cover
Contact Name
Herman Didipu
Contact Email
herman.didipu@ung.ac.id
Phone
+6285240773101
Journal Mail Official
herman.didipu@ung.ac.id
Editorial Address
Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jambura Journal of Linguistics and Literature
ISSN : -     EISSN : 27770494     DOI : http://dx.doi.org/10.37905/jjll.v2i2.12154
This journal aims to provide a venue for academicians, researchers, and practitioners for publishing the original research articles or reviewed articles. The scope of the articles published in this jurnal deals with a broad range of topics, including: Linguistics; phonology, morphology, syntax, discourse analysis, psycholinguistics, sociolinguistics, and critical discourse analysis. Literature: local literature studies, Indonesian literature, foreign literature studies, children literature, literature studies for character education, and other literary studies. Language and Literature Education: curriculum development, learning methods, learning materials, learning media, assessment, Indonesian language learning across curricula, information and communications technology in Indonesian language learning, language skills, and other Indonesian language learning analyses.
Articles 65 Documents
Peran Tokoh Perempuan dalam Upaya Konservasi Alam di Taman Nasional Tesso Nilo dalam Novel Rahasisa Pelangi Karya Riawani Elyta dan Shabrina Ws (Kajian Ekofeminisme) Savina K. Nganro; Sitti Rachmi Masie; Herman Didipu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.893 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i1.10687

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran tokoh perempuan dalam upaya konservasi alam.Perempuan dan alam memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan antara keduanya. Hakikatnya perempuan memiliki peran yang dominan seperti memelihara hewan peliharaan dan juga merawat tanaman seperti bunga dan sebagainya. Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah peran tokoh perempuan dalam upaya konservasi alam di Taman Nasional Tesso Nilo dalam Novel Rahasia Pelangi karya Riawani Elyta dan Shabrina Ws. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran tokoh perempuan dalam melestarikan dan melindungi alam dan habitatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif analisis.Teori yang digunakan adalah teori Ekofeminisme. Hasil penelitian terdapat dua tokoh perempuan yang memiliki peran terhadap konservasi alam tetapi melalui cara yang berbeda. Tokoh pertama berperan berperan secara langsung dalam upaya konservasi alam sedangkan tokoh kedua berperan secara tidak langsung yaitu melalui sosialisasi kerusakan alam dan solusinya.
inventarisasi cerita rakyat terbentuknya desa-desa di kecamatan paleleh kabupaten buol megawati u karim; Ellyana Hinta; Herman Didipu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.473 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12942

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (a) apasajakah jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol ? (b) bagaimanakah struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol ?. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan (a) apasajakah jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol, (b) bagaimanakah struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode kualitatif.Hasil penelitian cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol menunjukan (1) jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol, (2) Struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat terhadap cerita rakyat di daerah mereka masing-masing.
DEIKSIS PERSONA, DEIKSIS TEMPAT, DEIKSIS WAKTU DALAM NOVEL KIDUNG RINDU di TAPAL BATAS KARYA AGUK IRAWAN MN Sarpia Yunus; Dakia N Djou; Salam Salam
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.735 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.9233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis persona, deiksis tempat, dan deiksis waktu dalam novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif dengan jenis kualitatif. Data penelitian yakni kutipan berupa kalimat-kalimat yang mengandung deiksis persona, deiksis tempat serta deiksis waktu dalam novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN, dengan sumber data diperoleh dari novel Kidung Rindu di Tapal Batas karya Aguk Irawan MN serta dari beberapa literatur seperti jurnal dan juga buku, dan menggunakan teknik pengumpulan data yakni dengan teknik baca dan catat. Adapun teknik analisis data menggunakan empat tahap yakni mengidentifikasi, memilah, interpretasi, dan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan deiksis persona orang pertama menggunakan referen saya yang merujuk kepada Iskandar, Ibu, Ahmad Ibrahim, Nanjan, seorang lelaki, Felix dan Hasyim, sedangkan deiksis persona orang kedua menggunakan referen kau yang merujuk kepada Parno, Mamut, Iskandar, Rustam, Nanjan, Felix Nei, Cornelius, Siti, Kumar, Masyarakat Jagoi Babang, Imah, dan Sipet dan deiksis persona orang ketiga menggunakan referen dia, ia yang merujuk kepada Pang Ukir, Nanjan, Felix, Seorang lelaki, Rustam, Hamdan, Sukimin, Cornelius, Nei, Mamut, Jokowi, kakek, Siti Nur Azizah, pemerintah Malaysia dan sebuah bendera. Adapun dalam deiksis tempat menggunakan referen di sini yang merujuk terhadap Jagoi Babang, pos Perbatasan, Malaysia dan rumah Nanjan dan pengunaan referen di sana merujuk terhadap Jagoi Babang, Malaysia,dada manusia, pasar Serikin dan Suriname. Terkahir deiksis waktu menggunakan referen hari ini, Nanti malam, dulu, hari minggu. kemarin, minggu depan, dan besok .
Design Of Bipa Teaching Materials Based On Folklore In The Indonesian Language For Foreign Speakers Learning Resources And Media Course Isti Asrifah; Supriyadi Supriyadi; Salam Salam
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.737 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12270

