cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jmm@malahayati.com
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Medika Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23556757     EISSN : 25493582     DOI : https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Medika Malahayati (JMM) merupakan jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, bidang Kedokteran Dasar; Kedokteran Klinis; Kedokteran Molekuler; Kedokteran Forensik; Kesehatan Psikologi; Pendidikan Kedokteran; Kesehatan Masyarakat. JMM mempunyai akses terbuka, diterbitkan 4 kali per tahun untuk mempromosikan original research, case report dan review analisis di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini diakui secara nasional dan terindeks Google scholar. JMM merupakan platform Publikasi Ilmiah Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan nomor terdaftar eISSN 2549 - 3582 (Online). Diterbitkan Oleh: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati email: jmm@malahayati.ac.id
Articles 254 Documents
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN AKTIVITAS MOBILISASI LANSIA DI PANTI WERDHA, NATAR, LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013 Indra Maulana; Charles Robert A; Teguh Pribadi; Festi Ladyani; Aida Triyani
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.87 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1066

Abstract

Mobilisasi adalah kemampuan untuk bergerak secara aktif baik itu yang bersifat fisik atau mental. Faktor yangmempengaruhi mobilisasi lansia adalah faktor fisik dan psikis salah satunya yaitu depresi. Depresi merupakan salah satubentuk gangguan mood yang dapat mempengaruhi pemikiran, pengambilan keputusan, perilaku, hubungan interpersonaldan fungsi tubuh secara keseluruhan pada si penderita. Depresi adalah suatu gangguan psikiatri yang paling seringmenyerang manusia pada segala usia, khususnya Lansia.Adanya peningkatan yang cukup tinggi terkait fenomena depresi pada lansia turut mempengaruhi aktivitaskeseharian lansia di Panti Werdha Natar, Lampung Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara depresi dengan mobilisasi pada lansia di Panti Werdha Natar, Lampung Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap 52responden yang terpilih secara acak. Jenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional.Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian kecil (7,7 %) lansia tidak mengalami depresi sedangkan 48,1 % lainnyalansia mengalami depresi ringan dan 23% dari lansia mengalami depresi berat. Untuk aktivitas mobilisasi menunjukkansebagian besar (84,6 %) lansia memiliki kemandirian secara utuh, 13,5% lansia memiliki kemandirian terbatas, dan 1,9%lansia tidak mandiri dalam melakukan mobilisasi. Dari uji korelasi pearson diperoleh adanya hubungan yang sangat lemahantara tingkat depresi dengan aktivitas mobilisasi dengan nilai r hitung 0,115 (+) dengan nilai p = 0,419 ( 0,05 ).Diharapkan bagi pengurus panti werdha agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap lansia dengan menambahstaf yang merawat lansia agar kebutuhan lansia dapat terpenuhi dengan baik, sehingga lansia tidak terlalu dituntut untukmandiri.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI MUKOSA LAMBUNG TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI FORMALIN DENGAN DOSIS BERTINGKAT Edy Ramdhani; Eka Silvia
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.811

