cover
Contact Name
Ir. Farida Ariyani, M.Sc
Contact Email
jurnal.ppbkp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ppbkp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
ISSN : 19079133     EISSN : 24069264     DOI : -
JPBKP is a scientific resulted from research activities on marine and fisheries product processing, food safety, product development, process mechanization, and biotechnology. Published by Research Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology, Ministry of Marine Affairs and Fisheries twice a year periodically in Indonesian language.
Arjuna Subject : -
Articles 372 Documents
Cover Belakang JPBKP Vol. 12 No. 2 Tahun 2017 JPBKP JPBKP
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v12i2.508

Abstract

EFEKTIVITAS DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA PRODUK JAMBAL PATIN (Pangasius hypopthalmus) Farida Ariyani; Nova Susanti Saputri; Liliek Nurhidayati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i2.449

Abstract

Produk perikanan yang berlemak tinggi seperti jambal patin sangat rentan mengalami kemunduran mutu karena oksidasi. Daun cincau hijau dikenal mengandung senyawa antioksidan alami. Untuk menghambat kemunduran mutu ikan karena oksidasi, serangkaian percobaan menggunakan ekstrak daun cincau hijau dilakukan dengan merendam patin asin dalam ekstrak daun cincau hijau pada konsentrasi 0%; 0,5%; 1,0%; dan 1,5% selama 30 menit sebelum pengeringan. Sebagai kontrol positif digunakan perendaman dalam Butylated Hydroxy Toluene (BHT) pada konsentrasi 0,1%, sedangkan untuk kontrol negatif digunakan patin asin tanpa penambahan ekstrak daun cincau hijau. Pengukuran bilangan Thiobarbituric acid (FBA), produk berfluoresen (fluorescent products), dan penilaian organoleptik dilakukan selama penyimpanan pada suhu kamar, sedangkan pengukuran profil asam lemak tidak jenuh dilakukan pada jambal patin sebelum penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling efektif dalam memperlambat proses oksidasi dan dapat diterima panelis adalah perendaman patin asin dalam ekstrak cincau hijau pada konsentrasi 0,5% selama 30 menit dengan nilai TBA 2,0-2,9 µmol/kg ikan, produk berfluoresen 0,21-0,24 µg/g ikan, dan asam lemak tidak jenuh 5,6%.
Cover Belakang JPBKP Vol 11 no 1 erki Back
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v11i1.327

Abstract

Karakterisasi Biokimia Lektin Makroalga Sargassum polycystum dan Turbinaria ornata Nurrahmi Dewi Fajarningsih; Naomi Intaqta; Danar Praseptiangga; Choiroel Anam; Ekowati Chasanah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v13i2.562

Abstract

AbstrakKemampuan lektin untuk mengikat karbohidrat secara spesifik dan reversible dapat dikembangkan dalam berbagai aplikasi, misalnya sebagai reagen histokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari spesifisitas pengikatan lektin makroalga Sargassum polycystum dan Turbinaria ornata pada berbagai jenis karbohidrat, stabilitas aktivitas hemaglutinasi lektin pada berbagai rentang suhu dan pH, serta pengaruh kation divalen pada aktivitasnya. Uji penghambatan hemaglutinasi secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk mempelajari spesifisitas pengikatan lektin terhadap 20 jenis gula dan glikoprotein. Untuk melihat stabilitas aktivitasnya, lektin S. polycystum dan T. ornata diberi perlakuan pemanasan pada rentang suhu 30-100 oC, perlakuan pH 3-10 dan perlakuan kation divalen MgCl2 dan CaCl2 kemudian diuji aktivtitas hemagglutinasinya. Ekstrak kaya lektin S. polycystum dan T. ornata mampu mengenali dan mengikat 8 glikoprotein secara kualititatif, yaitu fetuin (Fe), asialo Fe (aFe), thyroglobulin from bovine (BTG), asialo BTG, thyroglobulin from porcine (PTG), asialo PTG (aPTG), asialo mucin from bovine submaxillary glands (aBSM), dan asialo transferrin (aTf), namun tidak mempunyai afinitas terhadap gula sederhana. Lektin S. polycystum memiliki spesifisitas pengikatan terbaik terhadap aFe dan transferrin (Minimum Inhibitory Concentration/MIC 250 µg/ml), sementara Lektin T. ornata memiliki spesifisitas pengikatan terbaik terhadap aPTG (MIC 31.25 µg/ml), PTG (MIC 125 µg/ml), dan BTG (MIC 250 µg/ml). Aktivitas hemaglutinasi lektin S. polycystum stabil pada suhu 30-80 oC dan suasana netral hingga basa (pH 7-10), namun kurang stabil pada suasana asam (pH 3-6). Aktivitas lektin T. ornata relatif tidak stabil pada suhu 40-100 oC, sedikit menurun pada pH sangat asam, namun stabil pada rentang pH 5-10. Keberadaan kation divalent Ca2+ dan Mg2+ sedikit menurunkan aktivitas lektin S. polycystum dan T. ornata. Biochemical Characterisation of Lectin Derived from Sargassum polycystum and  Turbinaria ornata MacroalgaeAbstractThe ability of lectins to specifically and reversibly bind carbohydrates is an important characteristics for its various applications. This research aims to study the binding specificity of Sargassum polycystum and Turbinaria ornata lectin rich extracts to various types of carbohydrates, the stability of both lectins hemagglutination activities at various temperatures and pH, and the effects of divalent cations on the lectin activities. The lectin binding specificity was studied through qualitative and quantitative hemagglutination inhibition studies. To study their activity stability, both lectins were treated at 30 to 100 oC, treated with various pH buffers (pH 3-10), treated with MgCl2 and CaCl2 followed with hemagglutination assay. Both lectins bound 8 glycoproteins tested, i.e. fetuin (Fe), asialo Fe (aFe), thyroglobulin from bovine (BTG), asialo BTG, thyroglobulin from porcine (PTG), asialo PTG (aPTG), asialo mucin from bovine submaxillary glands (aBSM), and asialo transferrin (aTf) but did not have any affinity to the simple sugars. The S. polycystum lectin bound to aFe and transferrin (MIC 250 µg/ml). Meanwhile, the T. Ornata lectin specifically bound to aPTG (MIC 31.25 µg/ml), PTG (MIC 125 µg/ml), and BTG (MIC 250 µg/ml). The hemagglutination activity of S. polycystum lectin was stable at 30-80 oC and in neutral to alkaline conditions (pH 7-10), but less stable in acidic conditions (pH 3-6). The T. ornata lectin activity was relatively unstable at 40-100 oC, slightly decreased at a very acidic pH, butwas stable in a pH range of 5-10. The presence of Ca2+ and Mg2+ divalent cations slightly decreased the lectins activities.
Preface JPBKP Vol. 11 No. 2 Preface Preface
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v11i2.339

