cover
Contact Name
Brilliant Asmit
Contact Email
brilliant.asmit@lecturer.unri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnallppmur@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security
Published by Universitas Riau
ISSN : -     EISSN : 26563568     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security is an open-access series of conference proceedings. The series is published periodically by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau twice a year. This open-access proceeding platform publishes the articles in the discipline of agriculture.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Pemberdayaan Lahan Tidur (Kebun PKK) dengan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Kelurahan Simpangtiga Surtinah Surtinah; Niken Nurwati
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.941 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a11

Abstract

Lahan terbuka yang diprogramkan sebagai kebun PKK di Kelurahan Simpangtiga terlihat memprihatinkan, tidak ada tanaman budidaya yang di tanam di kebun tersebut. Kebun PKK yang digarap merupakan pekarangan warga yang tidak dimanfaatkan, tetapi pengelolaannya sangat terbatas. Kegiatan pemberdayaan kebun PKK tersebut dengan tanaman jagung manis menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan lahan tersebut berdayaguna, dan berhasil guna. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, demontrasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa Pengetahuan ibu-ibu PKK meningkat dengan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan, berdasarkan evaluasi kuisioner setelah kegiatan. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kebun PKK yang dikelola dengan baik akan menghasilkan produksi pangan alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan anggota PKK, dan dapat menjadi sumber pemasukan bagi kas organisasi. Pengelolaan kebun PKK yang berupa lahan tidur harus dirumuskan dengan suatu kebijakan dari aparat Kelurahan, sehinggan tidak muncul kepentingan pribadi setelah kebun PKK berhasil guna. Perlunya kesadaran masyarakat akan kebutuhan pangan keluarga yang tidak dibebankan kepada pemerintah, tetapi menjadi tanggungjawab masyarakat juga dengan mengelola sumber daya alam yang ada.
Analisis Saluran Pemasaran dan Marjin Pemasaran Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di Kabupaten Kampar Shorea Khaswarina; Yeni Kusumawaty; Eliza Eliza
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.557 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran yang paling efisien yang digunakan oleh petani karet di lokasi penelitian dan untuk mengetahui besarnya nilai keuntungan masing-masing lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran. Metode penelitian untuk melihat efisiensi pemasaran digunakan analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan Profitability Index. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 84 orang, yaitu petani karet 75 orang dan pedagang perantara 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran paling efisien berdasarkan nilai marjin pemasaran, farmer’s share dan tingkat keuntungan (profitability index) yang diperoleh terdapat pada saluran pemasaran III di Desa Ridan, dengan nilai keuntungan pemasaran sebesar Rp. 1.037,5 margin pemasaran sebesar Rp.1.905 dan nilai farmer’s share sebesar 77,91% dengan efisiensi pemasaran 20,19%.
Optimalisasi Penggunaan Lahan Saat Kelapa Sawit Replanting Latifa Siswati; Rini Nizar; Enny Insusanty
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.596 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a13

Abstract

Pemanfaatan lahan dapat di optimalkan dengan melakukan pertanian terpadu untuk memperoleh pendapatan keluarga di saat kelapa sawit replanting. Tujuan penelitian ini untuk menemukan Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan Pertanian terpadu sebagai sumber pendapatan petani saat kelapa sawit replanting, usahatani mana yang memberikan pendapatan tertinggi bagi petani. Metode penelitian menggunakan metode survey, pengambilan sampel secara purposive sampling yang dijadikan sampel adalah petani yang melakukan usaha pertanian terpadu saat kelapa sawit replanting. data primer diperoleh dari petani langsung, data sekunder diperoleh dari dinas instansi terkait. Yang menjadi responden sebanyak 50 petani. Dari hasil penelitian diperoleh pendapatan dari pertanian terpadu Optimalisasi pemanfaatan lahan saat kelapa sawit replanting memperoleh Pendapatan pertanian terpadu tertinggi adalah kelapa sawit dan ternak sapi sebesar Rp 7.827.000/bulan, kelapa sawit dengan tanaman hortikultura pendapatan sebesar Rp 6.107.000/bulan ,kelapa sawit dan ternak ayam kampung Rp 5.827.000/bulan sedangkan ternak sapi saja pendapatan Rp 3.862.000/bulan.
Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Kegiatan Perluasan Sawah Djaimi Bakce
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.686 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a14