Abstract

Formalin adalah bahan yang sering digunakan untuk pengawetan mayat digunakan juga sebagai bahan baku industri dan bahan-bahan untuk pemeriksaan patologi anatomi dalam dunia kedokteran. Formalin merupakan salah satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan hasil investigasi dan pengujian laboratorium yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan seperti ikan asin, mie basah dan tahu yang memakai pengawet formalin. penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh formalin peroral dosis bertingkat terhadap perubahan gambaran dan atau kerusakan histopatologis gaster tikus wistar. Metode penelitian :penelitian ini eksperimental labolatorik dengan post test only control group desaign,sempel sebanyak 20 ekor tikus wistar yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaftasi selama 7 hari. Setelah masa adaptasi tikus wistar dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol tanpa diberi formalin per oral, P1 diberi formalin 50 mg/kgbb, P2 diberi formalin 100mg/kgbb, dan P3 diberi formalin 200mg/Kg BB. Setelah 14 hari pemberian perlakuan semua organ gasternya diambil dan dilakukan pemeriksaan histopatologisnya. Hasil rerata jumlah kerusakan epitel mukosa tertinggi pada kelompok P3. Uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,003) uji manwhitney didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (p=0,014), KP2 (p=0,011),K- P3 (p=0.007), P1-P3 ( P=0,014)sedangkan P1 dengan P2, dan P2 dengan P3 didapatkan hubungan yang tidak bermakna P1 dengan P2 (p=0.050) dan P2 dan P3 (p=0,513). Kesimpulan: pemberian formalin per oral dosis bertingkat selama 14 hari menyebabkan terjadinya kerusakan histopatologis gaster tikus wistar, perubahan yang terlihat berupa erosi epitel. Kata kunci:
POLA ASUH ORANG TUA, USIA DAN JENIS KELAMIN SEBAGAI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL PRA-NIKAH DI KOTA BATAM Nurul Aini; Dainty Maternity; Endang Sri Wahyuni; Ponpon S Idjradinata; Arief S Kartasasmita
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.297 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1067

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dengan kecenderungan munculnya perilaku yang menyimpang, salah satunyaadalah seks pra-nikah. Perilaku remaja dipengaruhi oleh lingkungan salah satunya adalah pola asuh orang tua. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pola asuh orang tua,jenis kelamin dan asal sekolah yang berhubungan dengan persepsiremaja tentang perilaku seks pra-nikah.Metode dalam penelitian ini adalah studi survey (cross sectional) dengan tehnik pengambilan sampel multi stagerandom sampling. Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi pelajar SMA kelas XI dengan sampel berjumlah 200 orang.Data dianalisis dengan chi kuadrat serta regesi logistik ganda.Hasil penelitian ini adalah pola asuh orang tua mempunyai nilai P= 0,001. Jenis kelamin p= 0,001 dan asalsekolah p=0,008 sehingga ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan dengan persepsi remaja tentang perilaku seksualpra-nikah. Hasil analisis multivaribel menunjukkan Asal sekolah swasta berisiko untuk terjadinya persepsi buruk sebesar3,118 kali bila dibandingkan dengan asal sekolah negeri. Untuk jenis kelamin perempuan dengan rasio prevalens dibawah 1,ini menunjukkan semakin rendah risiko untuk memiliki persepsi buruk. Selanjutnya, untuk pola asuh makin kearah permisifsemakin tinggi risiko untuk memiliki persepsi seks pra-nikah yang buruk. Dengan demikian diperlukan orang tua yangmemberikan pola asuh yang bertanggung jawab yaitu pola asuh demokratis dengan memperhatikan karakteristik anak.Simpulan dari penelitian ini adalah pola asuh orang tua, jenis kelamin dan asal sekolah mempunyai hubungandengan persepsi remaja tentang perilaku seksual pra-nikah.
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IUD COPPER T 380 A DAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI PUSTU SINAR BANTEN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Amadea Noor Awalia; Elitha M Utari; Yesi Nurmalasari
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.769 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1063

Abstract

Penggunaan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA dapat menimbulkan efek samping,diantaranya adalah perubahan pada siklus menstruasi. Pada pengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A perdarahanmenstruasi lebih banyak dan lama, terdapat perdarahan intermenstrual, serta perdarakan bercak.. Dan pada penggunakontrasepsi suntik DMPA perdarahan menstruasi menjadi lebih sedikit atau menghilang. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsisuntik DMPA di Pustu Sinar Banten Kemiling Bandar Lampung Tahun 2013.Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian inimenggunakan tehnik total sampling, yaitu seluruh populasi sebanyak 76 responden yang terdiri dari 36 respondenpengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan 40 responden pengguna kontrasepsi suntik DMPA digunakan sebagaisampel. Data di uji dengan independent t-test dengan nilai α 0,05.Hasil penelitian menunjukan bahwa siklus menstruasi pengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A dominanmemiliki siklus menstruasi yang normal yaitu sebanyak 27 orang (75%), sedangkan pengguna kontrasepsi suntik DMPAdominan memiliki siklus menstruasi panjang yaitu sebanyak 25 orang (62,5%). Dari hasil uji statistik independent t-testdidapatkan nilai p value < α (0,000<0,05) yang artinya adalah ada perbedaan siklus menstruasi antara ibu yangmenggunakan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA di Pustu Sinar Banten Tahun 2013.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsiIUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA di Pustu Sinar Banten. Siklus menstruasi yang dialami ibu penggunakontrasepsi IUD Copper T 380 A relatif normal dibandingkan dengan ibu pengguna kontrasepsi suntik DMPA yangmengalami siklus menstruasi lebih panjang.
HUBUNGAN ANTARA STRES, HIPERGLIKEMIA DAN LAMA MENDERITA DIABETES DENGAN NYERI NEUROPATI DIABETIK DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2013 Nurfurqoni Nurfurqoni; Egy Fairuz Pratiwi; Neilan Amroisa; Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.952 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1068

