cover
Contact Name
Herman Didipu
Contact Email
herman.didipu@ung.ac.id
Phone
+6285240773101
Journal Mail Official
herman.didipu@ung.ac.id
Editorial Address
Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jambura Journal of Linguistics and Literature
ISSN : -     EISSN : 27770494     DOI : http://dx.doi.org/10.37905/jjll.v2i2.12154
This journal aims to provide a venue for academicians, researchers, and practitioners for publishing the original research articles or reviewed articles. The scope of the articles published in this jurnal deals with a broad range of topics, including: Linguistics; phonology, morphology, syntax, discourse analysis, psycholinguistics, sociolinguistics, and critical discourse analysis. Literature: local literature studies, Indonesian literature, foreign literature studies, children literature, literature studies for character education, and other literary studies. Language and Literature Education: curriculum development, learning methods, learning materials, learning media, assessment, Indonesian language learning across curricula, information and communications technology in Indonesian language learning, language skills, and other Indonesian language learning analyses.
Articles 65 Documents
Penggunaan Media Kahoot dalam Penilaian Pembelajaran Mengevaluasi Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Suwawa Nenta Mamonto; Fatmah A.R. Umar; Herson Kadir
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.564 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i1.10103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penggunaan media Kahoot dalam penilaian pembelajaran mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot, (2) mendeskripsikan hasil belajar siswa melalui penggunaan media Kahoot dalam pembelajaran mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot, (3) mendeskripsikan faktor penghambat penggunaan media Kahoot dalam penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil observasi penggunaan media Kahoot dalam penilaian pembelajaran mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot, nilai yang diperoleh siswa berdasarkan penggunaan aplikasi Kahoot, keterangan dari peneliti dan siswa tentang hambatan penggunaan media Kahoot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Kahoot dalam penilaian pembelajaran mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot berlangsung dengan baik, mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, membuat siswa merasa tertantang, mampu mendorong siswa untuk saling berkompetisi mendapatkan nilai sebaik mungkin, mampu meningkatkan antusiasme dan motivasi belajar para siswa, dan mampu mencegah siswa untuk kehilangan minat belajar. Hasil belajar siswa melalui penggunaan media Kahoot diperoleh nilai rata-rata sebesar 9648,60 point, perolehan nilai siswa berdasarkan peringkat (nilai tertinggi dan nilai terendah) dilihat dari awal sampai akhir pembelajaran yang menunjukkan bahwa siswa sangat tertarik dan aktif dalam menggunakan media Kahoot. Faktor penghambat penggunaan media Kahoot dikategorikan cukup dipengaruhi dari segi fasilitas, aturan lingkungan sekolah, dari siswa, dan pada awal pengenalan media.
EKRANISASI NOVEL DILAN 1991 KARYA PIDI BAIQ KE DALAM FILM DILAN 1991 KARYA FAJAR BUSTOMI juni triantoko; Fatmah A R Umar; Herson Kadir
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.229 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12713

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan (1) Proses penciutan yang terjadi pada film Dilan 1991 karya sutradara Fajar Bustomi yang merupakan hasil ekranisasi dari novel Dilan 1991 karya Pidi Baiq. (2) Proses penambahan yang terjadi pada film Dilan 1991 karya sutradara Fajar Bustomi yang merupakan hasil ekranisasi dari novel Dilan 1991 karya Pidi Baiq. (3) Proses perubahan variasi yang terjadi pada film Dilan 1991 karya sutradara Fajar Bustomi yang merupakan hasil ekranisasi dari novel Dilan 1991 karya Pidi Baiq. Teori yang digunakan adalah teori ekranisasi, dengan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca, teknik dokumentasi, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan (1) Proses ekranisasi penciutan terdapat pada aspek tokoh, yaitu ada 8 tokoh yang mengalami penciutan, dan pada aspek alur, yaitu terdapat 63 alur yang mengalami penciutan. (2) Proses ekranisasi penambahan hanya terdapat 2 alur cerita yang ditambahkan. (3) Proses ekranisasi perubahan variasi terdapat pada aspek tokoh, yaitu terdapat 5 karakter tokoh yang tampil di novel dan film, terdapat 17 tokoh yang diperkenalkan di novel tidak diperkenalkan di film. Untuk aspek alur, yaitu terdapat 18 alur yang mengalami perubahan variasi. Dan untuk aspek latar terdapat 5 latar yang mengalami perubahan variasi. Hal tersebut terlihat dalam film Dilan 1991 karya Fajar Bustomi yang lumayan banyak perbedaan dengan novel Dilan 1991 karya Pidi Baiq. Akan tetapi, walau mengalami banyak proses ekranisasi, film tetap menyampaikan isi dalam novel dengan baik. Kata-kata Kunci: Ekranisasi, Novel Dilan 1991, Film Dilan 1991.
NILAI BUDAYA PADA ANTOLOGI PUISI JUKUNG WAKTU KARYA ABDURRAHMAN EL HUSAINI HIDAYATI DESY
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.537 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.7036

