cover
Contact Name
Ivan Taslim
Contact Email
ivantaslim@umgo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geografi@umgo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi)
ISSN : -     EISSN : 26141671     DOI : -
Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November (2 Nomor dalam 1 Volume) yang pada setiap terbitan berisi maksimal 6 artikel/paper. Publikasi dalam jurnal ini menggunakan Bahasa Indonesia meski juga diperbolehkan dengan menggunakan Bahasa Inggris (english).
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
STUDY AVAILABILITY OF WIND SPEED IN THE SOUTH COASTAL AREA OF GORONTALO REGENCY, INDONESIA Arthur Gani Koto
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.664

Abstract

The location of Indonesia at the equator is a Hadley, Walker, and local circulation encounter area so that the condition is estimated to be rich in wind potential. The power capable of installing the 2016 PLN power plant from the Bayu Power Plant (PLTB) only meets 0.20 MW in Gorontalo. This study aims to study the availability of wind speed in the southern coastal region of Gorontalo Regency. Wind speed measurement using hand anemometer is carried out in two sessions for each village, namely session I between 10.00 - 12.00 WITA and session II between 16.00 - 18.00 WITA. There are five villages located on the southern coast of Gorontalo Regency as data collection locations, namely Bongo, Kayubulan, Bulihu Tengah, Luluo and Taulaa Villages. The selection of the village is based on its location in the District Capital, directly adjacent to Tomini Bay, easy access to location, and population. Data retrieval in the form of wind speed, location coordinates, air temperature, air pressure, and altitude. The results showed that the highest average wind speed occurred at the measurement of Session I in Taulaa Village at 4.2 m/s.
SEBARAN TINGKAT EROSI DI DAERAH TANGKAPAN AIR SITU GINTUNG, CIPUTAT TIMUR, TANGERANG SELATAN, BANTEN (Distribution of erosion levels in Situ Gintung Catchment Area, East Ciputat, South Tangerang, Banten) Faizah Muthmainnah; Astrid Damayanti
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.830

Abstract

Perubahan penggunaan lahan pada suatu daerah tangkapan air (DTA) memiliki pengaruh terhadap kualitas suatu perairan. Sumber air dari suatu perairan dapat berasal dari mata air yang terdapat di dalamnya dan dari masukan air sungai atau limpasan air permukaan serta air hujan yang mengalir di lahan sekitar perairan tersebut. Daerah tangkapan air Situ Gintung adalah suatu daerah  yang mengalirkan air ke Situ Gintung. Masyarakat yang tinggal di sekitar Situ Gintung memanfaatkan situ tersebut untuk perikanan, pertanian dan sarana wisata. Dalam jangka waktu 20 tahun, yaitu tahun 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, Situ Gintung mengalami perubahan kualitas perairan secara fisik dapat diketahui melalui kandungan materi yang mengubah warna air tersebut. Perubahan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh erosi dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju erosi di DTA Situ Gintung dengan menggunakan pemodelan USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat tingkat erosi di DTA Situ Gintung, yaitu normal, ringan, sedang, berat. Sebaran erosi yang terjadi di DTA Situ Gintung mengikuti pola lereng. Laju erosi normal terbesar sebesar 178,13 ton/ha/tahun pada tahun 2019 dan terkecil sebesar 58,43 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Tingkat erosi ringan terbesar sebesar 1410,63 ton/ha/tahun pada tahun 2019 dan terkecil sebesar 706,13 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Tingkat erosi sedang tertinggi adalah 2.831,84 ton/ha /tahun pada tahun 2009 dan yang terkecil sebesar 1710,71 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Laju erosi berat terbesar adalah 4782,74 ton/ha/tahun pada tahun 2009 dan terkecil adalah 2.312,31 ton/ha/tahun pada tahun 2019.
POTENSI EKOWISATA PANTAI MOLOTABU KABUPATEN BONE BOLANGO BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL EKOLOGIS (The Potential of Molotabu Beach Ecotourism, Bone Bolango Regency Based on Ecological Spatial Analysis) Sunarty Suly Eraku; Mohamad Karmin Baruadi; Aang Panji Permana; Hendra Hendra; Nurdin Mohamad
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.668