Abstract

The design of Indonesian language for foreign speakers (BIPA) teaching materials based on Gorontalo folklore has considerable potential to help preserve Gorontalo culture. This study aims to describe the needs for BIPA teaching materials based on Gorontalo folklore, the implementation design of BIPA teaching materials based on Gorontalo folklore, and the feasibility of implementing BIPA teaching materials based on Gorontalo folklore in the BIPA Learning Resources and Media course. This development research involved teaching materials used in learning BIPA resources and media obtained by observation, surveys, and documentation of BIPA majoring students in the department of letters and culture, faculty of letters and culture, UNG, and collected for three months. Those data were further analyzed using qualitative techniques with three stages: data reduction, data presentation, and conclusions/data verification. The results show that the level of need for teaching materials is very high. It can be seen from the results obtained that the overall average for students is 4.5%, and for lecturers/material experts, it is 4.8%. In addition, this study also assessed the teaching materials used previously as a reference in compiling teaching materials that suit their needs. For students, the results are 4.1%, and for lecturers/material experts, it is 3.9%, indicating the need for renewal of teaching materials to improve learning. The implementation design was designed by explaining all the primary learning materials obtained through the description of the RPS (Semester Learning Plan). Each media was given an example of an implementation using Gorontalo folklore. The last is the feasibility assessment given to teaching lecturers/material experts for the BIPA Learning Resources and Media subject, showing an average result of 4.5%. All in all, this study concludes that the teaching material entitled "Design of Implementation of Indonesian Language for Foreign Speakers Teaching Materials based on Gorontalo Folklore in the BIPA Learning Resources and Media Course" has gone through the validation process.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S. GEGGE MAPPANGEWA Firmansyah Yantu; moh. Karmin Baruadi; Fatmah AR Umar
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.526 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.9232

Abstract

Penelitian ini menggunakan kajian antropologi sastra interpretative Clifford Geertz. Teori yang mengemukakan cara untuk menemukan bentuk kearifan lokal melalui bentuk dan nilai kearifan lokal yang ada dalam lingkungan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang menggambarkan bentuk dan nilai kearifan lokal masyarakat Bugis. Sumber data penelitian ini adalah novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa diterbitkan oleh Republika pada tahun 2012. Tebal halaman 343 halaman; 13,5 cm x 20,5 cm. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan. Analisis data yang dilakukan meliputi; mengidentifikasi, klasifikasi, analisis, interpretasi, menyajikan hasil data. Hasil penelitian menunjukkan bentuk dan nilai yang merujuk pada kearifan lokal masyarakat Bugis. Bentuk kearifan lokal yang ditemukan ada 9 bagian. Diantaranya; 1) kepercayaan terhadap mitos, 2) bentuk tradisi lokal; 3) bentuk upacara adat; 4) bentuk kebijaksanaan lokal; 5) bentuk kepedulian sosial; 6) bentuk menjunjung tinggi harga diri; 7) bentuk religi; 8) bentuk kasih sayang; 9) bentuk menghargai orang lain. Sedangkan nilai kearifan lokal yang ditemukan ada 8 bagian. Diantaranya; 1) sopan santun; 2) kejujuran; 3) kerukunan dan penyelesaian konflik; 4) komitmen; 5) pikiran positif; 6) rasa syukur; 7) kerja keras; 8) gotong royong. 9 bentuk dan 8 nilai ini merujuk pada kearifan lokal yang ada di lingkungan masyarakat Bugis melalui novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa.
PENERAPAN MEDIA FILM PENDEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESAI PADA PESERTA DIDIK KELAS XII MIPA 6 SMA NEGERI 1 PONTIANAK Febriany Sau
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 1 (2020): Jambura Journal of Linguistics and Literature
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.708 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i1.6917

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pontianak pada semester genap Tahun Pelajaran 2018-2019, tepatnya dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2019. Subjek penelitian adalah kelas XII MIPA 6 yang berjumlah 35 Orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, namun sebelum melaksanakan siklus I dan II, terlebih dahulu dilakukan prasiklus. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini (1) Perencanaan pelaksanaan pembelajaran, (2) Pelaksanaan Pembelajaran media film pendek, (3) Evaluasi hasil belajar, dengan kriteria penilaian klasikal yamg telah ditentukan pada siklus I sekurang-kurangnya 80% nilai siswa minimal 75 dan siklus II sekurang-kurangnya 90% nilai siswa minimal 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru mengalami peningkatan dari silkus I 98% menjadi 100% pada siklus II, (2) Penerapan media film pendek, peningkatannya dari 81% menjadi 100%, (3) Evaluasi hasil belajar mengalami peningkatan siklus I 72% menjadi 100% pada siklus II.
Imperative Sentence in Papuan’s Prose entitled Asal Mula Kerang dan Sungai Kohoin. Insum Insum Malawat
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.474 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12154