Abstract

Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan kebijakan ekstensifikasi melalui perluasan sawah baru. Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan tentang kendala yang dihadapi dan solusi yang diusulkan dalam menentukan lokasi yang layak dari aspek calon lokasi dan aspek calon petani untuk ilmu pengetahuan lebih lanjut dan pencetakan sawah. Survei investigasi dan desain lapangan cetak sawah dilakukan di 7 kabupaten di Provinsi Riau. Temuan utama yang diperoleh adalah: Pertama, sebagian besar calon lokasi yang tidak layak karena termasuk dalam kawasan hutan, sehingga kebijakan khusus perlu diterapkan mengingat beras merupakan kebutuhan dasar bagi penduduk Indonesia. Kedua, terdapat calon lahan yang memenuhi syarat tergantung pada aspek kesesuaian lahan dan irigasi sehingga perlakuan teknis khusus. Ketiga, terdapat calon petani yang belum pernah berusahatani padi, sehingga untuk berhasil dalam Program Ekstensi Beras, penyuluhan dan pendampingan diperlukan bagi petani dari aspek teknis produksi pertanian dan manajemen, serta manajemen kelompok tani. Keempat, dalam perluasan sawah baru biaya yang telah ditetapkan pada Rp. 16 juta/ ha, sedangkan di lapangan banyak kesulitan yang ditemukan, tergantung pada topografi, lokasi dan kebutuhan infrastruktur yang sedang dibangun. Oleh karena itu ada lokasi yang membutuhkan lebih banyak anggaran karena harus membangun sejumlah infrastruktur seperti pintu permanen atau tanggul sehingga sawah aman dari bahaya banjir atau pasang.
Intensifikasi Lahan Melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah Tinjauan Filya Hidayati; Yonariza Yonariza; Nofialdi Nofialdi; Dwi Yuzaria
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.505 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a15

Abstract

Tinjauan ini bertujuan untuk melihat dan mengumpulkan informasi tentang potensi lahan yang belum termanfaatkan secara optimal pada penerapan sistem pertanian terpadu. Intensifikasi pertanian yang merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, khususnya menjaga kesuburan lahan. Sistem pertanian berkelanjutan adalah kembali kepada alam, yaitu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah sehingga akan dapat diwujudkan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Tulisan ini menggunakan kajian studi kepustakaan pada jurnal-jurnal terkait dengan lahan pada sistem pertanian terpadu dengan mencari kesamaan, perbedaan, memberikan pandangan, serta meringkas hasil penelitian terdahulu guna mencapai tujuan tulisan ini. Tulisan ini mencakup studi kepustakaan pada perkembangan dan penggunaan lahan yang terjadi pada sistem pertanian terpadu pada daerah-daearah pertanian dengan lahan yang luas di indonesia pada saat dulu dan sekarang. Dari studi kepustakaan ini di dapatkan hasil bahwa dengan mengintesifkan penggunaaan lahan pada sistem pertanian terpadu bisa meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani, meningkatkan lapangan pekerjaan, penciptaan teknologi terbarukan, dan pentingnya dukungan pemerintah terkait untuk terciptanya peluang bagi petani dalam meningkatkan skala pertaniannya serta meningkatkan kesuburan tanah sehingga pertanian berkelanjutan dapat terjadi dan lebih mensejahterakan petani dimasa yang akan datang.
Analisis Pendapatan Usahatani Keladi di Kepenghuluan Darussalam Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Eliza Eliza; Ermi Tety; Yuliansyah Putra
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.308 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, pendapatan, dan kelayakan usahatani keladi di Kepenghuluan Darussalam Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu petani keladi yang memiliki lahan ≥ 1 Ha diambil sampel sebanyak 30 orang. Jenis data dan sumber data adalah data primer dan sekunder. Model analisis yang digunakan adalah analisis biaya produksi, pendapatan, keuntungan dengan rumus π=TR-TC dan kelayakan usahatani secara ekonomi dengan formula RCR = TR/TC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi usahatani keladi sebesar Rp 9.989.725,34/Ha/MT) terdiri dari biaya variabel sebesar Rp 7.456.316,00/Ha/MT dan biaya tetap sebesar Rp 2.533.409,34/Ha/MT dengan pendapatan rata-rata sebesar 22.566.848,00/Ha/MT dan rata-rata keuntungan sebesar Rp 12.577.122,66/Ha/MT. Analisis R/C ratio usahatani keladi di Kepenghuluan Darussalam Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir sebesar 2,26 berarti usahatani keladi yang dilakukan secara ekonomi layak untuk diusahakan.
Optimalisasi Input dan Pengaruhnya terhadap Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Sungai Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Sri Ayu Kurniati; Darus Darus
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.855 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a5

Abstract

Jumlah produksi dan tingkat penggunaan input optimal merupakan faktor determinan yang cukup kuat mempengaruhi keputusan untuk mendorong pengembangan dan peningkatan produksi di tingkat lokal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan optimalisasi penggunaan input usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Sungai Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar pada bulan April hingga Agustus 2018. Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dilanjutkan dengan uji optimasi penggunaan input produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bibit, pupuk dolomit, pestisida furadan dan tenaga kerja dalam keluarga berpengaruh positif sedangkan luas tanam dan pupuk kandang berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani bawang merah. Untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal maka penggunaan pupuk kandang dikurangi sedangkan bibit, pupuk dolomit, pestisida furadan dan tenaga kerja dalam keluarga perlu ditambah karena jumlahnya belum optimal.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Ayam Petelur di Kabupaten Lima Puluh Kota Helmi Ali; Rihan Ifebri; Ratna Agustia; Mega Putri N; Zulkarnaini Zulkarnaini
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.698 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a16