Abstract

Abstract - The development of the coastal area in Bone Bolango Regency is a huge potential for ecotourism. Ecotourism development focuses on aspects of nature conservation, aspects of socio-cultural and economic empowerment of local communities, aspects of learning and education. One of the ecotourism potentials of coastal areas in Bone Bolango Regency is the Molotabu beach area. The purpose of this research is to analyze the potential of the Molotabu beach ecotourism area based on the physical parameters of the socio-cultural, economic and institutional parameters. To achieve this purpose, an ecological spatial approach is used using the Geographical Information System. Field observation research methods consisted of direct measurements, interviews, and questionnaires. The research analysis used quantitatively, namely descriptive statistical analysis, scoring analysis and qualitative descriptive analysis for the final assessment of the potential of Molotabu beach ecotourism. Based on the results of the analysis of the physical parameters of the beach, namely vegetation, environmental cleanliness, beach material and water transparency, Molotabu beach has high potential. The same results were also obtained for the measurement of physical parameters including distance, infrastructure, accessibility and attractiveness of the Molotabu beach ecotourism area. High potential for ecotourism is also obtained from criteria based on institutional, socio-cultural, economic and environmental parameters. The high potential of Molotabu Beach ecotourism is because this coastal area has the potential for natural scenery, underwater beauty, crafts, regional arts and culinary.    
ANALISIS SPATIO – TEMPORAL PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI DI KECAMATAN LEMBANG (Spatio Temporal Analysis Of Changes Vegetation Density In Kecamatan Lembang) Hana Taqiyyah Fachri; Abyan Hilmi; Adi Firmansyah
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.838

Abstract

Lembang adalah sebuah kecamatan yang berada di daerah Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Lembang  berjarak sekitar 22 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat ke arah timur laut melalui Cisarua. Kecamatan ini merupakan kecamatan paling timur dan terkenal sebagai tujuan wisata di Jawa Barat karena pemandangan alamnya yang masih asri dan kawasannya yang berada di dataran tinggi menambah daya tarik para wisatawan untuk datang dan berwisata. Sebagian besar lahan hijau yang ada di Kecamatan Lembang telah berubah menjadi lingkungan buatan yang dibangun untuk kebutuhan manusia, seperti pemukiman, sarana parawisata, dan usaha-usaha kecil menengah yang menunjang sarana pariwisata. Hal  ini tentu saja akan berpengaruh kepada tingkat kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang dan bisa menjadi permasalahan yang besar dikemudian hari apabila pembangunan - pembangunan tersebut tidak dikontrol. Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah untuk menganalisis persebaran nilai indeks vegetasi dan besaran perubahan luas antar kerapatan vegetasi di kecamatan Lembang pada tahun 2013, 2015, 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  interpretasi citra Landsat 8 dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman dan analisis deksriktif berbasis keruangan. Dari hasil penelitian, kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang terdistribusi menjadi 5 kelas yaitu non vegetasi, kerapatan rendah, kerapatan sedang, kerapatan tinggi dan kerapatan sangat tinggi. Selain itu kerapatan vegetasi juga mengalami pertambahan luas pada kelas non vegetasi dan kerapatan rendah serta mengalami penurunan luas pada kelas kerapatan tinggi.Kata kunci: Kerapatan Vegetasi, Landsat 8, NDVI, Kecamatan Lembang
PEMETAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH (TPS) ILEGAL MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) DI WILAYAH KECAMATAN MATARAM KOTA MATARAM (Mapping Illegal Solid Waste Disposal (TPS) Using Geographic Information System (GIS) In Mataram District Area, Mataram City) Erlan Siswandi; Wahyudin Wahyudin
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.352

