalah tepung terigu. Tepung terigu terbuat dari gandum. Gandum merupakan salah satu komoditi import yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. untuk mengurangi import gandum yang terus meningkat maka diperlukan adanya alternatif bahan pangan lokal sebagai sumber karbohidrat pengganti tepung terigu di masa yang akan datang. Salah satunya bahan hasil pertanian yang dapat diolah menjadi salah satu sumber karbohidrat yaitu ubi kayu. Berdasarkan data BPS (2018) produksi ubi kayu pada tahun 2015 mencapai 21.801.415. ton. Ubi kayu memiliki beberapa keunggulan, diantarnya adalah kadar gizi makro (kecuali protein) dan mikro tinggi, kadar glikemik dalam darah rendah, kadar serat pangan larut tinggi, dalam usus dan lambung berpotensi menjadi prebiotik. Ubi kayu sebagai sumber energi yang kaya akan karbohidrat dapat diolah menjadi tepung. Menurut Ginting (2002), tepung ubi kayu (cassava) dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran, yaitu campuran antara tepung terigu dengan tepung ubi kayu (cassava), karena tepung ubi kayu mempunyai warna, tekstur, dan aroma yang menyerupai tepung terigu. ubi kayu itu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan dapat digunakan untuk menunjang diversifikasi pangan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas lima perlakuan yaitu perlakuan A= 0% : 100% , B= 30% : 70%, C= 70% : 30%, D= 100% : 0%, E= 50% : 50%, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati meliputi : uji organoleptik yang terdiri dari uji rasa, aroma, warna dan tekstur, kadar air, kadar abu dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan terhadap rasa berkisar antara 3,8-4,25, aroma berkisar antara 3,55-4,1, warna berkisar antara 3,4-4,25, tekstur bekisar antara 3,15-4,1, rata-rata kadar air berkisar 3,98-5,09, kadar abu berkisar 1,38 - 2,21% dan kadar protein berkisar 2,55-7,66%.
ANALISIS KEKERASAN, KADAR AIR, WARNA DAN SIFAT SENSORI PADA PEMBUATAN KERIPIK DAUN KELOR Adnan Engelen
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.173

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kekerasan, kadar air, warna dan tingkat penerimaan panelis pada pembuatan keripik daun kelor. Uji yang dilakukan adalah pengujian TPA (Texture Profile Analyzer) pada kekerasan dan kelengketan dan uji kadar air menggunakan metode gravimetri pada keripik daun kelor. Penelitian ini menggunakan beberapa perlakuan antara lain A1 (25g daun kelor : 400g tepung beras), A2 (75g daun kelor : 350g tepung beras), A3 (100g daun kelor : 300g tepung beras). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan A1, A2 dan A3 memiliki nilai berturut-turut 10682 gf, 300068,0 gf, dan 5262,0 gf. Produk keripik daun kelor yang terbaik dari segi organoleptik adalah perlakuan A1 (25g daun kelor : 400g tepung beras).
UJI KARAKTERISTIK KOPI NON KAFEIN DARI BIJI PEPAYA DENGAN VARIASI LAMA PENYINARAN Ika Okhtora Angelia
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.174

Abstract

Minuman kopi biasanya berasal dari biji kopi pilihan yang memiliki kandungan antioksidan lebih besar dibandingkan teh hitam. Selain kandungan antioksidan, minuman dari biji kopi mengandung sumber kafein yang sangat tinggi. Pembuatan kopi dari bahan dasar biji pepaya diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat tentang kandungan kafein pada biji kopi, sehingga masyarakat bisa mengetahui yang mana proses penyangraian kopi biji pepaya yang berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi lama penyangraian terbaik terhadap karakteristik mutu kopi biji pepaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang paling disukai antara semua perlakuan adalah perlakuan A3 (lama penyangraian 80 menit). Adapun hasil analisa sifat kimia kopi bubuk biji pepaya pada perlakuan A1 yaitu; kadar air 4,11%, kadar abu 8,75%, total mikroba 135,33 koloni/gram, dan total padatan tidak larut air 35,39%. Untuk perlakuan A2 yaitu; kadar air 2,86%, kadar abu 8,15%, total mikroba 94 koloni/gram, dan total padatan tidak larut air 17,96%. Perlakuan A3 yaitu; kadar air 2,39%, kadar abu 7,41%, total mikroba 1,33 koloni/gram, dan total padatan tidak larut air 8,25%. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, rata-rata kandungan gizi kopi bubuk biji pepaya pada perlakuan yang disukai adalah kadar air 2,39%, kadar abu 7,41%, kadar total padatan tidak larut air 8,25%, dan total mikroba 1,33 koloni/gram. Kadar air, abu dan total mikroba sudah memenuhi syarat mutu kopi sangrai berdasarkan SNI tetapi kadar total padatan tidak larut air tidak memenuhi syarat mutu kopi sangrai berdasarkan SNI.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CAISIN (Brassica jencea L.) DENGAN PERLAKUAN JARAK TANAM Irmawati Irmawati
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.175

Abstract

Caisin adalah tanaman sayuran yang banyak mengandung gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Caisin dapat hidup diiklim sup-topis dan mampu beradaptasi dengan iklim tropis. Potensi hasil caisin sangat tinggi namun harus dimbangi dengan teknik budidaya yang baik, salah satunya adalah dengan penggunaan jarak tanam tepat untuk pertumbuhan dan produksi caisim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman caisim (Brassica juncea L.). Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan terhitung dari bulan Mei sampai Juni 2018. Bertempat di Desa Batu Keramat Kecamatan Paguyaman Kabupaten Bualemo Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empta perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jarak tanam 20 cm x 30 cm memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman caisim

Page 2 of 11 | Total Record : 101