cover
Contact Name
Dr. Ir. Setyo Leksono, M.T.
Contact Email
setyo.leksono@bppt.go.id
Phone
+62315947849
Journal Mail Official
jurnal.wave@bppt.go.id
Editorial Address
Jl. Hidrodinamika BPPT, Komplek ITS, Sukolilo, Surabaya 60112
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim
ISSN : 1978886X     EISSN : 2614641X     DOI : http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave
Core Subject : Science,
Merupakan jurnal ilmiah nasional yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian, hasil pengkajian maupun hasil penerapan teknologi bagi para perekayasa, peneliti, dosen maupun mahasiswa di bidang teknologi kemaritiman pada umumnya. Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.
Articles 388 Documents
PENGARUH KONFIGURASI SUDUT SEBAR DAN PANJANG TALI TERHADAP KINERJA SISTEM TAMBAT KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH Arief Syarifuddin; Erdina Arianti; Rosi Dwi Yulfani; Fariz Maulana Noor; Anauta Lungiding Angga Risdianto; M Mustain
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i2.5090

Abstract

Kinerja sistem tambat Kapal Isap Produksi (KIP) timah sangat dipengaruhi oleh tension dari tali tambat dan offset yang dialami oleh struktur. Analisis pada sistem tambat untuk penelitian ini dilakukan dengan variasi sudut sebar tali tambat (30°, 45°, dan 60°) dan variasi panjang tali yaitu dengan diperpendek 0.2 m dan diperpanjang 0.2 m. Hasil yang diperoleh dari analisis yang dilakukan adalah respon gerak dari KIP timah dalam gerakan vertikal dan horizontal sudah cukup bagus. Variasi sudut sebar tali 30° menghasilkan tension maksimum paling baik, dengan tension maksimum sebesar 451.35 kN akibat arah pembebanan 90° di fairlead. Pada variasi panjang tali, adanya penambahan panjang 0.2 m, sudut sebar 30°, arah pembebanan 90° di fairlead merupakan yang terbaik dengan tension maksimum sebesar 449.30 kN. Tension maksimum yang dihasilkan masih dalam batas yang diijinkan API RP 2SK. Offset maksimum yang dihasilkan juga masih dalam batas aman yang diijinkan oleh API RP 16Q, dengan offset sumbu-x terbesar 0.228 m akibat arah pembebanan 135° dan sumbu-y sebesar 0.566 m akibat arah pembebanan 90°.
Pengukuran Kesiapan Teknologi untuk Pembangunan Kapal Kontainer 100 TEUs dengan Sistem Modular di PT PAL Indonesia Noor Virliantarto; Buana Ma'ruf; I Ketut Suastika
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2054

Abstract

Industri galangan kapal Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar jika ditinjau dari kebutuhan kapal dari dalam negeri, termasuk banyaknya jumlah kebutuhan kapal kontainer 100 TEUs dalam waktu dekat. Untuk memenuhi kebutuhan sekaligus meningkatkan daya saing industri galangan kapal Indonesia di mata dunia dibutuhkan pengembangan teknologi produksi kapal. Banyaknya kebutuhan kapal kontainer 100 TEUs memungkinkan untuk dibangun secara masal dengan sistem modular, dimana teknologi modular adalah implementasi dari teknologi PWBS yang telah diterapkan banyak galangan. PT. PAL Indonesia telah menerapkan teknologi modular, akan tetapi untuk pembangunan kapal PKR (Perusak Kawal Rudal). Oleh karena itu, pada makalah ini dilakukan pengukuran kesiapan teknologi PT. PAL Indonesia dengan metode pengukuran model teknometrik untuk pembangunan kapal kontainer secara masal dengan sistem modular, di mana teknometrik membagi empat komponen teknologi yang terdiri dari technoware, humanware, inforwar, dan orgaware. Hasil dari pengukuran tersebut memberikan rekomendasi pengembangan galangan kapal, antara lain pemanfaatan lahan sebagai buffer area, melakukan transfer of technology pada SDM, mengintegrasikan sistem informasi, dan membentuk badan penelitian dan pengembangan.
Kajian Penerapan Aturan Klasifikasi Pada Laminasi Struktur Konstruksi Lambung Kapal Ikan Fiberglass 3 GT Ismail Marzuki; Achmad Zubaydi; Buana Ma'ruf
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2055