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran titik-titik Tempat Penampungan Sampah (TPS) ilegal dan volumenya, serta pengaruh faktor geofisik, faktor antropogenik dan faktor kependudukan terhadap sebaran Tempat Penampungan Sampah (TPS) ilegal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang diperkuat dengan hasil pemetaan TPS Ilegal berdasarkan data Global Positioning System (GPS) dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk output berupa peta serta tabulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran lokasi dari 43 TPS Ilegal hampir merata di 9 kelurahan di Kecamatan Mataram. Karakteristik TPS Ilegal ditinjau dari volume, jarak dengan sungai, jenis penggunaan lahan, jenis jalan yang ditempati, dan kepadatan penduduk. Volume TPS Ilegal terbesar yang diperoleh yaitu sebesar 36 m3, lokasi TPS Ilegal berjarak kurang dari 15 m dari sungai sebesar 60,46% dan berada di jalan lingkungan yakni sebesar 58,14%. Sedangkan kepadatan penduduk tidak dapat dijadikan faktor utama terkait pengaruhnya terhadap jumlah titik TPS ilegal di Kecamatan Mataram. Dengan demikian keberadaan TPS Ilegal tersebut sangat berpotensi mencemari lingkungan karena berada dekat dengan sungai dan berada di lingkungan permukiman.
ANALISIS SEBARAN LOKASI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI KABUPATEN GORONTALO (Distribution Analysis of The Location of Public Fuel Filling Stations (SPBU) in Gorontalo District) Almijan Yusuf; Arthur Gani Koto
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.662

Abstract

Gorontalo District, which is geographically located in the middle of Gorontalo Province and is traversed by the Trans Sulawesi road, is the main transportation route from Central Sulawesi, Pohuwato Regency and Boalemo Regency to the east, as well as from North Sulawesi Province, Gorontalo City and Bone Bolango Regency to the west. The mobility of the vehicle that passes every time requires the consumption of fuel oil (BBM). The supply of BBM by Pertamina through the Public Fuel Filling Station (SPBU) is one of the main infrastructure available. The purpose of this study is to examine the spatial distribution of gas stations in Gorontalo District. The navigation measurement tool in the form of GPS is used to take the coordinates of gas stations based on field checks. Nearest neighbor analysis method is used to calculate the distribution pattern of location points between gas stations. The results showed that the distribution of SPBU location points in Gorontalo District formed a uniform (linear) pattern and the location distance between SPBUs was included in the very far criteria.
PEMETAAN ZONA NILAI TANAH (ZNT) DI KELURAHAN TITI KUNING KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN (Mapping of Land Value Zones in Sub District Titi Kuning Medan Johor Districts Medan City) Ernawati Sibarani; Darwin Parlaungan Lubis; M Taufik Rahmadi
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.725

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Zona nilai tanah berdasarkan transaksi jual beli di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. (2) Mengetahui klasifikasi zona nilai tanah berdasarkan NJOP di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. (3) Mengetahui zona nilai tanah berdasarkan NIR di Kelurahan Titi Kuning. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tanah yang ada di wilayah Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik observasi dan kuesioner. Penelitian ini menggunaan teknik overlay peta untuk mengolah data. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Berdasarkan hasil yang telah diolah, nilai jual objek pajak Kelurahan Titi Kuning dibagi menjadi 3 zona. Zona terendah dengan rentang harga Rp 537.000,00 – Rp 1.537.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 1.537.000,00 – Rp 2.640.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 2.640.000,00 – Rp 4.605.000,00., (2) Harga NPW yang sudah dipetakan menjadi 3 zona, yaitu Zona terendah dengan rentang harga Rp 2.000.000,00 – Rp 5.000.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 5.000.000,00 – Rp 8.000.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 8.000.000,00 – Rp 15.000.000,00., (3) Zona Nilai Tanah yang dihasilkan pada akhir penelitian ini dipetakan menjadi 3 zona, yaitu Zona terendah dengan rentang harga Rp 1.395.000,00 – Rp 3.860.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 3.860.00000 – Rp 7.386.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 7.386.000,00 – Rp 11.492.000,00. Perubahan selisih harga pasar dengan harga NJOP terendah adalah sebesar Rp1.395.000,00 atau sekitar 30,29%, sedangkan untuk kenaikan harga tertinggi adalah sebesar Rp 11.492.000,00 atau sekitar 841,92%. Kata kunci: Pemetaan, Zona Nilai Tanah, NJOP, Medan Johor
INTEGRASI OPEN DATA, URUN DAYA, DAN PEMETAAN PARTISIPATIF DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP (Integration of Open Data, Crowdsourcing, and Participatory Mapping for Natural Resources and Environmental Management) Moh. Dede; Asep Mulyadi; Millary Agung Widiawaty
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.659

