cover
Contact Name
Ivan Taslim
Contact Email
ivantaslim@umgo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geografi@umgo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi)
ISSN : -     EISSN : 26141671     DOI : -
Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November (2 Nomor dalam 1 Volume) yang pada setiap terbitan berisi maksimal 6 artikel/paper. Publikasi dalam jurnal ini menggunakan Bahasa Indonesia meski juga diperbolehkan dengan menggunakan Bahasa Inggris (english).
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
IDENTIFIKASI RUANG TERBUKA HIJAU MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DI KOTA DEPOK (Identification of Green Open Spaces Using the Normalized Difference Vegetation Index in Depok City) Alvian Aji Purboyo; Alvien Hanif Ramadhan; Eva Safitri; Riki Ridwana; Shafira Himayah
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.740

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi di wilayah perkotaan diakibatkan oleh perkembangan dan pemekaran setiap tahunnya. Kota Depok merupakan salah satu kota yang terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Melalui aktivitas pembangunan dan perkembangan wilayah yang semakin meningkat, mengakibatkan lahan ruang terbuka hijau di Kota Depok Semakin berkurang. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, proporsi ruang terbuka hijau adalah sebesar 30% dari luas total wilayah kota tersebut. Dalam upaya memantau ketersediaan ruang terbuka hijau, dapat dilakukan identifikasi ruang terbuka hijau dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Metode yang digunakan adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dilakukan pada citra Landsat 8 OLI/TIRS dengan waktu perekaman tahun 2020. Hasil yang diperoleh berupa rentang nilai NDVI -0.93 hingga 0.76 dengan jenis kerapatan vegetasi antara lain non ruang terbuka hijau, sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Luasan ruang terbuka hijau yang terdapat saat ini sebesar 2709.14 ha atau mencapai 13.64%. Hal tersebut menunjukkan Kota Depok belum memenuhi proporsi ruang terbuka hijau.Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Penginderaan Jauh, Citra Landsat 8, NDVI
ANALISIS SPASIAL WISATA PANTAI BOTUTONUO DESA BOTUTONUO MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHOFOTO HASIL PEMOTRETAN DENGAN UAV (Spatial Analysis at Butotonuo Beach Tourism Object in Botutonuo Village Using Orthophoto Aerial Photograph as UAV Imaging Result) Hendra Hendra; Ahmad Syamsu Rijal S; Risman Jaya; Nurfaika Nurfaika
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.995

Abstract

Penelitian ini menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV . Perbaikan destinasi wisata harus memperhatikan kriteria komponen dasar wisata agar dapat menjadi tempat wisata yang diminati oleh wisatawan. Data real time tentang komponen wisata sangat penting untuk destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan foto udara dengan drone. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak yang menghasilkan orthomosaic.  Data dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan indikator 3 A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen Atraksi wisata memiliki 3 item dalam menarik wisatawan yaitu pesisir pantai, vegetasi, dan spot dermaga. Untuk komponen amenitas terdapat sepuluh item penting sebagai pendukung wisata botutonuo yaitu penginapan, gasebo, menara pandang botutonuo, market, warung makan, tempat ibadah, toilet, area parkir, penerangan. Aksesibilitas wisata menunjukan keterjangkauan dan keterhubungan yang baik dengan adanya kondisi jalan yang baik, tersedianya pusat pergerakan untuk wisatawan yaitu bandar udara, pelabuhan dan terminal. Hasil Analisis spasial menghasil peta atraksi wisata, amenitas dan aksesisbilitasPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV 
MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI UNTUK EVALUASI RENCANA TATA RUANG DAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN TANGERANG (Monitoring Coastline Change for Spatial Plan Evaluation and Disaster Management in Tangerang Regency) Heri Setiawan; Supriatna Supriatna
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1036