Abstract

Sastra adalah suatu pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupanya dengan menggunakan bahasa sebagai media. Kata sastra atau kesustraan dapat ditemui dalam sejumlah pemakaian yang berbeda-beda. Hal ini menggambarkan bahwa sastra bukanlah nama dari sesuatu yang sederhana, tetapi ia merupakan satu istilah “Payung” yang meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda, ia bisa dihubungkan dengan suatu kegiatan penyimakan atau pembacaan naskah majalah atau buku, sastra juga berkaitan dengan sebuah budaya, salah satunya adalah budaya Banjar yang mana terdapat beberapa karya yang dimiliki oleh salah satu sastrawan Banjar yaitu Abdurrahman El Husaini tersebut, pada karya beliau banyak mengandung nilai budaya dan cerita budaya Banjar, nilai budaya dapat digunakan sebagai media di tiap daerah untuk menyampaikan nilai kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk objek tersebut. Budaya dan seni pun menjadi kesatuan yang tak terpisahkan karena akan menjadi simbol dari tiap kekhasan nilai budaya khsususnya budaya Banjar yang memiliki keragaman bukan hanya dari tutur kata, agama yang saling hormat menghormati, melainkan juga tutur bahasa dan kebiasaan dari budaya Banjar yang menjadi ciri khas masyarakat Banjar, misalnya masyarakat Banjar dikenal sebagai pribadi yang santun, lemah lembut, serta saling peduli dengan orang lain.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi sastra. Hal ini dilakukan mengingat bahwa nilai budaya merupakan pendekatan yang menekankan pada sebuah makna terhadap seni tradisional yang dapat dilihat melalui tertulis dan lisan pada bahasa tersebut dalam suatu karya sastra, khususnya sastra yang ada di daerah dalam tujuan mengenalkan dan memperkaya sebuah sastra satrawan dalam dokumentasi buku yang ditulisnya tersebut.
Critical Discourse Analysis of Sunda Empire Case in The Indonesia Lawyers Club Panel Discussion Gin gin Ginanjar
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.88 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12227

Abstract

Critical discourse analysis is method and theory used in empirical review on correlations between discourse and development in social and cultural aspect. This research aimed to describe the text analysis, social cognition and context in the Sunda Empire discourse for the Indonesia Lawyer Club Panel Discussion. The data and data source consists of oral discourses by experts from the recorded episode of Indonesia Lawyers Club broadcasted on January 21st, 2020 with the topic of “Siapa dibalik Raja-raja Baru?”. The text analysis found macrostructure, superstructure, and microstructure while the social cognition analysis found schemes of person, self, role and event. Lastly, the social context analysis fiund development of the discourse by Rangga Sasana as the informant of Sunda Empire at the Panel Discussion to the entire participating experts and every Indonesian people, which is based on the amount of digital news that discussed statements from the discourse.
CITRA WANITA DALAM NOVEL SI PARASIT LAJANG KARYA AYU UTAMI Ayu Hidayanti Ali
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 1 (2020): Jambura Journal of Linguistics and Literature
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.106 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i1.6920

Abstract

Membaca novel dengan tokoh perempuan di dalamnya bukanlah hal yang asing, namun bila ditilik, kedudukan tokoh perempuan dalam novel kadang tampil terbatas. Perilaku dan ucapannya terikat oleh tatanan sosial yang dibangun masyarakat. Citra wanita dalam novel kemudian terkesan sekadar melengkapi cerita agar terlihat lebih seimbang. Padahal, citra wanita dalam sebuah novel bila diulas akan berbeda-beda. Novel Si Parasit Lajang karya Ayu Utami adalah salah satu novel yang menjadikan perempuan sebagai tokoh utamanya. Tokoh “saya” menampilkan citra wanita saat ini yang sebagian kecil memandang seksualitas dan pernikahan bukan sebuah keharusan. Citra wanita yang menjadi fokus penelitian dalam novel Si Parasit Lajang karya Ayu Utami yaitu citra wanita dalam hubungannya dengan Tuhan dan hubungannya dengan manusia lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh satu citra wanita yang berhubungan dengan tuhan yaitu citra wanita yang sadar akan kedudukannya sebagai manusia yang lemah, dan dalam hubungannya dengan manusia lain diperoleh citra wanita yang memegang prinsip, acuh tak acuh, ramah dan akrab, apa adanya, serta penyayang.
SINESTESIA DALAM NOVEL TAJWID CINTA HADWAN KAFIYA KARYA LEBAH RATIH (STUDI KAJIAN SEMANTIK) Sumiati Taher Lasaripi; Sitti Rachmi Masie; Herman Didipu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.94 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i1.10678