Abstract

Neuropati ditemukan pada hampir 30% penderita diabetes mellitus. Angka kejadian neuropati diabetik yangdisertai dengan nyeri ditemukan pada 10% sampai dengan 20 % penderita neuropati diabetik, sehingga akan menimbulkandiabetic neuropathic pain (DNP) dan diabetic peripheral neuropathic pain (DPNP). Lama menderita diabetes diduga sangatberkaitan dengan perkembangan dan progresivitas neuropati diabetic dan hal ini berpengaruh terhadap timbulnya nyerineuropati diabetic pada penderita DM tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres,hiperglikemia, dan lama menderita diabetes dengan nyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek tahun 2013MetodePenelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik kuantitatif dengan pendekatan crosssectional.Populasi adalah seluruh Lansia yang terdiagnosa neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek sebanyak 80orang dan sampel sebanyak 67 orang. Uji statistik yang digunakan dalahchi-square (x2) dan RegresiHasil Penelitian: Hasil analisa bivariat ada hubunganantara stress (p-value = 0,000), hiperglikemia (p-value = 0,000)dan lama menderita diabetes (p-value = 0,024) dengan nyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun2013.Analisa multivariat, stres dengan hasil bermaknasecara statistic dengan nilai (OR; 129,967 : p=0,000) yang berartibahwa stres merupakan faktor terjadinya neuropati diabetik. Terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.Kesimpulan:Ada hubungan antara stress, hiperglikemia dan lama menderita diabetes dengan nyeri neuropatidiabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun 2013dan terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.
HUBUNGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA CUCI MOTOR DI KEMILING BANDAR LAMPUNG Agus Mardianto; Arif Effendi; Ringgo Alfarizi
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.182 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1064

Abstract

Penyakit kulit akibat kerja (PKAK) merupakan suatu kelainan kulit yang terjadi karena pekerjaan seseorang.Penyakit akibat kerja ini biasanya terdapat di daerah industri, pertanian, dan perkebunan. Lingkungan industri akanmempengaruhi insidensi dari PKAK. Tujuan penelitian ini adalah diketahui adanya hubungan antara riwayat atopi dan masakerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja cuci motor di Kemiling Bandar Lampung.Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik. Rancangan penelitian yang digunakanadalah cross sectional.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-17 desember 2013. Populasi penelitian ini adalah 120pekerja.Responden penelitian ini adalah 92 pekerja.uji yang digunakan adalah uji chi square, confidence interval (CI) 95%.Dari 92 pekerja cuci motor diketahui bahwa 71 (77,2%)yang memiliki riwayat atopi lebih banyak dibandingkandengan yang tidak memiliki riwayat atopi sebesar 21 (22,8%). Diketahui 69 (75,0%) yang mempunyai masa kerja lebih dari1 tahun, lebih banyak dibandingkan dengan masa kerja kurang dari 1tahun 23 (25,0%). Diketahui 65 (70,7%) yangmengalami dermatitis kontak, lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengalami dermatitis kontak sebesar 27(29,3%). Hasil uji chi square di dapatkan hasil tidak ada hubungan bermakna antara riwayat atopi dengan dermatitis kontak,(p value 0,069). Ada hubungan bermakna antara masa kerja sengan dermatitis kontak, (p value 0,012). Sedangkanconfidence interval (CI) 95% odds ratio (OR) 0,255 (0,094-0,691) .Tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat atopi dengan dermatitis kontak. Namun terdapat hubunganbermakna antara masa kerja dengan dermatitis kontak.Kata Kunci :
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA RHEUMATOID ARTHRITIS DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013 Nimade dian pramasari; Hardiansa Timori; Firhat Esfandiari; Zulhafis Mandala
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.343 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1069