Abstract

Garis pantai Kabupaten Tangerang merupakan garis pantai yang sangat dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi laju perubahan garis pantai tiap desa di Pesisir Kabupaten Tangerang periode 2011 - 2021, mengidentifikasi penyebab, dampak dan memberikan rekomendasi untuk evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan penanggulangan bencana. Metode kuantitatif teknik Digital Shoreline Analysis System (DSAS) digunakan untuk identifikasi abrasi dan akresi. Sedangkan analisis penyebab, dampak dan rekomendasi menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan semua desa di Pesisir Kabupaten Tangerang mengalami abrasi ataupun akresi selama satu dekade terakhir. Desa dengan laju dan luas akresi tertinggi berada di Desa Kohod sebesar 31,41 m/tahun dan 55,51 ha. Desa yang mempunyai laju abrasi tertinggi di Desa Tanjung burung sebesar -23,12 m/tahun dan luas abrasi tertinggi di Desa Desa Ketapang seluas 27,65 ha. Terdapat juga reklamasi di Kecamatan Kosambi seluas 78,18 ha. Adanya sedimentasi muara Sungai Cisadane sebagai penyebab akresi. Abrasi disebabkan karena kerusakan ekosistem mangrove, ketidaksesuaian kondisi eksisting dengan pola ruang hutan lindung RTRW di kawasan pesisir dan penyalahgunaan pemanfaatan sempadan pantai. Dampak kerusakan meliputi hilangnya pemukiman dan tambak, berkurangnya luas rencana hutan lindung (mangrove), mundurnya garis pantai akan memicu konflik lahan terkait pemanfaatan sempadan pantai. Beberapa rekomendasi yang diusulkan antara lain evaluasi RTRW pola ruang hutan lindung dan sempadan pantai, penanaman mangrove tepat di belakang wave breaker, pengelolaan ekowisata mangrove dan silvofishery.
PENGOLAHAN FOTO UDARA DRONE MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK Pix4DMAPPER (Drone Aerial Photograph Processing Using Pix4D Mapper Software) Arthur Gani Koto
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i1.738

Abstract

Abstract - A recording project using a drone where one of the results is in the form of aerial photographs, it is necessary to carry out further processing, namely a mosaic to obtain the final result in the form of an orthomosaic. It is intended that it can be analyzed for various interests, especially in the field of earth. This study aims to show how to process drone aerial photos into orthomosaic using a desktop PC that has Pix4Dmapper software installed. The data used is an aerial photo of the PRPM area "tracking mangrove in love" totaling 112 images recorded by the DJI Phantom 4 drone. The processing process used a PC desktop with specifications : AMD FX 8300 CPU, 16 GB DDR3 RAM, GPU: AMD Radeon (TM) R9 200 Series 2 GB, HDD: 1 TB 5400 rpm, and Windows 10 Enterprise 64-bit operating system. The method used is processing drone aerial photos into orthomosaic and DSM on the Pix4Dmapper software using a PC Desktop. During aerial photo processing, temperature observations (CPU, RAM, GPU, HDD, Motherboard) are also carried out using the CPUID HWMonitor application and observing hardware workloads (CPU, RAM, GPU, HDD) using the Task Manager application. Initial processing and DSM, Orthomosaic, and Index are performed by default setting. Point Cloud and Mesh settings for image scale: slow and point density: high, otherwise they are the default. The results showed that the need for processing drone aerial photos into orthomosaic and DSM can be done with the desktop PC specifications mentioned above. The total time required during the processing process is 5 hours 18 minutes 28 seconds.Keywords: aerial photograph, drone, orthomosaic, pix4d mapper   Abstrak – Kegiatan perekaman menggunakan drone yang salah satu hasilnya berupa foto udara perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut yaitu mosaik agar diperoleh hasil akhir berupa orthomosaic. Hal ini bertujuan agar dapat dianalisis untuk berbagai kepentingan khususnya dibidang kebumian. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pengolahan foto udara drone menjadi orthomosaic menggunakan PC Desktop yang telah terinstall perangkat lunak Pix4Dmapper. Data yang yang digunakan yaitu foto udara kawasan PRPM “tracking mangrove in love” berjumlah 112 image yang direkam drone DJI Phantom 4. Proses pengolahan menggunakan PC desktop dengan spesifikasi CPU AMD FX 8300, 16 GB RAM DDR3, GPU: AMD Radeon (TM) R9 200 Series 2 GB, HDD: 1 TB 5400 rpm, dan sistem operasi Windows 10 Enterprise 64-bit. Metode yang digunakan yaitu pengolahan foto udara drone menjadi orthomosaic dan DSM pada perangkat lunak Pix4Dmapper menggunakan PC Desktop. Selama pengolahan foto udara berlangsung, dilakukan pula pengamatan suhu (CPU, RAM, GPU, HDD, Motherboard) menggunakan aplikasi CPUID HWMonitor dan pengamatan beban kerja  perangkat keras (CPU, RAM, GPU, HDD) menggunakan aplikasi Task Manager. Pengaturan Initial processing dan DSM, Orthomosaic, and Index dilakukan secara default. Pengaturan Point Cloud and Mesh untuk image scale : slow dan point density : high, selain itu default. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan untuk pengolahan foto udara drone menjadi orthomosaic dan DSM dapat dilakukan dengan spesifikasi PC Desktop tersebut diatas. Total waktu yang dibutuhkan selama proses pengolahan yaitu 5 jam 18 menit 28 detik.Kata kunci: foto udara, drone, ortomosaic, pix4d mapper
ANALISIS STRATIGRAFI DAERAH LEATO UTARA DAN SELATAN, KOTA GORONTALO (Stratigraphy Analysis of The North and South Leato Region, Gorontalo City) Ronal Hutagalung; Aang Panji Permana; Dewi Rahmawaty Isa; Ivan Taslim
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1037