Abstract

Penelitiaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan makna sinestesia yang terdapat dalam novel Tajwid Cinta Hadwan Kafiya karya Lebah Ratih. Metode Penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa yang pertawa, wujud sinestesia terdiri dari lima panca indra yang mengalami perpindahan tanggapan indra yaitu perpindahan tanggapan indra pengecap, indra peraba, penciuman, indra pendengar, dan penglihatan; yang kedua, makna sinestesia terdiri atas makna berdasarkan perasaan (felling), nada, tujuan, Settting, dan relasi. Wujud sinestesia berupa kata Zaki menatapku tajam sekali, terjadinya perpindahan tanggapan indra penglihatan ke indra perasa, yang memuat makna berdasarkan konteks perasaan kesal. Berdasarkan hasil penelitian maka wujud sinestesia yang dominan digunakan adalah perpindahan tanggapan indra perasa, dan makna sinestesia yang dominan adalah makna berdasarkan konteks perasaan. Sinestesia dalam novel tersebut menggambarkan adanya pemanfaatan metafora yang bertujuan untuk memberi kesan estetik, dan menyampaikan maksud tertentu sesuai apa yang dirasakan melalui berbagai peristiwa yang dikisahkan dalam novel tersebut.
UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramly; Dakia N Djou; Asna Ntelu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.271 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12536

Abstract

UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramlya, Dakia N. Djoub, Asna Nteluc a Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia b Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia c Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia *Pos-el: aminudinramly988@gmail.com, dakiandjou.ung@gmail.com, asnantelu01@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan verbal bahasa Buol dan bentuk-bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah ungkapan bahasa Buol yang digunakan dalam percakapan. Sumber datanya diperoleh dari masyarakat desa Pokobo. Data tersebut dikumpul dengan menggunakan teknik simak libat cakap, teknik simak bebas cakap, teknik rekam, teknik wawancara dan teknik catat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara menyalin/mentranskipkripsi data hasil rekaman, menerjemahkan bahasa yang digunakan masyarakat dalam bahasa Indonesia, mengidentifikasi ungkapan, mendeskripsikan ungkapan berdasarkan bentuknya dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukan bahwa: (1) ungkapan verbal yang digunakan oleh masyarakat desa Pokobo dalam kehidupan sehari-hari terdapat 45 ungkapan. (2) Ungkapan verbal bahasa Buol memiliki 3 bentuk yakni pepatah, semboyan dan perumpamaan. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling sering diucapkan yakni ungkapan dalam bentuk pepatah dengan jumlah 33 ungkapan, kemudian ungkapan dalam bentuk perumpamaan dengan jumlah 10 ungkapan, sedangkan yang ketiga yakni ungkapan dalam bentuk semboyan dengan jumlah 2 ungkapan. Kata-kata Kunci: Ungkapan Verbal, Bahasa Buol
Dinamika Kepribadian Tokoh dalam Novel Harapan di Atas Sajadah Karya Mawar Malka Rahmatia Nasaru; Moh. Karmin Baruadi; Ellyana Hinta
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.284 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.9231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kepribadian tokoh dalam novel Harapan di Atas Sajadah karya Mawar Malka. Teori yang digunakan adalah psikologi Jung yaitu teori tentang pentingnya kesadaran dan ketidaksadaran membentuk pribadi yang utuh berkaitan dengan pengalaman dan hubungan dengan Sang Pencipta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan melalui dialog antar tokoh maupun cerita yang menggambarkan dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi, fungsi, dan tujuan penggunaan energi psikis. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi terdiri atas prinsip oposisi, kompensasi, dan penggabungan. Prinsip ini menjadi dasar terjadinya dinamika kepribadian yang awalnya memiliki kepribadian buruk menjadi lebih baik, (2) dinamika kepribadian dari segi fungsi penggunaan energi psikis yakni adanya kekuatan semangat, keingingan, dan kemauan, (3) dinamika kepribadian dari segi tujuan penggunaan energi psikis terdiri atas progresi dan regresi. Progresi kerpibadian tokoh menampilkan dua tipe keribadian yakni sikap ekstrovert (terbuka) dan sikap introvert (tertutup). Dengan demikian, dinamika kepribadian tokoh menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahan yang berhubungan dengan persoalan sosial dan hubungannya dengan Sang Maha Pencipta menuju ke arah lebih baik.
COMMUNITY CUSTOM AND FORM OF CHARACTER RESISTANCE IN MEMANG JODOH BY MARAH RUSLI (A STUDY OF IAN WATT'S LITERATURE SOCIOLOGY) Rahmania Kuku
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.003 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12432