Abstract

Abstract The title of this research is Imperative Sentence in Papuan’s Prose entitled Asal Mula Kerang dan Sungai Kohoin. It is a literature pragmatic study. Literature Pragmatic Study aims at describing imperative sentences and their practical function to the reader. It uses a qualitative content analysis approach. The technic used to collect the data is listening and writing. Based on the result of the research, it is concluded that AMK and SK consist of 5 imperative sentences. Those are normal, allowing, forbidden, request, and conditional imperative sentences. These imperative sentences are dominated by forbidden affirmative sentences. Normal, allowing, and requesting imperative sentences consist of begging something from others that aim at balancing nature and human life. Forbidden and conditional imperative sentences deliver a massage of obedience packing it in the taboo issue. All of the imperative sentences in both narratives treat nature as a friend of human beings, not an enemy. The result of this research can be used as one of the ways to study kinds of sentences at school.
PERGESERAN BAHASA BUOL PADA ANAK-ANAK DI DESA BUNOBOGU SELATAN KECAMATAN BUNOBOGU MUNKIZUL UMAM KAU; Nina Hiola; Fatmah Umar
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i1.16225

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pergeseran bahasa Buol pada Anak- anak, faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa, dan upaya yang dilakukan jika terjadinya suatu pergeseran bahasa Buol pada anak-anak di Desa Bunobogu Selatan kecamatan Bunobogu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak, simak bebas libat cakap, catat, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran bahasa Buol pada Anak-anak di Desa Bunobogu Selatan Kecamatan Bunobogu terdapat 18 pergeseran bahasa ditinjau dari percakapan antara narasumber. Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa pada anak-anak di desa Bunobogu Selatan kecamatan Bunobogu yakni faktor peralihan, perilaku terhadap bahasa, pendidikan, kontak bahasa dengan teman sepermainan, pemilihan bahasa dengan orang tua, dan imigrasi. Upaya yang dilakukan jika terjadinya pergeseran bahasa Buol pada anak-anak di desa Bunobogu Selatan kecamatan Bunobogu yakni sikap dan rasa bangga terhadap bahasa yang digunakan, pendidikan dapat menjadi sarana pembelajaran bahasa daerah, dan keluarga kiranya menggunakan bahasa Buol dalam interaksi sehingga bahasa tersebut kembali dilestarikan.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BIPA BERBASIS BUDAYA pertiwisalama salama
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i1.14699

Abstract

Tujuan pembelajaran BIPA, selain bertujuan membelajarkan bahasa Indonesia pembelajar BIPA juga harus tahu budayanya. Dalam pembelajaran ini, selain strategi yang digunakan, media juga memiliki peran yang sangat penting. Media berbasis budaya merupakan salah satu sarana yang betujuan untuk memberikan informasi kepada pembelajar BIPA terkait budaya Indonesia. Jika pembelajar BIPA sudah mengetahui budaya Indonesia, maka ini akan membantu mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan mereka pada saat tinggal di Indonesia. Selain itu, pembelajar BIPA bisa dengan mudah mengaplikasikan bahasa yang mereka kuasai dan mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan baik. Penulis tertarik membahas terkait media berbasis budaya agar pembahasan ini dapat meningkatkan pemahaman kita terkait fungsi, manfaat, dan peran media berbasis budaya dalam pembelajaran BIPA serta menambah pengetahuan kita terkait berbagai media berbasis budaya yang dapat digunakan dalam pembelajaran BIPA. Kata Kunci: Media, BIPA, budaya
Greetings the Mongondow Language at Molinow Sub-District Ulfa Zakaria
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i1.16289

Abstract

The purpose of this descriptive method with a qualitative approach study was to describe the greeting and the use of it, both self-name, related and non-related, as well as the factors that influence greeting in the Mongondow language in Molinow Village, Kotamobagu Barat District. This was based on the research problems. Further, the theory used in this study was the sociolinguistic theory where its data were the words used by speakers in greetings. Moreover, the data sources were from the environment of family, market, school, religious leaders, chiefs, and village head in the village and the Mongondow-Indonesian language dictionary as material to re-examine the greeting data. The techniques used were 1) observation, 2) interview, 3) listening, 4) recording, 5) note-taking, and 6) documentation. in data analysis, it used data reduction, data presentation, and concluding. The results of this study indicated that: (1) greetings in the Mongondow language have the forms of self-name greetings, 14 related i.e., Laki, Ba'ay, Ama', Ina', Guya-guyang, Ai-ai, Nanu'/Anu'/Epe', Uyo'/Uo', Poku'inaan, Poku'amaan, Ompu, Nunuton, Guya', and Utat. Non-related greetings consist of religious elders, chief, and general. (2) Factors that influence greetings in the Mongondow language, are: 1) permanent conditions consisting of social status, age, and gender, and 2) temporary conditions consisting of place, time, and topic of conversation