Abstract

Daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo merupakan bagian selatan dari lengan utara Sulawesi. Kondisi geologi daerah penelitian sangat kompleks. Untuk itu penelitian ini sangat menarik dilakukan untuk mengetahui stratigrafi sehingga bisa diketahui rekonstruksi pembentukan daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis stratigrafi daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo. Tujuan tersebut akan dicapai menggunakan dua metode penelitian yakni survei lapangan berupa pemetaan geologi detail dan analisis laboratorium berupa analisis petrografi. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua satuan geomorfologi, tiga satuan batuan serta tiga kontrol struktur geologi yang bekerja. Satuan granit menjadi satuan tertua yang terbentuk di laut dalam kemudian mengalami pengangkatan di atasnya diendapkan tidak selaras satuan breksi vulkanik dan satuan batugamping terumbu pada lingkungan laut dangkal.
STUDI ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KALI DINGIN WOSI, DISTRIK MANOKWARI BARAT, KABUPATEN MANOKWARI (Analytical Studies of River Water Quality of Kalidingin Wosi, West Manokwari District, Manokwari Regency) Erikha Maurizka Mayzarah; Nur Alzair
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1097

Abstract

Penentuan kualitas air diperlukan sebagai arah pemantauan pencemaran air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas air Sugai Kalidingin Wosi dengan parameter pH, BOD5, TSS, TDS, DO, Cr6+.  Penelitian dilakukan di Sungai Kalidingin Wosi, Manokwari Barat, Papua Barat dari bulan Januari- Maret 2021.  Titik pengambilan sampel terdiri dari 3 titik yaitu bagian Hulu Sungai, Tengah Sungai dan Hilir Sungai. Sampel air dengan Parameter Kimia-Fisika dianalisis di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Papua. Pengolahan data dari analisis Laboratorium menggunakan metode komparatif yaitu membandingkan hasil analisis laboratorium dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Kelas II.  Hasil Penelitian yaitu pH di lokasi penelitian berkisar 6,55 - 7,21, TSS sebesar 73 – 91Mg/L, TDS sebesar 95 – 146 Mg/L, DO sebesar 5,3 – 6,2 Mg/L, BOD5 sebesar 8,6 – 12,7 Mg/L, dan Cr 6+ sebesar 0,0013 – 0,004 Mg/L.  Kesimpulan penelitian ini yaitu parameter TSS, DO dan BOD5 melebihi nilai ambang batas sedangkan parameter pH, TDS dan Cr6+ masih dibawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan.  Penurunan kualitas air sungai berdasarkan parameter tersebut diakibatkan karena aktivitas masyarakat yang membuang limbah domestik ke sungai.
ANALISIS CITRA FOTO UDARA UNTUK IDENTIFIKASI SALINITAS PERMUKAAN TAMBAK AIR PAYAU Romansah Wumu; Shabri Indra Suryalfihra
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 5, No 1 (2022): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v5i1.1092