Abstract

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki)mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalamsendi. Prevalensi RA lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan perbandingan sebesar 3:1, insidenmeningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada perempuan. Insiden puncak adalah antara usia 40-60 tahun.Beberapa gambaran klinis pada Rheumatoid Arthritis, misalnya biasanya mengeluhkan kekakuan dan nyeri sendi yangprogresif dan terkenanya banyak sendi secara simetris dalam waktu beberapa minggu sampai bulan.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruhpasien Rheumatoid Arthritis yang terdaftar di bagian penyakit dalam dan memiliki catatan Rekam Medik mulai dari Umur,Jenis Kelamin, Keluhan Utama dan Sendi yang terkena di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung 2013 berjumlah78 orang dengan sampel total populasi. Jenis data skunder yang tercatat di Bagian Rekam Medik. Analisis data denganmenggunakan tabel frekuensi.Hasil penelitian pada Distribusi Karakteristik penderita Rheumatoid Arthritis kebanyakan terdapat pada kelompokumur 47-53 tahun sebanyak 25 orang (32,1%), pada kebanyakan berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 orang (65,4%)dibandingkan laki-laki 27 orang (34,6%), Nyeri sendi merupakan keluhan utama sebanyak 60 orang (76,9%), Lokasi sendiyang terkena kebanyakan Sendi tangan dan Kaki sebanyak 19 orang (24,4%).
KORELASI ANTARA KADAR CREATINE KINASE MUSCLE BRAIN DENGAN POSITIVITAS HASIL PEMERIKSAAN HEART FATTY ACID BINDING PROTEIN PADA PASIEN TERDIAGNOSIS SINDROM KORONER AKUT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Alvyandani Alvyandani; Hidayat Hidayat; Rakhmi Rafie
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.848 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1065

Abstract

Creatine Kinase Muscle Brain (CKMB) adalah penanda biokimia yang digunakan untuk mendiagnosis sindromkoroner akut, namun penanda ini masih kurang sensitif dan spesifik dikarenakan peningkatan kadar CKMB masihdipengaruhi oleh adanya produksi dari organ lain. Oleh karena itu, diperlukan adanya penanda biokimia yang lebih sensitifdan spesifik seperti Heart Fatty Acid Binding Protein (HFABP) yang dapat menjadi penanda dini Sindrom Koroner Akut(SKA) sehingga diagnosis dan penatalaksanaan SKA dapat lebih cepat diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui korelasi antara kadar Creatine Kinase Muscle Brain dengan positivitas hasil pemeriksaan Heart Fatty AcidBinding Protein pada pasien terdiagnosis sindrom koroner akut di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 35 pasien sindromkoroner akut yang melakukan pemeriksaan CKMB dan HFABP di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung,Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2013. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji korelasiPearson dengan uji alternatif menggunakan uji korelasi Spearman yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21.Rerata kadar CKMB pada 35 pasien sindrom koroner akut didapatkan 170 ± 268 U/L dengan 26 pasien didapatkanhasil HFABP positif. Hasil Uji korelasi Spearman didapatkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara kadar CKMBdengan positivitas hasil pemeriksaan HFABP yang dibuktikan dengan nilai p value = 0,000 (p < 0,05) dan nilai r = 0,630.Kesimpulan : Terdapat korelasi yang kuat antara kadar CKMB dengan positivitas hasil pemeriksaan HFABP pada pasienterdiagnosis sindrom koroner akut di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PITIRIASIS VERSIKOLOR DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Dwi Marlina
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.238 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2036