Abstract

This qualitative descriptive research aimed describe community customs and form of character resistance in "Memang Jodoh" by Marah Rusli as the source of data, with reading and note taking as the data collection technique and steps of classification, analysis, description, and interpretation of data for the data analysis. The data consist of quotes that illustrates the customs and character's resistance on arranged marriage and kinship in "Memang Jodoh" by Marah Rusli. The findings and discussion revealed the customs and resistance on arranged marriage reflects Minangkabau society condition and the writer's vision in changing the society's perspective on the Minangkabau traditions that still upholds classic customs with its values, while Marah Rusli's vision is to correct the social perspective so as to not limit the latitude and burden every person with such rules. Meanwhile, the customs and resistance on kinship reflects the social reality which adopts matrilineal system, in which Marah Rusli's vision on matrilineal system is to repair the social system for it to be maintained. Hence, the community customs and form of character resistance reflects Minangkabau society condition and Marah Rusli's perspective which is expected to adapt to the current situation or age to not limit and burden a person's latitude, especially in making choices. Keywords: Community Customs, Minangkabau, Form of Character Resistance, Novel, Ian Watt Literature Sociology
CERMINAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SUWAWA DALAM BINGKAI TRADISI DAN MODERNITAS Fatmah Umar
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 1 (2020): Jambura Journal of Linguistics and Literature
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.235 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i1.6918

Abstract

Cerminan kehidupan sosial budaya masyarakat Suwawa tampak pada (1) adanya sistem pemerintahan yang bersifat (i) monarkikonstitusional, (ii) memadukan unsur feodalisme dan demokrasi, (iii) feodalisme yang mendasar pada hubungan kekerabatan dan perlindungan, (iv) lebih menekankan hubungan adat dan kerja sama untuk mencapai kepentingan bersama daripada bentuk konfederasi politik yang didominasi oleh salah satu kekuatan di antara mereka, (v) ikatan yang didasarkan pada hubungan kekeluargaan dalam menghadapi suatu masalah, (vi) kewajiban raja bermusyawarah dengan para elit politik dan penguasa daerah, (vii) raja di Gorontalo bisa diturunkan oleh para bangsawan (Bantayo Poboide) tanpa menimbulkan konflik, dan (viii) para bangsawan yang tergabung dalam Bantayo Poboide ini adalah memegang peran di balik layar dalam menentukan kebijakan raja. Sistem pemerintahan dimaksud mempererat hubungan kekeluargaan yang dikenal dengan poganaqa (Suwawa) atau pohalaqa (Gorontalo). Poganaqa/Pohalaqa merupakan suatu masyarakat hukum di atas organisasi kerajaan, suatu hubungan persaudaraan atau perserikatan dari kerajaan-kerajaan menurut hukum adat ketatanegaraan Gorontalo. Di dalam istilah poganaqa/pohalaqa tersebut dikenal istilah (1) Tomita Dewuwa Lima no poganaqa (Suwawa), (2) Dewuwa no poganaa, (3) Lima no poganaa, (4) Dewuwa lima ni poganaa, dan (5) U Dewuwa lima no poganaa. Di bidang budaya dan adat istadat, masyarakat Gorontalo memiliki budaya yang berhubungan dengan (1) keagamaan, (2) kesenian, (3) artefak, (4) bahasa, (5) sastra (prosa), dan (6) sastra (puisi). Seiring dengan arus globalisasi dan modernisasi, sistem pemerintahan, dan budaya serta adat istiadat dimaksud membuat masyarakat Suwawa diperhadapkan pada permasalahan yang sulit. Di sisi lain, masyarakat Suwawa memiliki beban moral kewajiban mempertahankan dan melestarikan keaslian tradisi dan adat istiadat sebagai jati diri dan identitas diri, sedangkan di sisi lain masyarakat Suwawa diperhadapkan dengan terjangan arus globalisasi modernisasi informasi. Jika sisi pertama yang diambil, maka masyarakat Suwawa masih dapat dikategorikan masyarakat zaman waras, sedangkan jika sisi kedua yang dipilih, maka masyarakat Suwawa dapat dikategorikan ke dalam zaman edan yang habitus. Jika sisi kedua yang dipilih, maka wasternisasi pasti akan menggorogoti masyarakat Suwawa.