Abstract

East Kalimantan Province is sufficiently potential for brackish water pond with an area of 113,053.1 ha (gross land area) and 82,714 ha (clean land area). This potential needs to be maximized by paying attention to land suitability for ponds. One of the parameters of land suitability for ponds is water salinity. Water salinity can be measured directly by taking water samples in the field; however, this method is less effective considering that water is dynamic so that the measurement results of water salinity often change over time. Remote sensing technology facilitates the observation of objects on the earth's surface without having to directly touch the object. Several studies using satellite imagery have proven to be able to measure salinity of water surface using a special algorithm. The findings of the research discover that the algorithm is developed using the visible light band (RGB). This allows the results of aerial photos using drones to be used to measure the salinity of brackish water pond by using an algorithm. Based on this explanation, this research aims at applying radiometric corrections from aerial photographs using drones and then creating a pond salinity algorithm using drone aerial photographs. The algorithm is obtained by finding the best correlation linearly or order 2 polynomial from pond water salinity data with reflectance values and Digital Number (DN) aerial photos. It is found that the results obtained by the algorithm with the best performance is the second polynomial algorithm for blue band reflectance data with an R2 value of 0.896 and an RMSE of 0.744. The salinity of pond water ranges from 0 – 9.65 ppt.
PEMODELAN SPASIAL BAHAYA TSUNAMI DAN KETERPAPARANYA TERHADAP PERMUKIMAN DI KOTA AMBON Heinrich Rakuasa; Melianus Salakory
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 5, No 1 (2022): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v5i1.1433

Abstract

Ambon City is an area that has the highest disaster risk index in Maluku Province. The direction of development of residential areas in Ambon City tends to be coastal areas which will certainly have an impact on the risk of tsunami hazards. This study aims to spatially model the tsunami hazard and its exposure to settlements in Ambon City. The tsunami hazard was analyzed using the variables of land height, slope, distance from the river, and distance from the shoreline, while the level of exposure was analyzed based on the results of the tsunami hazard overlay and settlement variables. This study uses an overlay technique on variables that have been scored and analyzed using a Geographic Information System (GIS) approach. The results show that the tsunami hazard in Ambon City is dominated by a low tsunami hazard level which has a wider area compared to the medium and high tsunami hazard classes, this is because 77.32% of the Ambon City area is at an altitude of > 64 masl while the tsunami exposure level in settlements in Ambon City is nominated by a high hazard level with an area of 2,835,33 ha, this is because almost a large part of the population in Ambon City lives in coastal areas, this can increase the risk of a tsunami disaster. The Ambon City Government plays an important role in disaster risk reduction efforts by continuously improving its adaptive capacity indicators and preparing for future disaster mitigation-based spatial planning.
ANALISIS TIPE BATUAN DASAR PEMBENTUK NIKEL LATERIT PADA BLOCK X KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH Novariani Payuyu; Aang Panji Permana; Ronal Hutagalung
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 5, No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v5i2.1551

Abstract

Nickel is an important strategic resource and has become a key material for the development of modern aerospace and defense industries, infrastructure and technology. The research area is located in block X, Banggai Regency, Central Sulawesi. The purpose of this study is to analyze the type of bedrock using petrographic analysis based on the research location. The research method used is direct observation in the field and laboratory analysis. The morphology of the research site belongs to the geomorphological unit of denudational origin, divided into two topography, namely denudational hills with gentle slopes (4-8° or 7-15%) and denudational hills with moderate-sloping slopes (8-16° or 15-30%). The bedrock that has been successfully analyzed at the research site is a cretaceous serpentinized peridotite unit.
PEMETAAN JALUR EVAKUASI TSUNAMI DI KOTA BENGKULU BERBASIS ARCGIS HUB Yehezkiel Santoso; Hanna Prillysca Chernovita
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 5, No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v5i2.1706

Abstract

Bengkulu city is an area facing the Indo-Australian tectonic plate, resulting in frequent earthquakes above 5 on the Richter scale and triggering the potential for a tsunami. This research was conducted in 9 sub-districts of Bengkulu City and aimed to design a geographic information system for pre-disaster mitigation that provides a visual form of tsunami exposure and allows users to carry out analysis independently route point locations to evacuation sites. The method used is overlaying and scoring the map of distance from the coastline, distance from the river, elevation and slope, so as to obtain an exposure map that can be used as a reference in conducting network analyst closet facility. The data that has been analyzed is then uploaded to ArcGIS Online to be customized and configured as WebGIS. The results showed that there were 7 sub-districts that had high levels of exposure and had routed 58 incident points to 17 temporary evacuation sites.