Abstract

Material fiberglass masih menjadi alternatif dalam pembuatan kapal di Indonesia, hal ini terlihat dari banyaknya kapal ikan berbahan fiberglass pesanan KKP pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjaun sejauh mana penerapan aturan klasisfikasi pada proses produksi pembangunan kapal ikan 3 GT dengan melakukan pengujian kuat tarik dan kuat tekuk terhadap spesimen laminasi kapal ikan FRP 3 GT yang diambil dari dua galangan yang sedang membangun kapal ikan pesanan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2016, dimana proses pembangunannya mengacu pada persyaratan pengujian dalam Biro Klasikasi Indonesia (BKI) tahun 2015, yang memakai International Standard (ISO) 527-4 (1997) untuk uji tarik, dan ISO 14125 (1998) untuk uji bending. Spesimen yang akan di uji masing-masing diambil dari bagian lunas (keel), alas (bottom) dan sisi (side). Secara keseluruhan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dari laminasi struktur konstruksi yang pada penerapanya tidak memenuhi dari aturan klasifiaksi dan juga memeberikan alterbatif susunan laminasi optimal untuk diterapkan dalam pembangunan kapal ikan 3 GT berbahan fiberglass. Penelitian ini juga nantinya dapat berkonstribusi dalam penyususnan standarisasi untuk kapal-kapal fiber berukuran kecil.
Analysis Of Non Value Added Activity On Ship Production Process Approach Concept Of Value Stream Mapping Case Study At PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya An Apriyani Tebiary; I Ketut Suastika; Buana Ma'ruf
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2056

Abstract

Competition of shipyard industry market in this globalization era encourages companies to realize the importance of improving the effectiveness and efficiency so that, able to compete in terms of quality, cost and on time delivery. Production effectiveness is one effort that must be achieved by a shipbuilding industry to survive amid the competition in seizing market share. Production effectiveness is done with the aim of producing economically, continuously and on time to the customer, so that the company's survival can be guaranteed. This study aims to identify the activities that are classified as waste in the process of ship building at PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya so as to minimize production time in shipyard industry. The results showed the effectiveness of PT. DUMAS currently reaches 84.96%. In the process of improvement with the application of value stream mapping effectiveness value reached 92%. The conclusion of this research is a value stream mapping method can be applied measuring instrument and can describe the flow of production process in shipyard so that can explain in detail activity that give value added or non value added activity.
Sandwich Panel Manufacturing Method In Form of Test Specimens For Ship Construction Edy Utomo; Achmad Zubaydi; Agung Budipriyanto
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2194

Abstract

Sandwich panel as a composite materials require special method of manufacture, to produce the best of physical condition. This study give the manufacturing process of sandwich panel for the purpose of testing the strength of material. Sandwich panel created with molding method for simplify the process of work and can be repeated if a failure occurs. Saveral failures occur in creating process until preparation specimen process that are influenced by saveral things, such as damage caused by the temperature of the sun, difference in viscosity between the layers of the conditions faceplate (smooth and rough), and the method of cutting the sandwich panel which requires cutting methods at low temperatures and does not produce the high vibration to avoid damage to the material before material strength test were performed.
Desain Propeller Kapal Selam 29 meter Dengan Menggunakan Propeller B-Series Cahya Kusuma; I Made Ariana
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2232

Abstract

Kapal selam mini 29 meter dengan diameter  hull 3 meter dan displacement 130T sangat cocok untuk perairan Indonesia barat yang dangkal karena memiliki beberapa kelebihan. Perhitungan powering terutama tahanan kapal dilakukan dengan menggunakan metode MIT dan metode kapal pembanding untuk mendapatkan koefisien Admiral. Berdasar dari hasil perhitungan kedua metode tersebut dilakukan perancangan propeller. Propeller didesain dengan menggunakan Propeller B series. Penggunaan propeller B-series lebih disebabkan karena kelengkapan data dan informasi performa serie tersebut bila dibandingkan dengan seri propeller lainnya.  Dari analisa kebutuhan thrust dan ketersediaan daya mesin, maka propeller B5-60 ternyata layak dipakai sebagai propulsor kapal selam mini 29 m.
Implementation Forms Of Integration Strategy For Development Of Shipyard Industry In Surabaya And Surrounding Ishak Bawias; Achmad Zubaydi; Buana Ma'ruf
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 1 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i1.2258