Abstract

Pengaruh Pemberian k-Karagenan dan i-Karagenan terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Hiperglikemia Thamrin Wikanta; Rahma Damayanti; Lestari Rahayu
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i2.18

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang pengaruh pemberian κ-karagenan dan ί-karagenan terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang mengalami kerusakan pankreas akibat induksi aloksan monohidrat telah dilaksanakan. Dibuat 6 kelompok perlakuan hewan percobaan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok I kontrol normal (tanpa perlakuan), kelompok II (kontrol negatif) diberikan air suling (1 mL/200 g bobot badan), kelompok III (kontrol positif) diberikan injeksi insulin (0,756 UI/200 g bobot badan), kelompok IV (kontrol positif) diberikan suspensi klorpropamida (2,52 mg/200 g bobot badan), kelompok V diberikan κ-karagenan (0,01 g/200 g bobot badan), kelompok VI diberikan ί-karagenan (0,01 g/200 g bobot badan). Kelompok I, II, IV, V, dan VI, diberikan secara oral, sedangkan kelompok III diberikan secara subkutan. Hasil riset menunjukkan bahwa к-karagenan dan ί-karagenan dapat menurunkan kadar glukosa darah selama 15 hari pemberian pada tikus diabetes. Pemberian κ-karagenan dosis 0,01 g/200 g bobot badan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 37,55% dan pemberian ί-karagenan dosis 0,01 g/200 g bobot badan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 42,87%.
Mutu Sap Liquid Rumput Laut Sargassum yang Diekstrak Menggunakan Kalium Hidroksida sebagai Bahan Pupuk Jamal Basmal; Rinta Kusumawati; Bagus Sediadi Bandol Utomo
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i2.365

Abstract

 Penelitian ekstraksi sap dari rumput laut Sargassum telah dilakukan dengan menggunakan larutan KOH. Sebelum dilakukan perlakuan Sargassum direndam dalam HCl 1% selama 2 jam, dicuci dengan air tawar dan ditiriskan. Larutan KOH yang digunakan dalam proses hidrolisa adalah 0,34; 1,02; dan 1,7% dengan rasio Sargassum berbanding larutan KOH 1 : 10. Proses ekstraksi dilakukan pada suhu kamar selama satu malam. Selanjutnya sap disaring dan dipisahkan dari padatan. Hasil perlakuan menunjukkan bahwa konsentrasi KOH berpengaruh terhadap nilai pH, kekentalan, hormon pertumbuhan, unsur hara N, P, dan K. Peningkatan konsentrasi KOH telah menurunkan nilai kekentalan sap, kadar hormon pertumbuhan, unsur hara N dan P kecuali K dan nilai pH. Hasil terbaik ditinjau dari hormon pertumbuhan ditemukan pada perlakuan  K34 dengan nilai kandungan hormon pertumbuhan auksin sebesar 127,48 ppm, giberrelin 131,11 ppm, sitokinin-kinetin 68,77 ppm, dan sitokinin-zeatin 82,41 ppm, unsur hara makro K sebesar 345,29 mg/100 g, nitrogen (N) sebesar 0,78%, fosfor (P) sebesar 55,39 mg/100 ml, nilai kekentalan 11,5 cPs dan nilai pH 7.
Determinasi Konsentrasi Saksitoksin pada Kerang Hijau dari Pasar Di Sekitar Teluk Jakarta serta Bagan Di Teluk Lampung dan Teluk Panimbang Haryoto Kusnoputranto; Setyo Moersidik; Murdahayu Makmur; Dwiyitno Dwiyitno
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v8i2.42