Abstract

Ketersediaan data dan informasi merupakan salah satu kendala utama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan (SDAL) di negara-negara berkembang. Padahal perkembangan teknologi di tengah masyarakat seharusnya mampu mendukung kegiatan pengelolaan SDAL menjadi lebih efisien dan efektif, sekaligus memberdayakan potensi sumber daya manusia setempat melalui open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan skema integrasi open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif dalam pengelolaan SDAL. Integrasi ketiganya dapat diawali dengan memanfaatkan open data yang tersedia bebas melalui laman daring beragam instansi sebagai data dan informasi dasar. Keterbatasan utama open data yakni dari segi ketelitian serta updating bisa ditanggulangi melalui kegiatan urun daya. Pelibatan masyarakat secara sukarela dalam proses pengumpulan data dan informasi terkait SDAL merupakan ciri utama urun daya. Hasil kegiatan urun daya dikumpulkan secara daring melalui platform jejaring sosial maupun laman penyelenggara. Kualitas data dan informasinya sangat dipengaruhi oleh sosialisasi dari penyelenggara, pemasangan media bantu, dan perangkat yang digunakan oleh masyarakat. Kebutuhan data dan informasi lebih rinci dapat diperoleh melalui kegiatan pemetaan partisipatif yang mana pelaksanaannya harus diawali dengan pelatihan teknis bagi masyarakat dan pihak terlibat. Open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif dapat diintegrasikan karena adanya kesamaan seperti semangat untuk berbagi, pemberdayaan masyarakat, pemberian nilai lebih terhadap data dan informasi, efisiensi biaya dan waktu, serta keterbukaan.
IDENTIFIKASI SUHU PERMUKAAN DARAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GEOSPASIAL: Studi Kasus Kota Bukittingi, Provinsi Sumatera Barat (Identification of Land Surface Temperature Using Geospatial Technology: Case Study in Bukittinggi City, West Sumatra Province) henzulkifli rahman; Triyatno Triyatno
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.711

Abstract

Perubahan lahan permukiman di area perkotaan mempengaruhi perubahan iklim mikro di area kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan suhu permukaan darat yang dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan, kondisi vegetasi dan kepadatan bangunan di Kota Bukittinggi penelitian ini menggunakan data citra satelit landsat ETM 5 tahun 2011 dan citra satelit landsat OLI 8 tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi maximum likelihood, Normalized Difference Vegetation Index, Normalized Difference Build-up Index, dan land surface temperatur yang dirposes menggunakan teknologi geospasial. Hasil penelitian menemukan bahwa dari rentang tahun 2011 ke tahun 2017 telah terjadi perubahan penggunaan lahan (43,9 ha) yang tidak terlalu luas di Kota Bukittinggi akan tetapi fenomena ini sangat berpengaruh besar terhadap dinamika suhu permukaan darat dimana dalam rentang 6 tahun terakhir suhu permukaan darat telah meninggkat sekitar 4,567 oC peningkatan suhu ini dipengaruhi oleh tingkat kepadatan bangunan di Kota Bukittinggi dan kondisi vegetasi yang sangat minim pada area pusat kota yang menjadikan lingkungan di sekitar area kota menjadi sangat panas setiap tahunnya.
ANALYSIS OF CHANGES IN LAND SURFACE TEMPERATURE IN THE OIL AND GAS MINING INDUSTRY SECTOR IN BOJONEGORO REGENCY Mrabawani insan rendra; Anindya Putri Tamara
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v3i2.661

Abstract

This study aims at determining changes in the surface temperature of the mining and oil and gas mining industry. The method that used was the analysis using the 1997 Land 5 Tm Image and the 2018 Oil Landsat 8 Image and seeing the growth in the GRDP of Bojonegoro Regency. The results of this study show: The surface temperature in Bojonegoro Regency in 1997 an average of 20-30 ° C and 30-35 ° C was in the eastern part of Bojonegoro Regency, namely part of Kanor District, part of Baoureno District, part of Kepohbaru District, part of Sumberejo District, part of Kepohbaru District and part of Sokosewu District. However, there was an increase in soil surface temperature in 2018 in Bojonegoro Regency. At a temperature of 20-30 ° C on the outskirts of Bojonegoro Regency, the average surface temperature of 30-35 ° C is found in almost all of Bojonegoro Regency, and a surface temperature of> 35 ° C is the highest in the Oil and Gas Mining and Mining Industrial Zone located in Gayam District, Bojonegoro Regency