Abstract

One of the successes of the Philippines and Vietnam in developing the shipbuilding industry is by applying integration strategies within the  shipbuilding industry, so that synergy between docks and supporters is optimized and create sustainable competitiveness. Therefore, this research is aimed at developing shipyard industry in Surabaya and its surroundings, through analysis of business competitiveness with the implementation of integration strategies. The form of strategy implementation from several previous studies was continued through questionnaires (based on Likert Scale) to 31 respondents of top management of a number of shipyard and supporting industries, as well as related institutions. The result, then analyzed by using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), so that obtained some form of synergy and potential synergy pattern done in shipbuilding industry development.
Kajian Waktu Evakuasi Dengan Metode Simplified Pada Kapal Perintis Kusnindar Priohutomo; Budi Rolly
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v11i2.2522

Abstract

Salah satu penyebab besarnya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan kapal di jalur pelayaran adalah dikarenakan kurangnya informasi mengenai jalur atau rute evakuasi yang harus dilalui penumpang bila terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu kajian mengenai jalur evakuasi utama didalam sebua kapal saat terjadinya kecelakaan perlu dilakukan dengan cermat. Terutama untuk kapal yang mengangkut banyak penumpang seperti kapal perintis. Pada paper ini akan dibahas mengenai kajian waktu evakuasi penumpang di kapal dengan metode simplified berdasarkan ketetapan dari IMO. Agar dapat mengetahui apakah waktu yang diperlukan penumpang untuk keluar dari kapal sudah memenuhi standart dari IMO. Beberapa parameter dibuat tetap seperti kecepatan orang berjalan yaitu 0.8 m/s. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, waktu evakuasi seluruh penumpang pada kapal perintis masih dibawah standart dari IMO yaitu sekitar 56 menit 22 detik. Dimana titik kritis terdapat pada main deck dan titik kepadatan terdapat pada corridor di lantai tiga atau crew deck. Dimana terdapat 118 orang yang berkumpul untuk menuju tangga ke lantai empat atau bridge deck
Uji Kinerja Generator PMG 5 Kw Pada Turbin Pembangkit Listrik Arus Laut Afian Kasharjanto; Eko Marta Suryanto
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 10 No. 1 (2016)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v10i1.2525

Abstract

Optimalisasi luaran listrik yang dihasilkan adalah merupakan tujuan utama dari desain turbin arus laut. Berbeda dengan listrik yang dihasilkan oleh PLN, luaran listrik turbin arus laut bersifat tidak stabil karena putaran generator sangat tergantung pada energi kinetik arus laut sebagai sumber awal untuk memutar generator. Dikarenakan kecepatan arus laut yang diterima tidak bersifat konstan (selalu berubah) maka putaran generator juga selalu berubah. Disamping itu, luaran listrik yang dihasilkan oleh generator bisa jadi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang di infokan dari pabrikan. Uji kelistrikan generator ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sampai sejauh mana kinerja operasional Permanent Magnet Generator (PMG) 5 kW pada saat mendapatkan gaya dari putaran rotor. Uji coba dilaksanakan di Bengkel Mekanik BTH melalui uji variasi beban dan putaran. Hasil uji coba berupa data tegangan (V), arus listrik (I) dan daya listrik (P).Kata kunci: uji kelistrikan, generator PMG 5 kW, efisiensi
Perhitungan Kekuatan Spi Poros pada Pengujian Model Kapal Suyadi Suyadi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 10 No. 1 (2016)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v10i1.2628

Abstract

Pasak terbuat dari baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan propeller agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen puntir/torsi, oleh sebab kajian teknis tentang besarnya gaya, torsi dan tegangan diperlukan dalam memprediksi kekuatan dan umur pakai pasak tersebut. Untuk mendapatkan kekuatan pasak dan umur pakai pasak tersebut dilakukan analisa pada proses uji self propulsion dimana variabel yang dipilih adalah putaran mesin yang merupakan parameter sangat berpengaruh terhadap perubahan gaya, torsi dan tegangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk proses uji self propulsion Kapal Patroli Cepat 60 meter, pada putaran mesin 2813 rpm dan 3043 rpm pasak beroperasi pada kondisi normal, sedangkan pada putaran mesin 1213 rpm pasak beroperasi pada kondisi ektrim dimana torsi yang timbul 43 Nm sehingga gaya yang dipikul oleh pasak 8601 N, menghasilkan tegangan sebesar 44.2 Ksi dan umur pakai pasak 70 hari operasional pasak atau 3.5 bulan kalender.