Abstract

Telah dilakukan determinasi konsentrasi saksitoksin (STX) dari 9 sampel kerang hijau yang dikumpulkan dari beberapa pasar di Jakarta (Cilincing, Dadap dan Muara Karang), Teluk Lampung dan Teluk Panimbang. Penentuan konsentrasi saksitoksin dilakukan dengan menggunakan detektor fluoresensi HPLC. Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa konsentrasi saksitoksin pada sampel kerang Pasar Cilincing berkisar antara 6,9165–17,3387 µg STXeq. per 100 g daging kerang, Pasar Dadap berkisar antara 7,7466–11,7575 µg STXeq. per 100 g, Pasar Muara Karang sebesar  4,9280 µg STXeq. per 100 g, Teluk Lampung sekitar 7,2946 µg STXeq. per 100 g dan Teluk Panimbang sekitar  6,3876 µg STXeq. per 100 g. Mengacu SNI 3460.1:2009 tentang Spesifikasi Daging Kerang Beku, konsentrasi saksitoksin dalam kerang hijau di daerah tersebut masih di bawah ambang yang diperbolehkan yaitu 80 µg STXeq. per 100 g daging kerang.
Cover Belakang JPBKP Vol. No. 12 No. 1 Cover Belakang
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v12i1.382

Abstract

Kajian Awal Bioaktivitas Ekstrak Etanol dan Fraksinya dari Spons Callyspongia sp. terhadap Sel Lestari Tumor HeLa Thamrin Wikanta; Dewi Gusmita; Lestari Rahayu; Endar Marraskuranto
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v7i1.64

Abstract

Telah dilakukan kajian awal tentang potensi bioaktivitas ekstrak etanol dari spons Callyspongia sp. dan fraksinya terhadap sel lestari tumor HeLa. Spons dimaserasi dalam etanol, kemudian ekstrak diuji toksisitasnya tehadap Artemia salina menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil uji memberikan nilai LC50 sebesar 3,30 μg/mL. Selanjutnya ekstrak diuji sitotoksisitasnya terhadap sel lestari tumor HeLa dengan metoda MTT (3-(4,5-dimetiltiazolil-2)-2,5-difenil tetrazolium bromida), dan memberikan nilai IC50 sebesar 30,71 μg/mL. Ekstrak etanol lalu difraksinasi dengan pelarut heksan (non polar), etil asetat (semi polar), dan n-butanol (semi polar). Tiap ekstrak fraksi diuji sitotoksisitasnya terhadap sel lestari tumor HeLa. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki nilai sitotoksisitas (IC50=6,06 μg/mL) paling tinggi terhadap sel lestari HeLa dibandingkan dengan fraksi heksan (IC50=50,06 μg/mL) dan fraksi nbutanol (IC50=43,75 μg/mL).

Page 1 of 38 | Total Record : 372


Filter by Year

2003 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Juni 2023 Vol 17, No 2 (2022): Desember 2022 Vol 17, No 1 (2022): Juni 2022 Vol 16, No 2 (2021): Desember 2021 Vol 16, No 1 (2021): Juni 2021 Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020 Vol 15, No 1 (2020): Juni 2020 Vol 14, No 2 (2019): Desember 2019 Vol 14, No 1 (2019): Juni 2019 Vol 14, No 1 (2019): Juni 2019 Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 13, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 12, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 12, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016 Vol 11, No 1 (2016): Juni 2016 Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 9, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 8, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 8, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 8, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 7, No 1 (2012): Juni 2012 Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 5, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 5, No 1 (2010): Juni 2010 Vol 5, No 1 (2010): Juni 2010 Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009 Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009 Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009 Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009 Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008 Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008 Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007 Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007 Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006 Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006 Vol 1, No 1 (2006): Juni 2006 Vol 1, No 1 (2006): Juni 2006 Vol 11, No 4 (2005): JPPI Ed Pascapanen Vol 11, No 4 (2005): JPPI Ed Pascapanen Vol 10, No 3 (2004): JPPI ed pasca panen Vol 10, No 3 (2004): JPPI ed pasca panen Vol 9, No 5 (2003): JPPI ed pasca panen Vol 9, No 5 (2003): JPPI ed pasca panen More Issue