Abstract

Sentra produksi usaha ternak ayam petelur di Sumatera Barat adalah kota Payakumbuh dan kabupaten Lima Puluh Kota. Keberlanjutan usaha ternak ayam petelur perlu diketahui faktor produksi apa yang menyebabkan peternak mampu bertahan. Penelitian ini menganalisis satu periode produksi kegiatan usaha ternak ayam petelur dan faktor-faktor produksi apa yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak ayam ras petelur serta posisi produksi dalam siklus produksi. Metode penelitian dilakukan dengan metode survey, yang dilakukan kepada 30 peternak ayam ras petelur yang berlokasi di kecamatan Guguak dan Mungka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Analisis data mengungkap beberapa variabel faktor-faktor produksi sebagai penentu pendapatan peternak ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata perbulannya adalah Rp 44.845.880.00. Hasil pendugaan model variabel bebas secara simultan positif dan signifikan mempengaruhi pendapatan. Pendugaan variabel produksi dalam model ternyata 74% bisa menjelaskan variabel pendapatan. Secara empirik model pendugaan memperlihatkan posisi produksi usahaternak ayam petelur adalah increasing return to scale.
Hubungan Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Keberhasilan Kelompok Pemasaran Bersama Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di Kabupaten Kuantan Singingi Meli Sasmi; Haris Susanto
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.612 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a17

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kuantan Singingi bertujuan menganalis hubungan antara kinerja penyuluh dengan keberhasilan kelompok pemasaran bersama bokar dalam mengembangkan usaha pemasaran dan menganalis hubungan masing-masing faktor:Pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap, jarak tempat tinggal, dan fasilitas dengan kinerja penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok pemasaran bokar di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Responden petani dalam penelitian ini ditentukan secara proposional yaitu 10% dari setiap kelompok pada masing-masing kecamatan yang diteliti. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Analisis data yang digunakan yaitu uji koefisien korelasi jenjang Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja penyuluh pertanian berhubungan positif dan berpengaruh sangat nyata terhadap keberhasilan kelompok pemasaran bersama bokar dalam mengembangkan usaha pemasarannya di Kabupaten Kuantan Singingi, hal ini dengan kinerja yang tinggi penyuluh mampu membina usaha kelompok dan mengembangkan usaha-usaha produktif dengan pemanfaatan modal dari hasil penjualan bokar sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan kelompok pemasaran tersebut. Hubungan kinerja penyuluh pertanian berhubungan positif dan berpengaruh nyata dengan pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap sedangkan jarak tempat tinggal dan fasilitas tidak berpengaruh nyata namun memiliki hubungan positif. Hal ini jarak dan fasilitas bukan merupakan sesuatu hal yang dapat menghalangi kegiatan dan semangat penyuluh dalam mengembangkan kelompok pemasaran bersama bokar di Kabupaten Kuantan Singingi.
Kelayakan Ekonomi Usahatani Kedelai Varietas Grobogan di Kabupaten Semarang Bayu Nuswantara; Tinjung Mary Prihtanti; Dina Rotua Valentina Banjarnahor; Suprihati Suprihati; Hendrik J Nadapdap
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.257 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a18

Abstract

Program produksi kedelai nasional menjadi pendorong agenda daerah dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Semarang. Upaya pengembangan kedelai terutama varietas Grobogan dilakukan dengan model kemitraan agribisnis antara petani, pemerintah daerah, pengusaha, dan perguruan tinggi. Kemitraan agribisnis di Kabupaten Semarang telah dijalankan sejak awal 2017. Namun perluasan areal maupun peningkatan produksi yang signifikan belum nampak, antara lain karena petani sudah enggan bertanam kedelai. Tujuan penelitian adalah: 1) mengetahui gambaran penggunaan input produksi pada usahatani kedelai varietas Grobogan, dan 2) mengetahui kelayakan ekonomi usahatani kedelai varietas Grobogan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pabelan dan Bancak. Data primer diambil menggunakan teknik survei yakni mewawancarai petani dan informan kunci menggunakan kuesioner. Sampel ditentukan secara acak pada populasi petani kedelai di lokasi penelitian sejumlah 60 petani. Teknik analisis data meliputi analisis tabulasi digunakan untuk mengetahui kondisi sosio-ekonomi petani, dan kelayakan ekonomi menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai R/C ratio dari usahatani kedelai adalah > 1,478 yang berarti usahatani kedelai ini masih layak untuk dilaksanakan, namun masih sangat diperlukan adanya insentif usahatani.

Page 2 of 3 | Total Record : 30