Abstract

Latar Belakang: Pitiriasis versikolor (PVC) adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula dikulit berwarna putih sampai coklat hitam, terutama mengenai badan, ketiak, paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dankulit kepala yang berambut yang disertai rasa gatal. PVC ditemukan pada semua ras dan semua golongan usia dan dapatmengenai laki-laki dan perempuan. Prevalensi PVC di dunia sangat tinggi, dilaporkan mencapai 50% di daerah yang panasdan lembab dan 1,1% di daerah yang dingin. Di Indonesia, insidensinya belum akurat dan sulit diakses karena banyakpenderita yang tidak berobat ke petugas medis.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran karakteristik Pitiriasis versikolor di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H.Abdul Moeloek tahun 2015.Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah semua data rekam medik pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling yangdigunakan adalah Total Sampling dengan sampel sebanyak 41 pasien.Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan pasien PVC terbanyak adalah umur 18-41 tahun sebanyak 24 pasien(58.5%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 pasien (58.5%), pekerjaan yang terbanyak adalah Pelajar/Mahasiswa yaitusebanyak 19 pasien (46.3%), lokasi lesi paling sering di badan sebanyak 16 pasien (39.0%), paling banyak lesihipopigmentasi sebanyak 32 pasien (78.0%), dan jenis pengobatan yang paling banyak adalah terapi kombinasi antijamuroral dan antijamur topikal 26 pasien (63.4%) dan lebih banyak terjadi pada musim kemarau sebanyak 24 pasien (58.5%).Kesimpulan: Gambaran Karakteristik Pitiriasis versikolordi Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul MoeloekBandar Lampung Tahun 2015 terbanyak adalah usia 18-41 tahun, jenis kelamin laki-laki, kelompok pelajar/mahasiswa,lokasi lesi di badan, warna lesi hipopigmentasi, dan jenis pengobatan kombinasi.
HUBUNGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP KEJADIAN KEJANG PADA PASIEN EPILEPSI YANG BEBAS KEJANG SELAMA MINIMAL 1 TAHUN PENGOBATAN DI POLI NEUROLOGI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Zamzanariah Ibrahim
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.882 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i4.1994

Abstract

Latar Belakang : Epilepsi merupakan keadaan gangguan sinyal listrik di otak yang bermanifestasi menjadi kejangmaka prinsip umum pengobatan Epilepsi adalah membebaskan mereka dari kejang dimana terapi Farmakologi merupakanfundamental utama untuk melindungi pasien Epilepsi dari kejang.11 Sementara terapi epilepsi bersifat khas, yaitu programminum obat dalam jangka waktu yang lama bahkan bertahun-tahun sehingga dalam prakteknya masalah terapi epilepsimeliputi ketidak patuhan dalam meminum obat dengan alasan bosan, di takut kan obat-obatan tersebut memperparahkejang dan beberapa lainnya berfikir pada efek samping yang didapat dari pengobatan, yang pada akhirnya seranganEpilepsi tidak segera hilang atau tetap muncul seperti sebelum minum obat.Tujuan : Mengetahui Hubungan Kepatuhan Pengobatan Terhadap Frekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di PoliNeurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar LampungMetode : Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitikdengan menggunakan pendekatan rancangan cross sectional. Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakantekhnik purposive sampling Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 penderita dengan memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Data diambil dari data primer pasien mengisi kuesioner yg telah diberi oleh peneliti.Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian mayoritas responden yang memiliki tingkat kepatuhan kategori tidak patuhyaitu sebanyak 25 orang (65,8%). Memiliki frekuensi kejang dengan kategori sering yaitu sebanyak 24 orang (63,2%).Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti ada Hubungan Kepatuhan Pengobatan TerhadapFrekuensi Kejang Pada Pasien Epilepsi di Poli Neurologi RSUD.dr. A.Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Dengan nilai OR38,000

Page 1 of 26 | Total Record : 254